Anda di halaman 1dari 8

SUCTION

ISI MODUL :
1. Kompetensi yang diharapkan (kognitif, afektif, dan psikomotor)
2. Trigger case
3. Prosedur tindakan
4. Daftar referensi

Kompetensi yang diharapkan

A. KOGNITIF & AFEKTIF (TERINTEGRASI)


Mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan definisi dari suction
2. Menyebutkan tujuan dari suction
3. Menyebutkan dan mempersiapkanan suction
4. Menyebutkan tahapan pengoperasian suction

B. PSIKOMOTOR & AFEKTIF ( TERINTEGRASI)

Kegiata Tugas Fasilitator Pencapaian Penilaian


n Mahasiswa
Hard skill Soft skill
PBL Fasilitator Mahasiswa - Kemampuan - Disiplin
mengarahkan melakukan sintesis analisis - Etika
mahasiswa untuk analisis kasus - Partisipasi
menganalisis terhadap - Kemampuan - Aktif
trigger case sesuai trigger case dalam - Komunikatif
dengan modul yang memahami
praktikum yang ditunjukkan konsep dan
menjadi acuan bagi dengan mampu aplikasi SOP
mahasiswa menjelaskan keperawatan
pengkajian - Kemampuan
fokus yang dalam critical
harus point SOP
dilakukan keperawatan
untuk masalah - Kemampuan
sesuai trigger mengaplikasikan
case, SOP
menentukan keperawatan
masalah dalam asuhan
keperawatan keperawatan
dan intervensi pasien dengan
keperawatan suction
yang tepat
Fasilitator Mahasiswa
mendemonstrasikan mampu
keterampilan melakukan
(syringe pump dan redemonstrasi
infuse pump) yang terkait
akan dipelajari ketrampilan
yang telah
ditunjukkan
fasilitator
PBP* Fasilitator Mahasiswa
melakukan mampu
observasi dan melakukan
penilaian terhadap pengkajian
hasil pengkajian pada pasien
dengan suction
Failitator Mahasiswa
melakukan mampu
observasi dan melakukan
penilaian terhadap analisis data
hasil analisis data dan menyusun
dan penentuan intervensi
intervensi keperawatan
keperawatan pada pasien
dengan suction
Fasilitator Mahasiswa
melakukan mampu
observasi dan melakukan
pendampingan tindakan
terhadap tindakan keperawatan
yang dilakukan. (baik mandiri
maupun
kolaboratif)
dalam
manajemen
pada pasien
dengan suction
Definisi
Suctioning atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas
sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara
mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri. (Ignativicius,
1999).

Indikasi
Indikasi dilakukannya penghisapan adalah adanya atau banyaknya secret yang menyumbat
jalan nafas, ditandai dengan :
1. Terdengar adanya suara pada jalan nafas
2. Hasil auskultasi: ditemukan suara crackels atau ronkhi
3. Kelelahan
4. Nadi dan laju pernafasan meningkat
5. Ditemukannya mukus pada alat Bantu nafas
6. Permintaan dari klien sendiri untuk disuction
7. Meningkanya peak airway pressure pada mesin ventilator

Alat –Alat
Hudak & Gallo (2001) menyatakan persiapan alat secara umum untuk tindakan penghisapan
adalah sebagai berikut:
1. Kateter suction steril yang atraumatik
2. Sarung tangan
3. Tempat steril untuk irigasi
4. Spuit berisi cairan NaCl steril untuk irigasi trachea jika diindikasikan.

Langkah –Langkah
1. Kaji adanya kebutuhan untuk dilakukannya tindakan penghisapan. (Usahakan tidak rutin
melakukan penghisapan karena menyebabkan kerusakan mukosa, perdarahan, dan
bronkospasme).
2. Lakukan cuci tangan, gunakan alat pelindung diri dari kemungkinan terjadinya penularan
penyakit melalui secret.
3. Jelaskan kepada klien mengenai sensasi yang akan dirasakan selama penghisapan seperti
nafas pendek, , batuk, dan rasa tidak nyaman.
4. Check mesin penghisap, siapkan tekanan mesin suction pada level 80–120 mmHg untuk
menghindari hipoksia dan trauma mukosa.
5. Siapkan tempat yang steril.
6. Lakukan preoksigenasi dengan O2 100% selama 30 detik sampai 3 menit untuk mencegah
terjadinya hipoksemia.
7. Secara cepat dan gentle masukkan kateter, jangan lakukan suction saat kateter sedang
dimasukkan.
8. Tarik kateter 1-2 cm, dan mulai lakukan suction. Lakukan suction secara intermitten ,
tarik kateter sambil menghisap dengan cara memutar. Jangan pernah melakukan suction
lebih dari 10 –15”.
9. Hiperoksigenasi selama 1-5 menit atau bila nadi dan SaO2 klien normal.
10. Ulangi prosedur bila diperlukan (maksimal 3 x suction dalam 1 waktu).
11. Tindakan suction pada mulut boleh dilakukan jika diperlukan, lakukan juga mouth care
setelah tindakan suction pada mulut.
12. Catat tindakan dalan dokumentasi keperawatan mengenai karakteristik Sputum (jumlah,
warna, konsistensi, bau, adanya darah) dan respon Klien.

Daftar Pustaka
Hudak & Gallo.(2001). Critical care nursing : a holistic approach.

Alspach,J.G (2006). AACN CoreCurriculumFor Critical CareNursing.6thed.

Bench,S&Brown,K.(2001)CriticalNursing:LearningfromPractice,Lowa:Blacwell
Publising.

Black,J.M.,&Hawk,H.J.(2005).MedicalSurgicalNursing;ClinicalManagement
ForPositiveOutcomes.Volume1, 7th edition.ElsevierSaunders.

Chulay, M.,&Burns,S.M.(2012):AACNEssentialsofCriticalCareNursing.
International Edition. ByMc GrawHill.

Comer,S(2005)Delmar’sCriticalCareNursingCarePlane.2nded.CliftonPark:
thomsonDelmarLearning.

Elliott,D.,Aitken,L&Chaboyer,C.(2012).ACCN’sCriticalCareNursing,2nd ed.
Chatswood:elsevier

Hudak,C.M.,&Gallo,B.M.(2005).CriticalCareNursing;AHolisticAproach.8th
edition.J-B LippincottCompany

Ignatavicius,D.D.,&Workman,L.M.(2006):MedicalSurgicalNursing:Critical Thingking
For Collaborative Care. Volume 1, 5th edition. Elsevier Saunders

Porte,W.(2008). CriticalCareNursing Handbook, Subburry: jones and bartlett.


Publisher

Schumacher,L&Chernecky,C.C(2009).SaundersNursingSurvivalGuide:Critical
Care&Emergency Nursing,2e.Saunders.

Urden,L.D.,Stacy,K.M&Lough,M.E(2014).CriticalCareNursing:diagnosisand
Management. 7thed. StLouis:Mosby.
PROSEDURSUCTIONING
Nilai
No. Tindakan
0 1 2
Tahap Prainteraksi
1 Cek catatan medis klien
2 Cuci tangan
3 Persiapkan alat
Tahap Orientasi
5 Salam terapeutik, sapa klien dengan namanya
6 Melakukan kontrak (waktu, topic, tempat)
7 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
Tahap Kerja
8 Mengkaji adanya kebutuhan untuk dilakukannya tindakan
penghisapan
9 Menggunakan alat pelindung diri
10 Menjelaskan kepada klien mengenai sensasi yang akan
dirasakan selama penghisapan
11 Mengecheck mesin penghisap, siapkan tekanan mesin
suction pada level 80–120 mmHg
12 Siapkan tempat yang steril.
13 Lakukan preoksigenasi dengan O2 100% selama 30 detik
sampai 3 menit
14 Secara cepat dan gentle masukkan kateter, jangan lakukan
suction saat kateter sedang dimasukkan.
15 Tarik kateter 1-2 cm, dan mulai lakukan suction. Lakukan
suction secara intermitten , tarik kateter sambil menghisap
dengan cara memutar. Jangan pernah melakukan suction
lebih dari 10 –15”.
16 Hiperoksigenasi selama 1-5 menit atau bila nadi dan SaO2
klien normal.
17 Ulangi prosedur bila diperlukan (maksimal 3 x suction
dalam 1 waktu).
18 Tindakan suction pada mulut boleh dilakukan jika
diperlukan, lakukan juga mouth care setelah tindakan
suction pada mulut.
19 mengenai karakteristik Sputum (jumlah, warna, konsistensi,
bau, adanya darah) dan respon Klien.
20 Catat hasil tindakan
Tahap Terminasi
21 Evaluasi respon klien
22 Rencana tindak lanjut
23 Dokumentasikan tindakan dan hasil (karakteristik Sputum:
jumlah, warna, konsistensi, bau, adanya darah, serta respon
klien.

DAFTAR PENCAPAIAN
No. Kegiatan Kesempatan ke
1 2 3 4 5

Catatan :
 Berikan angka (1-4) sesuai dengan level kompetensi yang dicapai mahasiswa pada setiap
kesempatan

 Daftar tilik ini dapat dipergunakan selama dilaboratorium maupun selama PBP

 Mahasiswa diharapkan aktif dalam berlatih untuk melakukan tindakan ( baik PBL
maupun PBP)

MAHASISWA DINYATAKAN *: REKOMENDASI :

*dinyatakan dengan terampil, kurang terampil atau belum terampil

NILAI :
PJMA FASILITATOR
( ) ( )
TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Anda mungkin juga menyukai