Endang Laure TGS Zoonosis. Leptospirosis
Endang Laure TGS Zoonosis. Leptospirosis
PENYAKIT LEPTOSPIROSIS
OLEH
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
tuntunan-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi materi tentang penyakit leptospirosis dan bagaimana cara
mencegah atau menanggulanginya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para pembaca
dalam menambah wawasan mengenai penyakit leptospirosis.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu
kritik serta saran dari para pembaca sabgat diperlukan untuk makalah ini.
penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………1
Daftar isi…………………………………………………………..2
Pendahuluan
Latar belakang…………………………………………………….3
Rumusan masalah…………………………………………………4
Tujuan ………………………………………………….. ………..4
Pengertian dan Penyebab Leptospirosis………………………..…6
Gejala dan Masa Inkubasi……………………………………..….8
Pathofisiologi…………………………………………………….10
Diagnosa dan Pemeriksaan penyakit …………………………….11
Sumber dan Cara Penularan………………………………………13
pengobatan pada manusia…………………………………….…..15
Pencegahan Penyakit dan Program Pemberantasan…………..….15
Kesimpulan………………………………………………….…....17
Saran …………………………………………………………….17
Daftar pustaka ………………………………………….……..…18
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
zoonosis serta mengetahui tentang apa itu penyakit leptospirosis serta bagaimana
pencegahan dan pemberantasan penyakit ini.
BAB II
ISI
3.1 Kesimpulan
Leptospirosis adalah infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira.
Penyakit ini juga disebut Weil disease, Canicola fever, Hemorrhagic jaundice,
Mud fever, atau Swineherd disease (Widoyono, 2008). Penyakit ini paling sering
ditularkan dari hewan ke manusia ketika orang dengan luka terbuka di kulit
melakukan kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi air kencing
hewan.
Bakteri Leptospira sebagai penyebab Leptospirosis berbentuk benang panjang
6-12 μm termasuk ke dalam Ordo Spirochaeta dalam family Trepanometaceae.
Lebih dari 180 serotipe dan 18 serogrup leptospira yang patogen telah
diidentifikasi dan hampir setengahnya terdapat di Indonesia
Gejala dan tanda yang timbul tergantung kepada berat ringannya infeksi, maka
gejala dan tanda klinik dapat berat, agak berat atau ringan saja. Penderita mampu
segera mambentuk antibodi (zat kekebalan).
Transmisi infeksi dari hewan ke manusia biasanya terjadi melalui kontak
dengan air atau tanah lembap yang terkontaminasi. Leptospira masuk ke sirkulasi
manusia melalui penetrasi kulit terabrasi atau membran mukosa intak (mata,
mulut, nasofaring, atau esofagus).
Pencegahan leptospirosis dapat dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup
bersih dan sehat.
3.2 Saran
Masyarakat harus mampu menerapkan polaa hidup bersih dan sehat agar
terhindar dari kuman, bakteri, maupun virus yang dapat menyerang tubuh dan
menimbulkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA