Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

WT UMUR 28 TAHUN DENGAN


G2P0010 UK. 38 MINGGU 6 HARI TUNGGAL HIDUP TFU SETINGGI
PX PRESKEP U PUKI + PK I FASE LATEN + RKA DI RUANG
BERSALIN (VK) BRSU TABANAN
TANGGAL 1 SEPTEMBER 2020

OLEH :

DESAK MADE ARI WAHYUNI


NIM. P07120320011

KELAS A / PROFESI NERS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. WT UMUR 28 TAHUN DENGAN
G2P0010 UK. 38 MINGGU 6 HARI TUNGGAL HIDUP TFU SETINGGI PX
PRESKEP U PUKI + PK I FASE LATEN + RKA
DI RUANG BERSALIN (VK) BRSU TABANAN
TANGGAL 1 SEPTEMBER 2020

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN
Penanggung Jawab
Nama : Ny. WT Nama :Tn. MD
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Jenis kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Menikah Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Hindu Alamat : Br. Baturiti Kelod
Suku : Bali Status perkawinan : Menikah
Alamat : Br. Baturiti Kelod Agama : Hindu
No CM : 7078xx
Tanggal MRS : 1 September 2020
Tanggal Pengkajian : 1 September 2020
Sumber informasi : Pasien, RM

B. DATA KESEHATAN
a. Keluhan Utama :
Pasien datang ke ruang VK dengan keluhan ada cairan keluar merembes dari vagina sejak
pukul 08.00 WITA dan sakit perut hilang timbul sejak pukul 10.40. Pasien dirujuk dari
Puskesmas III Tabanan dengan diagnosa rujukan G 2P0010 UK. 38 Minggu + 6 Hari Preskep U
Puki T/H + PK I Fase Laten + KPD 6 jam.

b. Keluhan saat dikaji :


Pasien mengatakan keluar cairan dari vagina sejak 08.00 WITA dengan karakteristik : berbau
amis, berwarna putih bening, berlendir. Pasien juga merasakan nyeri hilang timbul sejak
pukul 10.40 WITA, nyeri dirasakan disebabkan oleh persalinannya, terasa seperti diremas-
remasdirasakan dari perut menjalar ke pinggang dengan skala nyeri 5 (0-10) nyeri hilang
timbul.

c. Riwayat keluhan (kaji data mulai dari timbulnya keluhan sampai dengan dilakukan
asuhan keperawatan)
Pasien datang ke VK BRSU Tabanan pada tanggal 1 September 2020 pukul 13.55 WITA.
Pasien mengeluh keluar cairan dari vagina sejak pukul 08.00 WITA dengan karakteristik :
berbau amis, berwarna putih bening, berlendir dan pasien merasakan nyeri disebabkan oleh
persalinannya, terasa seperti diremas-remas dirasakan dari perut menjalar ke pinggang dengan
skala nyeri 5 (0-10) nyeri hilang timbul. Pasien merupakan rujukan dari Puskesmas III
Tabanan dengan diagnosa rujukan G2P0010 UK. 38 Minggu + 6 Hari Preskep U Puki T/H + PK
I Fase Laten + KPD 6 jam pukul 13.55 WITA.
Hasil pemeriksaan didapatkan hasil : TD : 100/70 mmHg N : 90x/menit R : 20x/menit S :
36,50C, gerak janin ada, VT: v/v normal, porsio lunak, O 3 cm, eff 25%, ketuban tidak ada,
preskep U UUK depan, molage O, H1 TTBK/TP
C.RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
1.Riwayat Menstruarsi :
 Menarche : umur 15 tahun Siklus : teratur ( ) tidak ( )
 Banyaknya : 2x ganti pembalut Lama : 7 hari
 Keluhan : Tidak ada
 HPHT : 15 November 2019

2.Riwayat pernikahan
 Menikah : 1 kali Lama : 3 tahun
f. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :
Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
Ke
N Th Umur Penyu jeni penolo Penyu Laser infek Perdara Jenis BB Pj
o n keham lit s ng lit asi si han Kela
ilan min
1 2018Abortus
(dilakuka
n
kuretase)

g. Riwayat kehamilan saat


ini Status Obstetrikus :
 G2 A0 P0 A1 H0 UK 38 minggu 6 hari
 TP : 15 September 2020
 ANC kehamilan sekarang : Teratur di bidan
Trimester I : pasien mengatakan selamat trimester I ia rutin
memeriksakan kehamilannya sebanyak 1x dalam sebulan ke dokter
kandungan dan pernah memeriksakan kandungannya sebanyak 2x di
puskesmas III Tabanan. Di puskesmas pasien mendapat pemeriksaan
PPIA dengan hasil non reaktif, pemeriksaan sifilis dengan hasil non
reaktif, pemeriksaan golongan darah dengan hasil golongan darah B,
pemeriksaan HB dengan hasil 11.12 g/dL. Obat yang didapat pada
trimester I adalah vitamin penambah darah (SF 200 mg 1x1 (30 tabs)),
asam folat (500 mg 1x1 (30 tabs), vitamin C (50 mg 1x1 (30 tabs)).
Pasien mengatakan selama trimester I tidak memiliki keluhan dengan
kandungannya.
Trimester II : pasien mengatakan selama trimester II, pasien rutin
memeriksakan kehamilannya sebanyak 1x dalam sebulan ke dokter
kandungan, pasien mengatakan selama trimester II tidak memiliki
keluhan dengan kandungannya. Obat yang didapat adalah vitamin
penambah darah (SF 200 mg 1x1 (30 tabs)),kalsium (500 mg 1x1 (15
tabs)) dan vitamin c (50 mg 1x1 (15 tabs)).
Trimester III : pasien mengatakan memeriksakan kehamilannya
sebanya 1x dalam seminggu di dokter kandungan. Pasien mengatakan
selama trimester III ia tidak memiliki keluhan dengan kandungannya
dan gerak janin aktif. Obat yang didapat pada pemeriksaan trimester III
adalah vitamin penambah darah(SF 200 mg1x1(15 tabs)), kalsium (500
mg 1x1 (15 tabs)) dan vitamin C (50 mg 1x1 (15 tabs)).
h. Riwayat keluarga berencana (belum menggunakan KB)
 Akseptor KB : …... Jenis:…… Lama:………
 Masalah : ……

D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Klien
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun, penyakit
menahun dan penyakit menular. Klien sempat dirawat di RS Tabanan
karena mengalami abortus.
2. Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan,
menahun ataupun penyakit menular.

E. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN


1. Pola Manajemen Kesehatan-Persepsi Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur di
bidan dan dokter kandungan dari awal kehamilan hingga menjelang persalinan.

2. Pola Metabolik-Nutrisi
Pasien mengatakan bahwa nafsu makannya baik, dengan frekuensi 3x sehari,
tiap makan habis satu porsi dengan jenis makanan yang dikonsumsi nasi, sayur,
lauk pauk, buah sebagai cemilan dan minum susu hamil sekali sehari. Pasien
mengatakan dalam sehari ia dapat minum ±1,5 L.

3. Pola Eleminasi
Pasien mengatakan biasanya ia BAB 1x sehari di pagi hari dengan konsistensi
lembek, berwarna kuning kecoklatan dengan bau tidak menyengat dan khas.
Kemudian untuk BAK pasien mengatakan semenjak hamil ia biasa kencing
hingga 8x/hari dengan karakteristik urine berwarna kuning jernih, bau khas
urine, tidak ada flek darah, ataupun darah saat pasien kencing.

4. Pola Aktivitas-Latihan
Pasien mengatakan pola aktivitasnya sehari-hari lebih terbatas dari pasien
sebelum hamil karena semenjak hamil pasien pasien lebih mudah lelah dan
terkadang timbul nyeri pada pinggang dan punggungnya terasa pegal.

5. Pola Istirahat-Tidur
Pasien mengatakan pola tidurnya akhir-akhir ini terganggu dikarenakan
timbulnya rasa nyeri pada pinggang, dan terkadang perunya kram. Jam tidur
pasien ± 5 jam.

6. Pola Persepsi-Kognitif
Pasien mengatakan kurang mengerti tentang persalinan karena pada hamil
pertama pasien mengalami abortus. Pada saat dikaji pasien mengatakan nyeri
pada perutnya dengan karakteristik nyeri :
P : kontraksi uterus
Q : nyeri seperti diremas-remas
R : pada bagian abdomen
S : skala 5 (0-10)
T : nyeri dirasakan hilang timbul.

7. Pola Konsep Diri-Persepsi Diri


Pasien mengatakan jika ia memenuhi kebutuhan nutrisi dan berusaha memenuhi
kebutuhan istirahatnya, ia berencana dan berharap agar dapat melakukan
persalinan yang normal dan lancar.
8. Pola Hubungan-Peran
Pasien mengatakan bahwa hubungannya dengan suami dan keluarganya baik dan
harmonis, pasien mengatakan mengetahui perannya sebagai istri, anak, dan
menantu di keluarganya. Pasien mengatakan ia selalu berusaha memenuhi
kewajiban perannya di rumah.

9. Pola Reproduktif-Seksualitas
Pasien mengatakan ini kehamilan yang ia inginkan pasca abortus dan selama
hamil pasien belum pernah melakukan hubungan intim dengan suaminya.

10. Pola Toleransi Terhadap Stres-Koping


Pasien mengatakan ia cemas terhadap kondisinya saat ini karena ini merupakan
persalinan pertamanya.

11. Pola Keyakinan-Nilai


Pasien mengatakan ia beragama Hindu, dan ia selalu berdoa kepada Ida Sang
Hyang Widhi Wasa agar dihari persalinannya, persalinannya berjalan dengan
lancar.

F.PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum :
 GCS :E:4V:5M:6
 Tingkat kesadaran : Compos Mentis
 Tanda – tanda vital : TD : 100/70 mmHg N : 90x/menit RR : 20x/menit
T : 36,5 0C
 BB : 60 kg TB: 165 cm LILA : 23 cm

Head toe toe :


 Kepala
wajah : bersih dan simetris edema (-0 rambut berwarna hitam
Pucat (-)
Cloasma (-)
sklera : berwarna putih tidak ikterik
konjungtiva : tampak berwarna merah muda, tidak anemis
pembesaran limphe node : tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
telinga : simetris, tidak tampak adanya serumen

 Dada
Payudara
Areola : tampak coklat bersih Putting : (menonjol / tidak )
Tanda dimpling / retraksi : ada
Pengeluaran ASI : ada
Jantung : tidak tampak adanya ictus cordis, bunyi
Jantung S1 S2 tunggal
Paru : Auskultasi paru vaskuler, tidak terdengar
suara tambahan
 Abdomen
Linea : alba Striae : lividae
Pembesaran sesuai UK : setinggi prosesus xhypoideus
Gerakan Janin : ada Kontraksi : ada
Luka bekas operasi : tidak ada

Ballottement : ada
Leopold I : Kepala / bokong / kosong TFU: setinggi prosesus
xhypoideus
Leopold II : Kanan : punggung/bagian kecil/bokong /kepala
Kiri : punggung / bagian kecil /bokong/kepala
Leopold III : Presentasi kepala / bokong/kosong
Leopold IV : Bagian masuk PAP (konvergen/divergen/sejajar)
Penurunan kepala 3/5 (penurunan bag.terbawah dengan metode lima
jari )
Kontraksi : ada 4x/10 menit dengan durasi 10 detik
DJJ : 140x/menit Bising usus : 20x/menit

 Genetalia dan perineum :


Kebersihan :cukup bersih
Pengeluaran :lendir Karakteristik :warna putih bening,
berbau amis
Hasil VT : v/v normal, po lunak, O 3 cm, eff 25%, ketuban tidak ada,
preskep U UUK depan, molage O, H1 TTBK/TP

Hemoroid : tidak ada


 Ekstremitas
Atas :
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
CRT : < 3 detik
Bawah :
Oedema : tidak ada
Varises : tidak ada
CRT :< 3 detik
Refleks :ada +/+
G. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium :
HEMATOLOGI

Nama test Flag Hasil Satuan Nilai Rujukan


DARAH LENGKAP
Hemoglobin L 10.8 g/dL 11.7-15.5
Hematokrit L 29.3 % 35-47
Leukosit 9.7 103/uL 3.6-11.0
Trombosit 238 103/uL 150-440
Eritrosit L 3.38 106/uL 3.8-5.2
HITUNG JENIS
NEU% H 73.3 % 50-70
LIM% L 17.7 % 25-40
MONO% 7.2 % 2-8
EOS% L 1.4 % 2-4
BASO% 0.4 % 0-1
INDEX ERITROSIT
MCV 86.6 fL 80-100
MCH 31.9 pg 26-34
MCHC H 36.8 g/dL 32-36
RDW L 10.9 % 11.5-14.5
MPV L 6.2 fL 7.0-11.0

 Pemeriksaan USG : tidak ada hasil USG

H.DIAGNOSA MEDIS
G2P0010 UK. 38 Minggu 6 Hari Tunggal Hidup Preskep U Puki T/H + PK I
Fase Laten + RKA

I.PENGOBATAN
- Amoksisilin 500 mg @8 jam IO
- Paracetamol 500 mg @8 jam IO
- Methylergometrin 0,125 mg @8 jam IO
- Sukos ferosus 300 mg @12 jam IO
- Lidocain 2% 2 ml IM
- Oksitosin 10 unit
H.ANALISA DATA KALA I

DATA FOKUS ANALISIS MASALAH


DS : Kehamilan aterm Nyeri melahirkan
Pasien mengatakan atau cukup bulan
nyeri hilang timbul
pada bagian abdomen His (power, passanger,
menjalar ke pinggang passageway,
sejak pukul 10.40. psikologis)
Terasa ada tertekan
pada jalan lahir.
karakteristik nyeri : Dilatasi Serviks
P : kontraksi uterus
Q : nyeri seperti
diremas-remas Kala I
R : di bagian abdomen
S : 5 (0-10)
T : hilang timbul Kontraksi uterus

DO :
Nyeri melahirkan
Pasien tampak
meringis, dan mencari
posisi untuk
meringankan nyeri,
TFU setinggi px, DJJ :
140x/menit, kontraksi
ada 4x/10 menit
dengan durasi 10
detik.
VT : v/v normal, po
lunak, O 3 cm, eff
25%, ketuban tidak
ada, preskep U UUK
depan, molage O, H1
TTBK/TP

DS :
Pasien mengatakan Ansietas
Kehamilan aterm
Pasien mengatakan ia
cemas terhadap atau cukup bulan
kondisinya saat ini
karena ini merupakan His (power, passanger,
persalinan passageway,
pertamanya dan ia psikologis)
bingung harus
memposisikan diri
seperti apa agar Dilatasi Serviks
nyaman
DO :
Pasien tampak tegang
dan sedikit gelisah Kala I
karena nyeri

Kontraksi uterus

Kurang pengalaman

Ansietas

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas (SDKI) :


1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan dilatasi serviks ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri hilang timbul pada bagian abdomen menjalar ke pinggang
sejak pukul 10.40. Terasa ada tertekan pada jalan lahir. karakteristik nyeri P :
kontraksi uterus Q : nyeri seperti diremas-remas R : di bagian abdomen S : 5 (0-
10) T : hilang timbul, pasien tampak meringis, dan mencari posisi untuk
meringankan nyeri, TFU setinggi px, DJJ : 140x/menit, kontraksi ada 4x/10
menit dengan durasi 10 detik, VT : v/v normal, po lunak, O 3 cm, eff 25%,
ketuban tidak ada, preskep U UUK depan, molage O, H1 TTBK/TP.
2. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan ditandai
dengan pasien mengatakan Pasien mengatakan ia cemas terhadap kondisinya
saat ini karena ini merupakan persalinan pertamanya dan ia bingung harus
memposisikan diri seperti apa agar nyaman, pasien tampak tegang dan sedikit
gelisah karena nyeri

II. RENCANA KEPERAWATAN KALA I

I. RENCANA KEPERAWATAN
No Tgl Nomor Rencana Keperawatan
/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
jam (SLKI) (SIKI)
1 11/09/20 Nyeri Setelah dilakukan Label : Manajemen
20 melahirkan asuhan keperawatan Nyeri (I.08238)
11.00 berhubungan selama 1x 60 menit
Observasi
dengan dilatasi diharapkan status
1. Identifikasi lokasi,
serviks ditandai intrapartum pasien 1. Untuk mengetahui
dengan pasien dan tingkat nyeri karakteristik nyeri, perkembangan nyeri
mengatakan membaik dengan
nyeri hilang kriteria hasil : durasi, frekuensi,
timbul pada Label : Status
Intrapartum kualitas dan
bagian
abdomen (L.07060) intensitas nyeri serta
menjalar ke 1. Koping terhadap
skala nyeri
pinggang sejak ketidaknyamanan
pukul 10.40. Terapeutik
Terasa ada meningkat (5)
tertekan pada 2. Berikan teknik
2. Dilatasi serviks 2. Agar klien dapat
jalan lahir. nonfarmakologi mengontrol nyeri
karakteristik meningkat (5)
nyeri P : untuk mengurangi
kontraksi 3. TD meningkat
uterus Q : nyeri rasa nyeri seperti
seperti (120/80 mmHg)
teknik distraksi
diremas-remas (5)
R : di bagian 3. Menganjurkan suami
abdomen S : 5 4. Suhu normal 3. Untuk mengetahui
(0-10) T : pasien untuk
0
(36,5 C) (5) perkembangan
hilang timbul, menghubungi kondisi klien
pasien tampak 5. Nadi normal
meringis, dan perawat jika
mencari posisi (80x/menit) (5)
untuk kontraksi semakin
meringankan 6. Respiratory rate
lama
nyeri, TFU 12-20x/menit
setinggi px, Label : Terapi relaksasi
DJJ : 7. Bukaan menjadi
(I.09326)
140x/menit, lengkap (5)
kontraksi ada Observasi
4x/10 menit 8. Nyeri terkontrol
dengan durasi 4. Identifikasi teknik
(5) 4. Pengambilan teknik
10 detik, VT : relaksasi yang relaksasi menjadi
v/v normal, po Tingkat nyeri (L. efektif
lunak, O 3 cm, pernah efektif
eff 25%, 08066):
ketuban tidak digunakan
ada, preskep U 1. Kemampuan
5. Monitor respon
UUK depan, menuntaskan
molage O, H1 terhadap terapi 5. Mengetahui
TTBK/TP. aktivitas (5) keefektifan terapi
relaksasi
2. Keluhan nyeri (5)
Terapeutik
3. Meringis (5)
6. Gunakan relaksasi
4. Perineum terasa 6. Mengatasi nyeri
sebagai strategi pasien saat
tertekan (5) mengedan
penunjang
5. Uterus teraba
Edukasi
membulat (5)
7. Anjurkan
mengambil posisi 7. Agar pasien
menjadi nyaman
nyaman
saat bersalin
8. Demonstrasikan dan
latih teknik relaksasi
8. Pasien dapat ikut
(mis napas dalam, mempraktekan
dengan benar
peregangan, atau
imajinasi
terbimbing)
2 11/09/20 Ansietas Setelah dilakukan Label : Reduksi
20 berhubungan asuhan keperawatan
11.00 dengan selama 1x60 menit Ansietas (I.09314)
kekhawatiran diharapkan tingkat Observasi
mengalami ansietas menurun
kegagalan dengan kriteria hasil 1. Monitor tanda-tanda
: 1. Mengetahui
ditandai dengan ansietas (verbal dan kecemasan yang
pasien Label : Tingkat
Ansietas (L.09093) dirasakan pasien
mengatakan nonverbal)
Pasien 1. Verbalisasi
mengatakan ia Terapeutik
kebingungan
cemas terhadap 2. Motivasi
kondisinya saat menurun (5) 2. Agar pasien
ini karena ini mengidentifikasi termotivasi untuk jadi
merupakan 2. Verbalisasi bisa menghadapi
persalinan situasi yang memicu
khawatir akibat situasinya
pertamanya dan kecemasan
ia bingung kondisi yang
harus 3. Temani pasien untuk
dihadapi menurun 3. Meyakinkan pasien
memposisikan
diri seperti apa mengurangi bahwa semua akan
(5) baik
agar nyaman, kecemasan, jika
pasien tampak 3. Perilaku tegang
tegang dan memungkinkan
sedikit gelisah menurun (5)
karena nyeri. Edukasi

4. Anjurkan keluarga
4. Pasien menjadi lebih
menemani pasien percaya diri
5. Latih teknik
5. Memanajemen
relaksasi kecemasan pasien
IV.IMPLEMENTASI KALA I

Tgl/Jam No. Implementasi Respon Paraf/Nama


Dx
1/09/2020 Mengidentifikasi lokasi, DS : pasien mengatakan nyeri
13.55 1,2 karakteristik nyeri, durasi, hilang timbul di perut hingga
frekuensi, kualitas dan intensitas pinggang dengan karakteristik
nyeri, mengkaji keluhan dan TTV nyeri :
pasien P : kontraksi uterus Sakde
Memonitor tanda-tanda ansietas Q : seperti diremas-remas
(verbal dan nonverbal) R : bagian abdomen
S : 5 (0-10)
T : hilang timbul dengan durasi 10
detik
Pasien mengatakan merasa cemas,
khawatir bila tidak bisa
menghadapi kondisi ini
DO : pasien tampak meringis dan
mencari posisi untuk meringankan
nyeri
KU : sedang
TD : 120/70 mmHg N : 90x/menit
S : 36,50C R : 20x/menit

14.55 1,2 Mengobservasi keadaan klien DS : pasien mengatakan semangat


melalui VT menjalani persalinannya
Memotivasi pasien, memeriksa DO : v/v normal, porsio lunak,
DJJ pembukaan 5 cm, eff 25%,
ketuban (-), teraba kepala H1 Sakde
TTBK/TP DJJ : 145x/menit

15.25 1,2 DS: pasien mengatakan yakin


Mengobservasi DJJ semua akan baik saja dan berjalan
Mengidentifikasi teknik relaksasi dengan lancar, ia juga mengatakan Sakde
yang tepat mampu untuk teknik napas dalam
Menemani pasien untuk DO : DJJ : 140x/menit
mengurangi kecemasannya,
mengatakan bahwa perawat akan
selalu disini dan tidak akan
membiarkan hal membahayakan
terjadi padanya dan calon bayinya
15.55 1,2 DS : pasien dan suami pasien
Melakukan manajemen nyeri mengatakan dapat mengikuti
kala 1 yaitu mengajarkan pasien intruksi yang diberikan dan pasien
teknik relaksasi, teknik napas mengatakan mampu unttuk
Sakde
dalam, menganjurkan pasien melakukan teknik relaksasi yang
miring kiri, menganjurkan suami diajarkan
menemani pasien dan memijat DO : pasien dan suami tampak
punggung pasien serta kooperatif
menghubungi perawat jika nyeri DJJ : 145x/menit
bertambah kuat, memeriksa DJJ
16.25 1,2
Memonitor teknik relaksasi yang DS : pasien mengatakan mampu
digunakan dan kecemasan pasien melakukan teknik relaksasi nyeri
serta keadaan pasien, memonitor dan sudah tidak khawatir lagi
kemajuan persalinan pasien dan karena merasa lebih percaya diri Sakde
DJJ dan yakin. Pasien mengatakan
nyeri semakin luas dengan
intensitas semakin sering.
Karakteristik nyeri
P : kontraksi uterus
Q : seperti diremas-remas
R : bagian abdomen
S : 8 (0-10)
Pasien mengatakan bisa
mengontrol nyeri dengan teknik
pernapasan dalam efektif yang
diajarkan perawat
DO : kecemasan pasien tampak
menurun, pasien tampak meringis,
pasien tampak tidur miring kiri,
pasien tampak terus melakukan
teknik napas dalam efektif saat
nyeri timbul, TFU setinggi px,
hasil VT : porsio tidak teraba,
pembukaan 5 cm, ketuban (-),
UUK lengkap, penurunan H3
TTBK/TP, DJJ : 140x/menit.
TD : 100/80 mmHg N :
92x/menit R : 20x/menit S: 36,50
C
16.55 1,2
Memonitor kemajuan persalinan DS : pasien mengatakan nyeri
pasien memeriksa DJJ semakin kuat
DO : pasien tampak meringis,
pasien tampak tidur miring kiri,
pasien tampak terus melakukan
teknik napas dalam efektif saat
nyeri timbul, TFU setinggi px,
hasil VT : porsio tidak teraba,
pembukaan lengkap, ketuban (-),
UUK lengkap, penurunan H3
TTBK/TP, DJJ : 145x/menit.
TD : 100/80 mmHg N :
92x/menit R : 20x/menit S: 36,50
C

V. EVALUASI KALA I
Tgl/Ja No Evaluasi Hasil Paraf
m Dx
1/09/2020 1 S : pasien mengatakan nyeri semakin luas dengan intensitas
16.55 semakin sering. Karakteristik nyeri
P : kontraksi uterus
Q : seperti diremas-remas Sakde
R : bagian abdomen
S : 8 (0-10)
Pasien mengatakan bisa mengontrol nyeri dengan teknik
pernapasan dalam efektif yang diajarkan perawat
O : pasien tampak meringis, pasien tampak tidur miring kiri,
pasien tampak terus melakukan teknik napas dalam efektif
saat nyeri timbul, TFU setinggi px, hasil VT : porsio tidak
teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-), UUK lengkap,
penurunan H3 TTBK/TP, DJJ : 140x/menit.
TD : 100/80 mmHg N : 92x/menit R : 20x/menit S: 36,50 C
A : Nyeri melahirkan, tujuan 3,5,8 belum tercapai
P : lanjutkan intervensi kala II, lanjutkan intervensi nomor
1,2 dan 6 pada kala II

1/09/2020 2 S : Pasien mengatakan mampu melakukan teknik relaksasi


16.55 nyeri dan sudah tidak khawatir lagi karena merasa lebih
percaya diri dan yakin
O : kecemasan pasien tampak menurun, pasien sudah tidak
tampak kebingungan lagi memposisikan dirinya
Sakde
A : Ansietas, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien, lanjutkan intervensi kala II
KALA II
A. DATA FOKUS KALA II
DS : pasien mengeluh nyeri semakin kuat dengan karakteristik nyeri disebabkan oleh kontraksi
uterus, terasa diremas-remas dan semakin kuat, letaknya di bagian abdomen menjalar hingga ke
pinggang, dengan skala 8 (0-10), nyeri datang terus menerus
DO : pasien tampak meringis menahan nyeri, perineum tampak menonjol, vulva tampak terbuka
VT : porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-), UUK depan, penurunan H3 TTBK/TP

B. ANALISA DATA KALA II


DATA FOKUS ANALISIS MASALAH
DS : Kehamilan aterm Nyeri melahirkan
pasien mengeluh nyeri atau cukup bulan
semakin kuat dengan
karakteristik nyeri His (power, passanger,
disebabkan oleh kontraksi passageway,
uterus, terasa diremas- psikologis)
remas dan semakin kuat,
letaknya di bagian
abdomen menjalar hingga Dilatasi Serviks
ke pinggang, dengan skala
8 (0-10), nyeri datang
terus menerus Kala I
DO :
pasien tampak meringis
menahan nyeri, perineum Kontraksi uterus
tampak menonjol, vulva
tampak terbuka
Persalinan spontan
VT : porsio tidak teraba,
pembukaan lengkap,
ketuban (-), UUK depan,
penurunan H3 TTBK/TP Kala II

Kontraksi
pengeluaran janin

Tekanan mekanik
pada bagian
presentasi jalan lahir

Nyeri melahirkan

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Nyeri melahirkan berhubungan dengan pengeluaran janin ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri semakin kuat dengan karakteristik nyeri disebabkan oleh
kontraksi uterus, terasa diremas-remas dan semakin kuat, letaknya di bagian
abdomen menjalar hingga ke pinggang, dengan skala 8 (0-10), nyeri datang terus
menerus, pasien tampak meringis menahan nyeri, perineum tampak menonjol,
vulva tampak terbuka, VT : porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban (-),
UUK depan, penurunan H3 TTBK/TP
C. RENCANA KEPERAWATAN KALA II
No Tgl Nomor Rencana Keperawatan
/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
jam
1 1/09/20 Nyeri Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri
20 melahirkan keperawatan selama 1x60
16.55 berhubungan menit diharapkan status (I.08238)
dengan intrapartum pasien Observasi
meningkat dan tingkat
pengeluaran
nyeri menurun dengan 1. Identifikasi lokasi,
janin ditandai kriteria hasil : 1. Mengetahui
dengan pasien Label : Status Intrapartum karakteristik, durasi, intensitas nyeri
mengeluh nyeri (L.07060) pasien
frekuensi, kualitas,
semakin kuat 1. Dilatasi serviks
dengan meningkat (5) intensitas nyeri
karakteristik 2. Koping terhadap
ketidaknyamanan Terapeutik
nyeri
disebabkan menurun (5) 2. Berikan teknik 2. Mengurangi nyeri
oleh kontraksi 3. Mampu meneran efektif pasien
(50 nonfarmakologis
uterus, terasa 4. Bayi lahir spontan (5)
diremas-remas 5. Apgar skor : 8/9 (5) untuk mengurangi rasa
dan semakin 6. Kontraksi uterus nyeri (mis. TENS,
kuat, letaknya meningkat (5)
di bagian Tingkat nyeri (L. 08066) hypnosis, acupressure,
abdomen 1. Meringis (5) terapi music,
menjalar
hingga ke 2. Perineum terasa tertekan biofeedback, terapi
pinggang, (5) pijat, aromaterapi,
dengan skala 8
(0-10), nyeri 3. Uterus teraba membulat teknik imajinasi
datang terus (5) terbimbing, kompres
menerus,
pasien tampak 4. Frekuensi nadi (5) hangat/dingin, terapi
meringis 5. Tekanan darah (5) bermain)
menahan nyeri,
perineum Edukasi
tampak
3. Ajarkan teknik
menonjol, 3. Mengurangi nyeri
vulva tampak nonfarmakologis pasien
terbuka, VT :
untuk mengurangi rasa
porsio tidak
teraba, nyeri
pembukaan
lengkap,
ketuban (-), Pengaturan Posisi
UUK depan,
(I.01019)
penurunan H3
TTBK/TP Terapeutik
4. Atur posisi yang 4. Menambah
kenyamanan
disukai, jika tidak
pasien
kontraindikasi
5. Membuat pasien
5. Tinggikan tempat tidur
nyaman
bagian kepala
6. Menyamankan
6. Berikan bantal yang
pasien
tepat pada leher
Edukasi
7. Informasikan saat 7. Membuat pasien
lebih nyaman
akan dilakukan
perubahan posisi
8. Agar saat merubah
8. Ajarkan cara
posisi pasien tidak
menggunakan postur bertambah nyeri
yang baik dan
mekanika melakukan
perubahan posisi
Terapi relaksasi (I.09326)
Observasi
9. Monitor respon 9. Mengethaui
efektifitas relaksasi
terhadap terapi
relaksasi
Terapeutik
10. Pasien lebih
10. Gunakan nada suara nyaman
lembut dengan irama
lambat dan berirama 11. Strategi
mengurangi nyeri
11. Gunaka relaksasi
pasien saat
sebagai strategi bersalin
penunjang dengan
analgetik atau
tindakan medis lain ,
jika sesuai
Edukasi
12. Mengurangi nyeri
12. Anjurkan mengambil (berpotensi)
posisi nyaman
13. Mengurangi nyeri
13. Anjurkan rileks dan pasien
merasakan sensasi
relaksasi 14. Pasien dapat
mempraktikannya
14. Demonstrasikan dan
dengan benar
latih teknik relaksasi
(mis napas dalam,
peregangan, atau
imajinasi terbimbing)
Label : Promosi ASI
Eksklusif (I.03135)
Observasi
15. Mengetahui
15. Identifikasi kebutuhan
kebutuhan ibu dan
laktasi bagi ibu bayi
intranatal
Terapeutik
16. ASI eksklusif baik
16. Fasilitasi ibu
untuk bayi
melakukan IMD
(inisiasi menyusui
dini)
Edukasi
17. Ibu memahami
17. Jelaskan manfaat sehingga dapat
dipraktekan
menyusui bagi ibu dan
bayi
Label : Perawatan
Persalinan (I.07227)
Observasi
18. Monitor kesejahteraan
ibu (mis. tanda vital,
kontraksi : lama,
frekuensi dan
kekuatan)
19. Monitor kesejahteraan
janin (gerak janin 10x
dalam 12 jam) secara
berkelanjutan (DJJ dan
volume air ketuban)
20. Monitor tanda-tanda
persalinan (dorongan
meneran, tekanan pada
anus, perineum
menonjol, vulva
membuka)
21. Lakukan pemeriksaan
leopold

D. IMPLEMENTASI KALA II

Tgl/Jam No. Implementasi Respon Paraf/Nama


Dx
1/09/2020 1 Menganjurkan pasien memilih DS : pasien mengatakan nyeri ia
16.55 posisi persalinan yang nyaman rasakan semakin kuat, disebabkan
(litotomi), mengajarkan pasien oleh kontraksi uterusnya, terasa
mengedan secara efektif, seperti teremas, di abdomen, skala
mengidentifikasi nyeri secara 8 (0-10), nyeri datang terus Sakde
komprehensif menerus
Memonitor gerak janin DO : pasien tampak merangkul
pahanya pada posisi litotomi

17.00 1 Menganjurkan suami pasien untuk DS : suami pasien mengatakan


memilin-milin puting susu sembari mampu untuk melakukannya
memberikan minum, DO : suami pasien tampak
menganjurkan pasien untuk memilin-milin puting susu pasien Sakde
menggunakan teknik napas dalam

17.10 1 Memeriksa pasien dengan VT DS : adanya keinginan untuk


Memonitor tanda-tanda persalinan meneran
(dorongan meneran, tekanan pada DO : porsio tidak teraba, Sakde
anus, perineum menonjol, vulva pembukaan lengkap, UUK depan,
membuka) perineum menonjol penurunan H3,
TTBK/TP

17.15 1 Memberikan persalinan pasien DS : pasien mengeluh sakit pada


sesuai dengan APN perutnya Sakde
Menggunakan dan memonitor DO : pasien tampak mengedan
teknik relaksasi untuk mengurangi efektif, tampak meringis dan
nyeri merangkul paha

17.25 1 Melakukan pemotongan tali pusat DS : pasien mengatakan merasa


Memfasilitasi ibu IMD sangat senang dan lega serta Sakde
Menjelaskan manfaat menyusui paham dengan penjelasan yang
bagi ibu dan bayi diberikan
DO : tampak tali pusat tersisa 3 cm
dari bayi, bayi tampak berada di
dada ibu dan langsung menyusu
saat bertemu puting susu ibu
E. EVALUASI KALA II

Tgl/Jam No Evaluasi Hasil Paraf


Dx
1/09/2020 1 S : pasien mengatakan sangat senang dan lega ketika
17.25 anaknya telah lahir, nyeri yang dirasakan langsung
berkurang setelah melihat anaknya dengan rasa nyeri
yang telah berkurang. Karakteristik nyeri yang
diakibatkan oleh persalinan yang terasa seperti ditekan Sakde
dan diremas pada daerah perut dan perineum dengan
skala 3 (0-10) nyeri hilang timbul
O : pasien tampak lemas, setelah dipimpin mengedan
selama 50 menit, bayi lahir spontan pukul 15.00,
langsung menangis, jenis kelamin perempuan, BB :
3150 gram PB : 50 cm, LK/LD : 31/32, APGAR
SKOR : 9, terdapat robekan pada perineum, S : 37 oC
R : 42x/menit N : 145x/menit
TTV pasien : 120/70 mmHg N: 88x/menit S: 36,7 oC R:
20x/menit
A : Nyeri melahirkan, tujuan tercapai
P : lanjutkan intervensi pada kala III

KALA III
A. DATA FOKUS KALA III
DS : pasien mengatakan nyeri telah berkurang dengan karakteristik penyebab nyeri
kontraksi uterus dan pada robekan perineum, terasa tumpul pada uterus dan tajam pada
perineum, pada bagian abdomen dan perineum, skala 3 (0-10), nyeri hilang timbul
DO : pasien tampak fokus kepada bayinya, tampak TFU setinggi pusat, kandung kemih
pasien terasa kosong, terdapat robekan (trauma)pada perineum pasien, plasenta tampak
belum lahir

B. ANALISA DATA KALA III


DATA FOKUS ANALISIS MASALAH
DS : Kala III Nyeri Akut
Pasien mengatakan
nyeri dengan
karakteristik Penurunan hormon
penyebab nyeri
estrogen dan
kontraksi uterus dan
robekan di progesteron
perineumnya, terasa
seperti diremas, pada Pengeluaran plasenta
bagian abdomen, dan trauma jaringan
skala 3 (0-10), nyeri perineum
hilang timbul

Kontraksi uterus
DO :
Pasien tampak fokus
kepada bayinya, Nyeri akut
tampak TFU setinggi
pusat, kandung kemih
pasien terasa kosonh,
terdapat robekan pada
perineum pasien

Kala III Risiko Perdarahan


DS : pasien
mengatakan merasa
nyeri pada
perineumnya Penurunan hormon
DO : pasien tampak estrogen dan
terfokus menyusui progesteron
bayinya
Pengeluaran plasenta
dan trauma jaringan
perineum

Terlepasnya plasenta
dari endometrium

Paritas, umur dan


jarak melahirkan ibu

Risiko perdarahan
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik dan fisiologis ditandai
dengan adanya trauma jalan lahir pasien mengatakan nyeri dengan
karakteristik penyebab nyeri kontraksi uterus dan robekan di perineumnya,
terasa seperti diremas, pada bagian abdomen, skala 3 (0-10), nyeri hilang
timbul, pasien tampak fokus kepada bayinya, tampak TFU setinggi pusat,
kandung kemih pasien terasa kosong, terdapat robekan pada perineum
pasien.
2. Risiko perdarahan dibuktikan dengan trauma

C. RENCANA KEPERAWATAN KALA III


No Tgl Nomor Rencana Keperawatan
/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
jam
1 1/09/20 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri (I.
20 berhubungan asuhan keperawatan
08238)
17.27 dengan ages selama 1x60 menit
cedera fisik dan diharapkan tingkat Observasi
nyeri menurun dan
fisiologis
kontrol nyeri pasien 1. Identifikasi lokasi,
ditandai dengan meningkat dengan 1. Mengetahui
adanya trauma kriteria hasil : karakteristik, durasi, karakteristik
jalan lahir pasien Tingkat Nyeri nyeri pasien
frekuensi, kualitas ,
mengatakan nyeri
telah berkurang Menurun (L.08066) intensitas nyeri
dengan dengan kriteria hasil : Terapeutik
karakteristik
penyebab nyeri 1. Keluhan nyeri (5) 2. Berikan teknik 2. Mengatasi
kontraksi uterus 2. Meringis (5) nyeri pasien
nonfarmakologis
dan robekan di
perineumnya, 3. Sikap protektif (5) untuk mengurangi
terasa seperti 4. Gelisah (5)
rasa nyeri (mis.
diremas, pada
bagian abdomen, 5. Frekuensi nadi (5) TENS, hypnosis,
skala 3 (0-10),
akupresur, terapi
nyeri hilang
timbul, pasien Kontrol Nyeri music, biofeedback,
tampak fokus Meningkat (L.08063)
terapi pijat,
kepada bayinya,
tampak TFU 1. Melaporkan nyeri aromaterapi, teknik
setinggi pusat, terkontrol (5) imajinasi terbimbing,
kandung kemih
pasien terasa 2. Kemampuan kompres
kosong, terdapat menggunakan hangat/dingin, terapi
robekan pada
teknik non- bermain)
perineum pasien.
farmakologis (5) 3. Fasilitas istirahat dan
3. Mempercepat
tidur
pemulihan
4. Pertimbangkan jenis nyeri pasien
4. Terapi nyeri
dan sumber nyeri
lebih efektif
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
5. Pasien paham
5. Jelaskan strategi
dan mampu
melakukan
meredakan nyeri
mandiri
6. Ajarkan teknik 6. Pasien dapat
mengatasi
nonfarmakologis
nyerinya
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian
7. Meredakan
analgetik, jika perlu nyeri pasien

2 1/09/20 Risiko perdarahan Setelah dilakukan Pencegahan pendarahan


20 dibuktikan dengan asuhan keperawatan Observasi
17.27 trauma selama 1x60 menit
diharapkan status 1. Monitor tanda dan
1. Mengetahui
pascapartum pasien
gejala pendarahan bila adanya
meningkat dan tingkat
perdarahan pasien perdarahan
Terapeutik
menurun dengan
kriteria hasil : 2. Pertahankan bed drest 2. Mencegah
terjadinya
selama pendarahan
Label : Status perdarahan
Pascapartum(L.07062) Edukasi
1. Pemulihan insisi
3. Jelaskan tanda dan
meningkat (5) 3. Pasien dapat
2. Pemulihan perineum gejala perdarahan mengetahui
meningkat (5) tanda dan
4. Anjurkan peningkatan
gejala
3. Perdarahan vagina
asupan cairan untuk perdarahan
menurun (5) 4. Volume
4. Nyeri insisi menghindari konstipasi
cairan tubuh
menurun (5) 5. Anjurkan segera pasien dapat
5. Jumlah lochea terpenuhi
melapor jika terjadi
membaik (5) 5. Mencegah
pendarahan terjadinya
penanganan
Label :Tingkat Kolaborasi perdarahan
Pendaharahan terlambat
6. Kolaborasi pemberian
(L.02017): 6. Untuk
obat pengontrol menghentika
1. Perdarahan vagina
n perdarahan
menurun (5) pedarahan , jika perlu
7. Untuk
2. Tekanan darah 7. Kolaborasi pemberian menambah
membaik (5) volume
produk darah, jika
3. Denyut nadi apical darah
membaik (5) perlu
4. Suhu tubuh
membaik (5)

D. IMPLEMENTASI KALA III


Tgl/Jam No. Implementasi Respon Paraf/Nama
Dx
1/09/2020 1,2 Memonitor tanda dan gejala DS : pasien mengatakan merasa nyeri
17.27 perdarahan sedikit
DO : tampak keluar darah
pervaginam 200 cc Sakde

17.30 1,2 Memonitor kadar HB sebelum DS : pasien mengatakan tidak merasa


melakukan persalinan dan pusing dan ingin istirahat
memfasilitasi istirahat pasien DO : Hb pasien normal, 12 g/dL Sakde

17.34 1,2 Menyuntikan oksitosin kepada DS : pasien mengatakan sedikit sakit


pasien, mengingatkan teknik saat disuntikkan, dan selalu ingat
napas dalam bila tiba-tiba datang dengan teknik yang diajarkan
nyeri DO : oksitosin tampak sudah
diberikan sebanyak 10 unit Sakde

17.35 1,2 Menjelaskan kepada keluarga DS : pasien dan suaminya


dan pasien untuk memonitor mengatakan paham dengan
tanda perdarahan dan melapor penjelasan yang diberikan Sakde
jika perdarahan terjadi DO : suami pasien tampak menjaga
Menjelaskan tanda dan gejala pasien
perdarahan

17.37 1,2 Melakukan PTT dengan DS : pasien mengatakan lama


perlahan, memeriksa kelamaan nyerinya semakin hilang,
kelengkapan plasenta, melakukan namun jika berpindah posisi akan
pijat fundus uteri dan memeriksa terasa sakit kembali Sakde
robekan perineum DO : plasenta tampak lahir lengkap
dengan selaput ketuban utuh dan
terdapat robekan pada perineum
DS : pasien mengatakan bersedia
17.38 1,2 Menganjurkan pasien untuk untuk makan dan minum
meningkatkan asupan makan dan DO : suami pasien tampak membantu
cairannya pasien dalam minum dan makan
Sakde
DS : pasien mengatakan sedikit nyeri
17.40 1,2 Melakukan tindakan hecting saat dijarit, dikatakan juga bahwa
untuk mencegah terjadinya nyerinya telah berkurang penyebab
perdarahan, mengidentifikasi nyeri dari kontraksi uterus dan
karakteristik nyeri pasien perineumnya yang terasa tumpul pada
Memonitor TTV pasien perut dan tajam pada perineum, skala
Sakde
2 (0-10), nyeri hilang timbul.
DO : TD : 120/70 mmHg N :
80x/menit R : 20x/menit S : 360C.
Plasenta tampak lahir lengkap,
selaput ketuban utuh, tali pusat segar
dan tidak tampak perdarahan

E. EVALUASI KALA III

Tgl/Jam No Evaluasi Hasil Paraf


Dx
1/09/2020 1 S : pasien mengatakan nyeri telah berkurang dengan
17.40 karakteristik penyebab nyeri kontraksi uterus dan robekan di
perineumnya, terasa tumpul pada abdomen dan tajam pada
perineum, dengan skala 2 (0-10), nyeri hilang timbul
O : pasien tampak tidak gelisah dan tegang, tampak TFU Sakde
setinggi pusat, kandung kemih pasien terasa kosong, robekan
pada perineum pasien tampak telah dijarit
TD : 120/70 mmHg N : 80x/menit R : 20x/menit S : 360C
A : Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisiologis dan
fisik, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien, edukasi untuk tetap menerapkan
teknik napas dalam bila tiba-tiba merasakan nyeri kembali

1/09/2020 2 S : Pasien mengatakan nyeri telah berkurang


17.40 O: pasien tampak tenang, TD : 120/70 mmHg N : 80x/menit R :
20x/menit S : 360C, plasenta tampak lahir lengkap, selaput
ketuban utuh, tali pusat segar dan tidak tampak perdarahan
A : Risiko perdarahan, tujuan tercapai Sakde
P : Pantau pengeluaran lokhea, pertahankan kondisi pasien,
lanjutkan intervensi kala IV
KALA IV
A. DATA FOKUS KALA IV
DS : pasien mengatakan sangat bahagia atas kelahiran anaknya, pasien dan suaminya mengatakan
bahwa mereka ingin menjadi orang tua yang baik untuk bayinya, pasien berharap agar anaknya
dapat terus tumbuh dan sehat.
DO: pasien dan suaminya tampak senyum, menangis terharu saat melihat bayinya telah lahir dalam
keadaan sehat, suami pasien tampak
B. ANALISA DATA KALA IV

DATA FOKUS ANALISIS MASALAH


DS : Kala IV Kesiapan
Pasien mengatakan Peningkatan Menjadi
sangat bahagia atas Bayi Lahir Orang Tua
kelahiran anaknya,
pasien dan suaminya
mengatakan bahwa Tanggung jawab baru
mereka ingin menjadi pada keluarga
orang tua yang baik
untuk bayinya, pasien Kesiapan
berharap agar anaknya peningkatan menjadi
dapat terus tumbuh
orang tua
dan sehat.
DO :
Pasien dan suaminya
tampak senyum,
menangis terharu saat
melihat bayinya telah
lahir dalam keadaan
sehat, suami pasien
tampak

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


1. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua berhubungan dengan upaya
peningkatan kesehatan ditandai dengan pasien mengatakan sangat bahagia atas
kelahiran anaknya, pasien dan suaminya mengatakan bahwa mereka ingin
menjadi orang tua yang baik untuk bayinya, pasien berharap agar anaknya
dapat terus tumbuh dan sehat, pasien dan suaminya tampak tersenyum,
menangis terharu saat melihat bayinya telah lahir dalam keadaan sehat, suami
pasien tampak
B. RENCANA KEPERAWATAN KALA IV

No Tgl Nomor Rencana Keperawatan


/ Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
jam
1 1/09/20 Kesiapan Setelah dilakukan Label : Edukasi
20 peningkatan asuhan keperawatan Orang Tua : Fase
17.41 selama 2x60 menit Bayi (I.12400)
menjadi orang tua diharapkan peran
menjadi orang tua Observasi
berhubungan 1. Mengetahui
membaik dan dengan 1. Identifikasi
dengan upaya kriteria hasil : pengetahuan dan kesiapan pasien
peningkatan Peran Menjadi Orang kesiapan orang tia sebagai orang tua
kesehatan ditandai Tua (L.13120) belajar tentang
1. Bonding attachment perawatan bayi
dengan pasien
meningkat (5) Edukasi
mengatakan 2. Ajarkan
2. Perilaku positif 2. Agar orang tua
sangat bahagia keterampilan
menjadi orang tua mampu merawat
atas kelahiran merawat bayi baru
meningkat (5) lahir bayinya di rumah
anaknya, pasien
3. Interaksi perawatan 3. Ajarkan cara
dan suaminya 3. Orang tua
bayi meningkat (5) stimulasi
mengatakan memahami
4. Verbalisasi perkembangan bayi
stimulus bayi
bahwa mereka kepuasan memiliki Label : Perawatan
ingin menjadi Neonatus (I.03132)
bayi meningkat (5)
orang tua yang Terapeutik 4. Bayi
4. Lakukan inisiasi mendapatkan
baik untuk menyusui dini perawatan yang
bayinya, pasien (IMD) segera benar
berharap agar setelah bayi lahir
anaknya dapat Edukasi 5. Agar
5. Anjurkan ibu terpenuhinya
terus tumbuh dan
menyusui bayinya nutrisi bayi
sehat, pasien dan setiap 2 jam dan
suaminya tampak menyendawakan
tersenyum, bayi setelah
menyusui
menangis terharu
Label : Promosi
saat melihat Pengasuhan (I.13495)
bayinya telah lahir Terapeutik
dalam keadaan 6. Fasilitasi orang tua 6. Orang tua dapat
sehat, suami dalam menerima menjadi percaya
transisi peran diri
pasien tampak
Edukasi 7. Orang tua peka
7. Ajarkan orang tua terhadap
untuk menanggapi keinginan bayi
isyarat bayi
D. IMPLEMENTASI KALA IV

Tgl/Jam No. Implementasi Respon Paraf/Nama


Dx
1/09/2020 1,2 Mengukur TTV pasien DS : pasien mengatakan
17.41 sedikit mengantuk
DO : TD : 120/70 mmHg N :
82x/menit S : 36,50C R:
18x/menit Sakde

17.56 1,2 Mengidentifikasi pengetahuan dan DS : pasien dan suaminya


kesiapan orang tua belajar tentang mengatakan belum tahu
perawatan bayi banyak tentang perawatan Sakde
bayi
DO : pasien dan suaminya
tampak kooperatif

Mengajarkan cara stimulasi DS : pasien dan suaminya


18.10 1,2 perkembangan bayi mengatakan paham dengan
materi yang diajarkan, pasien
Makukan inisiasi menyusui dini (IMD)
mengerti untuk menyusui
segera setelah bayi lahir Sakde
anaknya
DO : pasien dan keluarga
tampak kooperatif

19.00 1,2 Menganjurkan ibu menyusui bayinya DS : pasien mengatakan akan


setiap 2 jam dan menyendawakan bayi menyusui sesuai anjuran dan
setelah menyusui paham cara menstimulasi bayi
Mengajarkan cara stimulasi DO : pasien dan suaminya
perkembangan bayi tampak antusias mendengar Sakde
penjelasan

19.15 1,2 Mengajarkan keterampilan merawat DS : pasien dan suaminya


bayi baru lahir paham dengan ajaran perawat,
Memfasilitasi orang tua dalam pasien dan suaminya mengerti
menerima transisi peran akan transisi peran yang Sakde
dialami dan akan berusaha
untuk bayinya sebaik mungkin
DO : pasien tampak antusias
saat diajarkan
Melakukan pemberian obat kolaborasi
19.21 1,2 DS : pasien mengatakan
bersama dokter :
bahagia melihat bayinya
- Amoksisilin 500 mg IO DO : obat tampak masuk
- Paracetamol 500 mg IO Sakde
tanpa ada reaksi alergi
- Methyl ergometrin 0,125 mg IO
- Sukos ferosus 300 mg IO
C. EVALUASI KALA IV

Tgl/Jam No Evaluasi Hasil Paraf


Dx
1/09/2020 1 S : Pasien mengatakan sangat senang dan bahagia melihat
19.21 bayinya, pasien mengatakan akan belajar dengan baik tentang
perawatan bayi baru lahir karena pasien berharap agar anaknya
dapat tumbuh sehat Sakde
O : pasien dan suaminya tampak bahagia atas kelahiran bayinya
dan memahami cara merawat bayi di rumah. Pasien tampak
menggendong bayinya dengan penuh kasih, tampak perdarahan
±20 cc
TD :120/70 mmHg N : 82x/menit S : 36,50C R: 18x/menit
A : Kesiapan peningkatan menjadi orang tua, tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien, edukasi pasien perawatan bayi
dirumah.
Denpasar, 1 September 2020
Mengetahui
Clinical Teacher / CT Mahasiswa

Ni Nyoman Hartati,S.Kep.,Ns.,M.BioMed Desak Made Ari Wahyuni


NIP: 196211081985122000 NIM: P07120320011

Anda mungkin juga menyukai