Anda di halaman 1dari 93

2019

KEANEKARAGAMAN HEWAN II

AMPHIBI
A. Pengertian
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal
hidup di air tawar dan di darat. Sebagian besar siklus
hidup mengalami metamorfosis (Brotowidjoyo, 1989).

B. Ciri-ciri
1. Ciri Utama
a) Berdarah dingin (poikiloterm)
b) Kulit halus dan kasar,banyak mengandung kelenjar.
c) Memiliki dua pasang tungkai (Jasin, 1984)
2. Ciri Khusus
a) Tengkorak berartikulasi dengan tulang atlas
melalui dua condylus occipitalis.
b) Jantung terdiri dari 3 ruang, 2 atrium, 1 ventrikel.
c) Respirasi menggunakan insang, paru-paru, kulit.
d) Susunan syaraf mempunyai 10 pasang nervi
cranial.
e) Fertilisasi eksternal atau internal(Jasin, 1984).

SELLY SAFITRI 1
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

C. Morfologi Amphibi
Mata
Tungkai depan Kulit

Tungkai
belakang
Metacorpus

Gambar 1.Morfologi Amphibi (Koleksi pribadi, 2020)

Menurut Djuhanda(1984) tubuh amphibi terdiri atas :


1. Bagian Kepala
Bagian-bagian kepala amphibi terdiri dari :
a) Sepasang alat penglihat
Pada mata terdapat pelupuk mata atas dan
pelupuk mata bawah. Pada pelupuk mata bawah terdapat
selaput tidur (membran niktitans) yang berfungsi untuk
menjaga mata dari gesekan ketika berada di dalam air
(Rahayu, 2008).
b) Selaput pendengar
Selaput pendengar berguna untuk menerima
gelombang-gelombang suara,terletak di belakang
mata(Rahayu, 2008).

SELLY SAFITRI 2
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

c) Mulut
Mulut terdapat di bagian anterior tubuh. Di dalam
mulut terdapat beberapa organ seperti :
(1) Lidah
(2) Rahang
(3) Langit-langit dan
d) Dua lubang hidung terdapat dalam satu ruang (Jasin,
1984).
e) Lubang hidung yang fungsinya sebagai organ
pembau (Jasin, 1984).

2. Bagian Badan
Bagian badan terdapat dua pasang tungkai yaitu
sepasang depan, tungkai belakang dan bagian abdomen.
(Jasin, 1984).
a) Tungkai depan
Tungkai depan terdiri atas
lengan atas, lengan bawah dan
telapak tangan dan jari-jari
berjumlah 4 buah. (Hickman,
2001).
Gambar 2. Tungkai depan (Koleksi pribadi, 2020)

SELLY SAFITRI 3
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b) Tungkai belakang
Terdiri atas paha, betis, telapak
kaki, dan jari-jari berjumlah 5
buah, serta memiliki selaput
renang. (Hickman, 2001)
Gambar 3. Tungkai belakang (Koleksi pribadi, 2020)

c) Abdomen
Bagian abdomen merupakan bagian perut yang di
dalamnya terdapat organ-organ fisiologi. (Radiopoetra,
2005).

3. Bagian Kaki
Kaki belakang memiliki otot dan memiliki lima
jari panjang yang dihubungkan dengan selaput untuk
membantu berenang,tergantung habitat. Ada empat tipe
kaki tipe pelompat yakni:
1) Tipe perenang
2) Tipe penempel
3) Tipe penggali(Djuhanda, 1984).

SELLY SAFITRI 4
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Menurut Soetyanto (1997), kaki katak dan kodok


memiliki empat jari di tiap kaki depan,dan lima jari di
tiap kaki belakang, total ada 18 jari. Kodok air memiliki
selaput pada telapak kaki. Kodok pohon memiliki cakram
penyerap di ujung jari untuk menempel di permukaan
vertikal,dan kodok penggali memiliki tonjolan tambahan
di jari kaki belakang yang disebut tuberkula. Tuberkula
berfungsi untuk menggali.

D. Habitat dan Penyebaran


Menurut Eprilurahman (2007), Amphibi hidup di
daerah tropis dan sub tropis.Amphibi merupakansemi
akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat
air tawar yang tenang dan dangkal.Amphibi banyak
ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa,
kolam, dapat ditemui diperumahan (Denton, 1985).

SELLY SAFITRI 5
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

E. Anatomi dan Fisiologi Amphibi

Hati
Jantung

Usus Besar

Paru-paru
Lambung

Oviduk
Gambar 4. Anatomi ampibhi (Katak)

1. Sistem respirasi

Gambar 5. Struktur paru-paru pada katak

SELLY SAFITRI 6
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Gambar 6.Mekanisme Pernafasan (Frost, 2011)

a. Melalui kulit
Secara skematik proses pernafasan amphibi melalui
kulit dapat di gambarkan sebagai berikut:
Oksigen (Melewati Vena Kutanea) Jantung (di
pembuluh darah) Diedarkan Di Seluruh Tubuh
(Duellman, dan Trueb, 1986).

SELLY SAFITRI 7
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Gambar 5. Mekanisme Pernafsan pada Amphibi dengan


menggunakan paru-paru (Riana, 2009).

b. Melalui paru-paru
Secara skematik proses pernafasan amphibi melalui
paru-paru dapat di gambarkan sebagai berikut:
Rongga mulut dan kerongkongan terbuka oksigen
(masuk melalui hidung) Paru-paru (Oksigen diikat
oleh darah dalam dinding kapiler) Paru-paru
Karbondioksida dilepas (Jasin, 1987).

Paru-paru

a b

Gambar 6. Organ Penyusun Sistem Pernafasan pada


Amphibi Dewasa (a. Caldwell, 1996 b.
Koleksi Pribadi, 2017).

c. Melalui insang
Secara skematik proses pernafasan amphibi melalui
insang dapat di gambarkan sebagai berikut:
Rongga mulut terbuka glotis Oksigen
(berdifusi ke dalam kapiler darah insang melalui rongga
mulut yang tipis) Insang Karbondioksida

SELLY SAFITRI 8
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

dilepas (Jasin, 1987).

Gambar 7. Struktur Insang pada Amphibi (Duellman,


1977).

Sistem respirasi pada katak di awali dengan


oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan
paru-paru. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan
faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup
sehingga udara berada di rongga mulut berdifusi masuk
melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas
dengan selaput rongga mulut katak juga bernafas melalui
kulit. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati
vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh (Djuhanda, 1983).
Selain bernafas dengan selaput rongga mulut,
amphibi bernafas juga dengan kulit, karena kulit selalu
dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler

SELLY SAFITRI 9
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

sehingga gas pernafasan mudah berdifusi.


Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati
vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung
untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya
karbondioksida dari jaringan akan dibawa ke jantung,
dari jantung akan masuk di kulit dan paru-paru melalui
arteri kulit paru-paru (arteri pulmokutanea). Setelah itu,
koane menutup dan otot rahang bawah dan otot
geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut
mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong
oksigen masuk ke paru-paru lewat celah-celah. Di dalam
paru-paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh
darah yang berada dalam kapiler dinding paru-paru dan
sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke
lingkungan(Radiopoetra, 1991).

SELLY SAFITRI 10
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2. Sistem pencernaan

Heart
Stomatc

Small Intestine
Large Intestine

Gambar 7. Sistem pencernaan katak

Sistem pencernaan makanan amphibi diawali


oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus.Pada beberapa
bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan
ukuruan yang berbeda (Brotowidjoyo, 1989).
Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx,
oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis)
dan mendorong makanan masuk dalam ventriculus yang
berfungsi sebagai gudang percernaan. Bagain muka
frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedang bagian
posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris.
Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan
jadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus

SELLY SAFITRI 11
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan


katalisator (Denton,1985).
Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di
ventriculus tetapi terutamaterjadi di intestinum.Makanan
masuk ke dalam intestinum dari ventriculus melalui klep
pyloris(Jasin, 1984).
Menurut Eprilurahman (2007) Kelenjar
pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum
yang memberikan sekresi pada intestinum kecuali itu
intestinum menghasilkan sekresi sendiri.
Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan
bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung
sementara dalam fesica felea, yang kemudian akan
dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus
dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang
merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari
pankreas. Fungsi bilus untuk mengimulsikan zat
lemak.Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam
intestinum menjadi feces dan selanjutnya dikeluarkan
melalui anus.

SELLY SAFITRI 12
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3. Sistem Reproduksi

A B

Gambar 8. Organ reproduksi katak (Frost, 2011)


a. Organ reproduksi jantan
b. Organ reproduksi betina

Testis berjumlah sepasang, berwarna putih


kekuningan yang digantungkan oleh mesorsium.Di
sebelah kaudal dijumpai korpus adiposum, terletak di
bagian posterior rongga abdomen. Dari testis terdapat
saluran yang disebut fasdefferens yang bermuara di
kloaka (Eprilurahman, 2007).
Bagian ureter yang dekat dengan kloaka
mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis
yang berfungsi untuk penampungan sementara

SELLY SAFITRI 13
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

spermatozoa. Saluran reproduksi adalah tubulus ginjal


yang akan menjadi duktus aferen dan membawa
spermatozoa dari testis menuju duktus mesonefrus. Di
kloaka, duktus mesonefrus pada beberapa spesies akan
membesar membentuk vasikula seminalis (penyimpan
sperma sementara) (Hickman, 2001).
Vesikula seminalis akan membesar hanya saat
musim kawin. Vas aferen merupakan saluran-saluran
halus yang meninggalkan testis,berjalan ke medial
menuju ke bagian kranial ginjal. Duktus wolf keluar dari
dorsolateral ginjal(Moment, 1967).

Oviduk

Gambar 9. Struktur oviduk ampibhi (katak)

Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang


ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga
tubuh dan diikat oleh mesovarium.Ovarium berjumlah
sepasang, di sebelah kranial dijumpai jaringan lemak

SELLY SAFITRI 14
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

berwarna kuning (korpus adiposum).Baik ovarium


maupum korpus adiposum berasal dari plica gametalis,
masing-masing gonalisdan pars progonalis.Ovarium
digantungkan oleh mesovarium. Saluran reproduksi
berupa oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok.
Oviduk dimulai dengan bangunan yang mirip corong
(infundibulum) dengan lubang yang disebut oskum
abdominal. Oviduk di sebelah kaudal mengadakan
pelebaran yang disebut dutus mesonefrus. Dan akhirnya
bermuara di kloaka (Moment, 1967).
Proses reproduksi pada amphibi yaitu melalui dua
cara:
1. Eksternal
Secara skematik proses reproduksi secara eksternal
pada amphibi dapat di gambarkan sebagai berikut:
Amphibi jantan menempel pada amphibi betina   sel-
sel gametnya disemprot (di luar tubuh) telur (Noble,
1931).
2. Internal
Secara skematik proses reproduksi secara internal
pada amphibi dapat di gambarkan sebagai berikut:
Sel sperma Ovum (di ovarium) Oviduk (bagian

SELLY SAFITRI 15
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

posterior membesar membentuk uterus)  telur


dikeluarkan dari tubuh (melalui kloaka) (Gallardo, 1965).

Gambar 9. Organ Penyusun Reproduksi Katak (Riana,


2009)

4. Sistem Syaraf

Cerebrum
G

Cerebelum

ambar 7.Bagian otak amfibi. (Rizky, 1993) Medula


Oblongata

Gambar 10. Struktur otak ampibhi (Frost, 2011)

SELLY SAFITRI 16
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Sistem syaraf terdiri atas syaraf pusat dan syaraf


tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,
sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf cranial dan saraf
spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran
yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan
tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf
(Jasin, 1984).
Otak terdiri dari bagian-bagian berikut :
a. 2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk
menerima rangsangan.
b. 2 Erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi
menyimpan ingatan.
c. Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan
mata dan keseimbangan.
d. 2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi
penglihatan.
e. Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.
f. Medula obongata untuk mengkoordinasi sebagian
besar aktifitas tubuh (Radiopoetra, 2005)

SELLY SAFITRI 17
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

5. Sistem sirkulasi
Right atrium

Ventrikel

a b Left atrium

Gambar 11. a. Sistem sirkulasi amfibi (Peters, 1877)


b.Struktur Ginjal katak

Jantung terdiri dari tiga ruang yaitu: atrium


kiri,atrium kanan,dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel).
Atrium kanan menerima darah yang miskin oksigen dari
seluruh tubuh,sedangkan atrium kiri menerima darah dari
paru-paru. Darah dari kedua atrium bersama-sama masuk
ventrikel. Walaupun tampak terjadi percampuran antara
darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya
oksigen namun campuran diminimalisasi oleh adanya
sekat-sekat ventrikel. Dari ventrikel,darah masuk ke
pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior
mengalirkan darah ke kepala dan ke otak.(Radiopoetra,
2005).
Secara sistematik system peredaran darah amfibi

SELLY SAFITRI 18
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

di awali dengan darah dari seluruh tubuh mengalir masuk


ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke
atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke
ventrikel yang kemudian dipompa keluar melalui arteri
pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium
kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran
darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru,
pada katak → sinus venosus → atrium kanan (Moment,
1967).
6. Sistem Ekskresi

Gambar 12. Struktur Ginjal Amfibi

Amphibi mempunyai dua buah ginjal. Ginjal


merupakan tempat penyaringan yang membuang sisa-sisa
organik dan garam-garam mineral, dan air yang
dikumpulkan dari sel-sel badan dan cairan oleh darah.

SELLY SAFITRI 19
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Tipe ginjal terdiri dari corpusculum renalis dan terdiri


dari glomerulus, capsula bowman yang berhubungan
dengan tubulus uriniferus yang dikelilingi oleh kapiler-
kapiler (Brotowidjoyo, 1989).
Jantan mempunyai saluran kencing yang berasal
dari ginjal bersatu dengan saluran sperma dan bermuara
di kloaka. Betina mempunyai saluran kencing dan
saluran reproduksi terpisah dan bermuara di kloaka.
Ginjal amfibi bertipe mesonefroid dan saluran-saluran
kemih yang disebut saluran-saluran Wollf (atau saluran-
saluran mesonefros). Saluran-saluran itu langsung
membawa sekret ke kloaka, walaupun ada juga kandung
kemih di sisi ventral kloaka itu (Brotowidjoyo, 1989).
Kulit bersifat permeable terhadap air, pada saat
berada di air, banyak air masuk ke tubuh secara osmosis.
Amphibi menyesuaikan diri terhadap kandungan air
sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju
filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem portal
renal berfungsi untuk membuang bahan-bahan yang
diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah
melalui glomerulus dibatasi (Denton, 1985).
Pada saat berada di darat air diserap kembali ke

SELLY SAFITRI 20
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

dalam darah menggantikan air yang hilang melalui


evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah
hormon yang sama dengan ADH. Ginjal amfibi bertipe
mesonefroid dan saluran-saluran kemih yang disebut
saluran-saluran Wollf (atau saluran-saluran mesonefros).
Saluran-saluran itu langsung membawa sekret ke kloaka,
walaupun ada juga kandung kemih di sisi ventral kloaka
itu (Moment, 1967).

7. Sistem Rangka

Gambar 13. Sistem Rangka katak (Epilurahman, 2007)


Sistem rangka amfibi dibangun oleh kerangka
dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang-tulang.
Terdapat 2 skeleton yang menyusun sistem kerangka
yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton

SELLY SAFITRI 21
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas-


ruas belakang dan tulang dada) (Hickman, 2001).
Skeleton apendikular tersusun dari ekstremitas
anterior dan posterior.Tempurung kepala tersusun atas
beberapa tulang yaitu cranium, kapsul sensoris (kapsul
hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan
tulang – tulang rahang).Katak memiliki 9 ruas tulang
belakang. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas
posterior (tungfkai) tersusun atas tulang – tulang yang
hampir sama (Djuhanda, 1982).

F. Sistem Endokrin
Amphibi memiliki beberapa kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon, misalnya terdapat hormon
pertumbuhan yang terdapat pada glandula pituitaria yang
berfungsi mengontrol pertumbuhan. Pada kelenjar
pankreas juga dapat menghasilkan hormon insulin yang
mengatur metabolisme (memacu pengubahan glukosa
menjadi glikogen. Di permukaan luar ginjal terdapat
glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang
kerjanya berlawanan dengan insulin (mengubah glikogen
menjadi glukosa). Selain itu, bagian anterior glandulae

SELLY SAFITRI 22
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

pitutaria ini menghasilkan homon yang merangsang


gonad untuk menghasilkan sel kelamin (Duellman dan
Trueb, 1986).

G. Habitat dan Penyebaran


Menurut Eprilurahman (2007), Amphibi hidup di
daerah tropis dan sub tropis. Amphibi merupakan semi
akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat
air tawar yang tenang dan dangkal. Amphibi banyak
ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa,
kolam, dapat ditemui diperumahan.

H. Klasifikasi Amphibi
Menurut Eprilurahman (2007), Amphibi terdiri
dari tiga ordo yaitu Urodela, Anura dan Gymnophiona.
Urodela dikenal juga dengan caudate atau salamander
merupakan satu-satunya bangsa yang tidak terdapat
dihampir seluruh asia tenggara, termasuk Indonesia.
Daerah terdekat yang dihuni oleh salamander adalah
Vietnam utara dan Thailand utara (Brotowidjoyo, 1989)
Ordo kedua yang paling terkenal, yang paling
kecil dan sangat jarang ditemui adalah Gymnophiona

SELLY SAFITRI 23
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

atau Cecilia, bentuknya seperti cacing dengan kepala dan


mata yang tampka jelas dan mudah dikelirukan dengan
cacing. Sebagian besar amphibi Indonesia termasuk
kedalam ordo ketiga yaitu anura atau katak (Denton,
1985).
Katak yang paling primitive terdapat di
Kalimantan dan termasuk kedalam suku Bombinatoridae
(Discoglissidae). Kelompok katak lain yang dianggap
primitive termasuk kedalam suku kedua yaitu
Megophryidae (Paleobattidae) dan 2 jenis introduksi dari
suku pipidae (Xenopuslaevis dan Hymenochirus sp).
Katak lain yang tidak termasuk kedalam kedua golongan
tersebut akan mewakili semua katakdianggap sebagai
katak yang telah maju (Epilurahman, 2007).
Menurut Soetyanto (1997), secara umum kelas
Amphibi terdiri atas 3 ordo :
1. Ordo Apoda/ Caecilia
a. Pengertian
Apoda, Yunani yaitu ”A” yang berarti tidak atau
tanpa dan ”Poda” yang berarti kaki. Jadi, apoda adalah
amphibi yang tidak berkaki (Jasin, 1987).

SELLY SAFITRI 24
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b. Ciri-ciri
1) Tubuh menyerupai cacing.
2) Kloaka terletak di dekat ujung badan.
3) Mempunyai kulit yang lembut dan berwarna
gelap.
4) Di dalam kulit terdapat sisik dari kalsit.
5) Tidak bersegmen.
6) Kulit memiliki banyak lipatan berbentuk cincin.
7) Memiliki tengkorak yang kuat.
8) Memliki moncong yang meruncing.
9) Mulut berada di bagian bawah kepala.
10) Kerangka dan otot bertindak sebagai piston di
dalam kulit dan otot luar.
11) Mempunyai dua perangkat otot untuk menutup
rahang yang pada vertebrata lain ada sepasang.
12) Mata berukuran kecil dan ditutupi kulit.
13) Memiliki sepasang tentakel yang berada di
anatra mata dan lubang hidung
14) Paru-paru kiri lebih kecil daripada paru-paru
kanan (Rahayu, 2008).

SELLY SAFITRI 25
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

c. Fisiologi Ordo Apoda


1. Sistem Respirasi
Fase larva ordo apoda hidup dalam air dan bernafas
dengan insang. Pada fase dewasa insang mereduksi dan
biasanya ditemukan di dalam tanah atau lingkungan
akuatik (George, 1993).
2. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi ordo apoda secara ovipar dan
secara vivipar. Terjadi fertilisai secara internal
(phallodeum). Spesies jantan memiliki alat kopulasi.
Caecilians jantan memiliki penis seperti organ yang
phallodeum yang dimasukan kedalam kloaka betina
selama 2 sampai 3 jam. 25% dari spesies yang bertelur,
telur dijaga oleh betina. Untuk beberapa spesies
caecilians muda sudah bermetamorfosis ketika mereka
menetas sebagai larva (Duellman, 1975).
d. Habitat
Ditemukan di daerah hutan-hutan, tempat-tempat
yang basah atau lembab. Di tepi-tepi sungai atau parit, di
bawah tumpukan batu, kayu atau serasah yang bertimbun
dan di dekat kolam atau rawa (George, 1993).

SELLY SAFITRI 26
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

e. Penyebaran
Ditemukan di wilayah tropis di Asia tenggara,
Afrika, kepulauan Seychelles dan Amerika Selatan. Di
Amerika Selatan penyebaran meluas ke daerah sejuk di
utara Argentina (Caldwell, 1996).
Ordo Apoda terdiri atas 5 famili:
1.1 Famili Ichtyopiidae
Klasifikasi Ilmiah menurut Denton (1985) :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Ichtyopiidae
Genus : Ichtyophis
Spesies : Ichtyophis sp
Gambar 14. Ichtyophis sp (Peters, 1877)
a. Ciri-ciri family Ichtyopiidae :
1) Bentuk tubuh panjang dan bersegmen
2) Mata yang kecil dan ditutupi dengan kulit, dan
persepsi visual mereka terbatas untuk menentukan
antara terang dan gelap.
3) Mampu mengambil O2 dari kulit dan paru-paru
4) Memiliki ekor yang pendek dan kloaka di ujung
tubuh.

SELLY SAFITRI 27
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

5) Memiliki 2 tentakel sensori kecil yang berada di


kepala yang dapat membantu dalam menemukan
sumber makanan (Soetyanto, 1997).
b. Habitat
Hidup ditanah yang lembab dan sampah
dedaunan (Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Spesie amfibi tersebar di Florida, Mexico Utara,
Mexico Selatan, dan Indonesia (Soetyanto, 1997)
d. Keunikan
Memiliki masa kehamilan berlangsung sekitar 220
hari (Duellman, 1977).
e. Peranan
Sebagai pakan untuk vertebtrata lainkarena banyak
mengandung protein (Rahayu, 2008).

1.2 Family Uraeotyphilidae


Klasifikasi Ilmiah menurut Denton (1985):
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Famili : Uraeotyphilidae
Genus : Uraeotyphlus

SELLY SAFITRI 28
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Spesies : Uraeotyphlus peters


Gambar 15. Uraeotyphlus peters(Matsui, 1979)
a. Ciri-ciri family Uraeotyphilidae :
1) Berukuran relative kecil (23-30 cm)
2) Memiliki ekor
3) Memiliki struktur tengkorak yang kompleks
4) Mulut tersembunyi di bawah moncong (Denton,
1985).
b. Habitat
Hidup didalam tanah di wilayah hutan hujan
tropis (Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Spesies amfibi tersebar di seluruh pegunungan
Jawa (Rahayu, 2008).
d. Keunikan
Uraeotyphlus peters memiliki mekanisme
adducting rahang ganda (Iskandar dan Colijn, 2000).
e. Peranan
Berperan dalam mengatur populasi serangga dan
menjaga kesuburan tanah (Rahayu, 2008).

SELLY SAFITRI 29
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

1.3 Family Scolecomorphidae


Klasifikasi Ilmiah menurut Denton (1985) :
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Urodela
Family : Scolecomorphidae
Genus : Scolecomorphus
Spesies : S. Vittatus
Gambar 16. Scolecomorphus vittatus (Frost, 2011)
a. Ciri-Ciri Family Scolecomorphidae yaitu:
1) Mata melekat pada dasar tentakel di bawah
moncong
2) Hanya memiliki annuli primer
3) Tubuhnya panjang dan bersegmen (Hickman,
2001)
b. Habitat
Habitat umum dari spesies ini yaitu hidup
didalam tanah (Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Tersebar di wilayah Mexico Utara dan Florida
(Soetyanto, 1997).
d. Keunikan

SELLY SAFITRI 30
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Keunikan spesies yaknitidak memiliki stapes


tulang telinga bagian tengah (Hickman, 2001).

1.4 Family Caecilidae


Klasifikasi Ilmiah menurut Eprilurahman (2007):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas: Amphibi
Ordo: Urodela
Family: Caecilidae
Genus: Caecilia
Spesies : Caecilia tentaculat
Gambar 17.Caecilia tentaculat (Peters, 1877)
a. Ciri-Ciri Family Caecilidae yaitu:
1) Tubuh menyerupai cacing dan ada pula yang
menyerupai ular
2) Ekornya pendek dan kloaka dekat akhir tubuh
3) Kulit halus dan berwarna gelap (Hickman, 2001).
b. Habitat
Spesies kebanyakan tinggal dan bersembunyi di
dalam tanah (Soetyanto, 1997)
c. Penyebaran
Spesies tersebar di wilayah Asia Tenggara
(Moment, 1967)

SELLY SAFITRI 31
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

d. Keunikan
Spesies merupakan satu-satunya amphbi yang
melakukan fertilisasi secara internal (Hickman, 2001).

2. Ordo Urodela
Menurut Eprilurahman (2007), Urodela disebut
juga caudata. Ordo urodela mempunyai ciri bentuk tubuh
memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta
tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara
kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai
insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada
bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada
beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva
hampir mirip dengan fase dewasa (Peters, 2011).
a. Pengertian
Urodela, Yunani yaitu ”Uro” yang berarti ekor dan
“dela” yang berarti kaki. Jadi, urodela adalah amphibi yang
mempunyai kaki dan ekor (Jasin, 1987).
b. Ciri-ciri
a) Bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota
gerak

SELLY SAFITRI 32
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b) Tubuh dapat dibedakan atas kepala, leher dan


badan.
c) Pada bagian kepala terdapat mata kecil, dan pada
beberapa spesies matanya mengalami reduksi.
d) Beberapa spesies mempunyai insang dan yang
lainnya bernapas dengan paru-paru.
e) Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa
(Djuhanda, 1982).
c. Morfologi Urodela
Morfologi pada urodela berbeda dengan ordo
amphibi lain, morfologi urodella dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

Gambar 18. Morfologi Urodela (Gallardo, 1965).

SELLY SAFITRI 33
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

d. Anatomi dan Fisiologi


Anatomi dan fisiologi pada urodela berbeda
dengan ordo amphibi lain, anatmi urodella dapat dilihat
pada gambar dibawah ini:

Gambar 19. Anatomi Urodela (Rizky, 1993).

1. Sistem Respirasi
Fase berudu hidup di perairan dan bernafas dengan
insang dan bergerak mengggunakan ekor. Pada fase
dewasa hidup di darat dan bernafas dengan menggunakan
paru-paru, bergerak dengan menggunakan kaki.
Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan
kehidupan dari perairan ke daratan menyababkan
menghilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan
(Duellman dan Trueb, 1986).

SELLY SAFITRI 34
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2. Sistem Pencernaan
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris
dan diakhiri oleh kloaka. Pada bagian dari tractus
digertoria mempunyai struktur dan ukuran yang berbeda.
Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk
dimakan akan dibasahi oelh air liur. Katak tidak begitu
banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris
makanan akan masuk melalui pharynx, esophagues yang
menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan
masuk dalam ventrikulus yang berfungsi sebagai gudang
pencernaan (George, 1993).

3. Sistem Reproduksi
Sebagian besar ordo urodela memiliki fertilisasi
internal meski tak satu pun anggota ordo urodela yang
memiliki organ kopulasi. Fertilisasi internal terjadi ketika
jantan mendepositkan spermatopora yang kemudian akan
diterima oleh betina melalui lubang kloakanya (Iskandar
dan Colijn, 2000).

SELLY SAFITRI 35
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

4. Sistem Rangka
Jumlah tulang tengkorak berkurang dan menyatu
bersama, mulut adalah ceruk di bagian bawah kepala.

Gambar 21. Tulang Rangka Urodela (Gallardo, 1965)

Otot-otot ordo urodela di adaptasi untuk


mendorong jalan melalui tanah, dengan kerangka dan
otot-otot yang bertindak sebagai sebuah piston didalam
kulit dan otot-otot luar (Bokermann, 1958).
5. Sistem Saraf
Sistem saraf pada ordo urodela terdiri atas saraf
pusat dan saraf tepi. Saraf pusat tersusun atas otak dan
tali spinal, sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf
kranial dan saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus
oleh dua membran yang tebal yaitu durametel yang

SELLY SAFITRI 36
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

berbatasan dengan tulang dan pipiameter yang berbatasan


dengan jaringan saraf (Caldwell dan Hoogmoed, 1998).
Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi
tidak dapat lepas dari air. Urodella mempunyai 3 sub
ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan
Salamandroidea. Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1
famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo
Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu
Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub ordo
Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae,
Plethodontidae, Rhyacotritoniade, Proteidae,
Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan Salamandridae
(Brotowidjoyo, 1989).
Menurut Eprilurahman (2007),Ordo Urodela
terdiri atas beberapa famili yaitu:
2.1 Subordo: Cryptobranchoidea
Sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu:
2.1.1 Familia Cryptobranchidae
Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander

SELLY SAFITRI 37
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Family : Cryptobranchidae
Genus : Andrias
Spesies : Andrias aslan
Gambar 19. Andrias aslan (Zug, 2008)
a. Ciri-ciri family Cryptobranchidae
1) Ukuran tubuh 1,44 meter
2) Makananberupa ikan dan sejenis udang-udangan,
3) Hidup selama lebih dari 50 tahun di penangkaran.
(Hickman, 2001)
b. Habitat
Hidup di daerah pinggiran sungai dan kolam
(Eprilurahman, 2007).
c. Penyebaran
Tersebar di Amerika serikat, Cina dan Jepang
(Eprilurahman, 2007).

2.1.2 Familia Hynobiidae


Klasifikasi ilmiah menurut Moment (1967):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Hynobiidae
Genus : Hynonibus
Spesies : Hynonibus amare

SELLY SAFITRI 38
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Gambar 20. Hynonibus amare (Frost, 2011)


a. Ciri-ciri Famili Hynobiidae:
1) Panjang dapat melebihi 1,5 meter.
2) Spesies fosil mencapai ukuran yang lebih besar
bahkan, melebihi 2 meter panjang tubuhnya.
3) Metamorfosis adalah sebagian, insang eksternal
yang hilang pada dewasa tetapi kelopak mata tidak
mengembangkan dan ekor tetap lateral (Jasin,
1984).
b. Habitat
Spesies dapat ditemukan di cekungan bawa batu
dan sepanjang aliran sungai (Jasin, 1984).
c. Penyebaran
Terseber di Florida dan utara Mexico sampai
selatanKanada (Denton, 1985).

2.2 Subordo: Salamandroidea


Menurut Eprilurahman (2007), Subordo
Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu:
2.2.1 Familia Salamandridae
Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008) :

SELLY SAFITRI 39
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Salamandridae
Genus : Triturus
Spesies : Triturus cristatus
Gambar 21. Triturus cristatus (Matsui, 1979)
a. Ciri-ciri famili Salamandridae:
1) Memiliki pola warna-warna cerah dan kontras.
2) Memiliki empat anggota badan berkembang
dengan baik.
3) Memiliki empat jari kaki pada forelimbs,dan lima
jari pada hindlimbs.
4) Ukuran tubuh berbeda-beda dari 7 cm sampai 30
cm (Hickman, 2001).
b. Habitat
Terdapat didaerah berlumpur dan rawa-rawa
(Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Tersebar di daerah beriklim dingin seperti Jepang,
Korea Utara, dan Australia (Hickman, 2001).

SELLY SAFITRI 40
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2.2.2 Familia Proteidae


Klasifikasi ilmiah menurut Jasin (1984):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Proteidae
Genus : Proteidae
Spesies : Proteidae necturus
Gambar 22. Proteidae necturus (Zug, 2008)

a. Ciri-ciri famili Proteidae:


1) Bentuk tubuh memanjang
2) Mata kurang berkembang
3) Bersifat nocturnal
4) Kurang pigmentasi kulit (Djuhanda, 1982).
b. Habitat
Menempati daerah seperti Gua (Rahayu, 2008).
c. Penyebaran
Tersebar di daerah Semenanjung Balkan, Eropa
Utara dan Amerika Utara (Rahayu, 2008).
d. Keunikan
Spesies ini tampak seperti Albino karena
kurangnya pigmentasi kulit(Hickman, 2001).

SELLY SAFITRI 41
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2.3 Familia Ambystomatidae


Klasifikasi ilmiah menurut Denton (1985):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Ambystomatidae
Genus : Ambystoma
Spesies : Ambystoma lacanus
Gambar 23. Ambystoma lacanus (Frost, 2011)
a. Ciri-ciri family Ambystomatidae:
1) Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang
kepaladan di atas celah insang.
2) Larva memiliki ekorsirip yang memanjang dari
belakang kepala ke ekor.
3) Kaki tumbuh segera setelah menetas, dengan empat
jari pada lengan, dan lima jari di hindlegs.
4) Mata sepasang yang lebar.
5) Selama metamorfosis, insang larva menghilang,
seperti halnya sirip(Hickman, 2001).
b. Habitat
Speseis ini hidup didaerah lembab dan
daerahberlumpur seperti rawa-rawa (Epilurahman, 2007).
c. Penyebaran

SELLY SAFITRI 42
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia


terutama daerah kepulauan Bangka Belitung
(Brotowidjoyo, 1989).
2.4 Familia Amphiumidae
Klasifikasi ilmiah menurut Soetyanto 1978:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family: Amphiumidae
Genus : Necturus
Spesies : Necturus maculosus
Gambar 24. Necturus maculosus (Matsui, 1979)
a. Ciri-ciri family Amphiumidae
1) Kepala berbentuk lonjong
2) Tidak memiliki kaki
3) Tubuh licin
4) Tubuh relatif besar menyerupai ular (Zug,
2008).
b. Habitat
Menghabiskan sebagian besar waktu untuk
bersembunyi di daerah yang sangat bervegetasi badan
permanen air yang bergerak lambat, seperti rawa, kolam
dan danau (Danang, 2009).

SELLY SAFITRI 43
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

c. Penyebaran
Spesies ini tersebar hampir di seluruh Indonesia
dan Australia (Danang, 2009).
2.5 Familia Dicamtodontidae
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Dicamtodontidae
Genus : Dicamptodon
Spesies : Dicamptodon ensatus
Gambar 25. Dicamptodon ensatus (Frost, 2011)
a. Ciri-ciri :
1) Panjang ukuran tubuh sampai 30 cm.
2) Mirip dengan salamander (Rahayu, 2008).
b. Habitat:
Anggota spesies dapat di temukan di darat
maupun di perairan ketika telah dewasa (Rahayu,
2008).
c. Penyebaran
Ditemukan di bagian barat Amerika Serikat dan
Barat Selatan British Columbia(Rahayu, 2008).

SELLY SAFITRI 44
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2.6 Familia Plethodontidae


Klasifikasi ilmiah menurut Zug (2008)
Kingdom : Animalia
Phylum: Chordata
Class : Amphibia
Ordo : Salamander
Family : Plethodontidae
Genus : Eurycea
Spesis :Eurycea rathbuni
Gambar 26. Eurycea rathbuni(Denton, 1985)

a. Ciri-ciri famili Plethodontidae


1) Bentuk tubuh silindris
2) Bergerak seperti ular
3) Bentuk kepalanya seperti lumba-lumba
4) Pada bagian sisi kepala terdapat tentakel yang
belum diketahui fungsinya, namun sebagian para
ahli menganggap bahwa tentakel ini merupakan
telinga
5) Tubuh bagian ventral dan sisi beruas (Pough,
1998).
b. Habitat
Di sungai- sungai yang berbatu (George, 1993).
c. Penyebaran
Tersebar di Amerika Utara (Savage, 1973).

SELLY SAFITRI 45
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

d. Keunikan
Memiliki kepala seperti lumba-lumba dan memiliki
tentakel di bagian kepalanya (George, 1993).
e. Peranan
Dimanfaatkan para ilmuan untuk melakukan
penelitian dalam dunia kedokteran (Rahayu, 2008).

3. Ordo Anura
Menurut Djuhanda (1983), tubuh Anura terdiri
dari kepala dan badan, leher belum nampak jelas
padanya. Kulit sebagian terlepas dari otot, sehingga yang
ada disebelah dalam saja yang melekat pada otot, kulit
katak yang terlepas dari otot merupakan rongga-rongga
yang berisi cairan karena adanya sekresi kelenjer-
kelenjer mucus, yang bnayak sekali terdapat pada kelas
amphibia ini. Selain itu, kulit-kulit katak ini juga
mengandung kapiler-kapiler darah dan cabang-cabang
vena kurenea magna dan arterikuranea.
Anura merupakan kelompok amphibi yang
terbesar dan sangat beragam, terdiri dari lebih 4100 jenis
katak atau kodok. Sekitar 450 jenis telah dicatat dari
Indonesia, merupakan taksa individu diluar Amerika

SELLY SAFITRI 46
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Selatan mewakili 11% dari seluruh anura di dunia


(Iskandar, 1998).
Anura tidak mempunyai alat fisik untuk
mempertahankan diri, hampi semua anggota dari genus
Limnonectes mempunyai geligi seperti taring dibagian
depan rahang atas yang berfungsi sebagai alat pertahanan
diri (Matsui, 1979).
Ada 4 jenis katak yang dapat menggigit bila
dipegang yaitu pada jenis Asterophyrys tumpicota dari
nugini, Ceratobathracus guantheri dari Solomon dan dari
jenis/genus Ceratophrys serta Hemipractus dari amerika
selatan (Epilurahman, 2007).
Anura mengandalkan kaki belakangnya untuk
melompat dan menghindarkan dari bahaya, karena
memiliki kaki yang pendek, suku Megophrydae dan
Bufonidae umumnya menyelamtkan diri sesuai dengan
habitatnya untuk menghindari mangsanya. Selain itu
banyak juga jenis Bufonidae dan beberapa jenis Ranidae
yang dikenal karena kelenjer racun yang ada di kulitnya.
Walaupun semua jenis Bufonidae dan beberapa jenis lain
memang beracun, tapi racun ini tidak bisa mematikan
manusia (Iskandar,1998).

SELLY SAFITRI 47
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Menurut Eprilurahman (2007), ciri-ciri umum


OrdoAnura:
a) Tidak memiliki ekor
b) Kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai
leher
c) Tungkai belakang lebih besar dari pada tungkai
depan
d) Membrane tympanum terletak di permukaan kulit
e) Kelopak mata dapat digerakkan
f) Mata berukuran besar
g) Fertilisasi eksternal
a. Pengertian
Anura, Yunani yaitu ”A” yang berarti tidak atau
tanpa dan ”Uro” yang berarti ekor (George, 1993).
b. Ciri-ciri
1). Memiliki empat anggota gerak (tetrapoda) untuk
melompat (saltation).
2). Struktur tulang telah termodifikasi untuk melompat
3). Kepala dan badan menyatu
4). Di mulut terdapat terdapat lidah yang dapat
dijulurkan
5). Tidak memiliki ekor.

SELLY SAFITRI 48
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

6). Mata berbentuk bulat dengan pupil horizontal atau


vertikal
7). Memiliki kelopak mata yang dapat ditutup.
8). Memilliki anggota gerak yang secara anamotis
pentadactylus
9). Tidak memiliki kuku dan cakar
10). Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa
dan atau kelenjar berbintil (biasanya beracun).
11). Pernafasan dengan insang, kulit, dan paru-paru.
12). Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa
saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
13). Jantung terdiri dari tiga lobi (1 ventrikel dan 2
atrium)
14). Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi
palatum.
15). Bersifat poikiloterm
16). Tekstur kulit bervariasi dari halus pada beberapa
katak dan tonjolan-tonjolan kasar pada kodok.
17). Kulit tidak memiliki sisik dan selalu lembab, basah
serta bersifat permeabel
18). Sebagian besar memiliki tubuh pendek

SELLY SAFITRI 49
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

19). Terdapat 2 pasang kaki, sepasang kaki bagian depan


terdapat 4 jari, sepasang kaki bagian belakang
terdapat 5 jari
20). Mulut moncong ke depan
21). Jari kaki sebelah kanan lebih pendek
22). Gigi terdapat pada langit-langit mulut yang disebut
gigi vormer
23). Terdapat lubang hidung yang dapat menutup saat
menyelam di air.
24). Di bagian sisi belakang mata terdapat selaput
gendang telinga yang disebut membran tympani
(Jasin, 1987).
c. Anatomi dan Fisiologi
1. Anatomi Anura
a) Caput dan Truncus
Pada caput (kepala) terdapat:
1. Organon visus
Organon visus (alat penglihatan) berfungsi sebagai
indera penglihat. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan. Mata mempunyai selaput yang berfungsi
untuk melindungi mata pada saat berada atau berenang di
dalam air, membran tersebut disebut membrane niktans

SELLY SAFITRI 50
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

(George, 1993).
2. Truncus
Truncus mempunyai alat-alat gerak (extremitas
liberae). Extremitas liberae terbagai menjadi dua, yaitu:
extremitas anterior dan extrememitas posterior.
Extremitas anterior terdapat berfungsi untuk bergerak
dan berenang, extremitas posterior terdapat kaki yang
dilengkapi dengan selaput renang yang berfungsi untuk
berenang di dalam air. Selain itu, extremitas posterior
juga berfungsi untuk melompat. Kaki depan
pendek/lengan terdiri atas lengan atas (branchium),
antebranchium, manus, digiti 4 buah, serta mengecil
(Ford, 1993).
b) Topography
1. Cor
Cor berwarna merah yang terletak di dalam
kantong jaringan atau pericardium yang berisi dengan zat
cair lymphe. Jantung berfungsi sebagai alat untuk
memompa darah ke seluruh tubuh (Eprilurahman, 2007).
2. Pulmo
Pulmo jumlahnya dua, bersifat elastis, berdinding
tipis. Pulmo berfungsi sebagai alat pernapasan atau

SELLY SAFITRI 51
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

tempat bertukarnya oksigen dan karbon dioksida


(Duellman dan Trueb, 1986).
3. Hepar
Hepar berwarna coklat, terdiri dari lobus dexter dan
lobus sinester. Hati berfungsi sebagai penawar racun
yang masuk ke dalam tubuh bersama makanan dan
sebagai tempat perombakan sel darah merah (Iskandar
dan Colijn, 2000).
4. Ventriculus
Berwarna putih, panjang, di sebelah sisi kiri
(Duellman dan Trueb, 1986).
5. Intestinum tenue
Bentuk bulat dan berkelok-kelok (Jasin, 1987).
6. Intestinum crassum
Bentuk lebih besar dari pada intestinum tenue dan
hitam (Iskandar dan Colijn, 2000).
7. Lien
Merah bulat, terletak pada sisi linea (Jasin, 1987).
8. Ren
Memilki bentuk yang panjang dengan warna merah
tua (Iskandar dan Colijn, 2000).
9. Vessica urinaria

SELLY SAFITRI 52
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Merupakan kantong berdinding tipis dimidiventral


di ujung posterior coelom (Jasin, 1987).
c) Fisiologi Anura
a. Sistem Respiratoria
Udara (Melalui Lubang Hidung) Rongga Hidung
Nares Posterior Cavum Oris Larinx
Broncus Pulmo (terjadi pertukaran oksigen dan
kabondioksida) (Jasin, 1987).
Pernapasan menggunakan insang pada saat berudu.
Tetapi setelah dewasa insang menghilang dan bernapas
dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Jalan
pernapasan sebagai berikut:
a. Mula-mula udara masuk melalui lubang hidung
kemudian masuk ke dalam rongga hidung.
b. Kemudian masuk ke nares posterior kemudian
masuk ke cavum oris (rongga mulut).
c. Kemudian ke larynx terus ke bronchus dan
selanjutnya ke pulmo.
d. Di dalam pulmo terjadi pertukaran udara O2 dan CO2
(George, 1993).

SELLY SAFITRI 53
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b. Sistem Digestoria
Makanan Pharinx Esofagus Ventrikulus
(makanan di peras menjadi partikel yang lebih kecil)
Intestinum Kloaka (Jasin, 1987).
Makanan masuk melalui mulut (cavum oris)
dengan bantuan lingua. Proses sistem pencenaan yaitu:
1. Makanan berjalan melalui pharinx menuju
oesophagus.
2. Makanan memasuki ventriculus yang merupakan alat
pencernaan. Membesar di bagian anterior atau ujung
cardium dan memipih pada ujung posterior atau
ujung pylorus. Dinding ventriculus yang tebal terdiri
atas 4 lapisan:
a. Mocusa atau batas dalam dengan banyak kelenjar
b. Submocusa berupa jala-jala dari jaringan pengikat
yang terdiri atas darah dan saluran circulair dan
longitudinal dan serabut otot halus dan saraf
c. Masculus dengan bundel-bundel circulait dan
longitudinal dari serabut-serabut otot halus.
d. Serosa atau penutup luar yang berupa peritoneum
3. Kontraksi otot dari dinding ventriculus memeras
makanan menjadi paertikel-partikel yang lebih kecil

SELLY SAFITRI 54
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

dan mencampurkannya dengan getah makanan.


4. Intestinum merupakan saluran berbentuk silinder
panjang, berlingkar-lingkar, sebagai tempat
pencernaan (George, 1993).
c. Sistem Reproduksi
Katak Jantan Menempel Pada Katak Betina Sel-Sel
Gametnya Dikeluarkan (Di Dalam Air) Telur
Berudu Katak ( Jasin, 1987).
Katak termasuk hewan ovipar (bertelur). Telur dari
katak betina dan sperma dari katak jantan dikeluarkan di
dalam air. Pembuahan terjadi di dalam air (di luar tubuh).
Telur menetas menjadi berudu yang hidup di air dan
bernafas dengan insang luar. Setelah berumur 4 minggu,
insang luar lenyap dan tumbuh insang dalam. Pada usia
10 minggu terbentuk tungkai belakang. Tiga bulan
kemudian terbentuk tungkai depan dan paru-paru mulai
berkembang, dan terbentuk ekor. Pada umur 4 bulan
katak telah menjadi dewasa dan hidup di darat
(Duellman, 1975).
d. Sistem Cardiovascular
Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel
yang kemudian di pompa keluar melalui arteri

SELLY SAFITRI 55
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis → atrium


kanan (Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran
darah paru-paru) (Jasin, 1987).
Jantung terdiri atas dua serambi dan satu bilik.
Darah tidak berwarna dengan eritrosit berbentuk oval dan
berinti (Duelmann, 1977).
Menurut Soetyanto (1997),Ordo Anura terdiri
dari beberapa Family yaitu:
3.1 Famili Ascapidae
Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas: Amphibi
Ordo: Anura
Family: Ascapidae
Genus: Xenopus
Spesies : Xenopus laevis
Gambar 27. Xenopus laevis (Adnan, 2011)
a. Ciri-Ciri Famili Ascapidae:
1) Kaki berbentuk cakar
2) Bentuk badan bulat, dan memiliki kulit yang licin
3) Selalu berganti kulit pada setiap muslim (5-15 tahun)
4) Ukuran tubuh jantan lebih kecil dari pada betina
(Soetyanto, 1997).

SELLY SAFITRI 56
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b. Habitat
Spesies ini hidup di tanah lembab, di kolam dan
di air tenang (Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Spesies dapat ditemukan di Selandia baru dan
Semenanjung Malaka (Soetyanto, 1997)
d. Keunikan
Memiliki kaki yang berbentuk cakar untuk
merobek makanan (Soetyanto, 1997)
3.2 Famili Leiopelmatidae
Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Leiopelmatidae
Genus : Leiopelma
Spesies : Leiopelma archeyi
Gambar 25. Leiopelma archeyi (Hickman, 2001)
a. Ciri-Ciri Famili Leiopelmatidae:
1) Panjang tubuh jantan 31 mm dan betina 37 mm
2) Warna tubuh bervariasi kebanyakan hijau dan
coklat(Danang, 2011).
b. Habitat

SELLY SAFITRI 57
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Terdapat di vegetasi hutan lembab, di hutan asli


(Danang, 2011).
c. Penyebaran
Spesies banyak ditemukan di Maried, Great
Barier, kepulauan Sephens (Danang, 2011).
d. Keunikan
Siklus hidup tidak melalui fase kecebong
(Danang, 2011).
3.3 Famili Bombinatoridae
Klasifikasi ilmiah menurut Zug (2008):
Kingdom : Animalia
Phylum: Chordata
Kelas: Amphibi
Ordo : Anura
Family : Bombinatoridae
Genus : Bombina
Spesies : Bombina orientalis
Gambar 26. Bombina orientalis (Hickman, 2001)
a. Ciri-cirifamili Bombinatoridae:
1) Tubuh gemuk dengan kepala datar dan lebar
2) Kelenjar punggung diatur dalam pola longitudinal di
sepanjang belakang (Mansur, 2003).
b. Habitat

SELLY SAFITRI 58
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Terdapat di daerah terbuka pasir pantai dan


padang rumput, dan di air payau (Mansur, 2003).
c. Penyebaran
Mediterania dan Alaska Keunikan (Mansur,
2003).
d. Keunikan
Memiliki racun dan disebut sebagai katak api
(Mansur, 2003).
3.4 Famili Discoglossidae
Klasifkasi family menurut Danang (2011):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Discoglossidae
Genus : Rhinophrynus
Spesies : R.dorsalis
Gambar 27. Rhinophrynus dorsalis (Koleksi pribadi,
2014)
a. Ciri-Ciri Family Discoglossidae yaitu:
1) Katak kecil dengan kepala relative besar
2) Kulit berkutil dengan deretan besar
3) Panjang tubuh 55 mm
4) Warna tubuh bervariasi dari titik-titik hitam kecil
dan titik coklat sampai hijau

SELLY SAFITRI 59
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

5) Tenggorokkan dan dada berwarna abu-abu


(Eprilurahman, 2007).
b. Habitat
Menempati daerah yang lembab, di kawasan
hutan (Eprilurahman, 2007).
c. Penyebaran:
Tersebar di wilayah Eropa, Portugal, Spanyol,
Prancis, Belgia, Swiss (Soetyanto, 1997).
d. Keunikan
Katak jantan melampirkan masa telur sampai
menetas dan katak betina mampu memproduksi 4
cengkeraman telur (Soetyanto, 1997).
3.5 Famili Pipidae
Klasifikasi ilmiah menururt Rahayu (2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Pipidae
Genus : Xenopus
Spesies : Xenopus leavis
Gambar 28. Xenopus leavis (Koleksi pribadi, 2014)
a. Ciri-ciri family Pipidae yaitu:
1) Kaki memiliki selaput

SELLY SAFITRI 60
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2) Memiliki telingan yang berfungsi untuk


memproduksi dan menerima suara bawah air
3) Hewan ini tidak memiliki pita suara
4) Lebar tubuh 4-19 cm (Denton, 1985)
b. Habitat
Hidup di perairan dangkal (Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Spesies tersebar di daerah tropis Amerika Selatan
dan Afrika (Eprilurahman, 2007).
d. Keunikan
Memiliki telinga yang dimodifikasi untuk
memproduksi dan menerima suara walaupun bawah air
(Soetyanto, 1997).
3.6 Famili Rhinophrynidae
Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008)
Kingdom: Animalia
Phylum: Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Rhinophrynidae
Genus : Rhinophrynus
Spesies: Rhinophrynus dorsalis
Gambar 29. Rhinophrynus dorsalis (Frost, 2011)

SELLY SAFITRI 61
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

a. Ciri-Ciri Famili Rhinophrynidae yaitu:


1) Ukuran tubuh 8 cm
2) Pada bagian tubuh memiliki bintik-bintik merah
3) Memiliki kaki yang pendek
4) Bentuk kepala kecil, runcing dan matanya relative
kecil
5) Membrane tymphanum tidak terlihat
(Eprilurahman, 2007).
b. Habitat
Hidup di bawah tanah (Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Tersebar di Pulau Maud, Selandi Baru
(Eprilurahman, 2007).
d. Keunikan
Katak ini mampu membenamkan lidahnya
langsung keluar dari depan mulut, bukannya membalik
keluar, seperti pada katak lain (Eprilurahman, 2007).

SELLY SAFITRI 62
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3.7 Famili Megophrydae


Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Megophrydae
Genus : Megophys
Spesies : Megophys montana
Gambar 30. Megophys montana (Epilurahman, 2007)
a. Ciri-Ciri Famili Megophrydaex
1) Ukuran tubuh pendek dan agak gendut
2) Memiliki kepala besar
3) Ukuran katak jantan lebih kecil dibandingkan
dengan katak betina
4) Bagian punggung berkulit halus
5) Memiliki selaput renang kaki yang pendek
(Danang, 2011).
b. Habitat
Tinggal serasan hutan, di lantai hutan dan di
pinggiran sungai (Danang, 2011).
c. Penyebaran
Philippines (Palawan, Mindanao, Leyte, Samar,
Bohol) termasuk Indonesia (Danang, 2011).

SELLY SAFITRI 63
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

d. Keunikan
Fase berudu mulut berupa corong, biasanya
ditemukan di bagian sungai yang menggenang atau yang
kurang berarus (Danang, 2011).
3.8 Famili Pelodytidae
Klasifikasi ilmiah menurut Zug (2008):
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas: Amphibi
Ordo: Anura
Family: Pelodytidae
Genus: Pelodytes
Spesies : Pelodytes puncatatus
Gambar 31. Pelodytes puncatatus (Frost 2011)
a. Ciri-Ciri Famili Pelodytidae:
1) Memiliki warna tubuh yang mengkilap dan
bintik-bintik kehijauan
2) Mata yang menonjol ke depan
3) Tidak memiliki selaput renang Moment (1967).
b. Habitat
Tinggal di tempat yang lembab dan berlumpur
(Moment 1967).
c. Penyebaran

SELLY SAFITRI 64
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Tersebar di wilayah Eropa dan Asia Barat ke


Afrika Barat Laut. Amerika Utara, ditemukan di Meksiko
selatan melalui Amerika Serikat dan Kanada bagian
Selatan (Moment 1967).
d. Keunikan
Ketika merasa terancam, katak ini mengeluarkan
suara yang sangat keras dan dapat mengeluarkan sekresi
beracun yang berbau bawang putih, oleh karena itu katak
ini disebut juga sebagai "katak bawang putih"(Moment
1967).
3.8 Famili Bufonidae
Klasifikasi ilmiah menurut Zug (2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Bufonidae
Genus : Bufo
Spesies : Bufo calamita
Gambar 32. Bufo calamita (Hickman, 2001)
a. Ciri-Ciri Famili Bufonidae yaitu:
1) Memiliki kulit kasar dan berbintil
2) Mempunyai tipe gelang bahu arciferal

SELLY SAFITRI 65
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3) Mempunyai mulut yang lebar dan tidak memiliki


gigi
4) Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai
depan
5) Jari-jari tidak mempunyai selaput
6) Fertilisasi berlangsung secara eksternal (Hickman,
2001).
b. Habitat
Family ini mendiami berbagai lingkungan, dari
daerah kering ke hutan (Hickman, 2001).
c. Penyebaran
Spesies family ini tersebar di daerah-daerah
tropis(Hickman, 2001).
d. Keunikan
Terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum
(Hickman, 2001).

SELLY SAFITRI 66
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3.9 Famili Hylidae


Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Hylidae
Genus : Hyla
Spesies : Hyla arborea
Gambar 33. Hyla arborea (Peters, 1877)
a. Ciri-Ciri Famili Hylidae yaitu:
1) Terdapat bantalan perekat pada jari tangan dan kaki
2) Hewan ini kebanyakan memakan serangga dan
invertebrata lainnya
3) Memiliki adaptasi arboreal (Denton, 1985).
b. Habitat
Spesies di temukan di pepohonan (Denton, 1985).
c. Penyebaran
Australia Utara, Amerika Tengah, Eropa, Timur
dan bagian Asia Tenggara, Australia, Afrika Utara
(Denton, 1985).

SELLY SAFITRI 67
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3.10 Famili Leiopelmatidae


Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Leiopelmatidae
Genus : Leiopelma
Spesies : Leiopelma hochscetteri
Gambar 34. Leiopelma hochscetteri (Hickman, 2001)

a. Ciri-Ciri Famili Leiopelmatidae yaitu:


1) Ukuran tubuh sangat kecil
2) Panjang tubuhnya hanya 5 cm (Eprilurhman,
2007).
b. Habitat
Hidup di dalam tanah lembab, biasanya di bawah
batu atau vegetasi (Eprilurhman, 2007).
c. Penyebaran
Tersebar di Pulau Maud di Selandia Baru
(Eprilurhman, 2007).
d. Keunikan

SELLY SAFITRI 68
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Mempunyai bentuk tubuh yang kecil jika


dibandingkan dengan katak yang lain dan dapat hidup
lebih dari 30 tahun (Eprilurhman, 2007).
3.11 Famili Myobatrachidae
Klasifikasi ilmiah menurut Zug (2008):
Kingdom: Animalia
Phylum : Chordata
Kelas: Amphibi
Ordo : Anura
Family: Myobatrachidae
Genus: Limnodynastes
Spesies :L. tasimaniensis
Gambar 35. L. tasimaniensis(Matsui, 1979)
a. Ciri-Ciri Famili Myobatrachidae yaitu:
1) Panjang tubuh 1,5 cm (0,59 in)
2) Termasuk katak terbesar kedua di Australia, Giant
Barred (Mixophyes iteratus)
3) Memiliki panjang sekitar 12 cm (Hickman, 2001)
b. Habitat
Hidup di daerah bebatuan (Hickman, 2001).
c. Penyebaran
Spesies tersebar di Australia dan New Guinea
(Soetyanto, 1997).

SELLY SAFITRI 69
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3.12 Famili Pseudidae


Klasifikasi ilmiah menurut Moment(1967):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Pseudidae
Genus : Pseudis
Spesies : Pseudis paradoxa
Gambar 36. Pseudis paradoxa (Frost, 2011)
a. Ciri-ciri Family Pseudidae yaitu:
1) Memiliki mata menonjol
2) Memiliki hindlims yang kuat dan kaki berselaput
sepenuhnya
3) Tergolong seperti katak pohon
4) Warna tubuh kehijau-hijauan (Soetyanto, 1997).
b. Habitat
Spesies banyak ditemukan di kolam(Soetyanto,
1997).
c. Penyebaran
Spesies tersebar di Amerika Selatan (Soetyanto,
1997).
d. Keunikan

SELLY SAFITRI 70
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Spesies banyak dikenal, karena kacebong raksasa


mereka bisa mencapai 26 cm (Soetyanto, 1997)
3.13 Famili Sooglossidae
Klasifikasi ilmiah menurut Moment(1967):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Sooglossidae
Genus : Nasikatrachus
Spesies : N.sahyadrensis
Gambar 37. Nasikatrachus sahyadrensis (Frost, 2011)
a. Ciri-cirisamili Sooglossidae yaitu:
1) Warna tubuh mengkilap dan berlendir
2) Ukuran tubuh 4 cm
3) Bersemunyi di bawah daun-daun jatuh atau di celah-
celah batu (Eprilurahman, 2007).
b. Habitat
Hidup di tanah yang lembab (Eprilurahman,
2007).
c. Penyebaran
Tersebar di pulau-pulau Mahé dan Silhouette
(Eprilurahman, 2007).
d. Keunikan

SELLY SAFITRI 71
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Bentuk tubuh yang licin dan tidak berbintik-bintik


(Eprilurahman, 2007).
3.14 Famili Microhylidae
Klasifikasi ilmiah menurut Moment(1967):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Microhylidae
Genus : Dyscophus
Spesies : Dyscophus sp
Gambar 38. Dyscophus sp (Hickman, 2001)
a. Ciri-CiriFamili Microhylidae yaitu:
1) Mempunyai kulit yang mengerutu
2) Berwarna coklat tua atau kekuning-kuningan
3) Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuh
4) Terdapat gigi pada maxilla dan mandibula
(Denton,1985).
b. Habitat
Terdapat di dataran rendah, di rawa dan kubangan
air yang dangkal (Denton,1985).
c. Penyebaran
Spesies tersebar di Barat-Laut Madagaskar
(Denton,1985).

SELLY SAFITRI 72
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

d. Keunikan
Mampu mengeluarkan suatu enzim keputih-
putihan yang dapat merekat di mulut dan gigi, yang
menimbulkan alergi pada kulit (Denton,1985).
3.15 Famili Dendrobatidae
Klasifikasi ilmiah menurut Moment(1967):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Dendrobatidae
Genus : Dendrobates
Spesies : Dendrobates sp
Gambar 39. Dendrobates sp (Matsui, 1979)

a. Ciri-Ciri Famili Dendrobatidae yaitu :


1) Ukuran tubuh 1,5 cm- 6 cm
2) Berat badan 2 gram
3) Memiliki warna tubuh yang unik (Soetyanto,
1997).
b. Habitat
Hidup di tempat-tempat lembab (Soetyanto,
1997).

SELLY SAFITRI 73
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

c. Penyebaran
Spesies di Argentina Timur, Amerika Utara dan
Brazil (Soetyanto, 1997).
d. Keunikan
Pewarnaan yang cerah di tubuh katak dapat
berkaitan dengan toksitas dan tingkat alkoloid
(Soetyanto, 1997).

3.16 Famili Ranidae


Klasifikasi ilmiah menurut Moment(1967):
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Ranidae
Genus : Rana
Spesies : Rana temporaria
Gambar 40. Rana temporaria (Frost, 2011)
a. Ciri-CiriFamili Ranidae yaitu :
1) Memiliki kaki yang kuat dan paha berotot
2) Panjang tubuh 70 nm-150 nm
3) Warna tubuh coklat terang hingga kehitam-
hitaman
4) Kulit punggung yang halus

SELLY SAFITRI 74
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

5) Sisi bawah selaput renang berwarna hitam


(Hickman, 2001).
b. Habitat
Spesies tinggal di antara bebatuan (Hickman,
2001).
c. Penyebaran
Spesies tersebar di sekitaran sungai dari pusat
Afrika Barat dari Kamerun Selatan ke bagian Guinea
(Hickman, 2001).
d. Keunikan
Katak jantan mampu menghisap udara ke siulan
untuk menarik perhatian betina.
3.17 Famili Rachoporidae
Klasifikasi ilmiah menurut Rahayu (2008):
Kindom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Rachoporidae
Genus : Mantella
Spesies : Mantella sp
Gambar 41. Mantella sp (Hickman, 2001)
a. Ciri-Ciri Famili Rachoporidae yaitu:
1) Ukuran tubuh 1,5 cm -12 cm (4.7 in)

SELLY SAFITRI 75
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

2) Memiliki discus kaki


3) Memiliki anyaman luas antara tangan dan kaki,
yang memungkinkan mereka untuk melayang di
udara. (Soetyanto, 1997).
b. Habitat :
Tinggal di pohon-pohon yang rimbun dan besar
(Soetyanto, 1997).
c. Penyebaran
Tersebar di wilayah tropis dan sub tropis, di Asia
tenggara termasuk di seluruh Indonesia (Soetyanto,
1997).
d. Keunikan
Tidak memiliki stapes tulang di telinga tengah
(Soetyanto, 1997)
3.18 Family Rhinodermatidae
Klasifikasi ilmiah
Animalia:Chordata
Kelas :Amfibi
Order : Anura
Subordo : Neobatrachia
Family : Rhinodermatidae
Genus : Rhinoderma
Spesies : R. darwinii
(Duellman, 1975)

SELLY SAFITRI 76
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Gambar 46. Rhinoderma darwinii (Bokermann, 1958)

a. Ciri-ciri
i. Tubuh berukuran besar
ii. Bentuk tubuh bulat
iii. Mata menonjol ke arah luar
iv. Tubuh didominasi warna hijau
v. Kecebong dibesarkan di dalam mulut katak jantan
vi. Tubuh didominasi warna hijau dengan bercak
cokelat
vii. Memiliki hidung panjang dan sempit (Pough,
1998).
b. Habitat
1) Hidup di ai tawar dan di rawa
2) Telur di tempatkan di atas tanah (Duellman, 1970).
c. Penyebaran
Ditemukan di pantai barat daya Amerika Selatan
(Ford, 1993).
d. Keunikan
Dengan berudu dibesarkan di dalam mulut laki-
laki, katak jantan mengangkut berudu ke dalam kantung
vokal diperbesar (Frost, 1985).

SELLY SAFITRI 77
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

e. Peranan
Berperan dalam memakan hewan di air (Rahayu,
2008).

3.19Family Allophrynidae
Kerajaan: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Amphibia
Ordo : Anura
Famili : Allophrynidae
Genus : Limnonectes
Spesies : L. kuhlii
(Savage, 1973).

Gambar 47. Limnonectes kuhlii (Pombal, 2006).

a. Ciri-ciri
i. Mempunyai gigi
ii. Mempunyai tulang rawan dan tulang rusuk (Noble,
1931).
b. Penyebaran
Terdapat di sungai Amazon, di Venezuela,
Suriname, Guyana, Guyana, Perancis, dan Brasil (Lynch
dan Freeman, 1966).
c. Habitat

SELLY SAFITRI 78
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Di bebatuan dan Sungai (Gaige, 1926).


d. Keunikan
Memiliki gigi dan warna yang menarik
(Hoogmoed, 1969).
e. Peranan
Dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan karena
memiliki warna yang unik, tetapi racun dalam tubuhnya
harus dikeluarkan terlebih dahulu (Rahayu, 2008).
3.20 Family Hyperoliidae
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amfibi
Order : Anura
Family :Hyperoliidae
Genus : Hyperoliidates
Spesies : Hyperoliidates sp
(Djuhanda, 1982)

Gambar 48. Hyperoliidates sp (Zug, 2008)


a. Ciri-ciri
1) Berwarna cerah
2) Kulit halus yang hampir terlihat bagian enamel.
3) Terdapat corak bulatan pada kulit (Eprilurahman,
2007).

SELLY SAFITRI 79
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b. Habitat
1) Hidup di darat
2) Bertelur di air (George, 1993).

c. Penyebaran
Kepulauan Seychelles, Afrika dan endemik
Madagaskar (Duellman, 1977).
d. Keunikan
Memiliki halus, kulit cerah bermotif yang hampir
terlihat enamel (Ford, 1993).
e. Peranan
Dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan karena
memiliki warna yang unik, tetapi racun dalam tubuhnya
harus dikeluarkan terlebih dahulu (Rahayu, 2008).

3.21 Family Hemisotidae


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Kelas : Amphibi
Ordo : Anura
Family : Hemisotidae
Genus : Hemisotida
Spesies : H. hochscetteri
(Rahayu, 2008)

SELLY SAFITRI 80
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Gambar 49. Hemisotida hochscetteri (Rizky, 1993)


a. Ciri-ciri
1. Berbadan bulat
2. Kulit berwarna gelap (Savage, 1973).
b. Habitat
Bertelur di bawah tanah pada akhir musim kemarau
(Gaige, 1926).
c. Penyebaran
Terdapat di Savana tropis di bagian Afrika (Noble,
1922).
d. Keunikan
Kebiasaan bertelur di musim kemarau (Bokermann,
1966).
e. Peranan
Family yang mampu menyeimbangkan populasi
serangga (Rahayu, 2008).

3.22 Family Arthroleptidae


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amfibi
Order : Anura
Suborder : Neobatrachia
Family :Arthroleptidae

SELLY SAFITRI 81
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Genus :Arthroleptis
Spesies: Arthroleptis sp
(Dullman, 1975).
Gambar 50. Arthroleptis sp (Pombal, 2006).

a. Ciri-ciri
Tubuh kecil, kurang dari 4 cm (Noble, 1922).
b. Habitat
1. Kebanyakan ditemukan di daun lantai hutan.
2. Bertelur di tanah, di celah-celah atau di serasah
daun
c. Penyebaran
Ditemukan di Afrika (Iskandar dan Colijn, 2000).
d. Keunikan
Katak Arthroleptis sp memiliki bulu di bagian paha
dan panggul yang berfungsi sebagai proyeksi dan sebagai
alat respirasi ketika menunggu telur (George, 1993).
e. Peranan
Family yang mampu menyeimbangkan populasi
serangga (Rahayu, 2008).

SELLY SAFITRI 82
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

3.23 Family Pelobatidae


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amfibi
Ordo : Anura
Subordo : Mesobatrachia
Family : Pelobatidae
Species : Pelobatidae sp
(Rahayu, 2008).

Gambar 51. Pelobatidae sp (Caldwell, 1996).

a. Ciri-ciri
1) Berwarna fossorial
2) Memiliki tonjolan mengeras di kaki
3) Bersifat kanibal (Gaige, 1926).
b. Habitat
Habitat di pasir (Ford, 1993).
c. Penyebaran
Terdapat di Eropa, Mediterania, Barat Laut Afrika
dan Asia Barat (Frost, 1985).
d. Keunikan
Warna tubuh mencolok. Katak Pelobatidae sp
menggali pasir sebagai tempat untuk bersembunyi
(Gaige, 1926).

SELLY SAFITRI 83
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

e. Peranan
Berperan dalam menyeimbangkan keadaan vegetasi
hutan lembab dan hutan asli (Rahayu, 2008).
3.24 Family Centrolenidae
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amfibi
Order : Anura
Family : Centrolenidae
Genus : Centrolenida
Spesies : Centrolenida sp
(Hoogmoed, 1969).
Gambar 52. Centrolenida sp (Hickman, 2001).

a. Ciri-ciri
1) Kulit perut transparan, sehingga organ-organ
tubuh di dalamnya dapat terlihat jelas dari kulit,
baik dari Internal jeroan, termasuk jantung, hati,
dan saluran pencernaan, sehingga disebut katak
glass
2) Permukaan tubuh berwarna hijau limau
3) Fossorial kecebong berbentuk seperti ulat tubuh
(Savage, 1973).
b. Habitat
Katak kaca sebagian besar bersifat Arboreal

SELLY SAFITRI 84
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

(Noble, 1922).
c. Penyebaran
Meksiko Selatan, Pulau Tobago, Amazon dan
Orinoco River cekungan, Brazil Tenggara, dan Argentina
Utara (Pombal, 2006).
d. Keunikan
Memiliki kulit perut transparan khas katak kaca
tetapi mereka juga memiliki calcars pada tumit (Noble,
1922).
e. Peranan
Berperan sebagai bahan pakan vertebrata lainnya
(Eprilurahman, 2007).

3.25 Family Brachycephalidae


Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amfibi
Order : Anura
Family : Brachalidae
Genus : Brachycephalus
Spesies : Brachycephalus sp
(Hickman, 2001)
Gambar 53. Brachycephalus sp (Bokermann, 1966)

SELLY SAFITRI 85
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

a. Ciri-ciri
1) Ukuran tubuh sangat kecil
2) Memiliki tiga jari pada setiap kaki, dan dua jari di
tangan.
3) Aktif pada siang hari (Pombal, 2006).
b. Habitat
Hidup di serasah daun dan di lantai hutan (Ford,
1993).
c. Penyebaran
Terdapat di Brazil
1) Memiliki mata yang besar
2) Cakram kaki berbentuk segitiga.
3) Pola punggung terdiri dari bintik besar berwarna
coklat atau hijau.
4) Tidak terdapat selubung rahang larva
5) Terdapat baris dentikel
6) Dapat menghasilkan lendir (Jasin, 1987).
a. Penyebaran
Penyebaran terbatas pada ujung Selatan Afrika dan
ditemukan di sepanjang daerah aliran elevasi yang lebih
tinggi (Caldwell, 1996).

SELLY SAFITRI 86
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

b. Habitat
Hidup di bebatuan sekitar sungai-sungai (Duellma
dan Trueb, 1986).
c. Keunikan
Bagian mulut dari berudu yang dimodifikasi
menjadi mengisap cakram, untuk memungkinkan mereka
untuk melekat pada substrat, dan tetap masih sementara
mereka makan (Pough, 1998).
d. Peranan
Berperan dalam menyeimbangkan populasi insecta
dan sarang yang ada di pinggir sungai (Eprilurahman,
2007).
3.26 Family Leptodactylidae
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Amfibi
Order : Anura
Family : Leptodactylidae
Genus : Eleutherdactylus
Spesies :E. guttilatus
(Hickman, 2001).

Gambar 55. Eleutherdactylus guttilatus (Adnan, 2011).

SELLY SAFITRI 87
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

a. Ciri-ciri
1) Mata besar dan menonjol ke arah luar
2) Tubuh berukuran kecil dan ramping
3) Memiliki kulit yang licin
4) Dapat membuat sarang busa (Jasin, 1987).
b. Habitat
Terdapat di celah-celah bebatuan dan di permukaan
air (Duellman, 1977).
c. Penyebaran
Sebagian besar tersebar di Indian dan Amerika
Selatan (Iskandar dan Colijn, 2000).
d. Keunikan
Memiliki Bunyi yang khas saat bersahut-sahutan di
malam hari (Gaige, 1926).
e. Peranan
Family Leptodactylidae merupakan family yang
beracun, dimanfaatkan masyarakat Indian sebagai alat
penangkap buruan (Eprilurahman, 2007).

SELLY SAFITRI 88
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

“PERANAN AMPIBHI”
1) Dalam rantai makanan, peranan amfibi cukup penting
untuk mengatur populasi serangga. Amfibi juga
merupakan makanan bagi berbagai vertebrata lain,
misalnya ular atau burung. Sebagian orang
menjadikan amfibi (misalnya, katakhijau) sebagian
makanan untuk memperoleh asupan protein.
2) Estetika katak dan kodok menjadi bagian dalam
harmoni kehidupan alam terlebih saat hujan.
3) Katak dan kodok sering kali menjadi bahan makanan,
bahkan bagian tubuh tertentu terkadang di ambil
sebagai obat untuk manusia.
4) Katak dan kodok memiliki peranan dalam aliran
energy dan siklus nutrient, mereka menempati posisi
baik sebagai pemangsa maupun yang dimangsa..
5) Katak dan kodok memiliki peran penting dalam
menjaga keseimbangan ekosistem yaitu sebagai
penyeimbang pada rantai makanan. Makanan katak
dan kodok pada umumnya adalah serangga, dalam
hal ini katak dan kodok dapat membantu menekan
populasi serangga yang berpotensi sebagai hama atau
pembawa sumber penyakit.

SELLY SAFITRI 89
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

6) Beberapa katak dan kodok seperti katak tanduk


jawa(Megophrysmontana) dan katak serasah
(Leptobrachium hasseltii) berudunya amat rentan
terhadap perubahan kualitas air sehingga bisa
dijadikan sebagai pendeteksi biologis untuk
memantau tingkat pencemaran air maupun indicator
kondisi lingkungan.
7) Di beberapa daerah terutama luar negeri katak dan
kodok dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
protein hewani.
8) Beberapa jenis yang umum dijadian sebagai
peliharaan diantaranya
Pacman(Ceratophryscranwelli), Dumpy frog
(Litoriacaerulea), Whitelip frog (Litoriain frafrenata)
dan Poison dart frog (Dendrobatids).
9) Amfibi adalah mangsa untuk kura-kura dan ular, serta
beberapa ikan dan burung.
10) Berudu menjaga saluran air tetap bersi dengan
member makan pada alga.

11) Amfibitelah lama digunakan dalam penelitian ilmiah,


terutama dalam proses perkembangan dan fisiologis,

SELLY SAFITRI 90
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

sebagian besar karena kemampuan mereka yang unik


yang mengalami metamorfosis, dan dalam beberapa
spesies, dapat meregenerasi anggota badan.

12) Digunakan sebagai bahan penelitian cloning.

13) Katak bercakar Afrika, Xenopus laevis, adalah


spesies yang dipelajari untuk memahami aspek
biologi perkembangan.

14) Banyaki lmuwan percaya bahwa lingkungan amfibi


termasuk katak, member tanda bila lingkungan rusak.
Ketika spesies katak mulai menurun, sering
menunjukkan bahwa ada masalah yang lebih besar
dalam ekosistem.

SELLY SAFITRI 91
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo, Djarubito.1989. Zoologi Dasar. Erlangga:


Jakarta.

Denton, Michael. 1985. Evolution: A Theory in Crisis.


Burnett Books: London.

Djuhanda, Tatang. 1982. Analisa Struktur Vertebrata


Jilid 2. Armico: Bandung

Eprilurahman, 2007.Frogs and Toads of Daerah


Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
International Seminar Advances in
Biological Science. Fakultas Biologi UGM:
Bandung.

Frost, D. R., 2011. Amphibian Species of the World


(ASW): An Online Reference. Version 5.5.
American Museum of Natural History, New
York

Hickman, Cleveland. 2001. Integrated Principles of


Zoology. Mc Graww Hill: New York.

Jasin, Maskoeri. 1984. Sistematik Hewan. SinarWijaya:


Surabaya.

SELLY SAFITRI 92
2019
KEANEKARAGAMAN HEWAN II

Moment, G. B. 1967.General Zoologi. Bentley Glass:


Boston

Radiopoetra. 2005. Zoologi Dasar. Sapdodadi NV:


Jakarta.

Rahayu, Salamah. 2008. Sistematika Keanekaragam


Amfibi. Fakultas Biologi UGM: Bandung

Rizky, Abdul. 1993. Ruang Lingkup Penyebaran


Vertebrata. Sentosa media: Semarang

Soetyanto, D.Y. 1997.Keanekaragaman dan


Perkerabatan Amphibi Riparia serta Beberapa
Aspek Ekologinya di Sumatera Barat. Tesis
Magister program Studi Biologi Pasca
Sarjana. ITB : Bandung.

Zug, Hughes. 2008. Identify and Analysis of


Morfological Amfibi. Liberty: Brazil

SELLY SAFITRI 93

Anda mungkin juga menyukai