Komunitas Pada Wanita Kelompok 8
Komunitas Pada Wanita Kelompok 8
OLEH :
KELOMPOK 8
DENPASAR
201
BAB I
PENDAHULUAN
Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih
dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang
erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values (Kertajaya Hermawan, 2008).
Keperawatan komunitas dibagi berdasarkan kelompok usia diantaranya adalah
kelompok usia dewasa. Menurut DepKes RI, klasifikasi dewasa dimulai dari
dewasa awal yaitu 26-35 tahun dan dewasa akhir dari usia 36-45 tahun. Wanita
memiliki peran besar dalam pembinaan anak. Wanita selaku orang tua merupakan
cermin bagi anak-anaknya. Seorang anak akan menjadi buruk jika meniru
perilaku orang tuanya meskipun hakikatnya anak dilahirkan dalam keadaan suci.
Berdasarkan survei penduduk antar sensus (Supas) 2015 jumlah penduduk
Indonesia pada 2019 diproyeksikan mencapai 266,91 juta jiwa. Menurut jenis
kelamin, jumlah tersebut terdiri atas 134 juta jiwa laki-laki dan 132,89 juta jiwa
perempuan. Indonesia saat ini sedang menikmati masa bonus demografi di mana
jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia tidak produktif, yakni
lebih dari 68% dari total populasi.
Menurut Depkes RI 2007, beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat
perilaku tidak sehat maupun akibat lingkungan adalah penyakit tidak menular,
hipertensi, kanker payudara, obesitas. Berdasarkan masalah diatas, maka untuk
dapat mencapai kondisi kesehatan yang optimal, kesehatan masyarakat Indonesia
haruslah dimulai dari bawah, yaitu terciptanya keadaan dan kesadaran tiap
individu atau keluarga dalam masyarakat untuk mengupayakan hidup sehat dalam
kehidupan sehari-hari.
2
Sebagai seorang perawat, peran kita tidak hanya sebagai pemberi
pengobatan ataupun perawatan di rumah sakit, namun juga dapat berperan sebagai
perawat komunitas yang berperan meliputi pendidik, pengamat kesehatan,
koordinator pelayanan kesehatan, peran pembaharu, role model dan fasilitator
kesehatan
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Melakukan asuhan keperawatan pada kelompok ibu PKK yang ada di
Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian dan mengumpulkan data kelompok ibu PKK yang
ada di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
b. Menganalisa data kasus di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara.
c. Merumuskan masalah yang menonjol di Banjar Uma Desa, Kelurahan
Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
d. Membuat intervensi (Planning of Action) untuk masalah yang ditemukan di
Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
3
BAB II
PENGKAJIAN
Asuhan keperawatan agregat wanita dewasa yang dilakukan pada ibu PKK
Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara. Pendataan
dilakukan di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara selama
1 hari pada tanggal 20 November 2019 yang dilakukan oleh mahasiswa program
Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali sebanyak 6 orang. Pendataan
dilakukan pada ibu-ibu PKK Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara yang berjumlah 30 orang.
Data Inti Komunitas
1. Demografi
Jumlah anggota ibu-ibu PKK Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara adalah sebanyak 60 orang , yang dikaji adalah ibu-ibu PKK yang
berjumlah 30 orang.
2.1 Persiapan dan Pelaksanaan
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya
kelompok ibu – ibu PKK secara optimal, maka melalui Praktek Keperawatan
Komunitas Mahasiswa program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika
Bali di Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, akan
menerapkan konsep-konsep keperawatan komunitas yang di dalamnya dilakukan
pendekatan keperawatan kelompok sebagai dasar dalam pemberian pelayanan
kesehatan utama pada masyarakat.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan di Banjar
Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara terdiri dari beberapa
tahap kegiatan meliputi pengkajian awal (pengumpulan dan pengolahan data),
penegakan diagnosis dan penentuan prioritas masalah, serta pembuatan intervensi
dalam bentuk Planning of Action. Kegiatan keperawatan komunitas yang akan
dilaporkan adalah tahap persiapan dan pelaksanaan. Persiapan meliputi persiapan
4
kemasyarakatan dan persiapan teknis sedangkan tahap pelaksanaan terdiri dari
pengkajian, penegakan diagnosis, dan perencanaan.
2.2.1 Persiapan
a. Persiapan Kemasyarakatan
Pada tahap awal, kelompok mahasiswa melakukan pertemuan dengan Dosen
STIKes Wira Medika Bali dan Kepala Desa Banjar Uma Desa, Kelurahan
Peguyangan Kaja, Denpasar Utara, serta identifikasi tokoh masyarakat yang
dilaksanakan pada tanggal 20 November 2019. Setelah mengidentifikasi
tokoh masyarakat, kelompok mahasiswa melakukan pendekatan dan
membina hubungan saling percaya dengan memperkenalkan diri dan
menjelaskan tentang tujuan Praktek Keperawatan Komunitas Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali di Banjar Uma
Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara. Selanjutnya pada
tanggal 20 November 2019, mahasiswa melakukan pertemuan dan diskusi
bersama Ketua ibu PKK Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara untuk melakukan identifikasi ibu – ibu PKK yang akan
dijadikan sampel.
b. Persiapan Teknis
Persiapan teknis yang dilakukan kelompok mahasiswa meliputi
mengorganisir anggota kelompok dalam melakukan pendataan dan
pembagian tugas, mempersiapkan format pengkajian, serta mengidentifikasi
wilayah Banjar Uma Desa, Kelurahan Peguyangan Kaja, Denpasar Utara.
2.2.2 Pelaksanaan
Tahap perlaksanaan terdiri atas pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
a. Pengkajian
Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang dilakukan meliputi :
a) Melakukan pengumpulan data dengan cara mengunjungi masing-
masing rumah penduduk, wawancara langsung kepada ibu PKK yang
5
bersangkutan serta observasi kondisi rumah dan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan pengumpulan data ini dilakukan pada tanggal 23 November
2019 (pagi dan sore).
b) Melakukan tabulasi data dari hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan, yaitu tanggal 23 November 2019.
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
11 Ibu S Perempuan 29 Desember 1981 D3 Wiraswasta Hindu Bali
12 Ibu N Perempuan 28 Desember 1982 D3 Wiraswasta Hindu Bali
13 Ibu R Perempuan 17 September 1981 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
14 Ibu M Perempuan 18 Oktober 2010 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
1974
15 Ibu G Perempuan 14 Agustus 2010 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
1962
16 Ibu P Perempuan 16 April 1975 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
17 Ibu K Perempuan 19 Juli 1985 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
18 Ibu T Perempuan 27 Oktober 1979 SMA Wiraswasta Hindu Bali
19 Ibu R Perempuan 16 November 1983 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
20 Ibu M Perempuan 18 Oktober 1972 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
21 Ibu N Perempuan 20 Agustus 1977 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
22 Ibu G Perempuan 29 November 1980 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
23 Ibu K Perempuan 12 Maret 1981 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
24 Ibu Y Perempuan 10 Agustus 1976 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
25 Ibu S Perempuan 5 Januari 1980 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
26 Ibu W Perempuan 25 Maret 1985 S1 Wiraswasta Hindu Bali
27 Ibu A Perempuan 15 April 1974 S1 Wiraswasta Hindu Bali
28 Ibu P Perempuan 8 Juni 1979 S1 PNS Hindu Bali
8
29 Ibu B Perempuan 27 Oktober 1981 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
30 Ibu J Perempuan 21 Desember 1985 SMA Ibu Rumah Tangga Hindu Bali
9
nit nit
6 Baik 110/70 80x/ 15 36, 115 54 Ananemis Sakit Tidak ada Tidak Baik
mmHg meni x/me 5oC cm kg mata ada
t nit 0
7 Baik 100/80 80 20 36, 160 62 Ananemis Demam Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 7 oC cm kg
nit nit
8 Baik 130/80 86 20 36, 158 60 Ananemis Hiperten Tidak ada Tidak Baik
mmHg x/me x/me 8oC cm kg si ada
nit nit
9 Baik 110/80 100 20 37, 150 52 Ananemis Pilek Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg
nit nit
10 Baik 120/80 82 20 36 158 64 Ananemis Demam Tidak ada Tidak Baik
o
mmHg x/me x/me C cm kg ada
nit nit
11 Baik 110/80 84x/ 18 36, 150 50 Ananemis Pilek Tidak ada Senam Baik
mmHg meni x/me 3 oC cm kg
t nit
12 Baik 100/80 88 18 36, 161 65 Ananemis Batuk Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg
nit nit
13 Baik 140/70 80x/ 20x/ 36, 159 58 Ananemis Hiperten Tidak ada Tidak Kada
mmHg meni menit 5 oC cm kg si ada ng
t meras
10
a
pusin
g
14 Baik 140/80 85 16 36, 162 61 Ananemis Hiperten Tidak ada Tidak Kada
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg si ada ng
nit nit meras
a
pusin
g
15 Baik 100/80 82 14 36, 160 57 Ananemis Sakit Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 4oC cm kg kepala
nit nit
16 Baik 110/80 81 17 36, 153 58 Ananemis Batuk Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 7oC cm kg
nit nit
17 Baik 100/80 76 15 36, 155 53 Ananemis Pilek Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 5oC cm kg
nit nit
18 Baik 140/90 84 17 36, 157 60 Ananemis Hiperten Tidak ada Tidak Serin
mmHg x/me x/me 4 oC cm kg si ada g
nit nit meng
eluh
pusin
g
19 Baik 120/80 80 18 37, 156 58 Ananemis Pilek Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg
11
nit nit
20 Baik 140/90 100 19 37, 161 60 Ananemeis Hiperten Tidak ada Senam Baik
x/me x/me 5 oC cm kg si
mmHg
nit nit
21 Baik 110/80 76 18 36, 155 57 Ananemis Demam Tidak ada Tidak Baik
mmHg x/me x/me 3 oC cm kg ada
nit nit
22 Baik 110/80 80 16 37 153 58 Ananemis Demam Tidak ada Tidak Baik
mmHg x/me x/me o
C cm kg ada
nit nit
23 Baik 120/70 72 20 36, 157 59 Ananemis Batuk Tidak ada Tidak Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg ada
nit nit
24 Baik 120/70 72 20 36, 162 58 Ananemis Demam Tidak ada Tidak Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg ada
nit nit
25 Baik 120/70 72 20 36, 158 59 Ananemis Demam Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg
nit nit
26 Baik 140/80 85 16 36, 162 61 Ananemis Hiperten Tidak ada Tidak Kada
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg si ada ng
nit nit meras
12
a
pusin
g
27 Baik 110/80 76 18 36, 155 57 Ananemis Demam Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 3 oC cm kg
nit nit
28 Baik 140/90 100 19 37, 161 60 Ananemeis Hiperten Tidak ada Tidak Kada
x/me x/me 5 oC cm kg si ada ng
mmHg
nit nit meras
a
pusin
g
29 Baik 120/80 80 18 37, 156 58 Ananemis Pilek Tidak ada Tidak Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg ada
nit nit
30 Baik 120/70 72 20 36, 156 59 Ananemis Pilek Tidak ada Senam Baik
mmHg x/me x/me 5 oC cm kg
nit nit
13
kelompok
1. Posyandu Terdapat posyandu untuk 1. Sumbangan (asal Pendanaan berasal dari
bayi, balita dan ibu hamil. sumber dana) uang iuran tiap anggota
kelompok
14
5. Rumah sakit Sebanyak 17 % (5 orang)
memanfaatkan pelayanan
kesehatan ke rumah sakit.
6. Lainnya
B Pelayanan F Status social
kesehatan yang budaya
dimanfaatkan oleh
kelompok
1. Imunisasi dasar Tidak dilakukan pengkajian. 1. Sarana ibadah Di Banjar Uma Desa
lengkap Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara terdapat
sarana ibadah berupa
Pura dan gereja
15
hari raya tertentu
3. Makanan Tidak dilakukan pengkajian 3. Kepercayaan yang Tidak dilakukan
tambahan bertentangan pengkajian
dengan
penanggulangan
masalah kesehatan
4. Vitamin Dari 100% (30 ibu PKK), 4. Kegiatan sosial Ibu PKK biasa
tambahan sebanyak 23% (7 ibu) (kerja bakti, arisan melakukan kerja bakti
meminum vitamin dll) (ngayah) jika akan ada
tambahan, dan 77% (23 ibu) hari raya atau piodalan
tidak minum vitamin
tambahan
5. Pelayanan Dari 100% (30 ibu PKK)
kesehatan 17% (5 ibu)memanfaatkan
fasilitas RS, 50% (15 ibu)
memanfaatkan fasilitas
kesehatan puskesmas, 10%
(3ibu)memanfaatkan
fasilitas klinik, 23% (7 ibu)
memanfaatkan fasilitas
tempat praktik
6. Lainnya
16
C Fasilitas G Komunikasi
pendidikan
1. Fasilitas Fasilitas pendidikan yang 1. Alat komunikasi 100 % (30 ibu PKK)
pendidikan yang tersedia seperti SD, SMP, yang digunakan berkomunikasi
tersedia untuk SMA dan Universitas kelompok sehari- menggunakan
kelompok hari handphone
a. Playgroup a. Telepon
b. Tk b. Handphone
c. Sd c. Faximile
d. Smp/mts d. Lainnya
e. Sma/ma
f. Universitas/
sekolah tinggi
g. Lainnya
2. Fasilitas Tidak terdapat fasilitas 2. Efektifitas proses 100 % (30 ibu PKK)
pendidikan yang pendidikan untuk komunikasi berkomunikasi secara
dimanfaatkan penyuluhan antara anggota efektif
untuk kelompok dalam kelompok
untuk kegiatan
penyuluhan
kesehatan,
pembelajaran di
kelompok, dll
17
D Lingkungan sekitar H Fasilitas rekreasi
tempat tinggal yang tersedia untuk
anggota kelompok kelompok
1. Sumber air bersih Sebanyak 100% (30 1. Taman Tidak terdapat sarana
orang) menggunakan air rekreasi taman
bersih untuk keperluan
sehari-hari seperti mandi,
mencuci, dan memasak
yang bersumber dari
PDAM.
Sumber air minum yaitu
menggunakan PDAM
sebanyak 30 % (9 ibu),
menggunakan air mineral
sebanyak 70% (21 ibu)
2. Dapur umum Terdapat dapur umum di 2. Pantai Tidak tersedia sarana
Banjar Desa Uma, rekreasi pantai.
Kelurahan Peguyangan
18
Kaja, Denpasa Utara
3. Tempat Terdapat tempat 3. Sarana olahraga Tersedia sarana rekreasi
pembuangan pembuangan sampah (TPA) seperti lapangan
sampah disetiap rumah maupun olahraga
banjar
4. Sarana MCK Sebanyak 100% (30 orang) 4. Lainnya
(berapa masyarakat menggunakan
jumlahnya) WC/jamban keluarga untuk
sarana BAB atau BAK
sehari-hari.
5. Saluran Saluran pembuangan yang
pembuangan tersedia adalah gorong-
limbah gorong/got
6. Lainnya
I Kebiasaan / prilaku
dalam kelompok
1. Pemeliharaan Sebanyak 100% (30 ibu
kebersihan diri PKK) memelihara
kebersihan diri dengan
19
baik, seperti mandi dan
berhias
20
3. Mengecek Sebanyak 43% (15
kesehatan ibu) mengecek
kesehatan setiap 1
bulan sekali.
Sebanyak 57% (15
ibu) tidak mengecek
kesehatan setiap 1
bulan sekali
4. Kegiatan sebanyak 43 % (17
olahraga ibu) mengikuti
olahraga setiap 1
minggu sekali
sebanyak 57 % (13
ibu) tidak mengikuti
olahraga setiap 1
minggu sekali
21
3.1 Gambaran Kasus Kesehatan di Banjar Uma Desa Peguyangan Kaja,
Denpasar Utara Berdasarkan Hasil Tabulasi Data Kuisioner
Interpretasi :
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji, Sebanyak 30 ibu PKK (100%) memelihara
kebersihan diri dengan baik, seperti mandi dan berhias
Interpretasi :
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji, sebanyak 33% (10 ibu)memasak dan
makan makanan dengan gizi seimbang dan bersih. Sebanyak 67% (20 ibu)
memasak dan makan makanan yang sering diolah dengan menggunakan bahan
penyedap berlebihan dan fast food
22
Interpretasi
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji, 43% (15 ibu) mengecek kesehatan setiap 1
bulan sekali, 57% (15 ibu) tidak mengecek kesehatan setiap 1 bulan sekali
Interpretasi
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji sebanyak 43% (17 ibu) mengikuti olahraga
setiap 1 minggu sekali dan sebanyak 57 % (13 ibu) tidak mengikuti olahraga
setiap 1 minggu sekali
23
Interpretasi :
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji sebanyak 100% (30 orang) masyarakat
menggunakan WC/jamban keluarga untuk sarana BAB atau BAK sehari-hari.
Interpretasi :
Berdasarkan 30 ibu yang dikaji, sebanyak 23% (7 ibu PKK) meminum vitamin
tambahan, sebanyak 77% (23 ibu PKK) tidak meminum vitamin tambahan
24
Interpretasi :
Berdasarkan 30 ibu yang dikaji, sebanyak 23% (7 orang) yang memanfaatkan
tenaga kesehatan yang berpraktik terutama dokter praktik mandiri karena
lokasinya yang berdekatan dan mudah dijangkau, sebanyak 50% (15 orang)
memanfaatkan pelayanan kesehatan ke puskesmas dan jaringannya, sebanyak
10% (3 orang) memanfaatkan pelayanan kesehatan ke klinik, dan sebanyak 17%
(5 orang) memanfaatkan pelayaan kesehatan ke rumah sakit
Interpretasi :
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji, sebanyak 23% (7 ibu) memiliki pendapatan
perbulan dan 77% tidak memiliki pendapatan perbulan
25
2.2 Data Fokus
Data Fokus
Data Subjektif:
Diagnosis
No. Tanda dan Gejala
Keperawatan
1. Data Subjektif : Ketidakefektifan
Berdasarkan 30 ibu yang dikaji, sebanyak 23% Pemeliharaan kesehatan
(7 ibu PKK) meminum vitamin tambahan,
sebanyak 77% (23 ibu PKK) tidak meminum
vitamin tambahan
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji,
26
sebanyak 33% (10 ibu) memasak dan makan
makanan dengan gizi seimbang dan bersih.
Sebanyak 67% (20 ibu) memasak dan makan
makanan yang sering diolah dengan
menggunakan bahan penyedap berlebihan dan
fast food
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji sebanyak
43% (17 ibu) mengikuti olahraga setiap 1
minggu sekali dan sebanyak 57 % (13 ibu)
tidak mengikuti olahraga setiap 1 minggu
sekali
Data Objektif :
Berdasarkan 30 ibu PKK yang dikaji, 43%
(15 ibu) mengecek kesehatan setiap 1 bulan
sekali, 57% (15 ibu) tidak mengecek
kesehatan setiap 1 bulan sekali
27
keterbatasan media sehingga
pengetahuan tentang kesehatan
kurang, ada beberapa lansia
yang pendapatan keluarganya
dalam sebulan kurang dari rata-
rata, dan ada beberapa keluarga
lansia yang masih sulit untuk
menjangkau fasilitas kesehatan.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Potensi masalah untuk dicegah
untuk dicegah : Cukup =2 adalah cukup karena ibu PKK
cukup Rendah =1 sudah mengetahui tentang
2/3 x 1 = 2/3 dampak negatif manajemen
kesehatan yang kurang.
28
3.4 Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
29
dari skala 1 ke 4 perlu diklarifikasi
- Merasakan akses terhadap
layanan kesehatan dari Sekunder :
skala 1 ke 4
Pendidikan kesehatan
Terapi kelompok
30
positif
Dukung untuk membuka diri dan diskusi
dari hal yang lalu hanya jika berkaitan
dengan fungsi dan tujuan kelompok
Tersier
Pendidikan kesehatan
Modifikasi perilaku
31
konstruktif yang memberikan perhatian
terhadap kebutuhan kesehatan
Pilah-pilah perilaku menjadi bagian-
bagian kecil untuk dirubah menjadi unit
perilaku yang terukur (misalnya, berhenti
merokok : jumlah rokok yang dihsap)
Penggunaan periode perilaku yang
spesifik saat mengukur unit perilaku
(misalnya, jumlah rokok yang dihisap
setiap hari)
32
Planning of Action (POA)
No Diagnosa Tujuan Intervensi Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Sumber Media Penanggun
Keperawata Dana g Jawab
(NIC)
n
1 Ketidakefekt TUM : Pendidikan Pendidikan Ibu PKK 23 Banjar Swadaya Leaflet Kepala Desa
ifan kesehatan kesehatan Banjar Uma Novem Uma mahasisw Banjar Uma
Setelah dan
pemeliharaa Targetkan Desa, ber Desa, a dan Desa,
dilakukan
n kesehatan Kelurahan 2019 Keluraha kampus PPT Kelurahan
tindakan sasaran pada
kelompok Peguyangan n (kerja Peguyangan
keperawatan Pukul:
berisiko tinggi Kaja, Peguyan sama) Kaja,
komunitas 08.00-
dan rentang usia Denpasar gan Denpasar
Banjar Uma selesai
yang akan Utara Kaja, Utara
Desa, Kelurahan
mendapat
Denpasa
Peguyangan manfaat besar
r Utara
Kaja, Denpasar dari pendidikan
Utara diharapkan kesehatan
dapat Ajarkan strategi
mengurangi yang dapat
pemeliharaan digunakan
untuk menolak
33
kesehatan yang perilaku yan
tidak efektif tidak sehat atau
mempengaruhi berisiko
daripada
status kesehatan
memberikan
saran atau
mengubah
TUK:
perilaku
1. Memberikan Letakkan iklan
pengetahuan yang menarik di
tentang tempat yang
pentingnya strategis untuk
pemeliharaan menarik
kesehatan perhatian
audiens yang
yang efektif
menjadi sasaran
2. Ibu-ibu PKK
Berikan diskusi
termotivasi
kelompok dan
untuk
bermain peran
menerapkan untuk
perilaku mempengaruhi
hidup sehat keyakinan
34
3. Ibu PKK terhadap
dapat kesehatan
menerapkan Dukungan
perilaku atau kelompok
pola hidup
Ciptakan
sehat setiap
suasana yang
hari
menyenangka
n
Sampaikan
pentingnya
kehadiran
setiap anggota
Dorong agar
semua peserta
dapat
menyampaika
n pikiran dan
pengetahuann
ya
Dorong agar
35
setiap peserta
dapat
menyampaika
n manfaat
yang dapat
diambil dari
kelompok ini
Datangkan
ahli jika ada
hal-hal yang
perlu
diklarifikasi
Sekunder :
Pendidikan
kesehatan
Tentukan
pengetahuan
kesehatan dan
gaya hidup
perilaku saat ini
36
pada kelompok
sasaran
Rumuskan
tujuan dalam
program
pendidikan
kesehatan
Letakkan iklan
yang menarik di
tempat yang
strategis untuk
menarik
perhatian
audiens yang
menjadi sasaran
Libatkan
individu,
keluarga, dan
kelompok
dalam
perencanaan
37
dan rencana
implementasi
gaya hidup tau
modifikasi
perilaku
kesehatan
Terapi kelompok
Pilih anggota
kelompok yang
bersedia untuk
berpartisipasi
aktif dan
mengambil
tanggung jawab
pada
masalahnya
sendiri
Tentukan
apakah tingkat
dari motivasi
cukup tinggi
38
untuk memberi
keuntungan
pada setiap
kelompok
Atur kursi
secara
melingkar dan
cukup dekat
Bantu kelompok
dalam
membentuk
norma-normal
terapeutik
Gunakan
tehknik dari “
sekarang dan
saat ini” untuk
menggerakkan
focus dari hal
yang bersifat
umum ke hal
39
yang bersifat
personal dari
hal-hal abstrak
ke hal-hal
positif
Dukung untuk
membuka diri
dan diskusi dari
hal yang lalu
hanya jika
berkaitan
dengan fungsi
dan tujuan
kelompok
Tersier
Pendidikan
kesehatan
Libatkan
individu,
keluarga, dan
40
kelompok
dalam
perencanaan
dan rencana
implementasi
gaya hidup atau
modifikasi
perilaku
kesehatan
Pertimbangkan
dukungan
keluarga, teman
sebaya, dan
masyarakat
terhadap
perilaku yang
kondusif bagi
kesehatan
Manfaatkan
system
dukungan sosial
dan keluarga
41
untuk
meningkatkan
efektivitas gaya
hidup atau
modifikasi
perilaku
kesehatan
Rencanakan
tindak lanjut
jangka panjang
untuk
memperkuat
perilaku
kesehatan atau
adaptasi
terhadap gaya
hidup
Modifikasi
perilaku
Tentukan
motivasi pasien
42
terhadap
(perlunya )
perubahan
(perilaku)
Dukung untuk
mengganti
kebiasaan yang
tidak diinginkan
dengan
kebiasaan yang
diinginkan
Kenalkan pasien
pada orang (atau
kelompok) yang
telah berhasil
melewati
pengalaman
yang sama
Kuatkan
keputusan
(pasien) yang
43
konstruktif yang
memberikan
perhatian
terhadap
kebutuhan
kesehatan
Pilah-pilah
perilaku
menjadi bagian-
bagian kecil
untuk dirubah
menjadi unit
perilaku yang
terukur
(misalnya,
berhenti
merokok :
jumlah rokok
yang dihsap)
Penggunaan
periode perilaku
yang spesifik
44
saat mengukur
unit perilaku
(misalnya,
jumlah rokok
yang dihisap
setiap hari)
45
BAB IV
PENUTUP
46