Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah sebuah investasi masa depan yang penting bagi setiap
individu di masyarakat. Keberhasilan pendidikan dapat dinilai dari wawasan yang
diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan yang kemudian dapat dirasakan
manfaatnya bagi diri sendiri dan masyarakat.1
Dalam kegiatan pembelajaran, evaluasi menjadi sangat penting sebagai tolak
ukur pemahaman bagi penerima materi pembelajaran, pada konteks ini evaluasi
dapat diartikan sebagai penilaian atau pengukuran. Penilaian adalah proses atau
kegiatan sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan data tentang
proses hasil belajar dalam rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan
pertimbangan tertentu.2
Dalam melakukan evaluasi sebaiknya tidak hanya mendasarkan penilaian
secara langsung dari hasil belajar siswa dalam menjawab, tetapi juga
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Anas Sudijono,
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya kekeliruan dalam
pengukuran dan evaluasi hasil belajar siswa, yaitu faktor alat pengukuran, faktor
evaluator, faktor peserta didik, dan faktor situasi.3 Oleh sebab itu, seorang guru
diharuskan untuk memahami hakikat evaluasi dan memiliki kemampuan dalam
melakukan evaluasi.
Menurut Hasbullah Thabrany, penyebab siswa tidak dapat berkonsentrasi
dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu gangguan dari dalam (internal) dan
gangguan dari luar (eksternal). Gangguan dari dalam misalnya, tekad yang kurang
kuat untuk belajar, sifat emosi, sifat mudah marah dan benci, kurang sehat badan,

1
Ely Nuryani dan Wawan Suandi, “Perancangan dan Penerapan Computer Based Test (CBT)
Pada SMK Muhammadiyah Kragilan” Banten: Jurnal SIMIKA, Vol. 2, No. 1 (2019) : 50. di unduh
pada tanggal 26 Oktober 2019 pukul 20:57 dari http://ejournal.lppm-
unbaja.ac.id/index.php/jsii-/article/view/411
2
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, dikutip dalam Lidya Wati, Kasmawi, Sri Mawarni,
Implementasi Computer Based Test (CBT) Di Sekolah Menengah Kejuruan, Bengkalis: Batoboh
(Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat) (2018) : 84. di unduh pada tanggal 8 Nopember 2019 pada
pukul 09:35 dari http://www.journal.isi-padangpanjang.ac.id/index.php/Batoboh/article/view
-/491
3
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h. 42.

1
2

lapar dan haus, target kerja yang tidak realistis, masalah pribadi dengan pacar,
guru, atau orang tua. Gangguan dari luar misalnya, tidak tersedianya alat
keperluan belajar, suara gaduh, dan suasana kondisi belajar.4
Di dalam Al Qur’an terdapat beberapa ayat yang dapat dikaitkan dalam
pengertian dan teknik penilaian yang tersebar di beberapa surat, Allah swt
berfirman dalam surat al Baqarah ayat 31-33 :
ٓ
ۡ‫ؤُٓاَل ِء إِن ُكنتُم‬P َٓ‫ َمٓا ِء ٰه‬P ‫ بِأ َ ۡس‬P‫ونِي‬Pُُِٔ‫قَال أَ ۢنٔ‍ب‬
َ َ‫هُمۡ َعلَى ۡٱل َم ٰلَئِكَ ِة ف‬P ‫ض‬ َ ‫ َمٓا َء ُكلَّهَا ثُ َّم ع ََر‬P ‫َوعَلَّ َم َءا َد َم ٱأۡل َ ۡس‬
‫ا َد ُم أَ ۢنبِ ۡئهُم‬PMَٔ‫قَال ٰيَٓٔـ‬
َ ٣٢ ‫َنَٓا إِنَّكَ أَنتَ ۡٱل َعلِي ُم ۡٱل َح ِكي ُم‬ ۖ ‫ ۡب ٰ َحنَكَ اَل ِع ۡلم لَنَٓا إاَّل مَا عَلَّمۡ ت‬P‫وا ُس‬
ِ َ ْ ُ‫ قَال‬٣١ َ‫ص ِدقِين‬ َٰ
‫ض َوأَ ۡعلَ ُم مَا‬ ‫ ٰ َم ٰ َو ِ أۡل‬P ‫ٱلس‬ َ ‫ل لَّ ُكمۡ إِنِّ ٓي أَ ۡعلَ ُم غ َۡي‬PPُ‫ َمٓائِ ِهمۡ قَا َل أَلَمۡ أَق‬P ‫ فَلَ َّمٓا أَ ۢنبَأَهُم بِأ َ ۡس‬Pۖۡ‫ َمٓائِ ِهم‬P ‫بِأ َ ۡس‬
ِ ‫ت َوٱ َ ۡر‬ َّ ‫ب‬
٣٣ َ‫تُ ۡب ُدونَ َو َما ُكنتُمۡ ت َۡكتُ ُمون‬
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-
orang yang benar! (31). Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang
kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (32).
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda
ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah
berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku
mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan
apa yang kamu sembunyikan? (33).”
Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa penilaian pertama ditujukan kepada
Malaikat dengan firman Allah: anbiuuniii bi asmaaii haa ulaai in kuntum
shaadiqiin, untuk menguji argumentasi yang dikemukakan oleh malaikat yang
meragukan eksistensi Adam sebagai khilafah dengan membanggakan keutamaan
yang dimilikinya yaitu senantiasa bertasbih dengan memuji dan mensucikan
Allah. Apakah Tuhan hendak menjadikan seseorang yang sifatnya sedemikian itu
sebagai khalifah? Sedangkan kami (para malaikat) adalah makhluk-Mu yang
terpelihara dari kesalahan. Namun ternyata pengetahuan tasbih, tahmid dan taqdis
yang dimiliki Malaikat tidak dapat dikembangkan sebagaimana kemampuan
Adam. Sedang pada diri manusia telah disediakan alat untuk bisa meraih
kemampuan secara sempurna di bidang ilmu pengetahuan, lebih jauh
jangkauannya di banding dengan Malaikat. Ini merupakan penilaian dalam bentuk
dialog atau tes lisan yang membutuhkan pengembangan dalam jawaban. Hal ini
dimiliki manusia (Adam) tetapi tidak dimiliki oleh Malaikat. Kemudian Allah
mengarahkan penilaian kepada Adam untuk menguji kemampuannya terhadap
4
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 21.
3

ilmu yang telah diajarkan kepadanya dan ternyata Adam dapat menjawab dan
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan itu dengan lancar. Karena kemampuan Adam
dalam menyelesaikan seluruh pertanyaan dalam penilaian tersebut, maka Allah
memberikan penghargaan kepadanya dengan memerintahkan kepada Malaikat
supaya bersujud (memberikan kehormatan) kepada Adam. Tes ini sama dengan
placement tes atau test untuk menentukan penempatan peserta didik di kelas
unggulan atau tidak.5
Berdasarkan pendapat mengenai faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar, disimpulkan dua faktor yang berasal dari internal dan eksternal siswa
yang dapat mempengaruhi pelaksanaan evaluasi dan berimbas kepada hasil belajar
siswa. Dalam satu analisis menyebutkan, guru menghabiskan 20 sampai 30 persen
waktu profesional mereka untuk menghadapi persoalan penilaian. Umumnya guru
menghabiskan banyak waktu untuk menghitung dan menjumlahkan setiap hasil
ujian siswa. Artinya, banyaknya waktu untuk digunakan menilai, maka penilaian
itu semestinya berlangsung dengan baik.6
Agar efektif dalam pelaksanaannya, sebaiknya guru menggunakan media
pembelajaran sebagai alat bantu untuk melakukan penilaian seperti Computer
Based Testing atau disingkat CBT. Menurut Van Der Linden yang dikutip oleh
Santrock bahwa dengan kemajuan teknologi, praktik penilaian mungkin kelak
akan berbeda dengan bentuk penilaian sekarang yang kebanyakan masih
menggunakan pena dan kertas.7
Computer Based Testing (CBT) adalah sistem evaluasi berbantuan komputer
yang bertujuan untuk membantu guru dalam melaksanakan evaluasi, baik
penskoran, pelaksanaan tes, maupun efektivitas dan efisiensi pelaksanaanya. tes
nantinya akan berbantuan media dan pelaksanaannya pun menggunakan
komputer.8

5
Saadatul Hilwiyah, “Pengaruh Penilaian Autentik Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Fiqih
Kelas Vii Di Mts Al Wathoniyah 20”, Skripsi pada Program PAI (Bekasi, STIT Al Marhalah Al
‘Ulya, 2018), 3.
6
Jhon Santrock, Psikologi Pendidikan, Edisi kedua (Jakarta: Kencana, 2008), h. 638.
7
Jhon Santrock, Psikologi Pendidikan, h. 648.
8
Novrianti, “Pengembangan Computer Based Testing (CBT) Sebagai Alternatif Teknik Penilaian
Hasil Belajar” Padang: Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 17, No. 1 (2014) : 37 di unduh pada
tanggal 9 November 2019 pada pukul 21:37 dari http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/lentera-pendidikan/article/view/514
4

CBT mampu mengemas soal ujian menjadi lebih efektif, disertai multimedia
seperti grafis, klip video, dan pendekatan file suara dapat dimasukkan dalam
batang pertanyaan, tanggapan dan umpan balik. Mengurangi biaya kertas dan
dilengkapi dengan fasilitas scoring langsung serta layanan autorun. Dengan
demikian, diharapkan mampu meningkatkan fungsi dan tujuan dari diadakannya
sebuah tes hasil belajar.9
Seperti dilansir pada laman http://unbk.kemendikbud.go.id, CBT atau yang
sering disebut juga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). UNBK adalah
sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media
ujiannya. Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014
secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala
Lumpur. Hasil pelaksanaan UNBK terhadap kedua sekolah tersebut cukup
menggembirakan dan mendorong literasi siswa terhadap TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi) agar semakin meningkat. Pada tahun selanjutnya,
rintisan UNBK dilaksanakan ditahun 2015 dengan daftar peserta sebanyak 556
sekolah, dengan 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, serta 379 SMK di 29 Provinsi dan
Luar Negeri. Hingga tahun 2016 sebanyak 4382 sekolah diikutsertakan. Yakni
meliputi 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK. 10 Pada tahun 2017 ujian
berbasis komputer ini tidak hanya dilaksanakan untuk Ujian Nasional saja.
Namun dilaksanakan untuk berbagai jenis test yang lainnya, diantaranya yaitu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Demi mewujudkan generasi milenial
yang siap akan tantangan era modern dimasa depan, sebagian sekolah
menggalakan program ujian online diberbagai jenis tes. Salah satunya yakni
Penilaian Tengah Semester berbasis CBT atau yang dikenal dengan PTS CBT. Ini
merupakan hal baru yang dialami oleh siswa dalam pengambilan nilai evaluasi
terkait mata pelajaran yang bukan merupakan mata pelajaran yang di UNASkan.
SMAN 8 Bekasi merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang
ada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. sama dengan SMA pada umumnya di
Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 8 Bekasi ditempuh dalam waktu
tiga tahun pembelajaran, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Berjumlah 27 kelas
9
Novrianti, “Pengembangan Computer Based Testing (CBT) Sebagai Alternatif Teknik Penilaian
Hasil Belajar”, h. 36.
10
Kemendikbud Pusat Penelitian Pendidikan, “Ujian Nasional Berbasis Komputer 2017/2018”,
Artikel di akses pada 10 November 2019 dari https://unbk.kemdikbud.go.id/
5

reguler dengan penjurusan IPA dan IPS yang masing-masing kelas berjumlah 40
siswa, dan sudah terakreditasi A.11 Berdasarkan hasil observasi SMAN 8 Bekasi
sudah menggunakan program CBT untuk kegiatan PTS dan PAS 12 mata
pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu mengembangkan paket tes berfikir tingkat
tinggi yang dikemas dengan memanfaatkan komputer sebagai alat untuk
menyimpan, mengolah, dan memproses tes yang telah disusun untuk digunakan
dalam melakukan penilaian kepada siswa. Menurut Devi ada beberapa pedoman
para penulis soal untuk menuliskan butir soal yang menuntut berfikir tingkat
tinggi, yakni materi yang ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah
kognitif Bloom, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kemudian, agar
butir soal yang ditulis dapat menuntut berfikir tingkat tinggi maka setiap butir soal
selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) yang berbentuk sumber/bahan bacaan
sebagai informasi12 seperti : kasus, teks bacaan, paragraf, teks drama, penggalan
novel/cerita/dongeng, puisi, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/simbol,
contoh, peta, film, atau rekaman suara. Pengembangan tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan salah satu sistem aplikasi website yaitu FlyExamp.
Sistem penilaian yang baru dilaksanakan ini memunculkan masalah baru bagi
siswa terutama dalam hal hasil belajar siswa yang menunjukan belum mampu atau
siap beradaptasi dengan program tersebut. Hal ini diperlukan pengamatan dan
kajian lebih dalam mengenai dampak sistem penilaian CBT terhadap hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran PAI
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui
kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam memcapai tujuan pembelajaran.

11
Wikipedia, diakses pada tanggal 8 September 2020 dari
https://id.wikipedia.org/wiki/SMA_Negeri_8_Bekasi
12
Dhita Murti Santari, Sri Ningsih, dan Padrul Jana “Analisis High Order Thinking Skill
Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian dari Kemampuan Awal Matematik” Yogyakarta:
Jurnal Pendidikan Matematik, (2015) : 3 di unduh pada tanggal 23 Desember 2019 pada pukul
22:58 dari http://docplayer.info/95133974-Analisis-high-order-thinking-skills-mahasiswa-dalam-
menyelesaikan-soal-uraian-ditinjau-dari-kemampuan-awal-matematik.html
6

Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif PAI
yang mencakup 3 tingkatan yaitu pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan
penerapan (C3).13
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian berjudul “PENGARUH EVALUASI PAI BERBASIS
COMPUTER BASED TEST (CBT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
DI SMAN 8 BEKASI”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.


1. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini penulis perlu untuk membatasi dan merumuskan
masalah terlebih dahulu permasalahan yang ingin dibahas agar lebih terarah.
Adapun pembatasan masalah adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi hasil belajar dilakukan dengan pemberian soal dalam bentuk tes
pilihan ganda menggunakan Aplikasi website FlyExam.
b. Kelas yang diteliti hanya kelas X SMAN 8 Bekasi

2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut :
a. Apa saja kendala dalam penerapan Computer Based Test (CBT) di SMAN
8 Bekasi ?
b. Apakah pengaruh evaluasi PAI berbasis Computer Based Test (CBT)
terhadap hasil belajar siswa SMAN 8 Bekasi ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.


1. Tujuan Penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari dilaksanakannya penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui penerapan PTS CBT mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMAN 8 Bekasi.

13
artikel yang di unduh tanggal 8 september 2020 dari https://eprints.uny.ac.id/9829/2/bab2.pdf
7

b. Mengetahui hasil belajar siswa SMAN 8 Bekasi dalam penerapan ujian


CBT mata pelajaran PAI
c. Mengetahui adanya pengaruh evaluasi PAI berbasis Computer Based Test
(CBT) terhadap hasil belajar siswa SMAN 8 Bekasi

2. Manfaat Penelitian.
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini juga diharapkan memberi
manfaat untuk semua pihak diantaranya :
a. Bagi peneliti dapat menambah wawasan pengetahuan dalam melakukan
penilaian hasil belajar saat ini dan kelak ketika menjadi seorang pendidik
b. Dapat dijadikan sebagai informasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan suatu proses belajar di sekolah tersebut.

D. Tinjauan Pustaka.
Penelitian Skripsi yang ditulis oleh Kuntum Khoiro Ummah, jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya tahun 2019 tentang “Pengaruh Ujian Sistem CBT
(Computer Based Test) Mata Pelajaran PAI Terhadap Motivasi Belajar Siswa
SMAN 10 Surabaya” dengan hasil penelitian sebagai berikut:
a. Pelaksanaan CBT menggunakan aplikasi website Moodle
b. Hasil Penelitian menunjukan terdapat pengaruh yang signifikan antara
pelaksanaan ujian CBT terhadap motivasi belajar siswa di SMAN 10
Surabaya tahun pelajaran 2018/2019
Penelitian jurnal yang di lakukan oleh Rosdiana, Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Palopo tahun 2015 tentang “Teknologi Pembelajaran Berbasis
ICT (Penerapan Computer Based Test)” dengan hasil penelitian sebagai berikut:
a. Perbedaan antara CBT dan PBT terletak pada titik penyampaian butir
soal yang tidak lagi menggunakan kertas, baik untuk naskah soal
maupun lembar jawaban. Sistem skoring atau koreksi langsung
dilakukan oleh komputer.
Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Firsta Pramudita Utomo Putra, Anwar
Sa’dullah, Abdul Jalil, Fakultas Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam
8

Malang tahun 2019 tentang “Pelaksanaan Evaluasi PAI berbasis CBT (Computer
Based Test) di MA Daruttauhid Malang” dengan hasil penelitian sebagai berikut:
a. Efektivitas dan hasil ujian berbasis komputer adalah bahwa guru
mendapatkan hasil evaluasi dari tim komite CBT lebih cepat dan tepat,
yaitu ketika ujian telah berlangsung dan sistem penilaian berjalan
secara otomatis, proses evaluasi lebih efektif, tepat, cepat dan valid.
Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Karfindo, Firlan Mustafa, Fakultas
Sistem Informasi, STMIK Indonesia Padang, Padang tahun 2017 tentang
“Pengembangan Aplikasi Computer Based Test (CBT) Untuk Sekolah Menengah
Atas (SMA)” dengan hasil penelitian sebagai berikut:
a. Dengan menerapkan ilmu statistik pada aplikasi UBK, pihak sekolah
tidak hanya bisa menerapkan hasil akhir dari ujian siswa, tetapi juga
dapat melihat berapa jumlah soal yang sulit untuk dikerjakan, pilihan
opsi jawaban apa yang banyak dipilih siswa. Dengan adanya statistik
ini, dapat membantu pihak sekolah dalam menganalisa kemampuan
siswa, sehingga bisa mengambil keputusan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dengan lebih efektif.
Penelitian jurnal yang dilakukan oleh Novrianti, Fakultas Ilmu Pendidikan
Jurusan Teknologi Pendidikan, Universitas Negeri Padang tahun 2014 tentang
“Pengembangan Computer Based Testing (CBT) Sebagai Alternatif Teknik
Penilaian Hasil Belajar” dengan hasil penelitian sebagai berikut:
a. Menunjukan bahwa produk CBT layak digunakan sebagai media
alternatif untuk memecahkan permasalahan pelaksanaan evaluasi
pembelajaran.
Dari beberapa hasil penelitian yang telah dipaparkan tersebut, menegaskan
bahwa penelitian yang akan dilaksanakan berbeda dengan hasil-hasil penelitian
sebelumnya. Dalam skripsi ini penulis mendeskripsikan tentang bagaimana
pelaksanaan evaluasi PTS menggunakan CBT di SMAN 8 Bekasi. Jika ada
kemiripan, bukan berarti sama persis, tetapi ada perbedaan yang mendasar dari
hasil-hasil penelitian di atas yang terletak pada objek penelitian, mata pelajaran,
dan tempat penelitian.
9

E. Metode Penelitian.
Menurut Told Ladman, metode penelitian merupakan sarana dimana sebuah
teori diturunkan dan diuji, termasuk pengumpulan bukti-bukti, perumusan
pengujian hipotesis, dan akhirnya sampai pada subtantif. 14 Dalam penelitian
pendidikan juga dikenal suatu model atau metode penelitian yang digunakan yaitu
metode kualitatif dan kuantitatif. Tetapi penulis hanya menggunakan satu dari
kedua metode tersebut yaitu metode kuantitatif.
Metode kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memadukan antara
pendekatan yang bersifat deskripsi serta menjelaskan konsep-konsep dan temuan-
temuan di lapangan yang terkait dengan objek penelitian. Untuk menganalisa data
penulis menggunakan regresi sederhana dengan merumuskan hipotesis/asumsi
penelitian sebagai berikut :
1. Hipotesis kerja (Ha), adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
antara variabel X dengan variabel Y, maka dapat dipahami bahwa “Ujian
Sistem CBT mata pelajaran PAI mempengaruhi hasil belajar siswa SMAN
8 Bekasi”
2. Hipotesis nihil (Ho), adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya
hubungan antara variabel X dengan variabel Y, maka dapat dipahami
bahwa “Ujian Sistem CBT mata pelajaran PAI tidak mempengaruhi hasil
belajar siswa SMAN 8 Bekasi”
F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, dengan rincian
sebagai berikut:
BAB I, pada bab ini terdapat latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode
penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II, pada bab ini memuat kajian teori yang berkaitan dengan topik
pembahasan dari penerapan pembelajaran berbasis komputer atau Computer
Based Testing.

14
Umar Suryadi Bakry, Metode Penelitian Hubungan Internasional, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2016), h. 11.
10

BAB III, pada bab ini berisi tentang metodologi penelitian. Meliputi, waktu
dan tempat penelitian, jenis penelitiannya, serta pendekatan dan hipotesis
penelitian.
BAB IV, pada bab ini penulis memasukan hasil penelitian yang berisi
deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, kemudian pengujian hipotesis
penelitian, selanjutnya pembahasan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan
interpretasi data.
BAB V, pada bab ini berisi tentang kesimpulan seluruh pembahasan, baik
dalam bab pertama, kedua, ketiga sampai bab kelima ini berisikan kesimpulan-
kesimpulan dan saran-saran yang bersifat konstruktif agar semua upaya yang
pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai bisa ditingkatkan kembali
ke arah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai