Yoghurt merupakan minuman fermentasi dari susu sapi murni. Mengkonsumsi yoghurt secara teratur akan merangsang pertumbuhan dan aktivitas bakteri bersahabat (friendly bacteria)di dalam usus (Sulandaridkk., 2001). Produk yoghurt pada umumnya diproduksi dari susu sapi, namun susu kedelai sebagai sumber protein nabati dapat menjadi alternatif untuk pembuatan yoghurt. Untuk itu perlu dilakukan kombinasi penggunaan susu sapi dengan susu kedelai sehingga dapat diketahui pengaruh kombinasi kedua jenis susu tersebut pada yoghurt yang terbentuk. 2. Kelompok Komposisi Yoghurt sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan a. Lemak Total b. Protein c. Karbohidrat Total d. Gula pada yoghurt ( gol. Pemanis ) e. Natrium ( Sodium ) pada yoghurt ( gol. Pengemulsi ) f. Kalium pada Yoghurt ( gol. Pengemulsi ) g. Vitamin A h. Vitamin B i. Vitamin B12 j. Kalsium pada yoghurt ( go. Pengental ) k. Fosfor 3. Batas Aman Konsumsi yoghurt Dr Ira Indriasari dari Klinik Ira Skin Care dan Slimming menyarankan, yogurt sebaiknya dikonsumsi satu atau dua kali sehari. Yogurt bisa diasup sebagai sarapan atau sebagai camilan. Takarannya, 200 miligram per sekali makan, tambahnya. Yogurt, kata dr Ira, aman dikonsumsi siapa saja, termasuk penderita maag atau intoleransi laktosa. Yogurt juga mengandung sejumlah nutrisi dan serat tinggi. 4. Efek samping bila konsumsi yoghurt berlebihan ? Secukupnya, karena jika terlalu banyak makan yoghurt justru bisa menambah asupan gula yang masuk ke dalam tubuh. Asupan gula yang berlebihan kerap dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, kelebihan berat badan, hingga penyakit jantung. Bahkan, meskipun Anda memiliki berat badan yang normal, Anda tetap berisiko terserang penyakit kardiovaskular jika terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula setiap harinya, menurut JAMA Internal Medicine.