Preparation of Benzilidenasetofenon
Preparation of Benzilidenasetofenon
PERCOBAAN I
PREPARATION BENZILIDENASETOFENON
DISUSUN OLEH:
(Kelompok II)
Lutfi Maulana (24030116130092)
Ayu Sri Wahyuni (24030116130093)
Wardah Nabilah (24030116140094)
Alifa Husnun Kholieqoh (24030116130095)
Muhamat Aripin (24030116130096)
Rahmah Khairunnisa (24030116140097)
Aiz Irna Akmala (24030116140098)
Asisten
Aulyta Yasinta
(24030114140090)
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
ABSTRAK
I. TUJUAN
(Fessenden, 1992)
Reaksi kondensasi aldol yang melibatkan dua aldehid yang berbeda
memiliki hidrogen α kuarang bermanfaat karena hasil yang didapat berupa
produk campuran. Hal ini dapat diekstraksikan untuk reaksi yang terjadi
ketika basa (Wingrove et al., 1981). Suatu aldehida dalam kondensasi
aldol tanpa hidrogen α tidak dapat membentuk ion enolat dan dengan
demikian tidak dapat berdimerisasi dalam suatu kondensasi aldol
(Fessenden, 1992).
Kondensasi aldol terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah adisi
nukleofilik enolat dari alkil arilketon dengan aldehid aromatik
menghasilkan β-hidroksi keton. Pada tahap kedua reaksi eliminias atau
hilangnya molekul kecil seperti air (dehidrasi) yang diikuti dengan
dekarboksilasi ketika gugus karbonil aktif ditambahkan (Fessenden, 1992).
II.5. Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu kelompok senyawa metabolit
sekunder yang paling banyak ditemukan di dalam jaringan tanaman
(Rajalakshmi dan S. Narasimhan, 1985). Flavonoid termasuk dalam
golongan senyawa phenolik dengan struktur kimia C6-C3-C6 (White dan
Y. Xing, 1951; Madhavi et al., 1985; Maslarova, 2001).
II.5.2. Asetofenon
Sifat fisika: berhablur, tak berwarna, berat molekul: 120,16 g / mol,
Titik didih:201,7 ° C (395,1 ° F), Titik lebur: 19,7 ° C
(67,5 ° F)
Sifat kimia: larut dalam air, metanol, dietil eter
II.5.3. NaOH
Sifat fisika: tidak berbau, merupakan padatan, berat molekul 40
g/mol, berwarna putih, titik didih 1388° C
Sifat kimia: bersifat korosif, higroskopis, reaktif dengan logam,
reaktif dengan oksidator (ScienceLab, 2014)
II.5.4. Etanol
Sifat fisika: Berat Molekul: 46,07 g / mol,tidak berwarna Bersih,
Titik didih: 78,5 ° C (173,3 ° F), Titik lebur: -114,1 °
C (-173,4 ° F), Suhu Kritis: 243 ° C (469,4 ° F), Berat
jenis: 0,789 (air = 1 Tekanan uap: 5,7 kPa ( 20 ° C),
Kepadatan uap: 1.59 (Udara = 1)
Sifat kimia: Mudah larut dalam air dingin, air panas. Larut dalam
metanol,dietil eter, aseton (ScienceLab, 2014)
II.5.5. Aquades
Sifat fisika: cairan titak berbau, berat molekul 18,02 g/mol, titik
didih 100°C, tekanan uap 2,3 kPa
Sifat kimia: tidak bersifat korosif, tidak beracun, merupakan
produk stabil, memiliki pH=7 (ScienceLab, 2014).
II.5.6. Etilasetat
Sifat fisik: berupa Cairan, bau: ethereal. fruity. (Slight.), Rasa:
pahit, anggur seperti rasa terbakar, berat molekul:
88,11 g / mol, Warna: tak berwarna, Titik didih: 77 °
C (170,6 ° F), Melting Point: -83 ° C (-117,4 ° F),
Kritis suhu: 250 ° C (482 ° F)Spesifik Gravity: 0,902
(Air = 1), Tekananu uap: 12,4 kPa (20 ° C),
Kepadatan uap: 3.04 (udara = 1)
Sifat kimia : Larut dalam air dingin, air panas, dietileter, aseton,
alkohol, benzene, Reaktif dengan agen oksidasi, asam,
alkali, Non-korosif pada kaca, produk ini stabil
(ScienceLab, 2014).
II.5.7. Natrium Sulfat Anhidrat (Na2SO4)
Sifat fisika: padatan berwarna putih, berat molekul 142,06 g/mol,
titik leleh 888OC, titik didih 1100OC, massa jenis
2,671
Sifat kimia : higroskopis, larut dalam air, hidrogen iodida, gliserol,
tidak larut dalam alkohol (ScienceLab, 2014)
II.5.8. Heksana
Sifat fisika:Berat molekul 86,18 g/mol, tidak berwarna, Keadaan
fisik Cair Titik leleh -95℃ , Titik didih 69℃, Massa
jenis 0,6603 pada suhu 200℃ , Bau samar, bau
Sifat kimia: tidak larut dalam air, larut dengan alkohol, kloroform,
eter (ScienceLab, 2014)
III. METODELOGI PERCOBAAN
penyaringan
- Penimbangan
- Penentuan absorbansi dengan
spektrofotometer UV-VIS
Hasil
IV. DATA PENGAMATAN
Praktikan V Praktikan VI
Mengetahui
Asisten
Aulyta Yasinta
NIM.24030114140090
VI. PEMBAHASAN
Percobaan berjudul “Preparasi Benzilidenasetofenon” memiliki tujuan
untuk preparasi senyawa kalkon dari benzaldehid dan asetofenon serta analisis
spektrofotometri UV-Vis senyawa kalkon. Prinsip dari percobaan ini adalah reaksi
Claisen-Schmidt atau reaksi kondensasi aldol yaitu reaksi kondensasi antara
aldehida aromatik dengan alkil (aril) keton menggunakan katalis basa
menghasilkan senyawa α,β – keton tak jenuh. Metode yang digunakan adalah
ekstraksi dengan etil asetat, evaporasi, kromatografi lapis tipis dan
spektrofotometri.
HO
Pada reaksi diatas aquadest akan terhidrolisis sehingga dapat
melakukan transfer proton yang kemudian akan menghasilkan
menghasilkan β-hidroksiketon. Atom hidrogen yang memiliki muatan δ+,
yaitu atom H dari H2O akan berikatan dengan atom oksigen (O) yang
bermuatan negative dan membentuk OH-. Disebut β-hidroksiketon karena
OH terikat pada atom karbon (C) posisi β, yaitu posisi atom karbon (C)
kedua yang mengikat gugus karbonil.
Dehidrasi dengan melepaskan H2O
Hasil yang didapatkan dari percobaan ini serapan yang muncul pada
spektrum hasil sintesis berada pada rentang serapan senyawa kalkon pada
pita I yaitu dengan panjang gelombang 271 nm yang berada pada rentang
serapan pita I 230-270nm dengan nilai absorbansi 1.358 pada larutan
sampel 5 ppm dan serapan pada pita II didapat panjang gelombang 206nm
yang tidak berada pada rentang serapan pita II dengan absorbansi 0.797
pada larutan sampel 5 ppm. Hal ini dapat terjadi kemungkinan karena
pengaruh komposisi senyawa belum tercampur, atau senyawa kalkon yang
didapat belum murni.
VII. PENUTUP
VII.1. Kesimpulan
Praktikan V Praktikan VI
Mengetahui
Asisten
Aulyta Yasinta
NIM.24030114140090
LAMPIRAN
1. Reaksi umum
(Fessenden, 1984)
2. Rendemen
V1 = 0,5 ml
PRETEST
Wardah Nabilah
24030116140094
4. Tujuan ekstraksi, ada berapa lapisan yang terbentuk dan apa saja, mengapa (2.5)
- Tujuan ekstraksi adalah untuk memisahkan senyawa kalkon
(benzilidenasetofenon) dari campurannya. Pada saat ekstraksi
terbentuk dua lapisan, lapisan bawah adalah air dan lapisan atas
adalah etil asetat yang melarutkan senyawa kalkon. Dapat terbentuk
dua lapisan karena kepolaran keduanya berbeda, air bersifat polar dan
etil asetat bersifat non polar dimana etil asetat memiliki sifat yang
sama dengan senyawa kalkon yang akan diisolasi sehingga senyawa
tersebut dapat larut. Air berada di bagian bawah karen massa jenis air
(1g/cm3) lebih besar dari massa jenis etil asetat (0,897g/cm 3).
Nama : Alifa Husnun Kholieqoh
NIM : 24030116130095
Pita 2
Pita 1
Kelompok : 2
Pretest
Jawab
1. Percobaan berjudul ‘preparasi benzilidenasetofenon’ yang bertujuan
untuk preparasi senyawa kalkon dari benzaldehida dan asetofenon
serta analisis senyawa kalkon menggunakan spectrometer UV-VIS.
Prinsip dari percobaan ini adalah reaksi Claisen-Schmidt atau reaksi
kondensasi aldol, yaitu reaksi kondensasi antara aldehida aromatic
dengan alkil (aril) keton menggunakan katalis basa menghasilkan
senyawa α,β – keton tak jenuh. Metode yang digunakan dalam
percobaan ini adalah ekstraksi, spektrofotometri UV-VIS ,
Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dan evaporasi (2.5)
Pita
Benzoil
Pita Sinamoil
(Pita I)
(Pita II) (2.5)
NIM : 24030116040098
SOAL:
1. Sebutkan judul, tujuan, prinsip, dan metode(4) pada percobaan ini? Jelaskan!
2. Jelaskan prinsip dari KLT?
3. Sifat kepolaran senyawa hasil? Pada spectrometer UV-Vis gambarkan pta 1 dan
pita 2 (bulletin pitanya)!
4. Tujuan dari ekstraksi? Terus dapat berapa lapisan? Jelasin lapisan apa? Senyawa
terikat dimana? Kenapa?
JAWABAN:
NIM : 2403011613006
PRETEST
Jawab:
NIM : 24030116130092
4. Tujuan dari ekstraksi? Dapat berapa lapisan? Lapisan apa? Senyawa terikat
dimana? Kenapa?
Jawab:
Tujuan dari ekstraksi adalah untuk memisahkan senyawa kalkon yang
terkandung dalam etil asetat dari air berdasarkan prinsip like dissolve like
dimana senyawa polar akan larut dalam senyawa polar , sebalikya senyawa
nonpolar larut dalam senyawa non polar.
Terbentuk dua lapisan yaitu pada bagian atas merupakan lapisan etil asetat dan
pada bagian bawah merupakan air dikarenakan berat molekul air lebih besar
dari eti asetat maka air berada di bawah.
Senyawa kalkon berada di lapisan etil asetat yang bersifat semi polar
cenderung non polar dan kalkon bersifat non polar, sedangkan air bersifat
polar. (2.5)
PRETEST
NIM : 24030116130093
Soal
Jawab