dalam Kerangka
Pembangunan Rendah Karbon (PRK)
RPJMN 2020-2024 dan SDG Roadmap 2030
Dr. Medrilzam
Direktur Lingkungan Hidup
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ BAPPENAS
Pendahuluan
3
Rencana Penyusunan RPJMN 2020-2024:
MISI:
MENYUSUN RPJMN 2020-2024 MENJADI
LEBIH HIJAU DAN RENDAH KARBON
Arahan Menteri PPN/Kepala Bappenas untuk RPJMN 2020-2024
1 2 3 4
* KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip Pembangunan
Berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau Kebijakan, Rencana, dan/atau
Program – PP No.46 tahun 2016 4
Definisi dan Prinsip Dasar PRK dalam KLHS
RPJMN-SDG
KLHS
6
Indikator Keberhasilan (Outcome) PRK
GHG
Intensitas Intensitas Emission/ Activity Emission
Karbon Energi Fuel Mix Removal Data Factor
GDP
=
GDP
x Energi
CO2 = Activity Unit
x CO2
Activity Unit
*) definisi WRI, perlu kesepakatan definisi
• Intensitas Emisi/Karbon adalah jumlah emisi GRK • Activity data adalah besaran kegiatan pembangunan
per satuan output ekonomi, yang biasanya diukur yang berpotensi mengeluarkan atau menyerap emisi di
melalui PDB di tingkat nasional satu wilayah dalam waktu tertentu.
Misalnya: penanaman pohon 1 juta ha/tahun
• Intensitas energi adalah jumlah konsumsi energi
per unit PDB • Emission factor adalah rata-rata emisi GRK untuk suatu
• Fuel mix adalah kandungan karbon dari konsumsi sumber emisi relatif terhadap unit kegiatan pada
energi di suatu negara sumber emisi yang sama.
Misalnya: faktor emisi hutan lahan kering primer
adalah 132,99 ton C/ha
7
PRK dan Keterkaitannya dengan KLHS
Perencanaan Pembangunan Rendah Karbon (PPRK) adalah sekumpulan kebijakan perencanaan pembangunan terintegrasi dan strategi
investasi rendah karbon untuk RPJMN 2020-2024 dan Roadmap SDG 2030 yang mendorong Indonesia menurunkan intensitas emisi dan
emisi GRK. Daya dukung dan daya tampung SDA dan LH menjadi faktor penentu dalam perumusan kebijakan dan target PRK.
Trade Off
Dampak/
Tekanan
Energi Industri Daya Tampung Air
+
Kelautan
IKLH
KEBIJAKAN
Pertanian Kehutanan Emisi
PEMBANGUNAN
Daya Dukung
Kehati
Ketersediaan
Lingkungan
Dalam konteks SDG, PRK adalah tema pilar
lingkungan yang menempatkan pencapaian
target Goal 13 (Perubahan Iklim) sebagai basis
utama untuk mendukung:
Goal 7,8,9 dan 17 (Pilar Ekonomi),
Goal 1,2 dan 4 (Pilar Sosial),
Sosial Ekonomi Goal 6,11,12,14 dan15 (Pilar Lingkungan)
9
Metodologi
11
Metodologi berbasis Sistem
1 2
Model
Model Berbasis Berbasis
Non-Spasial Spasial
(System Dynamics) (Spatial
Dynamics)
4 7
5 6 Historical Behavior Of Land Use (CA)
Distribution
of Land Use
2
3 (Spatial) Suitability Accessibility
ANN
Zoning Validation
16
Optimasi Spasial untuk Pemodelan Komoditas Berbasis Lahan
Umpan balik
keragaman spasial produktivitas lahan dan transisi
perubahan penggunaan lahan yang memungkinkan
• Selain distribusi spasial secara optimal, pemodelan
pemenuhan kebutuhan pertanian juga dilakukan
dengan memperkirakan produksi komoditas
pertanian seperti padi dan jagung dalam satuan ton
• Model perkiraan produksi ini dibangun dengan
mempertimbangkan keragaman kondisi biofisik dan
perkembangan teknologi yang belum merata di
Keluaran model seluruh Indonesia
• Kebijakan terkait perubahan dan penguatan
Jumlah produksi (ton) Jumlah permintaan (ton) Harga (US$) teknologi pertanian kemudian dapat disimulasikan
untuk memperkirakan dampaknya terhadap produksi
komoditas pertanian nasional secara keseluruhan
Tata guna lahan (ha) Neraca dagang (ton) Emisi GRK (CO2)
17
Kebijakan POVERTY
Distribusi upah
desa-kota
• Upah
• Distribusi pendapatan
Kebijakan • Garis kemiskinan Kebijakan
Peningkatan
Produktivitas • Kemiskinan
Kebutuhan & ketersediaan dana
pengentasan kemiskinan
Dampak inflasi
(Bantuan Sosial)
Kerangka
• Penduduk kota
POPULATION Kebutuhan energi
Ketersediaan energi
•
ENERGY
Permintaan energi
Terintegrasi Analisis
• Penduduk desa • Eksploitasi sumber energi
• Penduduk berdasarkan umur Ketersediaan • Ketersediaan energi
Kebijakan PRK untuk
Kebutuhan energi
Kebutuhan air domestik
Tenaga kerja
energi
• Pendidikan • Share EBT
Ketersediaan
air domestik
RPJMN 2020-2024
Emisi energi
Ketersediaan lahan
tenaga kerja
Kebutuhan
Kebijakan
Kebutuhan lahan
dan SDG Roadmap
•
WATER
Air Permukaan Kebutuhan air •
ECONOMY
Permintaan 7 sektor (C,G,I,X dan M) Kebutuhan • Lahan hutan
LAND USE 2020-2030
• Air Tanah ekonomi • Nilai tambah 7 sektor lahan • Lahan pertanian
• Curah Hujan • Keterkaitan input-output • Lahan permukiman & industri
• Kualitas Air Ketersediaan air • Inflasi/harga Ketersediaan • Lahan lainnya
ekonomi lahan
Ketersediaan air
untuk lahan
Emisi lahan
Kebutuhan Ketersediaan SD Dampak perubahan lahan
terhadap biodiversity
Kebijakan Social
biodiversity terhadap populasi
Kebijakan stock-flows
FISHERY
• SD perikanan tangkap Natural resources
• SD perikanan budidaya GHG EMISSION
• Produktivitas perikanan budidaya stock and flows
Dampak perubahan iklim
terhadap
Kebijakan SD perikanan Absortive capacity
stock-flows
20
Penutup
11
REPUBLIK
Sumber Pendanaan Pembangunan Rendah Karbon
INDONESIA
Bank and
Central institutional Sharia Islamic
Government loans Financing
18
Proses PPRK dan SDGs dalam Penyusunan KLHS
RPJMN 2020-2024
Perencanaan Pembangunan
Background KRP
study Teknokratik
Final
STAGE 2 STAGE 6
STAGE 7
Rancangan STAGE 5
Kebijakan,
Proses Baseline
Rencana,
Program (KRP)
Sinkronisasi Model RPJMN 2020-2024
STAGE 4
STAGE 3 STAGE 1
(Ekonomi Hijau &
Rendah Karbon)
SDGs PPRK
SEA