Kti Diagnosa Medis Skizofrenia Paranoid PDF
Kti Diagnosa Medis Skizofrenia Paranoid PDF
Oleh :
AGUS RIYANTO
NIM. 122.0002 B
Oleh :
AGUS RIYANTO
NIM. 122.0002 B
i
i
i
i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Bersabarlah menghadapi hari-hari yang sulit, karena semua kesulitan pasti akan
berakhir dan kesabaran itu hanya dimiliki oleh orang yang mempunyai kedudukan
mulia”
“Tetap semangat, berdoa, berusaha dan bersyukur. Dan yakinlah semua doa akan
PERSEMBAHAN :
Ns., M.Kep. dan Bapak Rudi Hartono, S.Kep., Ns.) dalam penelitian
ini yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga dalam memberi
pengarahan dan revisi kepada penulis selama pembuatan tugas akhir ini.
dengan selesai.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
hanya karena kemampuan penulis, tetapi banyak ditentukan oleh bantuan dari
berbagai pihak, yang telah dengan ikhlas membantu penulis demi terselesainya
penulisan, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya yang telah memberikan ijin dan lahan praktik
untuk penyusunan karya tulis dan selama kami berada di Sekolah Tinggi Ilmu
Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada kami
3. Ibu Diyah Arini, S.Kep., Ns, M.Kes., selaku Kepala Program Studi D-III
vi
4. Bapak Antonius Catur S., M.Kep., Ns, selaku Pembimbing I, yang dengan
tulus ikhlas bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran seta perhatian
5. Bapak Rudi Hartono, S.Kep., Ns selaku Pembimbing II, yang dengan tulus
ikhlas telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Stikes Hang Tuah Surabaya yang telah memberikan
bekal bagi penulis melalui materi-materi kuliah yang penuh nilai dan makna
dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini, juga kepada sluruh
8. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis disebutkan satu persatu, terima
kasih atas bantuannya. Penulis hanya bisa berdoa smoga Allah SWT
membalas amal baik semua pihak yang telah membatu dalam proses
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran dan kritik
vii
karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. .1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. .4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... .4
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... .4
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... .4
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................. .5
1.5 Metode Penulisan .............................................................................. .6
1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... .7
ix
BAB 3 TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian ......................................................................................... 31
3.1.1 Identitas Klien .......................................................................... 31
3.1.2 Alasan Masuk ........................................................................... 31
3.1.3 Faktor Predisposisi ................................................................... 32
3.1.4 Pemeriksaan Fisik .................................................................... 32
3.1.5 Psikososial ................................................................................ 33
3.1.6 Status Mental............................................................................ 35
3.1.7 Kebutuhan Perencanaan Pulang ............................................... 38
3.1.8 Mekanisme Koping .................................................................. 40
3.1.9 Masalah Psikososial dan Lingkungan ...................................... 41
3.1.10 Pengetahuan Kurang Tentang ................................................ 42
3.1.11 Data Lain-lain......................................................................... 42
3.1.12 Aspek Medis .......................................................................... 42
3.1.13 Daftar Masalah Keperawatan ................................................. 42
3.1.14 Diagnosa Keperawatan........................................................... 43
3.2 Analisa Data ...................................................................................... 44
3.3 Pohon Masalah .................................................................................. 45
3.4 Intervensi Keperawatan ..................................................................... 46
3.5 Implementasi dan Evaluasi ............................................................... 49
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian ......................................................................................... 53
4.2 Diagnosa............................................................................................ 55
4.3 Perencanaan....................................................................................... 57
4.3.1 Rencana Keperawatan Pada Pasien .......................................... 57
4.3.2 Rencana Keperawatan Pada Keluarga ..................................... 57
4.4 Tindakan Keperawatan...................................................................... 58
4.5 Evaluasi ............................................................................................. 60
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ........................................................................................... 61
5.2 Saran .................................................................................................. 63
LAMPIRAN ................................................................................................. 66
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Daftar Singkatan
SP : Strategi Pelaksanaan
DO : Data Objektif
DS : Data Subjektif
Mg : Miligram
TD : Tekanan Darah
N : Nadi
S : Suhu
P : Pernafasan
Mnt : Menit
TB : Tinggi Badan
BB : Berat Badan
Cm : Centimeter
Kg : Kilogram
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
(banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis) yang
luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada pertimbangan pengaruh genetik,
fisik dan sosial budaya. Gangguan mental juga akan berpengaruh pada kondisi
kesehatan secara fisik, sosial serta ekonomi dari masyarakat tersebut, semuanya itu
merupakan lingkaran yang tidak bisa dipisahkan karena saling terkait, diantara
neurologis yang mempengaruhi persepsi klien, cara berfikir, bahasa, emosi, dan
perilaku sosialnya (Yosep, 2007). Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang
(Keliat, BA, 2010). Waham curiga adalah individu meyakini bahwa ada seseorang
atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya dan diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan (Keliat, 2010). Berdasarkan hasil
indonesia mengalami gangguan jiwa dari ringan hingga berat, sedangkan lebih dari
1
2
pada bulan Januari 2015 sebanyak 12 pasien dengan 4 orang menderita waham.
Pada bulan Februari 2015 meningkat menjadi 13 pasien dengan 3 orang menderita
waham. Pada bulan Maret 2015 menurun menjadi 9 pasien dengan 3 orang pasien
menderita waham. Pada bulan April 2015 meningkat menjadi 14 pasien dengan 2
orang pasien menderita waham. Sedangkan pada bulan Mei 2015 menurun menjadi
kebutuhan-kebutuhan klien baik secara fisik maupun psikis. Secara fisik klien
dengan waham dapat terjadi pada orang-orang dengan status sosial dan ekonomi
sangat terbatas. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antara reality dengan self ideal sangat tinggi. Waham terjadi karna
sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis didunia ini. Dapat dipengaruhi juga
oleh rendahnya penghargaan saaat tumbuh kembang (life span story). Selain itu,
juga dapat dipengaruhi oleh tidak ada pengakuan dari lingkungan dan tingginya
kesenjangan antara self ideal dan self reality (kenyataan dengan harapan) serta
melemparkan kekurangan dan rasa tidak nyaman ke dunia luar. Individu itu
biasanya peka dan mudah tersinggung, sikap dingin dan cenderung menarik diri.
Keadaan ini sering kali disebabkan karena merasa lingkungannya tidak nyaman,
merasa benci, kaku, cinta pada diri sendiri yang berlebihan, angkuh dan keras
kepala. Kecintaan pada diri sendiri, angkuh, dan keras kepala, adanya rasa tidak
aman, membuat seseorang berkhayal ia sering menjadi penguasa dan hal ini dapat
terapi lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatic, terapi seni,
terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual dan terapi okupsi yang semuanya
sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat. Dalam hal ini perlu adanya
klien, keluarga dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Selain itu tim medis atau perawat dituntut mampu menjalankan peran dan
Proses Pikir: Waham Curiga pada Ny. L dengan Diagnosa Medis Skizofrenia
masalah utama waham curiga pada Ny. L dengan diagnosa medis skizofrenia
1.4 Manfaat
manfaat:
curiga.
Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan bagi pelayanan di rumah
b) Untuk penulis
Hasil karya tulis ilmiah ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi para
1. Metode
yang terjadi pada waktu sekarang yang meliputi studi kepustakaan yang
a) Wawancara
kesehatan lain.
b) Observasi
c) Pemeriksaan
3. Sumber Data
a) Data Primer
b) Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari keluarga atau orang terdekat dengan klien,
lain.
7
4. Studi Kepustakaan
Agar lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami studi
tabel.
2. Bagian inti terdiri dari lima bab, yang masing - masing bab terdiri dari sub
BAB 2: Tinjauan Pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan di bahas tentang konsep teori sebagai landasan dalam
karya tulis ilmiah yang meliputi: 1) konsep dasar waham, 2) konsep dasar
2.1.1 Pengertian
yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
Waham adalah suatu keyakinan yang salah satu yang dipertahankan secara
Harnawati yang dikutip dari Gail W. Stuart (2008) dalam buku Prabowo (2014),
waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak
diyakini oleh orang lain dan bertenangan dengan realitas sosial. Waham adalah
keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan keyakinan atau tidak
2.1.2 Etiologi
melemparkan kekurangan dan rasa tidak nyaman ke dunia luar. Individu itu
biasanya peka dan mudah tersinggung, sikap dingin dan cenderung menarik diri.
Keadaan ini sering kali disebabkan karena merasa lingkungannya tidak nyaman,
merasa benci ,kaku, cinta pada diri sendiri yang berlebihan, angkuh dan keras
kepala. Kecintaan pada diri sendiri, angkuh, dan keras kepala, adanya rasa tidak
aman, membuat seseorang berkhayal ia sering menjadi penguasa dan hal ini dapat
1. Faktor predisposisi
a. Faktor perkembangan
timbulnya waham.
c. Faktor psikologis
kenyataan.
10
d. Faktor biologis
e. Faktor genetic
2. Faktor presipitasi
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti,
b. Faktor biokimia
c. Faktor psikologis
Tanda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu : klien menyatakan
sekelompok orang, klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam
tubuhnya menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan
orang lain,rasa curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur,
tampak apatis,suara memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis
Menurut Yosep (2010), ada beberapa tanda gejala waham adalah sebagai
berikut :
1. Waham kebasaran
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh : “saya ini titisan bung
2. Waham curiga
3. Waham agama
4. Waham somatik
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh : “Sumsum tulang saya
5. Waham nihilstik
2.1.5 Penatalaksanaan
klien dengan waham pada gangguan skizofrenia ini sebagai pasien yang tidak
dapat disembuhkan lagi atau orang yang aneh dan inferior bila sudah dapat kontak
maka dilakukan bimbingan tentang hal-hal yang praktis. Biarpun klien tidak
sembuh sempurna, dengan pengobatan dan bimbingan yang baik dapat ditolong
untuk bekerja sederhana di rumah ataupun di luar rumah. Keluarga atau orang lain
sabar menghadapinya.
terapi lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatic, terapi
seni, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual dan terapi okupsi yang
2.2.1 Pengertian
mempunyai perasaan bahwa dirinya sedang dikendalikan oleh kekuatan dari luar
(Ibrahim, 2011).
13
persepsi klien, cara berpikir, bahasa, emosi, dan perilaku sosialnya (Neurological
social behavior).
den perilaku. Dalam artian apa yang dilakukan tidak sesuai dengan pikiran dan
1. Model diatesis-stress
Faktor biologis
otak dan otak tengah, merupakan operasi utama bagi neuron aminergik
(theory-bulding exercise).
4. Hipotesis dopamin
5. Norepineprin
adrenergik 1 dan 2.
6. Asam amino
Aliran frontal turun, aliran darah pariental naik, dan aliran darah
otak keseluruhan turun. Bila pengujian PET dan CBF digabungkan dengan
8. Elektrofisiologi
akan terlihat penurunan aktivitas alfa, peningkatan aktivitas delta dan teta,
9. Genetika
fiksasi dalam perkembangan yang terjadi lebih awal dari fase yang
kanak-kanak.
1. Gejala positif
Halusinasi selalu terjadi saat rangsangan terlalu kuat dan otak tidak
seusatu yang sebenarnya tidak ada, atau mengalami suatu sensasi yang
timbul, yaitu klien merasakan ada suara dari dalam dirinya. Kadang suara
diri.
orang.
memedulikan sekelilingnya.
siapa dirinya, tidak berpakaian, dan tidak bisa mengerti apa itu manusia.
Dia juga juga tidak bisa menegrti kapan dialahir, dimana ia berasda, dan
sebagainya.
18
2. Gejala negatif
energi dan minat dalam hidup yang membuat klien menjadi orang yang
mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang lain selain tidur dan makan.
Klien skizofrenia tidak memiliki ekspresi baik dari raut muka maupun
gerakan tangannya, seakan akan dia tidak memiliki emosi apapun. Tapi ini
selalu menjadi bagian dari hidup klien skizofrenia. Mereka tidak merasa
dengan orang lain, dan tidak mengenal cinta. Perasaan depresi adalah
pada usia 40 tahun keatas. Skizofrenia bisa menyerang siapa saja tanpa
1. Skizofrenia Simplex
Sering timbul pertama kali pada masa pubertas. Gejala utama pada jenis
terdapat.
2. Skizofrenia Hebefrenia
remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang menyolok ialah gangguan
3. Skizofrenia Katatonia
Timbulnya pertama kali umur 15-30 tahun dan biasanya akut serta sering
4. Skizofrenia Paranoid
5. Skizofrenia akut
6. Skizofrenia Residual
serangan Skizofrenia.
tidak serasi.
2. Gangguan skizofreniform
5. Gangguan skizoafektif
tanda gejala mood (alam perasaan) mencolok selama fase tertentu penyakit
itu.
6. Gangguan delusional
Delusi yang sistemis, kepribadiannya utuh dan relatif berfungsi baik, tanpa
7. Gangguan kepribadian
Diagnosis ini dibuat jika muncul diantar usia 30 bulan dan 12 tahun.
Meski perilaku mungkin sangat aneh dan deteriorasi, tak dijumpai waham,
asosiasi.
9. Retardasi mental
skizofrenia.
11. Kepercayaan atau penghayatan dari kelomok agama atau tradisi atau
kebudayaan tertentu
Sulit dibedakan dari halusinasi atau waham. Bila hal ini berlaku atau
2.2.6 Pengobatan
yaitu anti psikotik, neuroleptik, dan mayor trangquiles. Anti psikotik digunakan
untuk mengatasi psikosis, termasuk skiozofrenia. Efek terapi dari obat-obatan ini
terlihat sewaktu dipakai pada psikosis akut. Efeknya mengurangi gejala positif,
antar lain halusinasi, tidak mau makan, tidak kooperatif, dan ganguan pikiran.
Gejala positif pada skizofrenia bereaksi bahwa secara responsif terhadap obat anti
psioktik, sedang gejal negatif seperti misalnya: pendataran afek, apatis, anhedonia
2.3.1 Pengkajian
dan dasar utama bagi tahap berikutnya dari proses keperawatan. Tahap pengkajian
1. Identifikasi klien
23
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontrak dengan klien
pembicaraan.
3. Tanyakan pada keluarga / klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga
kriminal.
a. Psikologis
b. Biologis
c. Sosial Budaya
pernafasan. Ukur tinggi badan dan berat badan, kalau perlu kaji fungsi organ
6. Aspek psikososial
a. Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga generasi yang dapat
b. Konsep diri
2) Identitas diri: status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien
perempuan.
4) Ideal diri: harapan terhadap tubuh, posisi, statu, tugas, lingkungan dan
penyakitnya.
5) Harga diri: hubungan klien dengan orang lain, penilaian dan penghargaan
7. Status mental
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas
motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien,
interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat
makan.
e. Pantau penggunaan obat dan tanyakan reaksi yang dirasakan setelah minum
obat.
Dari data keluarga atau klien mengenai masalah yang dimiliki klien.
10. Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara dengan klien kemudian tiap bagian yang
Terapi yang diterima oleh klien: ECT, terapi antara lain seperti terapi
psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi okupasi,
kehidupan bermasyarakat.
a. Tujuan
b. Tindakan keperawatan
b) Berjabat tangan
klien
berhenti membicarakannya.
dengan realitas.
marah.
a. Tujuan keperawatan
secara optimal
b. Tindakan keperawatan
rumah
29
penghentian obat)
2.3.6 Implementasi
tindakan keperawatan dibuat untuk tindakan pada klien baik secara individual,
kelompok maupun yang terkait dengan ADL (Activity Daily Living). Dengan
harian untuk masing-masing klien sehingga waktu kerja perawat menjadi lebih
dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi adalah hasil yang
dengan kepribadian yang sehat. Menurut Stuart & Sundeen (2006), evaluasi
A: Analisa ulang atas data subyektif dan obyektif untuk menyimpulkan apakah
P: Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respin pasien.
31
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan yang
dan evaluasi pada tanggal 25-29 Mei 2015. Anamnesa diperoleh dari klien dan file
No.register 34-41-xxx.
3.1. PENGKAJIAN
beragama katolik, bahasa yang sering digunakan adalah bahasa Indonesia dan
jawa. Klien adalah anak keempat dari enam bersaudara. Klien tinggal di daerah
bendul merisi. Klien masuk rumah sakit tanggal yang terakhir tanggal 30 maret
2015.
antar. Klien mengatakan dibawa oleh kakaknya ke RSAL. Klien selalu merasa
kalau kakak iparnya berniat buruk terhadapnya karena klien yang banyak
memiliki uang, perhiasan dan mobil. Klien mengatakan dibrankas rumahnya berisi
berlian, tapi tiba – tiba hilang. Klien juga merasa tetangganya tidak menyukainya
jiwa di masa lalu, klien pernah di rawat di RSAL 3x, pertama MRS di RSAL
tanggal 2 November 2009 dengan keluhan marah – marah, kedua MRS lagi di
RSAL tanggal 22 Desember 2009 dengan keluhan marah – marah, dan yang
Dari catatan keperawatan dan pernyataan klien tidak ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa atau pernah dirawat di rumah sakit jiwa.
oleh suaminya.
P: 18x/menit
3. Keluhan fisik:
33
3.1.5 Psikososial
1. Genogram
X X X
52 tahun
Keterangan :
: Laki-laki : Cerai
: Perempuan : Meninggal
: Tinggal serumah
Penjelasan:
menikah dan memiliki dua anak mereka sudah rumah tangga sendiri dan
2. Konsep diri
a. Citra tubuh:
b. Identitas:
c. Peran:
administrasi.
d. Ideal diri:
keluarga.
e. Harga diri:
3. Hubungan sosial:
a. Orang yang berarti: klien mengatakan orang yang berarti adalah ibu.
gereja.
4. Spiritual
setiap malam.
1. Penampilan:
2. Pembicaraan:
3. Aktivitas motorik
4. Alam Perasaan
Saat pengkajian klien merasa sedih, takut dan khawatir jika kakak
5. Afek
terlihat tegang dengan tatapan penuh curiga, kadang ceria, dan kadang
tenang.
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak mendengar suara – suara atau bisikan dan tidak
8. Proses pikir
9. Isi pikir:
Waham: Curiga
terkait, pikiran magis. Klien selalu merasa kalau kakak iparnya berniat
tiba – tiba hilang. Klien juga merasa tetangganya tidak menyukainya dan
campur sabun.
menjawab “di rumah sakit bagian jiwa RSAL dr. Ramelan Surabaya”.
11. Memori:
Klien mampu mengingat hal-hal sederhana dan baru saja terjadi dan
klien dapat mengingat hal-hal yang sudah lama terjadi seperti tanggal
Bu L tadi pagi mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum
mandiri dan untuk kebutuhan lainnya sudah dari pihak rumah sakit.
a. Perawatan diri:
mandiri tanpa ada paksaan dari perawat dan bantuan dari perawat.
b. Nutrisi
Data antopometri klien meliputi tinggi badan: 162 cm, berat badan
c. Tidur
merasa lebih segar ketika bangun tidur, dan menyatakan tidur mulai
13.30. Klien tidak mengalami gelisah saat tidur malam, berjalan saat
merawatnya.
atau hobi
pekerjaannya.
Terapi medik:
2. Stelazine 5 mg : 1–0–1
3. Hexymer 2 mg : 1–0–1
5. Ansietas
7. Hambatan komunikasi
AR
Agus Riyanto
122.0002B
44
Do:
Klien bicara ngelantur
sambil menatap penuh
curiga.
Ds :
Klien mengatakan bila
kakak iparnya berniat
buruk terhadapnya Gangguan proses pikir:
karena klien yang Waham curiga
banyak memiliki uang,
perhiasan dan mobil,
saat pengkajian klien
mengatakan barang –
barangnya sering hilang
dicuri teman
sekamarnya dan curiga
terhadap mahasiswa
yang memberikan roti
di campur sabun.
Klien mengatakan
bahwa tetangganya
tidak menyukainya dan
pernah masuk
kerumahnya mengambil
perhiasannya.
Do :
Klien banyak tiduran
dikamar dan bermalas –
malasan di kamar
Klien menatap curiga
45
DS:
Klien mengatakan lebih
senang sendiri dan diam
ketika ada masalah
menimpanya.
Gambar : 3.2 Pohon Masalah Klien dengan gangguan proses pikir :waham curiga
46
SP 3 :
1. Klien
mampu a. Diskusikan
mengev dengan klien
aluasi tentang obat,
jadwal dosis,
kegiatan frekwensi
harian efek samping
klien obat dan
2. Klien akibat
mampu penghentian
member b. Diskusikan
ikan perasaan klien
pendidi setelah
kan minum obat
kesehata
n c. Berikan obat
tentang dengan
48
penggun prinsip 5
aan obat benar
secara
teratur
3. Klien
mampu
menganj
urkan
klien
memasu
kkan
dalam
jadwal
kegiatan
harian
klien
49
O:
Klien menatap tajam
penuh curiga
Klien tidak mau
menjawab hal yang
membuatnya gelisah
A:
Klien mampu BHSP
Klien belum mampu
mengorientasikan
realita
Klin belum mampu
memasukan jadwal
kegiatan harian.
P : Lanjutkan SP 1
Membantu orientasi
realita
Menganjurkan pasien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian Agus R
50
SP 1 S:
26- Gangguan
05- proses 1. Membina hubungan saling Klien mengatakan
2015 pikir: percaya “Nama saya Bu L”.
waham
curiga 2. Membantu orientasi realita Klien mengatakan
“Iya mas ada yang
mau racun saya dan
ada yang mencuri
barang saya”
O:
Klien mampu
menceritakan apa yang
dirasakan terhadap
perawat.
Klien terlihat lebih
tenang setelah
bercerita kepada
perawat. Agus r
Keluarga klien jarang
mengunjungi klien.
A:
Klien mampu
mengorientasi realita
Klien mampu
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
hariannya
P:
SP 1 dipertahankan
dan dilanjutkan SP 2
27- Gangguan SP 2 S:
51
O:
Klien menjawab
semua pertanyaan
dengan ekspresi wajah
yang biasa saja.
A:
Klien mampu
mengevaluasi jadwal
kegiatan harian.
Kilen belum mampu
berdiskusi tentang
kemampuan yang di
miliki.
Klien belum mampu
melatih kemampuan
yang di miliki.
Agus r
P:
SP 1 dan SP 2
dipertahankan.
SP 3
28- Gangguan
05- proses 1. Mengevaluasi jadwal S:
2015 pikir: kegiatan harian pasien. Klien mengatakan “iya
waham mas sudah saya
curiga masukkan ke dalam
jadwal harian”
O:
Klien menjawab
semua pertanyaan
dengan penuh
semangat, wajah klien
tampak senang.
52
A:
Klien mampu
mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien.
Klien mampu
berdiskusi tentang
kemampuan yang
dimiliki. Agus r
P:
Sp 1 dan Sp 2
dipertahankan.
Agus r
53
BAB 4
PEMBAHASAN
yang terjadi antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus dalam asuhan keperawatan
pada pasien Ny. L dengan waham curiga di Ruang Jiwa A Rumkital Dr. Ramelan
4.1 Pengkajian
klien sehingga pasien dapat terbuka dan mengerti serta kooperatif. Saat
dicuri teman sekamarnya dan curiga terhadap mahasiswa yang memberikan roti di
campur sabun.
Dalam tinjauan teori, alasan pasien masuk atau dirawat yang perlu dikaji
pada pasien waham menurut Damaiyanti dan Iskandar, (2012) adalah umumnya
Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang
kesal, marah atau merusak barang-barang dan tidak mampu mengendalikan diri.
keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Biasanya klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak
(diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak dapat
Didalam tinjauan kasus klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga,
sangat waspada, ekpresi wajah klien tegang, mudah tersinggung, serta klien
meyakini sesuatu hal yang tidak realistik. Seperti yang ditemukan pada saat
merasa kalau kakak iparnya berniat buruk terhadapnya karena klien yang banyak
memiliki uang, perhiasan dan mobil. Klien mengatakan dibrankas rumahnya berisi
berlian, tapi tiba – tiba hilang. Klien juga merasa tetangganya tidak menyukainya
3. Faktor predisposisi
a. Faktor perkembangan
timbulnya waham.
c. Faktor psikologis
kenyataan.
Dalam tinjauan kasus saat pengkajian klien merasa sedih, takut dan
uangnya.
d. Faktor biologis
Dari beberapa kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus, maka
dapat disimpulkan bahwa hampir semua yang terdapat dalam tinjauan teori ada
beberapa yang muncul pada tinjauan kasus dengan sedikit dinamika yang lebih
kompleks.
ditemukan pada pasien, sesuai dengan tinjauan teori diagnosa keperawatan yang
muncul yaitu:
56
5. Ansietas
7. Hambatan komunikasi
Penentuan diagnosa utama sama yaitu gangguan pola pikir : waham curiga.
57
untuk pasien, tetapi untuk keluarga pasien. Berdasarkan teori rencana keperawatan
optimal
1. SP 1 :
2. SP 2 :
hari
berhenti membicarakannya.
dengan realitas.
marah.
59
emosional klien.
Kelompok).
kegiatan harian.
yang dimiliki.
jadwal kegiatan harian. Akan tetapi pada SP keluarga yang terdiri dari
60
berlangsung.
4.5 Evaluasi
keadaan pasien dan masalahnya secara langsung, dilakukan setiap hari selama
merespon dengan baik dan cenderung acuh. Akan tetapi pasien mampu
dalam jadwal kegiatan harian. Pada hari ke-4 diulangi lagi SP 2 pasien, pasien
lagu rohani.
61
BAB 5
PENUTUP
keperawatan jiwa secara langsung pada pasien dengan kasus waham, di Ruang
Jiwa A Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, maka penulis dapat menarik beberapa
5.1 Kesimpulan
pada pasien waham, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
kognitif. Respons ini dapat menimbulkan kerugian baik pada diri sendiri,
dengan masalah utama gangguan pola pikir: waham curiga pada pasien
orang lain dan lingkungan, serta mampu menggunakan obat dengan prinsip
berlangsung.
obat yang diminum, Melatih minum obat yang benar. Namun, dalam
tinjauan kasus tidak dilakukan TAK orientasi relitas dan sosialisasi karena
pasien masih belum mampu merespon dengan baik dan cenderung acuh.
dan mampu memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. Pada hari ke-3
evaluasi.
5.2 Saran
secara nyata.
3. Bagi Mahasiswa
keperawatan jiwa.
65
DAFTAR PUSTAKA
Arini, Diyah. Dkk. (2012). Pedoman Penyusunan Studi Kasus. Surabaya: Stikes
Hang Tuah Surabaya.
Keliat, B.A. dan Akemat. (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.
Jakarta: EGC
Kusumawati, F. dan Yudi Hartono. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.
Stuart & Sundeen, (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta : EGC
INTERAKSI I
NIM : 122.0002B
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan SP 1
4. Tindakan keperawatan
1. Orientasi
a) Salam terapeutik
selama satu minggu mulai sekarang. Hari ini saya yang akan
b) Evaluasi validasi
c) Kontrak
1) Topik
sekarang?
2) Waktu
menit?
3) Tempat
2. Kerja
3. Terminasi
Apa ibu masih ingat apa saya yang tadi sudah kita bicarakan?
b) Tindak lanjut
karena besok kita akan membahas apa yang besok ibu pikirkan
1) Topik
2) Waktu
3) Tempat
atau di taman?
69
Lampiran 2
INTERAKSI II
NIM : 1220002B
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan SP 1
4. Tindakan keperawatan
1. Orientasi
a) Salam terapeutik
b) Evaluasi validasi
c) Kontrak
1) Topik
sekarang?
2) Waktu
menit?”
3) Tempat
2. Kerja
rasa?
Oh.. jadi ibu merasa bahwa kakak ipar Bu L ingin merebut perhiasan
ibu sudah melapor kepada perawat dan dokter tetapi tidak di tindak
lanjuti.
disini.
Bagus.. tapi jangan lupa menyisir rambut agar terlihat lebih rapi..
Wah, hebat bagus sekali! Ternyata Bu L setiap hari ada kegiatan jadi
3. Terminasi
saya?”
b) Tindak lanjut
Besok kita ketemu lagi, nanti malam ibu pikirkan kebutuhan ibu
bersama.
72
1) Topik
Sudah 20 menit ini, besok kita ketemu lagi, Bu L pikirkan apa yang
hobi Bu L.
2) Waktu
3) Tempat
makan?
Lampiran 3 73
INTERAKSI III
NIM : 122.0002B
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan khusus
4. Tindakan keperawatan
sendiri
wahamnya selesai
4. Orientasi
d) Salam terapeutik
e) Evaluasi validasi
f) Kontrak
1) Topik
2) Waktu
menit?”
3) Tempat
5. Kerja
6. Terminasi
e) Tindak lanjut
Besok kita ketemu lagi, nanti malam pikirkan kebutuhan ibu yang
1) Topik
“Sampai disini dulu percakapan kita saat ini, besok kita bertemu
ibu penuhi”.
2) Waktu
3) Tempat
ruang makan?”
76
Lampiran 4
INTERAKSI IV
NIM : 122.0002B
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan khusus
4. Tindakan keperawatan
wahamnya selesai
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi validasi
nyanyinya?”
c. Kontrak
1) Topik
Bu L minum?
2) Waktu
menit?”
3) Tempat
2. Kerja
“Apa saja hobi Bu L? saya catat ya Bu L... apa lagi hobi ibu?”
3. Terminasi
b. Tindak lanjut
bersama”.
1) Topik
“Sampai disini dulu percakapan kita saat ini, besok kita bertemu
ibu penuhi”.
2) Waktu
3) Tempat
ruang makan?”
Lampiran 5 79