PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh
dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Ada baiknya
pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan ( Nurul- Jannah, 2012 )
Menurut World Health Organizations (WHO) tahun 2008, menyatakan bahwa masih tingginya
mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di
negara miskin berkisar 25 – 30%, kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan
kehamilan dan persalinan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care bertujuan untuk
mendeteksi secara dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan juga dapat
menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan janin.
Penyebab kematian ibu dan perinatal dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan (antenatal care)
yang memadai (Manuaba, 2008).
Kebijakan Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada
dasarnya mengacu pada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Mother Hood” yaitu; 1) Keluarga
berencana, 2) Pelayanan antenatal care, 3) Persalinan yang aman, 4) Pelayanan obstetric essensial. Pilar
yang kedua yaitu pelayanan antenatal care yang bertujuan utamanya mencegah komplikasi obstetri dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin,
2006).
Antenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan (Salmah,
2006).
Target Cakupan kesehatan ibu yang dicapai pada tahun 2009 masing-masing sebesar 94% untuk akses
pelayanan antenatal (cakupan ibu hamil K1), 84% untuk cakupan pelayanan ibu hamil sesuai standar
(K4) (Depkes RI, 2010)
Berdasarkan data dari Dinas provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2005, angka kematian ibu masih
cukup tinggi yaitu 424 / 100.000 KH, sedangkan angka kematian bayi telah menurun yaitu 30 / 100.000
KH. (Pro Dinkes Prov Sumsel 2005 ).
Di Sumatera Selatan kunjungan ANC ibu hamil semakin meningkat dari tahun ke tahun di lihat dari
cakupan K1 sebesar 90,41% pada tahun 2008 meningkat menjadi 94,42% pada tahun 2009, begitu juga
cakupan K4 sebesar 84,45% pada tahun 2008 meningkat menjadi 88,6% pada tahun 2009 .(Profil
Kesehatan Sumatera Selatan , 2010)
Berdasarkan data yang didapatkan dari Rekam Medik RSK Dr.Rivai Abdullah pada bulan Januari
– September 2013 kunjungan kebidanan di poli Kebidanan KIA terdapat 1100 orang baik itu pasien lama
maupun pasien baru kunjungan tersebut termasuk diantaranya pemeriksaan ibu hamil.
Karena latar belakang tersebutlah maka penulis tertarik untuk membuat Askeb Pada Ibu hamil Ny.”N”
yang dalam makalah ini berjudul “Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.”N” di Poliklinik Kebidanan RSK
Dr.Rivai Abdullah Palembang Tahun 2013” dengan menggunakan metode SOAP.
1.2 Tujuan
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil normal di ruangan Poliklinik Kebidanan RSK
Dr.Rivai Abdullah Tahun 2013 dengan menggunakan metode SOAP.
1.2.2 Tujuan Khusus
• Mampu melakukan pengkajian data subjektif hamil pada Ny.”N” diruangan Poliklinik kebidanan
RSK Dr.Rivai Abdullah Palembang
• Mampu mengidentifikasikan data secara lengkap, mengantisipasi masalah yang dapat timbul dari
diagnosa utama, dan mampu mengevaluasi tindakan segera pada Ny.”N”
1.3 Waktu
Pengambilan data dan pengkajian Asuhan Kebidanan pada ibu hamil Ny.”N” dilakukan pada tanggal 24
Oktober 2013 pukul 08.30 WIB.
1.4 Tempat
Asuhan kebidanan dilakukan di Poliklinik Kebidanan RSK Dr. Rivai Abdullah palembang Tahun 2013
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir
sampai permulaan persalinan.(Manuaba, 2005)
Kehamilan adalah peristiwa dimulainya dari ovulasi sampai terjadinya persalinan adalah kira – kira 280
hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). (Mochtar, 2002)
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40
minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Saifuddin,2002)
Menurut Sarwono (2007), ditinjau dari tuanya kehamilan dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
(PUSDIKNAKES, 2003)
(PUSDIKNAKES, 2003).
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda dan gejala yang timbul pada wanita hamil, baik
fisiologis dan psikologi pada masa kehamilan
Perubahan-perubahan yang dirasakan oleh ibu (subyektif) yang timbul selama kehamilan.
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Taksiran kelahiran maka dapat ditentukan dengan menggunakan hukum Neagele. Berdasarkan hukum
tersebut, taksiran dapat dilakukan dengan menentukan hari pertama haid terakhir, di tambah 7,
kemudian hasilnya dikurangi 3 bulan.
Nausea dan Emesis (Mual dan Muntah) sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu, keadaan
ini disebut Morning Sickness.
• Ngidam
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
• Pingsan
Sering dijumpai bila berada di tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ketempat ramai pada
bulan pertama, akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
Keadaan ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli di
mamae.
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
• Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang
membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar
dari rongga panggul, pada akhir triwulan gejala bisa tinbul karena janin mulai keruang panggul dan
menekan kembali rongga panggul.
• Obstipasi
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
• Pigmentasi Kulit
• Varises
Perubahan-perubahan yang di observasi oleh pemeriksa (bersifat obyektif) namun beberapa dugaan
kehamilan saja.
• Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar, dan konsistensi rahim, pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa
uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.
• Tanda hegar
Uterus segmen bawah lebih lunak daripada bagian yang lain dan embrio belum mengisi seluruh ruangan
uterus, tetapi biasanya bertempat di atas dekat dengan fundus uteri.
• Tanda chadwick
Pembendungan pembuluh-pembuluh darah daerah panggul, menyebabkan warna cerviks dan vagina
menjadi kebiruan (livid) atau purpish (ungu).
· Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi
lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar salah satu jurusan pembesaran
tersebut.
• Goodelln sign
Di luar kehamilan konsistensi servik keras, kerasnya seperti kita merasa ujung hidung, dalam kehamilan
servik menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah daun telinga
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada kehamilan
muda adalah air kencing pertama pada pagi hari.
Dengan tes ini dapat membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.
Tanda-tanda obyektif yang didapatkan dari pemeriksan yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosa pada ibu hamil
Bagian-bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi menurut
leopold pada akhir trimester kedua.
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan menggunakan :
• Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong janin, panjangnya
janin, dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.
Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap kunjungan antenatal (ANC),
petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah
atau komplikasi (Saifudin, 2002).
Kunjungan ibu hamil atau ANC adalah pertemuan antara bidan dengan ibu hamil dangan kegiatan
mempertukarkan informasi ibu dan bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum
dan kontak sosial untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya (Salmah, 2006).
2.2.2 Tujuan
• Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin.
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal dan asosial ibu dan bayi.
• Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat
penyakti secara umum, kebidanan dan pembedahan.
• Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya
dengan trauma seminimal mungkin.
• Mempesiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
Menurut Depkes RI(1994) tujuan ANC adalah untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
masa kehamilannya, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta menghasilkan bayi yang sehat
Menurut Hanifa Wiknjosastro (1999) tujuan ANC adalah menyiapkan wanita hamil sebaik-baiknya fisik
dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas, sehingga
keadaan mereka pada post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
• Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan
nifas.
• Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai kehamilan, persalinan dan kala nifas.
• Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas,
laktasi, dan aspek keluarga berencana.
2.2.3 Perencanaan
Menurut Saifudin (2002) seorang wanita hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan kehamilan paling
sedikit 4x kunjungan selam periode antenatal:
• Satu kali kunjungan selama trimester I (sebelum usia kehamilan 14 minggu).
• Dua kali selama trimester III (satu kali pada usia kehamilan ke- 36). Kecuali jika ditemukan faktor
resiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering.
Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal
sebagai berikut : sampai dengan kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36
minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali, kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali (Salmah,
2006).
Sebaiknya tiap wanita hamil segera memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya
satu bulan. Pemeriksaan dilakukan tiap 4 minggu sekali sampai usia kehamilan 27 minggu. Sesudah itu,
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu sekali sampai usia kehamilan 36-40 mingggu.
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan. Secara umum meliputi
pemeriksaan umum dan pemeriksaan kebidanan. (Hidayat, A. Alimul, 2008).
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan umum meliputi pemeriksaan jantung dan paru-paru, refleks serta tanda-tanda vital seperti
tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan. Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk
menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, serta ada tidaknya kelainan bentuk badan.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
Pemeriksaan kebidanan dengan cara inspeksi adalah pemeriksaan kebidanan dengan cara melihat atau
mengamati, dilakukan untuk menilai keadaan ada tidaknya Cloasma gravidarum pada muka / wajah,
pucat atau tidak pada selaput mata, dan tidaknya edema. Pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan
pada leher untuk menilai ada tidaknya pembesaran kelenjar gondok atau kelenjar limfe. Pemeriksaan
dada untuk menilai bentuk buah dada dan pigmentasi puting susu. Pemeriksaan perut untuk menilai
apakah perut membesar ke depan atau kesamping, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, serta ada
tidaknya strie gravidarum. Pemeriksaan vulva untuk menilai keadaan perineum, ada tidaknya tanda
chadwick dan adanya flour. Kemudian pemeriksaan ekstremitas untuk menilai ada tidaknya varises.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
• Palpasi
Pemeriksaan kebidanan secara palpasi adalah pemeriksaan dengan cara meraba, dilakukan untuk
menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam
rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan menggunakan metode leopold, yakni :
• Leopold I
Leopold I digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang ada di fundus, dengan cara
pemeriksa berdiri sebelah kanan dan ,menghadap kemuka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada
lutut dan lipat paha, lengkukan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu
tentukan apa yang ada didalam fundus/ bila kepala sifatnya keras, bundar dan melenting.
• Leopold II
Leopold II digunakan untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak.
Caranya : Letakkan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimana bagian terkecil bayi.
• Leopold III
Leopold III digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian
bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul.
Caranya :
• Tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan secara lembut dan masuk kedalam
abdomen pasien diatas simpisis pubis.
• Kemudian peganglah begian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentasi tersebut.
(Hidayat, A.Aziz Alimul, 2008).
• Leopold IV
Leopold IV digunakan untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya
bagian bawah tersebut kedalam rongga panggul.
Caranya :
• Auskultasi
Dilakukan umumnya dengan monoskop manoaural untuk mendengarkan bunyi jantung janin, bising tali
pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, serta bising usus. Bunyi jantung janin dapat didengarkan
pada usia 16-20 minggu sedangkan menggunakan dopler dapat didengarkan pada usia kehamilan 16-20
minggu, walaupun dengan ultrasonografi dapat diketahui pada usia 6-12 minggu Bunyi jantung janin
dapat terdengar dikiri dan kanan dibawah tali pusat presentasi kepala. Bila terdengar pada pihak
berlawanan dengan bagian kecil, maka janin fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat, bunyi jantung antara 120-160 kali per menit. Bunyi jantung dihitung dengan cara
yaitu mendengarkannya selama 1 menit penuh. Bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 160
kali per menit. Kemungkinan janin dalam keadaan gawat janin. Selain bunyi jantung janin, dapat
didengarkan bising tali pusat seperti meniup. Kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya
sama seperti denyut nadi dan bising usus yang sifatnya tidak teratur. (nurul jannah, S.Si.T 2012).
Gambar : Cara Auskultasi
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga professional untuk mendapatkan
pelayanan ante natal care (ANC) sesuai standar yang ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya
mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tapi ialah setiap kontak
tenaga kesehatan baik di posyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak
memberikan pelayanan ante natal care (ANC) sesuai dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungn
ibu hamil (Depkes RI, 2001 : 31)
Pelayanan asuhan standar antenatal yang termasuk 10 T. (Depkes RI, 2009), terdiri dari :
Berat badan ibu hamil akan bertambah antara 6,5 kg sampai 10 kg selama hamil atau terjadi kenaikan
BB antar 0,5 kg / minggu.
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmhg, hati – hati adanya
hipertensi / preeclampsia.
•Test laboratorium
Tanda bahaya kehamilan adalah keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa janin yang dikandungnya
(Saifudin, 2006). Tanda – tanda bahaya kehamilan adalah :
• Perdarahan pervaginam
• Demam
• Anemia
• Kejang
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal pengkajian : 24 Oktober 2013
3.1 DATA SUBJEKTIF
• Biodata
• Alasan datang
Ibu datang ke Poliklinik Kebidanan RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang tanggal 24 Oktober 2013, pukul
08.30 WIB ingin memeriksakan kehamilannya. Ibu mengaku hamil 8 bulan anak pertama, gerakan janin
masih dirasakan oleh ibu .
• Riwayat Kebidanan
• Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 7 hari
1 Ini
ANC : 5 kali
Imunisasi
Keluhan
• Riwayat perkawinan
Lama : 1 Tahun
• Riwayat kesehatan
• Riwayat kontrasepsi
Alasan berhenti : -
• Riwayat psikososial
Nutrisi
Eliminasi
BAK
Frekuensi : 7 kali/hari
BAB
Frekuensi : 1 kali/hari
Konsistensi : Lunak
Istirahat
Aktifitas
Personal hygiene
Mandi : 2 kali/hari
3.2 DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
Pernafasan : 22 kali/menit
LILA : 26 cm
Ukuran Panggul
Distansia Cristarum : 30 cm
Distansia Spinarum : 27 cm
Konjugata Eksterna : 20 cm
Lingkar Panggul : 90 cm
• Pemeriksaan Kebidanan
• Inspeksi
Kepala
Muka
Oedema : Tidak ada
Leher
Dada
Payudara : Simetris
Abdomen
Genitalia
Kebersihan : Bersih
2. Palpasi
janin
3. Auskultasi
DJJ : +
Frekuensi : 145 kali/menit
4. Perkusi
Reflek patella
Kanan : + (normal)
Kiri : + (normal)
Laboratorium
• Darah
• Urine
• ANALISA DATA
Kebutuhan :
• PLANNING
1) Menginformasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik ibu, didapatkan
bahwa keadan umum baik TD:120/80 mmHg N:80x/m RR:22x/m T:36,6OC dan keadaan janin ibu sehat
djj (+) 145x/m.
2) Memberikan KIE kepada ibu untuk mengkonsumsi makan- makanan yang bergizi dan sehat seperti:
o Makan makanan menu seimbang : nasi 3 piring/hari, lauk pauk (daging, ikan, telur, dll), sayur mayur
(bayam ,kecambah, katu, brokoli dll), buah-buahan (apel, anggur, jeruk,dll), kacang-kacangan, air putih
minimal 8 gelas/ hari dan susu 1 gelas/hari.
o Mengonsumsi tablet Fe 1 butir/hari, sebanyak 90 tablet selama hamil sejak trimester III
o Cuci tangan yang bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan supaya terhindar dari kuman
3) Memberikan KIE kepada ibu untuk banyak beristirahat dan mengurangi aktifitas yang berat-berat
seperti
seperti: tidur malam selama 8 jam dan tidur siang selama 2 jam.
8) Mandi 2X sehari
seperti :
• Demam
• Kejang
• Ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan akan segera pergi kebidan apabila terjadi tanda-tanda
tersebut
o Tempat bersalin
o Kendaraan
PEMBAHASAN
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan bagi para ibu hamil untuk
memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian
pemeriksaan yang dilakukan secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk
memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
Asuhan Antenatal Care (ANC) meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkan informasi
kesehatan umum ibu, menegakkan secara dini penyakit yang menyakut kehamilan, menegakkan secara
dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko meragukan, resiko
rendah). (Manuaba, 2008).
Keadaan Umum : Compos mentis atau tampak sakit, pemriksaan : Tekanan Darah, Nadi, Pernafasan,
Suhu, dan berat badan serta hal lain yang perlu dipandang, Pemeriksaan khusus obstetri ( Inspeksi
terdiri Tinggi Fundus Uteri, Keadaan dinding abdomen, Gerak janin yang tampak), palpasi Menurut
leopold, auskultasi, perkusi dan pemeriksaan penunjang.
Dari pengambilan data subjektif yang dilakukan tanggal 24 Oktober 2013, pukul 08.30 WIB, didapatkan
hasil Ny “N” umur 24 tahun. Ibu datang ke RSK Dr.Rivai Abdullah, mengaku hamil 8 bulan anak pertama
dan gerakan anak masih dirasakan.
Pengambilan data objektif dengan membandingankan teori dan praktek pemeriksaan umum didapatkan
hasil pada Ny “N” dalam pemeriksaan kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/80 Mmhg, sedangkan dalam
teori TD normal yaitu 110/80 Mmhg sampai 140/90 mmhg jadi tekanan darah Ny “ N” normal. Dalam
pemeriksaan RR: 22 x/m, sedangkan RR normal yaitu 16-24 x/m, jadi RR Ny “N” normal. nadi: 80 x/m,
sedangkan dalm teori nadi normal yaitu 60-80x/m, jadi nadi Ny “N” normal. suhu: 36,6 °C:, sedangkan
dalam teori suhu normal : 36,5-37,5°c , jadi pemeriksaan tanda vital Ny ”N” normal.
Dalam pemeriksaan Leopold tinggi fundus uteri hamil 35 minggu 1 hari : 31 cm sedangkan dalam teori
TFU normal hamil 34-35 minggu 31 cm jadi TFU Ny ”N” normal. Kemudian dalam pemeriksaan panggul
didapatkan distansia cristarum 30 cm,sedangkan dalam teori normal 28-30 cm,distansia spinarum 27
cm,sedangkan normal 24-26. Konjugata eksterna 20 cm, normal 18-20 cm, lingkar panggul 90 cm,
normal 80-90 cm, jadi Ny “N” normal.
Dan dilakukan pemeriksaan khusus melalui inspeksi dari kepala sampai ekstremitas bawah, secara
keseluruhan melalui palpasi, Pada Leopold 1 TFU pertengahan prosesus xifoideus dibagian fundus ibu
teraba bokong janin, Leopold 2 letak memanjang teraba punggung janin disisi kanan perut ibu dibagian
terkecil janin disisi kiri perut ibu. Leopold 3 pada bagian bawah teraba kepala dan belum masuk
PAP. Dalam pemeriksaan Auskultasi DJJ: 145 x/m sedangkan DJJ normal : 120- 160 x/m, jadi DJJ Ny “ N”
normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan diagnosa G1 P0 A0, Hamil 35
minggu 1 hari, punggung kanan, Janin Tunggal Hidup, Presentasi kepala.
Penatalaksanaan yang dilakukan terhadap Ny “N” di RSK Dr. Rivai Abdullah Palembang sudah sesuai
dengan teori yaitu memberikan informasi tentang tanda vital ibu, memberikan KIE tentang pemenuhan
kebutuhan nutrisi dan cairan yg cukup, KIE tentang kebutuhan istirahat ibu selama hamil, KIE
tentang personal hygiene, tanda tanda persalinan, tanda bahaya kehamilan trimester III, persiapan
persalinan,dan informasi waktu kunjungan ulang ibu.
Serta mengevaluasi setelah dilakukan penanganan dan asuhan yang tepat, yaitu mengontrol
keadaan umum ibu selama dilakukan penatalaksanaan, maka ibu merasa tenang dengan kehamilannya
dan akan mengikuti anjuran dan saran dari bidan.