Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KOMUNIKASI BISNIS

“KETERDEDAHAN TERHADAP MEDIA & KOMUNIKASI PADA BIDANG


PERTANIAN”

ANGGOTA KELOMPOK :
NADA NAURARITA BUSTAMI (D41180681)
ICHWAN DWI PRASETYO (D41180685)
GHAFFAR RAFLI ROZANI (D41180694)
GAYUH FADHEL FAISAL AKBAR (D41180705)
MHD MUFTI UMARA (D41180923)
BIASTYA ADHIGANA (D41181850)
MUSTIKA RUNDING NURFADILA (D41182169)
RICA AYUMI JAIMATUN NAZAH (D41182263)

DOSEN PENGAJAR :
Dr. Muksin SP, M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGROINDUSTRI KELAS


INTERNASIONAL
JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu komunikasi sendiri memiliki sifat multidisipliner/interdisipliner, menurut Carl
Hovland (1984), ilmu komunikasi dapat diartikan sebagai "Proses upaya sistematis
untuk merumuskan secara ketat prinsip-prinsip dimana informasi ditransmisikan dan
opini serta sikap dibentuk". Lebih lanjut, yang dimaksud dengan proses di sini adalah
“Proses dimana seorang individu (komunikator) mengirimkan rangsangan (biasanya
simbol verbal) untuk mengubah tingkah laku individu lain (berkomunikasi). Kegiatan
komunikasi sendiri dapat meliputi komponen yang terdiri atas; konteks, sumber,
penerima, pesan, saluran, gangguan, proses penyampaian atau proses encoding,
penerimaan atau proses decoding, arus balik dan efek.
Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu
bisnis atau perusahaan. Sedangkan komunikasi bisnis sendiri memiliki sebuah makna
pertukaran gagasan dan informasi yang memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi bisnis harus
ada dan melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis
diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara
komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar. Dengan
demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan. Komunikasi ini bisa
diartikan sebagai suatu komunikasi yang dilakukan secara verbal maupun non verbal.
Dimana dalam komunikasi ini berisi pendapat, ide, gagasan, maupun informasi.
Komunikasi ini dapat dilakukan secara personal maupun impersonal.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang diatas dapat ditemukan permasalahan, antara lain :
1. Bagaimana kecenderungan pekerjaan terhadap pertanian?
2. Apa saja upaya untuk memperbaiki usaha tersebut?
3. Apa literasi media komunikasi yang digunakan untuk mengembangkan usaha
tersebut?

1.3 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Business Communication “Komunikasi Bisnis”
dan untuk mengetahui keterdedahan terhadap media dan komunikasi pada bidang
pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pemanfaatan Internet atau Media Sosial Sebagai Media Untuk


Mengembangkan Pertanian di Indonesia (Nada Naurarita Bustami)
Komunikasi bisnis merupakan sebuah pertukaran ide, pendapat maupun informasi
antar individu maupun kelompok baik secara personal atau impersonal dan melalui
sistem yang biasa (dipakai, dikenal, digunakan) baik dengan simbol-simbol, sinyal,
maupun perilaku atau tindakan (yang dapat dipahami oleh pihak yang terlibat dalam
komunikasi tersebut) symbol atau tanda tertentu yang bertujuan untuk kepentingan
bisnis antar pelaku komunikasi tersebut dan terjadi proses perdagangan/jual beli.
Dalam melakukan komunikasi bisnis dapat dilakukan dengan survey
langsung/wawancara maupun bisa juga dengan memberikan kuesioner kepada pelaku
komunikasi bisnis. Untuk membuktikan itu saya melakukan survey secara impersonal
dengan memberikan kuesioner. Alasan saya melakukan metode itu adalah karena situasi
saat ini yang kurang mendukung untuk melakukan survey secara langsung. Saya
melakukan survey kepada 4 responden anggota masyarakat yang bekerja sebagai petani
maupun yang menjadikan Bertani sebagai pekerjaan sampingan. Setelah melakukan
survey didapatkan hasil data sebagai berikut:
1. Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian
Dari 4 responden semuanya mengatakan bahwa responden akan menjadikan
pertanian sebagai usaha jangka panjang. Dan saya menemukan bahwa alasan responden
adalah karena pertanian memiliki prospek yang baik sebagai usaha jangka panjang,
sumber utama penghasilannya atau sebagai mata pencahariannya, dan untuk keperluan
rumah atau konsumsi pribadi karena terjamin kebersihannya, higenis, dan juga
sehat/bernutrisi.
2. Upaya Memperbaiki Usaha
Dari 4 responden memiliki jawaban yang berbeda-beda dalam memperbaiki usaha
pertanian, yaitu Responden 1 mengatakan bahwa belum ada upaya untuk memperbaiki
usaha karena untuk sementara masih digunakan untuk keperluan sehari-hari saja,
Responden 2 mengatakan bahwa melakukan upaya untuk mengolah lahan dan
memperbaiki system pola tanam, Responden 3 mengatakan bahwa melakukan upaya
untuk merawat dengan baik dengan cara pembibitan, mengolah tanah dengan baik,
menanam sesuai dengan prosedur penanaman yang benar, memberi pupuk, menambah
pupuk herbal, dan mengairi, dan Responden 4 mengatakan bahwa melakukan upaya
dengan cara meningkatkan fungsi kelompok tani.
3. Literasi Media Komunikasi
Dari 4 responden memiliki jawaban yang berbeda dalam literasi media komunikasi
untuk mengembangkan usaha tersebut, yaitu Responde 1 mengatakan bahwa belum
menggunkan literasi media apapun karena usaha tersebut masih digunakan untuk
keperluan atau kebutuhan warga sehari-hari dan proses mengelolanya masih bisa
ditangani sendiri, Responden 2 mengatakan bahwa sudah menggunakan media
komunikasi berupa informasi teknologi untuk meningkatkan sumber daya manusia,
Responden 3 mengatakan bahwa sudah menggunakan literasi media melalui youtube
untuk meningkatkan usaha dan memanfaatkan internet atau media sosial seperti
whatsapp/telp untuk mengakses sumber daya manusia karena lebih cepat dan efisien,
dan Responden 4 sudah menggunakan literasi media komunikasi melalui perkumpulan
kelompok tani untuk mengikuti perkembangan zaman dan sudah memanfaatkan internet
atau media sosial namun, belum maksimal karena ketersediaan jaringan belum
memadai.

2.2 Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian dan Literasi Media


Komunikasi Terhadap Pertanian (Ghaffar Rafli Rozani)
Komunikasi dapat dilakukan oleh siapapun dan kapanpun bahkan berkomunikasi
dengan diri sendiri dapat dilakukan atau dengan kata lain disebut sebagai komunikasi
intrapersonal atau komunikasi intrapribadi, yang secara harfiah memiliki sebuah arti
dimana penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam komunikator sendiri
antara diri sendiri dengan sesuatu yang tidak tampak. Sedangkan jenis komunikasi yang
saya lakukan ketika praktikum ini yaitu dengan wawancara kepada beberapa
narasumber disebut dengan komunikasi interpersonal yang artinya komunikasi yang
terjadi antara dua orang atau lebih, yang mana biasanya tidak diatur secara formal (bisa
non-formal). Dalam komunikasi ini setiap partisipan biasanya menggunakan semua
elemen dari proses komunikasi.
Dalam praktikum kali ini kami beserta tim mencoba melakukan wawancara kepada
beberapa responden atau narasumber tentang komunikasi bisnis terutama pada bidang
pekerjaan ataupun keterkaitan di bidang pertanian. Komunikasi bisnis di bidang
pertanian ini memungkinkan para petani atau pemberi penyuluhan untuk memberikan
pendapat kepada petani lainnya mengenai sukses atau tidaknya dunia internet,
teknologi, dan media sosial terhadap dunia pertanian.Dengan begitu, para petani yang
diberikan pendapat atau saran akan dapat membuat keputusan yang tepat terkait dengan
strategi pertanian yang dilakukannya. Untuk membuktikan hal tersebut tentunya kami
akan melakukan wawancara personal kepada pelaku komunikasi bisnis (petani,
peternak, pelaku umkm) di daerah masing-masing dengan memberikan beberapa
pertanyaan yang sudah disediakan oleh praktikum kali ini. Alasan kami melakukan
metode tersebut adalah dapat secara intens langsung mengetahui seperti apa jawaban
petani di lapangan. Pada kali ini tepat saya melakukan wawancara kepada dua orang
responden atau narasumber anggota masyarakat yang bekerja sebagai petani. Setelah itu
kami didapatkan hasil wawancara yang berbeda oleh tiap respondennya, yang mana
jawaban dari wawancara menghasilkan sebagai berikut ini:
1. Mengenai Usaha Yang di Jalankan Saat Ini, Apakah Berkelanjutan atau
Tidak
Dari kedua responden atau narasumber yang saya tanyakan, jawabannya sungguh
sangat bervariatif. Ada yang menjawab akan menjadikan usaha di bidang pertanian ini
sebagai usaha yang berkelanjutan alias usaha jangka panjang dan juga ada yang
menjawab tidak yaitu sama sekali tidak akan menjadikan usaha pertaniaannya sebagai
usaha jangka panjang. Hanya sebagai usaha musiman saja. Tentu dari sini sangat
menarik perhatian kami karena adanya beraneka ragam jawaban. Dari hal tersebut kami
juga mengetahui berbagai macam alasan dari responden atau narasumber. Yang pertama
ada yang mengemukakan untuk tidak dilakukan sebagai usaha jangka panjang
dikarenakan sang responden hanya fokus untuk usaha musiman saja atau lebih dikenal
sebagai petani musiman. Jadi tiap musimnya tidak menentukan untuk menanam bibit
apa saja. Dan untuk responden yang terakhir menyatakan sebuah alasan bahwasannya
sang responden atau narasumber memang dari dulu menetap menanam bibit tertentu
yaitu kacang tanah. Hal ini dipilih sebagai usaha jangka panjang atau mungkin saja
selamanya dikarenakan sang narasumber sudah sangat cocok dengan kontur tanahnya
dan juga jarang sekali petani-petani yang menanam tanaman kacang tanah sehingga
sang narasumber merasa sangat di untungkan.
2. Upaya Yang Di Lakukan Untuk Memajukan Usaha Yang Di Jalankan.
Dari dua narasumber atau repsonden yang kami temukan terdapat perbedaan antara
kedua jawaban tersebut. Kami menemukan baik sisi positif maupun negatif dari
berbagai pihak petani yang kami wawancara. Narasumber atau responden pertama yang
kami wawancara mengatakan bahwa sementara untuk saat ini masih belum terpikirkan
atas usaha yang dijalankannya bagaimana untuk memajukan usaha pertanian yang
dijalankan oleh sang narasumber. Beliau mengatakan hal ini dikarenakan sebagai petani
musiman tidak ada target untuk memenuhi sesuatu dan juga tidak ada ide dalam
pengembangannya. Sementara bagi narasumber atau responden yang kedua,
mengatakan bahwasannya beliau selaku sebagai petani kecil selalu berkeinginan agar
usaha pertaniannya maju yaitu dengan cara bekerja sama melalui beberapa pelaku
umkm yang berkedok modal dibidangnya yaitu dengan bermodalkan kacang tanah,
karena dapat beliau jadikan sebagai customers utama.
3. Penggunaan Media Tertentu Untuk Mengakses Sumber Informasi Yang Di
Butuhkan
Sumber informasi yang kami dapatkan dari narasumber atau responden pertama
yaitu tidak adanya akses-akses tertentu baik media atau informasi yang didapat oleh
pihak petani. Jadi pihak sang petani hanya bermodalkan melalui cara-cara lawas atau
kuno yaitu dengan menggunakan cara manual yang biasanya menunggu pengulak atau
pemilik seleb datang kepada mereka dan alasan lain yang membuat kami miris yaitu
masih belum bisa menggunakan sebuah media dikarenakan tidak paham tentang
teknologi bahkan beliau juga tidak memiliki ponsel. Sedangkan untuk sumber informasi
yang kami dapat dari narasumber atau responden kedua yaitu beliau sudah mampu
memanfaatkan media sebagai sumber penunjang usahanya. Beberapa sumber sebagai
media informasi untuk meningkatkan usahanya yaitu dengan memanfaatkan jaringan
media sosial. Dikarenakan bagi beliau bila memposting atau membagikan hasil
panennya menggunakan media sosial akan menarik minat pelaku umkm terutama yang
bermodalkan kacang tanah.
4. Penggunaan Internet atau Media Sosial Untuk Mengakses Sumberdaya
Manusia.
Dari hal ini kami mendapatkan sumber informasi dari narasumber atau responden
yang pertama yaitu bahwa beliau tidak menggunakan hal-hal tersebut sama sekali, entah
baik penggunaan media internet maupun media sosial dalam mengakses sumberdaya
manusia dikarenakan beliau merasa dirinya termasuk orang yang gaptek (gagap
teknologi) atau dapat diartikan sebagai tidak mengenal dunia teknologi sehingga dirinya
tidak pernah mengakses internet ataupun jaringan media sosial. Terlebih lagi beliau juga
tidak memiliki ponsel. Sedangkan hal ini sangat bertolak belakang dengan narasumber
atau responden yang kedua, yang dimana beliau menggunakan jaringan internet atau
media sosial untuk mengakses sumberdaya manusia. Dikarenakan penggunaan beberapa
media sosial atau internet merasa dirinya tentu sangat efektif untuk mencari minat
ataupun mengakses sumberdaya manusianya seperti pemasok dalam jumlah besar
ataupun pelaku umkm yang terus berdatangan.
5. Alasan Pelaku Usaha Belum Memanfaatkan Internet atau Media Sosial
Hal ini merupakan perbincangan terakhir antara kami dengan para narasumber
ataupun responden. Mengenai perihal responden atau narasumber pertama sang petani
meyatakan bahwa dirinya belum memanfaatkan internet ataupun media sosial
dikarenakan belum ada seseorangpun yang mengajarkan dirinya tentang teknologi entah
itu media internet ataupun media sosial dan terlebih lagi dirinya berharap suatu saat
mungkin ada bantuan sosial kepada petani dari pemerintah berupa ponsel demi
membantu pengembangan petani di bidang teknologi. Sedangkan untuk opini bagi
narasumber kedua beliau mengatakan dirinya juga masih tergolong baru untuk memulai
usaha di bidang pertanian ini menggunakan internet ataupun media sosial. Namun
beliau berpendapat bahwa masih banyak lagi petani-petani di pelosok yang belum
memanfaatkan teknologi ini dikarenakan terbatasnya fasilitas dan juga akses, terlebih
lagi mereka para petani yang sudah tua biasanya masih kesulitan beradaptasi dengan
hal-hal baru seperti ini.

2.3 Pemanfaatan Internet atau Media Sosial Sebagai Media Untuk


Mengembangkan Pertanian di Indonesia (Rica Ayumi J.N)
Komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini, intruksi,
dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal melalui
lambang dan sinyal untuk mencapai suatu target.
Disini saya melakukan wawancara secara langsung ke petani. Sebenarnya lebih
mudah dengan google form akan tetapi petani yang ada didesa saya cenderung masih
gaptek (gagap teknologi). Akan tetapi walaupun saya melakukan wawancara secara
langsung tetap sesuai dengan protocol kesehatan. Saya melakukan wawancara kepada 2
orang petani. Petani pertama yaitu seorang petani pepaya, dan petani kedua seorang
petani jambu Kristal. Setelah dilakukan kegiatan wawancara maka didapatkan hasil
sebagai berikut:
1. Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian
Dari 2 responden yang saya wawancarai, mereka memberikan jawaban yang
berbeda. Petani 1 mengatakan jika beliau tidak menjadikan pertanian sebagai usaha
jangka panjang karena beliau menjadikan petani hanya sebagai usaha sampingan, usaha
utama beliau yaitu jagal ayam, alasannya karena hasil dari menanam buah pepaya dirasa
kurang untuk mencukupi kebutuhan sehari hari, maka dari itu beliau berfikiran untuk
menjual sebagian lahan sawahnya untuk mengembangkan bisnis jagal ayam yang
dimilikinya saat ini. Akan tetapi masih menimbang dan berfikir keputusan apa yang
akan dipilih. Petani 2 mengatakan bahwa akan menjadikan pertanian sebagai usaha
jangka panjang. Karena menjadi petani merupakan sumber utama penghasilannya atau
sebagai mata pencahariannya.
2. Upaya Memperbaiki Usaha
Dari 2 petani memiliki jawaban yang berbeda, petani 1 mengatakan bahwa
belum ada upaya yang akan dilakukan untuk saat ini karena masih menimbang dan
menilai langkah apa yang akan dilakukan saat ini. Petani 2 mengatakan bahwa upaya
yang akan dilakukannya yaitu akan menanam padi karena menurutnya menanam jambu
kristal tidak memberikan hasil yang maksimal. Alasan petani 2 menanam padi karena
prinsipnya walaupun sekarang lagi masa sulit pandemic yang penting tetap ada
cadangan beras untuk dimakan anak dan cucunya.
3. Literasi Media Komunikasi
Dari 2 responden memiliki jawaban yang berbeda dalam literasi media
komunikasi untuk mengembangkan usaha tersebut, yaitu Petani 1 mengatakan sudah
menggunakan literasi media komunikasi melalui perkumpulan kelompok tani untuk
mengikuti perkembangan zaman dan sudah memanfaatkan internet atau media sosial
namun, belum maksimal karena ketersediaan jaringan belum memadai. Petani 2
mengatakan bahwa selama ini belum menggunakan literasi media komunikasi, untuk
memasarkan jambu kristalnya hanya lewat mulut kemulut saja.

2.4 Pemanfaatan Internet atau Media Sosial Sebagai Media Untuk


Mengembangkan Pertanian di Indonesia (Biastya Adhigana)
Komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasiyang disampaikan secara
personal maupun non-personal melalui lambang dan sinyal untuk mencapai suatu target.
Disini saya melakukan wawancara menggunakan Google Form pada. Alasan saya
menggunakan Google form karena mengingat saait ini masih dalam situasi pandemi dan
masih PSBB jadi saya memutuskan untuk menggunakan Google form. Setelah
dilakukan kegiatan wawancara maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian
Dari 5 responden semuanya mengatakan bahwa responden akan menjadikan
pertanian sebagai usaha jangka panjang dengan alasan responden adalah karena
pertanian merupakan bidang yang menjajikan dan dapat diwariskan kepada anak cucu
mereka
2. Upaya Memperbaiki Usaha
Dari 5 responden, semuanya menjawab bahwa mereka melakukan upaya untuk
mengembangkan usaha milik mereka dengan cara yang berbeda-beda dan saya
mendapatkan jawaban seperti berikut untuk masing-masing responden:
Responden 1: 1. Pembibitan yang berkualitas dan unggul. 2. Pengolahan tanah yang
baik. 3. Pupuk yang tepat. 4. Liat musim tanam
Responden 2: 1. Manajemen usaha yang baik. 2. Manajemen keuangan yang baik. 3.
Melek internet untuk mengikuti perkembangan teknologi terbaru 4.
Analisis pemasaran dengan cara analisis SWOT
Responden 3: Mengapload produk atau jasa yang kita tawarkan
Responden 4: meningkatkan pelayanan dan menjaga kualitas
Responden 5: Selalu berkomunikasi dengan teman dan intasi terkait
3. Literasi Media Komunikasi
Dari 5 responden, saya mendapatkan 4 orang menggunakan media internet dan 1
orang hanya mengandalkan pengalaman saja, berikut jawaban dari para responden:
Responden 1: Mengandalakan pengalaman di lapangan saja
Responden 2: Iya, salah satunya www.satwaunggul.co.id
Responden 3: Melalui WhatsApp, facebook
Responden 4: Menggunakan Media facebook
Responden 5: Internet
4. Penggunaan Internet atau Media Sosial Untuk Mengakses Sumberdaya
Manusia.
Dari hasil pengisian kuesioner saya mendapatkan bahwa masih ada masyarakat
yang belum menggunakan internet untuk mengakses sumberdaya manusia, namun
sudah ada masyarakat yang memanfaatkan internet dengan beberapa alasan, berikut
adalah jawaban dari 5 responden:
Responden 1: Tidak
Responden 2: Tidak mengaplikasikan secara online
Responden 3: Iya dengan internet barang yang kita tawarkan lebih cepat
Responden 4: Dari youtube karna merupakan salah satu sumber informasi
Responden 5: Lebih cepat, dan jangkuanya luas
2.5 Pemanfaatan Internet atau Media Sosial Sebagai Media Untuk
Mengembangkan Pertanian di Indonesia (Ichwan Dwi Prasetyo)
Komunikasi bisnis merupakan sebuah pertukaran ide, pendapat maupun informasi
antar individu maupun kelompok baik secara personal atau impersonal dan melalui
sistem yang biasa (dipakai, dikenal, digunakan) baik dengan simbol-simbol, sinyal,
maupun perilaku atau tindakan (yang dapat dipahami oleh pihak yang terlibat dalam
komunikasi tersebut) symbol atau tanda tertentu yang bertujuan untuk kepentingan
bisnis antar pelaku komunikasi tersebut dan terjadi proses perdagangan/jual beli.
1. Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian
Dari 2 narasumber yang saya wawancarai, keduanya memberikan jawaban yang
berbeda petani 1 mengatakan bahwa dirinya hanya menjadi petani musiman saja
berbeda dengan narasumber kedua yaitu ia akan menjadikan peternakan menjadi usaha
berkelanjutan karena menurut rersponden kedua sapi kedepan akan semaki dibutuhkan
2. Upaya Memperbaiki Usaha
Dari kedua narasumber yang kami datangi keduanya memiliki jawaban yang
berbeda juga pada upaya untuk memperbaiki usaha ini narasumber 1 mengatakan bahwa
dirinya tidak ada ide atau upaya untuk mengembangkan pertaniannya dikarenakan
beliau hanyalah seorang petani musiman saja berbeda dengan narasumber 2 dia
menjawab dia memiliki upaya untuk mengembangkan usahanya upaya yang lakukan
pada saat ini ialah meminimalkan biaya pakan dengan memanfaatkan limbah ampas
tahu dan tumpi jagung de sekitar tapi pertumbuhan sapi cepat
3. Literasi Media Komunikasi
Dari 2 narasumber memiliki jawaban yang berbeda dalam literasi media
komunikasi untuk mengembangkan usaha tersebut, yaitu narasumber 1 mengatakan
bahwa belum menggunkan literasi media apapun Untuk di daerah petani tersebut kalo
petani jagung biasanya di datangi pengulak jagung yg didaerah sini di sebut “blandang”
kita tinggal nunggu di rumah saja blandangnya yg datang ke rumah untuk menawar
jagungnya berbeda dengan narasumber 2 mengatakan bahwa sudah menggunakan
literasi media melalui youtube untuk meningkatkan usaha dan memanfaatkan internet

2.6 Pemanfaatan Internet atau Media Sosial Sebagai Media Untuk


Mengembangkan Pertanian di Kec. Akabiluru , Kab. Lima Puluh
Kota( Mhd.Mufti Umara)

Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu
bisnis atau perusahaan. Komunikasi ini bisa diartikan sebagai suatu komunikasi yang
dilakukan secara verbal maupun non verbal. Dimana dalam komunikasi ini berisi
pendapat, ide, gagasan, maupun informasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara
personal maupun impersonal. Secara umum, ada empat fungsi dari komunikasi di dalam
bisnis, yaitu; yaitu memberi informasi (informing), melakukan persuasi (persuading),
melakukan kolaborasi (collaborating), dan melakukan integrasi (intgrative) dengan
audiens.
Tugas kali ini saya mewawancarai secara impersonal dengan mendatangi
narasumber ke rumah. Saya mendatangi 2 narasumber saya mengingat situasi masa
pandemic ini. Lokasi yang saya pilih berada di Jorong Piladang Kenagarian Koto
Tangah Batu Ampa Kec.Akabiluru. saya mengambil daerah itu karena mayoritas
pekerjaan masyarakat disana adalah petani. Saya sudah menyiapkan pertanyaa untuk
nara sumber sebagai berikut :
Kecenderungan pekerjaan terhadap pertanian
1. Apakah usaha yang dijalankan saat ini akan anda lanjutkan sbg usaha
selamanya di masa depan?
2. Beri alasan atas jawaban saudara?
3. Adakah upaya-upaya yag saudara lakukan untuk memajukan usaha yang
saudara jalankan? Sebutkan cara-cara tersebut?
Literasi media komunikasi
1. Apakah saudara menggunakan media tertentu untuk mengakses sumber
informasi yang saudara butuhkan, misalnya untuk meningkatkan usaha
saudara? Apa sumber informasi tsb?
2. Apakah saudara menggunakan internet atau media sosial untuk
mengakses sumberdaya manusia? Apa media tsb? Mengapa saudara
menggunakan media tsb?
3. Jika saudara tidak atau belum memanfaatkan internet atau media sosial,
kenapa saudara belum memanfataakannya?
Berikut ini adalah hasil dari wawancara yang saya jalankan
1. Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian
Dari pertanyaan yang saya ajukan, 2 responden menjawab dengan jawabannya
yang sama. Yaitu mereka bekerja sebagai petani untuk jangka panjang. Dan alasannya
pun juga hampir sama yaitu untuk kelangsung hidup. Kemudian upaya ke 2 responden
ini dalam meningkatkan usaha mereka memiliki jawabannya yang sama juga. Yaitu
telah melakukan upaya berupa memperluas lahan sawah dan mempekerjakan petani lain
untuk mengolah sawah mereka.

2. Literasi Media Komunikasi


Literasi media komunikasi baik berupa internet maupun media social dalam
menikatkan usaha mereka dan sumber daya manusia belum digunakan. Alas an mereka
kenapa masih belum meggunakan , ke 2 responden memiliki jawaban yang berbeda.
Responden 1 menjawab kalau belum ada pandangan beliau menggunakan media atau
internet dalam meningkatkan usaha dan mengakses sumber daya manusia . Kemudia
responden le 2 menjawab kalau belau belum bisa menggunakan media atau internet

2.7 Pemanfaatan Internet atau Media Sosial Sebagai Media Untuk


Mengembangkan Pertanian di Indonesia (Gayuh Fadhel F.A)
Komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini, intruksi,
dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal melalui
lambang dan sinyal untuk mencapai suatu target.
Saya melakukan wawancara terhadap 2 petani di yang kebetulan kenal dekat
dengan saya dimana satunya adalah peternak lele dan satunya adalah petani tomat.
. Setelah dilakukan kegiatan wawancara maka didapatkan hasil sebagai berikut:
5. Kecenderungan Pekerjaan Terhadap Pertanian
2 petani menyimpulkan bahwa mereka akan terus meanjutkan sector pertaniannya
dan akan terus dikembangkan meski petani kedua tidak begitu focus dalam
pertaniannya.

6. Upaya Memperbaiki Usaha


Kedua petani sama sama ingin mengembangkan usaha mereka melalui bidang
teknologi dan juga komunikasi
7. Literasi Media Komunikasi
Keduanya sudah memanfaatkan media komunikasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai