Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MUAMALAH

“ PROBLEMATIKA KELUARGA DI ERA DISRUPSI DAN SOLUSINYA”

Dosen Pembimbing :

Anang Rohwiyono

Di susun Oleh :

Cut Rifdah Muna Putri A (1804015147)

Tri Aningsih (1804015122)

Vivi Alivia (1804015061)

Vegga Kharisma Kans (1804015170)

PRODI FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2020

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul:

“PROBLEMATIKA KELUARGA DI ERA DISRUPSI DAN SOLUSINYA”

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Jakarta, 21 April 2020

Penulis
i

Daftar Isi

Kata Pengantar ................................................................................................................ i


Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................................ 1
BAB II Pembahasan ....................................................................................................... 2
A. Pengertian Disrupsi .............................................................................................. 2
B. Hal yang Terjadi dalam Era Disrupsi ................................................................... 2
C. Problematika Keluarga Dalam Era Disrupsi ........................................................ 2-3
D. Solusi Dalam Membangun Keluarga Sakinah Di Era Disrupsi ........................... 3-4
BAB III Penutup.............................................................................................................. 5
A. Kesimpulan ......................................................................................................... …5
B. Saran ..............................................................................................................................5
Daftar Pustaka…......................................................................................................................6
ii

BAB I
PENDAHULUAN

Keluarga merupakan fondasi bagi berkembang majunya masyarakat. Keluarga


membutuhkan perhatian yang serius agar selalu eksis kapan dan di manapun. Perhatian
ini dimulai sejak pra pembentukan lembaga perkawinan sampai kepada memfungsikan
keluarga sebagai dinamisator dalam kehidupan anggotanya terutama anak-anak,
sehingga betul-betul menjadi tiang penyangga masyarakat.

Secara tegas dapat digarisbawahi bahwa tujuan keluarga ada yang bersifat intern
yaitu kebahagian dan kesejahteraan hidup keluarga itu sendiri, ada tujuan ekstern atau tujuan
yang lebih jauh yaitu untuk mewujudkan generasi atau masyarakat muslim yang maju dalam
berbagai seginya atas dasar tuntunan agama. Keluarga merupakan sumber dari umat, dan
jika keluarga merupakan sumber dari sumber-sumber umat, maka perkawinan adalah pokok
keluarga, dengannya umat ada dan berkembang.

Institusi keluarga yang merupakan lembaga terkecil dalam sebuah masyarakat selalu
dibutuhkan dimana dan kapan pun, termasuk di era disrupsi. Sebagai institusi yang terdiri
dari individu- individu sebagai anggota, keluarga harus berkembang dan beradaptasi dengan
lingkungan dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Era disrupsi yang melahirkan
banyak kreasi berbagai fasilitas untuk mempermudah memenuhi kebutuhan manusia
nampaknya membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan keluarga, baik
dampak positif maupun negatif. Bagaimana suatu keluarga akan mampu menyesuaikan diri
dan mempertahankan eksistensinya di era disrupsi ini?

Makalah ini akan membahas problematika keluarga di era disrupsi serta alternatif
solusi efek negatif disrupsi terhadap kelangsungan kehidupan keluarga.
1

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disrupsi

Dewasa ini zaman sudah semakin berkembang, zaman dimana daya saing serta
tantangan menjadi lebih tinggi dari sebelumnya. Era ini disebut juga dengan era disrupsi. Apa
itu era disrupsi? Menurut KBBI, disrupsi adalah hal yang tercabut dari akarnya. Apabila
diartikan dalam bahasa sehari-hari maka dapat berarti perubahan yang mendasar atau
fundamental.

Era disrupsi ini merupakan fenomena ketika masyarakat menggeser aktivitas-aktivitas


yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya. Fenomena ini berkembang pada
perubahan pola dunia bisnis. Kemunculan transportasi gadget / daring adalah salah satu
dampaknya yang paling populer di Indonesia.

B. Hal yang Terjadi dalam Era Disrupsi

1. Penghematan biaya bisnis secara fisik karena bisnisnya dilakukan pada dunia maya
dan menjadi lebih simple
2. Menjadikan kualitas produk dari bisnis tertentu menjadi lebih baik dengan
perkembangan yang pesat
3. Era disrupsi menciptakan pasar baru sehingga bisnis yang selama ini tertutup dapat
terbuka kembali
4. Produk atau layanan pada era disrupsi lebih mudah di akses dan dipilih seperti online
shop dimana kita hanya membuka took melalui didunia maya lalu memesan serta
mengaksesnya dari internet
5. Era disrupsi membuat segala hal sekarang menjadi serba smart. Lebih pintar, lebih
menghemat waktu dan lebih akurat.

C. Problematika Keluarga dalam Era Disrupsi

Era disrupsi menginisiasi lahirnya banyak model baru dengan pendekatan, metode,
dan strategi yang lebih visioner dan transformatif. Cakupan perubahan era ini, meliputi ranah
bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan. Era ini mengajak dan
menuntut kita untuk berani beradaptasi dan berubah. Sebab jika tidak, kita akan tergilas, lalu
akhirnya hilang tak berbekas.

Realitas tersebut tentu menjadi tantangan semua pihak, tak terkecuali keluarga. Pada
era disrupsi ini, keluarga dituntut menjadi oasis, samudera kehangatan, dan surga bagi anak.
Keluarga sebagai bagian terkecil dari masyarakat harus menjadi tempat bersemayam
inspirasi, motivasi, dan sugesti positif. 2

Gempuran perkembangan teknologi dan informasi tidak boleh membuat goyah


keluarga. Sebaliknya, realitas tersebut harus menjadi alasan untuk memperkuat ikatan
keluarga. Dalam era disrupsi, semua serba cepat seolah tak terbatas oleh jarak dan tempat.
Orang tua sebagai penjaga dan pengelola keluarga harus bersinergi untuk menyikapi dan
menyambut tantangan tersebut.

Pada era disrupsi ini, pergaulan dan pendidikan anak harus mendapatkan perhatian
yang serius. Melalui ponsel pintar, anak bisa berselancar di dunia maya. Apabila tidak
mendapatkan arahan dan pemahaman terhadap nilai-nilai positif dari orang tua, apa yang
dilihat dan dipelajari anak dari dunia maya akan menjadi landasan dalam berpikir dan
bersikap.

D. Solusi dalam Membangun Keluarga Sakinah di Era Desrupsi

1. Seorang anak senantiasa ingin merasa nyaman, damai, dan aman. Karena itu, keluarga
seyogianya menjadi sebuah tempat yang sangat menyenangkan dan menenangkan
bagi anak.
2. Keluarga harus menjadi surga bagi anak: sebuah tempat yang penuh keriangan dan
kebahagiaan. Keluarga menjadi tempat yang membuat anak nyaman. Keluarga yang
nyaman akan membuat anak bisa menikmati kehidupannya. Muaranya, anak merasa
bahagia, yang tentu saja bisa menjadi titik awal anak untuk terus belajar dan berkarya.
Orang tua mempunyai peran yang sangat urgent dalam mewujudkan suasana
keluarga yang menyenangkan.Sebuah kehidupan akan memberikan makna yang
sugestif-transformatif jika yang bersangkutan senantiasa mempraktikkan kebijakan
dan kebijaksanaan. Sebagai sebuah masyarakat terkecil, keluarga bisa memainkan
peran yang sangat penting apabila di dalamnya ada nilai-nilai arif tersebut. Maka
keluarga akan menjadi surga bagi anak. Strategi yang seharusnya diterapkan dan
diaktualisasikan pun mutlak untuk memperhatikan kejiwaan semua anggota keluarga.
3. Orang tua harus menampilkan keteladanan yang baik. Sebab anak akan belajar dan
meniru nilai-nilai positif tersebut. Orang tua juga harus memperhatikan semua
potensi, kecerdasan, dan gaya belajar anak. Pemahaman ini akan membuat anak
senantiasa termotivasi untuk menampilkan pola pikir dan pola sikap yang positif.

Keluarga yang menginspirasi ini akan melahirkan anak-anak juara. Juara yang dimaksud
bukanlah juara di ranah kognitif-intelektual saja, melainkan juara di semua ranah kehidupan.
Pola perkembangan anak sangat berhubungan dengan kondisi sekitarnya. Seorang anak akan
sangat berpotensi menjadi juara dan berkepribadian unggul jika hidup bersama orang-orang
yang bermental juara dan memiliki kepribdian luar biasa.

Sebaliknya, jika yang ada disekitarnya adalah pribadi-pribadi pemalas dan pasif, anak pun
akan berkecenderungan untuk bersikap demikian. Kecenderungan anak berbaris lurus dengan
bagaimana dia dididik. Karena itu, keluarga sebagai tempat anak tumbuh dan berkembang
3

punya peran sangat fundamental. Pengkondisian keluarga agar selalu menjadi tempat
inspiratif dan menyenangkan bagi anak akan membentuk anak menjadi juara dan berkarakter
positif. Anak pun akan menjadi juara dengan makna sebenarnya.

Untuk menjadi orang tua favorit dan keluarga inspiratif bagi anak, harus memiliki sumber
kekuatan berupa kebijaksanaan sikap, kerendahan hati, berpikiran terbuka, senantiasa
menggunakan bahasa cinta, dan selalu menampilkan keteladanan yang baik. Selanjutnya,
anak yang berkepribadian juara inilah yang akan sangat siap menyambut dan menyapa era
disrupsi, sebuah era yang penuh percepatan dan pergerakan eksponensial. Era disrupsi atau
era apapun yang menyapa kehidupan akan disambut dengan penuh kesiapan oleh keluarga
yang demikian. Alhasil, era disrupsi tak akan mampu menggoyahkan atau
memporakporandakan keluarga.
4

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keluarga merupakan lembaga terkecil dalam sebuah masyarakat yang selalu
dibutuhkan dimana dan kapan pun, termasuk di era disrupsi. Era disrupsi ini
melahirkan banyak kreasi dan berbagai fasilitas untuk mempermudah memenuhi
kebutuhan manusia, namun juga membawa dampak yang cukup signifikan terhadap
kehidupan keluarga, baik dampak positif maupun negatif. Karena, fenomena ini
menggeser aktivitas-aktivitas yang awalnya dilakukan di dunia nyata, ke dunia maya
dan berkembang pada perubahan pola dunia bisnis. Maka dari itu, setiap keluarga
diharapkan dapat mematuhi dan menemukan solusi problematika ini.

B. Saran
1. Dalam keluarga harus ada mawaddah dan rahmah
2. Suami-istri harus menjalankan kewajibanya masing-masing
3. Hubungan antara suami istri harus atas dasar saling membutuhkan
4. Ketika mendidik anak, jangan pernah berpikir bahwa orang tua yang baik adalah
orang tua yang tidak pernah marah kepada anak, karena orang tua yang baik
adalah orang tua yang jujur kepada anak
5
DAFTAR PUSTAKA

ZS Thontowi, A Dardiri - Edukasi Islami …, 2019 - jurnal.staialhidayahbogor.ac.id


https://media.neliti.com/media/publications/56787-ID-keluarga-sakinah-dan-tantangan-
globalisa.pdf.
http://fppsi.um.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/16-PERAN-PENDIDIKAN-
KELUARGA-DALAM-MENGHADAPI-TANTANGAN-128-132.pdf
6

Anda mungkin juga menyukai