Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2013 Vol.

15 (1)
ISSN 1907-1760

Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan terhadap Stabilitas Minyak Ikan dan
Mikrokapsul Minyak Ikan

Effect of Temperature and Storage Time of Fish Oil and Fish Oil Microcapsules Stabilities

Montesqrit dan Ovianti. R


Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Kampus Unand Limau Manis Padang, 25163
e-mail: montesqrit@yahoo.com
(Diterima: 27 Desember 2012; Disetujui 6 Februari 2013)

ABSTRACT

Fish oil microcapsules could be stored long longer than fish oil. Storage of the fish oil
microcapsules to be more stable and effective to note factors such as temperature and storage time.
The purpose of this study was to determine the effect of temperature and storage time on the
stability of fish oil (MI) and microencapsulated fish oil (MMI). The research method used was a
completely randomized design method factorial 2 x 3 and 3 replications for each MI and MMI.
Factor A (storage temperature: refrigerator temperature and room temperature) and factor B
(storage time: 15, 30 and 45 days). The variables measured were peroxide, TBA numbers and the
total number of oxidation. The results of this study found that the more stable MMI stored in the
refrigerator compared to room temperature and the MMI is more stable compared with MI.
Temperature and storage time is best for the oxidative stability of microencapsulated fish oil and
fish oil are refrigerator temperature and storage time of 45 days.

Key words: stability, fish oil, microcapsule fish oil, temperature

PENDAHULUAN Proses penepungan dan pengalengan


ikan lemuru menghasilkan rendeman berupa
Keberadaaan minyak ikan di Indonesia minyak ikan masing-masing sebesar 5% (b/b)
cukup banyak karena Indonesia merupakan dan 10% (b/b). Potensi tersebut belum banyak
negara kepulauan yang mempunyai banyak termanfaatkan dalam ransum ternak. Minyak
lautan luas. Salah satu minyak ikan yang ba- ikan dapat digunakan untuk meningkatkan
nyak ditemukan adalah minyak ikan lemuru asam lemak ω-3 pada produk ternak seperti
yang berasal dari tubuh ikan lemuru. Ikan pada telur,daging maupun susu. Penambahan
lemuru tersebut banyak hidup di perairan laut minyak ikan dalam ransum ayam petelur
dalam seperti perairan laut di selat Bali. dapat meningkatkan kandungan asam lemak
Minyak ikan lemuru yang terdapat di sekitar ω-3 terutama EPA (Eicosapentanoic Acid)
Selat Bali merupakan hasil samping dari pro- dan DHA (Dacosahexanoic Acid) pada kuning
ses pengalengan maupun penepungan ikan telur (Sudibya, 1998; Montesqrit dan Adrizal
lemuru. Kelebihan dari minyak ikan lemuru 2009).
adalah karena mengandung sumber asam le- Penggunaan minyak ikan dalam ransum
mak ω-3 berupa kandungan EPA dan DHA ternak kurang efektif dan efisien. Hal ini dise-
yang cukup tinggi. Minyak ikan lemuru sen- babkan karena sulitnya dalam penyimpanan
diri mengandung DHA lebih tinggi diban- dan penanganan sebelum digunakan sebagai
dingkan dengan minyak ikan tuna. Ikan tuna bahan pakan. Minyak ikan banyak mengan-
juga banyak dijumpai di perairan laut dalam dung asam lemak tidak jenuh rangkap ganda
Indonesia. yang menyebabkan mudah teroksidasi sehing-
ga menyulitkan dalam hal penyimpanan. Mi-

62 Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti)
Vol. 15 (1)

nyak ikan yang sudah teroksidasi mempenga- Stabilitas mikrokapsul ditandai dengan
ruhi kualitas dan kandungan asam lemak kemampuan bahan penyalut untuk melindungi
omega-3 yang dimilikinya. bahan inti dari pengaruh lingkungan yang
Upaya untuk mengatasinya selama ini tidak diinginkan seperti cahaya, udara
adalah dengan penambahan bahan kimia yang (oksigen), suhu dan lain-lain. Untuk menguji
mencegah terjadinya oksidasi tersebut, hal ini tingkat kestabilan mikrokapsul dan minyak
tentu menambah biaya dan juga terjadinya ikan dapat dilakukan dengan pengujian stabi-
residu bahan kimia dalam ternak yang meng- litas oksidatif guna melihat laju oksidasi dan
konsumsi, padahal kita menginginkan ternak lama daya simpan dari mikrokapsul dan
yang akan dikonsumsi adalah ternak organik minyak ikan. Minyak ikan yang disalut oleh
yaitu ternak yang tidak mengandung bahan bahan penyalut melalui proses mikroenkap-
kimia dari pakan yang dikonsumsi. Upaya lain sulasi lebih stabil dibandingkan dengan mi-
untuk menjaga agar minyak ikan tidak terjadi nyak ikan tanpa diproteksi. Montesqrit (2007)
oksidasi adalah dengan cara proses mikroen- telah mendapatkan bahwa mikrokapsul mi-
kapsulasi pada minyak ikan tersebut. nyak ikan lebih stabil dibandingkan dengan
Proses mikroenkapsulasi adalah proses minyak ikan tanpa diproteksi, hal ini dapat
memerangkap minyak ikan dengan meng- dilihat lebih rendahnya total bilangan oksidasi
gunakan bahan penyalut dan selanjutnya dila- pada mikrokapsul minyak ikan dibandingkan
kukan proses pengeringan dengan pengering dengan minyak ikan tanpa proteksi.
semprot atau pengering drum. Keuntungan Stabilitas mikrokapsul dan minyak ikan
dari mikroenkapsulasi ini adalah di samping dapat dipengaruhi oleh suhu dan lama pe-
wujudnya berubah menjadi tepung atau bubuk nyimpanan. Semakin tinggi suhu dalam pe-
dan yang paling penting adalah dapat dilin- nyimpanan maka semakin pendek bahan
dunginya minyak ikan tersebut dari proses tersebut dapat disimpan untuk jangka waktu
oksidasi sehingga minyak ikan dapat disimpan yang lama. Suhu penyimpanan dan lama pe-
lebih lama dan lebih efisien untuk dicam- nyimpanan saling berkaitan satu sama lain,
purkan ke dalam ransum (Andersen, 1995; jika bahan pakan disimpan pada suhu tinggi
Keogh et al., 2001; Subramanian dan maka waktu penyimpanan tidak akan bertahan
Stagnitti, 2004). Minyak ikan yang diperoleh lama, karena bahan pakan mengalami keru-
dengan cara mikroenkapsulasi dapat menekan sakan yang dapat menurunkan kualitas bahan
atau memperlambat terjadinya oksidasi pakan tersebut. Kondisi suhu dan lama pe-
(Kolanowski et al., 2004). nyimpanan yang efektif untuk penyimpanan
Produk dari proses mikroenkapsulasi minyak ikan dan mikrokapsul minyak ikan
minyak ikan ini biasa juga disebut mikro- belum ada dilaporkan, berdasarkan hal terse-
kapsul minyak ikan. Mikrokapsul ini sudah but maka perlu dilakukan penelitian untuk
banyak dimanfaatkan pada bidang pangan mengetahui pengaruh suhu yang efektif dan
akan tetapi penggunaannya dalam campuran lama penyimpanan yang baik terhadap ke-
pakan masih terbatas, hal ini disebabkan stabilan mikrokapsul minyak ikan.
karena bahan penyalut yang digunakan adalah
produk pangan yang harganya cukup tinggi
METODE
seperti gum arab, gelatin, lesitin dan isolat
protein kedele. Hasil penelitian Montesqrit Bahan-bahan yang digunakan dalam
(2007) serta Montesqrit dan Adrizal (2009) penelitian adalah minyak ikan lemuru dan
telah mengganti penggunaan bahan penyalut mikrokapsul minyak ikan. Minyak ikan lemu-
tersebut dengan bahan pakan sehingga produk ru diperoleh dari limbah hasil penepungan
mikrokapsul yang dihasilkan dapat diman- ikan di Banyuwangi Jawa Timur, sedangkan
faatkan untuk dicampurkan ke dalam ransum. mikrokapsul minyak ikan dibuat mengguna-
Mikrokapsul yang diperoleh tersebut perlu kan bahan penyalut berupa tepung daging dan
dilihat stabilitasnya. bungkil kelapa selanjutnya dilakukan pengeri-

Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti) 63
Vol. 15 (1)

ngan dengan menggunakan pengering semprot penyimpanan 45 hari disebabkan terbentuknya


(Montesqrit dan Adrizal, 2009). Selanjutnya reaksi kimia antara minyak dengan oksigen
digunakan juga bahan- bahan kimia untuk uji sehingga akan membentuk persenyawaan per-
stabilitas oksidatif minyak ikan dan mikro- oksida yang dapat membantu terjadinya proses
kapsul minyak ikan. oksidasi sejumlah kecil asam lemak tidak
Metode yang digunakan adalah metode jenuh, selain itu disebabkan oksigen bebas di
ekperimen dengan menggunakan Rancangan bawah pengaruh sinar ultraviolet atau katalis
Acak Lengkap pola faktorial 2 x 3 dan 3 ula- logam. Ketaren (1986) menjelaskan bahwa
ngan untuk masing-masing minyak ikan dan dengan bertambahnya ikatan rangkap pada
mikrokapsul minyak ikan. Faktor A (suhu rantai molekul akan mengakibatkan asam le-
penyimpanan : suhu refrigerator dan suhu mak bersifat semakin reaktif terhadap oksigen.
ruang) dan faktor B (lama penyimpanan : 15, Terjadinya oksidasi pada minyak ikan
30 dan 45 hari). Peubah yang diamati: akan menghasilkan produk primer dalam
Bilangan Peroksida dengan Metoda Titrasi bentuk peroksida. Peroksida bersifat sangat
(Soedarmadji, 1984), Bilangan TBA dengan labil dan mudah mengalami dekomposisi oleh
Metode AOCS cd 19-90 (1990) dan Bilangan proses isomerasi atau polimerasi dan akhirnya
Total Oksidasi (Budjianto, 2001). menghasilkan senyawa dengan berat molekul
Penelitian ini diawali dengan penim- yang lebih rendah. Senyawa tersebut seperti
bangan sampel sebanyak 15g dan dimasukan aldehid dan keton, senyawa ini juga bersifat
ke dalam vial yang ditutup dengan aluminium labil sehingga terdekomposisi menghasilkan
foil. Sampel disimpan dalam suhu refrigerator turunan-turunan berikutnya dan akhirnya
(80C) dan suhu ruang (270C) selama perlakuan membentuk polimer-polimer. Satu molekul
(15, 30 dan 45 hari). Kemudian dilakukan oksigen yang bereaksi dengan ikatan tidak
analisa terhadap peubah-peubah yang diuji. jenuh akan menghasilkan oksida lemak dan
secara simultan membebaskan atom oksigen
aktif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bilangan peroksida dapat mempe-
ngaruhi daya simpan suatu produk, dimana
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan
bilangan peroksida yang tinggi maka produk
Minyak Ikan dan Mikrokapsul Minyak
tersebut tidak tahan disimpan lama sebaliknya
Ikan terhadap Bilangan Peroksida
jika bilangan peroksida rendah maka daya
Pada Gambar 1A terlihat bilangan per- simpan akan lebih lama (Budijanto et al.,
oksida pada minyak ikan berkisar antara 7.39 2001). Bilangan peroksida dapat digunakan
meq/kg – 20.84 meq/kg. Terjadi interaksi untuk menentukan tingkat kerusakan lemak
antara suhu dan lama penyimpanan dimana pada minyak atau pada bahan pangan ber-
semakin tinggi suhu dan lama penyimpanan lemak. Semakin tinggi bilangan peroksida
maka semakin tinggi bilangan peroksida. maka semakin tinggi tingkat kerusakan lemak
Penyimpanan dalam suhu ruang (270C) mem- tersebut.
peroleh bilangan peroksida lebih tinggi jika Pada Gambar 1 (B) terlihat tidak ada
dibandingkan dengan penyimpanan dalam interaksi antara suhu dan lama penyimpanan,
suhu refrigerator (80C), begitu juga dengan akan tetapi perbedaan suhu sangat nyata
lama penyimpanan. Minyak ikan yang disim- (P<0.01) mempengaruhi bilangan peroksida.
pan dalam waktu lama mengakibatkan bila- Mikrokapsul yang disimpan pada suhu refrige-
ngan peroksidanya lebih tinggi dibandingkan rator (suhu 80C).mendapatkan bilangan perok-
dengan waktu penyimpanan yang lebih sida lebih rendah dibandingkan dengan disim-
pendek. pan pada suhu ruang, sedangkan lama penyim-
Terjadinya peningkatan bilangan perok- panan tidak mempengaruhi bilangan peroksida
sida minyak ikan pada suhu ruang dan lama

64 Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti)
Vol. 15 (1)

Bilangan Peroksida MMI (meq/kg)


Bilangan Peroksida MI (meq/kg)

25 4
a 3.41
20.84 3.5 3.25 3.16
20
3
15.95 b
15 2.5
c
c 11.14 c 2 1.74 1.74
10.33 9.91 1.66
10 d
7.39 1.5

1
5
0.5

0 0
15 30 45 15 30 45
Lama Penyimpanan MI (hari) Lama Penyimpanan MMI (hari)

suhu refrigerator (8 C) suhu ruang (27C) suhu refrigerator (8 C) suhu ruang (27C)

(A) (B)
Gambar 1. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan minyak ikan (A) dan mikrokapsul minyak ikan
(B) terhadap bilangan peroksida

baik pada suhu ruang maupun suhu refrige- Berdasarkan hal tersebut daya simpan mikro-
rator. kapsul ini dapat bertahan lama karena menurut
Tingginya nilai bilangan peroksida Andersen (1995) mikrokapsul minyak ikan
mikrokapsul pada suhu 27°C disebabkan ada- dengan bilangan peroksida tidak lebih dari 8,2
nya kontak sejumlah oksigen dengan minyak meq/kg dapat disimpan sampai 2 tahun.
/lemak sehingga mikrokapsul teroksidasi.
Pada suhu 27°C oksigen yang menyerang
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan
minyak lebih banyak dibanding oksigen yang
Minyak Ikan dan Mikrokapsul Minyak
diperlukan untuk memecah hidroperoksida
Ikan terhadap Bilangan TBA
menjadi senyawa sekunder sehingga akan
lebih banyak dihasilkan senyawa peroksida Pada Gambar 2 terlihat bilangan TBA
yang mempercepat terjadinya proses oksidasi, pada minyak ikan berkisar antara 23.63 –
dimana senyawa peroksida mampu mengok- 47.30 nmol/gr (gambar 2A) dan sebesar 17.70
sidasi molekul asam lemak yang masih utuh – 47.30 nmol/gr pada MMI (Gambar 2B).
dengan cara melepaskan 2 atom hydrogen se- Berdasarkan analisis ragam menunjukkan
hingga membentuk ikatan rangkap baru dan tidak terjadi interaksi antara suhu dan lama
selanjutnya direduksi sampai membentuk penyimpanan, demikian juga suhu dan lama
oksida. penyimpanan tidak nyata (P>0.01) mem-
Nilai bilangan peroksida pada MMI pengaruhi nilai bilangan TBA baik pada MI
selalu lebih rendah dibandingkan dengan MI, maupun MMI.
dengan selisih sebesar 5 sampai 8 meq/kg pe- Pengukuran bilangan TBA adalah salah
nyimpanan pada suhu refrigerator dan sebesar satu metode yang digunakan untuk menen-
8 sampai 17 meq/kg pada suhu ruang. Hal ini tukan produk sekunder hasil oksidasi minyak.
menunjukkan bahwa mikrokapsul memberi- Uji TBA merupakan metode sederhana dan
kan perlindungan yang efektif terhadap keru- cepat untuk menentukkan tingkat degradasi
sakan oksidatif minyak serta membuktikan lemak dari aldehid yang tidak dapat dimeta-
bahwa dengan proses mikroenkapsulasi dapat bolisme seperti malonaldehid. Penentuan bila-
mengurangi tingkat kerusakan pada minyak ngan TBA ini berdasarkan pengukuran kon-
dengan cara menekan laju oksidasi sehingga sentrasi malonaldehid yang terbentuk dalam
mikrokapsul tetap stabil. Menurut sampel minyak selama proses oksidasi
Kolanowski et al., (2004) proses mikroenkap- (Budjianto et al., 2001). Pada pengukuran
sulasi pada minyak ikan dapat menekan bilangan TBA lebih spesifik untuk mengukur
/memperlambat terjadinya oksidasi. Jika jumlah aldehid yang merupakan hasil
penyimpanan dilanjutkan perubahan bilangan dekomposisi degradasi sekunder, aldehid
peroksida pada mikrokapsul tidak akan merupakan bagian dari karbohidrat yang tidak
melebihi 8,2 meq/kg dalam waktu yang cepat.

Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti) 65
Jurnal Peternakan Indonesia, Februari 2013 Vol. 15 (1)
ISSN 1907-1760

Bilangan TBA MMI (nmol/gr)


50 47.30 50.00 47.30
Bilangan TBA MI (nmol/gr)

45 41.4 41.40 45.00


40 40.00 35.5
35.5 35.47
35 35.00
29.57 29.53
30 30.00
23.63 23.63
25 25.00
20 20.00 17.70

15 15.00
10 10.00
5 5.00
0 0.00
15 30 45 15 30 45
Lama Penyimpanan MI (hari) Lama Penyimpanan MMI (hari)

suhu refrigerator (8 C) suhu ruang (27C) suhu refrigerator (8 C) suhu ruang (27C)

(A) (B)
Gambar 2. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan minyak ikan (A) dan mikrokapsul minyak ikan
(B) terhadap nilai bilangan TBA

terdapat pada minyak sehingga pada pengu- antara suhu dan lama penyimpanan pada MI
kuran TBA minyak ikan angka bilangan TBA sedangkan pada MMI tidak terjadi interaksi
yang didapat rendah. Hasil penelitian antara suhu dan lama penyimpanan akan tetapi
Montesqrit (2007), selama penyimpanan mi- perbedaan suhu sangat nyata (P>0.01)
nyak ikan sampai minggu ke-4 didapatkan mempengaruhi bilangan total oksidasi pada
angka bilangan TBA 2,19 µ mol/gr. Tidak MMI.
adanya pengaruh perlakuan suhu dan lama Bilangan total oksidasi yang terendah
penyimpanan terhadap bilangan TBA pada MI pada MI diperoleh pada perlakuan suhu 80 C
maupun MMI disebabkan karena pada pengu- dan lama penyimpanan 45 hari yaitu sebesar
jian stabilitas oksidatif lebih spesifik melihat 14,80 dan angka tersebut lebih rendah
tingkat oksidasi dari minyak atau lemak dibandingkan dengan MI kontrol (22,18) dan
tersebut dan selama penyimpanan pemecahan perlakuan lainnya. Rendahnya bilangan total
asam lemak dalam mikrokapsul tidak terlalu oksidasi minyak ikan pada suhu 8°C dise-
tinggi menghasilkan senyawa malonaldehid babkan karena tidak adanya cahaya yang dapat
atau keton yang merupakan senyawa yang kontak langsung dengan minyak ikan, selain
toksik. Walaupun Bilangan TBA tidak nyata itu juga pada suhu rendah dapat menghambat
mempengaruhi MI dan MMI akan tetapi terjadinya proses oksidasi minyak. Ketaren
bilangan TBA tersebut sangat diperlukan un- (1986) menjelaskan kecepatan oksidasi
tuk mengukur bilangan total oksidasi minyak/lemak yang dibiarkan di udara akan
minyak/lemak. bertambah dengan kenaikan suhu dan akan
berkurang dengan penurunan suhu.
Montesqrit (2007) mendapatkan selama pe-
Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan
nyimpanan MI sampai minggu ke 4 diperoleh
Minyak Ikan dan Mikrokapsul Minyak
bilangan total oksidasi sebesar 24,76.
Ikan terhadap Bilangan Total Oksidasi
Rendahnya bilangan total oksidasi MMI
Pada Gambar 3 terlihat bilangan total pada suhu ruang disebabkan karena bilangan
oksidasi pada minyak ikan berkisar antara peroksida MMI pada suhu ruang juga lebih
14.80 – 41.72 (gambar 3A) dan sebesar 3.35 – rendah sementara kandungan produk skunder
6.85 pada MMI (Gambar 3B). Berdasarkan hasil oksidasi yang diukur dengan bilangan
analisis ragam menunjukkan terjadi interaksi TBA belum menunjukkan peningkatan. Bila-
ngan total oksidasi dipengaruhi oleh bilangan

66 Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti)
Vol. 15 (1)

45 a
41.72 8

Bilangan total Oksidasi MMI


Bilangan Total Oksidasi MI

40 6.85
7 6.52 6.36
b
35 31.95
6
30
c 5
25 c 22.32 c
20.7 19.85 4 3.56 3.51 3.35
20 d
14.8
15 3

10 2

5 1
0 0
15 30 45 15 30 45
Lama Penyimpanan MI (hari) Lama Penyimpanan MMI (hari)

suhu refrigerator (8 C) suhu ruang (27C) suhu refrigerator (8 C) suhu ruang (27C)

(A) (B)
Gambar 3. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan minyak ikan (A) dan mikrokapsul minyak ikan
(B) terhadap bilangan total oksidasi

peroksida dan bilangan TBA, nilainya dipe- Angka bilangan total oksidasi pada
roleh dengan menjumlahkan dua kali bilangan mikrokapsul selalu lebih rendah jika diban-
peroksida dengan bilangan TBA. Selain itu dingkan dengan minyak ikan dari penyim-
juga karena terlindunginya minyak ikan pada panan 15 sampai 45 hari. Hal ini menunjuk-
proses mikroenakpsulasi dari oksidasi karena kan bahwa mikrokapsul memberikan perlin-
adanya imbangan karbohidrat dan protein dungan yang efektif terhadap kerusakan oksi-
dalam bahan penyalut sehingga mikrokapsul datif minyak serta membuktikan bahwa de-
yang dihasilkan mengandung tinggi kadar ngan proses mikroenkapsulasi dapat mengu-
minyak terkapsul (Montesqrit, 2007). Menu- rangi tingkat kerusakan pada minyak dengan
rut Ono dan Aoyama (1979) imbangan karbo- cara menekan laju oksidasi sehingga mikro-
hidrat dan protein dalam bahan penyalut dapat kapsul tetap stabil. Kolanowski et al. (2004)
memberikan perlindungan yang baik terhadap menyatakan proses mikroenkapsulasi pada mi-
mikrokapsul sehingga mikrokapsul tetap stabil nyak ikan dapat menekan terjadinya oksidasi.
dan daya simpan dapat bertahan lama.
Tingginya bilangan total oksidasi mikro- KESIMPULAN
kapsul pada suhu 27°C dapat terjadi karena
adanya proses oksidasi. Bahan pangan yang Suhu dan lama penyimpanan yang ter-
berlemak akan lebih mudah teroksidasi jika baik untuk kestabilan oksidatif minyak ikan
ada oksigen dan cahaya yang merupakan dan mikrokapsul minyak ikan adalah suhu
akselerator terjadinya proses oksidasi. refrigerator 8°C dan lama penyimpanan 45 ha-
Bilangan total oksidasi mikrokapsul ri. Mikrokapsul minyak ikan jauh lebih stabil
minyak ikan selalu lebih rendah bila diban- dari pada minyak ikan pada berbagai suhu dan
dingkan dengan minyak ikan, hal ini dise- lama penyimpanan dimana terlihat pada bila-
babkan adanya bahan penyalut yang melin- ngan peroksida dan bilangan total oksidasinya
dungi minyak ikan. Rosenberg et al. (1990) yang rendah.
menjelaskan bahwa mikroenkapsulasi meru-
pakan teknik perlindungan atau pengemasan DAFTAR PUSTAKA
droplet cairan atau partikel padat yang dide-
sain untuk melindungi bahan yang dienkap-
[AOAC] Association of Official Analytical
sulasi dari faktor-faktor yang dapat menga-
Chemist. 1984. Official Standard of
kibatkan kerusakan.

Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti) 67
Vol. 15 (1)

Analysis. Ed ke-14. Arlington Montesqrit dan Adrizal. 2009. Optimasi


Virginia: AOAC. produksi mikrokapsul minyak ikan
sebagai feed aditif untuk menghasilkan
Andersen S. 1995. Microencapsulated omega- produk unggas kaya asam lemak
3 fatty acids from marine sources. Lipid omega-3 dan rendah kolesterol. Laporan
Technology 7:81-85 Akhir Hibah Bersaing tahun 2008.
Universitas Andalas
Budijanto, S., N, Andarwulan dan D,
Herawati. 2001. Teori dan Praktek Ono, F and Y. Aoyama. 1979. Encapsulation
Kimia dan Teknologi Lipida. Jurusan and stabilization of oily substances by
Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas protein and carbohydrate. Journal
Teknologi Pertanian Institut Pertanian Japan Soc Food Technology. 26:13-
Bogor, Bogor. 17.

Keogh, MK., BT. O’Kennedy., J. Kelly., MA. Rosenberg, M., I.J. Kopelman and Y.
Auty., PM. Kelly., A. Fureby and Talmon. 1990. Factors affecting re-
AM. Haar. 2001. Stability to oxidation tention in spray drying micro-
of spray-dried fish oil powder encapsulation of volatile materials. J.
microencapsulated using milk ingre- Agric. Food chemistry. 38:1288-1294.
dients. Journal Food Science. 66:217–
224. Soedarmadji. 1984. Prosedur Analisa untuk
Bahan Makanan dan Pertanian Edisi,
Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Ketiga. Liberty, Yogyakarta.
Universitas Indonesia, Jakarta.
Subramanian, S and G. Stagnitti. 2004.
Kolanowski, W., G, Laufenberg and B, Kunz. Stabilization of omega-3 fatty acid
2004. Fish oil stabilisation by micro- with encasulation technologies.
encapsulation with modified cellulose. http://ift.confex.com/ift/2004/techprog
International Journal Food Science ra/session-2727.htm. Diakses tanggal
Nutrition. 55:333–343. 15 Januari 2010.

Montesqrit. 2007. Penggunaan bahan pakan Sudibya. 1998. Manipulasi kadar kolesterol
sebagai bahan penyalut dalam mikro- dan asam lemak omega-3 telur ayam
enkapsulasi minyak ikan lemuru dan melalui penggunaan kepala udang dan
pemanfaatannya dalam ransum ayam minyak ikan lemuru. Disertasi. Pro-
petelur. Disertasi. Institut Pertanian gram Pascasarjana Institut Pertanian
Bogor. Bogor, Bogor.

68 Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Minyak Ikan... (Montesqrit dan Ovianti)

Anda mungkin juga menyukai