Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Yudis Cipta, MSI
Oleh :
Indah Sulistyoningsih X.03/19.20/02.11077
i
KATA PENGANTAR
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
2. Nonmateri (Tindakan/software)............................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam al-Quran secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa maksud dan tujuan
penciptaan manusia adalah untuk melakukan pengabdian (beribadah) hanya semata-mata
kepada-Nya (QS. al-Dzariyat: 56). Dalam proses penciptaan manusia itu, Allah SWT juga
telah membekali manusia dengan berbagai potensi untuk menunjang kelangsungan hidupnya
di dunia. Potensi tersebut di antaranya adalah akal yang tidak diberikan oleh Allah kepada
makhluk lainnya kecuali kepada manusia. Dengan potensi akal tersebut manusia cenderung
berkeinginan untuk memperoleh ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya yang diwujudkan
dalam bentuk interaksi antara pendidik dan peserta didik. Ketika Adam as masih berada di
dalam surga, Allah SWT juga telah mengajarkan kepadanya nama-nama segala sesuatu yang
ada di surga. Dengan demikian, motivasi untuk belajar pada hakikatnya telah menjadi fitrah
dalam diri setiap manusia.
Potensi atau fitrah dalam diri manusia itu tidaklah dapat berkembang begitu saja tanpa
melalui suatu proses pendidikan. Dalam perspektif pendidikan Islam, tujuan utama yang
ingin dicapai adalah memaksimalkan seluruh potensi manusia guna mewujudkan tugas
utamanya yaitu memakmurkan bumi Allah SWT (khalifah fi al-ardh) di samping semata-
mata mengabdi kepada Allah SWT melalui internalisasi nilai-nilai dengan menjadikan sifat-
sifat Allah sebagai bagian dari karakteristik kepribadiannya. Dalam upaya pencapaian tujuan
tersebut akan sangat efektif apabila didukung oleh alat penunjang yang disebut alat
pendidikan, baik berupa benda (materi) maupun nonmateri (tindakan).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian alat dalam pendidikan Islam?
2. Bagaimana bentuk-bentuk alat dalam pendidikan Islam?
3. Apa saja alat yang berbentuk materi (alat dalam bentuk benda) dan nonmateri
(tindakan)?
4. Bagaiana fungsi alat dalam pendidikan Islam?
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Alat dalam Pendidikan Islam merupakan perpaduan antara tiga kata yang memiliki
satu makna. Namun sebelum mendefinisikan frase tersebut, ada baiknya terlebih dahulu
dipahami pengertian masing-masing kata dalam frase itu sendiri, baik dari segi bahasa
maupun istilah.
Secara etimologi alat diartikan sesuatu barang yang dipakai untuk mencapai suatu
maksud. Sedangkan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara. Dengan demikian alat pendidikan berarti sesuatu barang atau benda yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Jadi alat dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mempengaruhi jiwa anak didik agar menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan
menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai hamba Allah dan juga khalifah di muka bumi.
Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat berupa: 1) perbuatan pendidik
(software), mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan
hukuman. 2) benda-benda sebagai alat bantu (hardware) mencakup meja kursi belajar, papan
tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.
2
Oleh karena itu alat-alat pendidikan bukan hanya perangkat dalam bentuk benda
(materi), tetapi ada yang berbentuk nonmateri (Abstrak/tindakan). Adapun bentuk-bentuk alat
dalam pendidikan Islam yaitu:
2. Nonmateri (Tindakan/software)
Baik alat yang berbentuk materi (alat berbentuk benda/hardware) maupun nonmateri
(tidakan/software) mempunyai fungsi yang sama-sama pentingnya, kedua alat ini tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya. Alat yang berbentuk nonmateri (tidakan/software) merupakan
tindakan pendidikan.
a. Tindakan yang bersifat positif mendorong anak didik untuk melakukan serta meneruskan
tingkah laku tertentu, seperti teladan, perintah, pujian, dan hadiah.
b. Tindakan yang bersifat mengekang, mendorong anak didik untuk menjauhi serta
menghentikan tingkah laku tertentu, seperti larangan, teguran, dan hukuman.
2. Akibat tindakan terhadap perasaan anak didik, antara lain:
b. Tidak menyenangkan dan menyebabkan anak didik menderita seperti ancaman dan hukuman.
3. Bersifat melindungi anak didik, terdiri dari:
Berikut akan diuraikan secara ringkas beberapa alat pendidikan dalam bentuk
nonmateri (tindakan/sofeware) berdasarkan perspektif pendidikan Islam itu sendiri, yaitu:
1. Keteladanan
Tingkah laku, cara berbuat, dan berbicara akan ditiru oleh anak. Dengan teladan ini,
lahirlah gejala identifikasi positif, yakni penyamaan diri dengan orang-orang yang ditiru.
4
Identifikasi positif itu penting sekali dalam pembentukan kepribadian. Karena itulah teladan
merupakan alat pendidikan yang utama, sebab terikat erat dalam pergaulan dan berlangsung
secara wajar. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik adalah kejelasan tentang tingkah
laku mana yang harus ditiru atau yang sebaliknya. Teladan dimaksudkan untuk membiasakan
anak didik dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Menurut al-Ghazali, terdapat beberapa sifat penting yang harus dimiliki oleh pendidik
sebagai seorang yang diteladani, yaitu:
a. Amanah dan tekun bekerja
b. Bersifat lemah lembut dan kasih sayang terhadap murid
c. Dapat memahami dan berlapang dada dalam ilmu serta orang-orang yang mengajarkannya
d. Tidak rakus pada materi
e. Berpengetahuan luas
f. Istiqamah dan memegang teguh prinsip.
Al-Ghazali juga menambah-kan bahwa terdapat beberapa sifat penting yang harus
terinternalisasi dalam diri peserta didik, yaitu:
a. Rendah hati,
b. Mensucikan diri dari segala keburukan
c. Taat dan istiqamah.
Karena beberapa sifat terakhir perlu dimiliki peserta didik, maka pendidik hendaknya
menjadi teladan dari sifat-sifat tersebut.
2. Anjuran, Perintah dan Larangan
Kalau pada alat pendidikan berupa keteladanan anak dapat melihatnya tercermin pada
seseorang yang diidolakannya sebagai sebuah proses identifikasi, maka di dalam alat
pendidikan berupa ajuran, perintah dan larangan anak mendengar apa yang harus dilakukan
dan tidak dilakukan. Perintah adalah tindakan pendidik menyuruh anak didik melakukan
sesuatu. Sedangkan larangan merupakan tindakan pendidik menyuruh anak didik tidak
melakukan atau menghindari tingkah laku tertentu. Alat ini adalah sebagai pembentuk
disiplin secara positif. Disiplin diperlukan dalam pembentukan kepribadian, terutama karena
nanti akan menjadi disiplin sendiri, dengan penanaman disiplin luar terlebih dahulu.
Khusus berkenaan dengan alat pendidikan berupa perintah dan larangan, hal ini
sesungguhnya merupakan implementasi dari konsep amar ma'ruf nahi munkar.
Agar segala anjuran, perintah dan larangan yang guru sampaikan diikuti oleh peserta
didik maka guru harus menggunakan cara-cara yang efektif, ada 3 macam asas dasar yang
dipakai Al-Qur'an untuk menanamkan pendidikan, yaitu:
5
a. Mahkamah aqliyah, mengetuk akal pikiran untuk memecahkan segala sesuatu. Di dalam
tingkat ini Al-Qur'an menyadarkan setiap akal manusia untuk memikirkan asal usul dirinya,
mulai dari awal kejadiannya, kemudian perkembangannya baik fisik maupun akal dan
ilmunya ataupun mental spriritual. Sesudah itu dibawanya ke alam cakrawala yang luas
terbentang ini, yang semuanya dengan menggunakan kata-kata yang dapat diikuti oleh orang-
orang awam dan dapat dijadikan bahan penyelidikan secara ilmiah oleh para sarjana.
Sebab itu sebagai Pendidik Tertinggi maka Allah menyebutkan dalam Surat Al-Fatah
ayat 8 bahwa Nabi Muhammad adalah memiliki sifat utama, yaitu:
a. Syahidan (penggerak perasaan-perasaan)
b. Mubasysiran (pembawa berita gembira), dan
c. Naziran (pembawa peringatan untuk menahan dari kejahatan)
3. Pujian dan Hadiah
Satu hal yang perlu disadari, bahwa manusia bersifat tidak sempurna, maka
kemungkinan-kemungkinan untuk berbuat khilaf dan salah, penyimpangan-penyimpangan
dari anjuran selalu ada, lagi pula perlu diperhatikan bahwa anak-anak bersifat pelupa, cepat
melupakan larangan-larangan, atau perintah yang baru saja diberikan kepadanya. Karenanya
sebelum kesalahan itu berlangsung lebih jauh, perlu adanya koreksi dan teguran. Teguran
dapat berupa kata-kata, tetapi dapat juga berupa isyarat-isyaratnya, misalnya pandangan mata
yang tajam, dengan menunjuk lewat jari, dan sebagainya. Teguran ini juga merupakan
tindakan pendidik untuk mengoreksi pencapaian tujuan pendidikan oleh anak didik.
5. Peringatan dan Ancaman
Peringatan diberikan kepada anak yang telah beberapa jali melakukan pelanggaran,
dan telah diberikan teguran pula atas pelanggarnya. Dalam memberikan peringatan ini,
bisanya disertai dengan ancaman akan sanksinya. Karena itulah, ancaman merupakan
tindakan pendidik mengoreksi secara keras tingkah laku anak didik yang tidak diharapkan,
dan disertai perjanjian jika terulang lagi akan dikenakan hukuman atau sanksi.
Alat pendidikan Islam mempunyai peranan penting sebab merupakan jembatan yang
menghubungkan pendidik dengan peserta didik menuju kepada tujuan pendidikan Islam yang
terbentuknya kepribadian muslim.
Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam ini dipengaruhi oleh seluruh faktor yang
mendukung pelaksanaan pendidikan Islam ini. Apabila timbul permasalahan di dalam
Pendidikan Islam, maka kita harus dapat mengklasifikasikan masalah yang kita hadapi itu ke
7
dalam faktor-faktor yang ada. Apabila seluruh faktor telah dipandang baik terkecuali faktor
alat ini, maka kita pun harus pandai memperinci dan mengklasifikasikan ke dalam klasifikasi
masalah alat pendidikan yang lebih kecil dan terperinci lagi. Misalnya dalam segi apa, dari
masalah alat apa? Memang masalah mengenai alat pendidikan sangat penting terutama alat
pendidikan yang berkenaan dengan tindakan. Sebab alat pendidikan yang bersifat tindakan ini
dapat lebih berbekas pada diri anak didik dan memberikan kesan yang lebih mendalam.
Sedangkan alat dalam perspektif pendidikan Islam berupa nonmateri (tindakan) lebih
banyak tujuannya untuk pembentukan pribadi yang baik atau sempurna atau yang diistilahkan
dengan insan kamil. Kesempurnaan itu ditandai dengan teroptimalkannya seluruh potensi
yang ada pada diri individu untuk kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
Pendidikan Islam sangat berperan untuk tugas itu, sehingga murid akan memiliki akhlak dan
moral yang luhur. Itulah yang membedakan pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat dalam pendidikan Islam adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam
rangka mempengaruhi jiwa anak didik agar menjadi insan yang bertakwa, berakhlak dan
menegakkan kebenaran sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai hamba Allah dan juga khalifah di muka bumi.
Ditinjau dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat berupa: 1) perbuatan pendidik
(software), mencakup nasihat, teladan, larangan, perintah, pujian, teguran, ancaman dan
hukuman. 2) benda-benda sebagai alat bantu (hardware) mencakup meja kursi belajar, papan
tulis, penghapus, kapur tulis, buku, peta, OHP, dan sebagainya.
Oleh karena itu alat-alat pendidikan bukan hanya perangkat dalam bentuk benda
(materi), tetapi ada yang berbentuk nonmateri (Abstrak/tindakan).
Sedangkan alat dalam perspektif pendidikan Islam berupa nonmateri (tindakan) lebih
banyak tujuannya untuk pembentukan pribadi yang baik atau sempurna atau yang diistilahkan
dengan insan kamil. Kesempurnaan itu ditandai dengan teroptimalkannya seluruh potensi
yang ada pada diri individu untuk kebahagiaan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat.
Pendidikan Islam sangat berperan untuk tugas itu, sehingga murid akan memiliki akhlak dan
moral yang luhur. Itulah yang membedakan pendidikan Islam dengan pendidikan lainnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Buwythi, Muhammad Said Ramadhan. Al-Manhajut Tarbawi farid Fil Quran. Diposting
di http://ww.wikipedia.com. tgl 10 oktober 2010.
Daradjat, Zakiah. 1984. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Fuad bin Abdul Azis. 2005. Mengajar EQ Cara Nabi. Bandung: MQS Publising.
Muhammad, Abu Bakar. 1981. Pedoman Pendidikan dan Pengajaran. Surabaya: Usaha
Nasional.
Saebani, Beni Ahmad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Saebani, Beni Ahmad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Sulaiman, Fathiyyah Hasan. 1986. Alam Pikiran al-Ghazali Mengenai Pendidikan dan Ilmu.
Bandung: CV. Diponegoro
Sutikno, M. Sobry. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung:Prospect.
Tafsir, Ahmad. 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: Rosda.
10