WISNU SOPUTRO
24318024
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan,judul “PERENCANAAN BANDAR
UDARA (PENYUSUNAN MASTER PLAN BANDAR UDARA)” ini tepat pada waktunya.
Adapun Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari program studi Teknik
Bangunan dan Landasan kampus Politeknik Penerbangan Indonesia Curug untuk persiapan On
The Job Training. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan menambah wawasan tentang
Perencanaan Pembangunan Bandara bagi para pembaca dan juga penulis.
Penulis
i
Daftar Isi
Hal.
Kata Pengantar…………………………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………. ii
BAB l PENDAHULUAN……………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….. 2
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………… 3
ll.4 Analisis Kapasitas Fasilitas Bandar Udara Eksisting dan Analisis Kebutuhan
Pengembangan………………………………………………………………… 6
lll.1 kesimpulan…………………………………………………………………… 12
lll.2 Saran…………………………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………… 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Proses perencanaan yang sedemikian rumitnya, sehingga analisis suatu kegiatan harus
memperhitungkan pengaruhnya pada kegiatan yang lain, agar menghasilkan penyelesaian yang
memuaskan. Kegiatan suatu bandara mencakup sekumpulan kegiatan yang luas dan
mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan seringkali bertentangan. Kegiatan tersebut
saling tergantung satu sama lainnya, sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi
kapasitas dari keseluruhan kegiatan.
Perencanaan kegiatan bandar udara yang ada saat ini biasanya sudah direncanakan dan
mempertimbangkan kebutuhan dimasa yang akan datang. Rencana kegiatan bandara dimasa
yang akan datang tersebut dibuat dalam sebuah dokumen yang dinamakan dengan Rencana
Induk Bandara.
Agar semua upaya perencanaan bandara dimasa yang akan datang berhasil dengan baik,
maka semua kegiatan yang dilakukan harus didasarkan pada pedoman-pedoman yang dibuat
dalam sebuah rencana induk.
1
1.2. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Maksud pembuatan master plan(rencana induk) suatu bandar udara adalah sebagai
pedoman yang diperlukan dalam rangka pembangunan dan pengembangan suatu bandar udara
dan operasi penerbangan serta analisis finansial sampai dengan tahun rencana (target year).
Dan tujuan pembuatan master plan suatu bandar udara adalah mewujudkan suatu bandar udara
yang memiliki fasilitas prasarana dan sarana sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan,
sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang dan pekerja dalam
bandara.
Dalam hubungan dengan penyusunan masterplan bandar udara, beberapa aspek perlu
diutamakan yaitu :
1. Analisis tentang kelayakan sampai seberapa jauh (target year) suatu bandar udara dapat di
manfaatkan/dikembangkan untuk melayani pertumbuhan kebutuhan jasa pelayanan
bandar udara pada saat ini dan yang akan datang.
2. Analisis potensi eksisting dan potensi yang dapat dikembangkan disuatu wilayah
kota/kabupaten serta wilayah hinterlandnya yang secara langsung dapat dijadikan modal
pengembang jasa transportasi udara.
3. Rencana tata guna lahan dan rencana tata letak pasitas suatu bandara dalam kaitannya
dengan pemanfaatan bandar udara secara optimal.
4. Analisis mengenai pemanfaatan daerah disekitar bandar udara bagi pihak-pihak yang
berkepentingan sesuai dengan persyaratan keselamatan operasi penerbangan dan
kelestarian lingkungan .
5. Rencana skala prioritas dan tahap pengembangan/pembangunan (planning horison )
fasilitas bandara secara optimal jangka panjang.
3
Penyusunan suatu masterplan bandar udara itu merupakan suatu proses yang mengikuti
pentahapan meliputi, berbagai kegiatan yang terangkai mulai dari awal pembuatan proposal,
studi literatur, pengumpulan data dari survei lapangan, pengolahan data, analisis hasil, dan
sampai menghasilkan laporan akhir sebagai outputnya (masterplan). Pemanfaatan daerah di
sekitar bandar udara dengan melakukan analisis skala prioritas dan tahap pembangunan
fasilitas bandar udara dan kegiatan analisis penyusunan produk akhir masterplan, yang meliputi
seluruh hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya.
Pemilihan lokasi suatu bandar udara di lakukan melalui dua tahap,yaitu studi awal
pemilihan rencana lokasi yang dilakukan berdasarkan data sekunder (peta administrasi,tata
guna lahan dan sebagainya) dan 2. di lakukan survey lapangan untuk meninjau lokasi yang
akan di jadikan bandar udara ,dalam menetapkan atau merencanakan pembangunan suatu
bandar udara ,perlu di lakukan pengkajian berbagai aspek yang menyangkut aspek ketentuan
persyaratan kebandaruraan dalam menentukan alternatif lokasi bandar udara.
4
II.3 Analisis Perkiraan Permintaan Jasa Angkutan Udara
Analisis perkiraan permintaan jasa angkutan udara merupakan tahap pengelolahan data
lalu lintas udara sebagai dasar evaluasi terhadap kapasitas pasilitas eksisting dan perencanaan
kebutuhan pengembangan fasilitas bandar udara sampai dengan tahun target perencanaan
dengan meperhatikan program pemerintah dalam rangka mewujudkan sistem transportasi
nasional (SISTRANAS) dan kebijakan/strategi pengembangan wilayah serta potensi ekonomi
daerah setempat yang meliputi sebagai berikut :
A. Analisa perkiraan permintaan jasa angkutan udara (demand forecast analisis ) terdiri dari :
B. Analisa asal tujuan lalu lintas angkutan udara (origin destination analysist)
5
II.4 Analisis Kapasitas Fasilitas Bandar Udara Eksisting
dan Analisis Kebutuhan Pengembangannya
1. Kebutuhan fasilitas sisi udara (air side), yaitu : landasan pacu, taxiway, apron, dan fasilitas
penunjang lainnya, termasuk jenis, jumlah, dan sistem konfigurasinya (sistem operasinya).
2. Kebutuhan bangunan dan sarana/fasilitas pada sisi darat (land side), yaitu terminal
penumpang, terminal barang, gedung administrasi, gedung kantor operasi, dan menara
pengawasan (control tower).
3. Kebutuhan peralatan komunikasi dan navigasi penerbangan serta alat bantu pendaratan
visual dengan memperhatikan perkem- bangan/kemajuan teknologi serta ATC (Air Traffic
Control).
4. Kebutuhan fasilitas penunjang, seperti fasilitas perawatan pesawat udara, fasilitas catering
(jasa boga), tempat (area) parkir kendaraan, fasilitas pergudangan.
5. Kebutuhan fasilitas utilitas, misalnya listrik, telepon, sistem penerangan, sistem drainase,
air bersih, penanganan sampah/kotoran/limbah, suplai minyak, dan jaringan jalan.
6. Kebutuhan peningkatan pengusahaan bandar udara, antara, lain tempat rekreasi terbuka,
commercial area (daerah komersial), dan lain-lainnya.
6
Kebutuhan fasilitas sisi udara tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan fasilitas sisi darat.
fasilitas sisi udara melayani perjalanan yang dilakukan oleh pesawat udara, baik yang tinggal
landas maupun yang mendarat. Sedangkan fasilitas sisi darat banyak untuk melayani arus lalu
lintas penumpang yang melakukan perjalanan udara (yang berangkat dan yang datang).
A. Analisis Teknis
1. Kajian meteorologi dalam pembuatan dan penetapan arah angin dominan (windrose) di
lokasi rencana pengembangan bandar udara untuk melakukan/penetapan arah landasan
pacu.
3. Evaluasi jenis fasilitas bandar udara yang dibutuhkan sampai dengan rencana
pengembangan/pembangunan tahap akhir (ultimate phase). Analisis perkiraan
kebutuhan lahan sampai dengan rencana pengembangan/pembangunan bandar udara
tahap akhir.
7
B. Analisis Operasional
1. Kajian jenis dan ukuran pesawat udara yang diperkirakan akan beroperasi di bandar
udara.
3. Kajian kendala (bila ada) pada kawasan keselamatan operasi penerbangan di sekitar
bandar udara.
4. Kajian penggunaan ruang udara dan lalu lintas penerbangan (prosedur pendaratan dan
lepas landas).
3. Kajian jenis dan ukuran pesawat terbang yang akan dioperasikan oleh maskapai
penerbangan (operator).
4. Kajian tingkat faktor muatan (load factor) dan faktor penumpang {passenger factor)
yang mungkin akan dicapai oleh perusahaan penerbangan.
8
Dalam penyusunan perkiraan permimtaan jasa angkutan udara (demand forecasting)
selama kurun waktu 20 tahun kedepan (jangka panjang) harus memperhatikan berbagai
aspek, sebagai berikut :
1. Status kegiatan penerbangan melalui bandar udara tersebut dalam sistem jaringan
penerbangan nasional.
Kajian finansial yang menghitung besaran tingkat pengembalian dana yang akan
diinvestasikan dalam pembangunan bandar udara, yang meliputi parameter sebagai berikut:
9
Kajian ekonomi yang menghitung besaran manfaat ekonomi makro yang diperoleh
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota setempat dari pembangunan bandar
udara, yang meliputi:
2. Kajian biaya yang akan dikeluarkan dan manfaat yang diperoleh oleh Pemerintah
Daerah dan masyarakat setempat, apabila dibangun/ dikembangkan bandar udara.
Dalam tahap penyusunan rencana induk (masterplan) suatu bandar udara, tugas
perencana harus mengacu kepada hasil evaluasi dan analisis kapasitas fasilitas bandar udara
eksisting, hasil kajian perencanaan pendahuluan {preliminary planning) yang telah disusun
dengan mempertimbangkan kondisi lahan yang ada, tata guna lahan dan ruang udara, prosedur
operasi penerbangan serta identifikasi dampak lingkungan. Penyusunan rencana induk
(masterplan) meliputi :
1. Penyusunan alternatif konsep rencana tata letak fasilitas bandar udara berdasarkan
kriteria/standardisasi perencanaan bandar udara yang berlaku dengan memperhatikan
aspek kelancaran, keselamatan, keamanan serta aspek lingkungan.
2. Melakukan pengkajian terhadap alternatif rencana tata letak fasilitas bandar udara yang
telah disusun guna menentukan alternatif terpilih.
3. Penyusunan tahapan pembangunan bandar udara sesuai kebutuhan untuk masing-masing
fasilitas dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomis, dan operasional.
4. Penyusunan luas tanah yang dibutuhkan untuk setiap pengembangan dan pembangunan
bandara.
5. Penyusunan koordinasi lokasi perletakan masing-masing fasilitas bandar udara.
10
6. Gambar hasil analisis pendahuluan Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
di sekitar bandar udara.
7. Gambar analisis pendahuluan batas-batas Kawasan Kebisingan di sekitar bandar udara.
8. Konsep awal Rencana Tata Guna Lahan di sekitar bandar udara.
11
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Proses perencanaan bandara yang sedemikian rumitnya sehingga analisis satu kegiatan
harus memperhitungkan pengaruhnya pada kegiatan yang lain, agar menghasilkan
penyelesaian yang memuaskan. Kegiatan suatu bandara mencakup sekumpulan kegiatan yang
luas dan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan seringkali bertentangan. Kegiatan
tersebut saling tergantung satu sama lainnya sehingga suatu kegiatan tunggal dapat membatasi
kapasitas dari keseluruhan kegiatan.
Perencanaan kegiatan bandar udara yang ada saat ini biasanya sudah direncanakan dan
mempertimbangkan kebutuhan dimasa yang akan datang. Rencana kegiatan bandara dimasa
yang akan datang tersebut dibuat dalam sebuah dokumen yang dinamakan dengan Rencana
Induk bandara.
Agar semua upaya perencanaan bandara dimasa datang berhasil dengan baik, maka
semua kegiatan yang dilakukan harus didasarkan kepada pedoman-pedoman yang dibuat dalam
sebuah rencana induk.
III.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13