Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus


Jenis studi kasus ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk studi
kasus untuk mengeksplorasi masalah penerapan prosedur terapi back massage
pada lansia dengan penyakit Rheumatoid Arthritis (Rematik) di Panti Sosial
Tresna Werdha Pagar Dewa Provinsi Bengkulu Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan Asuhan Keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

B. Subyek Studi Kasus


Subyek studi kasus yang digunakan dalam penerapan prosedur terapi
back massage pada lansia dengan Rheumatoid Arthritis (Rematik) di Panti
Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Provinsi Bengkulu adalah individu yang
menderita penyakit Rheumatoid Arthritis. Adapun subyek studi kasus yang
akan dianalisa berjumlah 2 orang dengan satu kasus masalah keperawatan
Rheumatoid Arthritis dan minimal perawatan selama 5 hari. Kriteria inklusi
dan ekslusi yang di tetapkan pada subjek penelitian yaitu :
1. Kriteria Inklusi
a. Penderita bersedia menjadi responden

b. Penderita Rheumatoid Arthritis dengan skala nyeri minimal 5 pada saat


pengkajian pertama
c. Manula aktif berusia 60-90 tahun
d. Terdapat tanda-tanda dan gejala Rheumatoid Arthritis seperti radang
sendi, dan pembengkakan pada area sendi pasien
Pasien telah dinyatakan mengalami penyakit Rheumatoid Arthritis
berdasarkan diagnosa dari dokter.

1
2

2. Kriteria Eksklusi
a. Penderita yang mengalami komplikasi berat seperti lumpuh
b. Penderita yang mengalami skala nyeri di angka 2

C. Fokus Studi Kasus


Fokus studi kasus ini yaitu upaya perawat dalam pemenuhan
kebutuhan rasa aman dan nyaman pasien Rheumatoid Arthritis dengan
melakukan penerapan prosedur terapi back massage untuk menurunkan nyeri
Rheumatoid Arthritis.

D. Tempat Dan Waktu Studi Kasus


Studi kasus ini akan dilakukan di Sosial Tresna Werdha (PSTW) Pagar
Dewa Provinsi Bengkulu. Studi kasus ini direncanakan akan dilaksanakan
pada bulan Januari 2021.

E. Prosedur Penelitian
Studi kasus diawali dengan penyusunan proposal yang menggunakan
metode studi kasus berupa laporan teori penerapan yang berjudul penerapan
prosedur penerapan Prosedur Terapi Back Maasage Untuk Menurunkan
Intensitas Nyeri Pada Lansia Yang Mengalami Rematik Di Panti Sosial
Tresna Provinsi Bengkulu Tahun 2021. Setelah disetujui oleh penguji
proposal maka penelitian dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data, data
studi kasus berupa hasil pengukuran, observasi dan wawancara terhadap
pasien yang dijadikan subyek studi kasus.

F. Metode Dan Instrument Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
3

Hasil anamnesis yang harus didapatkan berisi tentang identitas klien,


keluhan utama, riwayat penyakit sekarang– dahulu– keluarga, riwayat
psikologi, pola-pola fungsi kesehatan. Yang biasanya bersumber dari data
bisa dari klien, keluarga dan perawat lainnya.
b. Observasi dan pemeriksaaan fisik
Yang meliputi keadaan umum, pemeriksaan integumen, pemeriksaan
kepala leher, pemeriksaaan dada, pemeriksaan abdomen, pemeriksaan
inguinal, pemeriksaan ekstermitas, pemeriksaan neurologis (dengan
pendekatan : inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi ) pada sistem tubuh
klien. Data fokus yang harus didapatkan adalah sistem neurologis dan
ekstermitas
2. Instrument Pengumpulan Data
Alat atau instrumen pengumpulan data menggunakan format pengkajian
Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan yang ada di prodi DIII Keperawatan
Bengkulu.

G. Penyajian Data
Pada studi kasus data akan disajikan secara narasi dan tekstular mulai
dari gambaran karakteristik pasien dan prosedur tindakan dari fase
prainteraksi, orientasi, interaksi, dan fase terminasi penerapan terapi back
massage pada pasien rheumatoid arthritis.

H. Etika Studi Kasus

Peneliti akan mempertimbangkan etik dan legal penelitian untuk


melindungi penelitian untuk melindungi responden agar terhindar dari segala
bahaya serta ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Ethical clearance
mempertimbangkan hal-hal dibawah ini :
4

1. Self determinan

Pada studi kasus ini, responden diberi kebebasan untuk berpartisipasi


atau tidak dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.

2. Tanpa nama (anonimity)

Peneliti menjaga kerahasiaan responden dengan cara tidak mencantumkan


nama responden pada lembar pengumpulan data, peneliti hanya akan
memberi inisial sebagai pengganti identitas responden.

3. Kerahasiaan (confidentialy)

Semua informasi yang didapat dari responden tidak akan disebarluaskan


ke orang lain dan hanya peneliti yang mengetahuinya.
Dan 3 bulan setelah hasil penelitian di presentasikan, data yang diolah
akan dimusnahkan demi kerahasiaan responden.

4. Keadilan (justice)

Penelitian akan memperlakukan semua responden secara adil selama


pengumpulan data tanpa adanya diskriminasi, baik yang bersedia
mengikuti penelitian maupun yang menolak untuk menjadi responden
penelitian.

5. Asas kemanfaatan (beneficiency)

Asas kemanfaatan harus memiliki tiga prinsip yaitu bebas penderitaan,


bebas eksploitasi dan bebas risiko. Bebas penderitaan yaitu peneliti
menjamin responden tidak akan mengalami cidera, mengurangi rasa sakit,
dan tidak akan memberikan penderitaan pada responden. Bebas
eksploitasi dimana pemberian informasi dari responden akan digunakan
sebaik mungkin dan tidak akan digunakan secara sewenang-wenang demi
5

keutungan peneliti. Bebas risiko yaitu responden terhindar dari risiko


bahaya kedepannya. Tujuan dari penelitian adalah untuk menambah
pengetahuan, menerapkan pengkajian nyeri pada pasien rhemautoid
arthritis serta berperan dalam mengurangi hari lama rawat.

6. Maleficience

Peneliti menjamin tidak akan menyakiti, membahayakan, atau


memberikan ketidaknyamanan baik secara fisik maupun psikologis

Anda mungkin juga menyukai