ASMA BRONCHIALE
DISUSUN OLEH:
Yumi Baida Rahmah
11194692010087
i
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 11194692010087
Menyetujui
DAFTAR ISI
ii
Halaman
COVER............................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan........................................................................... 2
A. Konsep Keluarga........................................................................... 4
1. Definisi Keluarga........................................................................ 4
2. Struktur Keluarga....................................................................... 4
3. Tipe Keluarga............................................................................ 5
6. Perkembangan Keluarga........................................................... 8
C. Konsep Hipertensi.........................................................................19
1. Definisi Hipertensi......................................................................19
2. Klasifikasi Hipertensi.................................................................. 19
3. Etiologi Hipertensi...................................................................... 21
5. Manisfestasi Klinis..................................................................... 24
6. Pemeriksaan Diagnostik............................................................ 26
7. Penatalaksanaan....................................................................... 26
iii
I. Pengkajian Keperawatan..................................................................... 27
A. Data Keluarga................................................................................ 23
D. Kebiasaan Keluarga...................................................................... 29
E.Struktur Keluarga............................................................................ 29
F. Fungsi Keluarga............................................................................. 33
I. Pemeriksaan Fisik........................................................................... 37
K. Perencanaan.................................................................................. 44
Daftar Pustaka................................................................................................. 69
LAMPIRAN-LAMPIRA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia banyak sekali orang yang mengalami tekanan darah
tinggi dan jumlahnya terus bertambah bahkan tidak jarang tekanan darah
tinggi dapat menyebabkan berbagai komplikasi sehingga menyebabkan
kematian. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang di tunjukan
oleh angka sistolik dan angka diastol pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah (Wahdah 2011).
Menurut World Health Organization (WHO) mencatat pada tahun
2012 sedikitnya sejumlah 839 juta kasus Hipertensi, dan diperkirakan
menjadi 1,15 milyar pada tahun 2025 atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia, dimana penderitanya lebih banyak pada wanita 30% di
banding pria 29%. Sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terjadi terutama
di negara-negara berkembang sedangkan menurut American Heart
Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun
menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun
hamper sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi
merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-
masing individu dan hamper sama dengan gejala penyakit lainnya.
Gejala-gejalanya itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet
(vertigo), jantung berdebar-debar, mudah Ielah, penglihatan kabur, telinga
berdenging (tinnitus), dan mimisan (Kemenkes, 2014).
Indonesia menduduki urutan ke 10 negara dengan prevalensi
hipertensi tertinggi di dunia, sedangkan di provinsi Kalimantan selatan
(30,8 %), Kalimantan timur (29,6%) dan jawa barat (29,4%) (Riskesdas,
2013). Sedangkan menurut dinas kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan,
penyakit tidak menular pada tahun 2014 terdapat sebanyak 78,503
hingga pada tahun 2016 meningkat sebanyak 80,849 kasus hipertensi
menempati urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak di kota
Banjarmasin pada tahun 2018.
Sampai saat ini, hipertensi masih merupakan tantangan atau
masalah besar di Indonesia. Maka perlu adanya peran keluarga di dalam
1
2
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan asma
bronchial.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi tentang konsep asuhan keperawatan keluarga
b. Melakukan pengkajian pada asuhan keperawatan keluarga dengan
asma bronchial
c. Mengidentifikasi tentang masalah kesehatan dengan asuhan
keperawatan keluarga dengan asma bronchial
d. Melakukan intervensi keperawatan dengan asuhan keperawatan
keluarga dengan asma bronchial
e. Melakukan implementasi keperawatan dengan asuhan keperawatan
keluarga dengan asma bronchial
f. Melakukan evaluasi keperawatan asuhan keperawatan keluarga
dengan asma bronchial.
3
C. Manfaat
1. Teoritis
Teori asuhan keperawatan ini menggunakan konsep teori dari Betty
Neuman yaitu konsep ‘’Healt Care System’’. Hasil penulisan ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan informasi
dalam bidang keperawatan keluarga tentang asuhan keperawatan
keluarga dengan asma bronchial.
2. Praktis
a. Bagi Puskesmas
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanakan praktik pelayanan keperawatan khususnya pada
keluarga asma bronchial.
b. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai bahan masukan dalam kegiataan proses belajar tentang
asuhan keperawatan keluarga dengan asma bronchial yang dapat
digunakan acuan bagi praktik mahasiswa keperawatan.
c. Bagi Mahasiswa
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan pengetahuan dan
pengalaman khususnya dibidang keluarga dan komunitas pada
keluarga dengan asma bronchial.
d. Bagi Keluarga
Sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan tentang asma
bronchial beserta penatalaksanaannya
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
Menurut Harmoko (2012), banyak definisi yang diuraikan tentang
keluarga sesuai dengan perkembangan sosial masyarakat. Keluarga
adalah kumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota selalu
berinteraksi satu dengan yang lain.
2. Struktur Keluarga
Menurut Harmoko (2012) dalam Indra 2015, membagi struktur
keluarga sebagai berikut :
a. Elemen struktur keluarga menurut Friedman
1) Struktur peran keluarga
2) Nilai atau norma keluarga
3) Pola komunikasi keluarga
4) Struktur kekuatan keluarga
b. Ciri-ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi dimana masing-masing
anggota. Keluarga memiliki peran dan fungsi masing-masing
dapat tercapai.
2) Keterbatasan dalam mencapai tujuan
Setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung
jawabnya masing - masing sehingga dalam berinteraksi tidak
bisa semena-mena.
3) Perbedaan dan kekhususan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan
masing-masing anggota keluarga mempunyai peran dan
fungsi yang berbeda dan khas seperti halnya peran ayah
sebagai pencari nafkah utama, peran ibu yang merawat anak-
anak.
4
5
3. Tipe Keluarga
Menurut Harmoko (2012) dalam Indra 2015, membagi tipe
keluarga sebagai berikut:
a. Tipe tradisional
1) The nuclear family
Keluarga yang terdiri dari suami - istri dan anak.
2) The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami, istri (tanpa anak) yang hidup
bersama dalam satu rumah.
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami isteri yang sudah tua dengan
anak sudah memisahkan diri.
4) The childress family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan
karena mengejar karir atau pendidikan yang terjadi pada
wanita.
5) The extenden family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi.
6) The single – parent family
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak, hal ini
terjadi melalui proses perceraian atau kematian.
7) Commuter family
Keluarga dengan kedua orang tua bekerja di kota yang
berbeda, tapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal
dan orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul
dengan keluarga saat akhir pekan.
8) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur
yang tinggal bersama dalam satu rumah.
9) Kin network family
Ini adalah keluarga yang terdiri dari beberapa keluarga inti
yang tinggal dalam satu rumah yang saling berdekatan dan
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama
seperti dapur, kamar mandi, TV, telpon dan lain-lain.
6
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian perawat menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
2. Diagnosa keperawatan
Menurut Mubarak (2009) dalam Nugroho 2014, diagnosa
keperawatan adalah keputusan klinik mengenai individu, keluarga,
atau masyarakat, yang diperoleh melalui suatu proses pengumpulan
data dan analisis data secara cermat, memberikan dasar untuk
menetapkan tindakan dimana perawat bertanggung jawab untuk
melaksanakannya. Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan
berdasar data yang didapatkan pada pengkajian. Komponen
diagnose keperawatan meliputi Problem atau masalah, Etilogi atau
penyebab, dan Sign atau tanda yang dikenal dengan PES.Tipologi
dari diagnosa keperawatan :
a. Diagnosa aktual (terjadi defisit atau gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan, di mana masalah kesehatan memerlukan
bantuan untuk segera ditangani dengan cepat. Pada diagnosa
aktual, faktor yang berhubungan merupakan etiologi. Secara
umum faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosa
keperawatan keluarga adalah adanya:
1) Ketidaktahuan (kurang pengetahuan, pemahaman, dan
kesalahan persepsi)
2) Ketidakmauan (sikap dan motivasi)
3) Ketidakmampuan (kurangnya ketrampilan terhadap suatu
prosedur atau tindakan, kurangnya sumber daya keluarga,
baik finansial, fasilitas, system pendukung, lingkungan fisik,
dan psikologis) terhadap tugas kesehatan keluarga.
b. Diagnosa risiko tinggi (ancaman kesehatan)
Sudah ada data yang menunjang namun belum terjadi
gangguan,tapi tanda tersebut dapat menjadi masalah aktual
apabila tidak segera mendapat bantuan pemecahan dari tim
kesehatan atau keperawatan.
13
Krisis/keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensial masalah untuk di cegah 1
Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah 1
Masalah berat harus segera ditangani 2
Ada masalah tetapi tidak perlu Segera
ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Sumber: Mubarak (2009) dalam Suprajitno 2014
Skor
X Bobot
Angka tertinggi
C. Konsep Penyakit
1. Pengertian Asma Bronchial
19
3. Etiologi
20
Keadaan Kesehatan
Hub Keluarga
Keterangan
Pendidikan
Pekerjaan
Imunisai
Agama
Nama
Umur
L/P
KB
No
Kepala Tidak
1 Tn. D L 60 SMA Islam Sehat - Tidak
Keluarga Bekerja
9. Tipe Keluarga
Tipe keluarga adalah tipe usila yaitu sepasang lansia yang tingga satu
rumah, yang anaknya telah memisahkan diri dari rumahnya.
27
28
10. Genogram
Ny. N
64 th
Keterangan:
y
. : Laki-laki
: Perempuan
j
: Anggota keluarga yang sakit
: Meninggal perempuan
y
: Meninggal laki-laki
.
: Tinggal serumah
b) Tidur Malam
Dalam keluarga Ny. S, pada saat tidur dimalam hari dimuai dari
jam 10.00 sampai jam 04.00, dan Ny.S mengatakan tidurnya
merasa nyaman dan merasa cukup.
2) Kebiasaan Rekreasi
Keluarga sangat jarang rekreasi, kecuali saat diajak oleh anak dan
menantunya. Namun, Ny.S mengatakan terhibur ketika bermain
dengan cucu-cucunya yang berdekatan rumah dengannya.
3) Kebiasaan Makan Keluarga
a) Jenis Makanan
Nasi, lauk dan sayur
b) Frekuensi
3 kali sehari
c) Keseimbangan Gizi
Ny. S mengatakan masih menjaga makanan dengan baik yaitu
dengan memakan nasi, lauk, dan sayur setiap hari.
Tn. D mengatakan tidak terbiasa makan sayur, hanya saja sering
memakan makanan yang berminyak seperti gorengan.
12. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Tn. D sudah tidak bekerja agi, status ekonomi bersumber dari
anak beliau.
13. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
Seluruh anggota keluarga inti adalah suku asli Jawa bangsa Indonesia.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Banjar dan bahasa
Indonesia.
14. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)
Keyakinan Agama yang di pegang atau di anut keluarga Ny. S adalah
agama islam. Yang di tunjukan dengan anggota keluarga melakukan
tuntutan ajaran serta menjalankan perintah agama (mengaji, shalat,
berdzikir dan berpuasa) dan menjauhi larangan.
30
C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah (tipe, ukuran dan jumlah ruangan)
Luas rumah 6 x 14 m2. Status kepemilikan rumah saat ini adalah rumah
sendiri. Rumah yang dihuni sekarang adalah rumah sederhana,
berdinding papan, lantai papan yang dilapisi tikar, atap rumah terbuat
dari seng, rumah memiliki jamban cemplung sendiri, 2 kamar tidur,
dapur, dan ruang tamu.
2. Ventilasi dan Penerangan
Luas jendela > 10% luas ruangan rumah. Pencahayaan rumah baik,
terdapat ventilasi di atas jendela, jendela hanya 6 dan selalu dibuka
setiap hari, lantai bersih sering disapu, tidak ada bau yang kurang enak,
keluarga merasa bahagia tinggal di rumah.
3. Persediaan Air Bersih
Keluarga memiliki sumber air PDAM sendiri.
4. Pembuangan Sampah
Tidak ada tempat pembuangan sampah. Sampah biasanya di tumpuk
dan di bakar di depan rumah.
5. Pembuangan Air Limbah
Air limbah yang dihasilkan keluarga yaitu air cucian, air memasak dan
mandi. Limbah tidak ditampung, tetapi langsung buang di bawah rumah.
6. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air)
Keluarga memiliki jamban cemplung sendiri. Letak jamban cemplung
ada didalam rumah bagian belakang. Kondisi jamban cemplung cukup
bersih, tidak berlumut.
7. Denah Rumah
6m
U
Jamban Dapur
10 m
Ruang Tamu
Keterangan:
Kamar utama
Pintu
erangan: : pintu
8. Teras
Lingkungan Sekitar Rumah Jendela
32
Keluarga memiliki halaman rumah yang cukup luas, dan diisi dengan
tanaman tanaman bunga, dan juga pohon buah buahan, disamping kiri
rumah ada kandang ayam.
9. Sarana komunikasi dan transportasi
Sarana komunikasi di dalam keluarga Ny. S menggunakan handphone
dan memiliki 1 sepeda motor.
10. Fasilitas hiburan (TV, Radio, dll)
Keluarga memiliki 1 buah TV.
11. Fasilitas Pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. D sering memeriksakan kesehatan diPuskesmas Terminal
pada biasanya, dan Ny. S sering mengikuti kegiatan senam lansia setiap
minggu, namun pada saat pandemi keluarga tidak pernah lagi
kepelayanan kesehatan.
D. SOSIAL
1. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Tetangga sekitar memiliki empati yang tinggi dan saling bergotong
royong dalam melakukan suatu kegiataan.
2. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Ny. S tinggal menetap dan memiliki kepemilikan rumah sendiri.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga sering berkumpul pada sore hari di rumah tetangga,
4. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga termasuk dalam system pendukung dengan keluarga sejahtera
1 di tunjukan dengan rumah kepemilikan sendiri, mempunyai sepeda
motor dan masih adanya beberapa cicilan yang harus di bayar setiap
bulannya.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh keluarga ialah bahasa Banjar
dan Indonesia. Tidak ada waktu khusus untuk berkumpul dengan
keluarga, jika ada persoalan yang harus dibicarakan Tn. D dan Ny. S
akan langsung membicarakannya dirumah.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain, memiliki dan
mendukung. Persoalan dan masalah dalam keluarga selalu dibicarakan
bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi. Maka
dari itu keluarga selalu melakukan komunikasi terbuka. Tidak ada
masalah dalam keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang
baik, sopan santun, disamping itu sebagai contoh konkrit orang tua
selalu berdiskusi dengan anak-anaknya terhadap suatu masalah yang
ada, memandirikan anak agar memberikan pendapat ataupun masukan,
jika itu bisa cukup membantu untuk menyelesaikan masalah yang ada.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pendapat dari keluarga Ny. N sehat adalah keadaan dimana tidak ada
keluhan kesehatan yang mengganggu aktifitas sehari-hari dalam
keluarga, sedangkan sakit adalah saat ada salah satu anggota keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan yang sudah mengganggu aktifitas
sehari-hari dan perlu pengobatan baik tradisional atau medis.
4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Tn. D adalah keluarga dengan lanjut Usia, dan sudah tidak lagi
merencanakan akan menambah anggota keluarga. Namun tidak ada
riwayat dalam masalah reprosuksi sebelumnya.
34
5. Fungsi Ekonomi
Pendapatan keluarga dipergunakan dengan baik untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
3. Imunisasi
Tn.D dan Ny. S tidak pernah imunisasi.
4. Tumbuh Kembang
35
I. HARAPAN KELUARGA
Ny. D berharap dapat terus sehat dengan diusianya yang sudah masuk
lanjut usia. Dan bisa sealu bersama sama bahagia dengan seluruh anggota
keluargaya.
J. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA
Pemeriksaan Tn.D Ny. S
No
1 2 3
1 Penampilan Pantas sopan Pantas sopan
2 Kesadaran Sadar penuh Sadar penuh
3
Vital Sign
120/70 mmHg 130/80 mmHg
a. Tekanan darah
80x/menit 92x/menit
b. Nadi
c. Respirasi 14x/menit 18x/menit
d. Suhu
36,5ºC 36,2ºC
e. Berat badan
60 Kg 52kg
4
Kepala
Bentuk normal Bentuk normal
a. Bentuk
b. Rambut Rambut sudah muai memutih Rambut sudah muai memutih
c. Kulit kepala
Kulit kepala normal Kulit kepala normal
5
Mata
Bentuk normal Bentuk normal
a. Bentuk
b. Konjungtiva Konjungtiva tidak anemis Konjungtiva tidak anemis
c. Sclera Sclera tidak ikterik Sclera tidak ikterik
d. Fungsi penglihatan
Fungsi penglihatan kabur Fungsi penglihatan normal
6 Hidung
a. Bentuk hidung Bentuk normal Bentuk normal
b. Fungsi penciuman Fungsi penciuman baik Fungsi penciuman baik
7 Telinga
a. Bentuk Bentuk normal Bentuk normal
b. Fungsi pendengaran Fungsi pendengaran baik Fungsi pendengaran baik
24
8
Mulut
Bentuk normal Bentuk normal
a. Bentuk
b. Bibir Bibir tidak kering Bibir kering
c. Gigi
Gigi tidak lengkap Gigi lengkap
9
Leher
Bentuk normal Bentuk normal
a. Bentuk
b. JVP Tidak terdapat JVP Tidak terdapat JVP
c. KGB Tidak terdapat KGB Tidak terdapat KGB
d. Pergerakan
Tidak ada pembatasan gerak Tidak ada pembatasan gerak
10
Dada
Pergerakan dada simetris Pergerakan dada simetris
a. Pergerakan
b. Bunyi nafas Bunyi nafas vesikuler Bunyi nafas vesikuler
c. Bunyi jantung
Terdapat bunyi S1 dan S2 Terdapat bunyi S1 dan S2
11 Abdomen
a. Bentuk Bentuk normal Bentuk normal
b. Bising usus Bising usus 12x/menit Bising usus 10x/menit
12 Ekstrimitas Tidak ada pembatasan gerak Tidak ada pembatasan gerak
1 Ancaman
2 Kurang/Tidak Sehat
Ny. S menderita asma bronchial yang masih sering kambuh dan masih
pengibatan rutin
3 Defisit
3 Merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga Tn. D tau tentang cara
atau punya masalah merawat anggota keluarga yang
sakit, namun sering denail jika
ada keluhan yang dirasakan.
M. DAFTAR MASALAH
No Data Problem
Data obyektif:
Suhu : 36,5 ºC
Data obyektif:
Suhu : 36,2ºC
27
1. Sifat masalah 1
- Tinggi 3 2/3 x 1 =
- Cukup 2 2/3
- Rendahs 1
4. Menonjolnya masalah 1
Total 3
1. Sifat masalah 1
- Tidak dapat 1
0
- Tinggi 3 1/3 x 1 =
- Cukup 2 1/3
- Rendah 1
4. Menonjolnya masalah 1
Total 1
29
O. PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA INTEGRASI DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN NANDA/INCP, NOC,
NIC
Diagnosa
NOC NIC
Data Keperawatan
Data Subyektif: 00080 Ketidakefktifan 1831 Keluarga mampu mengenal 5510 Pendidikan kesehatan:
manajemen masalah tentang mengajarkan proses penyakit yang
- Ny. N mengatakan kurang
kesehatan pengetahuan dan perilaku dialami
tahu tentang tentang tanda
kesehatan
gejala hipertensi Mengajarkan : diet yang tepat
Pengetahuan : anjurkan 5614
- Ny. N mengatakan saat Dukungan memberi perawatan
diet
sakit kepala/pusing hanya 1802 7040
Dukungan keluarga
di diamkan hingga sakitnya Pengetahuan : regimen
sedikit berkurang dan pengobatan 7140
Mengunjungi fasilitas kesehatan
hilang
1813 Keluarga mampu 7560
Suhu : 36,2ºC
- Pengetahuan tentang
penyakit hipertensi kurang
baik
- Penghasilan keluarga
hanya cukup untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari
Data subyektif: 00188 Perilaku 1803 Keluarga mampu mengenal 7560 Mengunjungi fasilitas kesehatan
kesehatan
31
Suhu : 36,2ºC
25 Ketidakefktifan 1. Memberikan S:
Desember manajemen pendidikan kesehatan
1. Ny. N mengatakan sudah mengerti
2018 kesehatan tentang hipertensi khususnya
dan mengetahui mengenai penyakit
mengenai : pengertian,
yang di derita (yaitu hipertensi)
penyebab, tanda gejala,
2. Ny. N mengatakan sudah
akibat, klasifikasi, dampak
mengetahui dampah jika tidak di
dari hipertensi
obati dan ditangani
2. Memberikan
O:
pendidikan mengenai diet
yang tepat untuk mencegah 1. Keadaan Umum : baik
kekambuhan penyakit Tekanan Darah: 190/120 mmHg
hipertensi yang dialami Nadi : 95x /menit
3. Memotivasi keluarga Suhu : 36,2
dan memberi dukungan Pernafasan : 18x /menit
dalam memenuhi kebutuhan 2. Keluarga Ny. N tampak tidak
yang diperlukan pasien menanyakan tentang penyakitnya
33
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Namun pada kasus penyakit hipertensi yang terjadi pada Ny. N disebabkan
oleh hipertensi esensial atau hipertensi primer. Hal ini disebabkan karena
ikan asin.
Tanda dan gejala Hipertensi secara teori yaitu tengkuk terasa pegal,
wajah merah, gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala, mudah marah,
telinga berdengung, sukar tidur, sesak nafas, mudah lelah, mata berkunang-
kunang, dan mimisan. Namun yang ditemukan pada kasus keluarga Ny. N
43
44
sakit kepala dan pusing tak tertahankan, tengkuk terasa pegal dan
keluarga Ny. N adapun yang dikaji adalah data umum, riwayat dan tahap
B. Diagnosa Keperawatan
status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi sampai dengan masalah
keluarga, maka kesenjangan antara teori dan kasus yang dijumpai pada
keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat. Resiko tinggi
masalah kesehatan actual yang dapat terjadi dengan cepat apabila tidak
C. Intervensi Keperawatan
teori sifat masalah terbagi menjadi tiga yaitu aktual dengan nilai 3, resiko
dengan nilai 2, potensial dengan nilai 1 dan bobot dengan nilai 1. Namun
D. Implementasi Keperawatan
sumber pendukung lainnya. Pelaksanaan yang dibuat pada kasus tidak ada
E. Evaluasi Keperawatan
penyebab dari hipertensi adalah suka makan asin, dan tanda dan gejala dari
F. Dokumentasi Keperawatan
A. Kesimpulan
Komplikasi pada Ny. N belum terjadi, hal ini disebabkan karena Ny. N
sering mengkonsumsi obat warung untuk komplikasi yang lainnya seperti
penyakit jantung koroner, penyakit ginjal kronik dan gagal ginjal terminal,
stroke, kebutaan tidak ditemukan pada Ny. N.
48
49
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA