Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN UJIAN MINI-CEX

A. Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Alamat : Gendong
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa medis : DM, selulitis
No. CM : 414332

B. Identitas Penanggung jawab

Nama : Ny.S
Alamat : Gendong
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hubungan dg klien : Anak

C. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan badan lemas, kaki sebelah kanan nyeri dan kemerahan

2. Riwayat Kesehatan Sekarang


Pasien mengatakan badan lemas dan nyeri di kaki sebelah kanan serta
kemerahan

3. Riwayat Kesehatan Dahulu


Pasien mengatakan mempunyai penyakit Diabetes kurang lebih 1 tahun yang
lalu dan tidak rutin mengkonsumsi obat gula.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga lain yang mempunyai penyakit Diabetes
Melitus

5. Genogram
Ny.M usia 60 tahun tinggal bersama anak keduanya. Suami Ny.M sudah
meninggal kurang lebih 5 tahun yang lalu karena sakit darah tinggi. Ny.M
mempunyai 4 orang anak, 2 anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Ny.M
mempunyai 4 orang cucu.

A. REVIEW of SISTEM (ROS)


Keadaan umum : Pasien terlihat lemah
Kesadaran : Compos mentis
Skala Koma Glasgow : Verbal 5 Psikomotor 6 Mata 4
TB / BB : 155cm / 58Kg
Tanda-tanda vital : Nadi 80x/menit, Temp:36,3°C,RR: 18x/menit, Tensi
120/90mmHg, GDS: 256 gr/dl
1. Sistem Perkemihan
Gejala (Subyektif)
a. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak ada
b. Riwayat penggunaan diuretik : Tidak ada
c. Rasa nyeri/rasa terbakar saat kencing : Tidak ada
d. Kesulitan BAK : Tidak ada
Tanda (Obyektif) :
a. Pola BAK : Frekuensi 10x/hari
b. Perubahan kandung kemih : Tidak ada
c. Karakteristik urine : Warna kuning jernih, Jumlah kurang lebih 2liter, bau
khas amonia
2. Sistem Endokrin
Gejala (Subyektif)

a. Poliuria :Pasien mengatakan bisa BAK sampai 10x dalam sehari


b. Polidipsia : Pasien mengatakan sering merasa haus
c. Polifagia : Pasien mengatakan sering merasa lapar.
d. Susah Tidur : Pasien mengatakan susah tidur dan sering terbangun di
malam hari karena ingin BAK dan nyeri di kaki.
e. Sering Merasa Lemah : Pasien mengatakan sering merasa lemas
f. Mudah Lelah : Pasien mengatakan merasa mudah lelah jika sedang
beraktivitas berat.
g. Emosi Labil : Pasien mengatakan jadi mudah tersinggung ketika ada
hal yang tidak sesuai dengan keinginan
h. Gangguan Penglihatan (Mata Kabur) : Pasien mengatakan tidak mengalami
gangguan pada penglihatan
i. Perubahan Menstruasi/Libido : Pasien mengatakan sudah tidak mengalami
menstruasi
j. Sering Luka : Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah terluka,
hanya kali ini kaki sebela kanan kemerahan dan nyeri
k. Riwayat Penggunaan Kortikosteroid Jangka Panjang : Pasien mengatakan
tidak mengkonsumsi obat
l. Riwayat Penyakit Keturunan dalam Keluarga : Pasien mengatakan keluarga
lain tidak ada yang memiliki riwayat sakit Diabetes
m. Riwayat Trauma Kepala : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
trauma kepala
n. Riwayat Pengangkatan Kelenjar Thyroid : pasien mengatakan tidak pernah
mengalami bengkak di leher dan tidak pernah menjalani operasi untuk
pengangkatan kelenjar thyroid
o. Riwayat Defisiensi Iodin : Pasien mengatakan tidak pernah mengalami
defisiensi iodin
p. Lain – lain :
Pasien mengtakan memiliki riwayat Diabetes sejak 1 tahun yang lalu.
Pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan rutin dan tidak pernah minum
obat untuk mengontrol gula darah. Pasien juga mengatakan belum
mengontrol makan, olahraga juga tidak pernah. Aktivitas fisik yang
dilakukan pasien dirumah biasanya menyapu, ngepel, memasak dan
mencuci.
Tanda (Obyektif)
a. Keterlambatan Pubertas : Tidak ada
b. Tubuh Sangat Pendek : Tidak
c. Luka Sulit Sembuh : Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah
memiliki luka. Saat ini pasien mengeluh kaki kanan nyeri dan kemerahan
yang muncul tiba-tiba.
d. Peningkatan Suhu Tubuh : Pasien mengatakan tidak merasakan demam
e. Penurunan Berat Badan :Pasien mengatakan tidka ada penurunan berat
badan yang signifikan, karena pasien juga tidak pernah melakukan
penimbangan berat badan.
f. Tremor : Pasien mengatakan tidak mengalami tremor.
g. Berjerawat Banyak : Pasien mengatakan tidak berjerawat. Pasien
terlihat tidak sedang berjerawat
h. Moon Face : Pasien tidak terlihat mengalami moon face
i. Buffalo Hump (Punuk) : Tidak terlihat adanya punuk pada pasien
j. Striae pada Abdomen : Tidak terlihat adanya striae pada abdomen
pasien
k. Edema : Terlihat sedikit bengkak pada kaki kanan
pasien yang kemerahan.
3. Sistem Integumen
Gejala (Subyektif)
a. Riwayat Gangguan Kulit : Tidak ada
b. Keluhan Klien : Pasien mengatakan nyeri pada kaki
kanan yang kemerahan dan sedikit bengkak
Tanda (Obyektif)
a. Penampilan Lesi Kulit : Tidak ada
b. Lokasi Lesi Kulit
- Regio : Tidak ada
- Regio Relatif : Tidak ada
c. Jumlah Lesi Kulit : Tidak ada
d. Penyebab lesi kulit : Tidak ada
e. Abnormalitas Kuku : Tidak ada
f. Abnormalitas Rambut : Tidak ada
g. Penyebaran/Kualitas Rambut : Normal
h. Diaforesis : Tidak ada
i. Laserasi : Tidak ada
j. Ulserasi : Tidak ada
k. Ekimosis : Tidak ada
l. Luka Bakar (Derajat/Persen) : Tidak ada
m. Drainase : Tidak ada
n. Ruam Kulit Primer
- Makula : Tidak Ada
- Eritema : Tidak Ada
- Papula : Tidak Ada
- Nodula : Tidak Ada
- Vesikula : Tidak Ada
- Bula : Tidak Ada
- Pustula : Tidak Ada
- Urtika : Tidak Ada
o. Ruam Kulit Sekunder
- Skuama : Tidak Ada
- Krusta : Tidak Ada
- Erosi : Tidak Ada
- Ekskoriasi : Tidak Ada
- Ulkus : Tidak ada
- Rhagaden : Tidak Ada
- Parut : Tidak Ada
- Keloid : Tidak Ada
- Abses : Tidak Ada
- Likenifikasi : Tidak Ada
- Guma : Tidak Ada
- Hiperpigmentasi : Ada, kemerahan di kaki sebelah kanan
p. Lain – lain
Pasien mengatakan kemerahan di kaki kanan muncul tiba-tiba dan tidak
didahului dengan luka.
4. Sistem Sensori
Gejala (Subyektif)
Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan
Tanda (Obyektif) :
Pengkajian nyeri :
P : Kemerahan di kaki kanan
Q : Panas
R : Kaki kanan
S : Skala 3
T : Terus Menerus

MASALAH KEPERAWATAN

N TGL/JAM SYMTOM ETIOLOGI PROBLEM


O
1 03-11-2020/ DS: Disfungsi Ketidakstabilan
10.00 WIB - Pasien mengatakan Pankreas Kadar Glukosa
memiliki riwayat Darah (D.0027)
DM lurang lebih 1
tahun
- Pasien mengatakan
tidak
mengkonsumsi obat
gula secara rutin
- Pasien mengatakan
tidak melakukan
pemeriksaan gula
darah secara rutin
DO:
- Pasien terlihat
lemah
- Terdapat kemerahan
dan sedikit bengkak
di kaki sebelah
kanan pasien
- Nadi:80x/menit,
Temp:36,3°C,
RR:18x/menit,
Tensi:120/90mmHg
GDS: 256 gr/dl
2. 03/11/2020 DS : Faktor Gangguan
10.00 WIB - Pasien mengatakan mekanis Integritas
nyeri di kaki (gesekan) dan Kulit/Jaringan
sebelah kanan serta Neuropati (D.0192)
kemerahan perifer
- Pasien mengeluh
nyeri dan
kemerahan di kaki
muncul tiba-tiba.
DO :
- Terlihat kemerahan
dan sedikit bengkak
di kaki sebelah
kanan pasien
- Pengkajian nyeri :
P : Kemerahan di
kaki kanan
Q : Panas
R : Kaki kanan
S : Skala 3
T : Terus Menerus
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

NO TGL/JAM TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI


DP HASIL
1 03-11-2020/ Setelah dilakukan SIKI : Manajemen
10.00 WIB tindakan keperawatan Hiperglikemia
selama 1x7jam maka Observasi
masalah Ketidakstabilan 1. Monitor kadar gula darah
Kadar Glukosa Darah 2. Monitor tanda dan gejala
Teratasi dengan kriteria hiperglikemia (poliuri,
hasil : polifagia, polidipsia,
Kadar glukosa dalam kelemahan, pandangan
darah membaik kabur)
(terkontrol) Terapeutik
Konsultasi dengan medis jika
tanda dan gejala hiperglikemia
tetap ada atau memburuk
Edukasi
1. Anjurkan kepatuhan terhadap
diet
2. Anjurkan pengelolaan
diabetes (penggunaan insulin,
obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian
karbohidrat)
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian insulin
2. Kolaborasi pemberian cairan
IV
2 03-11-2020/ Setelah dilakukan SIKI : Perawatan Luka
10.00 WIB tindakan keperawatan (I.14564)
selama 1x7jam maka Observasi
masalah Gangguan 1. Monitor karakteristik luka
Integritas Kulit/Jaringan 2. Monitor tanda-tanda infeksi
teratasi dengan kriteria Terapeutik
hasil : 1. Lepaskan balutan secara
- Nyeri, perdarahan, perlahan
kemerahan, hematoma 2. Bersihkan dengan cairan NaCl
berkurang atau sesuai kebutuhan
- Elastisitas meningkat 3. Pasang balutan sesuai jenis
luka
4. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur
debridement
2. Kolaborasi pemberian
antibiotik

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI TTD/
Dx NAMA
1 03/11/2020 Melakukan pemeriksaan S:
12.00 WIB kadar glukosa darah - Pasien mengatakan
gula darahnya naik
- Pasien mengatakan
hanya makan makanan
yang disediakan oleh
RS
O:
- GDS 342 gr/dl
Kolaborasi pemberian S :
insulin - Pasien mengatakan
selama di RS selalu
disuntik insulin jika
gula darahnya tinggi
- Pasien mengatakan
tadi pagi sudah
disuntik insulin 8 unit
O:
Pasien mendapatkan
suntikan insulin 12 unit
Sleeding scale
Tanggal Jam GDS Dosis Insulin
02/11/2020 06.00 286 gr/dl 8 unit
12.00 207 gr/dl 4 unit
20.00 183 gr/dl 0 unit
03/11/2020 06.00 256 gr/dl 8 unit
12.00 342 gr/dl 12 unit

Patokan Pemberian Insulin


GDS DOSIS
<200 0 UNIT
201 – 250 4 UNIT
251 - 300 8 UNIT
301 – 350 12 UNIT
351 - 400 16 UNIT
401 - 450 20 UNIT
>450 24 UNIT

MINI-CEX INJEKSI INSULIN

A. Persiapan Alat
1. Alkohol swab
2. Insulin pen
3. Neddle
4. Bak Instrumen
B. Langkah-langkah Keterampilan sesuai dengan fase orientasi, fase kerja dan fase
terminasi
Fase Orientasi
1. Berikan salam kepada pasien
2. Jelaskan kepada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan
3. Meminta persetujuan kepada pasien dan kontrak waktu
4. Dekatkan alat-alat ke pasien
5. Cuci tangan
6. Pasang handscoon
7. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
8. Naikkan lengan baju pasien
Fase Kerja
1. Buka penutup insulin pen, pasang needle ke insulin pen.
2. Putar tombol dosis sesuai dengan yang diinginkan
3. Bersihkan area yang akan disuntik menggunakan alkohol swab
4. Pegang insulin dengan cara digenggam dengan 4 jari dengan ibu jari pada tombol
dosis
5. Cubit lokasi penyuntikan kemudian injeksikan ke lokasi ssecara tegak lurus.
6. Tekan tombol dosis dengan ibu jari hingga menunjukkan angka 0 dan tahan
selama 6 detik untuk mencegah insulin keluar dari tempat penyuntikan.
7. Tarik perlahan insulin pen dengan posisi tetap tegak lurus
8. Pasang penutup jarum, kemudian pasang penutup insulin pen.
Fase Terminasi
1. Jelaskan kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai dilakukan
2. Rapikan baju pasien
3. Lakukan evaluasi kegiatan dengan pasien
4. Dokumentasikan tindakan
INJEKSI INSULIN

1. Alkohol swab
2. Insulin pen
PERSIAPAN ALAT
3. Neddle
4. Bak Instrumen
1. Menjelaskan prosedur pada pasien tentang maksud dan
tujuan tindakan
PERSIAPAN PASIEN
2. Meminta persetujuan kepada pasien dan kontrak waktu
3. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
1. Dekatkan alat-alat ke pasien
2. Cuci tangan
3. Pasang handscoon
4. Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
5. Naikkan lengan baju pasien
6. Buka penutup insulin pen, pasang needle ke insulin pen.
7. Putar tombol dosis sesuai dengan yang diinginkan
8. Bersihkan area yang akan disuntik menggunakan alkohol
swab
9. Pegang insulin dengan cara digenggam dengan 4 jari
dengan ibu jari pada tombol dosis
10. Cubit lokasi penyuntikan kemudian injeksikan ke lokasi
PROSEDUR
ssecara tegak lurus.
PELAKSANAAN
11. Tekan tombol dosis dengan ibu jari hingga menunjukkan
angka 0 dan tahan selama 6 detik untuk mencegah insulin
keluar dari tempat penyuntikan.
12. Tarik perlahan insulin pen dengan posisi tetap tegak lurus
13. Pasang penutup jarum, kemudian pasang penutup insulin
pen.
14. Jelaskan kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai
dilakukan
15. Rapikan baju pasien
16. Lakukan evaluasi kegiatan dengan pasien
17. Dokumentasikan tindakan

Anda mungkin juga menyukai