Anda di halaman 1dari 5

PEDOMAN PENGISIAN IJAZAH SEKOLAH/MADRASAH

MUHAMMADIYAH PEKANBARU TAHUN 2019- 2020

HALAMAN MUKA IJAZAH

1. Nomor Ijazah di tulis/di ketik sesuai dengan nomor pada lampiran surat kami
2. Nama Sekolah/Madrasah ditulis/di ketik sesuai dengan izin operasional Sekolah/Madrasah yang
bersangkutan
3. Nomor Urut Sekolah/Madrasah di tulis/di ketik contoh: Sekolah Dasar Muhammadiyah (01)
4. Nama pada Ijazah di tulis/di ketik dengan huruf Kapital sesuai nama pada daftar peserta ujian
Yang bersangkutan
5. Tempat tanggal lahir di tulis/ di ketik sesuai pada daftar peserta ujian
6. Nama Orang tua di tulis/ di ketik dengan yang terdaftar pada peserta ujian yang bersangkutan
7. Nomor Induk Siswa di tulis/ di ketik dengan nomor Induk Siswa Nasional peserta ujian yang
bersangkutan
8. Tanggal pada Ijazah di tulis/ di ketik dengan tanggal, bulan, tahun Hijriyah dan Miladiyah
9. Nama Kepala Sekolah di tulis/ di ketik sesuai dengan nama pada penandatangan surat resmi
10. Di tulis/ di ketik Nomor Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah Kepala Sekolah

HALAMAN BELAKANG IJAZAH

1. Nama Sekolah di tulis/ di ketik sesuai dengan No. 2 pada lembaran Muka Ijazah
2. Nama di tulis/ di ketik sesuai dengan No. 4 pada lembaran Muka Ijazah
3. Tempat tanggal lahir di tulis/ di ketik sesuai dengan No. 5 pada lembaran Muka Ijazah
4. Nomor Induk Siswa di tulis/ di ketik sesuai dengan No. 7 pada lembaran Muka Ijazah
5. Di tulis/ di ketik dengan nomor peserta ujian yang terdapat pada daftar peserta ujian
6. Kolom angka masing- masing mata pelajaran di tulis/ di ketik sesuai dengan hasil ujian masing-
masing peserta
7. Kolom Huruf di tulis/ di ketik dengan huruf sesuai dengan angka yang ada pada kolom angka
8. Kolom rata- rata di tulis dengan menjumlahkan nilai pada kolom angka dan membagi dengan
jumlah mata pelajaran
9. Tanggal pada Ijazah di tulis/ di ketik sesuai dengan No. 8 pada lembaran muka Ijazah
10. Nama Kepala Sekolah di tulis/ di ketik sesuai dengan No. 9 pada lembaran Muka Ijazah
11. Nomor Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah sesuai dengan No. 10 pada lembaran muka Ijazah

Lampiran

1. SD Muhammadiyah 1 Pekanbaru : 001 s/d 048


2. SD Muhammadiyah 2 Pekanbaru : 049 s/d 081
3. SD Muhammadiyah 3 Pekanbaru : 082 s/d 169
4. SD Muhammadiyah 4 Pekanbaru : 170 s/d 217
5. SD Muhammadiyah 5 Pekanbaru : 218 s/d 231
6. SD Muhammadiyah 6 Pekanbaru : 232 s/d 277
7. SD Muhammadiyah 7 Pekanbaru : 278 s/d 293
8. MI Muhammadiyah 1 Pekanbaru : 294 s/d 340
9. MI Muhammadiyah 2 Pekanbaru : 341 s/d 386
10. SMP Muhammadiyah 1 Pekanbaru : 387 s/d 609
11. SMP Muhammadiyah 2 Pekanbaru : 610 s/d 671
12. MTs Muhammadiyah 1 Pekanbaru : 672 s/d 691
13. MTs Muhammadiyah 2 Pekanbaru : 692 s/d 864
cara menghafal al-quran gontor universitas islam terbaik - mahasiswa - pesantren
Ada berbagai cara menghafal al-Quran yang dapat digunakan oleh seorang Muslim dalam
usahanya untuk menghafal kitab suci ini. Kali ini kita akan membahas Metode 3T+1M yang
digunakan di Universitas Darussalam Gontor

Metode ini tergolong mudah dan efektif. Namun tentunya diperlukan ketekunan untuk dapat
berhasil.

Table of Contents
Fadilah Menghafal Al-Quran
Al-Quran menjadi syafaat di hari kiamat
Mendapatkan pertolongan Allah
Menambah kenikmatan dalam Shalat
Menjadikan gaya hidup lebih Islami
Menghafal Al-Quran itu Mudah
Hal yang perlu diperhatikan dalam menghafal al-Quran
Menata Niat
Menjauhi Maksiat
Membangun Lingkungan Kondusif
Cara Menghafal Al-Quran dengan Metode 3T+1M
Talqin atau Tasmi’
Tafahhum
Tikrar
Muraja’ah
Tips dalam menghafal al-Quran
Menggunakan 1 mushaf
Mendengarkan Bacaan Qari
Teknologi, sarana memaksimalkan cara menghafal al-quran
Frequently Asked Questions (FAQ)
Penutup
Fadilah Menghafal Al-Quran
Sebelum masuk ke dalam metode, sangatlah penting untuk mengetahui keutamaan dari menghafal
al-Quran. Berikut di antaranya.

Al-Quran menjadi syafaat di hari kiamat


Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ِ‫ا ْق َرأُوْ ا القُرْ آنَ فَإِنَّهُ يَأْتِ ْي يَوْ َم القِيَا َم ِة َشفِ ْيعًا أِل َصْ َحابِه‬

“Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul
Qur’an” (HR. Muslim 804)

Mendapatkan pertolongan Allah


Allah menegaskan bahwa siapa yang menolong Allah, maka Allah akan menolongya. (Q.S.
Muhammad: 7). Menghafal Al-Quran adalah salah satu bentuk menolong Allah; yaitu
memperjuangankan agama Islam.

Menambah kenikmatan dalam Shalat


Seorang hafidz akan menikmati shalat yang ia lakukan, baik ia sebagai imam maupun ma’mum.

Menjadikan gaya hidup lebih Islami


Seorang hafidz selalu berinteraksi dengan al-Quran, memperbanyak shalat sunnah (terutama shalat
malam) untuk mengulangi bacaan. Dengan demikian, saat ia mulai menghafal al-Quran, maka
sejatinya gaya hidupnya juga telah berubah menjadi lebih Islami.

Menghafal Al-Quran itu Mudah


Yang perlu diyakini juga, sebelum memulai menghafal, bahwa menghafal al-Quran itu mudah.

Allah SWT berfirman:

‫َولَقَ ْد يَسَّرْ نَا ْالقُرْ آنَ لِل ِّذ ْك ِر فَهَلْ ِمن ُّم َّد ِك ٍر‬

“Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau
mengambil pelajaran?” QS Al-Qamar: 17

Kata “liddzikri” dalam ayat diatas, selain dtafsirkan ‘untuk peringatan’, dapat juga ditafsirkan
‘untuk diingat’.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menghafal al-Quran


Menata Niat
Niat yang tepat sangatlah penting. Adalah sebuah bencana jika kita telah menghabiskan waktu dan
tenaga untuk menghafalkan al-quran, namun ternyata usaha tersebut sia-sia karena niat kita salah.

Niat yang tepat tentunya adalah ibadah lillahi taala. Jangan sampai niat kita terkotori dengan noda
seperti keinginan untuk dipuji, untuk dikenal, untuk mendapat dunia dll.

Menjauhi Maksiat
Imam Syafii pernah bercerita kepada gurunya tentang susahnya menghafal. Lalu gurunya
menasehatinya untuk menjauhi maksiat. Karena ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak
diberikan kepada orang yang bermaksiat.

Membangun Lingkungan Kondusif


Akan jauh lebih mudah dalam menghafal jika anda berada di lingkungan yang mendukung. Jika
anda tidak memiliki, buatlah.

Bagaimana caranya?

Ajak beberapa teman anda yang sama-sama memiliki niat kuat untuk menghafal Al-Quran untuk
saling mengingatkan serta saling membantu.

Dengan memahami cara menghafal al-Quran yang tepat, insyaAllah proses menghafal al-Quran
akan lebih mudah
Cara Menghafal Al-Quran dengan Metode 3T+1M
Talqin atau Tasmi’
Talqin berarti seorang Ustadz membacakan al-Quran untuk kemudian diikuti oleh para muridnya.

Jika anda tidak memiliki Ustadz yang dapat membacakan kepada Anda, mendengarkan bacaan al-
Quran dari rekaman juga dapat menjadi salah satu alternatif.

Meskipun alternatif tersebut tidak sebagai sebaik jika anda berhadapan dengan ustadz secara
langsung. Karena jika anda berhadapan langsung dengan Ustadz, maka bacaan anda yang salah
saat mengikuti bacaan, dapat langsung dikoreksi.

Adapun tasmi’ berarti seorang murid membaca al-Quran untuk didengarkan oleh ustadz.

Tafahhum
Arti dari tafahhum adalah memahami arti dari bacaan Al-Quran yang akan dihafal. Tentunya tidak
semua orang harus melalui tahapan ini dalam menghafal. Yang dianjurkan untuk memahami al-
Quran saat menghafal adalah mereka yang berusia remaja serta dewasa.

Tikrar
Tikrar berarti mengulang-ulangi bacaaan hingga hafal.

Caranya?

Baca ayat pertama hingga 10-20 kali hingga hafal


Lalu baca ayat kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Baca ayat pertama + kedua sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Lalu baca ayat ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Kembali baca ayat pertama + kedua + ketiga sebanyak 10-20 kali hingga hafal
Dan seterusnya
Muraja’ah
Setelah hafal, ulangi kembali bacaan tersebut. Inilah yang dimaksud dengan muraja’ah.

Muraja’ah sangat penting karena muraja’ah inilah yang akan melekatkan hafalan secara lebih kuat
ke dalam benak kita.

Muraja’ah adalah sebuah kenikmatan bagi seorang hafidz karena dia akan banyak berinteraksi
dengan al-Quran
Tips dalam menghafal al-Quran
Menggunakan 1 mushaf
Sangat dianjurkan untuk menggunakan 1 Mushaf yang sama selama proses menghafalkan Al-
Quran. Hal ini akan sangat memudahkan dalam proses menghafal.

Mendengarkan Bacaan Qari


Membiasakan diri mendengarkan bacaan dari seorang qari dapat membantu kita dalam menambah
ataupun mengulangi hafalan.

Anda dapat mendengarkan bacaan para Imam di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dapat
membantu kita memiliki makharijul huruf yang tepat. Plus, kita juga dapat membiasakan diri untuk
berhenti (waqf) di titik yang tepat.

Selain itu, anda juga dapat mendengarkan qari lain yang anda sukai. Untuk memudahkan dalam
hafalan, usahakan mendengarkan bacaan murattal, bukan mujawwad.

Salah satu qiraah murattal yang dapat anda dengarkan dapat ditemukan di sini

Teknologi, sarana memaksimalkan cara menghafal al-quran


Berada dalam perjalanan namun tidak membawa mushaf? Pastikan anda sudah menginstall aplikasi
Al-Quran di HP. Sehingga kemanapun anda pergi, anda dapat selalu membaca ataupun
mendengarkan al-Quran.

Frequently Asked Questions (FAQ)


Kapankah waktu yang terbaik untuk menambah hafalan dan murajaah?

Waktu terbaik untuk menambah hafalan adalah pada sepertiga malam terakhir dan dilanjutkan
setelah shubuh hingga terbitnya matahari.
Waktu terbaik untuk murajaah adalah pada saat shalat sunnah serta setelah shalat fardhu.
Bolehkah seorang wanita yang sedang haid mengulangi hafalan?

Para ulama berbeda pendapat dalam hal seorang wanita haid membaca al-Quran ataupun
mengulangi hafalan (muraja’ah) tanpa menyentuh mushaf. Sebagian ulama membolehkan,
sebagian lagi tidak membolehkan. Kedua pendapat ini dapat digunakan karena keduanya memiliki
dalil dan hujjahnya.

Adapun pendapat yang digunakan oleh Markaz Al-Quran UNIDA Gontor adalah Fatwa dari
Markaz Al-Fatwa Qatar yang membolehkan. Wallahu a’lam bishshawaab.
Berapa halaman tambahan yang saya hafalkan setiap hari?
Tergantung dari kemampuan masing-masing. Namun yang disarankan sekitar 1/4 atau 1/3 hingga
1/2 halaman perhari untuk pemula. Adapun bagi yang sudah terbiasa, bisa 1 halaman perhari
ataupun lebih.
Memulai lebih baik juz depan atau juz belakang (surat surat pendek)?

Mungkin tidak menggunakan istilah “lebih baik” mana? Tapi “lebih cocok” mana?

1. Jika anda sudah memulai menghafalkan satu surat, maka selesaikan satu surat itu. Tidak perlu
dipotong.
Misal: anda sedang menghafalkan surat al-Baqarah sudah sampai di juz 2. Maka lanjut saja
hafalannya sampai tuntas surat alBaqarah. Atau jika anda sedang menghafal surat al-Mulk,
lanjutkan saja sampai selesai surah al-Mulk. Dst.

2. Jika anda belum memulai menghafal, maka memang menurut beberapa Hafidz lebih cocok
hafalan mulai dari surat-surat pendek, yang sering didengar dan digunakan untuk shalat. Yaitu
Qishar asSuar (Surat-surat pendek) dari Juz 30, 29, 28, 27 atau (30 saja). Kemudian bisa
dilanjutkan dari juz 1-26. Hal ini dikarenakan:
a. Lebih sering digunakan dalam imamah shalat. Supaya hafalannya bisa dimanfaatkan untuk
imamah atau untuk mengislah kalau ada imam yang salah.
b. Karena menghafalkan dengan cerita/pembahasan yang pendek akan lebih memudahkan.
Daripada pembahasan yang panjang.
c. Tidak membuat bosan (tapi memang bosan menghafal itu paling utama disebebkan karena niat
yang salah), tapi kadang juga karena materi (surat/cerita) yang panjang itu bisa menjadi sebab
bosan bagi sebagian orang.

3. Kalau melihat dari sisi umur. Memang lebih cocok anak-anak kecil itu menghafalkan ayat-ayat
yang pendek. Karena mereka baru bisa menirukan. Belum bisa memahami. Namun kalau dewasa
(apalagi memahami bahasa Arab), sebenarnya tidak terlalu kendala mau mulai dari surat yang
pendek atau surat yang panjang. Karena hafalan dia sudah dibarengi dengan pemahaman, buka
sekedar menirukan pelafalan.

Anda mungkin juga menyukai