Anda di halaman 1dari 1

Leadership Communication MBA 76 MM UGM

Kuis 5
Feggy Satyawanda Aselfa – 20/465040/PEK/26043

Ketika melakukan sebuah komunikasi lisan, seorang pembicara harus memerhatikan


postur, gestur, kontak mata dan pola suara/bicara karena dapat mempengaruhi penyampaian
materi atau pesan kepada audiens.
a. Postur
Postur tubuh seorang pembicara akan mencerminkan sikapnya terhadap audiens dan dapat
memperlihatkan tingkat kepercayaan diri. Misalnya dalam presentasi, presenter yang
melakukan presentasi dengan sering menundukkan kepala dan bahu yang tidak tegap
(merosot) akan terlihat meyakinkan. Untuk memproyeksikan kepercayaan diri dan etos
positif kepada audiens, seorang presenter dapat melakukan presentasi dengan berdiri lurus
dengan pandangan lurus menatap audiens.
b. Gestur
Salah satu gestur yang paling terlihat dan sering dilakukan oleh seorang saat
berkomunikasi secara lisan adalah gerakan tangan. Dalam melakukan suatu komunikasi
lisan, gestur harus alami dan tidak berlebihan agar audiens tetap dapat fokus kepada materi
dan tidak teralihkan dengan gestur pembicara. Biasanya seseorang terlihat paling alami
ketika dia melakukan komunikasi lisan dengan menekuk lengan dan menjaga disisi
meraka saat berdiri ataupun duduk.
c. Kontak Mata
Kontak mata sangat penting untuk dilakukan terlebih jika presentasi dilakukan secara
langsung. Melalui kontak mata, presenter akan dapat merasa terhubung dengan
audiensnya, dan audiens akan merasa seolah-olah presenter berbicara kepada mereka
secara pribadi. Hal ini dapat memudakan pembicara dalam menyampaikan pesan atau
materi. Selain itu melalui kontak mata pembicara juga dapat melihat apakah audiens dapat
menerima atau paham dengan materi yang disampaikan dengan baik atau sebaliknya.
d. Pola Suara
Pola suara sangat mempengaruhi komunikasi lisan karena sebagian besar kesuksesan
komunikasi ini bergantung kepada kemampuan vocal pembicara. Pola suara setiap
individu berbeda-beda, karena sebagian besar terbentuk ketika berumur 5 tahun, namun
hal ini dapat diubah dan disesuaikan. Dalam melakukan komunikasi lisan seorang
pembicara harus menyampaikan dengan artikulasi yang jelas/clear agar audiens dapat
mengerti, mampu mengontrol dan memvariasikan volume suara, tidak berbicara terlalu
cepat namun harus menggunakan jeda antar pokok bahasan, memvariasikan ritme untuk
menghindari nada suara yang monoton dan mencerminkan antusisme dan energi dalam
komunikasi.

Anda mungkin juga menyukai