Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT FASB DAN IASB


Dosen : Dr. Gerianta Wirawan Yasa, S.E., M.Si.

Oleh :
PUTU INDY SURYA KINANTI 1807531122

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2020
I. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
Tujuan pelaporan keuangan yaitu menentukan konsep, prinsip, dan teori yang relevan
untuk menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk memberikan
informasi yang berguna bagi para pengguna informasi akuntansi harus dapat memperoleh
pemahaman mengenai kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan melalui
pelaporan keuangan yang akan digunakan untuk mengambil keputusan. Untuk
menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya
diidentifikasi terlebih dahulu agar hasilnya memuaskan kebutuhan pihak yang dituju,
kemudian pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang
mengarah pada pencapaian tujuan pelaporan.

II. PEMAKAI DAN KEPENTINGANNYA


Dalam suatu negara, banyak pihak potensial yang berkepentingan, dan kepentingan
mereka sangat beragam. Pada saat penyusunan tujuan terdapat beberapa masalah yaitu,
siapa yang dituju, apa saja kepentingannya, apa saja sumber informasi yang telah
tersedia, dan seberapa banyak infromasi yang dapat dilayani melalui statemen keuangan.
Dengan adanya masalah diatas, ada dua pendekatan yang digunakan dalam penentuan
tujuan penyediaan informasi pelaporan keuangan, yaitu :
- Meyediakan informasi untuk pemakai yang mempunyai beragam kepentingan
keputusan.
- Meyediakan informasi untuk kelompok yang mempunyai kepentingan tertentu
yang sudah teridentifikasi.

III. ASPEK SOSIAL TUJUAN PELAPORAN


Tujuan pelaporan dibagi kedalam beberapa tujuan, antara lain :
1. Tujuan Fungsional
Tujuan Fungsional adalah masyarakat atau organisasi yang memiliki tujuan
namun tidak memperhatikan tujuan dari masing-masing individu didalamnya.
Kegiatan kelompok-kelompok tersebut terjadi secara nyata, dan tujuan fungsional
dapat diidentifikasi dengan mengamati konsekuensi dari kegiatan kelompok-
kelompok tersebut.
2. Tujuan Bersama
Tujuan Bersama adalah tujuan individu yang memiliki kesamaan dengan tujuan
individu lainnya. Untuk menentukan tujuan bersama dilakukan dengan
mengidentifikasi tujuan dari masing-masing individu, lalu dari seluruh tujuan
individu yang ada dipilih dan kemudian dijadikan satu tujuan yang bersifat umum.
3. Tujuan Kelompok Dominan
Tujuan kelompok dominan adalah tujuan dari individu atau kelompok yang
dominan yang dapat dijadikan tujuan bersama. Kelompok dominan mempunyai
pengaruh paling kuat di dalam sistem yang ada.

IV. PERKEMBANGAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN


Wolk, Tearney, dan Dodd mendeskripsi perkembangan tujuan pelaporan di Amerika,
ada beberapa dokumen yang dihasilkan Komite Eksekutif American Accounting
Association (AAA), antara lain : Tujuan Versi ASOBAT ( komite AAA mendefinisi
tujuan pelaporan keuangan dengan menunjukkan beberapa manfaat salah satunya yaitu
membuat keputusan mengenai penggunaan sumberdaya), Tujuan Versi APB No.4(APB
berusaha menghasilkan statemen keuangan umum dengan investor dan kreditor sebagai
kelompok dominan) , Tujuan Versi Trueblood Committee ( tujuan dalam komite ini lebih
rinci dalam mengidentifikasikan aspek-aspek tujuan, dua hal yang penting dalam komite
ini adalah Daya melaba dan Elemen aliran kas).

V. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN FASB


Tujuan pelaporan merupakan hal mendasar yang penting dalam sebuah kerangka
konseptual. FSAB menyusun tujuan pelaporan berdasarkan pada ketiga aspek,yaitu :
- Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hokum, politis,
dan sosial tempat akuntansi diterapkan.
- Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh karakteristik dan keterbatasan
informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisme pelaporan keuangan.
- Tujuan pelaporan memerlukan suatu focus untuk menghindari terlalu umumnya
informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan
informasionalnya.
Sasaran pelaporan adalah para pelaku dalam dunia bisnis dan perekonomian suatu
negara. Landasan pikiran FASB yang mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan yaitu
tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hokum,bisnis,sosial
tempat akuntansi diterapkan.
FASB menyatakan bahwa tujuan pelaporan tidak dapat steril dari lingkungan
penerapan pelaporan keuangan. Ini berarti, tujuan pelaporan harus dikaitkan dengan
tujuan sosial ekonomik negara. Karakteristik dan keterbatasan informasi yang
disediakan melalui mekanisme pelaporan keuangan adalah lebih berkaitan dengan
badan usaha atau perusahaan daripada industri atau ekonomi secara keseluruhan.
FASB membatasi tujuan pelaporan untuk kepentingan kepada pihak eksternal dalam
bentuk pelaporan keuangan umum. Tujuan pelaporan disusun atas dasar gagasan
kemampuan perusahaan untuk mendapatkan aliran kas yang menguntungkan merupakan
kepentingan bersama dari berbagai informasi.
Tujuan utama pelaporan keuangan dalam rerangka konseptual FASB yaitu pelaporan
keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor dan
juga pemakai lain, pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu
para investor, kreditor, dan pemakai lain,

VI. TEORI DIBALIK TUJUAN PELAPORAN FASB


FASB berasumsi bahwa informasi akuntansi mempengaruhi keputusan investasi kepada
investor dan kreditor. Dengan menggunakan mekanisme pasar modal dan pasar bebas,
badan usaha secara keseluruhan tercermin pada harga pasar sekuritas badan usaha.
Dengan memandang akuntansi sebagai kegiatan sosial, FASB menekankan pendekatan
tujuan kelompok dominan dalam merumuskan tujuan pelaporan. Pemenuhan kebutuhan
kelompok dominan investor dan kreditor diharapkan juga memenuhi tujuan fungsional
akuntansi.

VII. TUJUAN PELAPORAN ENTITAS NONBISNIS


Tujuan utama dari pelaporan keuangan organisasi nonbisnis yaitu pelaporan keuangan
organisasi nonbisnis harus menyediakan informasi bermanfaat bagi para penyedia dana
dan juga pemakai lainnya yang berjalan maupun secara potensial dalam membuat
keputusan yang rasional. Pelaporan keuangan juga harus menyediakan pelaporan
mengenai sumber daya, dan kewajiban sumber daya (asset) bersih organisasi, pelaporan
keuangan juga harus menyediakan informasi mengenai bagaimana organisasi
mendapatkan dan membelanjakan kas, mengenai pinjaman dan pelunasannya, tentang
faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.

VIII. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN IASB


Kerangka IASB dikembangkan dengan mengikuti jejak dari pembuat AS, FASB,
pada periode 1987-2000, IASB menerbitkan laporan konsep dengan beberapa topic,
diantaranya tujuan dari pelaporan keuangan oleh perusahaan bisnis dan organisasi non
profit, karakteristis kualitatif informasi akuntansi, unsur-unsur laporan keuangan,dll.
IASB hanya memiliki satu konsep laporan yaitu kerangka atas penyusunan dan penyajian
laporan keuangan. Konsep ini dikeluarkan oleh IASC sebelum adanya IASB dan
kemudian diadopsi oleh IASB pada tahun 2001.
Kerangka menggambarkan konsep-konsep dasar dengan laporan keuangan yang disusun.
Ini berfungsi sebagai panduan untuk tidak menasarkan langsung pada IAS atau IFRS.
IASB menyatakan kerangka bahwa, sebagai berikut :
 Menentukan tujuan laporan keuangan
 Mengidentifikasikan karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam
laporan keuangan
 Mendefinisikan laporan keuangan untuk pengukuran dan pengakuan dalam
laporan keuangan

IAS 1 penyajian laporan keuangan, perubahan estimasi akuntansi dan juga menangani
kesalahan penyajian laporan keuangan serta membuat reverence untuk framework. IAS 8
kebijakan akuntansi, mengatur bahwa dalam ketiadaan IASB yang secara khusus berlaku
untuk transaksi, bahkan kondisi lain manajemen harus dipertimbangkan dalam
mengembangkan dan menerapkan akuntansi yang menghasilkan informasi seperti
dibawah ini :

 Relevansi dengan keputusan ekonomi membuat kebutuhan pengguna


 Handal dalam laporan keuangan.
IAS 8 (ayat 11) menyediakan hirarki pernyataan akuntansi. Hal ini menyatakan
bahwa dalam membuat penilaian yang diperlukan dalam ayat 10, manajemen akan
mempertimbangkan kepada beberapa sumber, yaitu persyaratan dan bimbingan dalam
standard an interpretasi berurusan dengan masalah yang sama, dan definisi, kriteria
pengakuan dan pengukuran konsep untuk asset, dan juga penghasilan dan beban pada
framework tersebut. Pengaturan standar pada pengembangan kerangka konseptual ada
yang dipengaruhi oleh prinsip da nada yang dipengaruhi oleh aturang dari lingkungan
pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono.2016. “Teori Akuntansi Perekayasan Pelaporan Keuangan : Edisi Ketiga”: BPFE –


YOGYAKARTA

Mohammad Riky .2015. “Tugas Teori Akuntansi; KERANGKA Konseptual Teori Akuntansi.”
http://mohammadriky.blogspot.com/2016/03/kerangka-konseptual.html?m=1 . diakses pada 2
oktober 2020 pukul 22.15.

Anda mungkin juga menyukai