Kebakaran hutan/lahan terjadi selama periode 6 tahun terakhir dari 2010 – 2015, dengan kemungkinan besar terjadinya kebakaran hutan/lahan terjadi pada musim kemarau (Mei- Oktober). Waktu api padam Waktu padamnya api bervariasi, namun tidak bisa dipastikan kapan waktu yang tepat api yang berasal dari kebakaran hutan/lahan bisa padam. Namun, kemungkinan terbesar untuk lahan gambut yang terbakar dapat padam secara total apabila telah memasuki pergantian musim yaitu musim hujan. Hujan yang turun akan membantu memadamkan api secara perlahan. Musim hujan masuk mulai periode November. Penyebab kebakaran atau sumber api Kebakaran yang terjadi di Ogan Komering Ilir dapat disebabkan karena dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia. Untuk faktor alam dapat dating dari masuknya periode musim kemarau yang membuat lahan menjadi sangat kering dan mudah terbakar, serta kandungan mineral alami yang sangat sulit untuk dihindari. Sedangkan penyebab dari faktor manusia yaitu kurangnya pemahaman serta arti penting dari lahan/hutan itu sendiri, kemudian akibat dari adanya pembukaan lahan baru yang dilakukan oleh manusia dengan cara membakar area lahan. Faktor membuang punting rokok sembarangan di daerah lahan kering pun juga menjadi salah satu penyebabnya. Lokasi yang terbakar Daerah OKI yang termasuk dalam hutan/lahan yang terbakar yaitu dengan luas area sebesar 377.365 ha, atau 51,23% dari seluruh total area kabupaten OKI. Jenus hutan yang terbakar yaitu hutan lindung, hutan produksi konveksi, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan suaka alam, kemudian daerah perkebunan, pertanian, serta pemukiman. Lingkungan sekitar lokasi kebakaran Jenis tanah yang terbakar dalam kebakaran hutan/lahan di OKI yaitu kebanyakan jenis tahah gambut, namun masih ada juga jenis lahan dengan non-gambut. Kategori lahan yang terbakar yaitu Kawasan konservasi, perkebunan, dan lahan masyarakat. Untuk perkebunan dan lahan masyarakat diperkirakan berlokasi dekat dengan pemukiman warga. Jenis-jenis vegetasi terbanyak yaitu kategori hutan/lahan gambut. Luas area terbakar Luas total area kebakaran hutan/lahan di kabupaten OKI sebesar 377.365 ha, dengan luas area yang berhasil dipadamkan yaitu sebesar 340,35 ha untuk lahan konservasi, 287,45 ha untuk daerah perkebunan, 762,25 ha untuk wilayah lahan masyarakat, dan 191,75 ha untuk Kawasan lainnya. Estimasi kerugian akibat kebakaran Kerugian yang berdampak pada ekonomi Sumatera Selatan akibat adanya kebakaran hutan dan lahan menurut Analisa Dampak Ekonomi dari Krisis Kebakaran tahun 2015 yaitu diestimasi sebesar 3.919 Juta Dolar AS dalam periode Juni-Oktober 2015.