Anda di halaman 1dari 5

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
T.A. 2020/2021

Dosen Pengampu:
Dr. Neliwati, M.Pd

PAI 3/ SEM IV
Nama-Nama Kelompok 4:
1. Rosnila Wati Pasaribu (0301181059)
2. Siti Aminah (0301182145)
3. Rahmadawani Sihombing (0301181067)
4. Ihwan Parlagutan Harahap (0301182176)

PERBEDAAN DAN PERUBAHAN KURIKULUM 2006 MENJADI


KURIKULUM 2013

1. Pertanyaan dari Halija (0301182132)


Mengapa KTSP dianggap kurang efektif sehingga diganti dengan kurikulum 2013?
Bukannya bagi sebagian siswa kurikulum 2013 lebih berat karena jam pelajaran yang
semakin banyak. Serta coba sebutkan satu perubahan saja yang paling menonjol kurikulum
2013 dari kurikulum yang sebelumnya!

1.1. Dijawab oleh pemakalah Rosnila Wati Pasaribu (0301181059)


Kurikulum 2006 dianggap kurang efektif karena dikurikulum ini lebih dominan
menekankan pada aspek pengetahuan saja. Kemudian, guru dituntut untuk bertanggung jawab
dan berperan aktif dibandingkan dengan peserta didik. Sehingga kesannya di KTSP
kompetensi-kompetensi yang ada pada peserta didik tidak kelihatan. Nah, sedangkan di
kurikulum 2013 sendiri, siswa lebih berperan aktif dalam segala bidang. Bukan hana pada
bertitik pada pengetahuan saja namun pada aspek pemahaman skill, keterampilan dan
pendidikan karakter baik itu moral,akhlak dan etika juga dikembangkan.

1
Jadi tadi halija bertanya, bukannya bagi sebagian siswa kurikulum 2013 lebih berat
karena jam mata pelajaran yang lebih lama sehingga ada kata jenuh. Nah, jadi begini, dalam
suatu kebjakan pendidikan, tentu memiliki plus dan minusnya tersendiri. Dimana bagi
sebagian siswa kurikulum 2013 ini sanagat memberatkan dikarenakan jam mata pelajaran
yang semakin lama. Namun disisi lain, kurikulum 2013 ini juga memiliki plusnya yaitu
banyak aspek yang dikembangkan didalam kurikulum 2013 ini baik dari asprk pengethuan,
keterampilan, aspek psikomotorik dsb.
Kemudian pertanyaan selanjutnya, coba sebutkan 1 perubahan yang paling menonjol
di kurikulum 2013 dari kurikulum yang sebelumnya. Saya ambil contoh di tingakat sekolah
dasar. Dimana di sekolah dasar yang dulunya ada 10 mata pelajaran dikurangi menjadi 6
mata pelajaran. Yaitu: Ppkn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, dan
Penjas. Berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum baru ini justru membuat lama peserta
didik untuk berada di sekolah. Dimana kemendikbud menambah jam belajar disekolah untuk
menghindari efek negative dunia luar sekolah, karena waktu luang yang banyak diluar
sekolah dianggap memicu peserta didik melakukan atau bersentuhan dengan tindakan
negative.

2. Pertanyaan dari Muhammad Arif Hulu (0301183254)

Saya ingin bertanya kepada pemakalah apakah pemerintah dikatakan sudah berhasil
menjalankan kurikulum 2013 ini yang mengedepankan Akhlak. Namun pada saat ini sudah
berada di tahun 2020 bahkan mendekati tahun 2021, banyak data yang menyatakan anak
Indonesia miris Akhlak moral dan etika? Dan coba pemakalah mengambil satu contoh negara
yg maju atas pendidikannya lalu samakan,bedakan,serta contohkan perbedaan kurikulum di
negara tersebut dengan negara kita Indonesia?

2.1. Dijawab oleh pemakalah Rahmadawani Sihombing (0301181067)

Mengenai kurikulun 2013 saat ini apakah sudah mengedepankan akhlak moral?
jawabannya sebenarnya kalau dikaji dgn kurikulum 2013 apalagi pada PAI sudah
mengedepankan akhlak, kemudian knapa ada sebagain anak2 miris aklak moral,,
dikarenakan anak tersebut tidak mengikuti aturan2 prosedur kurikulum tersebut, makanya
ada sebagian anak2 tersebut bisa menyimpang akhlak. Padahal kurikulum 2013 ini sudah
menerapkan pembelajaran yang religius trhadap pendidikan.

2
Kemudian disini saya mengambil contoh negara yang maju akan pendidikan ialah
Negara *jepang* karena mereka menerapkan anak usia dini sudah belajar bahasa mandarin,
kemudian juga mereka bebas memilih kemampuan belajarnya sampai dimana, mereka tidak
dituntut harus belajar nya yg seperti apa, contohnya ada murid pandai dlm hal buat program
media sosial. Nah mereka bebas melakukan hal tersebut.
Kemudian perbedaan kurikulum jepang dan indonesia, secara umum tdk ada
perbedaan antara struktur pendidikan jepang dgn indonesia seperti halnya dlm jenjang
pendidikan.
Mereka menggunakan 6 3 3 4 yg artinya pada
1. Tingkat Sekolah dasar (6 tahun)
2. Pada tingkat menengah pertama (3 tahun)
3. Pada tingkat menengah atas (3 tahun)
4. Dan pada tingkat jenjang perguruan tinggi (4 tahun)
Perbedaannya hnya sistem belajar mereka lebih bnyak jam belajar nya. Kalau di
indonesia agak singkat waktu jam belajarnya.

2.2. Jawaban ditambahi oleh pemakalah Rosnila Wati Pasaribu (0301181059)


Begini, berhasil atau tidaknya ditentukan oleh kebijakan pendidikan dari pihak suatu
lembaga pendidikan. Berbicara masalah kebijakan pendidikan tentu akan menglami hal
demikian yang saudara katakana. Namun disamping itu ada juga plus dari kurikulum 2013 ini
dibandngkan dari kurikulum sebelumnya.
Kemudian, contoh perbedaan kurikulum di Indonesia dengan kurikulum yang ada di
negara negara maju. Begini, kurikulum di Indonesia masih dirasakan sangat kurang karena
tidak melihat prospek peserta didik di masa depan siswa. Dimana siswa dituntut untuk
mampu menguasai seluruh mata pelajaran yang sebenarnya bakat siswa tersebut bukan disitu.
Kemudian, ada beberapa faktor yang membuat kurikulum di Indonesia sendiri kurang
aplikatif. Pertama, kurangnya sarana prasarana. Banyak sekolah dipedalaman yang kurang
memanfaatkan atau bahkan tidak mempunyai fasilitas belajar. Seperti laboratorium, dan
perpustakaan. Lalu, yang kedua, dapat dilihat dari tenaga pengajar itu sendiri. Para guru di
Indonesia terbiasa mengajarkan hal-hal yang bersifat teori dibandingkan praktek. Ketiga,
dibagian jam mata pelajaran yang terlalu lama yang menjadikan sebagian siwa menjadi
jenuh.
Kalau dibandingkan dengan kurikulum dinegara maju sendiri, salah satu contnya di
finlandia. Finlandia terkenal dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Dimana biaya
3
pendidikanya disubsidi oleh pemerintah. Sekolah-sekolah di finlandia juga memberikan
waktu istirahat belajar yang sangat banyak untuk para siswa-siswinya. Di finlandia sendiri
untuk menjadi seorang guru harus meraih gelar master terlebih dahulu. Jadi guru-guru disana
tidak sembarangan seperti yang ada di Indonesia. Selanjutaya penerapan kurikulum di SMP
dan SMA disana sengaja dibuat selayaknya kurikulum perkuliahan. Dimana siswa-siswinya
diberi kebebasan memilih mata pelajaran yang ia sukai dan menekuni mata pelajaran tersebut
tidak seperti di Indonesia yang mencampuradukkan segalam macam mata pelajaran. Disana
juga tidak ada penerapan rangking/peringkat seperti di Indonesia.

3. Pertanyaan dari Aqilla Sekar Kinanti (0301183211)

Dengan penjelasan pemakalah yang membahas tentang perbedaan dan perubahan


kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013, jadi apakah dengan perubahan kurikulum tersebut
sudah sesuai dengan pendidikan saat ini dan dapatkah perubahan kurikulum tersebut
diimplementasikan dengan baik pada pendidikan saat ini? Dan mengapa masih ada sekolah di
Indonesia yang belum menerapkan kurikulum 2013, malah masih menggunakan kurikulum
2006?

3.1. Dijawab oleh pemakalah Siti Aminah (0301182145)


Memang perubahan kurikulum sudah sesuai dengan pendidikan akan tetapi dalam
mendeplementasikan nya kurang maksimal dalam menerapkan K13 hal demikian disebabkan
masih ada lembaga pendidikan kurang sarana prasarana dan kreatifan guru kurang maksimal
dan masih ada guru hanya mentransfer kepada peserta sedangkan dalam K13 siswa harus
lebih aktif baik dalam kognitif afektif dan psikomotorik dan mengapa ada sekolah di
Indonesia yang belum menerapkan kurikulum 2013 malah masih menggunakan Kurikulum
2016 karena kurangnya fasilitas baik sarana dan prasarana dan kreativitas dan aktivitas guru
kurang maksimal dalam penerapan kurikulum 2013

4
DAFTAR TANGGAPAN DARI AUDIENCE

1. Cahya Ningrum (03011812112)

Menanggapi dari pertanyaan halija mengapa ktsp diubah menjadi k13? Ada dua
tanggapan yg saya ambil mengenai dasar pembuatan nya
1. Kalau di ktsp 2006 pembuatan kurikulum baru difokuskan atau di serahkan kepada
pihak sekolah,jadi misalkan saja pernah ada kejadian yg sebenarnya disekolah ada 13
jam mata pelajaran jadi hanya diringkas menjadi 10 jam mata pelajaran saja ,,
sehingga ilmu yg didapat siswa kurang tersampaikan dengan baik dan kurang efektif
2. Tentang standar penilaian kalau di ktsp 2006 hanya ditekankan pada ilmu
pengetahuan kalau di k13 proses juga dinilai ,jadi lebih efektif dalam penilaian hasil
belajar peserta Didik

2. Azwar Muharram Zebua (0301181020)

Pada KTSP, proses penilaian lebih dominan pada aspek pengetahuan. Pada
Kurikulum penerusnya, penilaian dilakukan secara otentik dengan mengukur semua
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil. Jadi, selalu
ada kemungkinan bahwa jawaban yang benar itu lebih dari satu. Di K13 guru juga mengukur
proses kerja siswa, bukan semata hasil kerjanya.
Kemudian dalam ktsp kmi dlu asyik makek buku saja karena memangg fokus pada
pengetahuan.. tapi semenjak k13 yang fokus pada 4 aspek dan fokus pada keaktifan siswa yg
tdak lepas dri pantauan guru, kami pun disediakan beberapa media yang dari media itu kami
disuruh untuk menelaah dibentuk menjadi beberapa kelompok agar dapat dinilai Bagaimana
keterampilan dari setiap kelompok Bagaimana kerjasama dan pengetahuan dan setiap
kelompok yang betul-betul memfokuskan kepada kemampuan setiap siswa. Sehingga dapat
diukur kemampuan dan setiap siswa berdasarkan 4 aspek tersebut. Inilah alasan kenapa K13
lebih dominan daripada KTSP yang hanya memfokuskan pada aspek pengetahuan saja

Anda mungkin juga menyukai