1. Candesartan 8 mg ½ x 1
2. Concor 2,5 mg 1x1
3. Atorvastatin 20 mg 1x1
4. Lansoprazole 2x1
B. Analisa Data ( Sajikan dalam bentuk tabel analisa data yang menjelaskan tiga Diagnosa
Utama berdasarkan SDKI/Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
C. Ringkasan Tindakan Keperawatan : ( uraikan tiga jenis tindakan utama yang diberikan
/tindakan utama yang dimaksud mengacu pada Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia)
1. Risiko Penurunan Curah Jantung b.d Frekuensi Dan Irama Jantung
NOC
Setelah dilakukan edukasi tindakkan keperawatan diharapkan pasien dapat mengerti
dengan edukasi yang dijelaskan.
Kriteria hasil :
a) Vital sign dalam batas normal
b) Tidak ada penurunan kesadaran
c) Pasien mampu berpatisipasi dalam kegiatan mengurangi beban kerja jantung
NIC
a) Monitor vital sign
b) Catat bunyi jantung
c) Kaji warna kulit terhadap sianosis dan pucat
d) Batasi aktifitas secara adekuat
e) Kolaborasi dalam pemberian terapi
2. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Biologis
Setelah dilakukan tindakkan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan nyeri bisa
teratasi.
Kriteria hasil :
NOC
a) Tanda-tanda vital dalam batas normal
b) Pasien tampak rileks
c) Nyeri yang dirasakan berkurang
d) Pasien mampu mengontrol nyeri
NIC
a) Monitor vital sign
b) Monitor keluhan nyeri dada
c) Manajemen nyeri
d) Ajarkan terapi relaksasi
e) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
3. Risiko intoleransi Aktivitas b.d Adanya Penurunan Curah Jantung
Setelah dilakukan edukasi tindakkan keperawatan diharapkan pasien dapat melakukan
aktivitas secara bertahap.
Kriteria hasil :
NOC
a) Vital sign dan frekuensi jantung/irama dalam batas normal
b) Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal
c) Menunjukkan peningkatan dalam beraktivitas
NIC
a) Monitor vital sign
b) Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas
c) Tingkatkan istirahat dan batasi asktivitas
d) Menganjurkan pasien untuk beristirahat apabila jantung terasa berdebar-debar
D. Ringkasan evaluasi Keperawatan ( Jelaskan hasil data evaluasi utama yang mengacu
pada kriteria hasil/keluaran pasien sesuai dengan diagnosis utama diatas)
Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Tn. H.F yang menderita Gastrik Ulcer
adalah sebagai berikut :
1. Risiko Penurunan Curah Jantung b.d Frekuensi Dan Irama Jantung
2. Nyeri Akut b.d Agen Cedera Biologis
3. Risiko intoleransi Aktivitas b.d Adanya Penurunan Curah Jantung
Selama dilakukan asuhan keperwatan pada 1x24 jam dengan diagnosa risiko penurunan
curah jantung b.d frekuensi dan irama jantung. Pada diagnosa risiko penurunan curah
jantung intervensi yang disusun adalah vital sign dalam batas normal, tidak ada
penurunan kesadaran, dan pasien mampu berpatisipasi dalam kegiatan mengurangi beban
kerja jantung.
Pada diagnosa nyeri akut b.d agen cedera biologis, pengetahuan yang disusun adalah
tanda-tanda vital dalam batas normal, pasien tampak rileks, nyeri yang dirasakan
berkurang, dan pasien mampu mengontrol nyeri.
Dan pada diagnosa risiko intoleransi aktivitas b.d adanya penurunan curah jantung
intervensi yang disusun adalah vital sign dan frekuensi jantung/irama dalam batas normal,
mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal dan menunjukkan peningkatan
dalam beraktivitas.
Dari intervensi tersebut perawat mampu mengimplementasikan tindakkan yang
telah direncanakan pada pasien untuk mengatasi masalah keperawatan yang dialami oleh
pasien Tn. H.F yang menderita Gastrik Ulcer
Evaluasi diagnosa risiko penurunan curah jantung b.d frekuensi dan irama jantung
yang didapatkan dari implementsi adalah pasien harus melakukan kontrol ulang yang
sudah dijadwalkan pada tanggal 4 Januari 2021. Evalusasi diagnosa nyeri akut b.d agen
cedera biologis yang didapatkan dari implementsi adalah mampu mengenali skala nyeri
dan menyatakan rasa nyeri telah berkurang. Dan evaluasi diagnosa risiko intoleransi
aktivitas b.d adanya penurunan curah jantung yang didapatkan dari implementasi yang
sudah dilakukan adalah pasien mulai mengerti untuk mencoba melakukan aktvitas secara
bertahap