Anda di halaman 1dari 5

PERTEMUAN KE-2

PRESENTASI KELOMPOK 1

( ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN DIABETES MELITUS )

Dosen Pembimbing : Ns. Dewi Kurniawati, S.Kep, MS

Anggota :

1. Nesti Kurnia
2. Noveldo Eko Putra
3. Ovilia Zulita
4. Rahmi Hasanah
5. Ririn Sovia

Ulasan :

Moderator : Noveldo Eko Putra

Pemateri

a. Konsep Lansia : Ririn Sovia


b. Konsep Diabetes Melitus : Rahmi Hasanah
c. Askep Gerontik dengan DM : Ovilia Zulita

: Nesti Kurnia
1. Pertanyaan :
Munzir Mubarak
Lansia mengalami penurunan sistem kekebalan tubuh .Apa saja komplikasi yang terjadi
pada lansia dengan DM sesuai dengan penurunan sistem kekebalan tubuh ?
Jawaban :
Ovilia Zulita dan Rahmi Hasanah
Sebenarnya kalau sistem imun kuat, maka komplikasi akan sulit ditemukan, tapi karena
sistem imun sudah lemah, baru muncul komplikasi lain. Pada infeksi, bakteri yang masuk ke
tubuh tak bisa dihadang dan menyebabkan luka tersebut terus membusuk bahkan sampai
amputasi. Infeksi dan amputasi adalah salah satu contoh paling sering dlam DM komplikasi
pada imun.
Pada klasifikasi status komplikasi diabetes melitus, tidak semua penyakit komplikasi kronis
disertakan seperti gagal ginjal, glaukoma, retinopati, impoten, gangren, dan tuberkulosis.
Lansia mengidap diabetes mellitus bersamaan dengan hipertensi berpotensi besar untuk
terkena penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan penyakit kronis lainnya.

2. Pertanyaan :
Nadia Hanifa
Bagaimana peran kita sebagai perawat untuk menurunkan tingkat depresi pada lansia dengan
DM dan apa saja factor-faktor psikologis terhadap depresi pada pasien penderita DM??
Mohon penjelasannya !
Jawaban :
Nesti Kurnia
Penanganan depresi pada lansia terdapat 4 jenis pendekatan, yaitu :
1. Pendskatan psikologis.
Kita sebgai seorang perawat harus bisa menciptakan kedekatan dengan pasien dengan tujuan
membina hubungan saling percaya kepada pasien agar pasien / lansia merasakan
kenyamanan yang mampu menimbulkan rasa penerimaan diri lansia dalam menjalani hidup
di masa senjanya, serta membantu lansia untuk mengarah atau mengeksporasi pada alternatif
penyelesaian masalah yang sesuai dengan kondisi pribadi dan lingkungan.
2. Pendekayan Medis.
Pendekatan secara medis merupakan suatu pendekatan yang dilakukan untuk menurunkan
tingkat depresi dengan bantuan beberapa jenis obat antidepresan. Antidepresan adalah obat
yang digunakan untuk mengobati kondisi serius yang dikarenakan depresi (Yuniastuti, 2013).
3. Pendekatan spiritual.
Pendekatan spiritual yang diterapkan melalui pendekatan kepada Tuhan. Hal tersebut
memiliki tujuan salah satunya adalah untuk menunjang perkembangan dan kesembuhan
pasien, serta peranan penanganan spiritual juga mampu menyembuhkan gangguan psikologis
yang dilakukan secara sistematis dengan berdasarkan pada keimanan dan kedekatan kepada
Allah SWT. Dan yakinkan kepada pasien bahwa semua ciptaan Allah akan kembali
kepadaNya, karena lansia menderita DM cemas dan takut oleh komplikasi yang terjadi
akibat DM yg diketahuinya sulit untuk disembuhkan.
4. Pendekatan Fisik.
Pendekatan fisik disini maksudnya seperti Fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada lansia individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan
menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,
elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi, dan komunikasi. Terapi fisik atau fisioterapi
adalah terapi yang diberikan kepada pasien dengan berupa menggerakkan tangan, kepala,
badan, dan kaki dengan hitungan 10 detik setiap pagi dan sore hari yang bertujuan agar
mampu menggerakkan otot-otot tubuhnya agar lentur dan tidak kaku.
Dengan demikian diharapkan tingkat depresi lansia berkurang karena perhatian dan
kecemasannya teralihkan dengan hal² yg positif.

3. Pertanyaan :
Oktami Sridika Ayu z.
Sebagaimana kita ketahui , pasien DM tidak boleh makan banyak dan minum, banyak
didapati di kehidupan nyata pasien DM ini makan secara diam-diam , kadang keluarga tidak
tahu bahwa pasien makan secara diam-diam, tiba saat pemeriksaan gula darah naik , dan
keluarga kaget dengan hal itu. Bagaimana edukasi kita sebagai perawat gerontik dalam kasus
seperti ini ?
Jawaban :
Noveldo Eko Putra
Untuk menghidari pasien yang sering berbohong, makan makanan secara diam2 yg tidak di
perbolehkan untuk penderita DM, yg pertama bagaimana kita sbagai kluarga berperan, jadi
keluarga lah yg paling penting untuk mengedukasi pasien, tentang bagaimana penyakitnya,
proses pengobatan, dan yang penting apa saja larangan yang yang harus di hindari pasien,
misalnya larangan makanan yang di larang, kegiatan berat lain nya, dan yang penting
bagaimana keluarga berperan untuk mengawasi pasien supaya pasien tidak diam-diam makan
makanan yg tidak sehat atau yang di larang untuk di makan oleh pasien.

Tamabahan Jawaban Oktami Sridika Ayu z.


Rakes
1. Kita memberikan edukasi kepada pasien ataupun keluarga tentang penyakit pencegahan
dll
2. Kita sebagai perawat mengedukasi kepada keluarga dan pasien tentang pentingnya
menjaga pola makan agar mempercepat proses penyembuhan atau membantu pasien kembali
pada keadaan normal
3. Jika memang pasien sangat menginginkan mengkonsumsi sesuatu yang dapat
meningkatkan gula darah maka kita sampaikan agar tidak mengkonsumsinya secara diam
diam dan anjurkan kepada pasien untuk mengkonsultasikan kepada dokter atau perawat
memgenai jumlah porsi yang boleh di konsumsi

4. Pertanyaan :
Intan Permata Surya
Usia lansia sering mengalami DM. DM tipe barapakah yg sering di derita lansia? Dan apa
intervensi perawat dengan lansia DM yang tinggal sendiri dengan gangguan spiritual?
Jawaban :
Ririn Sovia
Diabetes melitus yang sering terjadi pada lansia yaitu DM Tipe 2, karena penyebab DM Tipe
2 ini yaitu Usia diatas 65 tahun,dimana seorang lansia yang menderita DM mempengaruhi
keadaan fisik dan psikologi mereka. Lansia yang menderita DM yang cukup lama
kebanyakan memiliki kualitas hidup yang kurang baik, karena kebanyakan dari mereka sudah
tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari misalnya mandi atau ganti pakaianpun tidak bisa
harus memerlukan bantuan dari orang lain, sering merasakan nyeri pada tubuh, sudah tidak
dapat beraktifitas sosial dan mengikuti kegiatan-kegiatan lainnya, hal tersebut juga dapat
mempengaruhi psikologi mereka sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang kurang baik
dibandingkan dengan lansia yang lain yang masih sehat dan belum memiliki ganguan fisik
maupun mental. Tapi ada juga lansia yang memiliki kualitas hidup kurang baik yang
disebabkan oleh penyakit lain yang bukan DM misalnya stroke yang menganggu kualitas
hidup mereka.
Intervensi lansia yang tinggal sendiri dengan gangguan spiritual Sebaiknya lansia itu
dimasukkan ke panti jompo, agar kesehatan dan dietnya terjaga ,memberi semangat lansia
untuk menggunakan sumber-sumber spiritual dalam mengatasi kesepian yang dirasakan,
mengarahkan lansia untuk melaksanakan aktivitas spiritual, melaksanakan ibadah sholat,
membuat jadwal rutin aktivitas spiritual, dan mengajurkan lansia untuk berperan aktif dalam
aktivitas keagamaan seperti ceramah agama di panti.

5. Pertanyaan:
Mesi Kartika Sari
Bagaimana cara kita sebagai perawat dalam mengatasi lansia yg straess terhadap gejala
penyakit dm yg diderita nya seperti lesi klit, polidipsi, kulit kering dan anoreksia, dia
merasa sangat menyusahkan anak-anaknya?
Jawaban :
Noveldo Eko Putra
Peran kita sebagai perawat untuk membantu pasien Dm pada lansia mengatasi stres.
Olahraga Secara Rutin. Olahraga dengan intensitas ringan bisa memicu otot untuk
menggunakan gula darah, yang tentunya juga akan menurunkan kadar gula darah. Olahraga
juga menurunkan kadar hormon stres, termasuk kortisol dan adrenalin, sehingga
meningkatkan kontrol gula darah.

Anda mungkin juga menyukai