SKRIPSI
Oleh:
Yulia Kristianti
NIM: 161124033
PERSEMBAHAN
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
(Lukas 1:37)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Kata-kata kunci: Harapan, orang tua murid, dan materi pembelajaran Pendidikan
Agama Katolik & Budi Pekerti
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Keywords: Hope, student parents, and learning material for Catholic Religious
Education & Characteristics
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
E. Tujuan .......................................................................................................... 7
F. Manfaat ........................................................................................................ 7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ........ 10
3. Harapan .................................................................................................. 19
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 88
B. Saran ........................................................................................................... 90
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
28 Oktober 1965
B. Singkatan Lain
Pembelajaran
Pembelajaran
R : Responden
RI : Republik Indonesia
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SD : Sekolah Dasar
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 12 Prioritas harapan orang tua murid terhadap peran orang tua
dalam Pendidikan Agama Katolik……………………………... 69
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 8 Prioritas harapan orang tua murid terhadap peran orang tua
dalam Pendidikan Agama Katolik…………………………. 64
xxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
terjadi. Contohnya kasus perkelahian dua siswa SD di Bantul yang berujung pada
salah satu siswa tewas. Kejadian tersebut terjadi pada tanggal 14 Oktober 2019,
berawal dari ‘gojekan’ atau candaan yang membuat korban tersulut amarahnya
dan mendatangi pelaku kemudian didorong hingga terjatuh. Tidak terima, pelaku
kemudian muntah. Saat dilarikan ke rumah sakit nyawa korban sudah tidak ada
lagi (https://www.tribunnews.com/regional/2019/10/15/bocah-sd-di-bantul-
Perlindungan Anak Indonesia tahun 2018 terdapat 1.251 kasus Anak Berhadapan
dengan Hukum (ABH). Laporan ABH menjadi laporan terbanyak yang masuk ke
lembaga KPAI. Kasusnya beragam mulai dari pelecehan seksual yang dilakukan
anak SD pada siswi SMP di Probolinggo, hingga kasus bullying atau perundungan
kasus-anak-berhadapan-dengan-hukum-terbanyak-dilaporkan-ke-kpai/). Hal-hal
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perkembangan antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas,
dengan adanya perubahan baik psikis dan fisiknya. Adapun rentan usia remaja
yakni 12-21 tahun atau dimulai sejak anak mengalami pubertas. Pada masa remaja
inilah mereka mulai mengenal lingkungan yang lebih luas yang selalu dihadapkan
pengetahuan saja, melainkan juga dalam segi afeksi atau perasaan. Keseimbangan
dalam segi kognitif dan afektif yang diterima oleh murid dapat terwujud di dalam
Sekolah (PLP-LS) yang telah penulis laksanakan pada bulan Januari 2018 di SD
persekolahan termasuk interaksi siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan guru
dengan karakter siswa yang terbentuk. Selain itu dengan adanya pengalaman
diri menjadi pendidik yang handal. Pada PLP-RP penulis mampu menyusun RPP
menyusun RPP tersebut, penulis harus menyesuaikan materi yang tertera dalam
silabus dan dari buku pegangan guru. Penyusunanya pun penulis harus mampu
Sebelum menyusun RPP, tentunya diawali dengan observasi agar penulis dapat
menggugah semangat siswa untuk menjadi lebih baik lagi dan menjalankan ajaran
bahwa materi yang disampaikan cenderung bersifat satu arah dan teoritis. Penulis
juga melihat bahwa materi diambil dari buku pegangan guru saja kurang melihat
dan mengambil dari segi kehidupan siswa. Siswa kurang diberi ruang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masuk ke dalam dirinya dan permasalahan yang dihadapi melalui tuntunan materi
pembelajaran yang diterapkan adalah kurikulum 2013, namun guru terlihat masih
Peran serta orang tua dalam proses pendidikan iman remaja cenderung
Padahal orang tua sungguh berperan penting terutama dalam Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti. Pendidikan iman tidak hanya dilakukan di lingkungan
sekolah melalui mata pelajaran namun juga harus didukung oleh keseimbangan
dan kesamaan tujuan orang tua dalam mendidik. Setiap orang tua pasti
ajaran Kristus. Orang tua berhak mengusulkan materi pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa karena bagaimanapun orang tua yang mengerti
secara langsung apa persoalan atau permasalahan yang dialami oleh anaknya.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang
keadilan (Komkat 2017:3). Oleh karena itu, selain berdasar materi yang telah
disusun diperlukan masukan dan harapan seperti apa nantinya materi yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikembangkan agar tujuan dari mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dapat
harapan orang tua terhadap materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan
dalam proses pendidikan iman bagi remaja Sekolah Dasar. Penelitian ini diberi
ISTIMEWA YOGYAKARTA.”
B. Identifikasi masalah
1. Kurangnya pendampingan pada remaja dalam upaya mencari jati diri dan
kondisi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara satu arah, kurang masuk ke dalam pengalaman dan permasalahan yang
dihadapi siswa
5. Peran serta orang tua dalam pendidikan iman anak masih kurang
6. Tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti belum
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini membatasi kajiannya pada masalah harapan orang tua murid
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah yang ada, maka rumusan masalah dari penelitian
ini adalah: Bagaimana harapan orang tua murid dan implikasinya bagi pilihan
materi pembelajaran pada Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di Sekolah
E. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui harapan orang tua murid
F. Manfaat
1. Secara teoritis
2. Secara Praksis
pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang sesuai dengan
G. Metode Penulisan
studi pustaka dan penelitian kuantitatif dengan cara pengumpulan data dari hasil
H. Sistematika Penulisan
Tulisan ini berjudul “Harapan Orang Tua Murid dan Implikasinya bagi
Pilihan Materi Pembelajaran pada Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti di
BAB I : PENDAHULUAN
Bab I ini terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah, batasan
Bab kedua ini berisi mengenai landasan teori yang diambil dari berbagai
sumber untuk mendukung dan mendasari penelitian ini. Pada bab ini, penulisan
akan dibagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah membahas mengenai
hakikat dan tujuan Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, kedua mengenai
mengenai harapan, dan keempat mengenai orang tua. Selanjutnya bagian kedua
Bab ini terdiri dari jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu
Bab ini menyajikan hasil penelitian dan analisis data Harapan Orang Tua
keterbatasan penelitian.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Pengertian Pendidikan
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
dan negara. Menurut Aristoteles, “Pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu
negara, dan dilakukan, terutama setidaknya, untuk tujuan negara itu sendiri.”
(1997:8), “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang.”
yang pertama dan utama merupakan tugas orang tua, dalam hal ini termasuk juga
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengenai pendidikan iman bagi anak. Di samping itu, negara wajib memfasilitasi
pendidikan iman anak sesuai dengan agama yang dianutnya (melalui mata
Dalam hal ini pendidikan iman, wajib difasilitasi oleh negara dalam bentuk mata
b. Hakikat Agama
(Hardjana, 2005:50). Agama memiliki inti dan sumber yaitu religiositas berupa
perasaan dan kesadaran akan hubungan dan ikatan kembali manusia dengan Allah
karena manusia telah mengenal serta mengalami kembali Allah dan percaya
dengan Allah menyangkut kapan, di mana, bagaimana cara dan bentuk hubungan
dilaksanakan. Ketiga, moral yaitu berkaitan dengan perilaku yang sesuai dengan
pengalaman dan kepercayaan terhadap Allah dalam hidup pribadi maupun sosial.
Keempat, adanya lembaga yang mengatur hubungan antar penganut dalam rangka
penghayatan iman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang mempercayai hidup, pendekatan terhadap hidup, cara hidup, dan perjumpaan
dengan yang kudus. “Agama adalah seperangkat nilai yang mesti dihayati dengan
tuntutan alam yang dapat menghasilkan output yang baik kepada manusia, karena
diajarkan”(https://saa.unida.gontor.ac.id/agama-definisi-dan-konsekuensi/).
sikap dan perilaku yang baik sehubungan dengan sesama dan relasi manusia
Kompetensi (KBK) yang dilaksanakan pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat
masa depan terutama atas tantangan global. Oleh karena itu nama mata pelajaran
ini menjadi Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Dalam skripsi ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
langsung bagi kaum muda, baik di sekolah negeri maupun swasta Katolik.
14
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan iman ajaran iman
Katolik.
Tujuan mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini
15
mengamalkan.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah memperteguh iman dan
membatasi materi dari sebuah ilmu. Ruang lingkup merupakan batasan dari
pengertian umum suatu pokok materi. Adanya ruang lingkup, pembahasan suatu
pokok materi dapat lebih fokus dan tidak melebar kemana-mana. Menurut
Dapiyanta (2011:5), ruang lingkup bahan PAK di sekolah tidak lepas dari bahan
katekese. Bahan katekese adalah wahyu dan iman dalam lingkup Gereja Katolik
berpusat pada Kristus. PAK di sekolah merumuskan ruang lingkup anak sesuai
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti memiliki empat aspek yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan Perjanjian Baru, agar siswa membangun relasi dengan Yesus Kristus dan
meneladani-Nya.
3) Gereja, membahas tentang makna Gereja agar siswa mampu melibatkan diri
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
yang berlaku saat ini sesuai dengan kurikulum yang berlaku yaitu kurikulum 2013
untuk belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan instruksional, di mana
siswa harus melakukan sesuatu terhadap sesuatu menurut jenis perilaku tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
erat kaitannya dengan tujuan instruksional. Berbagai bahan atau materi pelajaran
dapat dipilih dan digunakan sesuai dengan tujuan instruksional yang hendak
dicapai.
digunakan untuk belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan instruksional,
dimana siswa harus melakukan sesuatu terhadap sesuatu menurut jenis perilaku
tertentu.”
“Bahan ajar atau materi pelajaran tidak hanya merujuk pada buku teks,
tetapi juga mencakup semua bahan atau sumber yang digunakan dalam
dalam dua kategori yaitu bahan ajar otentik dan bahan ajar yang merujuk buku
teks pelajaran. Dijelaskan bahwa bahan ajar otentik adalah merujuk pada kejadian
sehari-hari.
dicapai. Hal itu berarti harus dimungkinkan mencakup segi kognitif, afektif,
dan psikomotorik.
siswa menerima dan mengolah bahan itu. Hal ini berarti materi pelajaran
18
sehari-hari siswa, tidak diambil contoh yang terlalu luas dan jauh.
d. Materi pelajaran membantu melibatkan diri siswa secara aktif dalam berpikir
stimulus kepada siswa untuk memacu daya pikir dan gerak dalam kegiatan.
e. Materi pelajaran harus sesuai dengan prosedur didaktis yang telah dibuat.
f. Materi pelajaran harus sesuai dengan media pengajaran yang tersedia. Materi
pelajaran erat kaitannya juga dengan media pengajaran seperti video, yang
harus dipilih sesuai dengan tujuan dan adanya alat dalam menampilkan video
tersebut.
pembelajaran yang sangat kaya sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Ada dua
bentuk lingkungan belajar yaitu lingkungan atau tempat yang sengaja didesain
untuk belajar peserta didik dan lingkungan yang tidak didesain untuk proses
ditetapkan, berasal dari berbagai sumber baik itu buku teks maupun bahan otentik,
19
hidup, Kitab Suci, dogma, dan liturgi (Setyakarjana 1997:73). Pengalaman hidup
adalah peristiwa sehari-hari yang dialami dan dirasakan oleh semua manusia.
Kitab Suci adalah kumpulan buku yang berisi Sabda Allah/Wahyu yang
diwartakan kepada manusia. Di dalam Kitab Suci kita dapat mengetahui suatu
kejadian atau peristiwa sejarah iman kita, selain itu kita dapat mengetahui dan
meneladani tokoh-tokoh dalam Kitab Suci, kita juga dapat belajar dari isi teks dan
dengan dogma adalah ajaran yang menyangkut kebenaran iman dalam Gereja
3. Harapan
yang dimiliki individu untuk menghasilkan jalur dalam mencapai tujuan yang
jalur tersebut. Harapan didasarkan pada harapan positif dalam pencapaian tujuan.
interaktif antara agency (energy yang mengarah pada tujuan) dan pathway
Harapan akan menjadi lebih kuat jika disertai dengan adanya tujuan yang
bernilai yang memiliki kemungkinan untuk dapat dicapai, bukan sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menghasilkan dorongan atau motivasi serta cara tersendiri untuk mencapai sebuah
thinking adalah proses seseorang untuk mencapai tujuan dengan cara memandang
jalur untuk mencapai tujuan. Ketiga, Agency Thinking diartikan sebagai kapasitas
untuk menggunakan suatu jalur untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Faktor
kontrol diri.
4. Orang Tua
Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama karena dari merekalah
Menurut Yusuf (2014:23) orang tua memiliki peranan sangat penting bagi
tumbuh kembangnya anak sehingga menjadi pribadi yang sehat, cerdas, terampil,
mandiri, dan beriman. Seiring dengan fase perkembangan anak, peran orang tua
21
Oleh karenanya orang tua juga perlu terlibat dan memahami tahapan
dan menuntun anak sesuai minat dan bakat menuju cita-citanya. Melalui perannya
dalam menuntun inilah orang tua juga harus memiliki arah dan pengetahuan yang
baik mengenai hal yang baik demi masa depan anak. Mengenai hal pendidikan
iman, orang tua hendaknya mendengar apa yang menjadi pandangan anak dan
tua mengemban tugas mahaberat: mendidik anak dan sebab itu mereka harus
diakui sebagai pendidik pertama dan utama. Orang tua wajib menciptakan
lingkungan keluarga yang dijiwai cinta kasih terhadap Allah dan manusia,
sehingga membantu pendidikan pribadi dan sosial anak-anak yang utuh. Tugas
orang tua dalam mengusahakan pendidikan iman anak wajib diemban sehubungan
dengan rahmat tugas sakramen perkawinan. Oleh karena itu orang tua harus
penelitian ini adalah penelitian yang ditulis oleh Valentina Reanita Agustin
dengan judul Partisipasi Orang Tua dalam Pendidikan Agama Katolik Siswa-
Siswi Kelas V SD Kanisius Wates Kulon Progo. Penelitian ini ditulis pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2008 berangkat dari kenyataan masih banyak ditemukan orang tua yang “pasrah
difokuskan kepada orang tua sebagai pendidik yang pertama dan utama. Melalui
katekese penulis ingin membantu orang tua agar semakin menyadari pentingnya
BAB III
METODE PENELITIAN
dalam memperoleh data Harapan Orang Tua Murid terhadap Pendidikan Agama
jenis penelitian, desain penelitian, waktu dan tempat, populasi dan sampel
penelitian, teknik, dan alat pengumpulan data, serta teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
berciri spesifik, jelas, rinci, sudah ditentukan sejak awal dan menjadi pegangan
deskripsi.
B. Desain Penelitian
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
tentang latar belakang, sifat-sifat dan karakter yang khas dari karakter atau
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua murid Katolik di Sekolah Dasar
Yogyakarta.
2. Sampel Penelitian
populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah orang tua murid Katolik
sampling. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah teknik sampling insidental.
siapa saja yang secara insidental bertemu dengan peneliti bila dipandang ia cocok
penelitian ini berjumlah 80 responden orang tua murid dengan rincian sebagai
berikut: Kabupaten Kota Yogyakarta ada 9 orang tua murid, Kabupaten Kulon
Progo ada 5 orang tua murid, Kabupaten Bantul ada 17 orang tua murid,
Kabupaten Gunung Kidul ada 1 orang tua murid, dan Kabupaten Sleman ada 48
26
1. Identifikasi Variabel
memiliki satu variabel tunggal yaitu harapan orang tua murid dan implikasinya
bagi pilihan Materi Pembelajaran pada Pendidikan Agama Katolik dan Budi
2. Definisi Konseptual
interaktif antara agency (energi yang mengarah pada tujuan) dan pathway
3. Definisi Operasional
Harapan orang tua murid adalah keadaan termotivasi yang positif yang
mengarah pada tujuan dan rencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan
terhadap Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang meliputi aspek
sebagai berikut: tujuan, ruang lingkup, materi, metode, media, lingkungan, peran
27
Cara atau teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian
membagikan kuesioner kepada siswa di sekolah untuk diberikan kepada orang tua
agar diisi kemudian pada hari yang telah ditentukan peneliti mengambil kembali
ke sekolah. Selain cara tersebut, peneliti juga menggunakan media Google form
agar setiap orang tua yang masuk dalam kriteria dapat mengisi kuesioner ini.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan dalam mencari hasil
IV, atau selebihnya pada kolom alternatif jawaban yang telah disediakan. Nilai
soal dalam kuesioner ini dengan jumlah alternatif jawaban yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
6. Pengembangan Instrumen
a. Kisi-kisi
Yogyakarta
Nomor
Variabel Aspek Indikator
Item
Harapan Tujuan Mengembangkan pengetahuan 1
orang tua siswa
murid Meningkatkan keterampilan siswa
terhadap Membangun sikap hidup yang
Pendidikan semakin beriman
Agama Memperteguh iman dan ketaqwaan
Katolik dan kepada Tuhan
Budi Pekerti Ruang Pribadi siswa 2
Lingkup Yesus Kristus dan pelayananNya
Gereja
Masyarakat
Materi Kitab Suci 3
pembelajaran Pengalaman hidup
Film
Deskripsi
Cerita rakyat dan dongeng
Tradisi
Ajaran Gereja
Metode Berpusat pada guru 4
Pembelajaran Berpusat pada siswa
Media Media grafis: gambar, foto, poster, 5
Pembelajaran bagan, cerita bergambar, kartun dll
Media 3 dimensi: diorama, patung,
wayang, rosario, peralatan Ekaristi
dll
Media proyeksi: film, slide, video,
dll
Media cetak: Kitab Suci, majalah,
koran, buku pelajaran
Lingkungan Lingkungan fisik: ruang kelas yang 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
30
b. Uji Keterbacaan
pertanyaan atau pernyataan kuesioner yang telah disusun supaya tidak terjadi
melibatkan 4 orang tua murid dari sekolah yang berbeda-beda untuk mengisi
kuesioner yang telah disusun. Hasil uji keterbacaan ini peneliti perlu melakukan
perbaikan. Peneliti membuka saran dan berdiskusi dengan orang tua murid untuk
mengubah cara pengisian yang mudah dipahami oleh orang tua dengan
III, dan seterusnya ke dalam kotak yang berada di depan opsi pilihan jawaban.
oleh orang tua lainnya. Hasilnya orang tua dapat memahami maksud dan cara
pengisian kuesioner.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
harapan orang tua murid terhadap Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti.
Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian menggunakan skala prioritas
31
antara prioritas I, prioritas II, prioritas III, prioritas IV dan seterusnya. Selanjutnya
BAB IV
telah disebar dan diisi oleh 80 responden menggunakan kuesioner print out
maupun google form. Penelitian ini dianalisis menggunakan analisis data deskripsi
A. Hasil Penelitian
Responden penelitian ini adalah orang tua murid kelas 4, 5, dan 6 Sekolah
Dasar yang beragama Katolik baik sekolah negeri maupun swasta Katolik.
Jumlah responden penelitian ini ada 80 orang dengan rincian sebagai berikut:
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Berdasarkan tabel, diperoleh data yaitu ada 36 orang tua murid kelas 4
Sekolah Dasar, 33 orang tua murid kelas 5 Sekolah Dasar, dan 11 orang tua murid
tua murid berjenis kelamin laki-laki dan ada 55 responden orang tua murid
34
tua murid yang berada di Kabupaten Kota Yogyakarta, 5 orang tua murid di
Kabupaten Kulon Progo, 17 orang tua murid di Kabupaten Bantul, 1 orang tua
murid di kabupaten Gunung Kidul dan 48 orang tua murid di Kabupaten Sleman.
& BP
Tabel 5. Prioritas harapan orang tua murid terhadap tujuan PAK & BP
Prioritas
No
Pilihan Jawaban Total
Soal I (%) II (%) III (%) IV (%) V (%)
1. Mengembangkan 22 29 18 11 0 80
pengetahuan
siswa mengenai 27,5% 36,25% 22,5% 13,75% 0% (100%)
ajaran Gereja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Katolik dan
Tradisi
Meningkatkan 2 5 23 50 0 80
keterampilan
iman 2,5% 6,25% 28,75% 62,5% 0% (100%)
Membangun 18 20 27 15 0 80
sikap hidup yang
semakin beriman 22,5% 25% 33,75% 18,75% 0% (100%)
Memperteguh 38 27 12 3 0 80
iman dan
ketaqwaan kepada 47,5% 33,75% 15% 3,75% 0% (100%)
Tuhan
Jawaban bebas 0 0 0 0 2 80
dari responden
0% 0%) 0% 0% 2,5% (100%)
Diagram 1. Prioritas harapan orang tua murid terhadap tujuan PAK & BP
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu memperteguh
iman dan ketaqwaan kepada Tuhan dengan persentase 47,5% dipilih oleh 38
36
persentase sebanyak 36,25% dipilih oleh 29 orang tua murid dari 80 responden.
Prioritas III yaitu mengembangkan sikap hidup yang semakin beriman dengan
persentase sebanyak 33,75% dipilih oleh 27 orang tua murid dari 80 responden.
62,5% dipilih oleh 50 orang tua murid dari 80 responden. Terakhir, prioritas V
dengan jawaban bebas dari responden dipilih oleh 1 orang tua murid dengan
persentase sebanyak 1,25%, isi prioritas V yang ditulis oleh responden tersebut
b) Hasil Wawancara
Budi Pekerti adalah untuk memperteguh iman dan ketaqwaan kepada Tuhan.
Adapun responden yang mengatakan demikian adalah R2, R5, R6, R7, R8 dan
Harapan saya yang paling utama yaitu imannya teguh, tetap mengimani
Tuhan Yesus sampai dewasa, keturunannya dan sampai mati. Tidak
menjadi anak yang hilang. Suatu waktu anak saya pernah bertanya kenapa
kita beragama Katolik kenapa begitu lahir dipilihkan mengimani Yesus?
Ya harapannya dengan pelajaran agama anak dapat terbantu tahap demi
tahap memahami dan mengimani agamanya.
Menurut R5 (17 Mei 2020), tujuan belajar PAK yang diharapkan yaitu untuk
memupuk rasa percaya pada Tuhan, semakin percaya akan imannya terutama
sebagai orang Katolik. Selain itu diharapkan anak dapat memiliki rasa kasih pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pembelajaran PAK & BP paling tidak anak memiliki landasan agama yang
didasari kasih agar anak semakin teguh imannya akan Yesus. Menurut R7 (28 Mei
supaya Helena semakin percaya dan teguh imannya pada Tuhan Yesus. Sejak bayi
R7 membabtis anak agar dia juga ikut mengimani Yesus Kristus, R7 berharap
juga Helen semakin berkembang imannya taqwa, rajin berdoa, dan melalui
pembelajaran Helen tahu bagaimana bertindak dalam hidup sehari hari. Menurut
memperteguh iman dan ketaqwaan kepada Tuhan. Selain itu supaya anak semakin
memahami dan menghayati imannya, serta semakin kokoh, karena iman kepada
Tuhan itu sebagai pondasi. Seiring menghayati imannya, diharapkan anak dapat
percaya dan taqwa terhadap Allah Tritunggal Maha kudus yang telah
berharap melalui pelajaran agama anak menjadi semakin tahu apa yang harus ia
pembelajaran PAK & BP adalah untuk membangun sikap hidup yang semakin
38
Tujuan pembelajaran PAK & BP yang saya harapkan pertama lebih utama
adalah sikap hidup anak-anak, sikap hidup lebih-lebih zaman sekarang
tantangannya besar sekali. Bermacam-macam perkembangan zaman dapat
membuat anak-anak jauh dari kehidupan iman atau keagamaan. Jadi
harapannya supaya Pendidikan Agama Katolik itu mampu meningkatkan
sikap hidup anak-anak. Kedua, anak-anak bisa semakin kuat imannya
kalau mereka mampu menyikapi dalam kehidupan, menerapkan imannya
dan akhirnya mereka mempunyai iman yang kuat. Kalau anak sudah
mempunyai iman yang kuat anak-anak bisa aktif dalam hidup menggereja
aktif berkegiatan di Gereja, di lingkungan, komunitas sebaya PIR, semakin
terampil dan tahu bagaimana bersikap. Terakhir menambah pengetahuan
karena memang itu penting agar pengetahuannya luas mengenai agamanya
sendiri.
Harapan saya sebagai orang tua mengenai tujuan pembelajaran itu pertama
mengenalkan ajaran kasih pada anak ajaran kasih tersebut bisa terwujud
dalam sikap anak sehari-hari, lalu mengenalkan 10 perintah Allah, 5
perintah Gereja, mengarahkan anak untuk aktif positif di Gereja,
mengarahkan anak pada budaya aktif berekaristi, lalu tidak kalah penting
mengenai relasi dengan sesama memupuk toleransi beragama.
tujuan pembelajaran supaya putranya mengerti tentang ajaran agama Katolik yang
39
PAK & BP
No Prioritas
Pilihan Jawaban Total
Soal 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%) 5 (%)
2. Peristiwa hidup 12 21 27 19 1 80
siswa
15% 26,25% 33,75% 23,75% 1,25% (100%)
Pribadi Yesus 54 17 7 1 0 80
Kristus dan
pelayananNya 67,5% 21,25% 8,75% 1,25% 0% (100%)
Perwujudan iman 10 6 24 40 0 80
di masyarakat
12,5% 7.5% 30% 50% 0% (100%)
Jawaban bebas 0 0 2 0 0 80
dari responden
0% 0% 2,5% 0% 0% (100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan data pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti sebagai berikut: prioritas I yaitu Pribadi Yesus Kristus
dan pelayananNya dengan persentase sebanyak 67,5 % dipilih oleh 54 orang dari
persentase sebanyak 45% dipilih oleh 36 orang dari 80 responden. Pada prioritas
kedua ini terdapat 2 responden yang mengisi jawaban bebas, jawaban tersebut
adalah lebih dekat pada Tuhan Yesus dan Toleransi. Prioritas III adalah Peristiwa
hidup siswa dengan persentase sebanyak 33,75% dipilih oleh 27 orang dari 80
terdapat 2 orang yang mengisi dengan menempatkan satu pilihan pada peristiwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
hidup siswa dan satu pilihan pada ajaran dogma dan kehidupan menggereja
b) Hasil Wawancara
Budi Pekerti yang diharapkan dapat dipelajari lebih mendalam oleh anak adalah
pribadi Yesus Kristus dan pelayananNya. Responden tersebut adalah R2,R3, R4,
Kalau harapan saya berawal dari keteladanan Yesus Kristus dahulu, nah
dari kisah-kisah hidup Yesus itu memberikan contoh yang baik bagi anak.
Tidak hanya Tuhan Yesus tapi tokoh-tokoh Kitab Suci lainnya juga
penting seperti keteladanan hidup bunda Maria, atau santo-santa yang
memberikan contoh secara nyata dalam kehidupan terutama akan hal-hal
baik. Kedua baru apa yang bisa kamu praktekkan dalam hidup sehari-hari
mengikuti teladan dari tokoh.
Mengenai ruang lingkup harapan saya yang paling utama dipelajari anak
mengenai pribadi Yesus melalui keteladanan hidup dan ajaran Yesus anak
dapat belajar. Selain itu juga perlu adanya keseimbangan untuk dipelajari
dalam lingkup ajaran dan Tradisi Gereja, mengenai pengalaman siswa itu
sendiri dalam kehidupan, dan yang pasti hubungan sosialnya dengan
sesama baik dalam keluarga, di sekolah, maupun dalam masyarakat
terutama dengan pergaulannya dengan sesama.
dapat dipelajari anak lebih mendalam adalah tentang Yesus Kristus dan
ajaranNya. Menurut R5 (17 Mei 2020), “Harapan saya tentang ruang lingkup
PAK & BP yang dapat dipelajari anak yaitu pribadi Yesus Kristus yang melayani.
Artinya anak dapat belajar banyak dari Yesus dalam hal mengasihi terutama pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Mei 2020), “Semua ruang lingkup dalam PAK & BP penting dan harus seimbang
dipelajari namun jika harus memilih saya berharap yang lebih diutamakan yakni
mengatakan:
Saya memiliki harapan ruang lingkup yang lebih banyak dibahas dan
diperdalam dalam pelajaran adalah mengenai Yesus Kristus dan
pelayananNya. Begitu banyak hal-hal yang dapat dicontoh dan dihidup
dalam diri Yesus dan perbuatannya. Supaya Helen tidak hanya percaya
saja namun juga meneladani pelayananNya.
mengenal Tuhan Yesus sang Penyelamat. Anak dapat belajar banyak dari Yesus
semasa Ia kecil, berbakti pada ibuNya, mewartakan kasih dan terpenting untuk
keteladan tersebut akan muncul pada pengalaman hidup anak maupun perwujudan
iman di manapun anak berada. Menurut R9 (29 Mei 2020), ruang lingkup
pelajaran agama Katolik yang ia harapkan, mengenai Kitab Suci khususnya Injil
Tuhan kita Yesus karena di dalamnya kita tahu banyak hal yang dapat dipelajari.
Kisah kelahiran, hidup, sengsara, wafat, petuah atau ajaran dari Tuhan Yesus atau
bahkan kisah Tuhan Yesus sendiri ada di sana, dengan mempelajari hal tersebut
harapannya tentang ruang lingkup Pendidikan Agama katolik dan Budi Pekerti
yang dapat dipelajari lebih mendalam oleh anak. Menurut R1(8 Mei 2020), ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
lingkup yang diharapkan orang tua yakni pertama pengalaman hidup anak karena
pengalaman hidup anak juga menjadi lingkup yang paling dekat dengan anak.
Pengalaman hidup itu diolah dari sudut pandang iman sehingga mereka bisa
3. Cerita 48 22 9 1 0 0 0 0 80
Kitab Suci (100%)
60% 27,5 11,2 1,25 0% 0% 0% 0%
% 5% %
Pengalama 9 15 23 25 7 1 0 0 80
n hidup (100%)
11,2 18,7 28,7 31,2 8,75 1,25 0% 0%
5% 5% 5% 5% % %
Film 0 1 7 12 40 11 9 0 80
(100%)
0% 1,25 8,75 15% 50 % 13,7 11,2 0%
% % 5% 5%
Deskripsi 1 0 0 6 11 33 29 0 80
(100%)
1,25 0% 0% 7,5% 13,7 41,2 36,2 0%
% 5% 5% 5%
Cerita 0 0 1 3 10 27 37 2 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tradisi 2 10 18 27 11 9 3 0 80
(100%)
2,5% 12,5 22,5 33,7 13,7 11,2 3,75 0%
% % 5% 5% 5% %
Ajaran 22 33 20 3 1 0 1 0 80
Gereja (100%)
27,5 41,2 25% 3,75 1,25 0% 1,25 0%
% 5% % % %
Jawaban 0 0 0 1 1 0 0 0 80
bebas dari (100%)
0% 0% 0% 1,25 1,25 0% 0% 0%
responden
% %
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu materi yang
berasal dari cerita Kitab Suci dengan persentase sebanyak 60% dipilih oleh 48
45
materi Tradisi dengan persentase sebanyak 33,75% dipilih oleh 27 orang dari 80
dengan materi lagu rohani. Prioritas V adalah materi yang berasal dari film
dengan persentase sebanyak 50% dipilih oleh 40 orang dari 80 responden. Pada
prioritas V terdapat 1 responden yang mengisi dengan jawaban bebas yaitu materi
sikap taat pada Tuhan. Selanjutnya prioritas VI yaitu materi deskripsi sebanyak
41,25% dipilih oleh 33 orang dari 80 responden. Prioritas VII yaitu materi cerita
rakyat dan dongeng dengan persentase sebanyak 46,25% dipilih oleh 37 orang
rakyat dan dongeng sebagai prioritas VIII dengan persentase sebanyak 2,5%.
b) Hasil Wawancara
prioritas adalah materi cerita Kitab Suci. Menurut R2 (8 Mei 2020), ia lebih
mengharapkan materi pembelajaran PAK & BP cenderung pada cerita Kitab Suci
supaya anak memiliki bekal dalam bertindak, berbela rasa, dan berpikir. Menurut
R6 (17 Mei 2020), materi yang diharapkan mengenai Kitab Suci, ajaran tentang
kasih, tentang Yesus Kristus, kemudian mengenai ajaran Gereja, mungkin bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
ditambah juga mengenai doa-doa katolik yang harus dihafalkan. R7 (28 Mei
2020) mengatakan:
Saya berharap di sekolah Helen bisa belajar agama dengan baik terutama
materi mengenai ajaran dalam Kitab Suci atau cerita-cerita dalam Kitab
Suci. Jujur saya sendiri juga pengetahuan mengenai cerita dalam Kitab
Suci juga kurang menguasai, kalau Helen mendapat materi tersebut dalam
pelajaran agama akan sangat baik. Saya juga masih terus belajar dengan
membaca renungan-renungan harian dan bacaan Kitab Suci sesuai
penanggalan liturgi saya lakukan sendiri karena dahulu saat sekolah saya
tidak dalam mempelajarinya karena guru agama minim.
Harapan saya materi pembelajaran PAK & BP dari Kitab Suci itu sebagai
dasar, tidak hanya ceritanya namun mazmur puji-pujian juga sebaiknya
dipelajari, surat-surat Rasul Paulus dll. Namun juga tidak melulu materi
dalam Kitab Suci tergantung kreativitas guru dan sesuai kurikulum yang
berlaku.
Menurut R9 (29 Mei 2020), materi pembelajaran yang diharapkan sama dengan
ruang lingkup yang diharapkan mengenai kelahiran, hidup, sengsara, dan wafat
hidup karena itu lebih kontekstual pada anak-anak jadi benar-benar menggali
dengan cerita kisah-kisah dalam Kitab Suci. Bagaimana sabda Tuhan mendukung
47
Menurut R5 (17 Mei 2020), “Saya berharap anak-anak dapat menerima materi
memiliki harapan lain yang tidak tercantum dalam opsi pilihan pada kuesioner.
diharapkan anak lebih dalam mempelajari dan memaknai pertama tata perayaan
bagaimana PAK dapat mengarahkan anak untuk terlibat dalam Ekaristi secara
aktif tidak hanya datang, duduk, dengar, lalu pulang. Ketiga yakni pelayanan
Gereja, PAK mendorong anak untuk mau terlibat aktif dalam pelayanan di Gereja
pembelajaran yang dapat dipelajari anak adalah materi penerapan tata cara
48
No Prioritas
Pilihan Jawaban Total
Soal 1 (%) 2 (%) 3 (%)
49
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu berpusat pada
siswa: diskusi, nonton film, tugas, presentasi, bermain peran, sharing, dinamika
kelompok, outing class (ziarah) dengan persentase sebanyak 82,5% dipilih oleh
66 orang dari total 80 responden. Pada prioritas I ini terdapat 1 responden yang
sebanyak 83,75 % dipilih oleh 67 orang dari total 80 responden. Pada prioritas II
ini terdapat 1 responden yang mengisi jawaban bebas dengan metode lingkungan
sekolah. Prioritas III, ada 2 responden yang memilih metode berpusat pada siswa
sebagai prioritas III dengan jumlah persentase sebanyak 2,5%. Pada prioritas ini
juga terdapat 1 responden yang mengisi jawaban bebas dengan metode menghafal
b) Hasil Wawancara
berpusat pada siswa. Menurut R1 (8 Mei 2020), metode pembelajaran PAK & BP
akan lebih efektif jika memaksimalkan sumber daya pada anak, seperti diskusi,
bermain, nonton film, bermain peran, dll. Semua hal yang dapat mengaktifkan
50
metode yang diharapkan siswanya yang aktif guru lebih menjadi fasilitator.
pembelajaran yang paling efektif berpusat pada siswa seperti dramatisasi, video,
pada siswa, siswa harus aktif dalam belajar terutama mempraktekkan materi-
materi yang dipelajari seperti memimpin doa bergilir. Kemudian menurut R5 (17
Mei 2020), ia berharap lebih kepada berpusat pada siswa seperti diskusi karena
siswa bisa saling bertukar pikiran ditambah dengan aktivitas fisik seperti
permainan atau kegiatan lainnya. Kalau ceramah nanti anak pasti bosan dan tidak
pembelajaran berpusat pada siswa karena anak akan merasa belajar lebih asyik.
Anak akan tertantang dan lebih seru dalam belajar, dengan presentasi akan lebih
diskusi anak lebih menghargai pendapat orang lain dan mencoba menyatukan
setiap gagasan, dan dengan ziarah anak-anak lebih mengenal dunia luar.
berpusat pada siswa, karena anak harus berpikir kritis kalau anak hanya
mendengar saja tanpa ada aktivitas fisik dan aktivitas berpikir maka iman dan
51
ceramah guru ia akan tertinggal jauh. Menurut R8 (29 Mei 2020), “Menurut saya
metode pembelajaran jelas berpusat pada siswa dengan ini anak dapat aktif kritis.
Tidak hanya teori saja namun juga praktek.” Terakhir, menurut R9 (29 mei
2020), metode pembelajaran yang diharapkan berpusat pada siswa, karena anak
akan antusias dan memperhatikan jika pelajaran itu menarik. Contohnya dengan
Suci itu akan semakin mengasah imajinasinya, mendalami peran dan karakternya,
Tabel 9. Prioritas harapan orang tua murid terhadap media PAK & BP
5. Media visual: 15 20 27 18 0 80
gambar, foto,
poster, bagan, 18,75% 25% 33,75% 22,5% 0% (100%)
cerita bergambar,
sketsa dll
Media 3 12 20 21 27 0 80
Dimensi:
diorama, patung, 15% 25% 26,25% 33,75% 0% (100%)
wayang, rosario,
peralatan Ekaristi
dll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Media proyeksi: 35 17 13 14 1 80
film, slide, video,
proyektor, dll 43,75% 21,25% 16,25% 17,5% 1,25% (100%)
Media cetak: 18 22 19 21 0 80
Kitab Suci,
majalah, koran, 22,5% 27,5% 23,75% 26,25% 0% (100%)
buku pelajaran
Jawaban bebas 0 1 0 0 0 80
dari responden
0% 1,25% 0% 0% 0% (100%)
Diagram 5. Prioritas harapan orang tua murid terhadap media PAK &
BP
Berdasarkan data pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
harapan orang tua mengenai media pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti sebagai berikut: prioritas I yaitu media proyeksi: film, slide, video,
proyektor, dll dengan persentase sebanyak 43,75% dipilih oleh 35 orang dari 80
responden. Prioritas II yaitu media cetak: Kitab Suci, majalah, koran, buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pelajaran dengan persentase sebanyak 27,5% dipilih oleh 22 orang dari total 80
responden. Pada prioritas II ini terdapat 1 responden yang mengisi jawaban bebas
dengan media permainan anak. Prioritas III yaitu media visual: gambar, foto,
poster, bagan, cerita bergambar, sketsa dll dengan persentase sebanyak 33,75%
dipilih oleh 27 orang dari total 80 responden. Prioritas IV yaitu media 3 Dimensi:
b) Hasil Wawancara
pembelajaran. Responden tersebut adalah R1, R2, R5, R7, R8, dan R9. Menurut
R1(8 Mei 2020), media pembelajaran PAK & BP yang diharapkan anak-anak
lebih tertarik dengan film, film Kitab Suci, film pendek, video pendek, dan video
tentang kehidupan. Media lain yang penting itu buku pelajaran, Kitab Suci, Lagu-
lagu, juga bisa berupa membuat poster, puisi, melukis, doa seperti itu juga
pembelajaran yang paling saya harapkan dan melihat minat anak, saya cenderung
memilih film karena melalui film anak-anak dapat mengetahui secara langsung
seperti apa suatu kisah Kitab Suci.” R7 (28 Mei 2020) mengatakan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Media pembelajaran saat di kelas yang saya harapkan yaitu media yang
berhubungan dengan IT seperti melihat film. Anak-anak zaman sekarang
pasti semua mengenal gadget nah pasti semua juga sudah fasih mengakses
Youtube, kalau Ryo senang melihat film apalagi film kartun anak
superbook yang isinya mengenai petualangan kembali ke masa lalu zaman
Yesus atau kisah-kisah lain dalam Alkitab. Nah kendalanya boros kuota,
saya berharap di sekolah dapat diputarkan lalu dibahas bersama itu akan
membekas pada anak dan akan selalu mengingatnya.
Menurut R9 (29 Mei 2020), saat pelajaran diharapkan disajikan video, atau film,
atau menggunakan power point agar anak senang mengikuti pelajaran dan
memahaminya. Jika sudah selesai menonton guru bisa memberi peneguhan atau
pembelajaran PAK & BP. Menurut R3 (8 Mei 2020), media pembelajaran yang
diharapkan gambar, cerita, video jadi anak lebih dapat mengimajinasikan secara
mengatakan:
Mengenai media yang mudah diterima oleh anak kalau sekarang ya karena
corona ini terpenting dan utama adalah HP itu pun harus smartphone yang
dapat digunakan untuk mengakses internet dengan dan aplikasi lain
dengan cepat satu lagi media TV karena berhubungan dengan belajar di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
rumah yang disiarkan TVRI tidak semua rumah sinyal stasiun TV ini baik.
Kalau di dalam.
56
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu lingkungan
sosial: relasi hangat dengan guru, pergaulan dengan sesama baik, relasi dengan
seluruh warga sekolah baik, situasi lingkungan masyarakat yang kondusif, relasi
dengan lingkungan gereja yang baik dll dengan persentase sebanyak 66,25%
dipilih oleh 53 orang dari total 80 responden. Prioritas II yaitu lingkungan fisik:
ruang kelas yang bersih dan rapi, lingkungan sekolah yang bersih, dll dengan
jumlah persentase 66,25% dipilih oleh 53 orang dari total 80 responden. Pada
prioritas III terdapat 2 responden yang mengisi dengan jawaban bebas yaitu
57
pilihan 2,5%.
b) Hasil Wawancara
prioritas adalah lingkungan sosial. Responden tersebut adalah R1, R2, R3, R7,
Lingkungan belajar yang kami harapkan itu lebih pada lingkungan sosial
di sekolah ya karena anak yang beragama Katolik itu kan biasanya hanya
sedikit di sekolah negeri jadi kadang merasa terisolir dibedakan. Nah
lingkungan sosial seperti ini yang perlu diperhatikan supaya mendukung
anak-anak itu . Suasana sekolah antar, siswa, guru, karyawan yang rukun,
yang toleran, tidak membedakan itu lebih mendukung anak-anak. Bisa
saling menghargai antar umat beragama.
lingkungan sosial yang berhubungan dengan relasi guru dengan siswa. Penting
karena anak belajar bergantung pada mood. Menurut R3 (8 Mei 2020), lingkungan
pembelajaran yang sesuai lebih kepada lingkungan sosial yakni relasi antara guru
dan siswa dekat namun tanpa mengabaikan norma sopan santun, suasana serius
tapi santai ada batas kapan serius dan kapan bercanda namun harus sesuai tujuan
58
kalau gurunya dan teman temannya memiliki energi positif dia akan
nyaman belajar dan mudah memahami materi pembelajaran.
Harapan saya untuk lingkungan pembelajaran antar teman itu rukun. Ryo
paling tidak suka diejek karena akan menimbulkan kemarahan dan
berkelahi, bahasa lainnya bullying. Saya juga menekankan untuk selalu
bersikap baik pada teman-teman yang lain supaya tidak diejek atau diajak
bertengkar. Selain itu relasi dengan guru juga harus baik, seperti sahabat
jadi anak merasa nyaman dalam belajar dan tidak takut.
kondusif tidak berisik, guru tidak cuek, mampu membangun hubungan baik
dengan anak seperti orang tua sendiri di sekolah. Antar teman juga bersahabat. R9
senang juga bila anak belum dijemput saat pulang sekolah satpam sekolah tetap
mengawasi dan menemani tidak dibiarkan keluar area sekolah dan memastikan
pembelajaran PAK & BP yang dapat mendukung belajar anak adalah lingkungan
fisik. Responden tersebut adalah R4, R5, dan R6. Menurut R4 (9 Mei 2020),
sekolah asri, bersih, terkadang belajar di luar kelas mensyukuri alam ciptaan
harapkan bersih, nyaman dipakai untuk belajar. lingkungan sosialnya yang pasti
guru dan teman bersahabat.” Begitu juga dengan R6 (17 Mei 2020) mengatakan:
59
Agama Katolik
PAK & BP
Tabel 11. Prioritas harapan orang tua murid terhadap peran guru PAK
& BP
7. Memenuhi kompetensi 42 22 16 0 80
pedagogik: mampu
memahami siswa, mampu 52,5% 27,5% 20% 0% (100%)
mengembangkan potensi
yang dimiliki siswa,
mampu merancang dan
melaksanakan
pembelajaran, dan mampu
mengevaluasi
pembelajaran.
Memenuhi kompetensi 19 33 27 1 80
kepribadian: ramah,
berwibawa, disiplin, 27,75% 41,25% 33,75% 1,25% (100%)
beriman, bertanggung
jawab dll
Memenuhi kompetensi 20 23 37 0 80
profesional: menguasai
materi pembelajaran, 25% 28,75% 46,25% 0% (100%)
memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi,
mampu beradaptasi dan
berkomunikasi dengan
baik kepada seluruh warga
sekolah.
60
PAK & BP
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
harapan orang tua murid mengenai peran guru Pendidikan Agama Katolik dan
61
beradaptasi dan berkomunikasi dengan baik kepada seluruh warga sekolah dengan
kepribadian dan 1 orang lainnya memilih mengisi dengan jawaban bebas yaitu
b) Hasil Wawancara
murid mengatakan bahwa prioritas harapannya terhadap peran guru PAK adalah
memenuhi kompetensi pedagogik. Responden tersebut adalah R1, R3, R7, R8,
Saya berharap guru lebih bisa memahami anak. Jadi mengerti tahapan
psikologi anak, bagaimana menyikapinya bagaimana bisa
mengembangkan potensi anak, tidak menjatuhkan anak tapi mampu
mengembangkan pribadi anak. Guru lebih bisa mendidik anak-anak.
Menurut R3 (8 Mei 2020), yang diharapkan mengenai peran guru PAK yaitu
sebagai sahabat bagi anak, guru sebagai konselor sederhana mau mendengarkan
anak bercerita membantu anak tumbuh kembang mengarahkan anak pada potensi
dan minat yang dimiliki serta menuntun pada nilai-nilai Injil. Jika ada keraguan
pada anak dapat memotivasi dalam terang Roh Kudus. R7 (28 Mei 2020)
mengatakan:
Saya berharap peran guru itu dia mampu menemukan potensi anak dan
mendorong anak untuk mengembangkannya. Contohnya kakaknya Helen
dulu itu terlihat minatnya adalah di bidang musik, lalu gurunya memberi
arahan untuk diikutkan khursus, akhirnya ikut dan sekarang sudah berani
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Menurut R8 (29 Mei 2020), peran guru yang diharapkan pertama mampu
mengajar atau melaksanakan pembelajaran di kelas dengan fasih. Lalu guru harus
mampu menemukan potensi siswa. Tidak hanya beberapa siswa saja yang
menonjol, namun seluruh siswa harus diperhatikan. Guru juga harus bisa
memotivasi anak. Menurut R9 (29 mei 2020), peran guru yang diharapkan dapat
bersahabat dengan siswa, guru dapat memahami siswa, guru juga dapat
menemukan minat siswa dalam pelajaran, tidak kalah penting guru harus objektif
Menurut R5 (17 Mei 2020), “Peran guru PAK yang saya harapkan dapat
biasanya guru agama Katolik jauh lebih sabar dengan murid-muridnya,” dan
menurut R6 (17 Mei 2020), ia berharap agar guru sabar, dekat dengan anak, dan
penuh cinta kasih. R6 beranggapan guru agama Katolik memiliki kekhasan lain
yang menjadi kerinduan bagi anak-anak untuk bertemu dan belajar mengenai
agama Katolik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sementara itu, prioritas harapan R2 dan R4 terhadap peran guru PAK lebih
guru harus kreatif, dengan metode belajar daring guru harus kreatif
menyampaikan materi dan memberi tugas supaya anak juga tidak bosan. R2
pendapat anak mengenai ekaristi online yang diikuti atau perasaan simpati
“Peran guru yang saya harapkan dapat membantu anak dalam belajar yang baik,
h. Deskripsi Harapan Orang Tua Murid terhadap Peran Orang Tua dalam
Tabel 12. Prioritas harapan orang tua murid terhadap peran orang tua
8. Menjadi pendidik 51 17 9 3 0 80
dan pendamping
iman yang 62,5% 21,25% 11,25% 3,75% 0% (100%)
pertama dan
utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Memberikan saran 3 4 17 55 1 80
pada sekolah
berkaitan dengan 3,75% 5% 21,25% 68,75% 1,25% (100%)
penentuan materi
pembelajaran
PAK & BP
Mendukung dan 8 18 39 15 0 80
menemani anak
terlibat dalam 10% 22,5% 48,75% 18,75% 0% (100%)
pelayanan Gereja
Menjadi teladan 18 41 15 6 0 80
dalam sikap hidup
beriman 22,5% 51,25% 18,75% 7,5% 0% (100%)
Jawaban bebas 0 0 0 1 0 80
dari responden
0% 0% 0% 1,25% 0% (100%)
Diagram 8. Prioritas harapan orang tua murid terhadap peran orang tua
65
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
harapan orang tua murid mengenai perannya dalam Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu menjadi pendidik dan
pendamping iman yang pertama dan utama dengan persentase sebanyak 62,5%
dipilih oleh 51 orang dari total 80 responden. Prioritas II yaitu menjadi teladan
dalam sikap hidup beriman dengan persentase sebanyak 51,25% dipilih oleh 41
orang dari total 80 responden. Prioritas III adalah mendukung dan menemani anak
terlibat dalam pelayanan Gereja dengan persentase sebanyak 48,75% dipilih oleh
persentase sebanyak 68,75% dipilih oleh 55 orang dari total 80 responden. Pada
prioritas IV ini terdapat 1 responden yang mengisi dengan jawaban bebas yaitu
peran mengajarkan anak agar mempunyai iman yang kuat dan takut akan Tuhan.
sebanyak 1,25% memilih peran memberikan saran pada sekolah berkaitan dengan
b) Hasil Wawancara
dari total 9 responden yang diwawancarai mengenai peran orang tua murid demi
pendamping iman yang pertama dan utama. Responden tersebut adalah R1, R3,
66
Bagi saya orang tua itu menjadi pendidik yang pertama dan utama karena
anak-anak itu dilahirkan, besar dalam keluarga maka figure orang tua itu
menjadi figure yang utama bagi anak-anak. Orang tua memegang peran
yang utama dalam pendidikan anak-anak begitupun figure keteladanan.
Pasti anak-anak nomor satu akan meneladani orang tuanya karena setiap
hari bertemu.
Menurut R3 (8 Mei 2020), selama ini perannya sebagai orang tua mendampingi
belajar anak, apalagi masih usia awal remaja anak harus benar-benar didampingi
dan diarahkan. Di masa seperti ini, dengan metode belajar dari rumah orang tua
benar-benar harus menjadi fasilitator anak dalam belajar dan mencari sumber
belajar. Menurut R4 (9 Mei 2020), “Peran orang tua terutama saya sendiri saya
berusaha mendampingi anak dalam belajar terkhusus di masa pandemik ini saya
harus ekstra memantau anak supaya kegiatan belajar tetap terlaksana lebih dulu
baru boleh bermain.” Menurut R5 (17 Mei 2020), peran orang tua yang
diharapkan dan berusaha dilakukan terhadap anak mendidik anak dalam kasih,
Menurut R8 (29 Mei 2020), peran orang tua yang diharapkan yaitu menjadi
pendidikan pada sekolah, mereka sebagai orang tua juga harus memiliki peran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
pentingnya berdoa, dimulai dari hal-hal sederhana seperti hendak makan atau
tidur. Menurut R9 (29 mei 2020), peran orang tua yang diharapkan R9 memantau
anak dan membiasakan mereka dalam hidup doa, R9 berusaha mendidik anak
untuk rajin ke Gereja, terlibat dalam pelayanan, mendidik agar anak selalu
memiliki rasa syukur atas sesuatu dan keadaan. Berusaha dan berdoa jika
memiliki keinginan.
membiasakan hidup doa pada anak tidak hanya memberi contoh tapi juga
melibatkan mereka, berhubung saat ini bersamaan dengan bulan maria hampir
setiap malam mereka berdoa bersama kadang Rosario, kadang doa ujub singkat,
namun selalu diadakan renungan dengan pedoman kalender liturgi dan buku BKL
(Bulan Katekese Liturgi), dari renungan ini hampir setiap malam anak-anak
mendorong anak untuk kritis terutama akan imannya akan Yesus Kristus. Menurut
R6 (17 Mei 2020), Ia akan terus berusaha menjadi teladan dan mengajari anak
anak ke Gereja baik itu untuk Misa maupun untuk berkegiatan, mengajarkan anak
68
No Prioritas Total
Pilihan Jawaban
Soal 1 (%) 2 (%) 3 (%) 4 (%) 5 (%)
9. LCD 12 14 14 39 1 80
Buku Pelajaran 47 20 6 7 0 80
Komputer 0 16 39 25 0 80
Kitab Suci 21 30 21 8 0 80
Jawaban bebas 0 0 1 0 0 80
dari responden
0% 0% 1,25% 0% 0% (100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu sarana buku
pelajaran dengan persentase sebanyak 58,75% dipilih oleh 47 orang dari total 80
responden. Prioritas II yaitu sarana Kitab Suci dengan persentase sebanyak 37,5%
dipilih oleh 30 orang dari total 80 responden. Prioritas III yaitu sarana komputer
dengan persentase sebanyak 48,75% dipilih oleh 39 orang dari total 80 responden.
Pada prioritas III ini terdapat 1 responden yang mengisi dengan jawaban bebas
yaitu sarana belajar mengajar pendidikan, pena, papan tulis, spidol. Prioritas IV
adalah sarana LCD dengan persentase sebanyak 48,75% dipilih oleh 39 orang dari
70
b) Hasil Wawancara
yaitu tersedianya buku pelajaran. Responden tersebut adalah R1, R3, R4, R5, R6,
R7, R8, dan R9. Menurut R1 (8 Mei 2020), yang diharapkan tersedia adalah buku
pelajaran dan buku-buku pendukung seperti modul, Kitab Suci, dan buku cerita
anak. Sarana pendukung yang penting lainnya yaitu LCD, namun karena siswa di
Katolik di SD negeri itu sedikit maka cukup pakai laptop bisa di putarkan film
sesuai dengan tema. Menurut R3 (8 Mei 2020), sarana belajar yang wajib adalah
buku pelajaran, didukung buku-buku cerita kristiani yang mudah dipahami anak.
karena anak senang dengan media visual disajikan juga gambar-gambar supaya
anak tertarik belajar, kalau sekolah sudah mampu baik jika disediakan LCD di
dalam kelas karena anak akan tertarik juga belajar dengan media film. Menurut
R4 (9 Mei 2020), “Sarana dalam belajar yang saya harapkan buku pelajaran,
lembar kerja siswa, buku-buku cerita, Kitab Suci, macam-macam karena dengan
sarana tersebut siswa dapat lebih terarah dan sumber acuan jelas.” Menurut R5 (17
Mei 2020), “Sarananya yang saya harapkan tersedia buku-buku yang memadai
PAK,”serta menurut R6 (17 Mei 2020), “Sarananya ya apa saja yang dapat
mendukung belajar anak seperti buku-buku pelajaran, media belajar, media IT,
diharapkan yaitu buku pelajaran khusus agama Katolik, ada buku siswa, buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
guru, buku tugas, buku-buku kisah santo-santa, buku-buku doa supaya membantu
utama tersedia buku pegangan pelajaran yang dipinjamkan dari sekolah jadi orang
tua tidak perlu membeli sendiri. LCD untuk memutar film, dan alat-alat peraga
dalam pelajaran.
Responden tersebut adalah R2. Menurut R2 (8 Mei 2020), “Sarana yang harus
disediakan LCD, laptop, karena anak saya paling suka dengan sejarah apalagi
tentang Kitab Suci nah kalau melihat dalam bentuk film imajinasinya akan main.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No Pilihan Prioritas
Total
Soal Jawaban 1(%) 2 (%) 3 (%) 4 (%) 5 (%)
Kelas yang 18 14 34 14 0 80
bersih
22,5% 17,5% 42,5% 17,5% 0% (100%)
Perpustakaan 6 40 16 17 1 80
7,5% 50% 20% 21,25% 1,25% (100%)
Ruang kelas 53 6 6 16 0 80
untuk
pelajaran 66,25% 7,5% 7,5% 20% 0% (100%)
Pendidikan
Agama
Katolik
Jawaban 3 0 0 0 0 80
bebas dari
responden 3,75% 0% 0% 0% 0% (100%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan pada tabel prioritas dan diagram batang di atas, hasil dari
Katolik dan Budi Pekerti diperoleh sebagai berikut: prioritas I yaitu prasarana
sebanyak 66,25% dipilih oleh 53 orang dari total 80 responden. Pada prioritas I ini
yaitu prasarana gedung yang aman, fasilitas kipas angin atau AC, dan prasarana
sebanyak 50% dipilih oleh 40 orang dari total 80 responden. Prioritas III yaitu
prasarana kelas yang bersih dengan persentase sebanyak 42,5% dipilih oleh 34
orang dari total 80 responden. Prioritas IV adalah meja dan kursi yang nyaman
dengan persentase sebanyak 41,25% dipilih oleh 33 orang dari total 80 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Terdapat 2 responden yang mengisi prasarana meja dan kursi yang nyaman
b) Hasil Wawancara
tersebut adalah R1, R4, R5, R7, R8, dan R9. R1 (8 Mei 2020) mengatakan:
Menurut R4 (9 Mei 2020), karena anak bersekolah di negeri ingin ada ruang kelas
khusus agama meskipun tidak luas tapi setidaknya anak merasa diperhatikan oleh
berkembang tidak hanya dalam segi kognitif namun juga afektif serta
perkembangan imannya. Menurut R5 (17 Mei 2020), “Saya berharap ada ruangan
khusus untuk belajar agama Katolik atau agama lainnya yang tergolong
minoritas.” Menurut R7 (28 Mei 2020), prasarana yang diharapkan yaitu sekolah
memiliki ruang doa, atau ruang khusus untuk belajar agama Katolik, di sana
disediakan buku-buku agama yang lengkap bahkan peralatan doa atau peralatan
misa juga baik supaya anak menghargai bahwa pelajaran agama itu juga penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
selain pelajaran umum lainnya. Menurut R8 (29 Mei 2020), prasarana yang
diharapkan pada sekolah swasta katolik memiliki ruang doa. Selama ini pelajaran
agama Katolik hanya di dalam kelas karena mayoritas siswa beragama Katolik,
baik jika siswa diajak ke ruang doa, atau ke Gereja terdekat dengan outing class.
harapan prasarana yaitu kelas yang bersih dan nyaman. Menurut R2 (8 Mei 2020),
“Prasarana kalau di sekolah sudah baik, paling utama ruang kelas yang nyaman
sih tidak harus mewah. Terkadang diajak berkegiatan di luar tergantung materi
Mengenai prasarana tidak setiap sekolah sama ya, beruntung anak saya
bersekolah di yayasan swasta, yang perlu dijamin yakni prasarana yang
terawat dan bersih. Jika terawat maka akan membantu anak dalam belajar.
tidak perlu pindah ruang khusus agama Katolik sih karena mayoritas
Katolik jadi di dalam kelas saja tidak apa-apa.
Terakhir menurut R6 (17 Mei 2020), Prasarananya lingkungan yang bersih seperti
76
Prioritas I
No Aspek Jumlah
Persentase Kategori
(Responden)
Memperteguh iman dan
1 Tujuan 38 47,5%
ketaqwaan kepada Tuhan
Memenuhi kompetensi
7 Peran Guru 42 52,5%
pedagogic
77
kuesioner dan wawancara terhadap 80 orang tua murid diperoleh hasil bahwa
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.4, yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah memperteguh iman dan
47,5% dari 38 orang tua murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai
dengan teori dan diperkuat dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 6 orang
imannya, taqwa, semakin percaya pada Tuhan, dan imannya semakin bertumbuh
dan berkembang disertai usaha belajar. Seorang anak dilahirkan dan dibaptis
sejak bayi dan berharap semakin memasuki usia remaja semakin menghayati
imannya. Hal ini benar, sejalan dengan tujuan pembelajaran Pendidikan Agama
Katolik bahwa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti merupakan rangkaian
78
kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan iman ajaran iman Katolik.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.5, yang
menjadi prioritas I harapan orang tua murid terhadap ruang lingkup pembelajaran
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah Pribadi Yesus Kristus dan
orang tua murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan
diperkuat dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 8 dari total 9 responden
mempelajari banyak dalam ruang lingkup tersebut, anak dapat meneladani hidup
tua murid ini terbukti kebenarannya sesuai dengan teori bahwa ruang lingkup
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, agar siswa dapat membangun relasi dengan
79
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.6, yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah materi mengenai cerita Kitab
Suci. Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 60% dari 48 orang tua
murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan diperkuat
dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 5 dari total 9 responden dengan
materi pelajaran yang paling diprioritaskan adalah materi cerita Kitab Suci dengan
alasan ketika anak mempelajari teks Kitab Suci anak akan mendapatkan banyak
hal terutama makna sebagai bekal dalam bertindak, berbela rasa, dan berpikir. Di
dalam Kitab Suci terdapat banyak kisah yang dapat diteladani oleh anak, selain itu
dengan mempelajari teks atau cerita Kitab Suci anak menjadi tahu dan mengerti
akan sejarah imannya. Hal ini benar dan sesuai dengan kriteria pemilihan materi
yaitu materi pelajaran relevan terhadap tujuan instruksional yang hendak dicapai
mencakup segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu juga tidak semua
kisah dalam Kitab Suci dapat dipelajari secara langsung, setiap kisah dipelajari
mengolah bahan itu. Materi pelajaran berupa cerita dalam Kitab Suci dapat
80
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.7, yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah metode berpusat pada siswa.
Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 82,5% dari 66 orang tua murid.
Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan diperkuat dengan
Dalam wawancara, orang tua murid memilih metode ini dengan alasan
Pemahaman terhadap materi pembelajaran akan lebih tercapai dengan berpikir dan
aktivitas fisik. Anak dapat saling mengemukakan pendapat, kritis dan saling
antara lain observasi, bertanya, refleksi, diskusi, presentasi, dan unjuk kerja.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.8, yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah media proyeksi berupa film,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
video, slide, dll. Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 43,75% dari
35 orang tua murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan
diperkuat dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 6 dari total 9 responden
mengimajinasikan secara langsung kisah dalam Kitab Suci dengan lebih menarik
pada anak-anak. Selain itu video-video inspiratif juga dapat diteladani oleh anak-
proyeksi film dapat digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Kedua, media film tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang
sangat berguna untuk mendukung anak dalam memahami materi yang dipelajari.
Ketiga, film yang disajikan sesuai dengan kemampuan daya pikir siswa.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.9, yang
82
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah lingkungan sosial. Harapan
ini mendapatkan nilai persentase sebesar 66,25% dari 53 orang tua murid.
Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan diperkuat dengan
Dalam wawancara, orang tua murid memilih metode ini dengan alasan jika
hubungan antar warga sekolah yang baik terutama hubungan relasi dengan guru
dekat akan mendukung dan memotivasi anak untuk belajar. Hal ini sesuai dengan
pernyataan bahwa lingkungan sosial adalah semua orang/manusia lain yang dapat
2018)
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.10, yang
menjadi prioritas I harapan orang tua murid terhadap peran guru Pendidikan
Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 52,5% dari 42 orang tua murid.
Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan diperkuat dengan
83
Dalam wawancara, orang tua murid memilih metode ini dengan alasan
dalam diri anak, mampu mengajar dan melaksanakan pembelajaran dengan fasih,
dan mampu menilai atau mengevaluasi pembelajaran. Hal ini sejalan dengan teori
bahwa guru sebagai pendidik harus menerima siswa dan menyelami alam pikiran
siswa, mendorong siswa untuk berkembang lebih jauh dan mengatasi kekurangan
yang ada. Guru juga mampu menjadi teladan dan inspirator bagi siswa
(Setyakarjana, 1997:129)
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.6, yang
menjadi prioritas I harapan orang tua murid terhadap peran orang tua dalam
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah menjadi pendidik yang
pertama dan utama. Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 62,5%
dari 57 orang tua murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori
dan diperkuat dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 7 dari total 9
menjadi pendidik yang pertama dan utama dengan alasan karena anak dilahirkan
dan dibesarkan dalam keluarga maka orang tua menjadi figur yang pertama dan
utama bagi anak. Begitupun dengan figur keteladanan, orang tua membaptis anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dari bayi berarti orang tua siap menjadi teladan dan siap mendampingi
perkembangan iman anak. Pernyataan ini benar sesuai dengan teori bahwa
pendidikan adalah tugas sekaligus tanggung jawab pertama dan utama orang tua,
demikian pula dalam hal pendidikan iman anak. Pendidikan iman pertama-tama
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.12, yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah sarana buku pelajaran.
Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 58,75% dari 47 orang tua
murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan diperkuat
dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 8 dari total 9 responden dengan
buku pelajaran dengan alasan supaya siswa lebih terarah dalam belajar dan
memiliki sumber acuan yang jelas. Selain itu, orang tua juga berharap tidak hanya
buku pelajaran atau buku pegangan yang tersedia melainkan juga tersedia buku-
buku cerita anak, Kitab Suci bergambar, buku cerita santo-santa dll. hal ini sesuai
dengan teori bahwa sarana pembelajaran yaitu peralatan belajar yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dengan lancar, teratur, efektif dan efisien. Adapun alat pembelajaran yang dapat
Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada skala harapan tabel no.13, yang
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti adalah prasarana ruang kelas untuk
pelajaran Agama. Harapan ini mendapatkan nilai persentase sebesar 66,25% dari
53 orang tua murid. Harapan ini dinyatakan valid karena sesuai dengan teori dan
diperkuat dengan hasil wawancara yang dinyatakan oleh 6 dari total 9 responden
supaya siswa katolik dapat belajar dengan nyaman dan diberikan perhatian oleh
sekolah dengan fasilitas dalam belajar agama. Karena selama ini siswa yang
ruang tamu sekolah. Sedangkan bagi yang bersekolah di sekolah swasta mereka
mengharapkan tersedia ruang doa sehingga pelajaran agama tidak hanya di dalam
kelas saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Pendidikan Bab VII pasal 42 disebutkan bahwa setiap satuan pendidikan wajib
Pembelajaran
mengenai materi pembelajaran yang menjadi prioritas I adalah materi Kitab Suci,
diungkapkan bahwa alasan cerita Kitab Suci sebagai yang utama untuk dipelajari
murid karena Kitab Suci dapat dijadikan landasan dan pedoman dalam bertindak
oleh siswa. Kitab Suci merupakan Sabda Allah yang dipercayakan kepada Gereja
dalam Kitab Suci terutama kisah kelahiran, hidup, sengsara, dan wafat Tuhan
Yesus dapat dijadikan pembelajaran oleh murid agar mereka semakin percaya
diperbanyak dan diperdalam dari sumber Kitab Suci. Guru dapat menyajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
materi Kitab Suci menggunakan metode dan media yang berbeda-beda agar bahan
dari Kitab Suci dapat diterima lebih banyak oleh siswa. Penyajian materi Kitab
Suci tidak terlepas dari konteks pengalaman hidup siswa dan ajaran Gereja agar
sekolah karena ada perubahan sistem belajar dari rumah. Cara mengatasinya
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, penulis memaparkan kesimpulan dan saran dari penelitian
jawaban atas permasalahan dalam penelitian ini. Selanjutnya bagian saran berisi
A. Kesimpulan
sebagai berikut: harapan adalah keadaan termotivasi yang positif didasarkan pada
hubungan interaktif antara energi dan rencana untuk mencapai tujuan. Dalam hal
ini, orang tua murid dalam keadaan termotivasi yang positif memiliki energi dan
rencana untuk mencapai tujuan terhadap Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti. Adapun hasil penelitian menunjukkan harapan orang tua murid sebagai
berikut:
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
media proyeksi.
lingkungan sosial.
8. Aspek peran orang tua, orang tua memprioritaskan pilihannya pada peran
sebagai materi pembelajaran dengan harapan Kitab Suci dapat dijadikan pedoman
dalam bertindak pada masa pencarian jati diri remaja.Mengingat siswa Sekolah
Dasar kelas 4, 5, dan 6 memasuki masa remaja yaitu masa peralihan antara anak-
pemahaman yang lebih mendalam terutama dalam pencarian jati diri agar tidak
terjadi kenakalan remaja. Oleh karena itu materi pembelajaran Pendidikan Agama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Katolik dan Budi Pekerti bersumber dari Kitab Suci perlu diperbanyak dan
dalam keluarga.
B. Saran
bersumber dari Kitab Suci. Orang tua murid memiliki harapan dengan
memprioritaskan materi tersebut Kitab Suci dapat dijadikan pedoman hidup dan
melalui materi ini tidak terlepas dari peran orang tua yakni menjadi pendidik dan
pendamping iman yang pertama dan utama, oleh karena itu diharapkan orang tua
Injil dalam hidup serta menjadi teladan dengan menjadikan Kitab Suci sebagai
pedoman bertindak pula. Konkretnya orang tua dapat memulainya dari lingkungan
keluarga dengan kegiatan membaca Kitab Suci bersama seluruh anggota keluarga
dan merenungkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Bagi Guru
pembelajaran PAK & BP yang bersumber pada Kitab Suci. Diharapkan guru
baik terutama pembelajaran yang sesuai dengan konteks pengalaman hidup siswa
kelas seperti komputer, LCD, sound, dll maupun perangkat lunak seperti aplikasi
3. Bagi Sekolah
dan kerjasama yang baik dengan orang tua agar tujuan pendidikan iman pada
siswa dapat dicapai dengan maksimal. Selain itu diharapkan pihak sekolah
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti serta buku-buku pendukung lainnya.
prasarana ruang kelas khusus untuk pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan
Budi Pekerti atau ruang doa agar dapat mendukung perkembangan iman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LAMPIRAN
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Identitas Responden
Nama Orang Tua :______________________
Nama Siswa / Kelas :_________________/____
Nama Sekolah :______________________
B. Panduan pengisian:
Jawablah 10 pertanyaan berikut dengan mengurutkannya menggunakan angka
dari yang paling ingin anda prioritaskan sampai ke yang kurang diprioritaskan
dan isilah bagian titik-titik jika masih ada yang ingin anda tambahkan!
Contoh :
Mata pelajaran yang paling anda harapkan untuk mengembangkan
karakter anak adalah…..
3 Bimbingan Konseling
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
2.) Ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang paling
anda harapkan sebagai orang tua, untuk dipelajari lebih mendalam oleh
putra/putri anda adalah….
Peristiwa hidup siswa
Pribadi Yesus Kristus dan pelayananNya
Ajaran dogma dan kehidupan menggereja
Perwujudan iman di masyarakat
………………………………………………………………………
............................................................................................................
3.) Materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang
paling anda harapkan sebagai orang tua bagi putra/putri anda adalah….
Cerita Kitab Suci
Pengalaman hidup
Film
Deskripsi
Cerita rakyat, dongeng
Tradisi
Ajaran Gereja
…………………………………………………………………
....................................................................................................
4.) Metode pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang
paling anda harapkan sebagai orang tua untuk mempermudah putra/putri
memahami materi pembelajaran adalah….
Berpusat pada guru: ceramah, demonstrasi, tanya jawab
Berpusat pada siswa: diskusi, nonton film, tugas, presentasi,
bermain peran, sharing, dinamika kelompok, outing class (ziarah)
………………………………………………………………............
............................................................................................................
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.) Media pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang
paling anda harapkan sebagai orang tua untuk mempermudah putra/putri
anda menerima materi pembelajaran adalah….
Media visual: gambar, foto, poster, bagan, cerita bergambar, sketsa
dll
Media 3 Dimensi: diorama, patung, wayang, rosario, peralatan
Ekaristi dll
Media proyeksi: film, slide, video, proyektor, dll
Media cetak: Kitab Suci, majalah, koran, buku pelajaran
…………………………………………………………………........
............................................................................................................
6.) Lingkungan pembelajaran yang paling anda harapkan agar putra/putri anda
nyaman dalam belajar adalah….
Lingkungan fisik: ruang kelas yang bersih dan rapi, lingkungan
sekolah yang bersih, dll
Lingkungan sosial: relasi hangat dengan guru, pergaulan dengan
sesama baik, relasi dengan seluruh warga sekolah baik, situasi
lingkungan masyarakat yang kondusif, relasi dengan lingkungan
gereja yang baik dll
…………………………………………………………………........
............................................................................................................
7.) Peran guru yang paling anda harapkan sebagai orang tua demi
perkembangan belajar putra/putri anda adalah….
Memenuhi kompetensi pedagogik: mampu memahami siswa,
mampu mengembangkan potensi yang dimiliki siswa, mampu
merancang dan melaksanakan pembelajaran, dan mampu
mengevaluasi pembelajaran
Memenuhi kompetensi kepribadian: ramah, berwibawa, disiplin,
beriman, bertanggung jawab dll
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Apa tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti yang
paling diharapkan oleh orang tua?
2. Ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti apa yang paling
anda harapkan untuk dipelajari oleh putra/putri anda?
3. Materi pembelajaran PAK & BP apa saja yang anda harapkan untuk dipelajari
oleh putra/putri anda?
4. Metode pembelajaran PAK & BP apa yang anda harapkan agar putra/putri
mudah memahami materi pembelajaran?
5. Media pembelajaran apa yang anda harapkan untuk mempermudah
putra/putri anda menerima materi pembelajaran?
6. Lingkungan pembelajaran seperti apa yang yang anda harapkan untuk
mendukung putra/putri dalam belajar di sekolah?
7. Apa peran guru yang anda harapkan untuk kemajuan belajar putra/putri?
8. Apa peran orang tua yang anda harapkan dan berusaha anda laksanakan untuk
mendukung perkembangan iman putra/putri?
9. Sarana pembelajaran PAK & BP apa yang anda harapkan untuk mendukung
proses belajar putra/putri?
10. Prasarana pembelajaran PAK & BP apa yang anda harapkan untuk
mendukung belajar putra/putri anda?
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 1 (R1)
Waktu Jumat, 8 Mei 2020
1. Tujuan pembelajaran PAK & BP yang saya harapkan pertama lebih utama
adalah sikap hidup anak-anak, sikap hidup lebih-lebih zaman sekarang
tantangannya besar sekali. Bermacam-macam perkembangan zaman dapat
membuat anak-anak jauh dari kehidupan iman atau keagamaan. Jadi
harapannya supaya Pendidikan Agama Katolik itu mampu meningkatkan
sikap hidup anak-anak. Kedua, anak-anak bisa semakin kuat imannya kalau
mereka mampu menyikapi dalam kehidupan, menerapkan imannya dan
akhirnya mereka mempunyai iman yang kuat. Kalau anak sudah mempunyai
iman yang kuat anak-anak bisa aktif dalam hidup menggereja aktif
berkegiatan di Gereja, di lingkungan, komunitas sebaya PIR, semakin
terampil dan tahu bagaimana bersikap. Terakhir menambah pengetahuan
karena memang itu penting agar pengetahuannya luas mengenai agamanya
sendiri
2. Ruang lingkup yang kami harapkan sebagai orang tua yakni pertama
pengalaman hidup anak karena pengalaman hidup anak juga menjadi lingkup
yang paling dekat dengan anak. Pengalaman hidup itu diolah dari sudut
pandang iman sehingga mereka bisa mendapatkan terang secara kristiani.
Selanjutnya ruang lingkup yang kami harapkan lebih kepada pengajaran
Yesus karena itu menjadi dasar dalam hidup anak. Ketiga, anak dapat
mewujudkan pengalaman imannya, ajaran Yesus lalu menerapkannya dalam
kehidupan anak selanjutnya baik dalam masyarakat, Gereja, sekolah, dan
dimana saja. Semuanya itu didukung dengan dogma atau ajaran Gereja. Jadi
mereka juga perlu tahu ajaran Gereja sebagai orang beriman katolik.
3. Mengenai materi pembelajaran PAK & BP menurut saya masih sama yang
utama yakni mengenai mengolah pengalaman hidup karena itu lebih
kontekstual pada anak-anak jadi benar-benar menggali pengalaman anak,
mengolah, dan itu menjadi berarti. Kemudian didukung dengan cerita kisah-
kisah dalam Kitab Suci. Bagaimana sabda Tuhan mendukung mengarahkan
pengalaman membuat mereka matang dari pandangan Kitab Suci. Materi lain
yang dapat mendukung bisa berupa cerita, film, karena anak lebih tertarik
dengan pendekatan sesuai dengan perkembangan IT. Selanjutnya materi
pembelajaran PAK & BP yang saya harapkan yakni ajaran Gereja. Seperti 10
perintah Allah, 5 perintah Gereja itu sangat perlu diketahui oleh anak-anak
dan untuk dilaksanakan. Peneguhan dari guru juga dapat menjadi materi
pembelajaran. Anak-anak sangat perlu belajar dari peneguhan guru. Terakhir
mengenai tradisi, anak-anak perlu dikenalkan tradisi dimana mereka tinggal
terutama juga norma-norma dalam masyarakat sebagai tuntunan bersikap dan
bertindak selain yang diajarkan oleh Gereja.
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Metode PAK & BP yang saya harapkan akan lebih efektif dengan
memaksimalkan sumber daya anak-anak atau belajar terarah pada anak.
Misalnya mereka bisa berdiskusi, bermain, nonton film, bermain peran,
semua yang bisa mengaktifkan anak-anak sehingga pelajaran di kelas tidak
pasif. Karena dengan mereka aktif mereka akan menyerap banyak dari materi
yang disampaikan, kecuali itu mereka juga akan merasa senang tidak
mengantuk dan banyak hal-hal yang mereka dapatkan missal bersosialisasi
dengan teman, bagaimana mereka harus bermusyawarah, menyelesaikan
tugas bersama, lebih banyak makna yang didapatkan. Namun juga perlu
berpusat pada guru karena kreativitas guru sangat mendukung bagaimana
guru menjelaskan, menyampaikan materi dengan menyenangkan, bagaimana
membantu anak-anak bisa menerapkan makna materi dalam kehidupan
mereka.
5. Media pembelajaran PAK&BP yang saya harapkan itu kalau saya perhatikan
anak-anak lebih tertarik dengan film, film Kitab Suci, film pendek, video
pendek, video tentang kehidupan semua anak-anak suka. Media lain yang
penting itu buku pelajaran, Kitab Suci, Lagu-lagu, juga bisa berupa membuat
poster, puisi, melukis, doa seperti itu juga mendukung.
6. Lingkungan belajar yang kami harapkan itu lebih pada lingkungan sosial di
sekolah ya karena anak yang beragama Katolik itu kan biasanya hanya sedikit
di sekolah negeri jadi kadang merasa terisolir dibedakan. Nah lingkungan
sosial seperti ini yang perlu diperhatikan supaya mendukung anak-anak itu .
Suasana sekolah antar, siswa, guru, karyawan yang rukun, yang toleran, tidak
membedakan itu lebih mendukung anak-anak. Bisa saling menghargai antar
umat beragama. Kemudian lingkungan belajar yang mendukung itu tempat
belajar anak jadi anak-anak dimungkinkan bisa belajar dengan baik syukur-
syukur jika sekolah itu bisa memberi sarana yang baik, ruang kelas yang baik,
meja kursi dengan peralatan IT, perpustakaan jadi itu yang mendukung anak
belajar.
7. Secara pribadi sebagai orang tua saya punya harapan bagi guru. Apalagi
sekarang menghadapi banyak kondisi atau anak-anak banyak memiliki kasus
sehingga perlu dan membutuhkan banyak perhatian dari guru maka saya
berharap pertama guru lebih bisa memahami anak. Jadi mengerti tahapan
psikologi anak, bagaimana menyikapinya bagaimana bisa mengembangkan
potensi anak, tidak menjatuhkan anak tapi mampu mengembangkan pribadi
anak. Guru lebih bisa mendidik anak-anak. Kedua guru memiliki pribadi
sebagai guru, karena profesi guru itu dituntut lebih dewasa, mengeti keadaan
anak-anak, guru digugu dan ditiru maka pribadi guru sangat diperlukan
kedewasaannya. Selain itu yang diharapkan dari seorang guru itu guru
mampu menguasai pembelajaran, jadi paham profesinya sebagai guru bisa
menyampaikan materi dengan baik pada nak-anak, bisa mengembangkan
pembelajaran dengan baik sertaketrampilan sebagai guru itu sangat
diperlukan sekali.
8. Bagi saya orang tua itu menjadi pendidik yang pertama dan utama karena
anak-anak itu dilahirkan, besar dalam keluarga maka figure orang tua itu
(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjadi figure yang utama bagi anak-anak. Orang tua memegang peran yang
utama dalam pendidikan anak-anak begitupun figure keteladanan. Pasti anak-
anak nomor satu akan meneladani orang tuanya karena setiap hari bertemu.
Peran orang tua berikutnya orang tua juga harus mendukung anak-anak ikut
terlibat dalam kegiatan yang positif baik itu kegiatan di Gereja, di luar Gereja,
disekolah, atau organisasi yang baik. Lalu orang tua perlu mendukung dan
mendampingi anak dalam belajar karena itu sangat dibutuhkan.
9. Kalau pelajaran PAK&BP yang diharapkan tersedia itu buku pelajaran dan
buku-buku pendukung seperti modul, Kitab Suci, dan buku cerita anak.
Sarana pendukung yang penting lainnya yaitu LCD, namun karena siswa di
Katolik di SD negeri itu kan sedikit maka cukup pakai laptop bisa di putarkan
film sesuai dengan tema.
10. Sejauh bersekolah di SD negeri prasarana minim, seperti ruang kelas khusus
untuk pelajaran PAK&BP itu tidak ada jadi kadang numpang di ruang perpus
atau ruang kelas. Yang saya harapkan itu meski murid Katolik sedikit tetapi
sekolah tetap menyediakan ruang khusus yang memadai untuk anak belajar,
yang cukup untuk anak-anak belajar setidaknya bersih. Juga misalnya anak
ingin membutuhkan referensi banyak tersedia buku-buku pendukung agama
Katolik di perpustakaan.
Responden 2 (R2)
Waktu Jumat, 8 Mei 2020
1. Harapan saya yang paling utama yaitu imannya teguh, tetap mengimani
Tuhan Yesus sampai dewasa, keturunannya dan sampai mati. Tidak menjadi
anak yang hilang. Suatu waktu anak saya pernah bertanya kenapa kita
beragama Katolik kenapa begitu lahir dipilihkan mengimani Yesus? Ya
harapannya dengan pelajaran agama anak dapat terbantu tahap demi tahap
memahami dan mengimani agamanya.
2. Kalau harapan saya berawal dari keteladanan Yesus Kristus dahulu, nah dari
kisah-kisah hidup Yesus itu memberikan contoh yang baik bagi anak. Tidak
hanya Tuhan Yesus tapi tokoh-tokoh Kitab Suci lainnya juga penting seperti
keteladanan hidup bunda Maria, atau santo-santa yang memberikan contoh
secara nyata dalam kehidupan terutama akan hal-hal baik. Kedua baru apa
yang bisa kamu praktekkan dalam hidup sehari-hari mengikuti teladan dari
tokoh. Ketiga anak Katolik itu bisa menjadi teladan bagi sesamanya atau bagi
anak-anak yang lain di lingkungan tempat tinggal, toleransi begitu, sikapnya
itu berbeda lebih menunjukkan kasih dari pada yang lain bahkan mengajak
berbuat baik. Terakhir ya penting juga anak aktif di Gereja paham ajaran-
ajaran Gereja sebagai pedoman.
3. Materi pembelajaran ya seperti yang saya jelaskan di awal saya lebih
cenderung pada cerita Kitab Suci supaya anak memiliki bekal dalam
bertindak, berbela rasa, dan berpikir, lalu bisa juga melalui film karena anak
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lebih tertarik dengan film dibandingkan dengan guru yang bercerita terus
menerus. Tradisi Gereja, Ajaran Gereja itu juga penting.
4. Kalau menurut saya metode pembelajaran yang paling ampuh ya berpusat
pada siswa, siswanya yang aktif guru lebih menjadi fasilitator. Karena
sekarang anak itu lebih susah mendengarkan maksudnya kalau hanya
mendengarkan penjelasan guru, anak zaman sekarang lebih senang berbicara,
berpikir, terlebih beraktivitas fisik.
5. Media belajar film, gambar bergerak/video itu di dalam kelas. Nah
masalahnya sekarang metodenya belajar di rumah melalui daring.
Kesulitannya sekarang itu kebanyakan sekolah hanya memberi tugas kepada
siswa yang kewalahan orang tuanya, orang tuanya seakan harus ikut sekolah
lagi ya memang tuntutannya harus seperti itu supaya anak ada yang
mendampingi. Media utama ya gadget, koneksi internet, lalu penting sekali
ini buku maeri atau teori. Kan tidak semua orang tua menguasai bidang
pelajaran meskipun hanya pelajaran SD namun zaman sekarang dan
zamannya orang tua sekolah dahulu sudah berbeda. Jadi kalau mengerjakan
tugas online itu sumber belajarnya juga jelas tidak melulu mencari di internet
yang tidak tahu kebenarannya.
6. Lingkungan yang saya harapkan bagi anak lingkungan sosial yang
berhubungan dengan relasi guru dengan siswa. Penting sekali ini karena anak
belajar juga bergantung mood, kalau anak tidak tertarik dengan gurunya
karena galak ya pelajaran akan sulit dipahami oleh anak.
7. Peran guru melihat dari lingkungan sosial peran guru harus kreatif balik lagi
dengan metode belajar daring, guru harus kreatif menyampaikan materi dan
memberi tugas supaya anak juga tidak bosan. Selama ini juga kurang dibahas
bagaimana perasaan pendapat anak mengenai ekaristi online yang diikuti atau
perasaan simpati empatinya terhadap keadaan lingkungan akibat corona, yang
diutamakan masih pada pelajaran umum seperti matematika, ipa, ips dll.
8. Sebagai orang tua saya membiasakan hidup doa pada anak tidak hanya
memberi contoh tapi juga melibatkan mereka, berhubung saat ini bersamaan
dengan bulan maria hampir setiap malam kami berdoa bersama kadang
Rosario, kadang doa ujub singkat, namun selalu diadakan renungan dengan
pedoman kalender liturgi dan buku BKL (Bulan Katekese Liturgi), dari
renungan ini hampir setiap malam anak-anak memiliki pertanyaan-pertanyaan
baru mengenai imannya ini bagus karena mendorong anak untuk kritis
terutama akan imannya akan Yesus Kristus. Sebelum corona saya juga selalu
mendukung anak untuk terlibat dalam hidup menggereja baik itu ibadahnya
maupun pelayanannya. Kebetulan anak saya bisa mengembangkan bakatnya
dalam memainkan organ jadi bisa digunakan untuk pelayanan di Gereja-
Gereja.
9. Sarana yang harus disediakan LCD, laptop, karena anak saya paling suka
dengan sejarah apalagi tentang Kitab Suci nah kalau melihat dalam bentuk
film imajinasinya akan main.
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10. Prasarana kalau di sekolah sudah baik, paling utama ruang kelas yang
nyaman sih tidak harus mewah. Terkadang diajak berkegiatan di luar
tergantung materi yang dipelajari apa.
Responden 3 (R3)
Waktu Jumat, 8 Mei 2020
1. Harapan saya sebagai orang tua mengenai tujuan pembelajaran itu pertama
mengenalkan ajaran kasih pada anak ajaran kasih tersebut bisa terwujud
dalam sikap anak sehari-hari, lalu mengenalkan 10 perintah Allah, 5 perintah
Gereja, mengarahkan anak untuk aktif positif di Gereja, mengarahkan anak
pada budaya aktif berekaristi, lalu tidak kalah penting mengenai relasi dengan
sesama memupuk toleransi beragama.
2. Mengenai ruang lingkup harapan saya yang paling utama dipelajari anak
mengenai pribadi Yesus melalui keteladanan hidup dan ajaran Yesus anak
dapat belajar. Selain itu juga perlu adanya keseimbangan untuk dipelajari
dalam lingkup ajaran dan Tradisi Gereja, mengenai pengalaman siswa itu
sendiri dalam kehidupan, dan yang pasti hubungan sosialnya dengan sesama
baik dalam keluarga, di sekolah, maupun dalam masyarakat terutama dengan
pergaulannya dengan sesama.
3. Harapan saya mengenai materi pembelajaran Pendidikan Agama Katolik,
anak lebih dalam dapat mempelajari dan memaknai pertama tata perayaan
Ekaristi. Kedua, bagaimana budaya ekaristi aktif maksudnya disini adalah
bagaimana PAK dapat mengarahkan anak untuk terlibat dalam Ekaristi secara
aktif tidak hanya datang, duduk, dengar, lalu pulang. Ketiga yakni pelayanan
Gereja, PAK mendorong anak untuk mau terlibat aktif dalam pelayanan di
Gereja sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Ya kalau anak SD seusia
anak saya terlibat aktif dalam kegiatan PIR. Kegiatan PIR kan macam-macam
yang utama menjadi misdinar bisa juga aktif dalam kegiatan lain yang tentu
berhubungan dengan keteladanan Yesus Kristus dalam hal kasih.
4. Harapan saya tentunya metode pembelajaran yang paling efektif berpusat
pada siswa seperti dramatisasi, video, permainan, simulasi, macam-macam
yang dapat mengembangkan daya pikir siswa yang tentunya menarik bagi
siswa.
5. Media pembelajaran yang saya harapkan dengan gambar, cerita, video jadi
anak lebih dapat mengimajinasikan secara langsung materi belajar yang
disampaikan tidak melulu mendengar ceramah guru.
6. Lingkungan pembelajaran yang sesuai lebih kepada lingkungan sosial yakni
relasi antara guru dan siswa dekat namun tanpa mengabaikan norma sopan
santun, suasana serius tapi santai ada batas kapan serius dan kapan bercanda
namun harus sesuai tujuan belajar.
7. Yang saya harapkan peran guru PAK sebagai sahabat bagi anak, guru sebagai
konselor sederhana mau mendengarkan anak becerita membantu anak tumbuh
kembang mengarahkan anak pada potensi dan minat yang dimiliki serta
(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuntun pada nilai-nilai Injil. Jika ada keraguan pada anak dapat
memotivasi dalam terang Roh Kudus.
8. Selama ini peran saya sebagai orang tua mendampingi belajar anak, apalagi
masih usia awal remaja ini anak harus benar-benar didampingi dan diarahkan.
Apalagi di masa seperti ini sih dengan metode belajar dari rumah orang tua
benar-benar harus menjadi fasilitator anak dalam belajar dan mencari sumber
belajar. kemudian mendorong dan menjadi teladan dalam pelayanan Gerejawi
karena hal itu penting sebagai bagian dari anggota tubuh Gereja.
9. Sarana belajar wajib buku pelajaran, didukung buku-buku cerita kristiani
yang mudah dipahami anak, karena anak senang dengan media visual ya
kadang disajikan gambar-gambar supaya anak tertarik belajar, kalau sekolah
sudah mampu baik jika disediakan LCD di dalam kelas karena anak akan
tertarik juga belajar dengan media film.
10. Mengenai prasarana tidak setiap sekolah sama ya, beruntung anak saya
bersekolah di yayasan swasta, yang perlu dijamin yakni prasarana yang
terawat dan bersih. Jika terawat maka akan membantu anak dalam belajar.
tidak perlu pindah ruang khusus agama Katolik sih karena mayoritas Katolik
jadi di dalam kelas saja tidak apa-apa.
Responden 4 (R4)
Waktu Sabtu, 9 Mei 2020
1. Tujuannya supaya putra kami mengerti tentang ajaran agama Katolik yang
sesungguhnya. Pengetahuan imannya luas, aktif di Gereja, dan mau melayani.
2. Ruang lingkup tentang Yesus Kristus dan ajaranNya lalu mengenai perintah
Gereja, tradisi Gereja.
3. Harapan saya mengenai materi pembelajaran yang dapat dipelajari anak
adalah materi penerapan tata cara berdoa, doa-doa Katolik, berdevosi,
menanamkan nilai-nilai kasih dalam perbuatan sehari-hari dan soapan santun.
4. Metode pembelajaran yang saya harapkan ya berpusat pada siswa, siswa
harus aktif dalam belajar terutama mempraktekkan materi-materi yang
dipelajari seperti memimpin doa bergilir.
5. Mengenai media yang mudah diterima oleh anak kalau sekarang ya karena
corona ini terpenting dan utama adalah HP itupun harus smartphone yang
dapat digunakan untuk mengakses internet dengan dan aplikasi lain dengan
cepat satu lagi media TV karena berhubungan dengan belajar di rumahyang
disiarkan TVRI tidak semua rumah sinyal stasiun TV ini baik. Kalau di dalam
kelas buku, LCD untuk film, gambar dll.
6. Lingkungan belajar yang saya harapkan mendukung seperti lingkungan
disekolah asri, bersih, terkadang belajar di luar kelas mensyukuri alam
ciptaan Tuhan.
7. Peran guru yang saya harapkan memenuhi kompetensi pedagogik dapat
membantu anak dalam belajar yang baik, mudah dimengerti dalam
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 5 (R5)
Waktu Minggu, 17 Mei 2020
1. Tujuan belajar PAK yang saya harapkan yaitu untuk memupuk rasa percaya
pada Tuhan, semakin percaya akan imannya terutama sebagai orang Katolik.
Selain itu diharapkan anak dapat memiliki rasa kasih pada sesama.
2. Harapan saya tentang ruang lingkup PAK&BP yang dapat dipelajari anak
yaitu pribadi Yesus Kristus yang melayani. Artinya anak dapat belajar banyak
dari Yesus dalam hal mengasihi terutama pada sesama teman-temannya
yangberbeda keyakinan.
3. Saya berharap anak-anak dapat menerima materi pembelajaran berupa ajaran-
ajaran Gereja dan tauladan dari Yesus Kritus.
4. Untuk metode pembelajaran PAK&BP saya berharap lebih kepada berpusat
pada siswa seperti diskusi karena siswa bisa saling bertukar pikiran ditambah
dengan aktivitas fisik seperti permainan atau kegiatan lainnya. Kalau ceramah
nanti anak pasti bosan dan tidak tertarik untuk memperhatikan.
5. Media pembelajaran yang paling saya harapkan dan melihat minat anak, saya
cenderung memilih film karena melalui film anak-anak dapat mengetahui
secara langsung seperti apa suatu kisah Kitab Suci.
6. Lingkungan pembelajaran yang saya harapkan bersih, nyaman dipakai untuk
belajar. lingkungan sosialnya yang pasti guru dan teman bersahabat.
7. Peran guru PAK yang saya harapkan dapat membimbing, memberi teladan
yang baik, menekankan rasa bersyukur, dan biasanya guru agama Katolik
jauh lebih sabar dengan murid-muridnya.
8. Peran orang tua yang saya harapkan dan berusaha saya lakukan terhadap anak
mendidik anak dalam kasih, mengajarkan ajaran-ajaran Injil, membiasakan
berdoa dalam keluarga, dan selalu mengajarkan untuk bersyukur.
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 6 (R6)
Waktu Minggu, 17 Mei 2020
1. Menurut saya tujuan pembelajaran PAK&BP paling tidak anak memiliki
landasan agama yang didasari kasih agar anak semakin teguh imannya akan
Yesus.
2. Semua ruang lingkup dalam PAK&BP penting dan harus seimbang dipelajari
namun jika harus memilih saya berharap yang lebih diutamakan yakni
mengenai pribadi Yesus Kristus dan pelayanannya.
3. Materinya mengenai Kitab Suci, ajaran tentang kasih, tentang Yesus Kristus,
kemudian mengenai ajaran Gereja, ya mungkin bisa ditambah juga mengenai
doa-doa katolik yang harus dihafalkan
4. Metode belajar yang paling sesuai untuk anak harapan saya adalah berpusat
pada siswa, karena anak akan merasa belajar lebih asyik. Anak akan
tertantang dan lebih seru dalam belajar, dengan presentasi akan lebih
mengasah keberanian anak menyampaikan pendapat di depan umum, dengan
diskusi anak lebih menghargai pendapat orang lain dan mencoba menyatukan
setiap gagasan, terakhir dengan ziarah anak-anak lebih mengenal dunia luar.
5. Media pembelajaran menurut saya menggunakan alat-alat permainan. Selain
anak dapat berkreasi, berpikir, sekaligus senang karena belajar menjadi lebih
asyik.
6. Mengenai lingkungan belajar saya lebih cenderung berharap prioritas pertama
adalah lingkungan fisik dengan tersedianya fasilitas-fasilitas belajar yang
mendukung terutama untuk pelajaran PAK&BP tidak hanya sebatas
mengerjakan soal atau menyalin materi dalam buku.
7. Mengenai guru Agama Katolik, saya sebagai orang tua berharap agar guru itu
sabar, dekat dengan anak, dan penuh cinta kasih. Guru agama Katolik tentu
akan memiliki kekhasan lain yang menjadi kerinduan bagi anak-anak untuk
bertemu dan belajar mengenai agama Katolik.
8. Selama ini saya sebagai orang tua telah berusaha dan akan terus berusaha
menjadi teladan dan mengajari anak berdoa, mendorongnya untuk rajin
berdoa, memfasilitasi belajar anak, mengajak anak ke Gereja baik itu untuk
Misa maupun untuk berkegiatan, yang pasti mengajarkan anak untuk saling
mengasihi dimanapun berada terutama pada teman-temannya.
9. Sarananya ya apa saja yang dapat mendukung belajar anak seperti buku-buku
pelajaran, media belajar, media IT, banyak tergantung kreativitas guru.
10. Prasarananya lingkungan yang bersih seperti ruang kelas, halaman,
perpustakaan dll.
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 7 (R7)
Waktu Kamis, 28 Mei 2020
1. Menurut saya, tujuan pembelajaran pendidikan Agama untuk Helena supaya
Helena semakin percaya dan teguh imannya pada Tuhan Yesus. Sejak bayi
saya membabtis anak agar dia juga ikut mengimani Yesus Kristus, saya
berharap juga Helen semakin berkembang imannya taqwa, rajin berdoa, dan
melalui pembelajaran Helen tahu bagaimana bertindak dalam hidup sehari
hari.
2. Saya memiliki harapan ruang lingkup yang lebih banyak dibahas dan
diperdalam dalam pelajaran adalah mengenai Yesus Kristus dan
pelayanannya. Begitu banyak hal-hal yang dapat dicontoh dan dihidup dalam
diri Yesus dan perbuatannya. Supaya Helen tidak hanya percaya saja namun
juga meneladani pelayananNya.
3. Saya berharap di sekolah Helen bisa belajar agama dengan baik terutama
materi mengenai ajaran dalam Kitab Suci atau cerita-cerita dalam Kitab Suci.
Jujur saya sendiri juga pengetahuan mengenai cerita dalam Kitab Suci juga
kurang menguasai, kalau Helen mendapat materi tersebut dalam pelajaran
agama akan sangat baik. Saya juga masih terus belajar dengan membaca
renungan-renungan harian dan bacaan Kitab Suci sesuai penanggalan liturgi
saya lakukan sendiri karena dahulu saat sekolah saya tidak dalam
mempelajarinya karena guru agama minim di sekolah negeri apalagi zaman
dahulu.
4. Untuk metode pembelajaran tentunya saya berharap berpusat pada siswa,
karena anak harus berpikir kritis kalau anak hanya mendengar saja tanpa ada
aktivitas fisik dan aktivitas berpikir maka iman dan pengetahuannya tidak
akan berkembang dengan maksimal. Ditambah lagi zaman sekarang dengan
perkembangan teknologi, kalau anak hanya diminta mendengar ceramah guru
ia akan tertinggal jauh. Contoh aktivitasnya anak bisa diajak ke kapel, kalau
di sekolah Helen beruntung dekat kapel. Nah disana anak-anak bisa belajar
langsung mengamati apa saja yang ada di dalam kapel, kegunaan kapel, dan
sebagainya.
5. Media pembelajaran yang saya harapkan, tersedia alat-alat yang dapat
mendukung diputarnya sebuah film. Helena sering bertanya seperti apa sih
bahtera Nuh, seperti apa kejadiannya Yesus membagikan makanan pada 5000
orang, nah dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut semoga sekolah bisa
memasukkannya dalam materi pembelajaran dan ditampilkan kisah-kisah
tersebut melalui film, guru dapat memilih film-film yang mudah ditangkap
oleh anak usia SD, kalau tidak film ya mungkin video-video pendek yang
dapat menunjukkan perilaku baik berdasarkan kasih.
6. Lingkungan pembelajaran yang lebih mendukung anak belajar menurut saya
adalah lingkungan sosial. Karena jika lingkungan sosialnya positif dan
mendukung akan mendorong anak untuk mau belajar, anak akan antusias
untuk mengikuti pelajaran. Helena itu kalau di rumah mengerjakan PR minta
(21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ditunggui, karena mungkin dia merasa lebih aman dan merasa diperhatikan
serta didukung. Demikian juga kalau di sekolah kalau gurunya dan teman
temannya memiliki energy positif dia akan nyaman belajar dan mudah
memahami materi pembelajaran.
7. Saya berharap peran guru itu dia mampu menemukan potensi anak dan
mendorong anak untuk mengembangkannya. Contohnya kakaknya Helen
dulu itu terlihat minatnya adalah di bidang musik, lalu gurunya memberi
arahan untuk diikutkan khursus, akhirnya ikut dan sekarang sudah berani
mengiringi di Gereja-Gereja meskipun masih belia. Saya juga berharap guru
itu menguasai apa yang mau diajarkan, mungkin ada guru yang masih baru
jadi belum fasih mengajar di depan kelas dan terasa mengambang apa yang
hendak disampaikan dan akhirnya sulit dipahami anak. Semoga guru itu
mampu melaksanakan pembelajaran di kelas dengan baik.
8. Anak dari lahir, dibesarkan, dibimbing di dalam keluarga. Saya berharap saya
sendiri dapat menjadi pendidik dan pendamping iman yang pertama dan
utama. Seperti di atas, saya membabtis anak dari bayi berarti saya siap untuk
mendampingi perkembangan imannya sesuai dengan ajaran Gereja, saya
ingin anak saya tumbuh dalam kasih dan dapat menyadari serta bertanggung
jawab akan imannya.
9. Sarana pembelajaran yang saya harapkan yaitu buku pelajaran khusus agama
Katolik, ada buku siswa, buku guru, buku tugas, buku-buku kisah santo-santa,
buku-buku doa supaya membantu anak hafal doa-doa katolik, dll.
10. Prasarana yang saya harapkan sekolah memiliki ruang doa, atau ruang khusus
untuk belajar agama Katolik, di sana disediakan buku-buku agama yang
lengkap bahkan peralatan doa atau peralatan misa juga baik supaya anak
menghargai bahwa pelajaran agama itu juga penting selain pelajaran umum
lainnya.
Responden 8 (R8)
Waktu Jumat, 29 Mei 2020
1. Tujuan pembelajaran PAK & BP yang saya harapkan memperteguh iman dan
ketaqwaan kepada Tuhan. Selain itu supaya anak semakin memahami dan
menghayati imannya, serta semakin kokoh, karena iman kepada Tuhan itu
sebagai pondasi. Seiring menghayati imannya diharapkan anak dapat
menerapkan atau mengamalkan nilai-nilai Injil dalam hidupnya.
2. Ruang lingkupnya adalah pertama mengenal Tuhan Yesus sang Penyelamat.
Anak dapat belajar banyak dari Yesus semasa Ia kecil, berbakti pada ibuNya,
mewartakan kasih dan terpenting untuk membangun karakter, anak
meneladani sikap mewartakan kebenaran. Nah keteladan tersebut akan
muncul pada pengalaman hidup anak maupun perwujudan iman di manapun
anak berada.
3. Harapan saya materi pembelajaran PAK & BP dari Kitab Suci itu sebagai
dasar, tidak hanya ceritanya namun mazmur puji-pujian juga sebaiknya
(22)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipelajari, surat-surat Rasul Paulus dll. Namun juga tidak melulu materi
dalam Kitab Suci tergantung kreativitas guru dan sesuai kurikulum yang
berlaku.
4. Menurut saya metode pembelajaran jelas berpusat pada siswa dengan ini anak
dapat aktif kritis. Tidak hanya teori saja namun juga praktek.
5. Media pembelajaran saat di kelas yang saya harapkan yaitu media yang
berhubungan dengan IT seperti melihat film. Anak-anak zaman sekarang
pasti semua mengenal gadget nah pasti semua juga sudah fasih mengakses
Youtube, kalau Ryo senang melihat film apalagi film kartun anak superbook
yang isinya mengenai petualangan kembali ke masa lalu zaman Yesus atau
kisah-kisah lain dalam Alkitab. Nah kendalanya boros kuota, saya berharap di
sekolah dapat diputarkan lalu dibahas bersama itu akan membekas pada anak
dan akan selalu mengingatnya.
6. Harapan saya untuk lingkungan pembelajaran antar teman itu rukun. Ryo
paling tidak suka diejek karena akan menimbulkan kemarahan dan berkelahi,
bahasa lainnya bullying. Saya juga menekankan untuk selalu bersikap baik
pada teman-teman yang lain supaya tidak diejek atau diajak bertengkar.
Selain itu relasi dengan guru juga harus baik, seperti sahabat jadi anak merasa
nyaman dalam belajar dan tidak takut.
7. Peran guru yang saya harapkan itu pertama ia mampu mengajar atau
melaksanakan pembelajaran di kelas dengan fasih. Lalu guru itu harus
mampu menemukan potensi siswa. Tidak hanya beberapa siswa saja yang
menonjol, namun seluruh siswa harus diperhatikan. Contohnya saat ada
lomba event BKSN, tidak hanya yang sudah pernah tugas lektor di Gereja
lalu ia ditunjuk terus menerus ikut lomba itu, namun seluruh siswa diuji
dilihat siapa tahu ada siswa lain yang kurang terlihat namun ternyata bisa
bahkan lebih bagus. Guru juga harus bisa memotivasi anak, Ryo pernah ikut
lomba namun kalah tetapi guru tetap memberikan penghargaan karena
keberaniannya dan melatihnya lagi supaya lebih baik.
8. Peran orang tua yang saya harapkan menjadi pendidik dan pendamping iman
yang pertama dan utama. Kami sebagai orang tua memang sengaja
menyekolahkan anak di sekolah kanisius atau swasta Katolik karena kami
ingin imannya sebagai orang Katolik kokoh. Namun saya tidak bisa
menyerahkan sepenuhnya pendidikan pada sekolah, kami sebagai orang tua
juga harus memiliki peran bagi perkembangan iman bahkan menjadi yang
utama. Saya menekankan pentingnya berdoa, dimulai dari hal-hal sederhana
seperti hendak makan atau tidur.
9. Sarana pembelajaran yang saya harapkan adalah buku pelajaran. Memang ada
buku pegangan untuk pelajaran di kelas, saya kira baik kalau ada buku-buku
lainnya yang mendukung perkembangan iman anak seperti buku-buku doa
sederhana, buku cerita, buku latihan-latihan soal, atau buku yang mendukung
terbangunnya sikap baik berlandaskan kasih.
10. Prasarana yang saya harapkan baik jika sekolah apalagi sekolah swasta
katolik memiliki ruang doa. Selama ini pelajaran agama Katolik ya hanya di
(23)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam kelas karena memang mayoritas siswa beragama Katolik, baik kalau
siswa diajak ke ruang doa, atau ke Gereja terdekat outing class istilahnya.
Responden 9 (R9)
Waktu Jumat, 29 Mei 2020
1. Melalui pelajaran agama saya berharap anak saya menjadi semakin
mengimani Tuhan. Semakin percaya dan taqwa terhadap Allah Tritunggal
Mahakudus yang telah menyelamatkan umat-Nya disertai usaha belajar untuk
mencapainya. Saya juga berharap melalui pelajaran agama anak menjadi
semakin tahu apa yang harus ia lakukan mana yang baik dan kurang baik.
2. Ruang lingkup pelajaran agama Katolik yang saya harapkan, mengenai Kitab
Suci khususnya Injil Tuhan kita Yesus karena di dalamnya kita tahu banyak
hal yang dapat dipelajari. Kisah kelahiran, hidup, sengsara, wafat, petuah
atau ajaran dari Tuhan Yesus atau bahkan kisah Tuhan Yesus sendiri ada di
sana, dengan mempelajari hal tersebut anak dapat menerapkannya dalam
hidup sehari-hari.
3. Materi pembelajarannya ya sama karena ruang lingkup yang saya harapkan
mengenai kelahiran, hidup, sengsara, dan wafat Yesus Kristus Kitab Suci,
saya berharap materi pembelajaran berasal dari Kitab Suci. Didukung dengan
Tradisi maupun ajaran Gereja supaya pengetahuan imannya luas dan ia dapat
menerapkan dalam hidupnya.
4. Untuk metode pembelajarannya saya berharap berpusat pada siswa, karena
anak akan antusias dan memperhatikan jika pelajaran itu menarik. Contohnya
dengan bermain peran, anak-anak berusaha mengisahkan kembali cerita
dalam Kitab Suci itu akan semakin mengasah imajinasinya, mendalami peran
dan karakternya, dan mengambil pesan dalam cerita itu.
5. Media pembelajarannya saya berharap saat pelajaran disajikan video, atau
film, atau menggunakan power point agar anak senang mengikuti pelajaran
dan memahaminya. Nanti jika sudah selsesai menonton guru bisa memberi
peneguhan atau memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa.
6. Harapan saya mengenai lingkungan pembelajaran kondusif tidak berisik, guru
tidak cuek, mampu membangun hubungan baik dengan anak seperti orang tua
sendiri di sekolah. Dengan teman-temannya juga bersahabat. Saya senang
juga bila anak belum dijemput saat pulang sekolah satpam sekolah tetap
mengawasi dan menemani tidak dibiarkan keluar area sekolah dan
memastikan siapa yang menjemput anak.
7. Peran guru yang saya harapkan tentu dapat menguasai kelas, berkaitan
dengan lingkungan pembelajaran guru harus mampu bersahabat dengan
siswa, guru dapat memahami siswa, guru juga dapat menemukan minat siswa
dalam pelajaran, tidak kalah penting guru harus objektif dalam menilai ujian
atau ulangan harian.
8. Peran orang tua yang saya harapkan saya memantau anak dan membiasakan
mereka dalam hidup doa, saya berusaha mendidik anak untuk rajin ke Gereja,
(24)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
terlibat dalam pelayanan, mendidik agar anak selalu memiliki rasa syukur atas
sesuatu dan keadaan. Berusaha dan berdoa jika memiliki keinginan.
9. Harapan saya terhadap sarana pembelajaran paling utama tersedia buku
pegangan pelajaran yang dipinjamkan dari sekolah jadi orang tua tidak perlu
membeli sendiri. LCD untuk memutar film, dan alat-alat peraga dalam
pelajaran.
10. Prasarana yang saya harapkan ruang kelas didesain bernuansa rohani,
mendukung anak agar bangga menjadi anak Katolik.
(25)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(26)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(27)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(28)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(29)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(30)
23 Beatrik Nila Yodha 4 SD K Mangunan 4 2 1 3 1 2 4 3 3 1 4 7 6 5 2 2 1 4 3 1 2 2 1 1 2 3 1 4 2 3 4 2 3 1 2 1 3 4
24 Ardianto Wibowo Michael Deantino 4 SD K Sang Timur 1 4 3 2 2 1 3 4 1 4 5 6 7 2 3 1 2 2 4 1 3 2 1 1 3 2 1 4 3 2 4 1 3 2 3 4 2 1
25 FX Suhardi Theresia Aulia Kirani 4 SD Bogem2 3 4 2 1 3 1 2 4 1 4 5 6 7 3 2 2 1 2 4 1 3 2 1 1 2 3 3 4 2 1 1 2 4 3 4 3 2 1
26 Ostin Amel 4 SD K Kalasan 2 4 3 1 2 1 3 4 1 2 5 7 6 4 3 2 1 3 2 1 4 1 2 2 1 3 1 4 3 2 1 4 2 3 2 1 3 4
27 Ribut Yuliana Ignatius Ryo Pratama O 5 SD Kanisius Totogan 2 3 4 1 3 1 2 4 1 4 5 6 7 2 3 2 1 3 1 4 2 2 1 2 3 1 2 4 3 1 1 3 2 4 4 3 2 1
28 Maria Kurniasih Rafael Nathan Widiasmono 5 SD K Wonosari 2 1 3 2 4 2 1 4 3 3 1 4 7 5 6 2 2 1 2 3 1 4 2 1 2 1 3 1 3 4 2 1 3 4 2 3 2 4 1
29 SN Lilik Saptawati F Athalia Sekar D 6 SD N Depok 1 1 4 3 2 1 2 3 4 3 1 4 7 6 5 2 2 1 3 2 4 1 2 1 2 1 3 2 4 3 1 2 1 4 3 4 3 2 1
30 Rosalia Rima Anjarwati Felicitas Azalia Putri R 5 SD K Sengkan 1 4 3 2 2 1 3 4 1 4 5 6 7 2 3 2 1 3 2 4 1 2 1 1 3 2 1 4 3 2 4 1 3 2 4 3 2 1
31 Dani Arsa 4 SD Kanisius Kadirojo 1 3 4 2 2 1 3 4 1 2 5 7 6 4 1 2 1 4 3 1 2 1 2 2 3 1 1 4 3 2 1 3 4 2 4 3 2 1
32 Thomas Wahyu W Victor Yuna Aditya Putra 4 SD Kanisius Kadirojo 2 3 4 1 3 1 2 4 1 4 5 6 7 3 1 2 1 2 4 1 3 1 2 1 3 2 1 3 4 2 4 1 3 2 3 4 2 1
33 Petrus Budi Santosa Natalie Aurellia Sekar Sabina 5 SD Kanisius Kadirojo 4 3 1 2 2 3 4 1 1 3 7 6 4 5 2 2 1 4 1 2 3 2 1 2 1 3 2 4 3 1 3 2 4 1 2 1 3 4
34 Budi Istanta Caecilia Anindya Cyntia 4 SD Kanisius Kadirojo 1 4 3 2 4 1 2 3 1 2 5 6 7 4 3 2 1 3 4 1 2 2 1 1 3 2 1 4 2 3 3 1 4 2 2 3 1 4
35 Margareta Tri Widayati Esther Natasya Putri 4 SD Kanisius Kadirojo 3 4 1 2 3 1 2 4 3 4 7 6 5 2 1 1 2 2 3 4 1 2 1 1 3 2 1 3 4 2 3 1 4 2 3 4 2 1
36 Ike Devi Genoveva Safira 5 SD Kanisius Kadirojo 3 4 2 1 4 1 3 2 1 3 5 7 6 4 2 2 1 2 3 1 4 2 1 3 2 1 2 4 3 1 3 1 4 2 3 4 2 1
37 MM Ariyani Indriastuti Sekar Wening Kusumastutu 5 SD Kanisius Kadirojo 2 4 1 3 3 1 2 4 1 3 4 5 6 7 2 2 1 2 4 3 1 2 1 3 1 2 1 3 4 2 3 1 4 2 3 4 2 1
38 Maria Yesinta Bonaventura Christian M 5 SD Kanisius Kadirojo 1 4 3 2 3 1 2 4 2 3 5 7 6 4 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 1 3 1 3 4 2 2 1 4 3 4 3 2 1
39 Maria Susiwi Gabriel Dimas Satriawan 5 SD Kanisius Kadirojo 2 4 3 1 4 1 2 3 1 3 6 5 7 4 2 2 1 3 4 1 2 1 2 1 2 3 1 4 3 2 2 1 4 3 2 3 1 4
40 Theresia Tri Supriyanti Yohana Anne Ersanty 4 SD Kanisius Kadirojo 2 4 1 3 4 3 1 2 2 3 4 7 5 6 1 2 1 1 4 2 3 2 1 1 3 2 3 1 4 2 4 1 2 3 3 2 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(31)
68 Matius Eko Wardana Michael Natan 4 SD Karitas Nandan 3 4 1 2 4 2 3 1 1 2 7 6 5 4 3 2 1 1 4 3 2 1 2 1 3 2 1 4 2 3 4 1 3 2 1 2 4 3
69 Nina Karina Ezriel Christiano 4 SD Karitas Nandan 3 2 4 1 5 5 1 2 4 3 1 3 6 7 8 4 2 5 1 3 2 4 3 5 1 2 2 1 3 1 2 3 4 1 5 3 2 4 5 2 4 1 3 4 3 5 2 1
70 Anastasia Dalmini Angela Merici 4 SD N Puren 3 2 4 1 4 1 2 3 1 2 7 6 5 3 4 2 3 1 1 3 4 2 1 2 1 2 3 2 3 1 4 3 2 4 1 3 4 2 1
71 NY. CH. Sri purwanti Gabriela Violeta Tiffany 5 SD N Sarikarya 3 4 2 1 4 2 3 1 2 4 7 5 6 3 1 2 1 3 4 2 1 1 2 2 3 1 1 4 2 3 2 1 3 4 3 2 4 1
72 Theresia Indarti Laurensius Septia Dwi N 4 SD N Bintaran 3 4 2 1 1 2 3 4 2 3 5 7 6 4 1 2 1 3 4 2 1 2 1 3 2 1 2 4 3 1 4 2 3 1 5 4 3 2 1
73 Sumiati Kekey 5 SD N Klenggotan 2 4 3 1 3 1 2 4 1 4 3 7 6 5 2 2 1 3 4 2 1 1 2 1 2 3 1 3 4 2 4 1 3 2 3 4 2 1
74 Valentina Widiarti Ignatius Wahyu Dewanto 4 SD N Ngentak 4 3 2 1 3 1 2 4 2 1 5 7 6 4 3 2 1 3 1 2 4 2 1 1 3 2 1 4 3 2 4 1 2 3 2 3 4 1
75 Theresia Sri Astuti Yohanes Panji Yudo Santoso 4 SD N Ngentak 3 4 1 2 3 1 2 4 1 4 5 6 7 2 3 2 1 1 4 3 2 2 1 1 2 3 1 4 3 2 3 1 4 2 4 1 2 3
76 Purwanto Agustina Niken Pratiwi 4 SD N Ngentak 3 4 1 2 3 1 4 2 3 4 5 6 7 1 2 2 1 3 2 1 4 1 2 3 2 1 1 2 3 4 4 1 3 2 4 3 2 1
77 Elisabeth Trisnaini Ketsiana Gracia Naomi 4 SD N Ngentak 1 3 4 2 1 2 4 3 3 4 5 6 7 2 1 1 2 4 3 1 2 1 2 2 3 1 3 4 1 2 3 2 4 1 4 3 2 1
78 Nunik Deo 4 SD N Percobaan 2 4 3 1 2 1 2 4 3 2 1 4 7 6 5 3 2 1 3 1 2 4 2 1 1 3 2 1 4 3 2 4 1 2 3 2 3 4 1
79 Theresia Ana Susantiati Helena 4 SD K Sang Timur 2 4 3 1 1 2 4 3 1 5 6 7 4 3 2 2 1 1 4 2 3 2 1 2 3 1 1 4 3 2 4 1 2 3 3 4 2 1
80 Reta Fandi 4 SD N Turi 1 1 4 3 2 2 3 1 4 1 3 5 7 6 4 2 2 1 1 4 3 2 2 1 3 1 2 1 4 2 3 4 1 2 3 4 3 2 1