Anda di halaman 1dari 2

ILMU MANTIQ

(Hubungan Kausalitas)

Nama : Muliana, Dila


Prodi : KPI UK. 3
Semester : Tiga

[PEMBAHASAN]

Pengertian hubungan kausalitas

Keyakinan manusia akan hukum kausalitas sudah ada sejak zaman kuno. Bahwa tidak ada
suatu pun peristiwa terjadi secara kebetulan, melainkan semuanya mempunyai sebab yang
mendahuluinya, dapat kita telusuri sejak peradaban manusia tercatat dalam sejarah. Sebab
sebagai sesuatu yang melahirkan akibat mempunyai banyak pengertian. Kita mengenal ada
sebab yang mesti dan sebab yang menjadikan .

Sebab yang mesti adalah sesuatu keadaaan bila tidak ada maka akibatnya tidak akan terjadi
tetapi dengan adanya akibatnya tidak harus terjadi. Contoh oksigen merupakan sebab
adanya kebakaran. Tanpaadanya oksigen tidak mungkin kebakaran bisa terjadi, tetapi
adanya oksigen kebakaran tidak harus terjadi. Adapun sebab yang menjadi8kan adalah
sesuatu yang adanya menyebabkan akibat lahir, sedangkan tidak adanya juga akibat tidak
mungkin terlaksana.

Dengan kata lain sebab yang menjadikan adalah yang ada atau tidaknya menentukan ada
dan tidaknya akibat. Kompor meledak adalah sebab yang mengakibatkan seluruh rumah di
gang x musnah jadi abu. Tetapi kita harus ingat bahwasannya sebab yang menjadikan
dapat terlaksana bila sebab yang mesti juga ada. Meskipun ada kompor meledak tetapi bila
saat itu oksigen tidak ada maka kebakaran seluruh gang itu tidak akan terlaksana. Jadi
meledaknya kompor merupakan sebab yang menjadikan kebakaran.
Di samping itu ada juga sebab yang jauh dan sebab yang lansung. Jika A mengakibatkan B,
B mengakibatkan C, C mengakibatkan D, D mengakibatkan E, dan E mengakibatkan F,
maka E merupakan sebab yang lansung dan A merupakan sebab yang jauh. Contoh:
penelusuran terhadap tewasnya mahasiswa dalam kecelakaaan kendaraan, maka akan
didapati sebab yang berarti. Ia tewas karena menyebrang jalan dengan cepat tanpa
perhitungan sehingga mobil yang kebetulan lewat tidak dapat menghindari tabrakan.

Ada 3 pola dalam hubungan kausalitas

Sebab- akibat.
Contoh: Penebangan liar di hutan mengakibatkan tanah longsor.
Akibat – Sebab.
Contoh: Andri juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
Akibat – Akibat.
Contoh:Toni melihat kecelakaan dijalan raya, sehingga Toni beranggapan adanya korban
kecelakaan.
B. METODE INDUKSI MLL
I
Seorang filsuf inggris Stuart Mill merumuskan metode penyimpulan Induksi Mill, empat
metode tersebut yaitu:

a.pabila macam peristiwa atau lebih pada gejala yang diselidiki dan masing-masing
periatiwa itu mempunyai faktor yang sama, maka faktor itu merupakan satu-satunya sebab
bagi gejala yang diselidiki.
Contoh: penyakit tipus yang menyerang satu desa. Tingkah laku pasien berbagai ragam
dalam corak kehidupan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup, berbeda umur dan
latar belakang, dan ekonomi yang berbeda-beda, tetapi semuanya bersamaan dalam hal
penggunaan air minum. Dengan demikian sumber air merupakan faktor yang ada pada
setiap macam fenomenaa, maka dapat disimpulkan bahwa air minumlah yang
menyebabkan tipus.

b. Jika sebuah peristiwa mengandung gejala yang diselidiki dan sebuah peristiwa lain yang
tidak mengandungnya, namun faktornya sama kecuali satu, dan yang satu itu terdapat pada
peristiwa pertama maka faktor satu-satunya itu yang menyebabkan peristiwanya berbeda itu
adalah faktor yang tidak bisa di lepaskan dari sebab terjadinya gejala.
Contoh: Bila kita punya korek api yang ada sumbunya dan yang satu tidak, maka korek yang
ada sumbunya dapat kita nyalakan, sedangkan yang tidak ada sumbunya tidak dapat kita
nyalakan meskipun ia mempunyai batu dan gas dan keadaan yang lain sama dengan korek
yang mempunyai sumbu. Oleh karena itu, tidak tepat kalau kita katakan bahwa sumbu itu
merupakan sebab bagi menyalanya korek api tetapi lebih tepat merupakan sebab yang tidak
bisa di pisahkan dari sebab yang menjadikan korek api itu menyala.

c. Apabila suatu gejala yang dengan suatu cara berubah ketika gejala lain berubah dengan
cara tertentu maka gejala itu adalah sebab atau akibat dari gejala lain , atau berhubungan
secara sebab akibat.
Contoh: Seorang petani dapat mengetahui dengan mudah hubungan kausalitas antara
kesuburan tanah dengan hasil panen. Semakin tinggi derajat kesuburan tanah semakin
bagus hasil panen dan demikian sebaliknya.

d. Jika ada peristiwa dalam keadaaan tertentu dan keadaan tertentu ini merupakan akibat
dari faktor yang mendahuluinya, maka sisa akibat yang terdapat pada peristiwa itu pasti
disebabkan oleh faktor yang lain.
Contoh: penemuan planet neptunus pada tahun 1846. Penemuan ini sebagai akibat
perhitungan terhadap orbit planet uranus.

e. Metode ini merupakan variasi dari metode persetujuan dan metode perbedaan.
Maksudnya jika ada sekumpulan peristiwa dalam gejala tertentu hanya memiliki sebuah
faktor yang bersamaan, sedangkan dalam beberapa peristiwa dimana gejala itu tidak terjadi,
dijumpai faktor-faktor lainnya yang juga di jumpai pada saat gejala itu terjadi kecuali sebuah
faktor yang bersamaan, maka faktor ini adalah faktor yang mempunyai hubungan kausal
dengan gejal itu.

Anda mungkin juga menyukai