KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, POA (Plan of Action) Program KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) – KB (Keluarga Berencana) di UPTD Puskesmas Ngadi telah dapat
diselesaikan.
UPTD Puskesmas Ngadi Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri telah menyusun suatu
POA Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) – KB (Keluarga Berencana) yang
diharapkan dapat menjadi acuan pelaksanaan kegiatan Program Gizi di tahun
berikutnya.
POA Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) – KB (Keluarga Berencana) ini
memuat uraian tentang pencapaian kegiatan Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
- KB(Keluarga Berencana) tahun sebelumnya dan analisa permasalahannya serta
rencana tindak lanjut untuk pencapaian kegiatan Program KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak) –KB (Keluarga Berencana) tahun yang akan datang.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan POA
Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) - KB(Keluarga Berencana) ini. Saran serta
kritik membangun tentunya sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan
perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga POA Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) – KB
(Keluarga Berencana) ini dapat bermanfaat bagi Penanggungjawab Program dan
pelaksana di Puskesmas.
Penyusun
NINIK SUPRIJANI,Amd.Keb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang
b. Tujuan
c. Manfaat
BAB IIANALISA SITUASI
a. Identitas Puskesmas
b. Wilayah Kerja
1. Data Geografis
2. Data Demografis
BAB IIIISU STRATEGIS
a. Identifikasi Masalah
b. Penentuan Prioritas
BAB IV ANALISIS PENYEBAB DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
a. Analisis Penyebab Masalah
b. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
BAB V RENCANA KEGIATAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia sudah merdeka lebih dari 70 tahun, namun persoalan gizi
masih menghantui sebagian warganya. Bangsa Indonesia masih harus berjuang
memerangi beberapa penyakit dan masalah kurang gizi yang saling berinteraksi
satu sama lain. Masalah gizi buruk pada anak balita di Indonesia menjadi
prioritas utama pembangunan kesehatan dan gizi.
Timbulnya masalah gizi buruk disebabkan oleh banyak faktor, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dipengaruhi oleh
penyakit infeksi dan tidak cukupnya asupan gizi secara kuantitas maupun
kualitas, sedangkan secara tidak langsung dipengaruhi oleh jangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan, pola asuh anak yang kurang memadai, kurang
baiknya kondisi sanitasi lingkungan serta rendahnya ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga. Sebagai pokok masalah di masyarakat adalah rendahnya
pendidikan, pengetahuan dan keterampilan serta tingkat pendapatan
masyarakat.
Mengingat penyebabnya sangat kompleks, pengelolaan gizi buruk
memerlukan kerjasama yang komprehensif dari semua pihak.Bukan hanya dari
dokter maupun tenaga medis, namun juga pihak orang tua, keluarga, pemuka
masyarakat maupun agama dan pemerintah.
Dari kegiatan Pengambilan Data Dasar (PDD) yang telah dilakukan
beberapa waktu yang lalu, didapatkan beberapa masalah yang harus
diselesaikan diantaranya masih terdapatnya kasus gizi buruk, tingkat
pengetahuan tentang gizi yang kurang, pengeluaran pangan yang tergolong
rendah serta masih banyaknya tingkat konsumsi energi dan protein yang masih
kurang. Sehingga pada semester ini, mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan
kegiatan Implementasi Program Gizi (IPG) yang bertujuan untuk menyelesaikan
berbagai masalah yang sedang dihadapi. Sehingga dengan diadakannya
kegiatan ini, mahasiswa dapat serta merta mengetahui cara menyelesaikan
masalah yang terjadi pada masyarakat
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Memiliki rencana program KIB-Kespro yang baik, terpadu dan terarah
sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan dalam pengelolaan puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan mutu pelayanan KIB-Kespro di Wilayah Kerja Puskesmas
Ngadi.
b. Meningkatkan pencapaian indikator SPM bidang KIB-Kespro.
c. Meningkatkan derajatkesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu, bayi
dan balita di wilayah kerja Puskesmas Ngadi.
C. Manfaat
1. Bagi Program :
a. Sebagai acuan program dalam melaksanakan kegiatan di tahun 2017
b. Sebagai acuan puskesmas untuk melakukan monitoring dan evaluasi
kegiatan di tahun 2017.
2. Bagi Puskesmas :
a. Sebagai bahan evaluasi hasil pencapaian kegiatan program.
b. Sebagai masukan bagi perencanaan tingkat Puskesmas.
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Identitas Puskesmas
Jumlah total wilayah kerja Puskesmas Ngadi adalah ± 4977 km2 yang
terbagi atas 8 wilayah Desa yaitu Desa Ngadi , Desa Ngetrep , Desa
Kranding , Desa Ponggok , Desa Petungroto , Desa Maesan , Desa
Kedawung dan Desa Pamongan.
2. Data Demografis
a. Data Penduduk
Tabel 2.1. Jumlah Pendudukberdasarkan umur di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngadi, Tahun 2016
NO. DESA Jumlah Jiwa menurut Kelompok Umur
TOTAL
0-1 2-4 5-6 7-14 15-64 > 65
1. Ngetrep 113 283 113 329 2377 291 3506
2. Ngadi 155 388 155 448 3253 399 4798
3. Kranding 111 278 111 322 2337 286 3445
4. Ponggok 62 154 62 178 1293 158 1907
5. Petungrot 100 254 101 294 2127 261 3137
o
6. Maesan 151 378 150 438 3170 388 4675
7. Kedawung 173 432 173 501 3629 444 5352
8. Pamongan 121 303 121 352 2544 312 3753
JUMLAH 986 2470 986 2862 20730 2539 30573
Sumber : BPS Pusat, Kemenkes RI & LB3 KIA 2016
Grafik 2.1. Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur,
Tahun 2016
4000
3500
3000
0-1 tahun
2500
2-4 tahun
2000 5-6 tahun
1500 7-14 tahun
1000 15-64 tahun
500 > 65 tahun
0
Ngetrep Ngadi Kranding Ponggok Petungroto Maesan KedawungPamongan
25
20
15
10
5
0
AKADEMI ...
SMP / MTs
SD / MI
SMU / MA
TK
SEKOLAH
c. DataSaranaKesehatan
Tabel 2.3. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngadi, Tahun 2016
Puskesmas Induk
Puskesmas Pembantu
BKIA
Dokter Umum
Bidan Praktek
d. Kondisi InternalPuskesmas
1. KondisiSumber Daya Manusia
Tabel 2.4. SDM di Puskesmas Ngadi, Tahun 2016
NO. JENIS TENAGA PKM INDUK PUSTU JUMLAH
1 Dokter 1 - 1
2 Dokter gigi 1 - 1
3 Bidan 9 1 10
4 Perawat 2 - 2
5 Perawat Gigi 1 - 1
6 Petugas Gizi 1 - 1
7 Petugas Sanitasi 1 - 1
8 Analis Kesehatan 1 - 1
9 Asisten Apoteker 1 - 1
10 Tata Usaha 5 - 5
TOTAL 20 1 21
Sumber : Laporan Puskesmas Ngadi Tahun 2016
Dari tabel 2.4. di atas maka di Puskesmas Ngadi mengalami
kurangan terutama pada tenaga pelayanan di antaranya adalah
dokter, dokter gigi , perawat , perawat gigi , bidan dan tenaga
administrasi.
4. HASIL KEGIATAN
Data Pencapaian Program
Tabel 2.5. Pencapaian PWS KIA ( Indikator Kesehatan Ibu )
Targe Pencapaian s/d
t Desember 2016 Kesenjanga
N Sasara
Indikator dalam Prosentas n
o n Jumla
1 e %
h
tahun %
1 K1 575 100 587 102,09 + 2,09
%
2 K4 575 95 % 546 100 +5
3 DRT bumil 575 10 % 134 23,3 +3,3
oleh
masyarakat
4 Bumil RT 575 20 % 150 26,08 + 6,08
ditangani
5 Komplikasi 115 80 % 115 80 0
Kebidanan
ditangani
6 Persalinan 549 95 % 536 93,22 -1.78
Nakes/Faske
s
7 Kunjungan 549 95 % 534 92,87 -2,13
Nifas
ditangani
4 Kunjungan 521 95% 514 98.66 +3.66
Bayi
Paripurna
5 Kunjungan 2089 88 % 1710 91,43 +3.43
Balita
Paripurna
6 Kunjungan 523 87 % 546 104.4 +17.4
Apras
Paripurna
BAB III
ISU STRATEGIS
A. Identifikasi Masalah
Masalah yang dihadapi di program KIA dalam meningkatkan mutu
pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di fasilitas kesehatan yang
ditangani dari target 95% tercapai 93,22%.
2. Cakupan Nifas yang kurang dari target 95 % dari seluruh ibu nifas di
dapatkan 92,87%.
3. Cakupan lain-lainnya sudah memenuhi target bahkan cenderung melebihi
target namun demikian patut juga dijadikan masalah karena terkadang
petugas kesehatan lalai untuk mempertahankan capaian tersebut.
4. Cakupan pencapaian peserta KB pasca salin 233 orang (42,44%) di banding
target 60 % dari total ibu bersalin
5. Cakupan IVA 231 orang (47,12%) di banding target 480 orang
92,87%
3. Cakupan lain-lainnya
sudah memenuhi target bahkan
cenderung melebihi target namun
demikian patut juga dijadikan
2 3 3 8 V
masalah karena terkadang
petugas kesehatan lalai untuk
mempertahankan capaian
tersebut.
4. Cakupan unmetneed
4 3 3 10 III
47 (13,74 %)
5. Cakupan peserta KB
2 3 4 9 IV
pasca salin 285 (47,6)
6. Cakupan IVA
1 2 3 6 vi
230(47,9%)
Hasil urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan berdasarkan matriks di atas,
adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di fasilitas
kesehatan
2. Kurangnya Cakupan Nifas
3. Kurangnya Cakupan peserta KB pasca salin
4. Kurangnya Kewaspadaan terhadap target lain-lainnya sudah memenuhi
target bahkan cenderung melebihi target namun demikian patut juga
dijadikan masalah karena terkadang petugas kesehatan lalai untuk
mempertahankan capaian tersebut.
5. Kurangnya cakupan IVA
BAB IV
ANALISIS PENYEBAB DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Manusia Metode
Masalah
a. Manusia (SDM)
Banyak masyarakat yang pulang kekampungnya untuk melahirkan.
Banyak ibu hamil yang tafsiran persalinannya memasuki tahun
berikutnya.
b. Metode
Sosialisasi dan penyuluhan kepada ibu hamil masih kurang.
Kunjungan rumah ibu hamil K4 masih kurang
c. Material
Ambulan untuk mengantar pasien kadang tidak siap 24 jam baik
puskesmas maupun desa.
Pengadaan leaflet untuk ibu hamil yang masih kurang menyebar
secara merata.
d. Keuangan
e. Lingkungan
Kurang dukungan keluarga dan masyarakat akan kesehatan ibu
sehingga banyak ibu hamil yang pulang ke kampung asalnya.
2. Kurangnya Cakupan Ibu Nifas
a. Manusia (SDM)
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya perawatan
masa nifas
Kurangnya tenaga penyuluh kesehatan di masyarakat
Kurangnya peran serta masyarakat dalam kegiatan penurunan
AKI/AKB
b. Metode
Sosialisasi dan penyuluhan terhadap ibu nifas yang masih kurang.
c. Material
Kurangnya lefleat dan poster tentang perawatan masa nifas serta
pentingnya kunjungan mas nifas
d. Keuangan
e. Lingkungan
- Kurang dukungan kader, keluarga dan masyarakat akan kesehatan
ibu dan bayi.
a. Manusia (SDM)
- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan
IVA
b. Metode
- Pelayanan IVA belum di lakukan di polindes
c. Material
- Terbatasnya persediaan leaflet
d. Keuangan
e. Lingkungan
- Wilayah kerja Puskesmas Ngadi sebagian besar dataran tinggi dan
jauh dari tempat pelayanan
II.2. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
Penentuan prioritas penyebab masalah menggunakan metode scoring dengan
kriteria :
1. Besarnya masalah (BM)
Besar masalah dikaitkan dengan tingkat status kesehatan masyarakat,
contohnya besarnya angka kesakitan (mordibitas) pada suatu waktu
tertentu.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat besar
b. 4 = besar
c. 3 = cukup besar
d. 2 = kurang besar
e. 1 = tidak besar
2. Kegawatan masalah (KM)
Kegawatan masalah diukur atas pengaruhnya terhadap individu dan
lingkungan yang umumnya dikaitkan dengan mati hidupnya seseorang.
Dengan bobot skor :
a. 5 = sangat gawat
b. 4 = gawat
c. 3 = cukup gawat
d. 2 = kurang gawat
e. 1 = tidak gawat
3. Perhatian Masyarakat (PM)
Perhatian masyarakat ditujukan pada pengetahuan, sikap dan keterlibatan
emosi masyarakat terhadap masalah dan urgensinya menurut mereka untuk
segera dipecahkan.
Dengan bobot skor :
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam
kurangnya cakupan komplikasi yang ditangani adalah Kurangnya tenaga
yang kompeten dalam penanganan masalah komplikasi kebidanan.
Dari tabel yang ada maka penyebab masih rendahnya cakupan deteksi
resiko tinggi oleh masyarakat adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang pentingnya deteksi resiko tinggi ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan
bayi
3. Kurangnya Kewaspadaan terhadap target lain-lainnya sudah
memenuhi target bahkan cenderung melebihi target namun demikian patut
juga dijadikan masalah karena terkadang petugas kesehatan lalai untuk
mempertahankan capaian tersebut.
Tabel 4.3. Kurangnya Kewaspadaan terhadap target lain-lainnya
NO. PENYEBAB MASALAH BM KM PM TOTAL PRIORITAS
1. Kurangnya pemantauan 4 3 4 11 I
wilayah setempat oleh
bidan desa.
efektif
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam
kurangnya cakupan peserta KB pasca salin adalah kurangnya pengetahuan
pasien dan masyarakat yang kurang mengenai KB pasca salin.
Dari tabel yang ada maka penyebab yang paling berperan dalam
kurangnya cakupan peserta IVA.adalah kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan IVA.
2. Efektivitas (Et)
a. 5 = sangat efektif
b. 4 = efektif
c. 3 = cukup efektif
d. 2 = kurang efektif
e. 1 = tidak efektif
3. Efesiensi (Es)
a. 5 = sangat efesiensi
b. 4 = efesiensi
c. 3 = cukup efesiensi
d. 2 = kurang efesiensi
e. 1 = tidak efesiensi
4. Relevensi (R)
a. 5 = sangat relevan
b. 4 = relevan
c. 3 = cukup relevan
d. 2 = kurang relevan
e. 1 = tidak relevan
kepada
masyarakat
tentang pentingnya
kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin,
ibu nifas dan bayi.
2. Kunjungan rumah 5 5 2 4 16 I
atau dengan ANC
mobile.
3. Menyiapakan 4 3 2 3 12 III
Ambulan untuk
mengantar pasien
kadang tidak siap
24 jam baik
puskesmas
maupun desa.
4. Minilokakarya 3 3 2 2 10 IV
tingkat Puskesmas
3. Pemberian 4 3 4 5 16 II
informasi melalui
pertemuan Kader
Posyandu
4. Minilokakarya 4 3 4 3 14 IV
tingkat Puskesmas
Jadwal Sumber
Tanggung Indikator
No Kegiatan Tujuan Pemecahan Sasaran Target Pelaksana Anggar
Lokasi Jawab Keberhasilan
an an
1 Pendataan a. Bayi, Bayi, Balita, Wilayah kerja Mulai bulan PJ KIA dan BOK a. Terdapat
sasaran KIA a. Meningkatkan Balita, ibu ibu hamil, ibu Puskesmas Januari KB 2017 data cakupan
jangkauan hamil, ibu bersalin ibu Ngadi Pelaksana: bayi, balita,
dan KB Bidan Desa ibu hamil,
program KIA dan bersalin nifas PUS
bersalin dan
KB ibu nifas dan WUS nifas, PUS
PUS dan dapat terdat dan WUS
b. Sebagai bahan
WUS seluruhnya
perencanaan
kegiatan
program
2 Pemantauan b. ibu hamil, Bayi, Balita, Wilayah kerja Setiap Bikor dan BOK Menurunnya
risti a. Mendeteksi ibu ibu hamil, ibu Puskesmas bulan Bidan Desa 2017 kejadian
dan memantau bersalin bersalin ibu Ngadi resiko tinggi
sedini mungkin ibu nifas nifas
resiko yang ada
3 Swiping ibu a. Mencari ibu Ibu Hamil 100% dari Rumah ibu Setiap Bikor dan Bidan BOK Cakupan K1
hamil baru target ibu hamil bulan Desa 2017 tercapai
hamil
3. Penyuluhan a. Meningkatkan Kader 8 Posyandu , Posyandu Bulan april Koodinator BOK b. Meningkatny
e. Meningkatkan
minat masyarakat
untuk
memeriksakan
kesehatan ibu dan
bayi di faslitas
kesehatan
8 Melakukan a. Meningkatkan a. Se a. Semu Puskesmas , Setiap Koodinator : BOK a. Kesadar
konseling pengetahuan mua ibu a ibu hamil BPM, jam Petugas 2017 an pasangan
kepada pasangan suami istri hamil beserta Polindes ,RB buka Program suami istri
beserta suami di tentang KB
tentang KB pelayan
Ibu hamil dan suami di wilayah Kespro pasca salin
pascasalin wilayah puskesmas an meniingkat
suami tentang
kerja Ngadi Pelaksana : b. Cakupa
KB pascasalin b. Meningkatkan
puskesma Pernah semuabidan n KB pasca
mulai dalam kesadaran pasangan s Ngadi mendapatka salin
kehamilan suami istri tentang n konseling meningkat di
pentingnya KB tahun 2017
pascaSalin
9. Melakukan Peerta KB pasca Kader 38 posyandu , Balai desa Februari a. Koodin BOK a. Semua
koordinasi salin mengalami Posyandu 3x kegiatan ,Mei,,Agust ator : Petugas 2017 kader
dengan kader peningkatan , PLKB 90 % di us 2017 Kespro posyandu
b. Pelaks ,dan PLKB
dan PLKB dan ibu
UPTD PUSKESMAS NGADI 32
untuk hamil / laksanakan ana : Tim berperan aktif
penjaringan bersalin PuskesmasN dalam
KB pasca salin gadi penjaringan
KB pasca saln
10 Penyuluhan a. Memberikan Semua 38 Posyandu Maret , aKoordinator: BOK Meningkatnya
kepada penyuluhan kepada masyarakat Posyandu, Juni PetugasKespr 2017 pengetahuan
masyarakat Semua masyarakat di wilayah 3x kegiatan ,Septe o masyarakat
di wilayah kerja
tentang KB kerja mber tentang KB
puskesmas Ngadi 100 % di b.Pelaksana
PascaSalin puskesmas 2016 pasca salin
Ngadi laksanakan :Bidandesa
Meningkatnya
cakupan KB
pasca salin
tahun 2016
VI.1. Kesimpulan
1. Dengan adanya POA maka puskesmas memiliki rencana program yang baik,
terpadu dan terarah..
2. Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas Ngadi.
3. Apabila kegiatan program dan inovasinya telah dilaksanakan dengan baik maka
indikator SPM akansemakin mudah dicapai.
4. Dampak dari keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ngadi
VI.2. Saran
I.2.1. Bagi Puskesmas
a. Kegiatan program akan dilaksanakan sebiasa mungkin sesuai dengan
POA yang telah dibuat.
b. Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
kegiatan di tahun 2016 juga harus berdasarkan POA yang ada.
I.2.2. Bagi Dinas Kesehatan
a. Dinas Kesehatan senantiasa mengevaluasi dan memonitoring jalannya
kegiatan program dan inovasi yang telah dilaksanakan Puskesmas.
b. Dinas Kesehatan hendaknya juga melengkapi sarana dan prasarana
kesehatan terutama yang berkaitan dengan kegiatan sesuai dengan
POA yang ada.
Demikian Plan Of Action tahun 2016 yang diusulkan oleh Puskesmas Ngadi
berdasarkan hasil penggalian gagasan dan aspirasi hasil kegiatan minilokakarya
Puskesmas Ngadi.Pelayanan kesehatan kepada masyarakat telah menjadi tekad yang
dicanangkan dengan motto : “Menjadi Puskesmas RELIGI yaitu Ramah, Efektif, Loyal,
Indah, Gembira, Istiqomah “ sebagai bukti dukungan pada pemerintah dalam
mengembangkan program – program kesehatan baik secara promotif, preventif ,
maupun kuratif dan rehabilitatif.
Sebagai bentuk konsekwensinya maka pelayanan secara menyeluruh kepada
semua program yang ada dengan menitikberatkan pada pelayanan tentang isu
strategis dengan prioritas masalah guna mendongkrak pencapaian program secara
optimal.
Selain itu dengan adanya isu strategis dan prioritas masalah diharapkan dapat
memperoleh proses pencapaian yang telah dilakukan , serta bisa melakukan
pembenahan terhadap program – program yang belum bisa berjalan dengan baik.
Namun demikian hal ini tergantung pada SDM yang ada serta didukung dengan
sarana dan prasarana yang ada sehingga dengan disusunnya POA ini , harapan kami
bisa melaksanakan dan tercapai sesuai dengan harapan .Meskipun demikian untuk
program prioritas mungkin masih perlu POA Khusus.
Demikian semoga apa yang telah disusun oleh Team Puskesmas Ngadi ini
bermanfaat bagi kita semua dan dapat atau mampu mengangkat derajat kesehatan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ngadi.