Anda di halaman 1dari 66

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ANALISIS PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-QUR’AN DENGAN TASYBIH


DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG SEBENARNYA

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
1. Agus Budiansyah 1807565
2. Gilang Ramadhan 1802399

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2020

PENGESAHAN USULAN PROPOSAL PENELITIAN METODE PENERJEMAHAN


1. Judul Kegiatan : Analisis Penerjemahan Manual Ayat
Al-Qur’an Dengan Tasybih Dhimni Dalam
Menemukan Makna Yang Sebenarnya
2. Bidang Kegiatan : PKM - PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Agus Budiansyah
b. NIM : 1807565
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Minajaya, Kp. Sumur Bandung,
Des. Pasiripis, Rt. 03/Rw. 09, Kec. Surade,
Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat, Indonesia
/ 085794404891
f. Alamat Email : agusbudiansyah11@yahoo.com
4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Mohamad Zaka Al-Farisi, S.Pd.,
M.Hum
b. NIDN : 0003027204
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Bandung, Jawa Barat / 081229270910
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp -
b. Sumber lain (sebutkan) : Rp -
7. Jangka Waktu Pelaksana : 2 Bulan

Bandung, 31 Desember 2020


Menyetujui,
Peneliti
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Arab
Dr. H. Yayan Nurbayan, M. Ag Agus Budiansyah
NIP. 19660829199001100119 NIM. 1807565

Wakil Rektor Dosen Pembimbing


Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,

Dr. H. M. Solehuddin, M. Pd, M.A Dr. Mohamad Zaka, A.,


M.Hum
NIP. 19660829199001100119 NIP. 197202032005011003
DAFTAR ISI

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN METODE PENERJEMAHAN


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………….
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………..
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………
1.4 Luaran yang Diharapkan ………………………………………………………
1.5 Kriteria Pengusulan ……………………………………………………………
1.6 Manfaat Penelitian …………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………….
2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………………
2.2 Kajian Teoritis …………………………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………………..
3.1 Pendekatan Penelitian ………………………………………………………...
3.2 Populasi Sampel ………………………………………………………………
3.3 Sumber Data ………………………………………………………………….
3.4 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………………
3.5 Analisis Data ………………………………………………………………….
BAB IV BIAYA …………………………………………………………………..
4.1 Anggaran Biaya ……………………………………………………………....
BAB V DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………
BAB VI LAPORAN ……………………………………………………………..
5.1 Laporan 1. Kemajuan Program ………………………………………………
5.2 Laporan 2. Akhir Program …………………………………………………..
5.3 Laporan 3. Artikel Ilmiah ……………………………………………………
BAB VII LAMPIRAN …………………………………………………………..
6.1 Lampiran 1. Identitas ………………………………………………………..
6.2 Lampiran 2. Justifikasi ………………………………………………………
6.3 Lampiran 3. Susunan Keanggotaan …………………………………………
6.4 Lampiran 4. Surat Pernyataan ………………………………………………
6.5 Lampiran 5. Rujukan dan Daftar Pustaka ……………………………………
6.6 Lampiran 6. Surat Orisinalitas PKM-PE …………………………………….
6.7 Lampiran 7. Surat Kesediaan Bimbingan ……………………………………
6.8 Lampiran 8. Format Penilaian Proposal PKM-PE …………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lafalz terjemah di dalam kepustakaan bahasa Arab, menunjukan arti dari empat
makna berikut:
a. Menyampaikan suatu kalam kepada seseorang yang belum mengetahuinya.
b. Menafsirkan suatu kalam menurut bahasanya.
c. Menafsirkan suatu bahasa dengan bahasa yang lainnya.
d. Memindahkan suatu kalam dari suatu bahasa ke bahasa yang lainya.
Secara harfiah, terjemah berarti menyalin atau memindahkan suatu pembicaraan
dari satu bahasa ke bahasa lain. Sedangkan terjemahan berarti salinan bahasa, atau alih
bahasa dari satu bahasa ke dalam bahasa lainnya. Terjemah, yang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah translation, dalam literatur bahasa Arab dikenal dengan terjemahan.
Secara etimologis, terjemah berarti menerangkan atau menjelaskan. Menurut
Muhamad Husain al-Dzahabi, salah seorang pakar ‘ulama Al-Quran dari al-Azhar university,
Mesir, kata tarjamah lazim digunakan untuk dua macam pengertian. Pertama: mengalihkan
atau memindahkan suatu pembicaraan dari suatu bahasa ke bahasa yang lain, tanpa
menerangkan makna dari bahasa asal yang diterjemah kan. Kedua: menafsirkan suatu
pembicaraan dengan menerangkan maksud yang terkandung di dalamnya, dengan
menggunakan bahasa yang lain. Dari situlah kata terjemah dapat diformulasikan bahwa
terjemah pada dasarnya ialah menyalin atau mengalihbahasakan serangkaian pembicaraan
dari satu bahasa ke bahasa yang lainnya, dengan maksud supaya inti pembicaraan bahasa asal
yang diterjemah kan bisa difahami oleh orang-orang yang tidak mampu memahami langsung
bahasa asal yang diterjemah. Sebagai contoh, terjemahan buku-buku dari bahasa asing,
katakan lah buku bahasa Arab atau bahasa Inggris, ke dalam bahasa Indonesia, begitu pula
sebaliknya, buku-buku dalam bahasa Indonesia yang diterjemah kan dalam bahasa Inggris
atau dalam bahasa Arab atau pun juga ke dalam bahasa lainnya.
Selain yang telah dikemukakan diatas, kata terjemah dalam bahasa Arab juga
umum diartikan dengan biografi (riwayat hidup) seseorang, semisal dalam ungkapan
tarjamah al-Imam al-Bukhari atau tarjamah Imam-Muslim yang masing-masing berarti
biografi Imam Bukhari dan Imam Muslim. Demikian dengan biografi-biografi tokoh lain,
semisal tarjamah Imam Abu Hanifah dan lain sebagainya.
Orang yang menerjemahkan sesuatu, termasuk al-Quran dalam bahasa Indonesia
disebut dengan Penterjemah, juru terjemah atau juru bahasa, dalam bahasa Inggris disebut
transliter sedangkan dalam bahasa Arab sendiri disebut dengan mutarjim, tarjuman atau
turjuman di antaranya dalam ungkapan: “ Ibnu Abbas tarjuman Al-Quran, maksudnya Ibnu
‘Abbas juru bahasa Al-Quran.
Muhammad Husain al-Dzahabi, yang namanya pernah disebut sebelum ini,
membedakan terjemah secara harfiyah ini ke dalam dua model yaitu: terjemah harfiyah bi al-
mitsl, ialah terjemahan yang dilakukan dengan apa adanya, terikat dengan susunan dan
struktur bahasa asal yang diterjemahkan dan terjemah harfiyah bil ghair al-mitsl ialah
terjemahan yang pada dasarnya sama dengan terjemah harfiyah bi al-mitsl, hanya saja sedikit
lebih longgar keterikatannya dengan susunan dan struktur bahasa asal yang diterjemahkan.
Adapun yang di maksud dengan terjemah tafsiriyah yang lazim juga disebut
dengan terjemah maknawiyah, ialah terjemahan yang dilakukan mutarjim dengan lebih
mengedepankan maksud atau isi kandungan yang terkandung dalam bahasa asal yang
diterjemah kan. Terjemahan tafsiriyah tidak terikat dengan susunan dan struktur gaya bahasa
maka dapatlah dikatakan bahwa jika terjemah harfiyah begitu identik dengan terjemah
leterlek atau terjemah lurus dalam bahasa Indonesia, yakni terjemahan yang dilakukan
dengan cara menyalin kata demi kata atau Word for word translation, maka terjemah
tafsiriyah sama persis dengan istilah terjemahan bebas.
Proses penanaman pemahaman secara intensif merupakan tuntunan peningkatan
cara memahami analogi yang begitu rumit yang dapat meningkatkan intelektual pemahaman.
Materi baru selalu mempunyai kaitan yang erat dengan pemahaman baru. Sehingga,
seseorang yang katanya telah belajar dan memiliki pemahaman yang lebih dari pemahaman
orang lain tetapi tidak memiliki jiwa intelek terhadap komunikasi verbal maupun nonverbal,
maka pada hakikatnya ia tidak belajar bahasa secara konsisten.
Dari berbagai penjelasan yang tersaji di atas dapat disimpulkan bahwa,
pemahaman seseorang dapat berpengaruh pada bahasa dirinya dengan lingkungannya, dan
berpengaruh juga akan kemajuan intelektual bahasanya yang mana secara tidak langsung si
bahasa itu sendiri yang akan mengendalikan perilaku orang tersebut, ke arah yang positif
dengan penguasaan pemahaman yang baik tentunya. Dapat dilihat juga bahwa pada intinya
metode bertujuan mengantarkan sebuah pemahaman ke arah tujuan tertentu yang ideal
dengan cepat dan tepat serta cermat sesuai yang diinginkan. Dengan demikian metode sangat
berfungsi dalam menyampaikan komunikasi yang bisa dan mudah dipahami secara jelas.
Metode PMTD pada akhirnya dipercaya dapat meningkatkan pemahaman akan
makna Al-Qur’an secara jelas yang dapat diterapkan oleh orang awam sekalipun bukan itu
saja kalau tingkat kualitas pemahaman akan setiap makna dan pemaknaannya tepat secara
ilmu nahwu shorof dan ilmu bayan metode PMTD (Penerjemahan Menggunakan Tasybih
Dhimni) dengan judul “ANALISIS PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-QUR’AN
DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG
SEBENARNYA 2018/2019”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang ingin penulis lampirkan, terdapat
sejumlah masalah yang penulis rumuskan sebagai berikut:
1. Apa metode efektif untuk meningkatkan tingkat pemahaman makna Al-Qur’an secara
tepat dan benar untuk mempermudah para pelajar bahasa Arab ?
2. Bagaimana metode PMTD (Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni) ini mampu
meningkatkan pemahaman para pelajar bahasa Arab ?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan uraian latar belakang dan judul yang terlampir tersebut
permasalahannya adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui peningkatan kualitas pemahaman makna Al-Qur’an secara tepat dan benar
untuk mempermudah para pelajar bahasa Arab
2. Mengetahui dan memahami apakah metode PMTD (Penerjemahan Menggunakan Tasybih
Dhimni) dapat meningkatkan kemampuan memahami makna secara efektif

1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan oleh penulis yakni metode PMTD (Penerjemahan
Menggunakan Tasybih Dhimni) dalam bentuk pemaknaan atau penguatan pemahaman ini,
hendaknya bisa diterapkan dalam pembelajaran meningkatkan jiwa intelektual para pelajar
bahasa Arab terhadap pemaknaan yang sifatnya abstrak, baik untuk memahami makna Al-
Qur’an ataupun Hadits, selain untuk memahami bacaan Al-Qur’an dan Hadits bisa juga untuk
memahami makna bacaan kitab lain seperti jurumiyah, safinah, alfiah, tizan, dan masih
banyak lagi yang lainnya, yang progresnya sangat meyakinkan bagi pelajar bahasa Arab itu
sendiri.

1.5 Kriteria Pengusulan


Kriteria, penulis telah lampirkan sebagai berikut :
a. Peserta adalah kelompok mahasiswa aktif dan guru (lulusan seni rupa) program
pendidikan S-1
b. Kelompok peneliti pengusul berjumlah 2 (dua) orang, terdiri dari satu orang ketua dan satu
orang anggota
c. Nama semua pengusul Agus Budiansyah (sebagai ketua) dan Gilang Ramadhan. (sebagai
anggota)
d. Bidang kajian sesuai dengan tim pengusul
e. Mahasiswa pengusul berasal dari program studi yang berbeda dalam satu Perguruan
Tinggi yang sama
f. Keanggotaan kelompok berasal dari angkatan yang berbeda

1.6 Manfaat
Penerapan pembelajaran ini bermanfaat untuk mempermudah menanam
pemahaman akan makna yang terkandung pada setiap ayat Al-Qur’an bagi para pelajar
bahasa Arab dan yang awam akan ilmu kebahasa Araban dalam meningkatkan intelektual
pemahaman isi Al-Qur’an dengan tasybih dhimni (Ilmu Bayan) atau dalam pembelajaran
memahami gaya bahasa yang menarik dan dapat mudah dipahami oleh semua kalangan
biasanya metode ini juga dapat dipakai oleh siswa santri dalam menggunakan metode
penguatan rohani. Selain itu, metode PMTD (Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni)
dalam segi literasi bahasa yang sering dikatakan anak santri ini memberi banyak sekali
manfaat mempermudah komunikasi bahasa yang mampu membedakan karakter ahlak yang
baik dan buruk analisa yang bersifat hipotesis, dibarengi dengan penanganan yang akurat
(forecasting) dimasa yang akan datang, bisa mengintropeksi diri sendiri sehingga kesadaran
diri sendiri tercapai, serta mampu mempertahankan kepentingan pendidikan dari segi
pemahaman anak yang matang di lingkungan dan seorang dalam masyarakat tersebut.
Ada beberapa kelebihan menggunakan metode PMTD (Penerjemahan
Menggunakan Tasybih Dhimni) ini yaitu memungkinkan para pelajar bahasa Arab dan orang
awam mampu menerjemahkan sesuai makna yang sebenarnya tentunya terlahir dari tasybih
dhimni tersebut bisa melatih daya serap pemahamannya serta daya lafadz yang meningkat
drastis baik dengan satu model ajar namun bervariasi akan kreativitas metode ajar yang
diterapkan ataupun dengan banyak model banyak variasi yang akan menimbulkan kesan
menarik untuk para pelajar bahasa Arab terhadap pembelajaran berlangsung. Selain itu juga
berittiba’ kepada para sahabat dalam menjaga dan memelihara Al-Qur’an dari perubahan atau
sejenisnya yang bisa merusak atau bahkan menghilangkan otentisitasnya dan keabsahan
maknanya.
Sedangkan langkah-langkah dalam menggunakan metod PMTD (Penerjemahan
Menggunakan Tasybih Dhimni) dalam meningkat kan pemahaman makna ayat Al-Qur’an
secara tepat dan benar kepada para pelajar bahasa Arab dan juga orang awam ini adalah :
1. Memperkenal kan semua ayat Al-Qur’an yang termasuk tasybih dhimni baik secara
pemakanan maupun secara gaya bahasanya.
2. Setiap ayat Al-Qur’an dan perkalimahnya diberikan sifat kalimahnya baik musyabbah,
musyabbah bih, wajhu siyibhi ataupun adat tasybihnya.
3. Setiap kalimah diperjelas dengan terjemah tafsiriyah dalam hal maknanya.
4. Setiap huruf tasybih akan dipraktikan dengan sifat huruf tasybih tersebut ada yang berupa
huruf kaf, ada juga yang berupa lafaz ka’annaa, dan juga berupa lafaz kaana.
5. Setiap pemaknaan makna yang efektif akan diperlihatkan wajhu syibhi serta
perbandingannya atau persamaannya dengan apa terlebih dahulu.
Sedangkan kekurangan dari metode PMTD (Penerjemahan Menggunakan
Tasybih Dhimni) ini adalah hanya tertuju pada pemahaman maknanya saja jikalau untuk para
pelajar bahasa Arab mungkin mereka sudah belajar dan sudah memahami ilmu nahwu shorof
dan sebagainya yang menunjang ilmu kebahasa Arabannya, dan juga sudah pasti dengan
mudah menyerap metode PMTD (Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni) ini. Tapi
disisi lain bagi orang awam itu kalau hanya sebatas memahami ilmu bayan saja yang ditinjau
dari pemaknaan mungkin bisa, namun tatkala dilihat dari segi kebahasaan mereka masih
sangat kurang, entah itu dari segi gaya bahasa, komunikasi, dan kepenulisan.
Penerapan metod PMTD (Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni) bagi
para pelajar bahasa Arab dan orang awam di dunia kampus terutama yang membuat
ketagihan dalam mempelajari isi Al-Qur’an dan mengamalkannya karena pada metod PMTD
(Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni) ini pertama para pelajar bahasa Arab
diajarkan mengenal apa itu tasybih baik tasybih dhimni maupun macam tasybih lainnya yang
menunjang memperbagus tingkat kualitas pemahaman baik pemahaman terjemahan harfiah
maupun pemahaman terjemahan tafsiriah.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penerjemahan Bahasa Arab dan Kemampuan Membaca Kalimah Serta
Pemaknaan yang Benar dan Juga Tepat.
Rochayah Machali Menurut Machali 1 (2009: 26), seorang ahli bahasa di The
University of New South Wales (UNSW), penerjemahan adalah: upaya “mengganti” teks
bahasa sumber dengan teks yang sepadan dalam bahasa sasaran dan yang diterjemahkan
adalah makna sebagaimana yang dimaksudkan pengarang. Selaras dengan pernyataan Hatim
dan Mason Hatim dan Mason dalam Machali 1 (2009: 26) menjelaskan bahwa: penerjemahan
adalah kegiatan yang dapat membuktikan dengan jelas mengenai peranan bahasa dalam
kehidupan sosial.
Drs. Otong Setiawan Djuharie, M.Pd. Djuharie 5 (2005: 13) secara panjang
lebar menjelaskan definisi terjemahan sebagai berikut: terjemahan lisan maupun tulisan
memberi tekanan lebih pada makna atau pesan yang disampaikan, sehingga hal paling
penting dalam terjemahan adalah hasil terjemahan memiliki maksud dan makna yang sama
persis dengan pesan bahasa sumbernya. Senada dengan pendapat Jiri Levy Ahli bahasa
bernama Jiri Levy 6 dalam kumpulan esai “To Honor Roman Jakobson: Essays on the
Occasion of His Seventieth Birthday II”, memaparkan bahwa penerjemahan adalah: Dari
sudut pandang teleologi: penerjemahan adalah sebuah proses komunikasi, yang memiliki
tujuan untuk menyampaikan informasi dari bahasa sumber kepada para pembaca bahasa
sasaran. Dari sudut pandang pragmatik: penerjemahan adalah sebuah proses memilih, karena
pada saat menerjemahkan, seorang penerjemah harus memutuskan satu padanan dari
beberapa padanan yang mungkin.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin menerjemahkan
al-Quran, antara lain:
1. Mutarjim al-Quran pada dasarnya harus memiliki dan memenuhi prasyarat yang dikenakan
pada musafir seperti memiliki Itikad baik, niat yang tulus (shusn al-niyyah), menguasai
ilmu-ilmu yang diperlukan semisal ilmu kalam, fiqih-ushul fikih, ilmu akhlak dan lain-
lain. Persyaratn ini dimaksudkan agar terhindar dari kemungkinan salah atau keliru dalam
menerjemahkan al-Quran.
2. Mutarjim al-Qur'an harus memiliki aqidah Islamiyah yang kuat dan lurus (shighat al-
I’tiqad). Sebab, orang yang tidak memiliki aqidah Islamiyah yang kuat, pada dasarnya,
tidak diperbolehkan untuk menerjemah atau menafsirkan al-Qur’an karena tidak sejalan
dengan tujuan utama penurunan al-Quran itu sendiri yakni sebagai kitab hidayah (buku
petunjuk). Jika penerjemahan al-Quran diserahkan kepada orang-orang yang tidak
beriman, semisal orientalis, dan tidak berkepentingan dengan pengalaman al-Qur’an itu
sendiri, maka serba sangat mungkin terjemahannya bercampur aduk dengan kesalahan dan
kerancuan.
3. Mutarjim harus menguasai dengan baik dua bahasa yang bersangkutan, yakni bahasa asal
yang diterjemah kan dalam konteks ini bahasa al-Qur’an (Arab) dan bahasa yang akan
diterjemah, dalam konteks ini bahasa Indonesia. Apabila hanya menguasai salah satu
bahasa saja tidaklah mungkin dapat melahirkan terjemahan dengan sempurna.
4. Sebelum menerjemahkan al-Quran, penerjemah harus lebih dulu menuliskan ayat-ayat al-
Quran yang hendak diterjemahkan, dan baru kemudian memulai menerjemahkan atau
ditafsirkan. Selain dimaksud untuk memudahkan pembaca mengecek maknanya manakala
terdapat keraguan kebenaran di dalam penerjemahan al-Quran, juga terutama dalam
rangka mempertahankan otentisitas teks al-Quran yang wahyu Allah itu.
5. Mutarjim harus menguasai gaya bahasa dan keistimewaan dari kedua bahasa tersebut.
Macam-macam tasybih dalam kitab ilmu bayan terdapat tiga tasybih:
a. Tasybih Tamtsil
Tasybih tamtsil adalah tasybih yang keadaan wajah syabahnya terdiri dari gambaran yang
dirangkai dari keadaan beberapa hal. Untuk lebih memahaminya, silahkan perhatikan
beberapa contoh berikut disertai penjelasannya.

Contoh:
ِ ‫ت اَل يُب‬
َ‫ْصرُون‬ ِ ُ‫َب هَّللا ُ بِن‬
ٍ ‫ور ِه ْم َوت ََر َكهُ ْم فِي ظُلُ َما‬ َ َ‫َمثَلُهُ ْم َك َمثَ ِل الَّ ِذي ا ْستَوْ قَ َد نَارًا فَلَ َّما أ‬
ْ ‫ضا َء‬
َ ‫ت َما َحوْ لَهُ َذه‬
Artinya: “Perumpamaan mereka (orang-orang munafik) adalah seperti orang yang
menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang
menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.“ (QS. al-
Baqarah [2]: 17-19)

Pada dasarnya penerjemahan dapat dibagi 3 jenis, yitu:


Analisis Tasybih Tamtsil:
1. Terjemah Tafsiriyah; Dengan mencari Wajhu Syabbah (terdiri dari gambaran yang
ِ ُ‫ ”بِن‬dan “‫”ا ْستَوْ قَ َد نَارًا‬
dirangkai dari keadaan beberapa hal). “‫ور‬
2. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Fiil Madhi, dan Fiil Mudhari;
-asal kata “ُ‫ يَ ْستَوْ قِد‬- ‫ ”اِ ْستَوْ قَ َد‬Artinya; “Menyalakan”
-asal kata “ُ‫ يَنُوْ ر‬- ‫َار‬
َ ‫ ”ن‬Artinya; “Bersinar”
3. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Antar Kalimah;
a. ‫ َمثَلُهُ ْم‬Artinya; Perumpamaan mereka (Orang-orang)
b. ‫ َك َمثَ ِل‬Artinya; Seperti orang
c. ‫ الَّ ِذي‬Artinya; Yang
d. ‫ ا ْستَوْ قَ َد‬Artinya; Menyalakan
e. ‫ نَارًا‬Artinya; Api
f. ‫ فَلَ َّما‬Artinya; Maka setelah api itu
َ َ‫ أ‬Artinya; Menerangi
ْ ‫ضا َء‬
g. ‫ت‬
h. ُ‫ َما َحوْ لَه‬Artinya; Sekelilingnya
i. ُ ‫َب هَّللا‬
َ ‫ َذه‬Artinya; Allah menghilangkan
ِ ُ‫ بِن‬Artinya; Cahaya (yang menyinari) mereka
j. ‫ور ِه ْم‬
k. ‫ َوت ََر َكهُ ْم‬Artinya; Dan membiarkan mereka
ٍ ‫ فِي ظُلُ َما‬Artinya; Dalam kegelapan
l. ‫ت‬
ِ ‫ اَل يُ ْب‬Artinya; Tidak dapat melihat
m. َ‫صرُون‬

b. Tasybih Dhimni
Tasybih dhimni adalah tasybih yang musyabbah dan musyabbah bihnya tidak disebutkan
secara gamblang tapi dapat difahami dari konteks kalimat. Biasanya dalam tasybih dhimni
ada dua kalimat yang berdiri sendiri dan tidak ada kaitan makna secara langsung. Biasanya
kalimat yang kedua menjadi hujjah atau argumen untuk rasionalisasi kalimat yang pertama.

Contoh:
ٌ‫صابَهُ ْٱل ِكبَ ُر َولَهۥُ ُذرِّ يَّة‬
َ َ‫ت َوأ‬
ِ ‫ب تَجْ ِرى ِمن تَحْ تِهَا ٱأْل َ ْن ٰهَ ُر لَ ۥهُ فِيهَا ِمن ُك ِّل ٱلثَّ َم ٰ َر‬ ٍ ‫أَيَ َو ُّد أَ َح ُد ُك ْم أَن تَ ُكونَ لَهۥُ َجنَّةٌ ِّمن نَّ ِخي ٍل َوأَ ْعنَا‬
َ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكرُون‬ َ ِ‫ت ۗ َك ٰ َذل‬
ِ َ‫ك يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ُم ٱلْ َءا ٰي‬ ْ َ‫صا ٌر فِي ِه نَا ٌر فَٱحْ تَ َرق‬ َ َ ‫ضُ َعفَٓا ُء فَأ‬
َ ‫صابَهَٓا إِ ْع‬

Artinya: “Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan
anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala
macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai
keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api,
lalu terbakar lah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu
memikirkannya.” (QS. al-Baqarah [2]: 266)

Analisis Tasybih Dhimni:


1. Terjemah Tafsiriyah; Dengan menentukan Musyabbah dan Musyabbah Bih (dalam
tasybih dhimni ada dua kalimat yang berdiri sendiri dan tidak ada kaitan makna secara
langsung). ‫ أَن تَ ُكونَ لَهۥُ َجنَّةٌ ِّمن نَّ ِخي ٍل‬dan ‫ب‬
ٍ ‫َوأَ ْعنَا‬
2. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Fiil Madhi dan Fiil Mudhari;
-asal kata “‫ يَ َو ُّد‬- ‫”و َّد‬
َ Artinya; “Menyukai”
-asal kata “‫ يكون‬- ‫ ”كان‬Artinya; “Menjadi”
ُ ‫ يَ ْع‬- ‫ص َر‬
-asal kata “ُ‫صر‬ َ ‫ ” َع‬Artinya; “Menekan”
َ ‫ ”اِحْ تَ َر‬Artinya; “Membakar”
-asal kata “ُ‫ يَحْ ت َِرق‬- ‫ق‬
-asal kata “ ُ‫ يُبَيِّن‬- َ‫ ”بَيَّن‬Artinya; “Menerangkan”
3. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Antar Kalimah;
a. ‫ أَيَ َو ُّد‬Artinya; Apakah ada
b. ‫ أَ َح ُد ُك ْم‬Artinya; Salah seorang diantara kamu
ٍ ‫ أَن تَ ُكونَ لَهۥُ َجنَّةٌ ِّمن نَّ ِخ‬Artinya; yang ingin mempunyai kebun kurma
c. ‫يل‬
d. ‫ب تَجْ ِرى ِمن تَحْ تِهَا‬ ٍ ‫ َوأَ ْعنَا‬Artinya; dan anggur yang mengalir di bawahnya
e. ‫ ٱأْل َ ْن ٰهَ ُر‬Artinya; Sungai-sungai
f. ِّ‫ لَ ۥهُ فِيهَا ِمن ُكل‬Artinya; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam
ِ ‫ ٱلثَّ َم ٰ َر‬Artinya; Buah-buahan
g. ‫ت‬
h. ‫صابَهُ ْٱل ِكبَ ُر‬
َ َ‫ َوأ‬Artinya; Kemudian datanglah masa tua pada orang itu
ُ ٌ‫ َولَهۥُ ُذرِّ يَّة‬Artinya; Sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil
i. ‫ض َعفَٓا ُء‬
َ َ ‫ فَأ‬Artinya; Maka kebun itu
j. ‫صابَهَٓا‬
َ ‫ إِ ْع‬Artinya; Ditiup angin keras
k. ‫صا ٌر‬
l. ‫ فِي ِه نَا ٌر‬Artinya; yang mengandung api
m. ‫ت‬ ْ َ‫ فَٱحْ تَ َرق‬Artinya; Lalu terbakar lah
n. َ‫ َك ٰ َذلِك‬Artinya; Demikianlah
ِ َ‫ يُبَيِّنُ ٱهَّلل ُ لَ ُك ُم ٱلْ َءا ٰي‬Artinya; Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu
o. ‫ت‬
p. َ‫ لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكرُون‬Artinya; Supaya kamu berpikir

c. Tasybih Maqlub
Tasybih maqlub adalah menjadikan posisi musyabbah sebagai musyabbah bih dengan
anggapan wajah syabah pada musyabbah lebih kuat. Maqlub artinya terbalik, jadi posisi
musyabbah menduduki musyabbah bih dan sebaliknya.

Contoh:
َ ِ‫ٱلَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ ٱل ِّربَ ٰو ۟ا اَل يَقُو ُمونَ إِاَّل َك َما يَقُو ُم ٱلَّ ِذى يَتَ َخبَّطُهُ ٱل َّش ْي ٰطَنُ ِمنَ ْٱل َمسِّ ۚ ٰ َذل‬
ُ ‫ك بِأَنَّهُ ْم قَالُ ٓو ۟ا إِنَّ َما ْٱلبَ ْي ُع ِم ْث ُل ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا ۗ َوأَ َح َّل ٱهَّلل‬
ٓ
‫ار ۖ هُ ْم فِيهَا‬ ِ َّ‫ك أَصْ ٰ َحبُ ٱلن‬ َ ِ‫ْٱلبَ ْي َع َو َح َّر َم ٱل ِّربَ ٰو ۟ا ۚ فَ َمن َجٓا َء ۥهُ َموْ ِعظَةٌ ِّمن َّربِِّۦه فَٱنتَهَ ٰى فَلَ ۥهُ َما َسلَفَ َوأَ ْم ُر ٓۥهُ إِلَى ٱهَّلل ِ ۖ َو َم ْن عَا َد فَأ ُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ٰخَ لِ ُدون‬
Artinya: “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli
itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);
dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang
itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah [2]: 275)

Analisis Tasybih Maqlub:


1. Terjemah Tafsiriyah; Dengan menemukan Musyabbah yang bersebrangan dengan
letak Musyabbah Bih (yakni letak Musyabbah dengan Musyabbah Bihnya posisinya
tertukar atau terbalik).
2. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Fiil Madhi dan Fiil Mudhari;
-asal kata “‫ يقوم‬- ‫ ”قَا َم‬Artinya; “Berdiri”
-asal kata “ُ‫ يَبِ ْيع‬- ‫ ”بَا َع‬Artinya; “Menjual”
-asal kata “ ُّ‫ يُ ِحل‬- ‫ ”أَ َح َّل‬Artinya; “Menghalalkan”
-asal kata “‫ يُ َح ِّر ُم‬- ‫ ” َح َّر َم‬Artinya; “Mengharamkan”
-asal kata “‫ ينتهى‬- ‫ ”انتهى‬Artinya; “Sampai”
-asal kata “ ُ‫ يَ ْسلُف‬- َ‫ ” َسلَف‬Artinya; “Terjadi lebih dahulu”
3. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Antar Kalimah;
a. َ‫ ٱلَّ ِذينَ يَأْ ُكلُون‬Artinya; Orang-orang yang makan (mengambil)
b. ‫ ٱل ِّربَ ٰو ۟ا‬Artinya; Riba
c. َ‫ اَل يَقُو ُمون‬Artinya; Tidak dapat berdiri
d. ‫ إِاَّل َك َما يَقُو ُم‬Artinya; Melainkan seperti berdirinya orang
e. ِّ‫ ْي ٰطَنُ ِمنَ ْٱل َمس‬²²‫ٱلش‬
َّ ُ‫ه‬²²ُ‫ ٱلَّ ِذى يَتَخَ بَّط‬Artinya; yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila
f. ‫ ٰ َذلِكَ بِأَنَّهُ ْم‬Artinya; Keadaan mereka yang demikian itu
g. ‫و ۟ا‬²ٰ ²َ‫ ُل ٱل ِّرب‬²‫ ُع ِم ْث‬²ْ‫ا ْٱلبَي‬²‫ قَالُ ٓو ۟ا إِنَّ َم‬Artinya; Adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat),
sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba
h. ‫ َوأَ َح َّل ٱهَّلل ُ ْٱلبَ ْي َع‬Artinya; Padahal Allah telah menghalalkan jual beli
i. ‫ َو َح َّر َم ٱلرِّ بَ ٰو ۟ا‬Artinya; dan mengharamkan riba
j. ‫ظةٌ ِّمن َّربِّ ِه‬ َ ‫ فَ َمن َجٓا َء ۥهُ َموْ ِع‬Artinya; Orang-orang yang telah sampai kepadanya
k. ‫ فَٱنتَهَ ٰى‬Artinya; larangan dari Tuhannya
l. ِ ‫ ُر ٓۥهُ ِإلَى ٱهَّلل‬²‫لَفَ َوأَ ْم‬² ‫ا َس‬²²‫ فَلَ ۥهُ َم‬Artinya; Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah
m. ‫ َو َم ْن عَا َد‬Artinya; Orang yang kembali (mengambil riba)
ٓ
ِ َّ‫ك أَصْ ٰ َحبُ ٱلن‬
n. ‫ار‬ َ ِ‫ فَأ ُ ۟و ٰلَئ‬Artinya; Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka
o. َ‫ هُ ْم فِيهَا ٰخَ لِ ُدون‬Artinya; Mereka kekal di dalamnya

d. Tasybih Mufashshal
Tasybih mufashshal adalah tasybih yang disebutkan wajah syabahnya

Contoh:
ُ ‫ضا ِعفُ لِ َم ْن يَ َشا ُء ۗ َوهَّللا‬ ْ ‫َمثَ ُل الَّ ِذينَ يُ ْنفِقُونَ أَ ْم َوالَهُ ْم فِي َسبِي ِل هَّللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة أَ ْنبَت‬
َ ُ‫َت َس ْب َع َسنَابِ َل فِي ُك ِّل ُس ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبَّ ٍة ۗ َوهَّللا ُ ي‬
‫َوا ِس ٌع َعلِي ٌم‬

Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan


hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. al-Baqarah
[2]: 261)

Analisi Tasybih Mufashal:


1. Terjemah Tafsiriyah; Ditandai dengan adanya Musayabbah, Musyabbah Bih, Wajhu
Syabbah, dan Adat Tasybih َ‫ َمثَ ُل الَّ ِذينَ يُ ْنفِقُون‬dan ‫ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة‬dan ‫ فِي ُك ِّل ُس ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبَّ ٍة‬dan ُ ‫َوهَّللا‬
‫ضا ِعفُ لِ َم ْن يَ َشا ُء‬
َ ُ‫ي‬
2. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Fiil Madhi dan Fiil Mudhari;
-asal kata “ُ‫ يُ ْنفِق‬- ‫ق‬
َ َ‫ ”نَف‬Artinya; “Membelanjakan”
-asal kata “‫ يَ ْعلَ ُم‬- ‫ ” َعلِ َم‬Artinya; “Mengetahui”
-asal kata “ُ‫ ي َُو ِّسع‬- ‫ ” َو َّس َع‬Artinya; “Maha luas”
-asal kata “ ُ‫ضا ِعف‬
َ ُ‫ ي‬- َ‫”ض َعاف‬
َ Artinya; “Menggandakan”
3. Terjemah Harfiyah Ditinjau dari Antar Kalimah;
a. َ‫ َمثَ ُل الَّ ِذينَ يُ ْنفِقُون‬Artinya; Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan
b. ‫ أَ ْم َوالَهُ ْم‬Artinya; Hartanya
c. ِ ‫يل هَّللا‬
ِ ِ‫ فِي َسب‬Artinya; Di jalan Allah
ْ ‫ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة أَ ْنبَت‬Artinya; Adalah serupa dengan sebutir benih
d. ‫َت‬
e. ‫ َس ْب َع َسنَابِ َل فِي ُكلِّ ُس ْنبُلَ ٍة ِمائَةُ َحبَّ ٍة‬Artinya; yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji
f. ُ‫اعف‬ َ ‫ َوهَّللا ُ ي‬Artinya; Allah melipat gandakan (ganjaran)
ِ ‫ُض‬
g. ‫ لِ َم ْن يَ َشا ُء‬Artinya; bagi siapa yang Dia kehendaki
ِ ‫ َوهَّللا ُ َو‬Artinya; dan Allah maha luas karunianya
h. ‫اس ٌع‬
i. ‫ َعلِي ٌم‬Artinya; Lagi maha mengetahui

Sedangkan yang di maksud dalam penelitian ini, akan diungkap masalah


kemampuan para pelajar bahasa Arab dan juga orang awam pada setiap peningkatan
kemampuan akan pemahaman makna secara maksimal pada setiap makna kalimat yang
tersaji pada ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung unsur tasybih. Karena tasybih ini
merupakan unsur asing bagi orang awam dalam memahami makna secara jelas.
Dalam membaca setiap kalimah pada ayat Al-Qur’an perlu di perhatikan
ketepatan pada maknanya. Ketepatan pada maknanya dapat diukur dari sesuai atau tidaknya
antara kedudukan tasybihnya. Setiap ayat Al-Qur’an pasti mempunyai karakter gaya bahasa
tasybih yang berbeda-beda, sehingga apabila ingin mengetahui makna secara mendalam
harus mengetahui serta membutuhkan kejelian dan pemahaman akan macam-macam Tasybih
Tersebut. Adapun penerapan metode tasybih dalam penerjemahan akan pemahaman makna
secara mendalam dalam pembelajaran macam-macam penerjemahan dengan tasybih pada
ayat Al-Qur’an sebagai berikut:

2.2 Manfaat Meningkatkan Jiwa Intelektual Pemahaman Manusia Dalam Bidang


Penerjemahan Secara Efektif.
2.2.1. Penerjemahan Tafsiriyah
Penerjemahan Tafsiriyah adalah penerjemahan yang dilakukan mutarjim dengan
lebih mengedepankan maksud atau isi kandungan yang terkandung dalam bahasa asal yang
diterjemahkan. Terjemahan tafsiriyah tidak terikat dengan susunan dan struktur gaya bahasa.
2.2.2. Penerjemahan Harfiyah
Terjemah harfiyah begitu identik dengan terjemah leterlek atau terjemah lurus
dalam bahasa Indonesia, yakni terjemahan yang dilakukan dengan cara menyalin kata demi
kata atau word for word translation.
Adapun manfaat dari penerjemahan dari kedua penerjemahan tersebut adalah:
1. Memberi pengetahuan kepada manusia tentang makna ayat-ayat Al-Qur’an secara jelas
2. Membantu manusia dalam memahami makna setiap ayat-ayat Al-Qur’an
3. Menyelamatkan akidah manusia
4. Meng hilangkan sekat antara Allah dan Makhluknya, serta meratakan persamaan secara
umum antara manusia seluruhnya
5. Mempersatukan ke dalam frekuensi yang mana satu akidah yang sama akan ketauhidan
kepada Allah
6. Menegakan logika akal sehat, penyucian akan pemikiran
7. Membantu mewujudkan kegiatan keagamaan dengan menyebarluaskan ajaran islam

2.3 Strategi Penerapan Metode Ilmu Bayan Terhadap Peningkatan Kualitas


Penerjemahan Manual Ayat Al-Qur’an Secara Jelas Pemaknaannya.
Kegiatan penerjemahan merupakan salah satu aktivitas keagamaan yang mana
didalamnya berisikan pemaknaan akan setiap ayat-ayat Al-Qur’an dalam rangka pemulihan
pemahaman yang kurang tepat, bisa juga dalam rangka meluruskan akan pemaknaan yang
kurang sesuai dengan makna yang sebenarnya karena terlalu mengandalkan pemahaman
logika semata tidak hanya mengandalkan itu saja akan tetapi dengan pemahaman yang
sempurna harus ditunjang dengan pemahaman rohaniyah yang mumpuni, boleh jadi itu benar
menurut pemahaman kita akan tetapi belum tentu benar menurut Allah SWT. Maka disinilah
pentingnya penerjemahan yang dituntun dengan tasybih baik melakukan terjemah harfiah
maupun terjemah tafsiriyah yang diperuntukan kepada semua orang yang beriman kepada
ajaran kitab Allah SWT.
Dalam penelitian ini, metode penerjemahan baik secara harfiah maupun secara
tafsiriyah yang akan dilakukan yaitu berupa kegiatan komunikatif dalam pemaknaan secara
tepat dan benar tentunya tepat dan sesuai ini dapat dilihat dari segi ilmu nahwu shorof dan
ilmu bayan dalam mempermudah dan memperkuat pemahaman untuk para pelajar bahasa
Arab dan orang awam dengan cara menggunakan metode tasybih yang berbentuk praktik
dalam penerapan unsur-unsur tasybih dalam membentuk karakter pemaknaan terlihat jelas
bahwa teori dan praktik itu sudah pasti akan menjadi makanan sehari-hari untuk
meningkatkan kualitas penerjemahan dengan pemaknaan secara intens. Cara yang paling
akurat dengan memperdalam ilmu literasi dengan memperdalam gaya bahasa, baik berupa
analogi ataupun perbandingan yang tidak bisa diraba oleh akal kita.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan
memperoleh data secara wacana aktif. Dan jenis penelitian yang diterapkan ialah penelitian
eksperimental, dimana penelitian ini akan menjadi uji coba perdana yang dilakukan terhadap
para pelajar bahasa Arab dengan orang awam dan melihat apakah metode PMTD
(Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni) ini berpengaruh pada kualitas peningkatan
penterjemahan manual ayat Al-Qur’an baik pada terjemahan tafsiriyah maupun terjemahan
harfiyah atau tidak.

3.2 Sumber Data


Pada penelitian kali ini, data akan diakumulasikan melalui penerapan metod
penerjemahan secara akurat. Penulis akan melangsungkan metod pembelajaran kemudian
dilanjutkan dengan praktik untuk melihat perubahan setiap potensi intelek penterjemahan
bahasa Arab yang terjadi di lingkungan para pelajar bahasa Arab dan orang awam, selain itu
juga data diakumulasikan kembali dari hasil praktik penterjemahan para pelajar bahasa Arab
dan orang awam sebelum dan sesudah diterapkannya metod ini.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi pada penelitian ini yang hanya mengambil fokus pada para pelajar bahasa
Arab dan orang awam dengan kemampuan menerjemahkan dengan ragam teknik
penerjemahan seperti teknik literal atau penerjemahan secara harfiah, tentunya sudah pasti
akan penulis kolaborasikan dengan metode penerjemahan ragam tasybih, atau
menerjemahkan kata perkata, dan dalam pemaknaan setiap ayat Al-Qur’an yang mengandung
tasbih ataupun tidak ditinjau dari analisis metode penerjemahan maka terdapat tiga kategori
1) Level Penerjemahan Literal, 2) Level Penerjemahan Tafsiriyah, 3) Level Penerjemahan
Pemaknaan, atau bisa dikatakan kurang berkualitas, berkualitas, sangat berkualitas.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengakumulasian data yang digunakan adalah teknik observasi dan teknik uji
nyata praktek lapangan pembelajaran langsung kepada para pelajar bahasa Arab. Observasi
ini dilakukan menurut peraturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan
hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah, supaya
menjadikan informasi data ini bisa terealisasikan bukan hanya sekadar data namun aksinya
juga ada.
3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi
Praktik uji lapangan pola metode penerjemahan manual ayat Al-Qur’an menggunakan
tasybih dhimni dilakukan di Kp Ciwaruga, daerah Kota Bandung, Jawa Barat. Pemilihan
lokasi tersebut sebagai tempat praktik penerjemahan manual ayat Al-Qur’an dengan tasybih
dhimni tersebut, karena melihat dari potensi para pelajar bahasa arab disana masih terdapat
yang belum mengetahui cara menerjemahkan yang efisien terutama pada pemaknaan ayat
tersebut kadang masih keliru dalam hal leksikal, literal, harfiah, lancar serta melafalkan
strategi penerjemahan yang mendorong kearah penjelasan yang mumpuni, ditambah juga
dengan keadaan yang sedikit memprihatinkan karena selain tadi belum tepat cara
menerjemahkan dalam hal pemaknaan perkalmah ataupun keseluruhan ayat Al-Qur’an
tersebut yang paling utamanya muncul juga masalah baru yakni terdapat beberapa para
pelajar bahasa Arab dan orang awam masih belum paham akan pemaknaan yang
dimaksudkan ayat tersebut. Karena ketidaktahuan akan metode apa yang tepat dalam
penerjemahan dalam hal menentukan makna yang sebenarnya. Konservasi yang sangat tepat
sekali dengan mengadakan acara pelatihan pemahaman penerjemahan yang sudah bisa
meningkatkan eksistensi penerjemahan dalam tingkat pemaknaan ayat Al-Qur’an secara
signifikan.
3.1.2. Waktu
Penelitian dilakukan selama 3 bulan mulai dari bulan Agustus sampai dengan
November 2020.
3.6. Alat dan Bahan
Pada penelitian ini bahan-bahan dan alat yang diperlukan untuk membantu
keberlangsungan penelitian adalah sebagai berikut:
Alat Bahan
1. With Board 1. Kamus Al Munjid
2. Spidol 2. Kamus Al Munawwir
3. Internet (WIFI) 3. Kitab Tafsir Al Qur’an
4. Ballpoint 4. Kitab Al Qur’an
5. Smartphon 5. Kitab Al Hadits
6. Buku

3.7 Teknik Analisis Data


Menurut Miles dan Huberman (dalam Ulber Silalahi, 2009, hlm. 339) kegiatan
analisis terdiri dari tiga alur yang terjadi secara beriringan:
3.7.1. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara
sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi (Miles dan
Huberman, 2007: 16)
3.7.2. Display data berarti mendisplay data yaitu uraian menyajikan data dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, dsb. Dalam hal ini Miles dan Huberman
menyatakan “ the most frequent form of display data for qualitative research data in
the past has been narrative text”. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif atau pun
wacana. Ini dimaksud untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
3.7.3. Conclusion Drawing merupakan langkah terakhir dari model ini menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal namun juga
tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan berkembang setelah peneliti ada di lapangan. Tahapan-tahapan di atas
bertujuan untuk memperoleh data yang Mutakhir, sehingga hasil yang diperoleh pada
penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan.

3.8. Metode Analisa


3.8.1. Analisa Karakteristik Penerjemahan
Untuk mengetahui karakteristik penerjemahan yang efektif, sampel diuji dengan tes
baca dan pemahaman perorangan baik dengan penerjemahan tafsiriyah maupun harfiah.
Untuk metode Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni sangat cocok digunakan dalam
situasi yang membutuhkan pengamatan tingkat penerjemahan sekitar 4 kali sampai 10 kali.
3.8.2. Penentuan Laju Penerjemahan
Untuk analisa laju penerjemahan harfiyah dan tafsiriyah terhadap makna yang
sebenarnya sebagai penguat uji kaidah (Ilmu bayan dan Ilmu Nahwu Shorof) yang biasanya
untuk mengetahui makna kalimat aktif atau pasif yang berupa penerjemahan bebas atau
terdapat unsur kaidah dalam teks tersebut maka pengujiannya dilakukan dengan cara analisis
makna ditinjau dari unsur-unsur tasybih.
3.8.3. Persamaan Analisa
- Penerjemahan menggunakan kaidah Ilmu Nahwu Shorof
Penerjemahan dengan kaidah ini berdasarkan Ilmu Nahwu Shorof yang terjadi adalah
dimana penerjemahan yang diinginkan senantiasa merujuk pada pemahaman makna yang
ditinjau dari segi kaidah.
- Penerjemahan menggunakan Ilmu Bayan
Penerjemahan dengan maknawiyah ini berdasarkan Ilmu Bayan yang bereaksi adalah
penerjemahan tepat akan menguatkan kearah pemahaman yang relevan baik dari segi
linguistik maupun dari kinestetik gaya bahasa tersebut paling penting ketepatan pemaknaan.

BAB IV
BIAYA KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PE

NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Perlengkapan Yang Diperlukan 2.000.000

2 Bahan habis pakai 1.000.000

3 Perjalanan 2.000.000

4 Lain-lain 1.000.000

5 Jumlah 6.000.000
4.2. Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 Mencari bahan

2 Melakukan
penerjemahan

3 Memurnikan
penerjemahan

4 Proses
penerjemahan
tafsiriyah dan
harfiyah
5 Uji laju
penerapannya
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hasyimi Ahmad. Jawahirul Balaghah. Darul Ihya (1960).


Al-Jarim Ali dan Musthofa Amin. Balaghah Al Wadhihah. Darul Ma’rifah.
Ali Al-Jarim dan Mustafa Amin terjemahan al-balaghatul waadhihah.Bandung, Sinar Baru
Algensindo.(2016).
Al-Ahdhori, Abdurrahman. 2012. Jauharul Maknun. Surabaya : Mutiara Ilmu.

BAB VI
LAPORAN KEGIATAN
Lampiran 1. Kemajuan Program

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PENELITIAN

JUDUL

PENINGKATAN PEMAHAMAN PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-QUR’AN


DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG
SEBENARNYA

BIDANG KEGIATAN
PKM-PENELITIAN

Oleh :

1. Agus Budiansyah 1807565


2. Gilang Ramadhan 1802399

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2020

PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Analisis Penerjemahan Manual Ayat


Al-Qur’an Dengan Tasybih Dhimni Dalam
Menemukan Makna Yang Sebenarnya
2. Bidang Kegiatan : PKM - PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Agus Budiansyah
b. NIM : 1807565
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jl. Minajaya, Kp. Sumur Bandung,
Des. Pasiripis, Rt. 03/Rw. 09, Kec. Surade,
Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat,
Indonesia / 085794404891

f. Alamat Email : agusbudiansyah11@yahoo.com


4. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Mohamad Zaka Al-Farisi, S.Pd.,
M.Hum
b. NIDN : 0003027204
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Bandung, Jawa Barat / 081229270910
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp -
b. Sumber lain (sebutkan) : Rp -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Bandung, 31 Desember 2020


Menyetujui,
Peneliti
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Arab
Dr. Yayan Nurbayan, M.Ag Agus Budiansyah
NIP. 19660829199001100119 NIM. 1807565

Wakil Rektor Dosen Pembimbing


Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,

Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd, M.A Dr. Mohamad Zaka, A.,


M.Hum
NIP. 196202081986011002 NIP. 197202032005011003

RINGKASAN
Kelemahan daya semangat belajar dan daya serap materi pembelajaran penerjemahan
ayat Al-Qur’an serta praktik menerjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an secara manual
menggunakan metode harfiyah dan tafsiriyah pada peserta didik disebabkan oleh ketidak
stabilan kebutuhan pokok yang mana sudah tidak mampu lagi untuk membentengi konsep
dirinya karena diakibatkan banyak faktor salah satunya saja bisa kita lihat faktor tidak adanya
dukungan dari pihak lingkungan yang mana lebih terbiasa bermain-main hingga larut malam
bukan sehingga ilmu keagamaannya terkikis sedikit demi sedikit, ini sangat fundamental
sekali bilamana si peserta didik konsep dirinya rendah maka teramat sangat mempengaruhi
motivasi belajarnya bahkan bisa fatal akibatnya, karena tidak cukup dengan hanya
mengandalkan kemauan namun harus ada pendukung yang lainnya juga akan potensi kualitas
konsep diri yang mumpuni bisa dengan bekal teori pemahaman yang memadai, dan bisa juga
dengan kepekaan orang tua terhadap bekal pendidikan peserta didik.
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif, yaitu dengan memperoleh data
secara wacana aktif. Dan jenis penelitian yang diterapkan ialah penelitian eksperimental,
dimana penelitian ini akan menjadi uji coba perdana yang dilakukan terhadap para pelajar
bahasa Arab dan orang awam dan melihat apakah metode PMTD (Penerjemahan
Menggunakan Tasybih Dhimni) ini berpengaruh pada kualitas peningkatan penerjemahan
serta pemahaman ayat Al-Qur’an secara akurat atau tidak. Populasi pada penelitian ini yang
hanya mengambil fokus pada para pelajar bahasa Arab tiga kategori 1) Level penerjemahan
per kata, 2) Level penerjemahan berjumlah, 3) Level pemaknaan secara menyeluruh, atau
bisa dikatakan kurang berkualitas, berkualitas, sangat berkualitas.
Analisis aktivitas penerjemahan menunjukan induksi Metode harfiyah dan tafsiriyah
menyebabkan peningkatan kualitas penerjemahan ditinjau dari pemaknaan secara mendalam
dibandingkan dengan kelompok pembelajaran perorangan yang mengalami penurunan
motivasi belajar, penurunan mental belajar, dan penurunan konsep diri pada peserta didik.

DAFTAR ISI

HALAMAN …………………………………………………………………………...
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………………..
RINGKASAN ………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………...
Latar Belakang Masalah …………………………………………………………….
Perumusan Masalah ………………………………………………………………...
Tujuan ……………………………………………………………………………….
Luaran yang Diharapkan ……………………………………………………………
Kegunaan ……………………………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………………
Sampel ………………………………………………………………………………
Bahan dan Alat yang Digunakan ……………………………………………………
Prosedur Penelitian …………………………………………………………………
BAB IV HASIL YANG DICAPAI …………………………………………………
Hasil Identifikasi Ekstrak …………………………………………………………..
BAB V RENCANA DAN TAHAPAN BERIKUTNYA …………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Dalam studi penerjemahan (translation studies) paling tidak dikenal tiga pendekatan:
penerjemahan sebagai proses, penerjemahan sebagai produk dan penerjemahan sebagai
proses dan produk. Alih-alih membicarakan ketiga pendekatan terjemahan tersebut, tulisan
ini lebih menekankan pada pendekatan pertama, yakni penerjemahan sebagai proses.
Penerjemahan sebagai proses mengisyaratkan bahwa rangkaian kegiatan dalam
penerjemahan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan. runtut, linear dan hierarkis melainkan
bisa juga bersifat sirkuler dan integratif sebagaimana dibahas pada halaman-halaman berikut
ini. Tahapan proses dalam penerjemahan yang diperbincangkan di sini adalah tahapan yang
pada umumnya dilalui oleh penerjemah. Penerjemah dipercayai mempunyai peran ganda,
yakni tidak saja sebagai pembaca tetapi juga sebagai penulis. Berkaitan dengan perang ganda
ini, Paula Menjuk dan James Flood menyatakan bahwa: When the reader becomes
experienced

Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat kita ambil permasalahan yaitu: “Apakah
penerjemahan tafsiriyah dan harfiyah menggunakan unsur tasybih dapat memperkuat
pemahaman secara akurat ?”

Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui keakuratan
penerjemahan tafsiriyah dan harfiyah menggunakan unsur tasybih

Luaran yang Diharapkan


Luaran yang diharapkan dalam penelitian kali ini adalah diperbolehkannya
memahami makna ayat Al-Qur’an secara harfiyah dan juga secara tafsiriyah. Dari Kampung
Sumur Bandung Sukabumi. Informasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan untuk dilakukan
penelitian lebih lanjut yang hasilnya nanti dapat berpotensi sebagai paten. Selanjutnya,
penelitian ini akan dipublikasikan dalam kegiatan PKM

Kegunaan
Program penelitian ini memiliki beragam kegunaan, antara lain: meningkatkan
sumber daya kaidah akan hal penerjemahan, memberikan informasi ilmiah kepada
masyarakat mengenai keakuratan penerjemahan tafsiriyah dan harfiyah menggunakan unsur
tasybih, memberikan informasi penguatan pemahaman baik secara maknawi maupun secara
kaidahnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Seiring dengan perkembangan terjemahan, ada berbagai definisi penerjemahan


disebutkan dalam beberapa referensi. Catford mendefinisikan penerjemahan sebagai
penempatan (replacement) teks bahasa sumber dengan teks yang ekuivalen dalam bahasa
sasaran. “The replacement of textual material in one language by equivalent textual is clearly
a key term” (Catford 1965: 20-21).
Dari perspektif yang agak berbeda namun masih relevan dan translasi sebagai
penggunaan interpretatif bahasa (interpretative use language), Ernst dan Guti memberi
pengertian penerjemahan sebagai suatu upaya yang dimaksudkan untuk pernyataan ulang apa
yang telah dinyatakan atau dituliskan oleh seorang dalam suatu bahasa ke dalam bahasa
lainnya. “The translation is intended to restate in one language what someone else said or
wrote in another language” (1998: 46).
Literasi atau penerjemahan harfiyah adalah penerjemahan berbasis (berdasar)
bentuk (form-based translation yaitu proses penerjemahan dengan cara mengikuti bentuk
bahasa sumbernya. Penerjemahan harfiyah adalah proses menerjemahkan dengan cara
menerjemahkan kata demi kata dan struktur sintaksisnya.
Terjemahan harfiyah menurut Newmark harus menggunakan struktur kalimat
yang dapat diterima dalam bahasa sasaran target. Jadi terjemahan Harfiyah Newmark berupa
a. Terjemahan kata demi kata
Contoh : BS (bahasa inggris) : Garden
BT (bahasa indonesia) : Taman
Garden dapat diterjemahkan menjadi kebun atau taman sesuai konteks kalimat
b. Terjemahan frasa demi frasa
Contoh : BS (bahasa inggris) : a beautiful garden
BT (bahasa indonesia) : Taman yang indah
Bisa juga diartikan taman itu indah, atau sebuah taman yang indah tergantung konteks
kalimat dan dihadapkan dengan suasana yang seperti apa
Prosedur transferensi adalah proses mentransfer sebuah kata bahasa sumber ke teks bahasa
sasaran untuk menghasilkan apa yang disebut sebagai kata pinjaman (Newmark, 1998: 81;
Harvey, 2000, dalam Ordudari, 2008). Prosedur transferensi menurut vinay dan Darbelnet
dikutip dalam Venuti (2000: 85) biasa disebut pinjaman (borrowing). Selain itu, nama-nama
dari semua orang yang masih hidup dan kebanyakan orang yang telah meninggal, nama
geografi dan topografi (kecuali yang sudah memiliki terjemahan yang diakui). nama majalah
dan surat kabar, judul karya sastra yang belum diterjemahkan. nama pribadi, perusahaan
publik atau nasional dan lembaga (kecuali yang telah diterjemahkan). nama jalan, alamat. Dll
juga ditransfer (Newmark. 1998: 81-82).
Contoh : 1). BS (bahasa Inggris) : Zire, Malawi
BT (bahasa Indonesia) : Zaire, Malawi
2). BS (bahasa Inggris) : The coroner spoke
BT (bahasa Indonesia) : Koroner itu berbicara
Contoh terjemahan Transference atau ‘kata pinjaman’ menurut Newmark untuk
nama negara “Zaire” dan “Malawi” tetap diartikan sama karena termasuk dalam nama
geografi. Contoh terjemahan Transference atau ‘kata pinjaman’ dalam kalimat BS “The
coroner spoke” menjadi kalimat BT “Koroner itu berbicara”, prosedur peminjaman
(borrowing) dari kata koroner lebih memudahkan atau lebih baik dibandingkan harus mencari
kata asli atau kata yang sepadan yang terdapat dalam bahasa target (BT) dalam contoh di atas
dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Naturalisasi adalah proses penerjemahan yang mentransfer dan menyesuaikan kata bahasa
sumber pertama pengucapan yang normal, kemudian di naturalisasi ke morfologi yang
normal (bentuk kata) dari bahasa sasaran (Newmark, 1998: 82).
Contoh : 1). BS (bahasa Inggris) : Amputation
BT (bahasa Indonesia) : Amputasi
2). BS (bahasa Inggris) : Wingkel
BT (bahasa Indonesia) : Bengkel
Contoh penerjemahan naturalisasi di atas menurut Newmark yang dikutip dalam Mizani
(2005) bahwa naturalisasi dilakukan dengan menyerap ‘Cultural words’ dari BS sambil
melakukan penyesuaian bunyi maupun ejaannya. Hal ini dilakukan bila kata tersebut tidak
ditemukan padanannya dalam BT, dan pesan atau makna yang dimaksudkan penulis BS perlu
dipertahankan sebagai contoh istilah ‘Amputation’ dan ‘Winkel’ diserap menjadi ‘Amputasi’
dan ‘Bengkel’.

BAB III
METODE PENELITIAN

Sampel
Sampel yang digunakan adalah penerjemahan tafsiriyah dan harfiyah yang
diperoleh dari Kampung Sumur Bandung Sukabumi Jawa Barat.

Bahan dan Alat yang Digunakan


Media uji yang digunakan adalah kitab nahwu shorof, kitab ilmu bayan dengan
berbagai kaidah di dalamnya dengan tebal kitabnya ratusan lembar yang diperoleh dari
Perguruan Tinggi Negeri Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Bahan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penerjemahan tafsiriyah dan harfiyah yang menggunakan unsur
tasybih dalam menemukan makna yang sebenarnya.

Prosedur Penelitian
Langkah pertama identifikasi yang kedua pembuatan rumus penerjemahan dengan
kaidah-kaidah (ilmu nahwu shorof, dan ilmu bayan), yang ketiga pembuatan ekstrak unsur
tasybih, yang keempat identifikasi ekstrak, pembuatan suspensi ekstrak unsur tasybih, yang
kelima pembuatan suspensi kaidah, yang keenam pembuatan penetralan pemahaman, yang
ketujuh perlakuan kitab uji, yang ke delapan perbandingan penerjemahan antar kelompok
akan keakuratan penerjemahan serta kesinkronan pemahaman dengan penerjemahan hari
terakhir adalah diinduksi hasil penerjemahan dengan kaidah-kaidah nahwu shorof dan ilmu
bayan secara i.p.

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
Hasil Identifikasi Ekstrak

kadang kadang huruf ta ta'nits sakinah berakhiran dengan pantulan "ss" seharusnya "th" ‫كذبت‬
seperti ini

Terkadang juga tidak tepat melakukan wakaf atau pemberhentian yang seharusnya berhenti di
lafaz ‫ اوفواجا‬makin patal lagi jikalau di ulangnya dari lafaz ‫ افواجا‬yang seharusnya kalau
berhenti di kata tersebut maka harus di ulang dari lafaz sebelumnya dari kata ‫يدخلون‬

Hasil Analisis Penerjemahan yang Efektif Dengan Ilmu Bayan


Analisis aktivitas SGPT, SGOT menunjukkan bahwa induksi penerjemahan harfiyah
menggunakan kaidah ilmu nahwu shorof menyebabkan peningkatan aktivitas SGPT, SGOT
dibandingkan dengan kelompok kontrol normal (p<0,05). Penerjemahan yang diberi
penerjemahan tafsiriyah yang hanya mengandalkan pemahaman isi kandungan Al-Qur’an
menggunakan maknawiyah saja tanpa memikirkan kaidah dan ekstrak penerjemahan
tafsiriyah terjadi penurunan yang signifikan dari aktivitas SGPT, SGOT dibandingkan dengan
kelompok kontrol pelarut (p<0,05).
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Analisis penerjemahan, Ithnab, Musawah, dan Ijaz

DAFTAR PUSTAKA

Ali Al-Jarim dan Mustafa Amin terjemahan al-balaghatul waadhihah.Bandung, Sinar Baru
Algensindo. (2016).
Newmark. Penyerapan Penerjemahan Naturalisasi, (Mizani, 2005).
Newmark dan Harvey. Prosedur Transferensi, (998: 81; 2000, dalam Ordudari, 2008).
Vinay dan Darbelnet biasa disebut pinjaman (borrowing). (dalam Venuti, 2000: 85).

Laporan 2. Akhir Program


LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

GERAKAN PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-QUR’AN DENGAN TASYBIH


DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG SEBENARNYA

Oleh :

1. Agus Budiansyah 1807565


2. Gilang Ramadhan 1802399

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


BANDUNG
2020

PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Analisis Penerjemahan Manual Ayat


Al-Qur’an Dengan Tasybih Dhimni Dalam
Menemukan Makna Yang Sebenarnya
2. Bidang Kegiatan : PKM-PE
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Agus Budiansyah
b. NIM : 1807565
c. Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Pendidikan Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : 085794404891
f. Alamat Email : agusbudiansyah11@yahoo.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Mohamad Zaka Al-Farisi, S.Pd.,
M.Hum
b. NIDN : 0003027204
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Bandung, Jawa Barat / 081229270910
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp -
b. Sumber lain (sebutkan) : Rp -
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Bandung, 31 Desember 2020


Menyetujui,
Peneliti
Ketua Departemen Pendidikan Bahasa Arab
Dr. H. Yayan Nurbayan, M. Ag Agus Budiansyah
NIP. 19660829199001100119 NIM. 1807565

Wakil Rektor Dosen Pembimbing


Bidang Akademik dan Kemahasiswaan,

Dr. H. M. Solehuddin, M. Pd, M.A Dr. Mohamad Zaka, A.,


M.Hum
NIP. 196202081986011002 NIP. 197202032005011003

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
ABSTRAK………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….
Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………....
Rumusan Masalah………………………………………………………………………….
Tujuan……………………………………………………………………………………...
Luaran yang Diharapkan…………………………………………………………………..
Kegunaan………………………………………………………………………………….
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….
BAB III METODE
PELAKSANAAN………………………………………………………………………...
Desain dan Jenis Penelitian……………………………………………………………….
Subjek Penelitian………………………………………………………………………….
Pelaksanaan Program………………………………………………………………………
BAB IV HASIL YANG DICAPAI…………………………………………………………
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………………………
Saran………………………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Penerjemahan merupakan alternatif bagian dari memperkuat pemahaman akidah
dalam suatu ayat Al-Qur’an. Bahkan menjadi pemaknaan yang begitu luas dari akal atau
ruang berpikir manusia. Di Indonesia pemahaman isi Al-Qur’an didapat bukan berangkat dari
pemahaman secara kaidah melainkan pemahaman secara maknawi atau secara umum terjadi
akan tetapi beda halnya dengan pemahaman para syeikh timur tengah sana pemahamannya
didapat dari analisis terjemah tafsiriyah dan terjemah harfiyah yang berbuahkan sebuah
akidah dan akhlak, maksud isi kandungan pada setiap ayat Al-Qur’an artinya bisa berubah-
ubah, banyak masyarakat yang kurang memperhatikan keindahan bahasa Al-Qur’an dimana
dalam hal bacaan pada Al-Qur’an yang suka dijadikan media bacaan yang kadang sama
seperti bacaan koran atau bisa kita katakan bacaan tidak tartil, dan juga tidak terlalu
memperhatikan kaidah-kaidah yang terdapat pada setiap makna yang dihasilkan tersebut.
Kurangnya perhatian masyarakat terhadap pemahaman bacaan yang tartil
berdampak pada rusaknya bacaan pada setiap sifat huruf, seperti banyaknya kesalahpahaman
akan makna isi pada setiap ayat yang dibaca tersebut. Pada zaman dahulu atau pada zaman
kekhalifahan umar bin khattab ketakutannya akan pemahaman yang menyimpang dari ajaran
Islam karena banyak yang kurang paham akan ilmu Al-Qur’an maka pelajarilah terlebih
dahulu ilmu yang menunjang akan keabsahan bacaan Al-Qur’an baru membacanya dengan
lantang. Dikarenakan banyaknya tuntutan zaman maka keinginan dan kebutuhannya tidak
merata yang seharusnya urusan Agama menjadi mayoritas menjadi urusan Dunia menjadi
mayoritas maka berbanding terbalik teori dengan realita.
Daerah Kampung Sumur Bandung Sukabumi, bacaan-bacaan para masyarakat
akan Al-Qur’an ini yang sesuai dengan makna cukup terpuruk seperti kurangnya pupuk
didalam sebuah tanaman, karena banyak pemuda sana lebih mengeksplor luarannya saja
dibanding dengan batinnya. Kebiasaan di Desa tersebut yang sudah rusak adalah kebiasaan
pergaulan lebih memilih menyakiti hati ketimbang menyembuhkan hati, namun dapat kita
lihat kesadaran dari para orang tua tentunya yang masih mau mengingatkan mengarahkan
supaya mempunyai visi misi ahli Al-Qur’an, dibuktikannya dengan selalu ada kajian rutin,
keliling masjid dalam agenda keagamaan. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan
penelusuran pada masyarakat dengan tujuan meluruskan pemahaman yang keliru mulai dari
kaidah-kaidah ilmu membaca hingga memperkuat bacaan tersebut dengan pemahaman
kaidah Ilmu-Nahwu Shorof dan Ilmu Bayan dalam pemahaman makna yang sebenarnya pada
ayat Al-Qur’an. Penelitian ini “GERAKAN PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-
QUR’AN DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG
SEBENARNYA”
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas dapat ditarik sebuah rumusan masalah
bagaimana cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperkuat aqidah
dengan pemahaman ilmu Al-Qur’an yang mengandung Ilmu Nahwu Shorof dan Balaghah
didalamnya melalui kajian rutin ?

Tujuan
Dari rumusan masalah di atas dapat ditarik sebuah tujuan yaitu, untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan ukhuwah Al-Qur’an dalam menjaga keindahan
makna Al-Qur’an melalui kegiatan kajian rutin

Luaran yang Diharapkan


1. Penyuluhan tentang gerakan tentang pengoptimalan penerjemahan isi Al-Qur’an di
Desa Pasiripis Kampung Sumur Bandung Sukabumi.
2. Terbentuknya jiwa Qur’ani dalam memberdayakan pemahaman akidah yang kuat
3. Terbentuknya masyarakat yang terampil dalam mengajarkan Al-Qur’an dan isinya

Kegunaan
1. Hasil penelitian masyarakat ini diharapkan dapat membentuk karakter masyarakat
yang sadar akan pentingnya bacaan yang sesuai makna baik secara tafsiriyah maupun
harfiah
2. Hasil penelitian masyarakat ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi pemerintah dalam hal meluruskan pemahaman dalam hal
kesewenang wenangan yang sering terjadi pada masyarakat
3. Hasil pengabdian ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman pihak
terkait yang mempunyai kepedulian pada persoalan yang diangkat ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Masyarakat yang dijadikan sasaran Penelusuran Masyarakat ini adalah masyarakat
di sekitar Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kampung Sumur Bandung, Sukabumi. Desa
Pasiripis dipimpin oleh seorang kepala desa dan terdapat 2 Rukun Tetangga. Desa dihuni oleh
100 kepala keluarga. Masyarakat yang tinggal di sekitar daerah ini adalah masyarakat yang
bekerja buruh tani maupun bekerja di sektor lain yang tidak mengandalkan keahlian sebagai
mata pencaharian. Selain itu, sebagian masyarakat asli yang memiliki keahlian tahsin ilmu
agama mendirikan pesantren, mendirikan sekolah diniyah. Sehingga dapat kita ketahui
bersama bahwa mayoritas penduduk yang tinggal di sana adalah masyarakat menengah.
Dahulu Desa Pasiripis sering digunakan sebagai acara keagamaan seperti Maulid
Nabi Saw, Muharaman, dll. Namun sekarang sepi suram bagai taman tanpa bunga yang mana
sering dijadikan tempat dangdutan tetangga sebelah. Sebagian lagi memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai tempat balap sepeda anak-anak dan dewasa. Berbeda halnya dengan
masyarakat Desa Buniwangi yang berada di seberang jalan Desa Pasiripis. Masyarakat Desa
Buniwangi telah memanfaatkannya sebagai tempat kajian rutin. Di Desa tersebut juga
terbentuk jamaah kajian rutin yang turut merawat kegiatan keislaman dan menjaga nilai
ukhuwah islamiyah.
Sehingga dalam program penelitian masyarakat, penulis memilih mengarahkan
kegiatan ini pada pemuda Desa Buniwangi dengan sebagai hal yang sudah dipertimbangan
sebelumnya. Objek sasaran ini sangat berpotensi karena para pemuda memiliki rasa semangat
yang tinggi serta lebih memiliki waktu luang. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan
minat kajian rutin dan meningkatkan nilai ukhuwah Al-Qur’an pada lingkungan seluruhnya.

BAB III
METODE PELAKSANAAN

Penerjemahan program GPMTD (Gerakan Penerjemahan Menggunakan Tasybih Dhimni)


melalui beberapa tahapan yang telah dilaksanakan, antara lain dapat digambarkan dalam alur
berikut:

1) Tahapan Persiapan = Observasi = Administrasi = Penyediaan Alat dan Bahan


2) Tahap Implementasi = Pelatihan = Pembentukan Komunitas = Gradasi
3) Tahap Monitoring dan Evaluasi = Perawatan Lingkungan dan Kajian Rutin =
Artikel
4) Luaran
Tahap Persiapan Awal
a. Kegiatan Observasi
Observasi dilakukan dengan melakukan survei pada lokasi yang akan dijadikan
program penelitian masyarakat yakni Kampung Sumur Bandung yang berada di Desa
Pasiripis yang berseberangan dengan Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Sukabumi.
survei di Desa Pasiripis sebanyak 2 kali untuk menentukan titik yang tepat yang akan
dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan masyarakat.
b. Proses Administrasi
Dalam tahap persiapan ini dilakukan dengan mengurus perizinan dan koordinasi
dengan pihak terkait. Pihak tersebut antara lain:
1) Ketua RT/RW 03/09 Pasiripis
2) Ketua RT/RW 03/09 Buniwangi
3) Ketua COMPAS (Komunitas Pemuda Anak Sumur Bandung)
4) Pemuka Agama (Para Ustadz Tahsin Kp Sumur Bandung)
Selain itu juga, persiapan lain yang akan dilakukan adalah permohonan pengajar
tahsin yang berasal dari tanah Jampang sendiri Qori Nasional yang berlokasi Jalan Kp
Sumur Bandung Sukabumi. Namun dikarenakan pada waktu yang telah diagendakan
sebagai pelatihan yakni pada tanggal 25 November 2020, keduanya tidak dapat hadir
akhirnya pengajar dilakukan oleh pihak pemuda COMPAS (Komunitas Pemuda Anak
Sumur Bandung) dengan melakukan permohonan pengajar sebagai pembukanya.
c. Penyediaan Alat dan Bahan
Penyediaan alat dan bahan ini dilakukan dengan membuat modul yang akan
digunakan dalam pelatihan membaca Al-Qur’an yang sesuai makna, serta banner yang
berisikan slogan pencegahan dalam penyelewengan makna yang tidak tepat pada saat
membaca Al-Qur’an berlangsung (melakukan pemberhentian bukan pada makna yang
tepat, melanjutkan bacaan buka pada makna yang tepat, dll). Selain itu peralatan yang
dipergunakan dalam pelatihan juga dipersiapkan pada tahap ini antara lain tempat
pelatihan, tikar, sound system, meja belajar dan kursi, laptop, dan LCD Proyektor.

Pelaksanaan Program
a. Pelatihan
Pelatihan dilaksanakan di halaman salah satu anggota COMPAS (Komunitas Pemuda
Anak Sumur Bandung) dengan penghadiran pelatihan yang berasal dari COMPAS itu
sendiri. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 25 November 2020 pada
pukul 15.30 WIB, Masjid Jami’.
b. Pembentukan Remaja Masjid (Komunitas Pemuda Anak Sumur Bandung)
Pengurus Komunitas Pemuda Anak Sumur Bandung ini beranggotakan para pemuda
Desa Pasiripis dan Desa Buniwangi yang merupakan bagian divisi dari Karang
Taruna Sumur Bandung. Pergerakan Komunitas Pemuda Anak Sumur Bandung ini
dibentuk sebagai pelaksanaan kegiatan gemuruh baca Al-Qur’an sesuai makna
menjaga kelestarian makna Al-Qur’an bagi generasi muda berikutnya. (Gerakan
Pengakuratan Makna Al-Qur’an) di bawah pendampingan Tim PKM-PE dalam hal
menghilangkan pemahaman yang keliru dari pemahaman membaca Al-Qur’an yang
sesuai makna Kp Sumur Bandung dan memunculkan jiwa serta pemupukan akidah
yang kuat pada benak pemuda COMPAS (Komunitas Pemuda Anak Sumur
Bandung).

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KEBERLANJUTAN

Hasil yang Dicapai Berdasarkan Luaran Program


Di bawah ini adalah identifikasi ketercapaian ditinjau dari luaran program:
1. Penyuluhan tentang gerakan pengoptimalan di Desa Pasiripis Sumur Bandung
Sukabumi, Jawa Barat.
Penyuluhan dan pelatihan telah dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 25
November 2020. Dengan peserta pelatihan dan penyuluhan adalah pemuda dari Desa
Pasiripis dan Desa Buniwangi yang tergabung dalam PMS (Pemuda Masjid Sumur
Bandung). Program ini juga banyak bekerja sama dengan PMS sebagai gerakan
pemuda paling aktif di Desa Pasiripis dan juga Desa Buniwangi. Pada penyuluhan dan
pelatihan ini menghadirkan pembicara dari perwakilan COMPAS (Komunitas
Pemuda Anak Sumur Bandung) sebagai pengajar dalam kegiatan penyuluhan dan
pelatihan membaca Al-Qur’an yang sesuai makna ini. Dalam penyuluhan ini juga para
peserta juga diberikan materi mengenai cara baca Al-Qur’an yang sesuai syariat baik
dari makhraj maupun maknanya atau juga tajwidnya. Dalam pelatihan ini juga peserta
dibekali dengan poster yang dapat di setiap sudut jalan pada lingkungan tersebut
sebagai sarana penyebaran berita informasi, printout materi yang dapat digunakan
sebagai pegangan penjabaran informasi, dan sepaket alat tulis untuk menulis
informasi tambahan dan pembicara bisa juga di record setiap pematerian berlangsung.

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Terselenggaranya program PKM-PE Pengabdian Masyarakat GPM (Gerakan
Pengakuratan Membaca Al-Qur’an) sebagai upaya meningkatkan keterampilan membaca Al-
Qur’an serta meningkatkan pemahaman yang benar bagi masyarakat melalui pelatihan
membaca Al-Qur’an yang sesuai makna. Program tersebut terlaksana melalui dari beberapa
rangkaian kegiatan maupun persiapan yang bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi
pemahaman secara bijak dan rasional yang bisa ditangkap oleh akal masyarakat. Kegiatan
tersebut memberikan informasi kepada warga yang utamanya pemuda-pemudi yang melalui
kegiatan sosialisasi yaitu kebermanfaatan kesesuaian pemaknaan setiap ayat-ayat Al-Qur’an
bagi kemajuan serta kedewasaan pola pikir.
Selain itu untuk keberlanjutan program ini maka dibentuknya sebuah komunitas
yang bernama “PMS” yaitu gerakan muda-mudi Al-Qur’an yang prakarsai pemuda-pemudi
Desa Pasiripis dan Desa Buniwangi. Kegiatan diakhiri dengan penampilan MSQ Musabaqoh
Syarhil Qur’an yang bertujuan untuk mengetahui kesuksesan metode ajar tarjamah dalam
pemahaman tasybih dhimni yang sekarang ini sulit ditemukan di Desa Pasiripis dan Desa
Buniwangi orang membaca Al-Qur.an sesuai makna. Adanya komunitas ini dapat mewadahi
pemuda-pemudi Desa Pasiripis dan Desa Buniwangi untuk menjaga kelestarian keindahan
makna Al-Qur’an. Semoga kegiatan tetap berlanjut dan mengawasi agar tidak ada yang
mengeksploitasi bacaan dan maknanya secara terus menerus.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Al-Jarim dan Mustafa Amin terjemahan al-balaghatul waadhihah.Bandung, Sinar Baru
Algensindo. (2016).
Newmark. Penyerapan Penerjemahan Naturalisasi, (Mizani, 2005).
Newmark dan Harvey. Prosedur Transferensi, (998: 81; 2000, dalam Ordudari, 2008).
Vinay dan Darbelnet biasa disebut pinjaman (borrowing). (dalam Venuti, 2000: 85).
BAB VII
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Peneliti, Anggota, dan Dosen Pendamping


Biodata Ketua
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Agus Budiansyah


2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

4. NIM 1807565

5. Tempat dan Tanggal Lahir Sukabumi, 13 Januari 1999

6. E-mail agusbudiansyah11@yahoo.com

7. Nomor Telepon/Hp 085794404891

B. Riwayat Pendidikan

Data MI MTsN SMA


Pendidikan

Nama Institusi MI Sukasirna MTsN 2 Sukabumi SMA Negeri 1


Surade

Jurusan - - IPS

Tahun Masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018


Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Jenis Penghargaan Team Pemberi Tahun ke 1 Tahun ke 2


Penghargaan

1. Juara 4 Cipta Puisi ANTOLOGI 2018 2019


Tingkat Nasional KATA

2. Masuk 40 Besar Cipta TULISME 2019 -


Puisi Tingkat Asia
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan
ketidaksesuaian dengan kenyataannya, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian atas biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian.

Bandung, 31 Desember 2020

Pengusul

(Agus Budiansyah)

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Gilang Ramadhan

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Pendidikan Agama Islam

4. NIM 1802399

5. Tempat Tanggal Lahir Garut, 19 November 1999

6. E-mail gilang51@yahoo.com

7. Nomor Telepon/Hp 085157133651

B. Riwayat Pendidikan

Data Pendidikan SD SMP SMK

Nama Institusi SDN Cidatar 01 SMP Negeri 1 SMK Nurul


Cisurupan Muttaqiin

Jurusan - - Multimedia

Tahun Masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018


Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No. Nama Prestasi Penyelenggara Tahun

1. English Fresh Intermediate - 2017

2. Nominee Video Music FFJB Pemprov Jabar 2017

3. Jajaka IPAI BEM HIMA IPAI 2018

Bandung, 31 Desember 2020


Pengusul

(
Gilang Ramadhan)

Identitas Dosen Pendamping


A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Dr. Mohamad Zaka Al-Farisi, S.Pd.,


M.Hum

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. NIDN 0003027204

4. NIP 197202032005011003

5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 3 Februari 1972

6. Alamat Kantor Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung

7. E-mail zaka@upi.edu

8. Nomor Telepon/Hp 085797054058

9. Nomor Telepon/Faxs 022-2015411


10. Mata Kuliah yang Diampu 1. Terjemah
2. Linguistik
3. Nahwu

B. Riwayat Pendidikan

No Universitas Jenjang Kota/Negar Tahun Jurusan


a Lulus

1. IKIP S1 Bandung/In 1996 Pendidikan


donesia Bahasa
Arab

2. UPI S2 Bandung/In 2010 Linguistik


donesia

3. UPI S3 Bandung/In 2016 Linguistik


donesia

C. Pengalaman Penelitian

Skema Judul Jenis Jabatan Tahun


Hibah Fundamental Kognisi NON Anggota 2016
Patriark KEPENDIDIKAN
dalam
Wacana
Keagamaan
(Kajian
Framing
atas Tafsir
Al-Qur’an)

Lain-lain Pusat NON Anggota 2016


Unggulan KEPENDIDIKAN
Kajian
Leksikografi
Terapan
Multibahasa
dalam
Jaringan

Lain-lain Ke (tak) NON Ketua 2016


terjemahan KEPENDIDIKAN
Tindak
Tutur
Kinayah
(Telaah atas
Derajat
Keakuratan,
Katedasan,
dan
Relevansi
Terjemahan
Scondary
Meaning
Kinayah Al-
Qur’an)

Disertasi Doktor Menakar NON Ketua 2016


Mutu KEPENDIDIKAN
Terjemahan
Ayat-ayat
Imperatif
Al-Qur’an
dalam
DEPAG dan
Terjemah
UMT

Lain-lain Dampak NON Anggota 2014


Ideologi KEPENDIDIKAN
Penerjemah
an,
Prosedur,
dan Teknik
terhadap
Kualitas
Terjemahan
Tindak-
Tutur Iltifat
Al-Qur’an

Unggulan Tindak- NON Anggota 2013


Perguruan Tinggi Tutur Iltifat KEPENDIDIKAN
dan
Problematik
a
Penerjemah
annya ke
dalam
Bahasa
Indonesia

Penelitian Keterjemah NON Anggota 2012


Penguatan an Kinayah KEPENDIDIKAN
Kompetensi dalam
Bahasa Arab
ke dalam
Bahasa
Indonesia

Lain-lain Analisis NON Anggota 2011


Terjemahan KEPENDIDIKAN
Buku
Sekolah
Elektronik
(Telah atau
Penerjemah
an Teks-teks
Keagamaan
yang
Termaktub
pada Buku
PAI sma
Kelas X)

Hibah Bersaing Keefektifan KEPENDIDIKAN Anggota 2009


Mode
Pembelajara
n Lesson
Study
Bahasa Arab
dan Agama
untuk
Meningkatk
an
Keprifesiona
lan Guru

Hibah Bersaing Model KEPENDIDIKAN Anggota 2009


Pembelajara
n Nahwu
Berbasis
Analisis
Kontrantif

Hibah Fundamental Gaya NON Anggota 2008


Bahasa KEPENDIDIKAN
Iltifat
Majaz, Dan
Kinayah
dalam Al-
Qur’an
sebagai
Inovasi
Pengajaran
Stilistika di
PTN
D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat

No Tahun Judul
Pengabdi
Sumber Jml (Juta Rp)

1 2012 Pelatihan Jurusan 4.000.000


Mode
Pengintegrasia
n Kepribadin
di Sekolah
Bagian Guru-
guru MI, MTS,
& MA di
Pangandaran

2 2013 Implementasi Jurusan 4.000.000


Kurikulum
Tahun 2013
dan
Implikasinya
bagi
Profesionalism
e Arab

3 2014 Lokakarya Jurusan 4.000.000


Pengembangan
Kurikulum
2013 bagi
Guru-guru
Bahasa Arab
se-Jawa Barat

4 2014 Workshop Jurusan 4.000.000


Pembelajaran
Berbasis ICT
untuk Guru-
guru
Madrasah
Aliyah se-
Bandung

5 2014 Lokakarya Jurusan 4.000.000


Pengembangan
Kurikulum
2013

6 2014 Pelatihan dan Jurusan 10.000.000


Pendampingan
Pemanfaatan
Media
Pembelajaran
CD Hadiqatu
Huruf Bagi
Guru-guru
Bahasa Arab
Madrasah
Aliyah se-
Bandung

7 2015 Pelatihan Jurusan 4.000.000


Metodologi
Pembelajaran
Bahasa Arab
Inovatif dan
Pemanfaatan
ICT Guru
MTS dan MA

8 2015 Bimbingan dan Mandiri 2.000.000


Teknik
Menyusun
Karya Tulis
Ilmiah untuk
Madrasah
Aliyah/Mu’alli
min

9 2015 Seminar dan SPs UPI 15.000.000


Lokakarya
Nasionall
Metodologi
Pemnelajaran
Inovatif dan
Pemanfaat ICT
bagi Guru-
guru Bahasa
Arab di Kab
Garut

10 2017 Pembimbingan UPI 15.000.000


Pembuatan
Proposal
Program
Kreativitas
Mahasiswa 5
Bidang

11 2017 Pelatihan SPs UPI 15.000.000


Pemanfaatan
CD Hadiqatu
Huruf bagi
Guru-guru
Bahasa Arab
Madrasah
Tsanawiyah &
Aliyah Sekolah
Tasikmalaya

E. Publikasi Ilmiah

Jurnal

Penulis Penulis Judul Nama Tahun Volume


Kedua Artikel Jurnal

Mohamad - Speech Act Indonesian 2015 Vol.4 No.2


Zaka Al- Of IlTifat Journal Of
Farisi And Its Applied
Indonesian
Translation
Problems

Mohamad - Aspek Karsa: 2013 Vol.21 No.2


Zaka Al- Relevansi Jurnal
Farisi dalam Sosial dan
Terjemahan Budaya
Tindak Keislaman
Tutur
Kinayah Al-
Qur’an

Buku

Penulis Penulis Judul Buku Nama Tahun Kota/Negar


Kedua Penerbit a

Mohamad Emi Seri Kisah 2008 Bandung/In


Zaka Al- Ernawati Rukun donesia
Farisi Iman: Iman
Kepada
Allah

Mohamad Emi Seri Kisah 2008 Bandung/In


Zaka Al- Ernawati Rukun donesia
Farisi Iman: Iman
Kepada
Malaikat

Mohamad Emi Seri Kisah 2008 Bandung/In


Zaka Al- Ernawati Rukun donesia
Farisi Iman: Iman
Kepada
Rasul

Mohamad Emi Seri Kisah 2008 Bandung/In


Zaka Al- Ernawati Rukun donesia
Farisi Iman: Iman
Kepada
Kitab

Mohamad Emi Seri Kisah 2008 Bandung/In


Zaka Al- Ernawati Rukun donesia
Farisi Iman: Iman
Kepada
Hari Akhir

Mohamad Emi Seri Kisah 2008 Bandung/In


Zaka Al- Ernawati Rukun donesia
Farisi Iman: Iman
Kepada
Takdir

F. Karya Buku dan Terjemahan

No Judul Buku Tahun Penerbit

1 When I Love You 2013 GIP

2 Like Father Like Son 2013 MQS

3 Kisah Seru 25 Nabi dan Rasul 2013 Dari Mizan

4 Pedoman Penerjemahan Arab- 2014 Rosdakarya


Indonesia: Strategi, Metode,
Prosedur, Teknik

5 Agar Hidup Lebih Hidup 2015 Simbiosa

6 Iman Kepada Allah 2008 Nuansa Aulia

7 Iman Kepada Malaikat 2008 Nuansa Aulia

8 Iman Kepada Kitab 2008 Nuansa Aulia

9 Iman Kepada Rasul 2018 Nuansa Aulia

10 Iman Kepada Takdir 2008 Nuansa Aulia


11 Iman Kepada Hari Akhir 2008 Nuansa Aulia

12 Banyak Baca Banyak Tahu 2001 Dar Mizan

13 Islam Itu Bersih 2001 Dar Mizan

14 Makan Minum Ala Rasulullah 2008 Dar Mizan

15 Mencari Kawan Baik 2008 Dar Mizan

16 Aku Sayang Bibi 2008 Dar Mizan

17 Halo Balita 2008 Dar Mizan

18 40 Pedoman Hidup Bahagia 2008 Media Qalbu

19 Pendidikan Agama Islam 2006 MQS


(Penerjemahan Manajemen Qalbu
untuk SD jilid 1-6)

20 Psikologi dalam Al-Qur’an 2005 Pustaka Setia


(terjemahan)

21 Menyingkap Rahasia Kegetiran 2005 Pustaka Setia


Neraka dan Kenikmatan Surga
(terjemahan)

G. Penghargaan 10 Tahun Terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi, atau Institusi Lainnya).

No Jenis Penghargaan Institut Pemberi Tahun


Penghargaan

1 Karya Bakti Satya UPI 2015

2 Satyalancana Karya Satya Presiden RI 2018


Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan
ketidaksesuaian dengan kenyataannya, saya sanggup menerima sanksi. Demikian atas biodata
ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan Hibah Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian.

Bandung, 31 Desember 2020


Dosen Pendamping

(Dr. Mohamad Zaka Al-Farisi, S.Pd.,


M.Hum)

Lampiran 2. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2013163-2013164
Fax. (022)2013651
Homepage : http://www.upi.edu -E-mail ; info@upi.edu

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Agus Budiansyah
NIM : 1807565
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas : Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS)
PTN : Universitas Pendidikan Indonesia
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE saya dengan judul: ANALISIS
PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-QUR’AN DENGAN TASYBIH DHIMNI
DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG SEBENARNYA diusulkan untuk tahun anggaran
2020 bersifat original dan belum pernah terkendala dalam hal biaya ataupun dana bantuan
lain dari Lembaga sumber dana lain karena penelitian ini bersifat pribadi.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan penelitian ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh dan bantuan yang sudah terpakai dari kas negara. Demikian pernyataan ini dengan
sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Bandung, 31 Desember 2020


Dosen Pembimbing Yang menyatakan,
K
etua Pelaksana Kegiatan

Dr. Mohamad Zaka Al-Farisi, S.Pd.,


M.Hum
NIP. 197202032005011003
A
gus Budiansyah
NIM. 1807565

Mengetahui,
Wakil/Pembantu Dekan atau
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd, M.A


NIP. 1962020811986011002

Lampiran 3. Format Penyusunan Rujukan dan Daftar Pustaka


Al-Hasyimi Ahmad. Jawahirul Balaghah. Darul Ihya (1960).
Al-Jarim Ali dan Musthofa Amin. Balaghah Al Wadhihah. Darul Ma’rifah.
Ali Al-Jarim dan Mustafa Amin terjemahan al-balaghatul waadhihah.Bandung, Sinar Baru
Algensindo.(2016).
Al-Ahdhori, Abdurrahman. 2012. Jauharul Maknun. Surabaya : Mutiara Ilmu.
Ali Al-Jarim dan Mustafa Amin terjemahan al-balaghatul waadhihah.Bandung, Sinar Baru
Algensindo. (2016).
Newmark. Penyerapan Penerjemahan Naturalisasi, (Mizani, 2005).
Newmark dan Harvey. Prosedur Transferensi, (998: 81; 2000, dalam Ordudari, 2008).
Vinay dan Darbelnet biasa disebut pinjaman (borrowing). (dalam Venuti, 2000: 85).
Lampiran 4. Surat Pernyataan Orisinalitas PKM-PE

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2013163-2013164
Fax. (022)2013651
Homepage : http://www.upi.edu -E-mail ; info@upi.edu

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS PKM-PE

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Agus Budiansyah
Program Studi : Pendidikan Bahasa arab
Fakultas : Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS)
PTN : Universitas Pendidikan Indonesia
Dengan ini saya bernama Agus Budiansyah, menyatakan bahwa :
1. Proposal PKM-PE yang berjudul ANALISIS PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-
QUR’AN DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG
SEBENARNYA, yang diikutsertakan dalam peserta penelitian ini adalah benar-benar karya
asli buatan penulis sendiri.
2. Proposal PKM-PE yang berjudul ANALISIS PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-
QUR’AN DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG
SEBENARNYA, belum pernah dibuat sebelumnya sama pihak mana pun dan belum pernah
dipublikasikan dan media apapun
3. Kami bersedia menanggung segala tuntutan jika di kemudian hari ada pihak yang merasa
dirugikan.
4. Proposal PKM-PE yang berjudul ANALISIS PENERJEMAHAN MANUAL AYAT AL-
QUR’AN DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA YANG
SEBENARNYA, dapat dipublikasikan baik oleh dosen pengampu maupun oleh pihak
lembaga pendidikan lain jika lolos uji PIMNAS ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan tanpa ada paksaan dari
pihak lain.
Bandung, 31 Desember 2020

Agus Budiansyah

Lampiran 5. Surat Kesediaan Bimbingan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2013163-2013164
Fax. (022)2013651
Homepage : http://www.upi.edu -E-mail ; info@upi.edu

SURAT KESEDIAAN BIMBINGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Agus Budiansyah
NIM : 1807565
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas : Pendidikan Bahasa dan Sastra
PTN : Universitas Pendidikan Bahasa Arab
Saya yang bernama Agus Budiansyah, mengajukan akan kesediaan bimbingan keberlanjutan
kemajuan Proposal PKM-PE ini, dengan pernyataan berikut :
1. Kepada segenap Dosen Universitas Pendidikan Indonesia khususnya kepada Dosen
pengampu Mata Kuliah ini bersedia membimbing keberlangsungan Proposal PKM-PE yang
hendak diusung jika lolos uji dari pihak terkait.
2. Serta bilamana terdapat kekeliruan kekeliruan dari penulisan Proposal PKM-PE ini para
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, bisa membimbing saya selaku penulis
Proposal PKM-PE tersebut supaya mendapat hasil tulisan yang baik dan benar.
3. Ketika Proposal PKM-PE yang berjudul ANALISIS PENERJEMAHAN MANUAL
AYAT AL-QUR’AN DENGAN TASYBIH DHIMNI DALAM MENEMUKAN MAKNA
YANG SEBENARNYA, lolos uji para Dosen terkait tidak hanya membimbing secara teori
saja namun fasilitas praktik penulisan yang baik dan benar pun patut disodorkan kepada kami
semua selaku penulis Proposal PKM-PE awam.
Demikian permohonan ini saya buat, atas perhatiannya saya ucapkan banyak-banyak
terimakasih.

Bandung, 31 Desember 2020


Agus Budiansyah

Anda mungkin juga menyukai