Makalah
Disusun Oleh :
KELOMPOK III
Ahmad Yasir
Muhammad Ramadhan
Prosedur Tarjamah
Terima Kasih
Kelompok III
i
DAFTAR ISI
HALAMAN
MUQADDIMAH............................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Maslaah.....................................................................................1
BAB II............................................................................................................2
PEMBAHASAN.............................................................................................2
A. Kaidah-kaidah Tarjamah.......................................................................2
D. Tahapan-tahapan Tarjamah.................................................................10
BAB III.........................................................................................................14
PENUTUP....................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................14
B. Saran....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguasaan teori terjemah sangatlah penting dan dibutuhkan oleh para
mahasiswa yang berkutik di bidang bahasa, sastra dan penerjemahan.
Terjemah sendiri adalah proses pemindahan kata dari bahasa sumber ke
bahasa sasaran untuk mengetahui maknanya.
Peranan terjemahan menjadi begitu penting untuk memahami ungkapan
perasaan dan pikiran seseorang atau suatu bangsa. Dari terjemahan
seseorang atau bangsa lain membuat kita dapat memahami isi (informasi)
dalam ungkapan bahasa itu, juga mendapat informasi ragam bahasa yang
dipakai dalam ungkapan itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kaidah-kaidah Tarjamah ?
2. Apa definisi Prosuder tarjamah ?
3. Apa saja jenis Prosuder Tarjamah ?
4. Apa saja Tahapan Tarjamah ?
C. Tujuan Maslaah
1. Untuk mengetahuio apa saja kaidah-kaidah Tarjamah.
2. Untuk mengetahui Definisi Prosuder Tarjamah.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis Prosuder Tarjamah.
4. Untuk mengetahui apa saja Tahapan Tarjamah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kaidah-kaidah Tarjamah
Untuk menjadi Penerjemah yang baik mestilah mengetahui
bagaimana kaidah Tarjamah maka disini kami mencantumkan kaidah-
kaidah Tarjamah karena kami rasa sangat berkaitan dengan Prosuder
Tarjamah.
2
untuk dijelaskan pada inti kalimat. Catatan kaki adalah tempat baik
untuk menukil takhrij hadits dan syarahnya yang singkat. Catatan
kaki jangan lebih panjang dari nash induknya, karena akan
melelahkan pembaca dan mengacaukan konsentrasi terhadap pokok
bahasan.1
1
Ust. Sufyan F Baswedan, Lc., Panduan Menerjemahkan Arab-Indonesia
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010).hal 9
2
M. Zaka Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Aran Indonesia: Strategi, Metode,
Prosedur, Teknik (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011). Hlm 61
3
panjang-pencleknya, tingkat kesulitannya, clan juga termasuk bergantung
kepada temperamen clan kemampuan penerjemah itu sendiri. Proses
penerjemahan ini bisa dikatakan sebagai model, meminjam istilah yang
umum digunakan dalam proses membaca, topdown model, yakni dimulai
dari tingkat yang lebih tinggi, keseluruhan teks, menuju pada unsur atau unit
yang lebih renclah.
3
Andi Syarifah Witraniyah Assaggaf, “Implementasi Thariqah Qawa’id Wa
Tarjamah Pada Pembelajaran Bahasa Arab Di Madrasah Aliyah Program Keagamaan
(MAN PK) MAN 3 Makassar,” Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab 5, no. 1 (t.t.): 78–
91.
4
Sandor Hervey, Ian Higgins, dan Micahel Loughridge, Thinking German
Translation: A Course in Translation Method : German to English (London: Routledge,
1995). hal 7-8
4
C. Jenis Prosedur Penerjemahan
Istilah prosedur dibedakan dari metode. Konsep yang pertama
merujuk pada proses penerjemahan kalimat dan unit-unit terjemah yang
lebih kecil, sedangkan konsep kedua, seperti telah dikemukakan diatas,
mengacu pada proses penerjemahan nas secara keseluruhan.
Karena objek prosedur itu berupa kalimat dan kalimat itu sendiri
sangat banyak jenisnya dan sangat variatif, maka tidaklah mengherankan
jika jenis prosedur pun sangat banyak dan variatif. Al Farisi mengutip
pernyataan Newmark mengenai Prosedur dalam penerjemahan
1. Prosedur Literal
5
Al Farisi, Pedoman Penerjemahan Aran Indonesia: Strategi, Metode, Prosedur,
Teknik. Hlm 62
5
Namun, semakin panjang unit terjemahan, semakin sulit prosedur literal
diterapkan. Prosedur penerjemahan literal tampak pada contoh berikut ini.
وكام أن القرشة السفىل ظاىرة النفع ابالضافة إىل القرشة العليا فإهنا تصون اللب وحترسو عن الفساد عند
فصلت أمكن أن ينتفع هبا حطبا لكهنا انزةل القدر إىل اللب وكذكل لررد الاعتقاد من غري كشف كثري النفعEالادخار وإ ذا
ابالضافة إىل لررد نطق اللسان انقص القدر ابالضافة إىل الكشف وادلشاىدة اليت حتصل ابنرشاح الصدر وانفساحو وإ رشاق
نور احلق فيو.
6
Terjemahan di atas adalah benar. Artinya, makna nas sumber dapat
diungkapkan dalam nas penerima. Namun, terjemahan itu tidak jelas karena
adanya kelompok frase yang ganjil atau kurang dikenal di dalam bahasa
penerima, seperti semata-mata i.tiqad; semata-mata penuturan lisan; kepada
tersingkap dan penyaksian; dikaitkan kepada; dan tersinarnya nur
kebenaran. Ketidaklaziman ini pun ditambah dengan banyaknya keterangan
yang memisahkan subjek, yaitu semata-mata i.tiqad, dari predikat berupa
kurang kadarnya. Sesungguhnya keterangan subjek yang panjang tidak akan
mengaburkan kaitannya dengan predikat selama keterangan itu dihubungkan
dengan konektor yang tepat, disusun dalam frase subordinatif yang jelas,
dan digunakannya tanda baca yang akurat.
بدأت دراسة اللغة العربية يف سن اخلامسة عرشة، آان ماری مشيل من أشهر ادلسترشقني األدلان ادلعارصين
Eوتتقن العديد من لغات ادلسلمني وىي الرتكية والفارسية والاردو
7
“Annemarie Schimmel salah seorang orientalis kontemporer Jerman
yang kondang mulai belajar bahasa Arab pada usia 15 tahun, lalu
mendalami beberapa bahasa umat Islam seperti Turki, Persia, dan Urdu”.
ْ َوقَا َل الْ َمكِل ُ اْئ ُت ْويِن ْ ِب ٖه ۚفَلَ َّما َج ۤا َء ُه َّالر ُس ْو ُل قَا َل ْارجِ ْع ِاىٰل َرب ّ َِك فَ ْسـَٔهْل ُ َما اَب ُل ال ِن ّ ْس َو ِة ا ٰل ّيِت ْ قَ َّط ْع َن َايْ ِدهَي ُ َّن ۗ ِا َّن َريِّب
ٌ ِب َك ْي ِد ِه َّن عَ ِلمْي
"Dan raja berkata, “Bawalah dia kepadaku.” Ketika utusan itu datang
kepadanya, dia (Yusuf) berkata, “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan
kepadanya bagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukai
tangannya. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka.”" QS.
Yusuf[12]:50
8
karena deskripsi itu tidak lazim dalam bahasa penerima. Dalam tuturan
orang Indonesia dikenal ungkapan sabuk pengaman untuk menggambarkan
sesuatu yang berbentuk tali, jalur, atau benteng, yang berfungsi menjaga
keamanan. Dengan demikian, ahzimah amniyyah diterjemahkan dengan
sabuk pengaman. Meskipun ikat pinggang itu bersinonim dengan sabuk,
tetapi menyandingkan ikat pinggang dengan pengaman tidaklah alamiah dan
wajar. Yang wajar ialah memasangkan sabuk dengan pengaman.
4. Prosedur Modulasi
5. Prosedur Transposisi
9
dengan struktur bahasa sumber. Penerjemah, misalnya, dapat mengubah
kalimat majemuk menjadi beberapa kalimat tunggal, bentuk tunggal
menjadi jamak atau sebaliknya, atau kategori verba menjadi nomina. Karena
prosedur ini sangat penting, maka pembahasannya yang memadai akan
disajikan pada bab tersendiri berikut teknik-tekniknya.Sebagai pengantar
awal, berikut ini disajikan contoh pemakaian prosedur transposisi.
ٰذ ِلمُك ُ اهّٰلل ُ َربُّمُك ْ ۚ ٓاَل ِاهٰل َ ِااَّل ه َُۚو خَا ِل ُق لُك ِّ يَش ْ ٍء فَا ْع ُبدُ ْو ُه َۚوه َُو عَىٰل لُك ِّ يَش ْ ٍء َّو ِك ْي ٌل
"Itulah Allah, Tuhan kamu; tidak ada tuhan selain Dia; pencipta
segala sesuatu, maka sembahlah Dia; Dialah pemelihara segala sesuatu."
QS. Al-An'am[6]:102
D. Tahapan-tahapan Tarjamah
1. Tunning
6
Syihabuddin, “Penerjemahan Arab-Indonesia Teori dan Praktik”, (Bandung:
Humaniora, 2005). Hlm 84-92
10
istilah-istilah khusus dalam bahasa sumber. Jadi, pada tahap ini, sebelum
kegiatan penerjemahan dilakukan, penerjemah menandai istilah-istilah
teknik, defenisi, lalu dicari padanan dalam bahasa sasaran.
2. Analysis
3. Understanding
11
ini terutama diperlukan bila hendak menerjemahkan teks yang
canggih, seperti sajak-sajak atau puisi. Kesesuaian bentuk dan rima
dalam bahasa sumber harus terjaga konsistensinya dengan yang
terdapat dalam bahasa sasaran.
4. Terminology (Peristilahan)
5. Restructuring (Perakitan)
12
6. Discussion (Pembicaraan)
7
Linguwiz, “Tahap Kegiatan
Penerjemahan,”http://www.linguwiz.com/2019/09/10/tahap-kegiatan-penerjemahan/,
(diakses 29 September 2021)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prosuder Menurut Kamus Besar Indonesia yaitu beberapa
makna yaitu : Langkah-langkah, Proses, dan Tahap kegiatan yang
mana menyelesaikan suatu aktivitas ataupun masalah.
Istilah prosedur dibedakan dari metode. Konsep yang pertama merujuk pada
proses penerjemahan kalimat dan unit-unit terjemah yang lebih kecil,
sedangkan konsep kedua, seperti telah dikemukakan diatas, mengacu pada
proses penerjemahan nas secara keseluruhan.
1. Prosedur Literal
2. Prosedur Transfer dan Naturalisasi
3. Prosedur Ekuivalensi Budaya
4. Prosedur Modulasi
5. Prosedur Transposisi
B. Saran
Makalah ini belum bisa disebut dengan karya ilmiah yang
bagus karena masih terdapat kekurangan dalam pembahasan yang
kami cari . dan dengan keterbatasan ilmu kami karena kami disini
masih belajar dan pembahasannya baru bagi kami.
14
DAFTAR PUSTAKA
15