Anda di halaman 1dari 8

ASKEP HERNIA

3.1  Pengkajian
1.      Identitas Klien
Nama                                   : Tn.A
Umur                                    : 30 tahun
Jenis kelamin                        : Laki-laki
Alamat                                 :
Tanggal Masuk                    : 19 Oktober 2020
Pekerjaan                             : -
Diagnosa  medis                  : Hernia inguinalis dextra
2.      Identitas Penanggung Jawab
Nama                                   : Ny.C
Umur                                    : 28 tahun
Jenis kelamin                        : perempuan
Alamat                                 :
Hubungan dengan klien       : keluarga (istri)
3.      Keluhan Utama : Nyeri pada benjolan di lipat paha kanan
4.      Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien masuk ke rumahsakit  dengan keluhan terdapat benjolan di lipat paha kanan berdiameter
sekitar 2 cm. Benjolan terlihat terutama jelas saat pasien batuk, bersin, mengedan dan bila
diberdirikan. Tapi saat pasien berbaring, benjolan tersebut hilang atau tidak nampak, ada rasa
nyeri pada benjolan dengan skala 6 dari (0-10) nyeri hanya di rasakan pada daerah benjolan
hanya tiba tiba
5.      Riwayat Penyakit Dahulu :
- Tidak ada riwayat penyakit dahulu

6.      Riwayat Penyakit Keluarga :


- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan pasien.
7.      Kebiasaan Sehari-hari
NO JENIS KEGIATAN POLA DI RUMAH POLA DI RUMAH
SAKIT
1 Nutrisi
Makan 2-3 x / hari 1x/hari
Jenis Makanan Nasi + sayur/ kadang daging bubur+tempe+sayuran
Minum 5-6 gelas / hari 6-8 gelas/ hari
Jenis Minuman Air putih Air putih
2 Eliminasi .
Bab 1-2 x /hari Tidak ada
Karakter Feses Lembek, kuning Tidak ada
Keluhan Tidak ada Susah BAB
Bak 2-3x/hari 1-2x/hari
Warna Kuning bening
Keluhan Tidak ada
Personal Hygine
Mandi 2-3x/hari Tidak ada
Gosok Gigi 2x/hari Tidak ada
Keramas 2-3x/hari Tidak ada
Istirahat / Tidur
Siang Hari 2-3jam/hari 3-4 jam/hari
Ganguan Nyeri pada benjolan Nyeri pada benjolan
Malam Hari 6-8 jam/hari 4-5 jam/hari
Gangguan Tidak ada Terasa sakit pada benjolan

8.      PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum       :  klient tampak lemas
Kesadaran                : pasien sadar
Tekanan darah          : 120/70 mmHg
Nadi                         : 84 x/menit
Respirasi                   : 20 x/menit
Suhu                         : 36,8 °c
Berat badan              : 76 kg
a.       Kepala : setelah dilkukan inspeksi bentuk kepala klien terlihat Simetris,. Setelah dilakukan
palpasi tidak ada benjolan/edema di kepala.
b.      Mata : pupil bulat isokor, pupil merangsang cahaya mengecil, reflek mengedip reflek klopak
mata membuka saat di instuksikan membuka.
c.       Hidung : setelah di lakukan inspeksi septum nasal ada, lubang hidung ada dua, bentuk hidung
simetris,  produksi sputum tidak mengganggu jalan nafas.
d.      Telinga: setelah di lakukan inspeksi  telinga kanan dan telinga kiri Simetris, kebersihan nampak
tidak kotor, setelah dilkukan palpasi  tidak ada nyeri tekan pada tragus.
e.       Mulut: setelah dilakukan inspeksi  Mukosa tidak hiperemis, bibir tidak kering, keberishan lidah
agak kotor, mulut terlihat simetris, kebersihan gigi agak kotor, ada lubang pada beberapa  gigi
belakang.
f.       Leher:  setelah dilakukan inspeksi Trakea simetris di tengah, refleks menelan bergerak
keatas.tidak pembesaran vena jugularis.
g.      Thorax
-          Paru-paru
  Setelah dilakukan Inspeksi : ,kedalaman  retraksi tidak ada, ketinggalan gerak tidak ada
  Setelah dilakukan Palpasi : Vokal fremitus paru kanan sama dengan kiri
  Setelah dilakukan Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru.
  Setelah dilakukan Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan tidak ada.
-          Jantung
  Setelah dilakukan Auskultasi : S1 > S2 reguler, bising tidak ada,
h.      Abdomen
-          Setelah dilakukan Inspeksi : ada benjolan di bagian kuadran 3 perut bawah (di atas
selangkangan), bentuk perut simetris, kebersihan kulit tidak kotor,  umbilikus tidak kotor,
distribusi bulu perut ada.
-          Setelah dilakukan Palpasi : nyeri tekan pada benjolan di kuadran 3 perut bawah.
-          Setelah dilakukan Perkusi : tidak ada kembung, turgor kulit perut 2 detik.
-          Setelah dilakukan tindakan Auskultasi : Bising usus 2 x / menit
i.        Status Lokalis
Regio Inguinalis Dextra
Stelah dilakukan Inspeksi : - Terlihat benjolan sebesar kelereng di daerah Inguinalis Dextra,
diameter ± 1 cm.
-          Saat pasien dibaringkan benjolan dapat masuk sendiri
-          Warna kulit sama dengan daerah sekitarnya
-          Setelah dilakukan Palpasi : - Teraba benjolan, bentuk lonjong, sebesar kelereng, konsistensi
kenyal, nyeri tekan ada
-          Benjolan dapat didorong masuk dengan jari kelingking dalam posisi pasien berbaring
-          Finger test : Benjolan diraba dengan ujung jari
-          Bila anulus inguinalis ditekan keluar benjolan

9.      Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
Tanggal spesemen sample di ambil : 01 februari 2016
Jenis pemeriksaan :          satuan                                   nilai normal
Hemoglobin :                  13.1 g/dl                               13 -17
Leukosit :                        11.300 L                            4000 – 10.000
Hematokrit :                    39%                                      40 - 54
Eritrosit :                         4.1 juta/ µL                          4.4 - 60
Trombosit :                      237.000 µL                          150.000 – 450.000
TERAPI OBAT
Keterolax  : 2 x 1 amp : (iv)
Ranitidine : 2 x 1 amp : (iv)
Ceftriaxcon : 2 x 1 vial : (iv)

10.  Pemeriksaan penunjang
-  EKG : nadi dan irama jantung regular
-  poto rontgen  : pemeriksaan radiologi yaitu nampak hernia inguinalis lateralis dextra.

3.2  Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Pre Operasi
DS: Terjadinya
Pasien mengatakan nyeri di perut gangguan aliran
kanan bawah dan ada benjolan darah di usus
di atas selangkangan. yang terjepit
DO: Menyebabkan
        ada benjolan pada kemaluan kematian
        S: 36, 4°C jaringan
        N: 84 x/mnt (Nekrosis) Nyeri berhubungan dengan
        RR: 20x/mnt Menimbulkan trauma jaringan (usus
1.         TD: 120/70 mmHg,   Perforasi. terjepit)
Ds: klien mengeluh cemas
dengan rencana penbedahan Cemas Rencana
Do : pembedahan
-           ada benjolan pada karena
kemaluan Kurang
-           S: 36, 4°C pengetahuan
2. -           N: 84 x/mnt rencana Ansietas berhubungan
-           RR: 20x/mnt tindakan dengan kurangnya
-           TD: 120/70 mmHg,  pembedahan pengetahuan tindakan
-Terapi infus rl/ 500 ml/20tpm pembedahan
Di tnagan kanan
3.3  DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal         Tanggal
No Diagnosa Keperawatan Ditemukan Teratasi Nama Jelas
Nyeri berhubungan dengan
1. trauma jaringan (usus terjepit). 22-10-2020 22-10-2020
Ansietas berhubungan dengan
2. rencana tindakan pembedahan 23-10-2020 23-02-2020
3.4  RENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
no Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi rasional
keperawatan hasil
1 Nyeri Tujuan: Nyeri1. Mengkaji tanda-tanda nyeri Untuk menentukan
berhubungan berkurang/hilang (1-2 pasien. rencana tindakan
dengan hari) 2. Mengajarkan tehnik menghilangkan
trauma Kriteria Hasil: Pasien relaksasi. nyeri.
jaringan tampak rileks dan3.     Memberi posisi semi Membantu klien
(usus keluhan nyeri fowler. mengurangi rasa
terjepit). berkurang/hilang 4.     Memberi informasi yang nyeri.
akurat untuk mengurangi Mempermudah
rasa sakit. kontraksi dada.
5.     Kolaborasi dalam Mengurangi cemas
pemberian terapi.          klien

2 Cemas Tujuan    : Setelaha.     Jelaskan seluruh prosedur


berhubunga dilakukan tidakan tidakan kepada klien dan
n rencana keperawatan penurunan perasaan yang mungkin
pembedahan kecemasan selama muncul pada saat
proses keperawatan melakukan tindakan.
cemas dapatb.     Kaji tingkat kecemasan dan
hilang/berkurang reaksi fisik pada tingkat
Kriteria hasil : kecemasan (takikardi,
a.       Monitor intensitas takipnea, ekspresi cemas
kecemasan. non verbal).
b.      Mencari informasic.     Temani pasien untuk
untuk menurunkan mendukung keaman dan
cemas. menurunkan rasa takut.
c.       Menurunkan stimulasid.    Instruksikan pasien untuk
lingkungan ketika menggunakan teknik
cemas. relaksasi.
d.      Menyingkirkan tanda
kecemasan.
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
No. Tindakan (S.O.A.P) Tanda
DK Keperawatan HARIAN tangan

a.       Kaji tanda-tanda S : klien mengatakan nyeri


nyeri (0-10) berkurang (skala 5)
b.      Ajarkan tehnik O : pasien tampak rileks
relaksasi. Td: 120/80 mmHg
c.       Berikan posisi semi R : 19
fowler. N : 78
d.      Berikan informasi S : 36,4 °C
yang akurat untuk A : masalah teratasi sebagian
mengurangi rasa P : intervensi dilanjutkan “
sakit. mengatur posisi semi powler
22 Oktober e.       Kolaborasi dalam dan menggunakan tehnik
2020 1 pemberian terapi. relaksasi”
23 Oktober 2.a.       menjelaskan S : pasien mengatakan sudah
2020 seluruh prosedur mengerti tentang tindakan
tidakan kepada pembedahan  yang akan
klien dan perasaan dilakukan
yang mungkin O : pasien tampak rileks
muncul pada saat Td: 120/80 mmHg
melakukan R : 19
tindakan. N : 78
b.      mengkaji tingkat S : 36,4 °C
kecemasan dan A : masalah teratasi sebagian
reaksi fisik pada P : intervensi dilanjutkan
tingkat kecemasan “  menggunakan tehnik
(takikardi, takipnea, relaksasi”
ekspresi cemas non
verbal).
c.       menemani pasien
untuk mendukung
keaman dan
menurunkan rasa
takut.
d.      meninstruksikan
pasien untuk
menggunakan
teknik relaksasi

3.5  EVALUASI (CATATANPENGEMBANGAN)
Paraf dan Nama
DK Tgl/Jam Evaluasi Hasil (SOAP) jelas
S: Pasien datang dengan keluhan ada rasa nyeri di perut
kanan bawah.
O: Pasien tampak meringis kesakitan, ada benjolan
pada bagian perut kanan bawah
     S: 37°C
    N: 72x/mnt
R    R: 34x/mnt
    TD: 120/90 mmHg
A: Nyeri berhubungan dengan trauma jaringan (usus
terjepit).
a.       Mengkaji tanda-tanda nyeri pasien.
b.      Mengajarkan tehnik relaksasi.
 22 Oktoberc.       Memberikan posisi semi fowler.
2020 d.      Memberikan informasi yang akurat untuk
mengurangi rasa sakit.
1 e.       Kolaborasi dalam pemberian terapi.
S:
a.       menjelaskan seluruh prosedur tidakan kepada klien
dan perasaan yang mungkin muncul pada saat
melakukan tindakan.
b.      mengkaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada
tingkat kecemasan (takikardi, takipnea, ekspresi
cemas non verbal).
c.       menemani pasien untuk mendukung keaman dan
menurunkan rasa takut.
23 Oktoberd.      meninstruksikan pasien untuk menggunakan teknik
2 2020 relaksasiT       

Anda mungkin juga menyukai