Anda di halaman 1dari 5

HAK DAN KEWAJIBAN KELUARGA SI SAKIT DAN TEMAN-TEMANNYA (3/25)

Dr. Yusuf Qardhawi


 
KEUTAMAAN DAN PAHALA MENJENGUK ORANG SAKIT
 
Diantara yang memperkuat kesunnahan menjenguk orang sakit
ialah adanya hadits-hadits yang menerangkan keutamaan dan
pahala orang yang melaksanakannya, misalnya:
 
1. Hadits Tsauban yang marfu' (dari Nabi saw.):
 
"Sesungguhnya apabila seorang muslim menjenguk orang
muslim lainnya, maka ia berada di dalam khurfatul
jannah."7
 
Dalam riwayat lain ditanyakan kepada Rasulullah saw.:
 
"Wahai Rasulullah, apakah khurfatul jannah itu?" Beliau
menjawab, "Yaitu taman buah surga."
 
2. Hadits Jabir yang marfu':
 
"Barangsiapa yang menjenguk orang sakit berarti dia
menyelam dalam rahmat, sehingga ketika dia duduk berarti
dia berhenti disitu (didalam rahmat)."8
 
3. Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda:
 
"Barangsiapa menjenguk orang sakit maka berserulah
seorang penyeru dari langit (malaikat), 'Bagus engkau,
bagus perjalananmu, dan engkau telah mempersiapkan
tempat tinggal di dalam surga."9
 
4. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.
bahwa Rasulullah saw. bersabda:
 
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla akan berfirman pada
hari kiamat, 'Hai anak Adam, Aku sakit, tetapi kamu
tidak menjenguk-Ku.' Orang itu bertanya, 'Oh Tuhan,
bagaimana aku harus menjengukMu sedangkan Engkau adalah
Tuhan bagi alam semesta?' Allah menjawab, 'Apakah kamu
tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan sedang sakit, tetapi
kamu tidak menjenguknya?Apakah kamu tidak tahu bahwa
seandainya kamu menjenguknya pasti kamu dapati Aku di
sisinya?' 'Hai anak Adam, Aku minta makan kepadamu,
tetapi tidak kamu beri Aku makan.' Orang itu menjawab,
'Ya Rabbi, bagaimana aku memberi makan Engkau, sedangkan
Engkau adalah Tuhan bagi alam semesta?' Allah menjawab,
'Apakah kamu tidak tahu bahwa hamba-Ku si Fulan meminta
makan kepadamu, tetapi tidak kauberi makan? Apakah kamu
tidak tahu bahwa seandainya kamu beri makan dia niscaya
kamu dapati hal itu di sisiKu?' 'Wahai anak Adam, Aku
minta minum kepadamu, tetapi tidak kamu beri minum.'
Orang itu bertanya, 'Ya Tuhan, bagaimana aku memberi-Mu
minum sedangkan Engkau Tuhan bagi alam semesta?'Allah
menjawab, 'Hamba-Ku si Fulan meminta minum kepadamu,
tetapi tidak kamu beri minum. Apakah kamu tidak tahu
bahwa seandainya kamu memberinya minum niscaya akan kamu
dapati (balasannya) itu di sisi-Ku?"10
 
5. Diriwayatkan dari Ali r.a., ia berkata: Saya mendengar
Rasulullah saw. bersabda:
 
"Tiada seorang muslim yang menjenguk orang muslim
lainnya pada pagi hari kecuali ia didoakan oleh tujuh
puluh ribu malaikat hingga sore hari; dan jika ia
menjenguknya pada sore hari maka ia didoakan oleh tujuh
puluh ribu malaikat hingga pagi hari, dan baginya kurma
yang dipetik di taman surga." (HR Tirmidzi, dan beliau
berkata, "Hadits hasan.")11
 

DERAJAT HADITS TENTANG KEUTAMAAN MENJENGUK ORANG


SAKIT

Ahad, 13 Mey 2012 , 10:02:56


Oleh : Ummu Adam

Pertanyaan :

ُ‫اَل َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هّللا ِ َوبَ َر َكاتُه‬


Ada yg tanya ustadz AI 43 (BBM Al Ilmu, pent-)
Dalam hadist lain: "Siapa yang menjenguk orang sakit, maka ada yang berseru dari langit:
'kamu adalah orang baik, dan langkahmu juga baik dan engkau berhak menempati satu
tempat di surga."
(Ibnu Majah, al-Tirmidzi, dan Ahmad)

Jawaban Oleh Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc,MA :


(Disusun Di BBG Majlis Hadits)

ُ‫َو َعلَ ْي ُك ُم ال َّسالَ ُم َو َرحْ َمةُ هّللا ِ َوبَ َر َكاتُه‬


Hadits tsb derajatnya dapat diterima, antara hasan dan shohih. Saya lupa secara pastinya.
Saya pernah menghafal hadits ini waktu SMP di ma'had al-irsyad. ُ ‫ إِ ْن َشا َء هّللا‬akan saya rujuk ke
sumbernya.

Penanya: ustadz ‫بَارك هَّللا ُ فِيْك‬


sanad dan matan haditsnya ya ustadz?

Jawab:
Iya, secara sanad dan matan. Tapi sebaiknya jangan dishare dulu jawaban saya, nanti saya
check dulu ke kitab aslinya, Musnad imam Ahmad, Sunan At-Tirmidzi dan Ibnu Majah. ‫ك‬ َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
‫ُ فِ ْي ُك ْم‬ ‫هّللا‬
Saya sedang di luar rumah.

»Adapun berkaitan dengan derajat hadits tentang keutamaan menjenguk orang sakit yg
pernah antum tanyakan beberapa hari yg lalu maka ada beberapa riwayat, sebagiannya
dengan derajat HASAN dan sebagian lain dengan derajat SHOHIH. Jadi semuanya bisa
diyakini kebenarannya dari Nabi shallallahu alaihi wasallam dan dpt dijadikan landasan
syariah dlm beramal. Berikut ini akan saya sebutkan 2 hadits yg berkaitan dengan hal tsb.

Hadits Pertama:

َ‫اب َم ْم َشاكَ َوتَبَو َّْأتَ ِمن‬


َ َ‫ « َم ْن عَا َد َم ِريضًا نَادَى ُمنَا ٍد أَ ْن ِطبْتَ َوط‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ع َْن أَبِى هُ َري َْرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ْ
ً‫» ال َجنَّ ِة َم ْن ِزال‬

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa menjenguk orang sakit, maka akan ada yang memanggilnya (dari
langit, pent), bahwa engkau adalah orang baik dan perjalananmu juga baik serta engkau telah
menyiapkan suatu tempat tinggal di dalam Surga."
(HR. Ibnu Majah I/464 no.1443, dan dinyatakan HASAN oleh syaikh Al-Albani di dalam
Shohih Sunan Ibnu Majah I/244 no.1184).

Hadits Kedua:

َ َ‫ « َم ْن عَا َد َم ِريضًا أَوْ زَ ا َر أَ ًخا لَهُ فِى هَّللا ِ نَادَاهُ ُمنَا ٍد أَ ْن ِطبْتَ َوط‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ِ ‫ال َرسُو ُل هَّللا‬
‫اب‬ َ َ‫ع َْن أَبِى هُ َري َْرةَ ق‬
َ َ‫ال ق‬
ْ
ً‫» َم ْم َشاكَ َوتَبَوَّأتَ ِمنَ ْال َجنَّ ِة َم ْن ِزال‬

Dari Abu Hurairah rodhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa menjenguk orang sakit, atau mengunjungi saudaranya seislam
(karena Allah), maka akan ada yang memanggilnya, bahwa engkau telah berbuat baik dan
perjalananmu juga baik serta engkau telah menyiapkan suatu tempat tinggal di dalam Surga."
(HR. At-Tirmidzi IV/365 no.2008, dan dinyatakan SHOHIH oleh syaikh Al-Albani di dalam
Shohih At-Targhib wa At-Tarhib II/349 no.2578).

Demikian beberapa hadits yg dpt saya sebutkan ttg masalah ini. Semoga bermanfaat.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :


“Siapa yang mengunjungi orang sakit atau berkunjung ke tempat saudaranya sesama
muslim, maka malaikat akan mendoakan kebaikan dan keselamatannya dalam
perjalanannya, serta mendoakan agar mendapat tempat di Surga”. (Hadits riwayat At-
Tirmidzi)
Dari Tsauban Maula, Rasulullah saw bersabda:
“Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka dia benar-benar duduk di kebun Surga,
sehingga jika dia  berdiri hendak pulang, maka ditugaskan tujuh puluh ribu malaikat
menyertai dia, mereka (para malaikat) mendoakan keselamatan untuknya hingga malam
hari tiba”.(Hadits riwayat Muslim)
Rasulullah saw bersabda :
“Orang yang menjenguk orang sakit itu berarti dia mengarungi rahmat Allah Taala dan
jika duduk dekat orang yang sakit, maka dia tenggelam dalam rahmat Allah SWT ”.
(Hadits riwayat Imam Ahmad dan At-Thabrani)
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda :
“Barangsiapa menengok orang sakit, akan ada yang memanggil dari Langit, “Engkau
telah berbuat baik dan langkahmu telah benar, engkau juga berhak atas sebuah rumah di
Jannah”.
(Hadits riwayat At-Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah)
Rasulullah saw bersabda:

1. Janganlah kalian mengenakan kain sutra, barangsiapa yang mengenakannya di dunia,


maka dia tidak akan mengenakannya di akhirat (boleh jika untuk dibuat bunga dan
ditaruh di vas).
2. Janganlah kalian mengenakan kain sutra halus dan kain sutra kasar
3. Jangan pula minum dengan bejana emas dan perak.
4. Janganlah kalian makan dengan piring emas dan perak karena sesungguhnya itu
semua diperuntukkan bagi orang-orang musyrik di dunia dan diperuntukkan bagi
kalian di akhirat.
5. Sesungguhnya Allah dan rasul-Nya telah mengharamkan jual-beli minuman keras,
bangkai, babi, dan berhala yang disembah.

Rasulullah saw menyuruh:

6. Menengok orang sakit.


7. Mengiringi jenazah sampai ke kuburan bagi kaum pria.
8. Menjawab orang bersin yang mengucapkan Alhamdulillah, maka kita menjawab
Yarhamukallah dan yang bersin menjawab lagi Yahdikumullah.
9. Memenuhi sumpah.

10. Menolong  orang  yang  teraniaya  baik  fisik  maupun mental. 


11. Mendatangi undangan terutama tahlilan orang yang baru meninggal untuk mendoakannya,
jika undangan syukuran, seperti : penganten, sunatan, bancaan dan sejenisnya, jika ada uzur
tidak datang tidak apa-apa, kecuali untuk membalas undangan.
12. Menyebarkan salam.
13. Kaum pria dilarang memakai perhiasan dari emas.
14. Jika kita mendengar orang mengucapkan “Nabi Muhammad Shalallah alai wassalam”,
maka kita wajib      menjawab “Shalallah alaih”.
15. Jika masuk kamar mandi atau WC , diwajibkan membaca doa : “Allahumma inni
audzubika minal khobutsi  wal khobaits”
Qur’an surat Al-Hasyr ayat 7 :
(“…Apa yang diberikan Rasul) Muhammad saw (kepadamu maka terimalah. Dan apa
yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh,
Allah sangat keras hukuman-Nya”).
Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21 :
(“Sungguh, telah ada pada) diri (Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu) yaitu
(bagi orang-orang yang mengharap) rahmat (Allah dan) kedatangan (hari Kiamat dan
yang banyak mengingat Allah”) shalat dan zhikir.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
“Jika salah seorang diantara kalian menjadi imam shalat berjamaah, maka percepatlah
(dengan tidak mengurangi syarat rukunnya), karena mungkin diantara mereka ada yang
sedang sakit, lemah serta lanjut usia. Akan tetapi jika melakukuan shalat sendirian, ia
bolehmemperpanjang sekehendaknya”.
(Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
Jika ingin sukses di dunia dan di akhirat, mendapat kemenangan, dilindungi
keselamatannya, keamanannya, kesuciannya dan supaya tidak bertemu orang jahat dan juga
dihindarkan oleh Allah dari segala balak atau musibah, diampuni dosa-dosanya, ditinggikan
derajatnya dan dikabulkan doa-doanya, mendapatkan pahala yang besar dari Allah, maka kita
harus shalat Subuh tepat waktu berjamaah bagi kaum pria di tempat ibadah, dan shalat
Subuh tepat waktu di rumah atau berjamaah di tempat ibadah bagi kaum wanita. Jika
disuatu wilayah, kaum muslimin dan muslimatnya bertakwa kepada Allah, yaitu dengan
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, bersyukur apabila mendapat karunia
dari Allah, walau hanya sedikit, dengan mengucap Alhamdulillah, shalat, terutama shalat
Subuh tepat waktu berjamaah bagi kaum pria dan tepat waktu bagi kaum wanita, dan
menafkahkan hartanya yang halal di jalan Allah dengan infak, shadaqoh, zakat maal dan
zakat fitrah bagi yang berlebihan harta, maka Allah akan menurunkan berkah-Nya dari Langit
dan dari Bumi, maka segala kebutuhan mereka akan dicukupi oleh Allah yang membuat
mereka terhindar dari segala bencana dan musibah dan juga tidak kekurangan suatu apapun,
wilayah tersebut menjadi aman, tenang, tentram, damai dan tidak ada gejolak apapun.

Sumber            :  Penafsiran Hadis Rasulullah SAW. Secara Kontektual karya Syekh Muhammad Bin Umar
An Nawawi Al Bantani

Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani rahimahullahu dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ت فَ َس َد َسائُِر َع َملِ ِه‬ ِِ ِ
ْ ‫صلَ َح لَهُ َسائُر َع َمله َوإِ ْن فَ َس َد‬
َ ‫ت‬
ِ ِ ِ ‫أ ََّو ُل ما حُي اس‬
َ ‫ فَِإ ْن‬،ُ‫ب بِه الْ َعْب ُد َي ْو َم الْقيَ َامة الصَّاَل ة‬
ْ ‫صلَ َح‬ ُ َ َ َ
“Amalan hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat nanti adalah shalat. Apabila
shalatnya baik tentu seluruh amalannya yang lain pun baik. Tetapi bila shalatnya jelek maka seluruh
amalannya pun tentu jelek.” (Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah 3/343)

Anda mungkin juga menyukai