Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adelia Zabrina Rosni

NPM : 2006584610
Kelas : MPK Agama K

Islam dan Media

Untuk mendapat pemahaman yang tepat mengenai pengetahuan Islam, penting bagi kita
untuk mencari sumber yang tepat. Sehingga, memilih guru dan panutan menjadi hal yang sangat
penting karena agama ini bersumber langsung dari Allah Swt melalui Nabi Muhammad Saw,
sementara kita sudah terpisah dengan zaman kenabian sejauh 15 abad.
Di era post truth ini, kita dihadapkan pada kenyataan munculnya media yang mampu
mempengaruhi masyarakat, sementara informasinya belum tentu benar adanya. Jika kita
menengok sejarah, gerakan-gerakan semacam ini semodel dengan zaman Nabi yaitu saat
kebenaran-kebenaran dapat dibungkam oleh narasi yang keliru dan menegasikan kebenaran
tersebut karena hebatnya pengelolaan informasi yang diberikan kepada masyarakat. Kita bisa
mengambil contoh hal ini pada zaman Rasulullah saat terjadinya penyebaran informasi tidak
benar (hoaks) yang dilakukan secara masif, yaitu saat golongan orang munafik memfitnah istri
Rasulullah, Aisyah. Pada suatu waktu ketika Rasulullah berperang, Aisyah tertinggal oleh
rombongan. Pada saat yang sama juga Shafwan bin Muaththal sedang menyisir tempat tersebut
dan menemukan Siti Aisyah yang tertinggal oleh rombongan.Shofwan pun mengantarkan Siti
Aisyah pulang menggunakan untanya dan Shafwan mengiringinya. Kejadian ini dikarang
sedimkian rupa oleh golongan munafik yang sejak awal ingin melawan Islam. Golongan munafik
ini kemudian memfitnah Siti Aisyah telah berzina dengan Shafwan bin Muathal.
Pada saat ini, Islam sering dikaitkan dengan radikalisme, terorisme, dan radikalisme oleh
media barat. Bahkan belakangan, ekstremisme-terorisme sudah menjadi fenomena global, pasca
runtuhnya gedung kembar di Amerika akibat ditabrak pesawat pada 11 September 2001 yang
dalangnya dituduh adalah kaum teroris Islam. Posisi umat Islam benar-benar terpojok dengan
berbagai tuduhan negatif atas perilaku kaum teroris yang mengklaim bahwa mereka membela
Islam.
Terjadinya gambaran negatif agama Islam dalam media memberikan dampak yang luas
di negara yang mayoritas berpenduduk Islam, seperti Indonesia. Bahkan, di Indonesia, akibat
pemberitaan yang terjadi, hal itu sering menimbulkan demonstrasi balasan untuk menentang
pemberitaan yang disiarkan oleh staisun televisi. Apalagi saat ini, pengunggahan berita dengan
mudah dilakukan sehingga berita sudah out of date juga tetap diunggah sebagai perlawanan.
Perang pemberitaan melalui media sosial menjadi persoalan yang serius dalam hal penyampaian
pesan tentang suatu social fact pada publik. Hoax sering menjadi bagian dari pemberitaan yang
disampaikan kepada publik karena munculnya sentimen keagamaan dan identitas kelompok
secara massif.
Contoh lain pemahaman Islam yaitu pada zaman Sayyidina Ali menemukan seorang
Khawarij sedang membaca al-quran, sedangkan dia meninggalkan anaknya sedang menangis dan
istrinya kerepotan. Sayyidina Ali pun memerintahkan orang tersebut untuk berhenti membaca al-
quran dan bertanggung jawab terhadap keluarganya karena sebenarnya kewajiban mengurus
keluarga dan membangun keluarga yang sakinah,mawaddah, dan warahmah adalah perintah al-
quran serta jangan menggunakan alasan membaca al-quran lalu meninggalkan kewajiban
mengurus keluarga.
Dengan demikian, kita sebagai umat muslim harus mampu memahami Islam secara tepat,
yaitu Islam sebagai pemberi petunjuk dalam kehidupan dan bukan merupakan suatu kewajiban
yang memberatkan. Selain itu, untuk melawan pemberitaan negatif negara Barat atas Islam, kita
harus meningkatkan literasi membaca kita agar mampu mengkritisi pemberitaan tersebut. Kita
juga harus mampu mengembalikan wajah islam yang sesungguhnya di mata dunia, yaitu
kehadiran Islam sebagai obat kebahagiaan menuju akhirat, bukan suatu momok yang
menakutkan.

Islam dan Lingkungan Hidup

Islam mengajarkan kepada kita untuk melakukan pelestarian terhadap lingkungan hidup.
Allah Swt mengamanati kita sebagai khalifah di bumi ini; untuk menjaga,merawat, dan
mengoptimalkan bumi dan seisinya ini untuk kebaikan semesta. Ayat-ayat al-quran banyak yang
menjelaskan amanat Allah untuk manusia sebagai khilafah untuk menjaga dan merawat bumi ini.
Salah satunya adalah Allah Swt berfirman dalam QS Al ABaqarah: 30, yang artinya : Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah,
padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". Allah Swt juga
berfirman dalam QS Ahzab:72 yang artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan
amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”
Amanat pengelolaan bumi dan isinya hanyalah titipan dari Allah SWT. Pada hakikatnya
pemilik alam bumi dan isinya adalah milik Allah SWT. Karenanya hakikatnya Allah lah yang
memiliki segalanya dan manusia hanya dititipi untuk menjaganya. Sebagai pihak yang diberi
amanah, sudah sepantasnya manusia menjaga titipan ini sebaik-baiknya dan mengembalikan
titipan ini dalam keadaan yang baik.
Pada saat ini, pola kehidupan modern cenderung eksploitatif dan berusaha memperoleh
keuntungan sebanyak-banyaknya. Perkembangan teknologi memudahkan proses eksploitasi
sumber daya alam sehingga mempermudah manusia untuk berbuat serakah dan tamak. Semua
pihak terpaku pada kepentingan ekonomi yang sifatnya jangka pendek dengan terus menguras
sumber daya alam, tanpa mempedulikan sisi lingkungan dan keselamatan manusia jangka
panjang.
Islam secara jelas mengajak dan menganjurkan pelestarian lingkungan hidup dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat. Perumusan nilai-nilai pelestarian lingkungan ini akan
memberikan pencerahan dan paradigma baru bahwa ajaran islam tidak hanya berpusat pada
masalah-masalah ibadah dan ritual saja, tetapi bahasan ajaran islam juga meliputi tata aturan
yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama terhadap berbagai persoalan sosial ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai