DISUSUN OLEH :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini telah menyelesaikan laporan pendahuluan
dengan kasus HIV AIDS di ruang Emerald, RSUD dr. H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin
Menyetujui
HIV AIDS
A. PENGERTIAN
Terdapat dua virus utama pada infeksi HIV, yang hanya mempunyai sedikit
perbedaan pada pathogenesis, manifestasi infeksi, perawatan dan prognosis
yaitu HIV-1 yang sejauh ini paling umum di dunia dan HIV-2 yang menyebar
terutama di Afrika Barat (Scully, 2004).
Pada individu yang terinfeksi, biasanya virus akan membentuk antibody
dalam waktu 6-12 minggu. Kebanyakan individu yang terinfeksi HIV akan
berada dalam fase viremia selama 2-6 minggu. Pada kasus yang langka, bisa
selama 35 bulan.periode inkubasi AIDS pada kebanyakan individu yang
terinfeksi HIV adalah 10-12 tahun. Kira- kira 30% penderita AIDS yang
meninggal setelah 3 tahun didiagnosa AIDS dan kira-kira 50% hidup selama
10 tahun (Little dkk., 2002).
Pintu masuk utama HIV ke dalam tubuh adalah melalui darah dan mukosa
yang terbuka pada vagina, vulva, rectum, penis dan juga pada oral cavity. HIV
yang masuk ke dalam tubuh menuju kelenjar limfe dan berada dalam sel
dendritik selama beberapa hari (Greenberg dkk., 2008)
Kemudian terjadi sindrom retroviral akut seperti flu disertai viremia hebat
dengan keterlibatan berbagai kelenjar limfe. Sindrom ini akan hilang sendirir
setelah 1-3 minggu, karena kadar virus yang tinggi dalam darah dapat
diturunkan oleh sistem imun tubuh. Proses ini berlangsung berminggu-minggu
sampai terjadi keseimbangan antara pembentukan virus baru dan upaya
eliminasi respon imun. Titik keseimbangan disebut set point. Apabila angka ini
tinggi, perjalanan penyakit menuju AIDS akan berlangsung cepat (Tjay, 2000).
Tahap selanjutnya adalah serokonversi yaitu perubahan antibodi negative
menjadi positif, terjadi 1-3 bulan setelah infeksi dan pasien akan memasuki
masa tanpa gejala. Pada masa ini terjadi penurunan CD4 secara bertahap
(CD4 normal =800-1.000/mm3) yang terjadi setelah replikasi persisten HIV
dengan kadar RNA virus realtif konstan. Mula-mula penurunan jumlah CD4
sekitar 30-60/tahun, tetapi pada 2 tahun terakhir penurunan jumlah menjadi
cepat sekitar
50-100/tahun sehingga jika tanpa pengobatan, rata-rata masa infeksi HIV
sampai masa AIDS adalah 8-10 tahun saat jumlah CD4 akan mencapai di bawah
200 (Tjay, 2000).
D. PATOFISIOLOGI
Virus AIDS (HIV) masuk ke dalam tubuh seseorang dalam keadaan bebas
atau berada di dalam sel limfosit. Virus ini memasuki tubuh dan terutama
menginfeksi sel yang mempunyai molekul CD4. Sel-sel CD4-positif (CD4+)
mencakup monosit, makrofag dan limfosit T4 helper. Saat virus memasuki tubuh,
benda asing ini segera dikenal oleh sel T helper (T4), tetapi begitu sel T helper
menempel pada benda asing tersebut, reseptor sel T helper .tidak berdaya;
bahkan HIV bisa pindah dari sel induk ke dalam sel T helper tersebut. Jadi,
sebelum sel T helper dapat mengenal benda asing HIV ia lebih dahulu sudah
dilumpuhkan. HIV kemudian mengubah fungsi reseptor di permukaan sel T helper
sehingga reseptor ini dapat menempel dan melebur ke sembarang sel lainnya
sekaligus memindahkan HIV. Sesudah terikat dengan membran sel T4 helper, HIV
akan menginjeksikan dua utas benang RNA yang identik ke dalam sel T4 helper.
Fungsi T helper dalam mekanisme pertahanan tubuh sudah dilumpuhkan, genom
dari HIV - proviral DNA - dibentuk dan diintegrasikan pada DNA sel T helper sehingga
menumpang ikut berkembang biak sesuai dengan perkembangan biakan sel T helper.
E. PATHWAY
Infeksi opurtinistik
Sesak , demam perdangan mulut diare kronis lesi bercak putih kejang,nyeri
Kepala
gg. pertukaran gas sulit menelan cairan output gatal, nyeri, sisik perubahan
peningkatan suhu mual, muntah proses pikir
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
I. PENATALAKSANAAN
a. Medis
2. Ribavirin
3. Diedoxycytidine
b. Perawatan
Menurut Hidayat (2008) perawatan pada anak yang terinfeksi HIV antara
lain:
i. Suportif dengan cara mengusahakan agar gizi cukup,
hidup sehat dan mencegah kemungkinan terjadi infeksi
Menanggulangi infeksi opportunistic atau infeksi lain serta
keganasan yang ada
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Meliputi nama, umur ,jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, status
perkawinan, suku bangsa, nomor registrasi tanggal masuk rumah sakit dan
diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Pada keluhan utama kasus ini sesuai dengan tinjauan teoritis dimana
keluhan utama klien masuk rumah sakit adalah demam hilang timbul sejak 2
bulan sebelum masuk rumah sakit , hal ini sama dengan tinjauan teoritis
pada manifestasi klinis gejala mayor yaitu demam lebih dari 1 bulan
(kontinu atau intermiten)
6. Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik jika dibandingkan dengan pemerikasaan fisik secara
teoritis pada kasus ini ditemukan sama dan tidak ada kesenjangan. Dimana
pada tinjauan teoritis dijelaskan bahwah penurunan berat badan pada klien,
pasien mudah lelah, demam, diare, tidak ada nafsu makan, infeksi jamur pada
mulut dan batuk produktif . Sedangkan pada tinjauan kasus terdapat
penurunan berat badan dari 51kg menjadi 43kg, pasien juga mudah lelah,
menderita diare, nafsu makan tidak ada, infeksi jamur pada kelamin, demam
hilang timbu
7. Data Pisikologis
Pada tinjaun teoritis dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan. Dimana
pada tinjauan teoritis terdapat tingkat stress dan kecemasan. Sedangkan pada
tinjauan kasus Tn. R mengalami tingkat stress tinggi, cemas dengan
penyakitnya Tn. R mempunyai harapan bisa cepat pulang kerumah dan
berkumpul kembali bersama keluarganya.
8. Pemeriksaan Penunjang
Pada tinjaun teoritis dan tinjauan kasus penulis megalami hambatan dalam
pengkajian. Dimana pada tinjauan teoritis yang dilakukan pemeriksaan tes
diagnostic yang sebagian masih bersifat penelitian. Tes dan pemeriksaan
laboraturium. Tes Serology tes antibody serum, tes blot westem. Tes
Neurologis : EEG, MRI, CT Scan otak, EMG. Sedangakan pada tinjauan
kasus TN.R tidak melakukan pemeriksaan EEG,dan EMG karena
keterbatasan dalam perlengkapan alat dari rumah sakit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI KEPERAWATAN
b. Monitor BB,
intake dan ouput
Rasional :
Menentukan data
dasar
c. Atur
antiemetik
sesuai order
Rasional :
mengurangi
muntah
d. Rencanakan diet dengan pasien dan orang penting lainnya.
1. Anonima2016,HIVInfection,http://health.nytimes.com/health/guides/disea
se/hivinfection/ overview.html, Accessed 22/4/2017.
2. Doengoes, Marilynn, dkk, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan ;
Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan
Pasien, edisi 3, alih bahasa : I Made Kariasa dan Ni Made S, EGC,
Jakarta
9. Little JW., Falace DA., Miller CS., Rhodus NL., 2002, Dental
Management of The Medically Compromised Patient, 6th edition, Mosby.
10. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta ; Media Aesculapius
11. Murray JF. Tuberculosis and HIV Infection : Global Perspectives. Respir
Med 1996; 2:209-13.