Jurnal Termokimia
Jurnal Termokimia
KIMIA DASAR II
TERMOKIMIA
Rabu, 2-April-2014
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
JAKARTA
1434 H / 2014 M
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Jumlah energy kalor (Q) yang dibutuhkan untuk mengubah suhu suatu
zat bergantung pada beberapa besarnya suhu yang harus diubah, jumlah zat,
dan kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu zat 10 C. Kapasitas
kalor, tentu saja, tergantung pada jumlah zat kapasitas kalor sepesifik atau
disederhanakan, kalor jenis, adalah banyaknya energy kalor yang
dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 gr zat sebesar 10 C. Kalor jenis
molar adalah banyaknya energy kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan
suhu 1 mol sebesar 10 C. (Petrucci, 1987 : 174)
MATERIALS METHALS
𝑄𝐻𝐶𝑙 = 𝑚. 𝑐. ∆𝑇
V. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami akan membahas tentang termokimia. Pada
praktikum kali ini, kami melakukan 2 percobaan, yaitu percobaan
menentukan tetapan kapasitas. dan percobaan menentukan penetralan
entalpi Pada percobaan pertama, yaitu menentukan kapasitas calorimeter,
kami mencampur air yang bersuhu 300 C dengan air yang telah dipanaskan
hingga suhunya 600 C ke dalam calorimeter. Setelah kedua larutan air
dicampur maka penutup dipasang dan batang besi yang ada di calorimeter
digerak-gerakkan, hal ini dilakukan agar suhu air panas dan air biasa dapat
bercampur secara merata.
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, hasil suhu konstan yang kami
dapatkan yaitu 420 C ketika air panas dicampurkan dengan air biasa, maka
suhu dari air panas menjadi turun, hal ini dikarenakan adanya reaksi
endoterm. Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor
dari lingkungan ke system.
Hasil pengamatan kami yang menyatakan bahwa suhu air panas menurun
ketika dicampurkan air yang suhunya lebih rendah. Hal tersebut sesuai teori
yaitu apabila suhu benda yang panas ditempatkan pada sesuatu yang dingin,
kalor akan mengalir dari benda yang panas ke dingin sampai suatu saat
keduanya mempunyai suhu yang sama. (Brady, 1986)
Bila kita dapat melihat ruang antarmuka antara benda yang panas dan dingin
dalam tingkat atom, akan terlihat molekul-molekul yang bergerak dengan
cepat pada benda yang panas. Sedangkan, pada benda yang dingin
pergerakan molekulnya lambat. Bila diperhatikan dapat dilihat bahwa
molekul-molekul yang bergerak cepat pada sisi yang satu akan bertumbukan
dengan yang pelan dari sisi lain. Tumbukan akan menyebabkan molekul
yang bergerak cepat akan menjadi lambat, sedangkan yang lambat akan
menjadi lebih cepat sehingga akan terjadi perpindahan energy kinetic dari
benda panas ke benda dingin melalui pertumbukan antara molekul-molekul.
Akhirnya, harga rata-rata dari energy kinetic kedua benda akan menjadi
sama dan keduanya akan mempunyai suhu yang sama. (Brady, 1986)
Percobaan yang selanjutnya yaitu menentukan percobaan entalpi. Pada
percobaan ini kami mencampurkan HCl yang bersuhu 320 C dengan NaOH
yang bersuhu 310 C. Setelah kedua larutan dicampur maka penutup dipasang
dan batang besi yang ada di calorimeter digerak-gerakkan. Hal ini dilakukan
agar suhu dari HCl dan NaOH yaitu 340 C. Setelah membandingkan antara
suhu larutan awal dengan suhu konstan, maka dapat dikatakan bahwa telah
terjadi reaksi eksoterm dimana system (NaCl) menerima kalor dari
lingkungan (HCl). Pencampuran asam klorida dengan natrium hidroksida
akan menghasilkan natrium klorida dan air. Pada reaksi eksoterm ini, suhu
system naik, dari kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan system melepas
kalor ke lingkungan.
VI. KESIMPULAN
1. Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan energy,
khususnya perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia.
2. Kalor mengalir dari benda panas ke benda dingin sampai keduanya
mempunyai suhu yang sama.
3. Reaksi eksoterm yaitu reaksi yang melepaskan kalor dari system ke
lingkungan. (∆H < 0)
4. Reaksi endoterm yaitu reaksi yang menyerap kalor dari lingkungan ke
system. (∆H > 0)
VII. DAFTAR PUSTAKA
Braddy, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid I. Jakarta :
Binarupa Aksara. 1986.
Chang, Raymond. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid I Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga. 2005.
Kartohadiprojo, Irma I. Kimia Fisika. Jakarta : Erlangga. 1993.
Pertrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid II.
Jakarta : Erlangga. 1987.
Ending Widjajanti. 2004. Termokimia. (http://staff.uny.ac.id/system/files/
pengabdian/endang-widjajanti-lfx-ms-dr/ppm-termokimia.pdf).
(Diakses pada tanggal 4 Maret 2014 pukul 07:53 WIB).
Pramono.2012. http://pramono.staff.mipa.uns.ac.id/files/2012/09/percobaan
-V.pdf. (Diakses pada tanggal 6 Maret 2014 pukul 20:39 WIB).