Anda di halaman 1dari 33

DIETETIK PENYAKIT INFEKSI

KASUS 6
DIET HIV

Disusun untuk memenuhi tugas MK Dietetik Penyakit Infeksi

Oleh :
Giacinta Mahardin
1805025230
4G

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020
KASUS

Tn. B, 45 tahun berprofesi sebagai tenaga pengajar honorer, masuk rumah sakit
dengan keluhan demam dan tubuh lemas selama berkepanjangan (kurang lebih
selama 3 minggu). Diagnosis dokter menyebutkan bahwa Tn. B mengalami B20
Stadium II + meningitis tuberkulosis + toksoplasmosis sereberi + kandidiasis oral.

Hasil pengukuran antropometri oleh ahli gizi menunjukkan LILA 23 cm


dengan TL 50 cm. Pemeriksaan fisik klinik menunjukkan keadaan umum GCS 460,
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 90/60 mmHg, suhu tubuh 39,7oC,
frekuensi pernapasan 20 kali permenit dan terdapat keluhan berupa mual, muntah,
demam, sariawan, pusing, tidak nafsu makan, dan perut nyeri jika makan terlalu
banyak.

Data pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil serologi HIV Rapid 1 dan


2 Reaktif, leukosit 12,6x103 / Ul (N: 4,5-11,0x103 / uL), Hb 10,0 g/dL (N: 12-18 g/dL)

Dari hasil wawancara kebiasaan makan Tn. A selama ini makan hanya
separuh dari porsi makan sebelum sakit (sebelum sakit makan 2-3 kali/hari dengan
susunan menu berupa nasi 2 sendok makan, lauk hewani 1 porsi, lauk nabati 2
porsi, sayur bening atau bersantan setengah mangkok). Asupan makan sekarang
rendah dengan hasil recall 24 jam energi 300 kkal, protein 10g, lemak 2g, dan
karbohidrat 50g. Saat ini Tn. A mengonsumsi obat antaralain Cotrimoxazole,
Nystarin, Salbutamol, Clindacimin dan N-acetylcysteine. Saat ini pasien tinggal
bersama ibunya dan 1 saudaranya.

I. SUBYEKTIF
a. Data personal/Identitas Pasien
Nama : Tn. B
Umur : 45 th
Jenis : Laki-Laki
kelamin
Pekerjaan : Guru Honorer
Pendidikan :
Agama :
No RM :
Ruang :
Tgl Masuk :
Tgl Kasus :
Alamat :
Diagnosis : B20 Stadium II + meningitis tuberkulosis +
medis
toksoplasmosis sereberi + kandidiasis oral.

b. Riwayat medis pasien dan keluarga


Keluhan Utama demam dan tubuh lemas selama berkepanjangan
(kurang lebih selama 3 minggu), dan juga beberapa
keluhan lain seperti mual, muntah, demam,
sariawan, pusing, tidak nafsu makan, dan perut
nyeri jika makan terlalu banyak.
Riwayat Penyakit ODHA/B20 (HIV +AIDS) Stadium II + meningitis
Sekarang tuberkulosis(peradangan paru2 indikasi TBC) +
toksoplasmosis sereberi (gangguan sis. saraf pusat
ada bakteri tokso)+ kandidiasis oral (infeksi jamur pd
mulut).
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Penyakit
Keluarga

c. Riwayar gizi dan makanan


Penghasilan :
Data Sosio Jumlah anggota keluarga : 2 (ibu dan saudaranya)
ekonomi Suku :
Alergi/pantangan Tidak diketahui
makanan
Diet yang pernah Jenis diet :
dijalankan Lamanya :
Makanan Jenis :
kesukaan Frekuensi :
Masalah Nyeri ulu hati (ya/tidak),
gastrointestinal Mual (ya/tidak),
Muntah (ya/tidak),
Anoreksia = tdk Stomatitis (ya/tidak),
nafsu Konstipasi (ya/tidak),
makan/gangguan Anoreksia (ya/tidak),
makan terhadap Diare (ya/tidak),
persepsi makan Perubahan pengecapan/penciuman (ya/tidak),
yg bikin gendut Gangguan mengunyah (ya/tidak)
Gangguan menelan (ya/tidak),
Bulimia= Gangguan kondisi gigi (ya/tidak)
ngeluarin paksa
makanan
Suplementasi Vitamin/mineral/suplemen gizi lain :
Frekuensi dan jumlah :
Perubahan berat Penurunan/peningkatan :
badan Lama :
Mempersiapkan Fasilitas
makanan Fasilitas menyimpan makanan :
Riwayat / pola - Riwayat Makan : nasi 2 sendok makan, lauk
makan hewani 1 porsi, lauk nabati 2 porsi, sayur bening
atau bersantan setengah mangkok,
- Pola makan : 2-3 kali/hari
Kesimpulan dan pembahasan : Tn. A berusia 45 th berjenis kelamin
laki-laki dengan pekerjaan sebagai guru honorer masuk rumah sakit
dengan keluhan demam dan tubuh lemas selama berkepanjangan
(kurang lebih selama 3 minggu), dan juga beberapa keluhan lain seperti
mual, muntah, demam, sariawan, pusing, tidak nafsu makan, dan perut
nyeri jika makan terlalu banyak. Diagnose medis mengatakan bahwa
pasien menderita penyakit B20 Stadium II + meningitis tuberkulosis +
toksoplasmosis sereberi + kandidiasis oral. selama ini pasien makan
hanya separuh dari porsi makan sebelum sakit (sebelum sakit, pola
makan pasien 2-3 kali/hari dengan susunan menu berupa nasi 2 sendok
makan, lauk hewani 1 porsi, lauk nabati 2 porsi, sayur bening atau
bersantan setengah mangkok).

d. Informasi gaya hidup/lifestyle


Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : Jumlah jam tidur sehari :
Jenis olahraga : Frekuensi :
Informasi lain

II. OBYEKTIF
a. Antropometri
TB/PB Rentang Tinggi lutut Berat Badan LLA
Lengan 50 cm 23 cm

L. pinggul : L. Pinggang :

Rumus estimasi TB : Rumus Chumlea


TB = (2,02 X Tinggi lutut (cm)) - (0,04 x Umur(th)) + 64,19
= (2,02 X 50) - (0,04 x 45) + 64,19
= 163 cm
Rumus estimasi BB = Rumus Cerra 1984
= LILA yang diukur x (TB-100)
LILA standar cerra
= 23 x (163-100)
29
= 0,79 x 63
= 49,9 Kg
BBI : (TB-100) – 10%(TB-100)
= (163-100) – 10%(163-100)
= 63 - 6,3
= 56,7 Kg
IMT : BB
(TB)2
= 49,9
(1,63)2
= 18,83 Kg/m2
Kesimpulan : Status Gizi Pasien Normal tingkat bawah
b. Data Biokimia
Pemeriksaan Satuan/ Nilai Hasil Keterangan
urin/darah Nilai Normal Pemeriksaan
serologi HIV - reaktif + HIV
Rapid 1 dan 2
leukosit 4,5-11,0x103 / uL 12,6x103 Leukositosis(
sel darah
putih tinggi
mengindesik
asikan
adanya
infeksi)
Hb 12-18 g/dL 10,0 g/dL Anemia(hb
rendah)

c. Data pemeriksaan fisik


i. Kesan Umum : keadaan umum GCS 460 (kategori sadar= 400-600)
dengan kesadaran normal (kompos metis = sadar sepenuhnya)
ii. Vital Sign : - Tensi : 90/60 mmHg (tek. Darah rendah)
- Respirasi : 20 kali permenit
- Nadi :
- Suhu : 39,7oC (tinggi= ada demam)
iii. Kepala/Abdomen/Extremitas :
Kesimpulan : Pasien dengan Tinggi badan 163 cm dan BB 49,9 kg
memiliki IMT 18,83 Kg/mm2 dengan status gizi pasien normal. Pemeriksaan
biokimia pasien menujukan pasien reaktif tes serologi HIV Rapid 1 dan 2,
mengalami leukositosis, dan anemia. Pada pemeriksaan fisik keadaan
umum pasien GCS 460 dengan kesadaran normal, Tensi 90/60 mmHg,
Respirasi 20x/menit, dan suhu 39,7oC.

d. Pemeriksaan penunjang :

III. ASSESSMENT
Diagnosa Gizi
N.I 2.1 Asupan Oral In Adekuat berkaitan dengan penyakit kandidiasis oral
(infeksi pada oral) (pasien jg infeksi HIV)ditandai dengan hasil recall kebutuhan
energy kurang (deficit berat)(tulis E? L ? dll)
IV. PLANNING
Intervensi Gizi
Penatalaksanaan Terapi diet
a. Tujuan Tujuan Umum
Diet 1. Meningkatkan kualitas hidup
2. Menurunkan efek samping
3. Mencapai dan mempertahankan berat badan serta
komposisi tubuh yang diharapkan, terutama jaringan
otot (Lean Body Mass)
4. Memenuhi kebutuhan energi dan semua zat gizi.
Tujuan Khusus
1. Mencegah malnutrisi
2. Mencapai dan mempertahankan berat badan normal
3. Mengatasi gejala diare, intoleransi laktosa, mual, dan
muntah
4. Meningkatkan fungsi imun
b. Prinsip Energi Tinggi, Protein Cukup, Lemak Cukup(yg cukup
diet tulisnya langsung di syarat).
(TETP pasien infeksi berat, asupan deficit berat bngt,
TP(ngebantu asupan mnjd normal,dan ngeperbaikin adanya
infeksi)
c. Syarat diet 1. Energy tinggi, dengan kondisi symptomatic +20 - 30%
dan jika ada kenaikan suhu +13%
2. Protein cukup 10-15%. Jika ada kenaikan suhu =
+10%(harusnya tinggi protein krn pasien deficit berat)
3. Lemak cukup 25-30%
4. Karbohidrat sisa dari kebutuhan
5. Kebutuhan zat gizi mikro: Vitamin A, B12, Selenium,
Zink
6. Kebutuhan cairan: 30-35 ml/kgBB
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien:
makanan saring/lunak/biasa
8. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering
9. Hindari makanan yang merangsang pencernaan
d. Metode Diberikan secara Oral, dengan 3x makanan utama dan 2x
pemberian makanan selingan.

e. Bentuk Makanan Lunak (mual, muntah itu makanan lunak. No


makanan makanan merangsang)

f. Perhitungan/total kebutuhan gizi


Energi = 10W + 6,25H - 5A + 5
= 10(56,7) + 6,25(163) - 5(45) + 5
= 567 + 1018,75 – 225 + 5
BMR = 1365,75 kkal
Suhu = 26% x 1365,75
= 355,09 kkal (
Total = 1720,84 x 1,1(AF sehari2, AF= sedang 1,2 guru) x 1,4(IF=
infeksi berat, HIV, ada demam
= 2650,09 kkal
TEE= BMRxAFxIF(1,5 HIV )
= 355,09x 1,2 x 1,5 = 639,16??
a. Kebutuhan Energi
P =15% x 2650,09 kkal = 99,37 gram
4

(+ 20% P kenaikan suhu 2 drjt) 99,37+ 19,8= 119,17 gr

L =25% x 2650,09 kkal = 73,51 gram


9

KH =60% x 2650,09 kkal = 397,51 gram


4

B. PERHITUNGA KEBUTUHAN BERDASARKAN PEMBAGIAN WAKTU MAKAN


MAKAN PAGI:
E: 25% X 2650 = 662,50 kkal
P: 25% X 119,17 = 29,79
L: 25% X 73,51 = 18,38
DST

b. Toleransi zat gizi


 E = 2650,09 x 5%
= 132,50 kkal
(+) 5% = 2650,09 + 132,50 = 2737,59 kkal
(-) 5% = 2650,09 – 132,50 = 2472,59 kkal

 P = 99,37 gr x 2,5%
= 2,48 g
(+) 2.5% = 99,37 + 2,48 = 101,85 g
(-) 2.5% = 99,37 –2,48 = 96,89 g

 L = 73,51 x 2,5%
= 1,83 g
(+) 2,5% = 73,51 + 1,83 = 75,34 g
(-) 2,5% = 73,51 – 1,83 = 71,68 g

 KH = 397,51 x 5%
= 19,87 g
(+) 5% = 397,51 + 19,87 = 417,38 g
(-) 5% = 397,51 – 19,87 = 377,64 g
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan kebutuhan energy pasien, dapat diketahui
bahwa kebutuhan energy pasien sebesar 2472,59 kkal - 2737,59 kkal,
kebutuhan protein sebesar 96,89 g - 101,85 g, lemak sebesar 71,68 g -
75,34 g dan Karbohidrat sebesar 377,64 g - 417,38 g.

Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)


Rencana Menu 2350,04 97,66 69,03 368,11
Infus
Kebutuhan 2472,59 96,89 71,68 377,64
(planning)
% 95% 100,7% 96% 97%
standar/kebutuhan
Pembahasan Diet:
Pasien di diagnosis mengalami B20 Stadium II + meningitis
tuberkulosis + toksoplasmosis sereberi + kandidiasis oral. Rencana Menu
menggunakan diet untuk HIV/AIDS berupa makanan lunak dengan porsi
sedikit tapi sering. Makanan diberikan melalui oral dengan 3x makanan
utama dan 2x makanan selingan. rencana menu ini sudah cukup untuk
memenuhi standar kebutuhn pasien, dan diharapkan bias meningkatkan
asupan energy pasien dengan nilai Energi = 2350,04 kkal, protein = 97,66
gram, Lemak = 69,03 gram, dan Karbohidrat = 368,11 gram.
g. Hasil Recall di Rumah Sakit
Implementasi Energi Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
(kal)
Asupan oral 300 10 g 2g 50 g
Infus
Kebutuhan 2472,59 96,89 71,68 377,64
% Asupan 12% 10,32% 2,8% 13,24%
Kesimpulan :
Berdasarkan data hasil recall di RS, hasil perhitungan persen asupan
sangatlah kurang bahkan mengalami deficit berat. Hal ini terjadi karena
pasien mengalami infeksi di dalam tubuh berkaitan dengan diagnose
penyakit B20 Stadium II + meningitis tuberkulosis + toksoplasmosis
sereberi + kandidiasis oral yang dialami pasien sehingga terjadi
penurunan fungsi tubuh dengan adanya keluhan demam dan tubuh lemas
selama berkepanjangan (kurang lebih selama 3 minggu), dan juga
beberapa keluhan lain seperti mual, muntah, demam, sariawan, pusing,
tidak nafsu makan, dan perut nyeri jika makan terlalu banyak yang
membuat Pasien selama ini makan hanya separuh dari porsi makan
sebelum sakit.
h. Bahan Makanan Penukar (BMP)
No BM SP E P L KH

1 Karbohidrat 5 875 20 200

2 Protein RL 3 150 21 6

3 Protein LS 2 150 14 10

4 Protein Nabati 5 375 25 15 35

5 Sayuran 2¾ 150 3 15

6 Buah 5 250 60

7 Minyak 2½ 125 12,5

8 Susu RL/TL 2 150 14 20

9 Lemak TJ 2 100 10

Jumlah 2275 96 63,5 340

i. Distribusi BMP

N Sel. Sel.
BM SP Pagi Siang Malam
o Pagi Sore

1 Karbohidrat 5 1 1 1 1 1

2 Protein RL 3 1 2

3 Protein LS 2 1 1

4 Protein Nabati 5 1 2 1 1

5 Sayuran 2¾ 1 1 3/4

6 Buah 5 1 1 1 1 1

7 Minyak 2 1/2 1/2 1/2 1/2 1

8 Susu RL/TL 2 1 1

9 Lemak TJ 2 2

j. Menu Sehari
DIET aids 2 = saring semi cair krn dia ada mulut luka  Enteral. AIDS 1
itu cair karna dia ciri2nya ada sesak klo gk cairn anti kesedek. Mkn cair
gapapa KH, PH, PN, sayur digabungin.

Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein Lemak KH


Makanan kkal g g g
07.00 Bubur Ayam Beras 50 184,5 4,75 0,7 38,55
Ayam 20 25 3,5 2
Sup Ayam Wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
Ayam 20 25 3,5 2
Daun 5 2,05 0,1 0 0,4
bawang
Brokoli 30 10,2 0,84 0,1 2
Kentang 40 24,8 0,84 0,08 5,4
Minyak 2,5 22,1 2,5
Tempe Tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
bacem
Kecap 2,5 1,7 0,14 0,03 0,2
Buah Papaya 110 50,6 0,55 1,32 13,42
Susu Susu skim 200 75 7 10
cair
20% Kebutuhan 514,65 27,28 13,43 80,67

10.00 Biskuit Biskuit 40 183,2 2,76 5,76 30,04


Bubur Kacang 40 129,2 9,16 0,6 22,72
kacang hijau hijau
Santan 20 64,8 0,84 6,86 1,12
Gula 13 51,22 12,22
15% Kebutuhan 428,42 12,76 13,22 66,1

12,00 Nasi tim Beras 50 184,5 4,75 0,7 38,55


Ikan Ikan 80 87,2 15,92 1,44 2,72
Panggang sarden
Kecap 2,5 1,7 0,14 0,03 0,2
Tahu kukus Tahu 110 88 11,9 5,17 0,88
Wortel 25 9 0,25 0,15 1,98
Telur 55 84,7 6,82 5,94 0,39
Sayur Bayam 75 12 0,68 0,3 2,18
bayam
Buah Pisang 50 54 0,5 0,4 12,15
30% Kebutuhan 521,1 30,96 14,13 59,05

15.00 Biskuit Biskuit 40 183,2 2,76 5,76 30,04


Smoothies Alpukat 120 102 1,08 7,8 9,24
alpukat
madu 13 38,22 0,03 10,33
15% Kebutuhan 323,42 3,87 13,56 49,61

18.30 Nasi Tim Beras 50 184,5 4,75 0,7 38,55


Telur dadar Telur 55 84,7 6,82 5,94 0,39
Tempe Tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
bacem
Kecap 2,5 1,7 0,14 0,03 0,2
Tumis Kacang 50 15,5 0,9 0,06 0,9
kacang panjang
panjang
Tauge 25 8,5 0,9 0,3 1,07
Minyak 2,5 22,1 2,5
Buah Melon 190 70,3 1,14 0,76 14,82
Susu Susu skim 200 75 7 10
cair
20% Kebutuhan 562,45 21,79 14,69 72,68

Jumlah total 2350,04 97,66 69,03 368,11


Kebutuhan (sesuai perhitungan) 2472,59 96,89 71,68 377,64
% jml total/kebutuhan 95% 100,7% 96% 97%

k. Monitoring evaluasi (monev)

Monitoring Hasil Evaluasi/Target waktu


Anamnesis Pasien mengalani keluhan Keluhan yang dialami pasien Setiap hari
demam dan tubuh lemas mulai berkurang
selama berkepanjangan
(kurang lebih selama 3
minggu), dan juga
beberapa keluhan lain
seperti mual, muntah,
demam, sariawan, pusing,
tidak nafsu makan, dan
perut nyeri jika makan
terlalu banyak.
Antropometri Berdasarkan data Mempertahankan status gizi 3 hari sekali
antropometri pasien pasien tetap ideal dan BB
TB = 163 cm
BB = 49,9 Kg
IMT = 18,83 Kg/m2
BBI = 56,7 Kg
Biokimia Pemeriksaan biokimia Meningkatkan kadar Hb Setiap ada
pasien menujukan pasien menjadi normal sebesar 12 pmeriksaan
reaktif tes serologi HIV -16 g/dl lab (2/3 hari
Rapid 1 dan 2, mengalami sekali)
leukositosis, dan anemia.
(data lab ditulis)
Klinik, fisik Pada pemeriksaan fisik Menurunkan suhu tubuh Setiap hari
keadaan umum pasien kembali menjadi normal. Dan
GCS 460 dengan tekanan darah
kesadaran normal, Tensi
90/60 mmHg, Respirasi
20x/menit, dan suhu
39,7oC.
Asupan zat gizi Asupan gizi pasien sangat Meningkatkan asupan gizi Setiap hari
kurang, bahkan pasien berdasarkan
mengalami deficit berat. kebutuhan sebesar, Energi =
Asupan pasien sebesar 2472,59 kkal, Protein =
Energi = 300 kkal, protein 96,89 gram, Lemak = 71,68
= 10 g, lemak = 2 g, dan gram, dan Karbohidrat =
karbohidrat = 50 g 377,64 gram
(klo di prinsip diet ada Na
krn hipertensi/ serat krn
diare, itu di hitung jg Na
dan seratnya)
l. Edukasi/Rencana Konsultasi Gizi
a. Tujuan
• Menjelaskan tentang makanan seimbang
• Menjelaskan tentang tujuan, prinsip, dan syarat diet kepada
pasien dan keluarga
• Memberikan informasi tentang makanan yang dianjurkan dan
tidak dianjurkan untuk pasien
b. Sasaran
Pasien dan Keluarga
c. Tempat
Ruang Rawat Inap
d. Waktu
30 menit
e. Materi
• penjelasan tentang makanan seimbang
• penjelasan tentang tujuan, prinsip, dan syarat diet kepada
pasien dan keluarga
• penjelasan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk pasien
f. Metode
Penyuluhan dan konsultasi
g. Media
Leaflet dan food model
DIETETIK PENYAKIT INFEKSI
KASUS 7
DIET KASUS HATI

Disusun untuk memenuhi tugas MK Dietetik Penyakit Infeksi

Oleh :
Giacinta Mahardin
1805025230
4G

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU – ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2020
KASUS

Ny. AB (50 Tahun) MRS karena mengeluh badan terasa lemas, perut terasa
sesak, mual, perut membesar, nafsu makan menurun. Tekanan darah pasien 90/60,
nadi 82 denyut/menit, dan pernapasan 23 kali/menit. Hasil laboratorium
menunjukkan Hb 10 g/dl (normal: 11-16,5 g/dl), trombosit 120.000/ul (normal:
130.00-390.000/ ul). Hematokrit 30,0% (Norma; 35,0-50,0%), albumin 2,00 g/dl
(normal: 3,5-5,5 g/dl), bilirubin total 1,50 mg/dl (normal<1,10 mg/dl), bilirubin direk
0,80 mg/dl (normal <0,25 mg/dl), bilirubin indirek 0,80 mg/dl (normal <0,75 mg/dl),
SGOT 80 u/L (normal: <33 u/L), SGPT 70 u/L (normal: <42 u/L).

Hasil USG pasien menunjukkan bahwa pasien menderita sirosis hepatis


dengan degenerasi maligna disertai splenomegali dengan asites permagna. Oleh
dokter, Ny. AB didiagnosis menderita sirosis hepatis dan asites permagna. Obat
yang diberikan yaitu Propanolol, Spinolacton, Franexacid. Sebelum masuk rumah
sakit, Ny.AB tidak pernah menderitas penyakit apapun seperti DM, hipertensi, dan
lain-lain. Hasil pengukuran menunjukkan berat badan Ny. TN saat ini dengan kondisi
asites adalah 60 kg dengan tinggi badan 150 cm.

Hasil recall menunjukkan asupan energi pasien sehari sebelumnya hanya


sebesar 15% dengan Karbohidrat 17%, protein 4%, dan lemak 20% dari kebutuhan
sehari karena pasien selalu merasa kenyang dan merasa tidak enak saat makan
akibat rasa sebah pada perut yang dialami pasien, Ny. AB adalah seorang ibu
rumah tangga yang biasa masak sendiri untuk keluarganya, Ny.AB terbiasa makan
2x sehari dengan porsi 1 centong sekali makan. Lauk yang biasa dimakan adalah
tempe atau tahu yang selalu ada disetiap kali makan (@50 gr). Lauk hewani yang
sering dikonsumsi adalah telur, ikan asin (1-2x / minggu). Pengolahan lauk lebih
sering digoreng. Ny. AB suka sekali makanan bersantan. Sayuran yang sering
dikonsumsi adalah bayam, sawi, kacang panjang (@50 g). Buah-buahan yang
sering dikonsumsi adalah pisang, manga, apel dan anggur (3x seminggu), Ny.TN
biasa mengonsumsi kopi sebanyak 3x per hari dan sering mengonsumsi jamu-
jamuan sejak masih muda.

Ny.TN hanya lulusa SD. Saat ini pasien hanya tinggal dengan 1 anak, 1
menantu dan 1 cucu. Anak bekerja buruh pabrik. Pasien tidak bekerja dan belum
pernah mendapat edukasi gizi.
I. SUBYEKTIF
a. Data personal/Identitas Pasien
Nama : Ny. AB
Umur : 50 th
Jenis : Perempuan
kelamin
Pekerjaan :
Pendidikan : SD
Agama :
No RM :
Ruang :
Tgl Masuk :
Tgl Kasus :
Alamat :
Diagnosis : sirosis hepatis dan asites permagna
medis

b. Riwayat medis pasien dan keluarga


Keluhan Utama badan terasa lemas, perut terasa sesak, mual, perut
membesar, nafsu makan menurun.
Riwayat Penyakit sirosis hepatis dan asites permagna
Sekarang
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Penyakit
Keluarga

c. Riwayar gizi dan makanan


Penghasilan :
Data Sosio Jumlah anggota keluarga : 3 orang
ekonomi Suku :
Alergi/pantangan Tidak diketahui
makanan
Diet yang pernah Jenis diet :
dijalankan Lamanya :
Makanan Jenis : Kopi
kesukaan Frekuensi : 3x/hari
Masalah Nyeri ulu hati (ya/tidak),
gastrointestinal Mual (ya/tidak),
Muntah (ya/tidak),
Stomatitis (ya/tidak),
Konstipasi (ya/tidak),
Anoreksia (ya/tidak),
Diare (ya/tidak),
Perubahan pengecapan/penciuman (ya/tidak),
Gangguan mengunyah (ya/tidak)
Gangguan menelan (ya/tidak),
Gangguan kondisi gigi (ya/tidak)
Suplementasi Vitamin/mineral/suplemen gizi lain :
Frekuensi dan jumlah :
Perubahan berat Penurunan/peningkatan :
badan Lama :
Mempersiapkan Fasilitas memasak :
makanan Fasilitas menyimpan makanan :
Riwayat / pola - Riwayat Makan :
makan • Riwayat makan dengan porsi 1 centong
sekali makan.
• Lauk yang biasa dimakan adalah tempe
atau tahu yang selalu ada disetiap kali
makan (@50 gr).
• Lauk hewani yang sering dikonsumsi
adalah telur, ikan asin (1-2x / minggu).
Pengolahan lauk lebih sering digoreng.
• Ny. AB suka sekali makanan bersantan.
• Sayuran yang sering dikonsumsi adalah
bayam, sawi, kacang panjang (@50 g).
• Buah-buahan yang sering dikonsumsi
adalah pisang, manga, apel dan anggur
(3x seminggu),
• Ny.TN biasa mengonsumsi kopi sebanyak
3x per hari dan sering mengonsumsi jamu-
jamuan sejak masih muda.
- Pola Makan : 2x/hari

Kesimpulan dan pembahasan :


Ny. AB usia 5o tahun berjenis kelamin perempuan, masuk rumah
sakit dengan keluhan badan terasa lemas, perut terasa sesak, mual, perut
membesar, nafsu makan menurun. Di diagnose medis menderita sirosis
hepatis dan asites permagna. Selama ini pola makan pasien 2x/hari
dengan riwayat makan dengan porsi 1 centong sekali makan. Lauk yang
biasa dimakan adalah tempe atau tahu yang selalu ada disetiap kali
makan (@50 gr). Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah telur, ikan
asin (1-2x / minggu). Pengolahan lauk lebih sering digoreng. Ny. AB suka
sekali makanan bersantan. Sayuran yang sering dikonsumsi adalah
bayam, sawi, kacang panjang (@50 g). Buah-buahan yang sering
dikonsumsi adalah pisang, manga, apel dan anggur (3x seminggu),
Ny.TN biasa mengonsumsi kopi sebanyak 3x per hari dan sering
mengonsumsi jamu-jamuan sejak masih muda.

d. Informasi gaya hidup/lifestyle


Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : Jumlah jam tidur sehari :
Jenis olahraga : Frekuensi :
Informasi lain

II. OBYEKTIF
a. Antropometri
TB/PB Rentang Tinggi lutut Berat Badan LLA
150 cm Lengan 60 Kg

L. pinggul : L. Pinggang :

Rumus estimasi TB :
BBI : (TB-100)-15%(TB-100)
: (150-100)-15%(150-100)
: 50-7,5
: 42,5 Kg
IMT : BB
(TB)2
: 60 Kg
(1,5)2
: 60 Kg
2,25
: 26,7 Kg/m2

Kesimpulan : Status Gizi Pasien Lebih


b. Data Biokimia
Pemeriksaan Satuan/ Nilai Hasil Keterangan
urin/darah Nilai Normal Pemeriksaan
Hb 11-16,5 g/dl 10 g/dl Anemia
trombosit 130.00-390.000/ 120.000/ul trombositopenia
ul
Hematokrit 35,0-50,0% 30,0% Rendah
albumin 3,5-5,5 g/dl 2,00 g/dl hipoalbuminemia
bilirubin total <1,10 mg/dl 1,50 mg/dl Rendah
bilirubin direk <0,25 mg/dl 0,80 mg/dl Tinggi
bilirubin indirek <0,75 mg/dl 0,80 mg/dl Tinggi
SGOT <33 u/L 80 u/L Tinggi
SGPT <42 u/L 70 u/L Tinggi

c. Data pemeriksaan fisik


i. Kesan Umum :
ii. Vital Sign : - Tensi : 90/60 mmHg
- Respirasi : 23x/menit
- Nadi : 82 denyut/menit
- Suhu :
i. Kepala/Abdomen/Extremitas :
Kesimpulan :
Berdasarkan Antropometri, Pasien dengan tinggi 150 cm dan berat 60
Kg memiliki BBI 42,5 Kg. IMT Pasien 26,7 Kg/m 2 yang menandakan status
gizi pasien lebih. Untuk data Biokimia pasien dapat diketahui bahwa pasien
mengalami anemia dengan nilai HB 10 g/dl, trombosit 120.000/ul, dan
Hematokrit 30,0%. Serta adanya gangguan funsi hati yang ditandai dengan
nilai albumin 2,00 g/dl, bilirubin total 1,50 mg/dl, bilirubin direk 0,80 mg/dl,
bilirubin indirek 0,80 mg/dl, SGOT 80 u/L dan SGPT 70 u/L. untuk data
pemeriksaan fisik pasien diketahui tensi normal dengan nilai 90/60 mmHg,
respirasi normal dengan nilai 23x/menit, dan denyut nadi normal dengan
nilai 82 denyut/menit.

d. Pemeriksaan penunjang :

III. ASSESSMENT
Diagnosa Gizi
N.I 2.1 Asupan Oral In Adekuat berkaitan dengan penyakit sirosis hepatis dan
asites permagna ditandai dengan hasil recall kebutuhan energy kurang (deficit
berat)

IV. PLANNING
Intervensi Gizi
Penatalaksanaan Terapu diet
a. Tujuan Diet 1. Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah
kerusakan lebih lanjut dan atau meningkatkan fungsi
jaringan hati yang tersisa.
2. Mencegah katabolisme protein.
3. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan
berat badan bila kurang.
4. Mencegah atau mengurangi asites, varises esofagus
dan hipertensi portal.
5. Mencegah koma hepatik.
6. Mengatasi anoreksia.
7. Diberikan makanan yang dapat memenuhi selera
penderita tanpa mengenyampingkan terapi diet yang
harus dijalani penderita.
b. Prinsip diet Energi Tinggi Protein Tinggi
c. Syarat diet 1. Energi tinggi, kandungan karbohidrat tinggi, untuk
mencegah pemecahan protein, yang diberikan
bertahap sesuai dengan kemampuan pasien (40-45
kkal/Kg BB)
Sirosis hepatis dapat diberikan 25 – 36 kkal/kgBB
2. Lemak sedang (cukup), yaitu 20-25 persen dari
kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah
dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien
mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam
lemak rantai sedang (Medium Chain Triglycerida /
MCT).
3. Protein tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/Kg BB agar terjadi
anabolisme protein. Pada kasus Hepatitis Fulminan
dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai
peningkatan amoniak dalam darah, pemberian protein
harus dibatasi untuk mencegah koma, yaitu sebanyak
30-40 g/hari.
4. Pada sirosis hati terkompensasi, protein diberikan
sebanyak 1,25 g/Kg BB. Asupan minimal protein
hendaknya 0,8-1 g/Kg BB.
5. Protein nabati memberikan keuntungan karena
kandungan serat yang dapat mempercepat
pengeluaran amoniak melalui feses. Namun, sering
timbul keluhan berupa rasa kembung dan penuh. Diet
ini dapat mengurangi status ensefalopati, tetapi tidak
dapat memperbaiki keseimbangan nitrogen.
6. Diet diberikan secara berangsur, disesuaikan dengan
nafsu makan dan toleransi penderita
7. Cukup vitamin dan mineral. Vitamin dan mineral
diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu,
diberikan suplemen Vitamin B kompleks, C dan K serta
mineral seng dan zat besi bila ada anemia.
8. Rendah garam atau cairan dibatasi bila terjadi
penimbunan garam/air. Natrium diberikan rendah,
bergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien
mendapatkan diuretika, garam natrium dapat diberikan
lebih leluasa
9. Mudah dicerna dan tidak merangsang.
10. Bahan makanan yang mengandung gas dihindarkan.
11. Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada
kontra indikasi.
12. Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan
muntah atau makan biasa sesuai kemampuan saluran
cerna
d. Metode Pemberian secara oral, dengan 3x makanan utama dan 2-3x
pemberian selingan. Porsi sedikit tapi sering.
e. Bentuk Makanan lunak
makanan

f. Perhitungan/total kebutuhan gizi


a. BMR
Harris Benedict
Wanita = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 42,5) + (1,8 x 150) - (4,7 x 50)
= 655 + (408) + (270) - (235)
= 1333 – 235
= 1098
TEE = BMR X AF X IF
= 1098 X 1,2 X 1,5
= 1976,4 Kkal
2. Kebutuhan Energi
P = 1,5/kg BB
= 1,5 x 42,5
= 63,75 gram
P = 63,75x4 x 100 = 13%
1976,4
L = 22% x 1976,4kkal = 48,31 gram
9

KH =65% x 1976,4 kkal = 321,16 gram


4
g. Toleransi zat gizi
 E = 1976,4 x 5%
= 98,82 kkal
(+) 5% = 1976,4 + 98,82 = 2075,22 kkal
(-) 5% = 1976,4 – 98,82 = 1877,58 kkal

 P = 63,75 gr x 2,5%
= 1,6 g
(+) 2.5% = 63,75 + 1,6 = 65,35 g
(-) 2.5% = 63,75 – 1,6 = 62,15 g

 L = 48,31 x 2.5%
= 1,2 g
(+) 2.5% = 48,31 + 1,2 = 49,51 g
(-) 2.5% = 48,31 – 1,2 = 47,11 g

 KH = 321,16 x 5%
= 16,05 g
(+) 5% = 321,16 + 16,05 = 337,21 g
(-) 5% = 321,16 – 16,05 = 305,11 g

Kesimpulan :
Energi yang dibutuhkan Ny.AB sebesar, Energi = 1877,58 – 2075,22
kkal , Protein = 62,15 – 65,35 g, L = 47,11 – 49,51 g , dan Karbohidrat =
305,11 – 337,21 g.

Energi (kal) Protein (g) Lemak (g) KH (g)


Rencana Menu 2058,39 62,66 44,28 292,79
Infus
Kebutuhan 1976,4 63,75 48,31 321,16
(planning)
% 104% 98% 91% 91%
standar/kebutuhan

Pembahasan Diet:
Pasien Ny. AB di diagnose medis menderita sirosis hepatis dan asites
permagna, masuk rumah sakit dengan keluhan badan terasa lemas, perut
terasa sesak, mual, perut membesar, nafsu makan menurun. Rencana
menu menggunakan Diet Hati berupa makanan lunak dengan porsi sedikit,
tapi sering. Makanan diberikan dengan 3 kali makanan lengkap dan 2-3
kali makanan selingan. Makanan yang diberikan mengandung tinggi
energi, tinggi protein, cukup karbohidrat serta rendah lemak, dan rendah
garam. Makanan tidak mengandung bumbu-bumbu yang
merangsang/tajam. Energi yang dibutuhkan Pasien sebesar, Energi yang
dibutuhkan Ny.AB sebesar, Energi = 1877,58 – 2075,22 kkal , Protein =
62,15 – 65,35 g, L = 47,11 – 49,51 g , dan Karbohidrat = 305,11 – 337,21
g. Rencana menu yang akan diberikan sebesar, Energi = 2058,39 kkal,
Protein = 62,66 g, Lemak = 44,28 g, dan Karbohidrat = 292,79g. rencana
menu ini sudah cukup untuk memenuhi standar kebutuhn pasien, dan
diharapkan bisa meningkatkan asupan energy pasien.

h. Hasil Recall di Rumah Sakit


Implementasi Energi Protein (gr) Lemak (gr) KH (gr)
(kal)
Asupan oral 296,46 19,76 43,92 84
Infus
Kebutuhan 1976,4 63,75 48,31 321,16
% Asupan 15% 31% 91% 26%
Kesimpulan :
Berdasarkan data hasil recall di RS, hasil perhitungan persen asupan
energy, protein, dan karbohidrat sangatlah kurang bahkan mengalami deficit
berat. Hal ini terjadi karena pasien selalu merasa kenyang dan merasa tidak
enak saat makan akibat rasa sebah pada perut yang dialami pasien
berkaitan dengan diagnose penyakit sirosis hepatis dan asites permagna
yang dialami pasien sehingga terjadi penurunan fungsi tubuh dengan
adanya keluhan badan terasa lemas, perut terasa sesak, mual, perut
membesar, nafsu makan menurun

h. Bahan Makanan Penukar (BMP)


N
BM SP E P L KH
o
1 Karbohidrat 5 875 20 200
2 Protein RL 3 150 21 6
3 Protein LS 2 150 14 10
4 Protein Nabati 2 1/2 187,5 12,5 7,5 17,5
5 Sayuran 2¾ 150 2,75 15
6 Buah 5 250 60
7 Minyak 2 1/2 125 12,5
8 Lemak TJ 2 100 10
Jumlah 1987,5 57,75 46,25 292,5

i. Distribusi BMP

N Sel. Sel.
BM SP Pagi Siang Malam
o Pagi Sore

1 Karbohidrat 5 1 1 1 1 1

2 Protein RL 3 1 2

3 Protein LS 2 1 1

4 Protein Nabati 2 1/2 1/2 1 1/2 1/2

5 Sayuran 2¾ 1 1/2 3/4 3/4

6 Buah 5 1 1 1 1 1

7 Minyak 2 1/2 1/2 1/2 1/2 1

8 Lemak TJ 2 2

1. Menu Sehari

Jam Hidangan Bahan Berat Energi Protein Lemak g KH


Makanan kkal g g
07.00 Bubur Ayam Beras 50 184,5 4,75 0,7 38,55
ayam 20 25 3,5 2
Sup Ayam wortel 50 18 0,5 0,3 3,95
ayam 20 25 3,5 2
Daun 5 2,05 0,1 0 0,4
bawang
Brokoli 30 10,2 0,84 0,1 2
kentang 40 24,8 0,84 0,08 5,4
minyak 2,5 22,1 2,5
Tahu kukus Tahu 55 44 5,95 2,58 0,44
wortel 12,5 4,5 0,125 0,07 0,99
telur 27,5 42,35 3,41 2,97 0,19
Buah pepaya 110 50,6 0,55 1,32 13,42
20% Kebutuhan 453,1 14,09 14,62 65,34

10.00 Biskuit Biskuit 40 183,2 2,76 5,76 30,04


Bubur kacang Kacang 20 64,6 4,58 0,3 11,36
hijau hijau
Santan 20 64,8 0,84 6,86 1,12
gula 13 51,22 12,22
15% Kebutuhan 363,82 8,18 12,92 57,74
12,00 Nasi tim beras 50 184,5 4,75 0,7 38,55
Ikan Ikan sarden 80 87,2 15,92 1,44 2,72
Panggang
kecap 2,5 1,7 0,14 0,03 0,2
Tempe tempe 50 100,5 10,4 4,4 6,75
bacem
kecap 2,5 1,7 0,14 0,03 0,2
Sayur bayam bayam 75 12 0,68 0,3 2,18
Buah Pisang 50 54 0,5 0,4 12,15
30% Kebutuhan 441,6 22,53 7,3 62,75

15.00 Biskuit Biskuit 40 183,2 2,76 5,76 30,04


Smoothies Alpukat 120 102 1,08 7,8 9,24
alpukat
madu 13 38,22 0,03 10,33
15% Kebutuhan 323,42 3,87 10,56 49,61

18.30 Nasi Tim Beras 50 184,5 4,75 0,7 38,55


Telur dadar Telur 55 84,7 6,82 5,94 0,39
Tahu kukus Tahu 55 44 5,95 2,58 0,44
wortel 12,5 4,5 0,125 0,07 0,99
telur 27,5 42,35 3,41 2,97 0,19
Tumis kacang Kacang 50 15,5 0,9 0,06 0,9
panjang panjang
Tauge 25 8,5 0,9 0,3 1,07
minyak 2,5 22,1 2,5
Buah Melon 190 70,3 1,14 0,76 14,82
20% Kebutuhan 476,45 13,99 11,88 57,35

Jumlah total 2058,39 62,66 44,28 292,79


Kebutuhan (sesuai perhitungan) 1976,4 63,75 48,31 321,16
% jml total/kebutuhan 104% 98% 91% 91%
j. Monitoring evaluasi (monev)

Monitoring Hasil Evaluasi/Target waktu


Anamnesis Pasien mengalami keluhan Keluhan yang Setiap hari
seperti badan terasa lemas, dialami pasien
perut terasa sesak, mual, mulai berkurang
perut membesar, nafsu
makan menurun.
Antropometri Beradasarkan data Menurunkan berat 3 hari sekali
antropometri pasien badan pasien
memiliki mencapai ideal
TB = 150 cm dan menjadikan
BB = 60 Kg status gizi pasien
IMT = 26,7 Kg/m2 normal
BBI = 42,5
Dengan status gizi lebih
Biokimia Bedasarkan data Biokimia Meningkatkan Setiap ada
pasien dapat diketahui kadar Hb menjadi pmeriksaan
bahwa pasien mengalami normal lab
anemia dengan nilai HB 10
g/dl, trombosit 120.000/ul, Menurunkan kadar
dan Hematokrit 30,0%. bilirubin,
Serta adanya gangguan SGOT,dan SGPT
funsi hati yang ditandai menjadi normal
dengan nilai albumin 2,00
g/dl, bilirubin total 1,50
mg/dl, bilirubin direk 0,80
mg/dl, bilirubin indirek 0,80
mg/dl, SGOT 80 u/L dan
SGPT 70 u/L.
Klinik, fisik untuk data pemeriksaan Mempertahankan Setiap hari
fisik pasien diketahui tensi nilai klinik dan fisik
normal dengan nilai 90/60 pasien
mmHg, respirasi normal
dengan nilai 23x/menit, dan
denyut nadi normal dengan
nilai 82 denyut/menit.

Asupan zat Berdasarkan hasil recall di Meningkatkan zat Setiap hari


gizi RS, asupan Makan Pasien gizi pasien
sebelum Masuk RS adalah berdasarkan
Energy = 296,46 kkal, kebutuhan
Protein = 19,76 gram, sebesar,
Lemak = 43,92 gram, dan Energi = 1976,4
KH = 84 gram kkal, Protein =
Menandakan asupan 63,75 gram,
energy pasien mengalami Lemak = 48,31
deficit berat. gram, dan KH =
321,16 gram.
k. Edukasi/Rencana Konsultasi Gizi
a. Edukasi/Rencana Konsultasi Gizi
1. Tujuan
• Menjelaskan tentang makanan seimbang
• Menjelaskan tentang tujuan, prinsip, dan syarat diet kepada pasien
dan keluarga
• Memberikan informasi tentang makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan untuk pasien
2. Sasaran
Pasien dan Keluarga
3. Tempat
Ruang Rawat Inap
4. Waktu
30 menit
5. Materi
• penjelasan tentang makanan seimbang
• penjelasan tentang tujuan, prinsip, dan syarat diet kepada pasien dan
keluarga
• penjelasan tentang makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
untuk pasien
6. Metode
Penyuluhan dan Konsultasi
7. Media
Leaflet dan Foodmodel

Anda mungkin juga menyukai