Askep Keluarga Ny. H
Askep Keluarga Ny. H
Mengetahui, Mengetahui,
RW Supervisor Akademik
______________________________ ________________________________
NIP : NIDN :
Koordinator Keperawatan
Keluarga
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin, segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa mencurahkan nikmat, rahmat, kasih sayang, dan dalam menyelesaikan
laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Praktik Keperawatan
Keluarga
Keberhasilan dari penyusunan laporan akhir ini tidak lepas dari bantuan,
dukungan, dorongan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis ingin mengucapkan terima kasih baik secara langsung maupun tidak
langsung kepada:
1. Buntar Handayani, S.Kp.,M.Kep.,MM. Direktur akademi keperawatan Pelni
Jakarta yang telah memberikan arahan, masukan dan bimbingan selama
praktik dan penyusunan laporan ini.
2. Dr. Weningtyas Purnomo Rini, MARS Kepala Sudinkes yang telah
memberikan izin dan dukungan selama praktik.
3. Ns. Sri atun wahyuningsih, M.Kep., Sp.Kep.J Selaku Kaprodi Yang telah
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan selama praktikdan penyusunan
laporan akhir ini.
4. Ns. Ricky Riyanto Iksan,S.Kep., M.Kep Selaku Koordinator Mata Kuliah
Keperawatan Pelayanan Keluarga yang telah menyusun program kegiatan dan
memberikan arahan, masukan, dan bimbingan, selama praktikdan penyusunan
laporan ini.
5. Pembimbing Kelompok Selaku pembimbing di RW 09 yang telah
memberikan masukan arahan,dan masukan dan bimbingan selama praktik dan
penyusunan laporan ini.
6. Jajaran Perangkat Kelurahan Galur Selatan yang telah memberikan izin dan
dukungan selama praktik.
2
demi perbaikan laporan ini. Semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
3
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua iindividu yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka
hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan
(Friedman,1998).
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat
di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
4
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010):
d. Fungsi Ekonomi
5
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan
keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas
kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Tahap-Tahap Perkembangan
6
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan
keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual, dan menyediakan aktifitas anak.
a. Traditional nuclear adalah keluarga inti dimana terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sangsi dangsi
7
legal atau pasangan yang sah dimata hokum dan agama dalam ikatan
perkawinan
b. Extended family adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak
saudara, misalnya kakek, nenek, keponakan, paman bibi, saudara
sepupu.
c. Sereal family adalah keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga berantai.
d. Single family adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian atau
kematian.
e. Keluarga berkomposisi adalah keluarga yang berpoligami dan tinggal
bersama-sama
f. Keluarga kabitas adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga.
B. HIPOTENSI
1. DEFINISI
2. ETIOLOGI
8
Banyak orang memiliki tekanan darah sistolik di bawah 100, tetapi
beberapa orang mengalami gejlaa dengan tekanan yang rendah. Gejala
tekanan darah rendah terjadi karena satu atau lebih dari organ tubuh tidak
mendapatkan pasokan darah yang cukup (Benjamin C. Wedro, MD,
FAAEM, 2015)
a. Jantung
Jika jantung berdetak terlalu cepat, tekanan darah bisa turun karena
tidak ada cukup waktu bagi jantung untuk mengisi diantara setiap
denyut (diastole). Jika jantung berdetak terlalu lambat, mungkin ada
terlalu banyak waktu yang dihabiskan di diastole ketika darah tidak
mengalir.
Jika otot jantung telah rusak atau jengkel, mungkin tidak ada cukup
kekuatan memompa untuk mempertahankan tekanan darah. Dalam
serangan jantung (infark miokard), otot jantung cukup mungkin akan
terkejut sehingga jantung terlalu lemah untuk memompa secara
efektif.
b. Cairan intravascular
9
Ruang cairan di dalam pembuluh darah terdiri dari sel- sel darah dan
serum (air, factor pembekuan, bahan kimia, dan elektrolit)
Tekanan pada perubahan posisi tubuh misalnya dari tidur ke berdiri maka
tekanan darah bagian atas tubuh akan menurun karena pengaruh gravitasi.
Pada orang dewasa normal, tekanan darah arteri rata- rata pada kaki
adalah 180-200 mmHg. Tekanan darah arteri setinggi kepala adalah 60-75
mmHg dan tekanan venanya 0. Pada dasarnya, darah akan mengumpul
pada pembuluh kapasitas vena ekstremitas inferior 650 hingga 750 ml
darah akan terlokalisir pada atu tempat. Pengisian atrium kanan jantung
akan berkurang, dengan sendirinya curah jantung juga berkurang sehingga
pada posisi berdiri akan terjadi penurunan sementara tekanan darah
sistolik hingga 25 mmHg, sedangkan tekanan diastolic tidak berubah atau
meningkat ringan hingga 10 mmHg (Andhini, 2012).
10
Secara reflektoris, hal ini akan merangsang baroresptor yang terdapat
didalam dinding dan hampir setiap arteri besar didaerah dada dan leher,
namun dalam jumlah banyak didapatkan dalam dinding arteri karotis
interna, sedikit diatas bifurcation carotis, daerah yang dikenal sebagai
sinus karotikus dan dinding arkus aorta. Respon yang ditimbulkan
baroreseptor berupa peningkatan tahanan pembuluh darah perifer,
peningkatan tekanan jaringan pada otot kaki dan abdomen, peningkatan
frekuensi respirasi, kenaikan frekuensi denyut jantung serta eksresi zat-
zat vasoaktif. Sekresi zat vasoaktif berupa katekolamin, pengaktifan
system Renin-Angiostensin, Aldosteron, pelepasan ADH dan
neurohipofisis. Kegagalan fungsi reflex autonomy inilah yang menjadi
penyebab timbulnya hipotensi ortostatik, selain oleh factor penurunan
curah jantung akibat berbagai sebab dan kontraksi volume intravascular
baik yang relative maupun absolute (Andhini, 2012).
4. MANIFESTASI KLINIS
5. KOMPLIKASI
11
1) Pingsan: Hipotensi yang menyebabkan tidak cukupnya darah yang
mengalir ke otak, sel- sel otak tidak menerima cukup oksigen dan
nutrisi- nutrisi, sehingga mengakibatkan pening bahkan pingsan.
2) Stroke: hipotensi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dan
oksigen yang menuju otak sehingga mengakibatkan kerusakan otak,
dan juga menimbulkan kematian pada jaringan otak karena arteri otak
tersumbat (infark serebral) atau arteri pecah (pendarahan).
3) Anemia: Hipotensi pada tekanan darah 90/80 menyebabkan produksi
sel darah merah yang minimal atau produksi sel darah merah yang
rendah sehingga mengakibatkan anemia.
4) Serangan jantung: Hipotensi yang mengakibatkan kurangnya tekanan
darah yang tidak cukup untuk menyerahkan darah ke arteri- arteri
coroner (arteri yang menyuplai darah ke otot jantung) sehingga
menyebabkan nyeri dada yang mengakibatkan serangan jantung.
5) Gangguan ginjal: Ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal,
ginjal akan gagal untuk mengeliminasi pembuangan- pembuangan
dari tubuh yaitu urea, dan kreatin, dan peningkatan pada tingkat-
tingkat hasil eliminasi didarah terjadi (contohnya: kenaikan dari blood
urea nitrogen atau BUN, dan serum keratin).
6) Shock: Tekanan darah yang rendah memacu jantung untuk memompa
darah lebih banyak, kondisi tersebut yang mengancam nyawa dimana
tekanan darah yang gigih menyebabkan organ-organ seperti ginjal,
hati, jantung, dan otak untuk secara cepat.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
12
1. Tes ini dilakukan diruangan yang tenang dengan suhu 680F hingga
750F(200C sampai 240C).
2. Pasien harus beristirahat sementara terlentang selama lima menit
sebelum tes dimulai.
3. Sewaktu tes pasien diikat diatas meja yang rata,kemudian meja secara
berangsur-angsur dimiringkan kesudut 70/80 derajat,pembacaan
tekanan darah dan denyut jantung terus menerus diambil.
4. Pasien dibiarkan diatas meja selama lebih dari 10 menit untuk mencari
perubahan-perubahan orthostatic tachycardia syndrome.
Tes ini dianggap positif jika tekanan darah sistolik turun 20mmHg
bawah dasar atau jika tekanan darah diastolik turun 10mmHg bawah
baseline.Jika gejala terjadi selama pengujian,pasien harus dikembalikan ke
posisi terlentang segera.
7. PENATALAKSANAAN
1. Hipotensi kronik
a. Jika keluhan dirasakan klien saat keadaan diare terjadi, maka klien
dianjurkan untuk pemulihan kepada kebutuhan cairannya, yang
mempengaruhi atau mengurangi volume darah, mengakibatkan
menurunnya tekanan darah.
b. Kecelakaan atau luka yang menyebabkan pendarahan, akan
mengakibatkan kurangnya volume daran dan menurunkan aliran
darah, untuk itu yang dibutuhkan oleh penderita adalah transfusi
darah sesuai dengan yang dibutuhkan.
13
c. Adanya kelainan jantung bawaan seperti kelainan katup, maka
penderita harusmenjalani operasi jantung sesuai indikasi dokter,
ataupun menjalani pengobatan yang intensif untuk tidak
memperburuk keadaan penderitanya.
2. Hipotensi ringan
14
Hipotensi postural simtomatik dapat ditangani dengan mengatur
posisi tidur pasien dengan kepala lebih tinggi. Fludrokortison, suatu
mineralokortilkoid dapat juga berguna tapi banyak pasien tidak
mempunyai respon yang baik terhadap obat ini dan obat obatan yang
lain yang telah dicoba seperti indometasin Penanganan hipotensi yang
dilakukan sendiri (lionel ginsberg,2005).
a. Pengkajian keperawatan
1) Pengkajian keluarga
15
2) Model pengkajian
d) Fungsi keluarga
e) Koping keluarga
3) Tahapan-Tahapan pengkajian
Penjajakan I
a) Data umum
5) Tipe keluarga
6) Suku bangsa
a) Asal suku bangsa keluarga
7) Agama
a) Agama yang dianut keluarga
17
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukkan dengan
anak tertua)
10) Lingkungan
a) Ukuran rumah
d) Ventilasi rumah
e) Saluran pembuangan air limbah
f) Air bersih
g) Penggolaan sampah
h) Kepemilikan rumah
i) Kamar mandi/wc
a) Struktur komunikasi
18
Komunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila :
jujur, terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan ada
hirarki kekuatan, komunikasi keluarga bagi pengirim :
memberikan pesan, memberikan umpan balik dan valid.
b) Struktur peran
c) Struktur kekuatan
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi
19
Adalah proses perkembangan dan perubahan individu
keluarga, tempat anggota keluarga berinteraksi soaial dan
belajar berperan dilingkungan sosial.
c) Fungsi reproduksi
d) Fungsi ekonomi
21
f) Ketidakberdayaan, persepsi bahwa tindakan seseorang tidak
akan mempengaruhi hati secara signifikan, persepsi kurang
kontrol pada situasi saat ini atau yang akan datang.
c. Intervensi Keperawatan
22
1) Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipotensi yang
terjadi pada keluarga.
Intervensi :
23
Intervensi :
Intervensi :
24
Tujuan : Keluarga dapat memodifikasi lingkungan yang dapat
menunjang penyembuhan dan pencegahan setelah tiga kali
kunjungan rumah.
Intervensi :
25
Standar : Keluarga dapat menggunakan fasilitas pelayanan
secara tepat.
Intervensi :
26
DAFTAR PUSTAKA
Barker, Chris et al. (2002). Research Methods In Clinical Psychology. John Wiley
& Sons Ltd, England
WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization;
2015.
Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC.
27
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS UMUM
a. Identitas Kepala Keluarga
b. Komposisi Keluarga
4. An. A P 4 Anak - -
28
c. Genogram (tiga generasi)
d. Tipe keluarga :
a) Jenis tipe keluarga :
Keluarga Tn. P memiliki tipe keluarga Traditional Nuclear, yang
terdiri dari suami, istri dan kedua anaknya.
b) Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga :
Ny. H mengatakan mengalami hipotensi sejak 12 tahun yang lalu
ketika hamil anak pertama. Ny. H belum mendapatkan penyuluhan
tentang Hipotensi dan penatalaksanaan hipotensi dirumah.
e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa :
Tn. P berasal dari suku Jawa dan Ny. H juga berasal dari suku
Jawa. Dalam berkomunikasi sehari- hari Tn. P dan Ny. H memakai
bahasa Indonesia.
29
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
Ny. H mengatakan tidak ada pantangan makan apapun dan
kemungkinan pola makan yang menjadi salah satu factor yang
mempengaruhi kesehatannya.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Tidak ada agama dan kepercayaan yang bertentangan dengan
kesehatan.
g. Status sosial ekonomi keluarga
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Tn. P sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah.
b) Penghasilan:
Sumber penghasilan keluarga Tn. P diperoleh dari membuat sumur
menggunakan jet pump dalam 1 bulan ± 1.500.000 karena belum
tentu 1 bulan ada orderan.
c) Upaya lain :
Ny. H membantu Tn. P dengan berjualan nasi dan lauk di rumah
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) :
Keluarga Tn. P mengontrak rumah dan untuk perabotan yang
dimiliki yaitu motor, lemari, kulkas, kasur, TY, dispenser, magic
com, dan blender.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan yaitu untuk biaya sekolah
An. R dan kebutuhan sehari- hari
h. Aktivitas reaksi keluarga:
Ketika ada waktu luang, keluarga Tn. P mengisinya dengan menonton
TV bersama dirumah dan terkadang ke tempat rekreasi seperti
swimming pool dan taman.
30
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
a) Riwayat kesehatan saat ini :
1) Tn. P jarang sakit tidak mempunyai masalah dengan istirahat,
makan, maupun kebutuhan dasar lainnya.
2) Ny. H mengatakan saat ini sedang menderita tekanan darah
rendah 12 tahun yang lalu dan memiliki riwayat maag,
Keluarga Tn. P belum mengetahui tentang perawatan pada
orang hipotensi yang benar.
3) An. R tidak mempunyai riwayat penyakit
4) An. A tidak mempunyai riwayat penyakit
b) Riwayat penyakit keturunan :
1) Tn. P mempunyai penyakit keturunan dari ayahnya yaitu
Hipertensi.
2) Ny. H mempunyai penyakit keturunan dari ibunya yaitu
hipotensi dan gastritis.
31
d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :
Apabila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke puskesmas
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
1) Tn. P menderita penyakit Hipertensi
2) Ny. H menderita penyakit Hipotensi dan Gastritis
32
Lingkungan bersih dan nyaman
Denah Kontrakan
Sekat ruangan
Warung
Pintu
33
d. Sistem pendukung keluarga :
Keluarga Tn. P terdiri dari suami, istri dan 2 anak.
Keluarga Ny. H saling terbuka satu sama lain. Jika ada masalah
keluarga Ny. H didiskusikan bersama sama. Sebagai kepala keluarga
Tn. P yang mengambil keputusan.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
Jika ada salah satu anggota yang sakit semua akan merasakan sedih.
Semua anggota keluarga Ny. H saling menyayangi satu sama lain.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga :
34
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
35
Ny. H mengatakan jika penyakitnya kambuh, Tn. P memberitahu kalau
untuk istirahat.
36
Abdomen Nyeri tekan (-), distensi Nyeri tekan (-),distensi
abdomen (-), keluhan (-), abdomen(-), keluhan (-),
bising usus 6 x/menit bising usus 6 x/menit
37
5. ANALISIS DATA
Data Fokus Masalah
DO:
2. Hasil TTV:
38
a. TD: 90/70 mmHg
b. N: 75 x/menit
c. RR: 17 x/menit
6. MASALAH KEPERAWATAN
1. Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipotensi yang terjadi
dikeluarga
7. SKORING
No Kriteri Pembenaran
1. Sifat a
masalah: Ancaman 2/3 Ny. H
2
x1
Kesehatan 3
2. Kemungkinan masalah 2 2
x2
2
dapat
3. Potensial untuk dicegah : 2 0,6
x1
3
4. Menonjolnya masalah: 1 0,5
x1
2
Jumlah 3,7
39
9. RENCANA INTERVENSI
Tgl/ Diagnosa Tujuan
Tujuan Khusus Rencana Tindakan
No. Keperawatan Umum
41
Tgl/ Diagnose Implementasi Evaluasi Ttd Perawat
No. Keperawatan
08
Des
2020/1
09 Des Ketidakmampuan 1. Mengkaji ulang pengetahuan S: Ny. H mengatakan
Endah
2020/ keluarga keluarga tentang hipotensi bahwa hipotensi Cahyaningsih
2 mengenal 2. Mendiskusikan bersama keluarga adalah darah
masalah hipotensi tentang pengertian, penyebab, rendah,
yang terjadi dan tanda gejala hipotensi penyebabnya
dikeluarga menggunakan PPT adalah gaya hidup
3. Menyebutkan komplikasi atau yang tidak baik
akibat lanjut jika penyakit misalnya pola
hipotensi tidak diatasi makan yang
sembarangan atau
tidak teratur dan
dehidrasi
O: Ny. H kooperatif
dan
memperhatikan
apa yang
dikerjakan oleh
perawat
A: Masalah teratasi
sebagian
42
P: Intervensi
dilanjutkan
2.
3.
4.
5.
43
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN PELNI
JAKARTA TAHUN 2020
A. Pendahuluan
Hipotensi merupakan tekanan darah yang rendah sehingga tidak mencukupi
untuk perfusi dan oksigenasi adekuat. Hipotensi ortostatik adalah penurunan
tekanan darah tiba- tiba saat mengubah posisi dengan cepat dari berbaring
menjadi duduk. Gejala yang timbul salah satunya yaitu pusing atau nyeri
kepala yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan (Chris, 2006).
Prevalensi hipotensi yang ditemukannya itu pada tahun 2012 penyakit
hipotensi menduduki peringkat yang ke-16 dari kategori 20 jenis penyakit
terbesar.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosis Keperawatan
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan hipotensi
2. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan keluarga Tn. P khususnya
Ny. H mampu memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan Khusus
Selama kunjungan 1x 20 menit, keluarga mampu, menjelaskan tentang:
a. Pengertian Hipotensi
b. Penyebab Hipotensi
c. Gejala Hipotensi
d. Komplikasi HIpotensi
e. Cara pencegahan Hipotensi
44
A. Rancangan Kegiatan
1. Metode
Metode yang digunakan:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
2. Media dan Alat
a. Materi SAP
b. Leaflet
c. PPT
d. Laptop
45
disampaikan
Mengucapkan terima kasih atas perhatian dan
waktu yang telah diberikan kepada keluarga
Menutup dengan salam
1. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) Media telah disiapkan
2) Kontrak waktu sudah disepakati
b. Proses
1) Mengevaluasi kembali materi yang telah disampaikan dan
menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti.
2) Media digunakan dengan baik dan tepat.
c. Hasil
Setelah selesai melaksanakan kegiatan ini maka diharapkan keluarga
mampu untuk:
1. Menjelaskan Pengertian Hipotensi
2. Menjelaskan Penyebab Hipotensi
3. Menjelaskan Gejala Hipotensi
4. Menjelaskan Komplikasi Hipotensi
5. Menjelaskan Cara pencegahan Hipotensi
Pembimbing Mahasiswa
46
(……………………….) ( Endah Cahyaningsih)
Lampiran.
1. Pengertian Hipotensi
Hipotensi atau tekanan darah rendah adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah lebih rendah dari nilai 90/60 mmHg atau tekanan darah
cukup rendah, sehingga menyebabkan gejala seperti pusing dan pingsan
(A. J. Ramadhan, 2010).
47
c. Pingsan
d. Pusing dan keringat dingin
e. Lemas
f. Wajah terlihat pucat, karena suplai darah ke seluruh jaringan tubuh
tidak maksimal.
g. Mudah merasakan kantuk dan sering menguap
4. Komplikasi Hipotensi
a. Stroke: hipotensi yang menyebabkan berkurangnya aliran darah dan
oksigen yang menuju otak sehingga mengakibatkan kerusakan otak,
dan juga menimbulkan kematian pada jaringan otak karena arteri otak
tersumbat (infark serebral) atau arteri pecah (pendarahan).
b. Anemia: Hipotensi pada tekanan darah 90/80 menyebabkan produksi
sel darah merah yang minimal atau produksi sel darah merah yang
rendah sehingga mengakibatkan anemia.
c. Serangan jantung: Hipotensi yang mengakibatkan kurangnya tekanan
darah yang tidak cukup untuk menyerahkan darah ke arteri- arteri
coroner (arteri yang menyuplai darah ke otot jantung) sehingga
menyebabkan nyeri dada yang mengakibatkan serangan jantung.
d. Gangguan ginjal: Ketika darah yang tidak cukup dialirkan ke ginjal,
ginjal akan gagal untuk mengeliminasi pembuangan- pembuangan
dari tubuh yaitu urea, dan kreatin, dan peningkatan pada tingkat-
tingkat hasil eliminasi didarah terjadi (contohnya: kenaikan dari blood
urea nitrogen atau BUN, dan serum keratin).
e. Shock: Tekanan darah yang rendah memacu jantung untuk memompa
darah lebih banyak, kondisi tersebut yang mengancam nyawa dimana
tekanan darah yang gigih menyebabkan organ-organ seperti ginjal,
hati, jantung, dan otak untuk secara cepat.
5. Cara pencegahan Hipotensi
a. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10
gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup
jantung sehingga tekanan darah akan meningkat.
b. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam.
48
c. Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk
mencegah penurunan tekanan darah drastis setelah makan,
konsumsilah makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Selain
itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan
roti. Perbanyak sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, dan biji-bijian di
dalam menu Anda.
d. Berolahraga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x
seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala.
e. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastic.
Stocking elastis yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit
dan pembengkakan pembuluh darah vena bisa membantu mengurangi
penumpukan darah di kaki Anda.
f. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila
gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas
keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin
(suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi
penderita.
Contoh lefleat
49
50
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, C Evelyn .2010. “Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis”. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Zuhdi, L Hakim (2009). “Pembuluh Darah”. Tanggerang Selatan : Laras adv
A. J. Ramadhan. (2010). Mencermati Berbagai Gangguan pada Darah dan
Pembuluh Darah. Yogyakarta: Diva Press.
Barker, Chris et al. (2002). Research Methods In Clinical Psychology. John Wiley
& Sons Ltd, England
51
LOG BOOK
52
No Hari/ Kegiatan Pembelajaran Metode (Pencapaian Dan Paraf
Tanggal/Jam Hambatan)
1 Minggu 1. Mencari keluarga untuk Offline 1. Berhasil mencari Endah
6.12.2020 menjadi keluarga (Secara keluarga binaan tapi Cahyaningsih
10.00 WIB binaan langsung) sedikit susah karena
2. Memperkenalkan diri kebanyakan
3. Kontrak waktu untuk tetangga saya
melakukan pengkajian penyakit yang
pada Ny. N diderita yaitu
Hipertensi
2. Pasien memberikan
izin untuk
melakukan
pengkajian secara
langsung.
2 Senin Melakukan pre conference Online Tidak ada hambatan Endah
07.12.2020 bersama dosen (Melalui selama pre conference Cahyaningsih
08.30 WIB pembimbing Ibu Buntar aplkasi Zoom bersama dosen
Handayani Meetings) pembimbing.
3 Senin 1. Melakukan pengkajian Offline 1. Pengkajian pada Ny. Endah
07.12.2020 pada keluarga Ny. H (Komunikasi H berjalan lancar, Cahyaningsih
13.00 – 14.00 2. Melakukan secara Ny. H sangat
WIB implementasi dengan langsung) kooperatif, tetapi
mengukur tanda – pengkajian
tanda vital Ny. H dihentikan karena
Ny. H ada acara.
2. Hasil TTV dari Ny.
H:
a. TD: 100/60
mmHg
b. N: 90 x/menit
c. RR: 18 x/menit
d. S: 36,0 o C
53
4 Selasa Melakukan pre conference Online Tidak ada hambatan Endah
08.12.2020 bersama dosen (Melalui selama pre conference Cahyaningsih
07.30 WIB pembimbing Ibu Buntar aplkasi Zoom bersama dosen
Handayani Meetings) pembimbing.
5 Selasa Melakukan post conference Online Tidak ada hambatan Endah
08.12.2020 bersama dosen (Melalui selama post conference Cahyaningsih
20.40 WIB pembimbing Ibu Buntar aplkasi Zoom bersama dosen
Handayani Meetings) pembimbing.
6 Rabu 1. Melakukan Offline 1. Hasil TTV dari Ny. Shafa
09.12.2020 implementasi dengan (Komunikasi N: Rachendieswary
14.00 WIB mengukur tanda – tanda dua arah) a. TD: 110/80 Priasmoro
vital Ny. H. mmHg.
2. Melakukan penyuluhan b. S: 36,3OC.
kesehatan tentang c. N: 80 x/menit.
Covid-19 dan 3M dan d. RR: 19 x/menit.
Hipoteni 2. Penyuluhan
kesehatan yang
diberikan kepada
keluarga Ny. N
berjalan dengan
lancar.
3. Ny. N kooperatif
dan memahami
tentang
penanganan
gastritis.
4. Ny. N juga
mengerti tentang
Covid-19 dan 3M.
5. Tidak ada
hambatan.
7 Kamis 1. Melakukan Offline 1. Hasil TTV dari Ny. Shafa
10.12.2020 implementasi dengan (Komunikasi N: Rachendieswary
54
15.00 mengukur tanda – tanda dua arah) a. TD: 120/70 Priasmoro
vital Ny. N. mmHg.
2. Melatih teknik relaksasi b. S: 36,4OC.
nafas dalam pada Ny. c. Nd: 82 x/menit.
N. d. RR: 20 x/menit.
2. Ny. N mengatakan
akan
mempraktikkan
teknik relaksasi
nafas dalam jika
nyeri, mual
muntahnya kambuh
lagi.
8 Jum’at Melakukan pre conference Online Tidak ada hambatan Shafa
11.12.2020 bersama dosen (Melalui selama pre conference Rachendieswary
10.00 WIB pembimbing Ibu Buntar aplkasi Zoom bersama dosen Priasmoro
Handayani. Meetings) pembimbing.
9 Jum’at Melakukan post conference Online Tidak ada hambatan Shafa
11.12.2020 bersama dosen (Melalui selama post conference Rachendieswary
19.30 WIB pembimbing Ibu Buntar aplkasi Zoom bersama dosen Priasmoro
Handayani Meetings) pembimbing.
55
56