Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTHUHAN ELIMINASI FEKAL DI BANGSAL
DAHLIA 6 RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Disusun oleh:
DWI NOVITASARI (1910206009)
HANIF PRASETYANINGTYAS (1910206027)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN CA. COLON DENGAN GANGGUAN
PEMENUHAN KEBUTHUHAN ELIMINASI FEKAL

A. Definisi
Kanker atau Ca colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika
Serikat setelah kanker paru-paru ( ACS 1998 )
Kanker atau Ca Colon adalah suatu bentuk keganasan dari masa
abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon
(Brooker, 2001 : 72).
Kanker atau Ca colon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas
yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong,
2000 : 143).
Kanker atau Ca Colon / usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang
ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 :
805).
Penyakit ini termasuk penyakit yang mematikan karena penyakit ini
sering tidak diketahui sampai tingkat yang lebih parah.Pembedahan adalah
satu-satunya cara untuk mengubah kanker Colon.
B. Etiologi
Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan
pengurangan waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang
meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh
Amerika Cancer Society, The National Cancer Institute, dan organisasi
kanker lainnya.
Makanan-makanan yang pasti di jurigai mengandung zat-zat kimia
yang menyebabkan kanker pada usus besar.Makanan tersebut juga
mengurangi waktu peredaran pada perut,yang mempercepat usus besar
menyebabkan terjadinya kanker. Makanan yang tinggi lemak terutama lemak
hewan dari daging merah,menyebabkan sekresi asam dan bakteri anaerob,
menyebabkan timbulnya kanker didalam usus besar. Daging yang di goreng
dan di panggang juga dapat berisi zat-zat kimia yang menyebabkan kanker.
Diet dengan karbohidrat murni yang mengandung serat dalam jumlah
yang banyak dapat mengurangi waktu peredaran dalam usus besar. Beberapa
kelompok menyarankan diet yang mengadung sedikit lemak hewan dan tinggi
sayuran dan buah-buahan (e.g Mormons,seventh Day Adventists).
Faktor utama yang membahayakan terhadap kanker Colon
menyebabkan adenoma. Ada tiga type adenoma Colon: tubular, villous dan
tubulo villous (akan di bahas pada polips). Meskipun hampir besar kanker
Colon berasal dari adenoma,hanya 5% dari semua adenoma Colon menjadi
manigna,villous adenoma mempunyai potensial tinggi untuk menjadi
manigna.
Faktor yang menyebabkan adanya adenoma benigna atau manigna
tumor tidak diketahui poliposis yang bergerombol bersifat herediter yang
tersebar pada gen autosom dominan. Ini di karakteristikkan pada permulaan
adematus polip pada colon dan rektum.Resiko dari kanker pada tempat
femiliar poliposis mendekati 100 % dari orang yang berusia 20 – 30 tahun
Orang-orang yang telah mempunyai ucerative colitis atau penyakit
Crohn’s juga mempunyai resiko terhadap kanker Colon. Penambahan resiko
pada permulaan usia muda dan  tingkat yang lebih tinggi terhadap
keterlibatan colon. Resiko dari kanker Colon akan menjadi 2/3 kali lebih
besar jika anggota keluarga menderita penyakit tersebut
C. Klasifikasi
Klasifikasi kanker kolon menurut modifikasi DUKES adalah sebagai
berikut:
1. A   : Kanker hanya terbatas pada mukosa dan belum ada metastasis.
2. B1 : kanker telah meinfiltrasi lapisan muskularis mukosa
3. B2 : kanker telah menembus lapisan muskularis sampai lapisan propria.
4. C1 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening
sebanyak satu sampai empat buah
5. C2 : kanker telah mengadakan metastasis ke kelenjar getah bening lebih
dari lima buah.
6. D   : kanker telah mengadakan metastasis regional tahap lanjut dan
penyebaran yang luas dan tidak dapat di operasi lagi.
D. Stadium Klinis

STADIU
M TINGKAT PENYEBARAN
TIS Carsinoma in situ
T1 Belum mengenai otot dinding, polipoid/papiler
T2 Sudah mengenai otot dinding
T3 Semua lapis dinding terkena, penyebaran ke sekitar
T4 Sama dengan T3 dengan fistula
N Limfonodus terkena
M Ada metastasis

E. Patofisiologi
Perubahan patologi tumor terjadi ditempat yang berada dalam colon,
yaitu 26 % pada caecum dan ascending colon, 10 % pada transfersum colon,
15 % pada desending colon, 20 % pada sigmoid colon, dan 30 % pada
rectum. Karsinoma Colon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip.
Biasanya tumor ini tumbuh tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul
secara berlahan dan tampak membahayakan.Penyakit ini menyebar dalam
beberapa metode.Tumor mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada
lapisan dalam di perut,mencapai serosa dan mesenterik fat.
Tumor mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya,kemudian
meluas kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau pada
sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini langsung masuk dari tumor utama
melewati pembuluh darah pada usus besar melalui limpa,setelah sel tumor
masuk pada sistem sirkulasi,biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat yang
kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru. Tempat
metastase yang lain yaitu kelenjar adrenalin, ginjal, kulit, tulang, dan otak.
Penambahan untuk infeksi secara langsung dan menyebar melalui
limpa dan sistem sirkulasi,tumor colon juga dapat menyebar pada bagian
peritonial sebelum pembedahan tumor belum dilakukan. Penyebaran terjadi
ketika tumor dihilangkan dan sel kanker dari tumor pecah menuju ke rongga
peritonial.

F. Pathway Ca. Colon


G. Manifestasi Klinis
Gejala sangat di tentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan
fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Adanya perubahan dalam
defekasi, darah pada feses, konstipasi, perubahan dalam penampilan feses,
tenesmus, anemia dan perdarahan rectal merupakan keluhan yang umum
terjadi.
1. Kanker kolon kanan
Isi kolon berupa cairan, cenderung teteap tersamar hingga stadium
lanjut. Sedikit kecenderungan menimbulkan obstruksi, karena lumen usus
besar dan feses masih encer. Anemia akibat perdarahan sering terjadi, dan
darah bersifat samar dan hanya dapat dideteksi dengan tes Guaiak (suatu
tes sederhana yang dapat di lakukan di klinik). Mucus jarang terlihat,
karena tercampur dalam feses. Pada orang yang kurus, tumor kolon kanan
mungkin dapat teraba, tetapi jarang pada stadium awal. Penderita
mungkin mengalami perasaan tidak enak pada abdomen, dan kadang-
kadang pada epigatrium.
2. Kanker kolon kiri dan rectum
Cenderung menyebabkan perubahan defekasi sebagai akibat iritasi
dan respon refleks. Diare, nyeri kejang, dan kembung sering terjadi.
Karena lesi kolon kiri cenderung melingkar, sering timbul gangguan
obstruksi. Feses bisa kecil dan berbentuk pita. Baik mucus maupun darah
segar sering terihat pada feses. Dapat terjadi anemia karena kehilangan
darah kronik. Pertumbuhan pada sigmoid atau rectum dapat
mengenairadiks saraf, pembuluh limfe atau vena, menimbulkan gejala-
gejala pada tungkai atau perineum. Hemoroid, nyeri pinggang bawah,
keinginan defekasi atau sering berkemih dapat timbul sebagai akibat
tekanan pada alat-alat tersebut. Gejala yang mungkin dapat timbul pada
lesi rectal adalah evakuasi feses yang tidak lengkapsetelah defekasi,
konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah
H. Komplikasi
Komplikasi terjadi sehubungan dengan bertambahnya pertumbuhan
pada lokasi tumor atau melalui penyebaran metastase yang seperti perforasi
usus besar yang disebabkan peritonitis, pembentukan abses, pembentukan
fistula pada urinari bladder atau vagina. Biasanya tumor menyerang
pembuluh darah dan sekitarnya yang menyebabkan pendarahan.Tumor
tumbuh kedalam usus besar dan secara berangsur-angsur membantu usus
besar dan pada akirnya tidak bisa sama sekali. Perluasan tumor melebihi
perut dan mungkin menekan pada organ yang berada disekitanya ( Uterus,
urinary bladder,dan ureter ) dan penyebab gejala-gejala tersebut tertutupi oleh
kanker.
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi
Pemeriksaan endoskopi perlu di lakukan baik sigmoidoskopi
maupun kolonoskopi.
2. Radiologis
Pemeriksaan radiologis yang dapat di lakukan antara lain adalah
foto dada dan foto kolon (barium enema). Pemeriksaan dengan enema
barium mungkin dapat memperjelas keadaan tumor dan
mengidentifikasikan  letaknya. Tes ini menggambarkan adanya kebuntuan
pada isi perut, dimana terjadi pengurangan ukuran tumor pada lumen.
Luka yang kecil kemungkinan tidak teridentifikasi dengan tes ini. Enema
barium secara umum di lakukan setelah sigmoidoscopy dan colonoscopy.
Computer Tomografi (CT) membantu memperjelas adanya massa
dan luas penyakit. Chest X-ray dan liver scan mungkin dapat menemukan
tempat yang jauh yang sudah metastasis.
3. Histopatologi
Biopsy di gunakan untuk menegakkan diagnosis. Gambar
histopatologis karsinoma kolon adalah adenokarsinoma dan perlu
ditentukan diferensiansi sel.
4. Laboratorium
Pemeriksaan Hb penting untuk memeriksa kemungkinan pasien
mengalami perdarahan. Nilai hemoglobin dan hematocrit biasanya turun
dengan indikasi anemia. Hasil tes Gualac positif untuk accult blood pada
feces memperkuat perdarahan pada GI Tract. Pasien harus menghindari
daging, makanan yang mengandung peroksidase (tanaman lobak dan gula
bit) aspirin dan vitamin C untuk 48 jam sebelum diberikan feces
spesimen.

5. Ultrasonografi (USG)
Sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon, tetapi
digunakan untuk melihat ada tidaknya metastasis kanker ke kelenjar getah
bening  di abdomen dan hati.
F. Penatalaksanaan Medis
Bila sudah pasti karsinoma kolon, maka kemungkinan pengobatan
adalah sebagai berikut:
1. Pembedahan (operasi)
Operasi adalah penanganan yang paling efektif dan cepat untuk
tumor yang diketahui lebih awal dan masih belum metastasis , tetapi
tidak menjamin semua sel kanker telah terbuang. Oleh sebab itu dokter
bedah biasanya juga menghilangkan sebagian besar jaringan sehat yang
mengelilingi sekitar kanker.
2. Penyinaran (Radioterapi)
Terapi radiasi memakai sinar gelombang partikel berenergi tinggi
misalnya sinar X, atau sinar gamma, di fokuskan untuk merusak daerah
yang di tumbuhi tumor, merusak genetik sehingga membunuh kanker.
Terapi radiasi merusak seL-sel yang pembelahan dirinya cepat, antara lain
sel kanker, sel kulit, sel dinding lambung dan usus, sel darah.Kerusakan
sel tubuh menyebabkan lemas, perubahan kulit dan kehilangan nafsu
makan.
3. Kemotherapy
Chemotherapy memakai obat anikanker  yang kuat, dapat masuk ke
dalam sirkulasi darah, sehingga sangat bagus untuk kanker yang telah
menyebar. Obat chemotherapy ini ada kira-kira 50 jenis. Biasanya di
injeksi atau di makan, pada umumnya lebih dari satu macam obat, karena
digabungkan akan memberikan efek yang lebih bagus.
4. Kolostomi
Kolostomi merupakan tindakan pembuatan lubang (stoma) yang
dibentuk dari pengeluaran sebagian bentuk kolon (usus besar) ke dinding
abdomen (perut), stoma ini dapat bersifat sementara atau permanen.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. (1999). Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan.
Edisi 2. (terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarata.

Carpenito, Lynda Juall. (2000.). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 8.


(terjemahan). Penerbit buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Mind Map

Gangguan eleminasi fekal adalah penurunan


pada frekuensi normal defekasi yang disertai
Etiologi
Klasifikasi oleh kesulitan atau pengeluaran tidak lengkap a. Usia
a. Konstipasi  feses dan/ atau pengelaran feses yang keras, b. Diet
b. Impaksi Feses kering dan banyak. c. Asupan Cairan
c. Diare d. Aktivitas Fisik
d. Inkontinensia Feses e. Faktor Psikologis
e. Flatulen f. Kebiasaan pribadi
f. Distention GANGGUAN g. Posisi Selama Defekasi
g. Hemoroid ELIMINASI FEKAL h. Nyeri
i. Kehamilan
j. Pembedahan dan
Penatalaksanaan Anestesia
a. Pemberian cairan k. Obat-obatan
Pemeriksaan Diagnostik
b. Menolong BAB dengan menggunakan 1. Anuskopi
pispot 2. Proktosigmoidoskopi Manifestasi Klinis
c. Memberikan huknah rendah 3. Rontgen dengan kontras
d. Memberikan huknah rendah dengan 4. Pemeriksaan laboratorium 1. Nyeri atau kejang abdomen
cara memasukan cairan hangat ke feses. 2. Kadang disertai darah atau
dalam kolon desendens dengan mukus
menggunakan kanula recti melalui 3. Kadang vomitus arau nausea
anus. 4. Bila berlangsung lama dapat
e. Memberikan huknah tinggi menyebabkan terjadinya
f. Memberikan gliserin kelemahan dan kurus
g. Mengeluarkan feses dengan jari
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Defisit Perawatan Diri: Eliminasi berhubungan Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera biologis
dengan nyeri
1. NOC
1. NOC a. Tingkat Nyeri (2102)
a. Perawatan Ostomi Sendiri (1615) b. Kontrol Nyeri (1605)
2. NIC c. Tingkat Ketidaknyamanan (2109)
a. Perawatan Ostomi (0480) 2. NIC
(a) Anjurkan pasien/orang terdekat a. Manajemen Nyeri (1410)
lainnya terkait dengan penggunaan - Lakukan pengkajian nyeri (PQRST)
alat perawatan ostomi - Observasi reaksi nonverbal
(b) Bantu pasien dalam perawatan diri - Gunakan teknik komunikasi terapeutik
(c) Monitor pola eliminasi - Ajarkan terapi non farmakologi seperti
(d) Instruksikan pasien/orang terdekat teknik relaksasi dan distraksi
lainnya mengenai diet yang tepat
dan diharapkan dalam fungsi
eliminasi
PATHWAY
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M. dkk. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi
Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.

Hidayat, A. Aziz Alimul dan Uliyah, Musrifatul. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia Edisi 2-Buku 2. Jakarta: Salemba Medika.

Kozier, Barbara. 2011. Fundamental Keperawatan volume 1 edisi 7. Jakarta: EGC.

Moorhead, Sue. dkk. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: EGC.

Mubarak & Chayatin. 2008. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC.

NANDA Internasional. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2018-


2020. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Tarwoto dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai