Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PRAKTIKUM SISTEM
PROTEKSI

NAMA : Andrian Putra


NOMOR BP : 1701031026
KELAS : III B REGULER
NO JOB : 01
NAMA PERCOBAAN : Karakteristik MCB
TANGGAL PRATIKUM : 27 April 2020
TANGGAL PENYERAHAN : 30 April 2020
INSTRUKTUR : 1. Firmansyah, ST.,MT
2. Junaidi Asrul, SST.,MT

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PADANG
2020
BAB I
TUJUAN

1. Karakteristik objek yang akan dilakukan :

a. Menentukan karakteristik Kombinasi MCB :


I ∫( I N )
Trip =
,

P ∫( PN )
Trip =

b. Dapat menentukan Tipe Kombinasi MCB yang digunakan sesuai dengan


karakteristik bebannya.
c. Dapat kapasitas MCB sesuai dengan karakteristik bebannya.

2. Relevansi

Melalui percobaan / pengujian ini, MCB dapat digunakan dan bekerja sesuai
setting yang digunakan, sehingga keandalan dan keamanan sistem dapat
dipertahankan.
3. Pendataan

Pengambilan data dilakukan berdasarkan besaran-besaran yang diminta pada


karakteristik yang diinginkan, berupa Arus (I), Tegangan (V), waktu trip (T trip),
dan daya sesaat akan trip (Ptrip).
4. Solusi

Solusi yang dimaksud disini adalah selesai melakukan perobaan, maka


praktikan mampu untuk mengambilkan suatu alternatif yang tidak mengurangi
fungsi dan faedahnya, yaitu menentukan karakteristi MCB yang akan dipasang
pada system pengaman agar pada saat terjadi gangguan arus hubung singkat dan
arus beban lebih pada MCB dapat bekerja untuk melepaskan rangkaian dari
beban, sehingga system terpisah dari gangguan.
BAB II
PENDAHULUAN

2.1 Definisi
Circuit Breaker atau CB adalah suatu peralatan proteksi atau pengaman
suatu rangkaian listrik pada sistem tenaga listrik. CB digunakan untuk memutus
secara otomatis jika terjadi kelebihan arus listrik karena kelebihan beban listrik,
hubungan arus pendek (konslet), percikan api dan lain-lain, sesuai dengan
ratingnya pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. CB
digunakan untuk memutus secara manual ketika dilakukan perbaikan atau
perawatan.

Gambar 1. Simbol Circuit Breaker.

2.1.1 Fungsi dan Tujuan Circuit Breaker


Pemasangan sekering pada rangkaian elektronika dan rangkaian listrik
mempuyai fungsi dan tujuan yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi Circuit Breaker

a. Memberikan perlindungan terhadap lonjakan tegangan yang bisa


menyebabkan kerusakan pada rangkaian atau peralatan listrik.
b. Memutuskan tegangan AC yang terhubung dengan tegangan masuk utama.

2. Tujuan Circuit Breaker

a. Untuk mengamankan penghantar terhadap beban lebih


b. Untuk mencegah komponen-komponen listrik dari kerusakan akibat arus
lebih.
c. Untuk membatasi arus listrik yang mengalir melebihi batas atau kapasitas
tertentu.
d. Untuk mencegah terjadinya bahaya kebakaran akibat hubungan pendek.

2.1.2 Miniature Circuit Breaker (MCB)


MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat
elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari
arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih ini, mungkin disebabkan oleh
beberapa gejala, seperti: hubung singkat (short circuit) dan beban lebih (overload).
MCB sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan
memutus aliran arus listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang
membedakan keduanya adalah saat terjadi gangguan, MCB akan trip dan ketika
rangkaian sudah normal, MCB bisa di ON-kan lagi (reset) secara manual,
sedangkan fuse akan terputus dan tidak bisa digunakan lagi.

Gambar 2. MCB (Miniature Circuit Breaker)

2.1.3 Fungsi
Fungsi Utama Miniature Circuit Breaker (MCB) sebagai berikut.

a. Mengamankan kabel terhadap beban lebih dan arus hubung singkat. 


b. Melewatkan arus tanpa pemanasan lebih. 
c. Membuka dan menutup sebuah sirkit di bawah arus pengenal. 
2.2 Rangkaian Ekivalen

2.2.1 Prinsip Kerja MCB


Miniature Circuit Breaker (MCB) adalah salah satu macam Cirkuit Breaker
yang dilengkapi dengan pengaman bithermis (bimetal) sebagai pengaman beban
lebih dan juga dilengkapi dengan pengaman magnetis untuk arus lebih atau arus
hubung singkat. Miniatur Circuit Breaker (MCB) ini banyak digunakan untuk
mengamankan rangkaian listrik arus hubung singkat dan beban lebih.

Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan
hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan
hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).

a. Thermal Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik dengan Suhu


Tinggi)

Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui
Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
(Trip).
Gambar 4. Pemutusan Hubangan Arus dengan Suhu Tinggi

b. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan arus listrik secara Magnetik)

Ketika terjadi Hubung Singkat Rangkaian (Short Circuit) secara mendadak


ataupun Kelebihan Beban yang sangat tinggi (Heavy Overload), Magnetic
Trippping atau pemutusan hubungan arus listrik secara Magnetik akan
diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban berat,
Medan magnet pada Solenoid MCB akan menarik Latch (palang) sehingga
memutuskan kontak MCB (Trip).
Gambar 5. Pemutus Hubungan Arus Secara Listrik

Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini
menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal
Tripping dan Magneting Tripping).

2.2.2 Struktur MCB

Gambar 6. Struktur MCB


Bagian dalam MCB sebenarnya
lebih dominan bersifat mekanis
dengan fungsi switch mekanis dan
kontak penghubung/pemutus arus listrik.
Penjelasannya dari nomor- nomor dalam
gambar adalah sebagai berikut :
1. Actuator Lever atau toggle switch,
digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga menunjukkan status dari MCB,
apakah ON atau OFF.
2. Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja.
3. Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
4. Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip.
6. Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara
presisi arus trip dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual dipasaran tidak
memiliki fasilitas ini, karena tujuannya bukan untuk umum).
7. Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila
terjadi hubung singkat arus listrik.
8. Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau
pengaliran kembali arus listrik.

2.3 Rumus
Persamaan yang digunakan didalam perhitungan sebagai berikut.

I = μ x I FL
Set
....................................................................(1)

I Trip
f =
I Trip f x In
= trip
==>
Trip
In ..............................(2)
Ist = Nilai yang tertera x In....................................................(3)

Keterangan persamaan 1,2 dan 3 yaitu:


Iset = Ist = Arus settingan (A)
Itrip = Arus pada MCB saat Trip (A)
Ftrip = frekuensi (Hz)
In = arus nominal

2.4 Karakteristik
Berdasarkan waktu pemutusannya, pengaman-pengaman otomatis dapat
terbagi atas:
a.  Otomat-L (Untuk Hantaran)
Pada Otomat jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan
meningkatnya suhu hantaran. Apabila terjadi beban lebih dan suhu hantarannya
melebihi suatu nilai tertentu, elemen dwi logamnya akan memutuskan arusnya.
Kalau terjadi hubung singkat, arusnya diputuskan oleh pengaman 
elekromagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In-6 In dan arus
searah yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsug dalam waktu 0.2
detik.
b. Otomat-H (Untuk Instalasi Rumah)
Secara termis jenis ini sama dengan Otomat-L. Tetapi pengaman
elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, jika arusnya sama
dengan 2,5 In–3 In untuk arus bolak-balik atau sama dengan 4 In untuk arus
searah. Jenis Otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Pada instalasi rumah,
arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan dengan cepat. Sehingga jika
terjadi gangguan tanah, bagian-bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama
bertegangan. 
c. Otomat-G
Jenis Otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil
untuk arus bolak-balik atau arus searah, alat-alat listrik dan juga rangkaian akhir
besar untuk penerangan, misalnya penerangan pabrik. Pengaman
elektromagnetiknya berfungsi pada 8 In-11 In untuk arus bolak-balik atau pada 14
In untuk arus searah. Kontak-kontak sakelarnya dan ruang pemadam busur apinya
memiliki konstruksi khusus. Karena itu jenis Otomat ini dapat memutuskan arus
hubung singkat yang besar, yaitu hingga 1500 ampere.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan
menjadi 5 jenis ciri yaitu :
a. Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman
rangkaian semikonduktor dan  trafo-trafo yang sen- sitif terhadap tegangan. 
b. Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan
alat-alat rumah tangga.
c. Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
d. Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan. 
e. Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.
 Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B,
tipe C, dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.

a. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B
merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan
domestik.
b. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan
menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
c. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8
sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan
karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat
menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator dan kapasitor.

Karakteristik teknis dan instalasi untuk MCB sebagai berikut


a. karakteristik kurva triping (C dan K) yang berguna untuk beraneka ragam
aplikasi;

b. pembatasan energi yang dilalui (let through energy) I2(t)dt pemutus sirkit di
sisi bawah dalam peristiwa hubung pendek, untuk menghindari kerusakan
kabel dan perlengkapan;

c. pembatasan arus puncak, Ip;

d. nilai nominal arus, In;

e. kapasitas pemutusan, yang mengacu ke standar yang dibuat untuk area


aplikasi tertentu;

f. elemen tambahan (kontak bantu, kontak sinyal, pelepas undervoltage, shunt


trip, interlok mekanis, dan lain-lain);

g. siklus operasi listrik dan mekanis yang dijamin;

h. ketahanan terhadap vibrasi;


i. kecocokan kriteria kondisi lingkungan dimana pemutus sirkit ini akan
digunakan.

Gambar 7. Karakteristik MCB

Pada Name plate MCB tertera kode C6. Ini berarti In = 6 A dan tripping curve
tipe C. Tripping curve tipe C menunjukkan bahwa magnetic trip akan berkisar 5-
10 x In (jadi sekitar 30 – 60 A). Ada beberapa tripping curve untuk MCB:

a. B: trip 3 – 5 x In
b. C: trip 5 – 10 x In
c. D: trip 10 – 20 x In

2.5 Tambahan Teori


Gambar 8. Spesifikasi MCB

Arus Maksimal pada MCB sesuai ditunjukkan pada gambar adalah 60 A, dari
beberapa produsen umumnya sudah cukup jelas menampilkan kapasitas MCB
untuk mengalirkan arus listrik.
Range tegangan umumnya yang digunakan adalah 230 – 400 V.
Kapasitas Breaking maksudnya adalah nilai arus dimana jika MCB diberi arus
listrik hingga 6000 A maka MCB tidak akan rusak, sebaliknya jika arus yang
masuk ke MCB lebih dari 6000 A maka MCB akan rusak.
Kelas Energi maksudnya besaran energi yang bisa dialirkan oleh MCB dalam
satuan Joule, terdapat 3 kelas yaitu 1,2, dan 3 dimana angka 3 adalah yang terbaik.

BAB III
DAFTAR MATERIAL
Alat dan komponen yang digunakan dalam percobaan untuk pengukuran
sehingga memperoleh berupa data.

Tabel 1. Daftar Material


Nama Komponen Spesifikasi Jumlah
Power supply 220 Volt AC 1 buah
Trafo arus 220 Volt, 10 A / 10 V, 200 A 1 buah
Auto Travo 220 Volt, 10 A / 0 - 200 V, 10 A 1 buah
Amperemeter 1 – 16 A 1 buah
Stop watch 1 – 16 1 buah
Rele Kontaktor 10 A / 1 Phasa 1 buah
MCB Type G : 2 A 1 buah
Kabel Penghubung - Secukupnya

BAB IV
MCB 3 PERCOBAAN
GAMBAR RANGKAIAN

0 s/d
SI
220

13 23 33
S0

14 24 34
Volt AC

K Lampu
Gambar 9. Rangkaian Percobaan dari Job Sheet

Gambar 10. Rangkaian pada Sketch Up


A

AC

Gambar 11. Rangkaian dibua pada Microsoft Visio


BAB V
LANGKAH KERJA

5.1 Percobaan MCB

a. Rangkailah semua peralatan seperti yang tertera pada gambar diagram


rangkaian percobaan, Sekunder Auto Travo pada kedudukan 0 Volt.
b. “ON” kan Switch Power Supply AC kemudian atur kedudukan sekunder Auto
Trafo untuk mendapatkan arus yang diinginkan (lihat tabel evaluasi).
c. “OF”kan Power Supply AC hingga Bimetal MCB dingin kembali (untuk
mendapatkan karakteristik dingin).
d. “ON”kan Power Supply AC dan catat berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk Tripping Pengaman Thermis MCB.
e. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk nilai-nilai arus yang diminta dalam tabel.
f. Untuk membuat karakteristik Panas pergunakan terlebih dahulu beban yang
besarnya sama dengan besar arus nominal selama 10 menit, kemudian
laksanakan seperti langkah 2, 3 dan 4 untuk beberapa nilai, tanpa pendinginan
kembali.
g. Selesai praktek kembalikan semua alat-alat pewrcobaan ketempatnya semula.

5.2 Karakteristik MCB


a. Melakukan Percobaan Arus Beban Lebih.
b. Buat rangkaian percobaan untuk mengujian MCB 2A dan 4A. Naikan Arus
secara bertahap dengan penambahan waktu 5 menit setiap perubahan arus.
Lakukan pengukuran untuk menentukan karakteristik MCB.
BAB VI
TABULASI DATA

Tabel 2. Menentukan Karakteristik Dingin

MCB, HASIL PENGUKURAN HASIL PERHITUNGAN KETER


ANGAN
In=2 I X Arus Waktu Temperatur Temperatur Ist t T
Ampere (Amp); Nominal Awal Akhir
In=2A
(Amp.) (Amp.) (Amp.) (menit) (derj. Celc) (derj. Celc) (A) (menit) (Derj.
Cels.)
0.9 x In 2 1,8 1/0 23 31,8 1,8 0,504 8,8 -
(no-
limit)
1,2 x In 2 2,4 108 23 31,6 2,4 0,378 8,6 -

1,5 x In 2 3 90 23 30,6 3 0,3 7,6 -

1,9 X In 2 3,8 64,6 23 28 3,8 0,24 5 -

2,5 x In 2 5 35 23 27,3 5 0,18 4,3 -

3,5 X In 2 7 21,2 23 27,2 7 0,13 4,2 -

4,0 X In 2 8 12,2 23 26,9 8 0,11 3,9 -

5,0 X In 2 10 11 23 26,1 10 0,09 3,1 -

6,0 X In 2 12 7,5 23 25,6 12 0,07 2,6 -

Tabel 3. Karakteristik Panas


MCB, HASIL PENGUKURAN HASIL PERHITUNGAN KETER
ANGAN
In=2 I (Amp); X Arus Waktu Temperatur Temperatur
Awal
Ist T T
Ampere In=2A Nominal Akhir
(menit)
(Amp.) (Amp.) (Amp.) (derj. (derj. Celc) (A) (menit) (Derj.
Celc) Cels.)
0.9 x In 2 1,8 110 23 31,1 1,8 O,54 8,1 -
1,2 x In 2 2,4 108 27,2 32 2,4 0,378 4,8 -
1,5 x In 2 3 90 29 35,2 3 0,3 6,2 -
1,9 X In 2 3,8 45 29 36,8 3,8 0,24 7,8 -
2,5 x In 2 5 25 29 38,5 5 0,18 9,5 -
3,5 X In 2 7 17 28 40 7 0,13 12 -
4,0 X In 2 8 8 29 38,7 8 0,11 9,7 -
5,0 X In 2 10 7 29 41,2 10 0,09 12,2 -
6,0 X In 2 12 1 28 42,5 12 0,07 14,5 -

PERTANYAAN
a. Gambarkan karakteristik MCB dan terangkan maknanya dengan jelas dan
lengkap
b. Terangkan kegunaan MCB dan dimana banyak dipergunakan
c. Terangkan prinsip Kerja MCB
d. Apa sebabnya jika semakin besar faktor pengali semakin cepat pula waktu
yang dibutuhklan untuk tripping.
e. Mengapa semakin besar faktor pengali semakin cepat waktu trippingnya ?,
Jelaskan !
f. Mengapa pengaman magnetik tidak memerlukan waktu yang lama untuk
tripping ?, jelaskan !
g. Lakukan pengukuran secara bertahan untuk memperoleh karakteristik MCB
h. Apabila MCB ditempatkan dalam tiga tingkatan pengaman (down-stream dan
Up-stream) seperti gambar, berikan penjelasan saudara mengenai koordinasi
pengaman tersebut.
Down Stream /
Main Protection
A

Up Stream /
MCB Back up
Protection

Down Stream /
0 – 220 Vac A MCB Main Protection
Up Stream /
Back up
Protection

A
MCB

Down Stream /
Main Protection

Gambar 12. Koordinasi Pengeman

i. Buatlah kesimpulan secara lengkap.

Jawaban

a. Karakteristiknya ada pada analisa data


b. MCB dapat digunakan sebagai pembagi daya pada suatu instalasi penerangan
dan daya sekaligus berfungsi sebagai pengaman. Dikatakan sebagai pengaman
karena MCB dapat menyambung atau memutus arus yang mengalir pada emper
instalasi apabila terjadi:
a. Arus yang mengalir melebihi batas nominal MCB.
b. Terjadi arus lebih akibat beban lebih.
c. Terjadi hubung singkat pada instalasi.

MCB banyak digunakan dirumah- rumah, di emperat terutama pada panel –


panel emperat khususnya pada instalasi penerangan dan daya.

c. Prinsip MCB ada dua yaitu berdasarkan Panas dan berdasarkan Elektro
magnetik sebagai berikut.
1. Berdasarkan Muai Panas
Pada MCB terdapat plat bimetal atau perpaduan dua buah logam yang
berbeda muai panasnya. Bimetal tersebut akan melengkung bila koefisien muai
panas melebihinya, sehingga arus akan terputus.
2. Berdasarkan Elektromagnetik
Prinsip ini menggunakan coil pada MCB untuk memutuskan arus listrik.
Apabila arus yang mengalir melebihi batas kemampuan MCB, maka coil akan
terinduksi. Coil yang terinduksi tersebut menarik tuas pemutus arus listrik
sehingga arus akan terputus.
d. Jika semakin besar emper pengali dari MCB, maka akan semakin cepat MCB
melakukan tripping,
e. Semakin besar faktor pengali maka arus yang mengalir juga semakin besar
sehingga membuat tingkat waktu MCB jadi panas semakin lebih cepat yang
mengakibatkan plat bimetal dalam MCB mendapat koefisien muai panas berlebih
sehingga membuat plat bimetal melengkung yang mengakibatkan arus akan
terputus.
f. Pengaman magnetik tidak memerlukan waktu lama untuk tripnya. Karena
pengaman magnetik bekerja secara magnetik sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk induksi sangatlah cepat dibandingkan dengan prinsip panas. Sehingga
pengaman magnetik memiliki waktu yang sangat singkat/ tidak memerlukan
waktu yang lama untuk trip.
g. Pada job 1 ini tidak melakukan percobaan dikarenakan kuliah online di rumah.
h. Jika trip pada MCB 1 maka Arus tidak mengalir ke MCB 2 dan 3.
Jika trip pada MCB 2 maka arus tidak mengalir ke MCB 3 tapi MCB 1 aman
Jika trip pada MCB 3, MCB 1 dan 2 aman.
i. Selain itu, pada karakteristik panas terjadi Trip MCB lebih cepat dibandingkan
dengan karakteristik dingin. Hal ini dikarenakan pada karakteristik panas tidak
ada pergantian MCB pada saat perubahan I nominal,sehingga membuat MCB
keadaan panas tetap digunakan. Dimana bila MCB masih dalam keadaan panas,
lempengan bimetal yang terdapat pada MCB yang masih panas masih dalam
keadaan sedikit melengkung dan bila dialiri arus diatas arus nominal lagi,
lempengan bimetal tersebut hanya memerlukan waktu yang cukup lebih singkat
untuk memuai (melengkung) yang membuat MCB untuk dalam keadaan Trip.
BAB VII
ANALISIS
7.1 Analisa Rangkaian
Pada percobaan proteksi kali ini adalah melakukan untuk dapat
mengetahui karakteristik dari mini circuit breaker (MCB). Percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan sumber 1 fasa dan dua buah MCB dengan nilai
2A dan 4A yang akan dilakukan pengujian secara berurutan. Alat ukur yang
dipakai anatar lain adalah voltmeter yang berfungsi untuk mengukur dan
memvariabelkan tegangan agar tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Kemudian
dipakai juga amperemeter yang berfungsi untuk mengukur besar arus serta untuk
mengetahui nilai arus nominal pada MCB. Serta menggunakan alat pengukur suhu
untuk dapat mengetahui emperature dari MCB dan juga dibutuhkan sebuah
stopwatch yang bertujuan untuk dapat mengetahui waktu trip dari MCB
Pada percobaan ini juga menggunakan tahan geser yang nilainya dapat
divariabelkan atau dapat diatur sehingga nantinya tidak akan terjadi lonjakan arus
yang terlaku besar. Tahanan geser divariabelkan untuk dapat menghasilkan arus
beban yang diinginkan. Pengaturan nilainya juga diseimbangkan dengan
memvariabelkan. Tegangan yang diberikan pada sumber atau power supply.
Berikut adalah gambar rangkaian yang digunakan pada saat percobaan :

Gambar 13. Analisa Rangkaian


7.2 Analisa Data
Pada percobaan yang dilakukan, diambil dua data percobaan, yaitu data
karakteristik panas dan data karakteristik dingin pada MCB. Untuk karakteristik
panas, MCB akan lebih cepat dalam memutuskan rangkaian dibandingkan dengan
karakteristik dinginnya. Hal ini disebabkan karena perbedaan temperatur, diamana
semakin panas atau tinggi termperatur pada MCB yang dipakai maka semakin
cepat pula trip yang terjadi pada MCB dan arus yang mengalir pada rangkaian
melebihi arus nominalnya.
Dari kedua tabel data yang tertera di bawah, dapat dibandingkan bahwa pada
saat penggambaran data kedua yang sudah ada di job sheet, waktu trip
karakteristik dingin dan panas masih bisa dikatakan belum ada perbedaan. Tetap
pada saat data pengamatan dalam data yang ada , waktu trip karakteristik panas
lebih cepat memutuskan rangkaian ketika terjadi gangguan, yaitu hanya dala
hitungan detik saja.

a. Karakteristik Dingin
Tabel 4. Data arus terhadap waktu
Ist T
1.8 110
2.4 108
3 90
3.8 64.6
5 35
7 21.2
8 12.2
10 11
12 7.5
Karakteristik MCB
120

100

80
Waktu

60

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Arus Setting

Gambar 14. MCB Trip Karakteristik Dingin

Penjelasan gambar 11 adalah semakin besar arus nominal atau arus setting maka
semakin cepat pula MCB melakukan Trip. Warna biru (Ist) dan orange (t).

a. Karakteristik Panas
Tabel 5. Data arus terhadap waktu
Ist t
1.8 110
2.4 108
3 90
3.8 45
5 25
7 17
8 8
10 7
12 1
Karakteristik MCB
120

100

80
w
a 60 Ist
k t
t 40
u
20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ist

Gambar 15. Karakteristik Panas MCB

Sama seperti pada karakteristik panas semakin besar nilai Ist maka waktu trip
MCB semakin kecil sehingga MCB cepat trip.

7.3 Analisa Perbandingan


Tabel 2. Menentukan Karakteristik Dingin

In = rating MCB digunakan


In = 2 A
a. Ist = 0,9 x In
= 0,9 x 2
= 1,8 A
b. Ist = 1,2 x In
= 1,2 x 2
= 2,4 A
c. Ist = 1,5 x In
= 1,5 x 2
=3A
d. Ist = 1,9 x In
= 1,9 x 2
= 3,8 A
e. Ist = 2,5 x In
= 2,5 x 2
=5A
f. Ist = 3,5 x In
= 3,5 x 2
=7
g. Ist = 4,0 x In
= 4,0 x 2
=8A
h. Ist = 5,0 x In
= 5,0 x 2
= 10 A
I. Ist = 6.0 x In
= 6,0 x 2
= 12 A

Tabel 3. Karakteristik Panas


In = rating MCB digunakan
In = 2 A
a. Ist = 0,9 x In
= 0,9 x 2
= 1,8 A
b. Ist = 1,2 x In
= 1,2 x 2
= 2,4 A
c. Ist = 1,5 x In
= 1,5 x 2
=3A
d. Ist = 1,9 x In
= 1,9 x 2
= 3,8 A
e. Ist = 2,5 x In
= 2,5 x 2
=5A
f. Ist = 3,5 x In
= 3,5 x 2
=7
g. Ist = 4,0 x In
= 4,0 x 2
=8A
h. Ist = 5,0 x In
= 5,0 x 2
= 10 A
I. Ist = 6.0 x In
= 6,0 x 2
= 12 A

Tabel 2. Menentukan Karakteristik Dingin

T℃ = Selisih Suhu
= Takhir - Tawal
a. Tawal = 23℃
Takhir = 31,8℃
T℃ = Takhir - T awal
= 31,8℃ - 23℃
= 8,8℃
b. Tawal = 23℃
Takhir = 31,6℃
T℃ = Takhir - T awal
= 31,6℃ - 23℃
= 8,6℃
c. Tawal = 23℃
Takhir = 30,6℃
T℃ = Takhir - T awal
= 31,6℃ - 23℃
= 7,6℃
d. Tawal = 23℃
Takhir = 28℃
T℃ = Takhir - T awal
= 28℃ - 23℃
= 5℃
e. Tawal = 23℃
Takhir = 27,3℃
T℃ = Takhir - T awal
= 27,3℃ - 23℃
= 4,3℃
f. Tawal = 23℃
Takhir = 27,2℃
T℃ = Takhir - T awal
= 27,2℃ - 23℃
= 4,2℃
g. Tawal = 23℃
Takhir = 26,9℃
T℃ = Takhir - T awal
= 26,9℃ - 23℃
= 3,9℃
h. Tawal = 23℃
Takhir = 26,1℃
T℃ = Takhir - T awal
= 26,1℃ - 23℃
= 3,1℃
i. Tawal = 23℃
Takhir = 25,6℃
T℃ = Takhir - T awal
= 25,6℃ - 23℃
= 2,6℃
Tabel 3. Karakteristik Panas
T℃ = Selisih Suhu
= Takhir - Tawal
a. Tawal = 23℃
Takhir = 31,1℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 31,1℃ - 23℃
= 8,1℃

b. Tawal = 27,2℃
Takhir = 32℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 32℃ - 27,2℃
= 4,8℃

c. Tawal = 29℃
Takhir = 35,2℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 35,2℃ - 29℃
= 6,2℃

d. Tawal = 29℃
Takhir = 36,8℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 36,8℃ - 29℃
= 7,8℃

e. Tawal = 29℃
Takhir = 38,5℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 38,5℃ - 29℃
= 9,5℃
f. Tawal = 28℃
Takhir = 40℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 40℃ - 28℃
= 12℃

g. Tawal = 29℃
Takhir = 38,7℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 38,7℃ - 29℃
= 9,7℃

h. Tawal = 29℃
Takhir = 41,2℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 41,2℃ - 29℃
= 12,2℃

i. Tawal = 29℃
Takhir = 42,5℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 42,5℃ - 29℃
= 14,5℃
Tabel 2. Menentukan Karakteristik Dingin

Perhitungan waktu MCB trip

t = s . In ¿
S = nilai tertera
In = arus nominal
K = konstanta
Is = arus setting
Tanda titik menandakan kali

a. t = 0,9 . 2 ¿
= 0,504 menit

b. t = 1,2 . 2 ¿
= 0,378 menit

c. t = 1,5 . 2 ¿
= 0,3 menit

d. t = 1,9 . 2 ¿
= 0,24 menit

e. t =5.2¿
= 0.18 menit

f. t = 3,5 . 2 ¿
= 0.13 menit

g. t =4.2¿
= 0,11 menit

h. t =5.2¿
= 0,09 menit

i. t =6.2¿
= 0,07 menit

Tabel 3. Karakteristik Panas

a. t = 0,9 . 2 ¿
= 0,504 menit

b. t = 1,2 . 2 ¿
= 0,378 menit

c. t = 1,5 . 2 ¿
= 0,3 menit

d. t = 1,9 . 2 ¿
= 0,24 menit

e. t =5.2¿
= 0.18 menit

f. t = 3,5 . 2 ¿
= 0.13 menit

g. t =4.2¿
= 0,11 menit

h. t =5.2¿
= 0,09 menit

i. t =6.2¿
= 0,07 menit

Nilai data pengukuran sama nilai data perhitungan tidak jauh beda hanya
terdapat beberapa perbedaan.
BAB VIII
KESIMPULAN

Dari hasil praktikum pengujian MCB, maka dapat diperoleh beberapa


kesimpulan, diantaranya
a. Semakin besar arus gangguan atau arus yang dialiri pada MCB maka akan
semakin cepat waktu MCB melakukan Trip,
b. Prinsip kerja MCB terdiri atas Muai dan Elektromagnetik.
c. Semakin panas MCB yang digunakan, maka semakin cepat MCB melakukan
Trip.
d. MCB sering digunakan pada panel penerangan dan panel daya.
e. MCB karakteristik panas lebih cepat trip dibandingkan MCB karakteristik
dingin.
DAFTAR PUSTAKA

https://teknikelektronika.com
https://www.sisirkata.com
https://panduanteknisi.com/mengenal-mcb-dan-arti-kodenya.html
https://www.plcdroid.com/2018/03/mcb-circuit-breaker.html
https://sites.google.com/site/cvartindoutamaexp/home/pengertian-mcb-
miniature-circuit-breaker

Anda mungkin juga menyukai