Laporan Andrian Putra 17010301026 MCB Dan Koordinasinya
Laporan Andrian Putra 17010301026 MCB Dan Koordinasinya
PRAKTIKUM SISTEM
PROTEKSI
P ∫( PN )
Trip =
2. Relevansi
Melalui percobaan / pengujian ini, MCB dapat digunakan dan bekerja sesuai
setting yang digunakan, sehingga keandalan dan keamanan sistem dapat
dipertahankan.
3. Pendataan
2.1 Definisi
Circuit Breaker atau CB adalah suatu peralatan proteksi atau pengaman
suatu rangkaian listrik pada sistem tenaga listrik. CB digunakan untuk memutus
secara otomatis jika terjadi kelebihan arus listrik karena kelebihan beban listrik,
hubungan arus pendek (konslet), percikan api dan lain-lain, sesuai dengan
ratingnya pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal. CB
digunakan untuk memutus secara manual ketika dilakukan perbaikan atau
perawatan.
2.1.3 Fungsi
Fungsi Utama Miniature Circuit Breaker (MCB) sebagai berikut.
Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan dua cara seperti yang terlihat
pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara Magnetic Tripping (Pemutusan
hubungan arus listrik secara Magnetik) dan Thermal Tripping (Pemutusan
hubungan arus listrik secara Thermal/Suhu).
Pada saat kondisi Overload (Kelebihan Beban), Arus yang mengalir melalui
Bimetal menyebabkan suhu Bimetal itu sendiri menjadi tinggi. Suhu panas
tersebut mengakibatkan Bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak MCB
(Trip).
Gambar 4. Pemutusan Hubangan Arus dengan Suhu Tinggi
Sebagian besar MCB (Miniature Circuit Breaker) yang digunakan saat ini
menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal
Tripping dan Magneting Tripping).
2.3 Rumus
Persamaan yang digunakan didalam perhitungan sebagai berikut.
I = μ x I FL
Set
....................................................................(1)
I Trip
f =
I Trip f x In
= trip
==>
Trip
In ..............................(2)
Ist = Nilai yang tertera x In....................................................(3)
2.4 Karakteristik
Berdasarkan waktu pemutusannya, pengaman-pengaman otomatis dapat
terbagi atas:
a. Otomat-L (Untuk Hantaran)
Pada Otomat jenis ini pengaman termisnya disesuaikan dengan
meningkatnya suhu hantaran. Apabila terjadi beban lebih dan suhu hantarannya
melebihi suatu nilai tertentu, elemen dwi logamnya akan memutuskan arusnya.
Kalau terjadi hubung singkat, arusnya diputuskan oleh pengaman
elekromagnetiknya. Untuk arus bolak-balik yang sama dengan 4 In-6 In dan arus
searah yang sama dengan 8 In pemutusan arusnya berlangsug dalam waktu 0.2
detik.
b. Otomat-H (Untuk Instalasi Rumah)
Secara termis jenis ini sama dengan Otomat-L. Tetapi pengaman
elektromagnetiknya memutuskan dalam waktu 0,2 sekon, jika arusnya sama
dengan 2,5 In–3 In untuk arus bolak-balik atau sama dengan 4 In untuk arus
searah. Jenis Otomat ini digunakan untuk instalasi rumah. Pada instalasi rumah,
arus gangguan yang rendah pun harus diputuskan dengan cepat. Sehingga jika
terjadi gangguan tanah, bagian-bagian yang terbuat dari logam tidak akan lama
bertegangan.
c. Otomat-G
Jenis Otomat ini digunakan untuk mengamankan motor-motor listrik kecil
untuk arus bolak-balik atau arus searah, alat-alat listrik dan juga rangkaian akhir
besar untuk penerangan, misalnya penerangan pabrik. Pengaman
elektromagnetiknya berfungsi pada 8 In-11 In untuk arus bolak-balik atau pada 14
In untuk arus searah. Kontak-kontak sakelarnya dan ruang pemadam busur apinya
memiliki konstruksi khusus. Karena itu jenis Otomat ini dapat memutuskan arus
hubung singkat yang besar, yaitu hingga 1500 ampere.
Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan
menjadi 5 jenis ciri yaitu :
a. Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman
rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sen- sitif terhadap tegangan.
b. Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan
alat-alat rumah tangga.
c. Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.
d. Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.
e. Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan.
Menurut karakteristik Tripnya, ada tiga tipe utama dari MCB, yaitu: tipe B,
tipe C, dan tipe D yang didefinisikan dalam IEC 60898.
a. MCB Tipe B, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum atau arus nominal MCB. MCB tipe B
merupakan karateristik trip tipe standar yang biasa digunakan pada bangunan
domestik.
b. MCB Tipe C, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe ini akan
menguntungkan bila digunakan pada peralatan listrik dengan arus yang lebih
tinggi, seperti lampu, motor dan lain sebagainya.
c. MCB tipe D, adalah tipe MCB yang akan trip ketika arus beban lebih besar 8
sampai 12 kali arus nominal MCB. Karakteristik trip MCB tipe D merupakan
karakteristik trip yang biasa digunakan pada peralatan listrik yang dapat
menghasilkan lonjakan arus kuat seperti, transformator dan kapasitor.
b. pembatasan energi yang dilalui (let through energy) I2(t)dt pemutus sirkit di
sisi bawah dalam peristiwa hubung pendek, untuk menghindari kerusakan
kabel dan perlengkapan;
Pada Name plate MCB tertera kode C6. Ini berarti In = 6 A dan tripping curve
tipe C. Tripping curve tipe C menunjukkan bahwa magnetic trip akan berkisar 5-
10 x In (jadi sekitar 30 – 60 A). Ada beberapa tripping curve untuk MCB:
a. B: trip 3 – 5 x In
b. C: trip 5 – 10 x In
c. D: trip 10 – 20 x In
Arus Maksimal pada MCB sesuai ditunjukkan pada gambar adalah 60 A, dari
beberapa produsen umumnya sudah cukup jelas menampilkan kapasitas MCB
untuk mengalirkan arus listrik.
Range tegangan umumnya yang digunakan adalah 230 – 400 V.
Kapasitas Breaking maksudnya adalah nilai arus dimana jika MCB diberi arus
listrik hingga 6000 A maka MCB tidak akan rusak, sebaliknya jika arus yang
masuk ke MCB lebih dari 6000 A maka MCB akan rusak.
Kelas Energi maksudnya besaran energi yang bisa dialirkan oleh MCB dalam
satuan Joule, terdapat 3 kelas yaitu 1,2, dan 3 dimana angka 3 adalah yang terbaik.
BAB III
DAFTAR MATERIAL
Alat dan komponen yang digunakan dalam percobaan untuk pengukuran
sehingga memperoleh berupa data.
BAB IV
MCB 3 PERCOBAAN
GAMBAR RANGKAIAN
0 s/d
SI
220
13 23 33
S0
14 24 34
Volt AC
K Lampu
Gambar 9. Rangkaian Percobaan dari Job Sheet
AC
PERTANYAAN
a. Gambarkan karakteristik MCB dan terangkan maknanya dengan jelas dan
lengkap
b. Terangkan kegunaan MCB dan dimana banyak dipergunakan
c. Terangkan prinsip Kerja MCB
d. Apa sebabnya jika semakin besar faktor pengali semakin cepat pula waktu
yang dibutuhklan untuk tripping.
e. Mengapa semakin besar faktor pengali semakin cepat waktu trippingnya ?,
Jelaskan !
f. Mengapa pengaman magnetik tidak memerlukan waktu yang lama untuk
tripping ?, jelaskan !
g. Lakukan pengukuran secara bertahan untuk memperoleh karakteristik MCB
h. Apabila MCB ditempatkan dalam tiga tingkatan pengaman (down-stream dan
Up-stream) seperti gambar, berikan penjelasan saudara mengenai koordinasi
pengaman tersebut.
Down Stream /
Main Protection
A
Up Stream /
MCB Back up
Protection
Down Stream /
0 – 220 Vac A MCB Main Protection
Up Stream /
Back up
Protection
A
MCB
Down Stream /
Main Protection
Jawaban
c. Prinsip MCB ada dua yaitu berdasarkan Panas dan berdasarkan Elektro
magnetik sebagai berikut.
1. Berdasarkan Muai Panas
Pada MCB terdapat plat bimetal atau perpaduan dua buah logam yang
berbeda muai panasnya. Bimetal tersebut akan melengkung bila koefisien muai
panas melebihinya, sehingga arus akan terputus.
2. Berdasarkan Elektromagnetik
Prinsip ini menggunakan coil pada MCB untuk memutuskan arus listrik.
Apabila arus yang mengalir melebihi batas kemampuan MCB, maka coil akan
terinduksi. Coil yang terinduksi tersebut menarik tuas pemutus arus listrik
sehingga arus akan terputus.
d. Jika semakin besar emper pengali dari MCB, maka akan semakin cepat MCB
melakukan tripping,
e. Semakin besar faktor pengali maka arus yang mengalir juga semakin besar
sehingga membuat tingkat waktu MCB jadi panas semakin lebih cepat yang
mengakibatkan plat bimetal dalam MCB mendapat koefisien muai panas berlebih
sehingga membuat plat bimetal melengkung yang mengakibatkan arus akan
terputus.
f. Pengaman magnetik tidak memerlukan waktu lama untuk tripnya. Karena
pengaman magnetik bekerja secara magnetik sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk induksi sangatlah cepat dibandingkan dengan prinsip panas. Sehingga
pengaman magnetik memiliki waktu yang sangat singkat/ tidak memerlukan
waktu yang lama untuk trip.
g. Pada job 1 ini tidak melakukan percobaan dikarenakan kuliah online di rumah.
h. Jika trip pada MCB 1 maka Arus tidak mengalir ke MCB 2 dan 3.
Jika trip pada MCB 2 maka arus tidak mengalir ke MCB 3 tapi MCB 1 aman
Jika trip pada MCB 3, MCB 1 dan 2 aman.
i. Selain itu, pada karakteristik panas terjadi Trip MCB lebih cepat dibandingkan
dengan karakteristik dingin. Hal ini dikarenakan pada karakteristik panas tidak
ada pergantian MCB pada saat perubahan I nominal,sehingga membuat MCB
keadaan panas tetap digunakan. Dimana bila MCB masih dalam keadaan panas,
lempengan bimetal yang terdapat pada MCB yang masih panas masih dalam
keadaan sedikit melengkung dan bila dialiri arus diatas arus nominal lagi,
lempengan bimetal tersebut hanya memerlukan waktu yang cukup lebih singkat
untuk memuai (melengkung) yang membuat MCB untuk dalam keadaan Trip.
BAB VII
ANALISIS
7.1 Analisa Rangkaian
Pada percobaan proteksi kali ini adalah melakukan untuk dapat
mengetahui karakteristik dari mini circuit breaker (MCB). Percobaan ini
dilakukan dengan menggunakan sumber 1 fasa dan dua buah MCB dengan nilai
2A dan 4A yang akan dilakukan pengujian secara berurutan. Alat ukur yang
dipakai anatar lain adalah voltmeter yang berfungsi untuk mengukur dan
memvariabelkan tegangan agar tidak terlalu besar maupun terlalu kecil. Kemudian
dipakai juga amperemeter yang berfungsi untuk mengukur besar arus serta untuk
mengetahui nilai arus nominal pada MCB. Serta menggunakan alat pengukur suhu
untuk dapat mengetahui emperature dari MCB dan juga dibutuhkan sebuah
stopwatch yang bertujuan untuk dapat mengetahui waktu trip dari MCB
Pada percobaan ini juga menggunakan tahan geser yang nilainya dapat
divariabelkan atau dapat diatur sehingga nantinya tidak akan terjadi lonjakan arus
yang terlaku besar. Tahanan geser divariabelkan untuk dapat menghasilkan arus
beban yang diinginkan. Pengaturan nilainya juga diseimbangkan dengan
memvariabelkan. Tegangan yang diberikan pada sumber atau power supply.
Berikut adalah gambar rangkaian yang digunakan pada saat percobaan :
a. Karakteristik Dingin
Tabel 4. Data arus terhadap waktu
Ist T
1.8 110
2.4 108
3 90
3.8 64.6
5 35
7 21.2
8 12.2
10 11
12 7.5
Karakteristik MCB
120
100
80
Waktu
60
40
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Arus Setting
Penjelasan gambar 11 adalah semakin besar arus nominal atau arus setting maka
semakin cepat pula MCB melakukan Trip. Warna biru (Ist) dan orange (t).
a. Karakteristik Panas
Tabel 5. Data arus terhadap waktu
Ist t
1.8 110
2.4 108
3 90
3.8 45
5 25
7 17
8 8
10 7
12 1
Karakteristik MCB
120
100
80
w
a 60 Ist
k t
t 40
u
20
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ist
Sama seperti pada karakteristik panas semakin besar nilai Ist maka waktu trip
MCB semakin kecil sehingga MCB cepat trip.
T℃ = Selisih Suhu
= Takhir - Tawal
a. Tawal = 23℃
Takhir = 31,8℃
T℃ = Takhir - T awal
= 31,8℃ - 23℃
= 8,8℃
b. Tawal = 23℃
Takhir = 31,6℃
T℃ = Takhir - T awal
= 31,6℃ - 23℃
= 8,6℃
c. Tawal = 23℃
Takhir = 30,6℃
T℃ = Takhir - T awal
= 31,6℃ - 23℃
= 7,6℃
d. Tawal = 23℃
Takhir = 28℃
T℃ = Takhir - T awal
= 28℃ - 23℃
= 5℃
e. Tawal = 23℃
Takhir = 27,3℃
T℃ = Takhir - T awal
= 27,3℃ - 23℃
= 4,3℃
f. Tawal = 23℃
Takhir = 27,2℃
T℃ = Takhir - T awal
= 27,2℃ - 23℃
= 4,2℃
g. Tawal = 23℃
Takhir = 26,9℃
T℃ = Takhir - T awal
= 26,9℃ - 23℃
= 3,9℃
h. Tawal = 23℃
Takhir = 26,1℃
T℃ = Takhir - T awal
= 26,1℃ - 23℃
= 3,1℃
i. Tawal = 23℃
Takhir = 25,6℃
T℃ = Takhir - T awal
= 25,6℃ - 23℃
= 2,6℃
Tabel 3. Karakteristik Panas
T℃ = Selisih Suhu
= Takhir - Tawal
a. Tawal = 23℃
Takhir = 31,1℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 31,1℃ - 23℃
= 8,1℃
b. Tawal = 27,2℃
Takhir = 32℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 32℃ - 27,2℃
= 4,8℃
c. Tawal = 29℃
Takhir = 35,2℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 35,2℃ - 29℃
= 6,2℃
d. Tawal = 29℃
Takhir = 36,8℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 36,8℃ - 29℃
= 7,8℃
e. Tawal = 29℃
Takhir = 38,5℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 38,5℃ - 29℃
= 9,5℃
f. Tawal = 28℃
Takhir = 40℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 40℃ - 28℃
= 12℃
g. Tawal = 29℃
Takhir = 38,7℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 38,7℃ - 29℃
= 9,7℃
h. Tawal = 29℃
Takhir = 41,2℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 41,2℃ - 29℃
= 12,2℃
i. Tawal = 29℃
Takhir = 42,5℃
T℃ = Takhir - Tawal
= 42,5℃ - 29℃
= 14,5℃
Tabel 2. Menentukan Karakteristik Dingin
t = s . In ¿
S = nilai tertera
In = arus nominal
K = konstanta
Is = arus setting
Tanda titik menandakan kali
a. t = 0,9 . 2 ¿
= 0,504 menit
b. t = 1,2 . 2 ¿
= 0,378 menit
c. t = 1,5 . 2 ¿
= 0,3 menit
d. t = 1,9 . 2 ¿
= 0,24 menit
e. t =5.2¿
= 0.18 menit
f. t = 3,5 . 2 ¿
= 0.13 menit
g. t =4.2¿
= 0,11 menit
h. t =5.2¿
= 0,09 menit
i. t =6.2¿
= 0,07 menit
a. t = 0,9 . 2 ¿
= 0,504 menit
b. t = 1,2 . 2 ¿
= 0,378 menit
c. t = 1,5 . 2 ¿
= 0,3 menit
d. t = 1,9 . 2 ¿
= 0,24 menit
e. t =5.2¿
= 0.18 menit
f. t = 3,5 . 2 ¿
= 0.13 menit
g. t =4.2¿
= 0,11 menit
h. t =5.2¿
= 0,09 menit
i. t =6.2¿
= 0,07 menit
Nilai data pengukuran sama nilai data perhitungan tidak jauh beda hanya
terdapat beberapa perbedaan.
BAB VIII
KESIMPULAN
https://teknikelektronika.com
https://www.sisirkata.com
https://panduanteknisi.com/mengenal-mcb-dan-arti-kodenya.html
https://www.plcdroid.com/2018/03/mcb-circuit-breaker.html
https://sites.google.com/site/cvartindoutamaexp/home/pengertian-mcb-
miniature-circuit-breaker