Bakteri Pada Ibu Hamil
Bakteri Pada Ibu Hamil
Infeksi maternal:
• Tersering : endometritis ( 1- 85%)
• Infeksi saluran kencing nosokomial pasca
Seksio Cesaria (12%)
• Infeksi episiotomi (<5%)
• Pneumonia nosokomial pasca Seksio Cesaria
(3%)
• Septikemia pasca Seksio Cesaria (2%)
• Mastitis pasca persalinan menyusui (<3%)
STD?
infeksi yang dapat ditularkan melalui kontak seksual
dengan orang yang terinfeksi atau infeksi menular
seksual (IMS/STI)
Lactobacilli
Produce
Lactic acid H2O2
production↑
Wanita Laki-laki
Tanda-tanda: Tanda-tanda:
• Keluar cairan abnormal dari vagina • Keluar cairan dari penis
• Sensasi terbakar saat berkemih • Sensasi terbakar saat berkemih
• Sakit & bengkak di salah satu atau
Dapat mengakibatkan: kedua skrotum (less common)
• Pelvic Inflammatory Disease(PID)
• sakit di bagian abdominal & pelvis Dapat mengakibatkan:
yang lama • Infeksi menyebar ke tuba fallopii
• Sulit hamil melalui sperma
• Kehamilan etopik atau prematur • Demam
• Kebutaan pada bayi yang dilahirkan • Ketidakmampuan untuk memiliki
(trakhoma kronik) anak (jarang)
• epididymitis atau urethritis
Chlamydia.....
Chlamydia.... Konsekuwensi
jika tidak diobati
Chlamydia.... Konsekuwensi jika tidak diobati
Chancre of Anus
Syphilis sekunder
Rash:
• Dapat berkembang disemua bagian tubuh
• Biasanya kasar, titik-titik merah atau coklat
kemerahan pada telapak tangan dan atau kaki
• Tidak gatal
• Umumnya muncul 4 minggu setelah chancre hilang
• Dapat sembuh tanpa pengobatan, tetapi infeksinya
akan berkembang ke sifilis lanjutan
Syphilis sekunder...
Allopecia
serpiginous gummata
pada lengan Ulcerating gumma
Ariyani Kiranasari, Dept.
03/12/2016
Mikrobiologi FKUI
Neurosyphilis
Biasanya terjadi selama sifilis terlambat tetapi dapat terjadi
kapan saja selama infeksi
gejala:
kesulitan mengkoordinasikan gerakan otot
Kelumpuhan
Mati rasa
Kebutaan
Demensia (gangguan mental)
Kerusakan organ internal
Bisa mengakibatkan kematian
Tipe:
• Cardiovascular syphilis
• Late benign syphilis
Late (Tertiary)syphilis...
Dapat menyebabkan :
Persalinan Prematur
Amnionitis
• Gambaran klinis
• Biasanya gejala muncul pada hari 0 atau hari 1
kehidupan
• gangguan pernapasan, apnea, tanda-tanda sepsis
• gejala yang paling umum Bakteremia (± 80% kasus)
• Pneumonia dan meningitis kurang
Late-onset GBS Disease..
• demam; disertai tangan dan kaki terasa dingin, dan
atau diare
• Sedikit atau menolak makan dan atau muntah;
• Hilang kesadaran;
• Menjerit atau mengerang atau merintih;
• Tidak suka bisa tersentuh
• Sulit bergerak
• Nafas tersengal
• Tidak tahan terhadap cahaya
• Kulit pucat dan atau dengan bercak
Ariyani Kiranasari, Dept.
03/12/2016
Mikrobiologi FKUI
Photo courtesy of Dr. Carol Baker Baylor College of Medicine, Houston, TX
GBS Maternal kolonisasi...
Carriers GBS
10% - 30% perempuan dan bukan perokok memiliki
proporsi yang lebih tinggi
Patogen :
Trichomoniasis (15%-20%)
Bacterial vaginosis (40%-45%)
Vulvovaginal candidiasis (20%-25%)
Ariyani Kiranasari, Dept.
03/12/2016
Mikrobiologi FKUI
Kondisi Vaginal ....
vagina merupakan ekosistem dinamik bakteria
dengan 109 CFU
Cairan vagina normal : jernih hingga putih, tidak
berbau, dan tinggi viskositasnya
Laktobasilus merupakan flora normal yang
mendominasi vagina
Keasaman lingkungan/pH 3.8-4.2) berfungsi
menghambat pertumbuhan bakteri patogen
beberapa lactobacilli memproduksi katalasa/H2O2,
berfunsi sebagai mikrosid
54
Diagnosis of Vaginitis...
Riwayat pasien
Gambaran inspeksi internal/eksternal
genitalia
Penampilan cairan yang keluar dari vagina
Koleksi spesimen
Preparasi dan pemeriksaan preparat
55
Perbedaan Vaginitis
Normal Trichomoniasis Candidiasis Bacterial Vaginosis
pH Vagina 3.8 - 4.2 > 4.5 umumnya < 4.5 > 4.5
Faktor Penyebab
ketidakseimbangan: belum
diketahui secara pasti
Vaginal douching
hubungan sexual yang sering
Ariyani Kiranasari, Dept.
03/12/2016
Mikrobiologi FKUI
Bacterial vaginosis
59
Nugent’s Criteria
Gardnerella and
TABLE Bacteroides
Nugent’s Criteria Lactobacillus spp. Curved gram-
Score morphotypes morphotypes variable rods
0 4+ 0 0
1 3+ 1+ 1+ or 2+
2 2+ 2+ 3+ or 4+
3 1+ 3+
4 0 4+
1+, <1 morphotype present; 2+, 1 to 4 morphotypes present; 3+, 5 to 30
morphotypes present; 4+, >30 morphotypes present. The diagnosis of
bacterial vaginosis is present with a score of 7 or greater. From Nugent
1991.1
60
Bacterial vaginosis
Pengobatan :
0 Wanita tidak hamil, bacterial vaginosis(+), tidak timbul
gejala: biasanya tidak diobati
0 Wanita dengan gejala harus diobati setiap hari ( 1 mgg):
antibiotik metronidazole atau clindamycin (pil/gel/krem
yang dimasukkan ke dalam vagina)
0 Wanita hamil dengan gejala harus diobati
0 Wanita hamil; tanpa gejala tetapi berisiko tingi harus
diobati jika hasil uji BV positif
0 jika selama pengobatan tidak memberikan respon, maka
pengobatan terhadap pasangan prianya sangat membantu
Ariyani Kiranasari, Dept.
03/12/2016
Mikrobiologi FKUI
Bacterial vaginosis
Komplikasi :
Pada pasien pelvic inflammatory disease (PID) dengan
Bacterial vaginosis (BV) akan terjadi:
Infertilitas
Terjadi peningkatan pada tuba menyebabkan;
kelahiran prematur, pecahnya dinding ketuban,
infeksi cairan amniotik dan berat bayi kurang
Yeast
Trichomonas*
buds
Trichomonas*
Squamous
PMN epithelial
cells
• epidemiologi • Transmisi
• Menginfeksi wanita • Candida species
selama hidupnya merupakan flora normal
kulit dan vagina dan
• Penyebab utama: tidak bertanggung
C. albicans (85%-90%) jawab menyebabkan
infeksi STD
• Penyebab infeksi
penyerta pada vaginitis
71
Diagnosis Vulvovaginal Candidiosis..c
Yeast
buds
PMNs
73
Source: Seattle STD/HIV Prevention Training Center at the University of Washington
Diagnosis Vulvovaginal Candidiosis..
Yeast
pseudohyphae
74
Source: Seattle STD/HIV Prevention Training Center at the University of Washington
Diagnosis Vulvovaginal Candidiosis..
Lysed
squamous
Masses of yeast epithelial cell
Yeast Pseudohyphae pseudohyphae
75
Source: Seattle STD/HIV Prevention Training Center at the University of Washington
Vulvovaginal Candidiosis
• Complicated VVC Recurrent Complicated VVC Treatment
(RVVC) • Recurrent VVC (RVVC)
• Empat atau lebih • 7-14 hari dengan terapi topikal atau
episod/tahun • 150 mg dosis oral fluconozole ulangi
• Severe 3 hari setelahnya
• Edema • Severe VVC
• Excoriation/fissure formation • 7-14 hari dengan terapi topikal atau
• Non-albicans candidiasis • 150 mg dosis oral fluconozole ulangi
dalam 72 jam
• Pasien dengan penurunan sistem
imun • Non-albicans
• Kehamilan • Pengobatan optimal belum diketahui
• 7-14 hari terapi non-fluconozole
• 600 mg asam borat dalam vaginal
kapsul gelatin , satu kali perhari
selama 14 hari
• Pasien dengan penurunan sistem imun
03/12/2016 • 7-14 hari dengan terapi topikal
Ariyani Kiranasari, Dept.
03/12/2016
Mikrobiologi FKUI