Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PKL

ANALISIS ASPEK USAHA PADA PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN DI


TOKO

OP YADNYA

DOSEN PEMBIMBING :

DR. I MADE ASTRAMA,SE,MM.

OLEH :

NAMA : I DEWA GEDE AGUNG OKA DALEM MURDANA

NIM : 1702012765

KELAS : V C MANAJEMEN PAGI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HINDU INDONESIA
2020/2021

1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PKL TAHUN 2021

Laporan PKL ini telah disetujui oleh dosen pembimbing pada

Rabu , 3 Februari 2021

Kaprodi, Dosen pembimbing PKL,

I Wayan Suartina,SE,MM. Dr. I Made Astrama,SE,MM.


NIP/NIK.09661023 NIP/NIK. 11.61.1.070

2
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
PKL ini tepat pada waktunya.
Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan “LAPORAN PKL
TENTANG ANALISIS ASPEK USAHA PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN DI
TOKO OP YADNYA ”, khususnya pada teman-teman atas perhatian, dedikasi,
arahan serta motifasinya sehingga laporan ini selesai tanpa ada hambatan.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki


penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih
dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran yang membangun agar laporan ini bermanfaat bagi yang
membutuhkan.

Denpasar, 1 Februari 2021

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..............................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................3

C. Tujuan Penelitian...................................................................................3

D. Manfaat Penelitian.................................................................................3

BAB II ASPEK UMUM...................................................................................4

A. Profil Unit Usaha...................................................................................4

B. Struktur Organisasi................................................................................5

BAB III ASPEK PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN.......................7

A. Tujuan Pemasaran..................................................................................7

B. Segmentasi, Targeting dan Positioning.................................................7

C. Permintaan.............................................................................................8

D. Penawaran..............................................................................................8

4
E. Program Pemasaran................................................................................9

BAB IV ANALISIS SWOT.............................................................................11

A. Analisis SWOT......................................................................................11

B. Faktor- Faktor dalam Analisis SWOT...................................................11

C. Matriks SWOT pada Op. Yadnya.........................................................13

D. Analisis SWOT OP. Yadnya................................................................14

BAB V ASPEK KEUANGAN.........................................................................20

A. Kebutuhan Dana Investasi.....................................................................20

B. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana.............................................20

C. Proyeksi Keuangan................................................................................21

BAB VI PENUTUP..........................................................................................22

A. Kesimpulan............................................................................................22

B. Saran......................................................................................................22

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1

Struktur Organisasi Op. Yadnya..............................................................5

Tabel 2

Format SWOT……………......................................................................13

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tampak Samping Op.Yadnya.......................................................12

Gambar 1.2 Tampak Depan Op. Yadnya...........................................................13

Gambar 1.3 Tempat kasir Op. Yadnya…………….…………………………..15

Gambar 1.4 tempat catatan penjualan harian Op. Yadnya……………. ……17

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Sekarang ini
kita dituntut untuk dapat mengembangkan usaha, supaya usaha kita dapat maju dan
besar serta menjdi pengusaha yang sukses. Definisi pengembangan usaha itu sendiri
adalah terdiri dari sejumlah tugas dan proses yang pada umumnya bertujuan untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan peluang pertumbuhan.

Dalam kenyataannya untuk mengembangkan usaha yang pada awalnya dimulai


dari nol besar atau baru memulai usaha sangatlah sulit. Banyak hambatan-hambatan
yang dihadapi seperti kekurangan modal,tenaga kerja yang ahli atau terampil, kinerja
keuangan usaha yang buruk, dan sebaginya. Tetapi hambatan-hambatan itu semua
dapat diatasi dengan cara mengembangkan dan menerapkan strategi pengembangan
usaha yang baik.

Pengembangan usaha bukan saja dibarengi dengan modal yang banyak atau
tenaga kerja yang terampil, tetapi juga harus di barengi dengan niat dari diri kita
sendiri. Dengan niat yang sungguh-sungguh kita bisa mengembangkan usaha kita
menjadi lebih besar. Jika tidak mengembangkan usaha dengan sungguh-sungguh
maka sebaliknya usaha kita akan bangkrut. Cara lain yang harus dilakukan untuk
dapat mengembangkan usaha dengan baik adalah dengan memberikan pendidikan
meningkatkan keahlian kepada

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang lebih
kepada pengusaha terhadap pengembangan usaha yang baik. Dan perlu di ingat
bahwa pengembangan usaha itu merupakan bagian dari perencanaan pemasaran

8
(marketing plan) oleh karena itu setiap pengusaha baik pengusaha kecil mupun besar
harus mampu membuat marketing plan terlebih dahulu sebelum mengembangkan
usahanya.

Pengembangan usaha yang baik itu dimulai dari diri kita sendiri walaupun
banyak menghadapi kendala-kendala dalam dunia usaha. Dan faktor modal bukanlah
menjadi hal yang terpenting dan mengembangkan usaha tetapi strategi bagaimana
kita sebagai pengusaha dapat mengembangkan usaha dengan baik. Sehigga usaha kita
dapat bertahan lama dan tidak bangkrut dengan demikian pengembangan usaha yang
baik tidak lepas dari masukan atau informasi-informasi yang sifatnya membangun
untuk pengusaha.

Ukuran keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi pengembangannya


adalah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan
yang menerima produk maka semakin puas dan ini berarti startegi yang di jalankan
cukup berhasil. Sehingga dengan keberhasilan strategi yang dicapai maka memiliki
peluang untuk meningkatkan pendapatan (laba) usaha. Pendapatan merupakan suatu
yang sangat penting dalam setiap perusahan. Tanpa ada pendapatan mustahil dia
dapat penghasilan.

Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktifitas perusahaan yang


biasa di kenal atau di sebut penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, dividen, royality
dan sewa. Pendapatan adalah unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan
ataupun suatu lembaga keuangan karena pendapatan akan dapat menentukan maju
mundurnya suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus semaksimal mungkin
untuk mendapatkan pendapatan yang di harapkan dengan menggunakan segala
sumber yang ada dalam perusahaan maupun lembaga keuangan seefesien mungkin.

Untuk mendapatkan keuntungan yang meningkat sebuah usaha harus paham


bagaimana keunggulan, kelemahan, kesempatan serta tantangan dari usahanya
sehingga mengerti langkah mana usahanya untuk beranjak. Seperti OP.YADNYA
yang bergerak dibidang minimarket. Bidang minimarket yang menawarkan berbagai

9
produk kebutuhan sehari-hari yang menawarkan keuntungan yang stagnan. Namun
setiap usaha harus selalu mencoba berkembang, maka dari itu tercetuslah ide selama
dilaksanakannya PKL di OP. Yadnya untuk menganalisis aspek – aspek usaha yang
pada OP. Yadnya.

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana kebijakan bisnis OP. Yadnya?


b) Bagaimana aspek – aspek usaha/ bisnis OP. Yadnya?
c) Bagaimana analisis SWOT (STRENGTHS, WEAKNESS,
OPPORTUNITIES, THREATS) pada OP. Yadnya ?

1.3 Tujuan Penulisan

a) Untuk menganalisis kebijakan bisnis OP. Yadnya.


b) Untuk menganalisis aspek usaha/Bisnis pada OP. Yadnya.
c) Untuk menganalisis SWOT (STRENGTHS, WEAKNESS,
OPPORTUNITIES, THREATS) pada OP. Yadnya

1.4 Manfaat Penulisan

a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu pengetahuan baru


bagi OP. Yandya terhadap kegiatan ekonomi.
b) Memberi masukan bagi penentu kebijakan, dalam hal ini adalah OP.
Yadnya untuk menetapkan strategi selanjutnya.

10
BAB II
ASPEK UMUM

2.1 Profil Unit Usaha

Op. Yadnya merupakan usaha mikro kecil menengah yang bergerak pada
kebutuhan pokok sehari-hari. UMKM yang berfokus pada minimarket yang
menyediakan kebutuhan kelontong sehari-hari, seperti sembako, kebutuhan rumah
, dapur, juga tersedia perlengkapan upakara, dan alat – alat untuk kebutuhan
tanaman dan perkebunan.

Usaha yang telah berdiri dari tahun 2018 , awalnya hanya berupa toko
kecil rumahan yang menyediakan kebutuhan pokok. Toko yang didirikan oleh
Pak Ari wibisana pada awalnya hanya menjual kebutuhan pokok saja. Lambat
laun bisnis mulai berkembang hingga menjadi Op. Yadnya menjadi toko yang
bersistem minimarket.

Op. Yadnya juga menyediakan kebutuhan sarana upacara keagamaan


sehingga membuat toko laris karena menyediakan kebutuhan yang diperlukan
bagi masyarakat sekitar toko, selain itu juga menyediakan laundry bagi
masyarakat yang membutuhkan servis laundry.

Op. Yadnya selain menyediakan kebutuhan pokok juga menyediakan


kebutuhan perlengkapan tanaman bagi kebutuhan masyarakat penghoby tanaman
dan berkebun. perlengkapan yang berupa beraneka ragam pot tanaman hias,
polybag, wadah air, ember berbagai ukuran, semprotan tanaman, dan pupuk
organik.

11
Gambar 1.1 Tampak Samping Op. Yadnya

Op. Yadnya didirikan oleh Bapak Ari wibisana pada 2018 bertempat
di Jl. Dr.Ir. Soekarno, Taman Bali, Kec. Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80614.
Telah mengalami pasang surut dunia usaha yang bergerak dibidang ritel
pertokoan. Untuk bertahan dalam dunia usaha diperlukan sebuah inovasi.

Inovasi yang dilakukan seperti mengikuti tren kebutuhan dari


masyarakat. Seperti menyediakan kebutuhan tanaman dan peralatan menanam
ditengah eksis kembali tanaman hias di masa pandemi. Op. Yadnya membaca
kesempatan itu dan menyediakan keperluannya untuk mencari keuntungan.

2.2 Struktur Organisasi

Pemilik Toko

Kasir Pegawai Pemasaran

Tabel 1.1 Struktur Organisasi Op. Yadnya

12
Gambar 1.2 Tampak Depan Op. Yadnya

Tugas-tugas dalam struktur organisasi

- Pemilik Toko bertugas sebagai pemimpin dan juga sebagai pengatur


jalannya aktivitas toko, seperti penjualan , pembelian barang serta distribusi
barang kepada pengecer.
- Kasir bertugas sebagai pencatat pembelian dari pelanggan ,
memastikan transaksi sesuai dan memberikan pelayanan kepada pelanggan
- Pegawai bertugas sebagai pemberi layanan bagi pelanggan yang ingin
melihat barang dan membantu saat pembeli membutuhkan seperti
mengambilkan barang yang sulit dijangkau
- Pemasaran bertugas memasarkan barang yang ada di Toko kepada
calon pelanggan baik menggunakan offline atau metode online.

13
BAB III

ASPEK PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN

3.1 Tujuan Pemasaran

Setiap badan usaha atau perusahaan, baik yang mencari laba maupun

nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa bersifat jangka

pendek dan juga tujuan jangka panjang. Adapun tujuan umum dari pemasaran

adalah sebagai berikut:

a) Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan dan


merangsang

konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang

ditawarkan.

b) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang

diinginkan konsumen. Konsumen yang puas akan menjadi ujung tombak

pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada

konsumen lain melalui ceritanya.

c) Memaksimumkan pilihan ragam produk sehingga konsumen memiliki

beragam pilihan produk.

3.2 Segmentasi, Targeting dan Positioning

 Segmentasi Yang menjadi segmen dari usaha toko ritel Op. Yadnya
adalah segmen menengah ke bawah dan wisatawan
 Targeting Yang menjadi target market adalah Ibu rumah tangga,
wisatawan, dan pemuda.

14
 Positioning Op. Yadnya ingin menciptakan image atau citra usaha di
benak konsumen sebagai Toko minimarket, menjual produk berkualitas
dengan harga yang pas.

Gambar 1.3 Tempat kasir Op. Yadnya

3.3 Permintaan

a. Perkembangan permintaan saat ini, kalau kita cermati, permintaan akan


kebutuhan pokok semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan pentingnya kebutuhan pokok dan oleh-oleh untuk wisatawan.

b. Prospek permintaan di masa yang akan dating dengan membanjirnya


berbagai macam produk makanan dan minuman yang serba instan dimasyarakat.
Terlebih ketika sekarang sedang ada trend minuman kaleng dan kebutuhan barang
instan.

Kebutuhan bahan pokok meningkat saat pandemi saat ini. Dimana para
konsumen lebih mengamankan kebutuhan pokok dibanding kebutuhan lainnya.
Kebutuhan pokok yang lebih diutamakan untuk bertahan disaat pandemi. Kebutuhan
yang diutamakan dibanding kebutuhan yang lain.

15
Kebutuhan yang bersifat natural dan menjaga kesehatan lebih banyak
permintaan dibanding dengan produk yang lain. Seperti kebutuhan pokok dan
upakara juga akan mengalami kenaikan jika kondisi pandemi mulai reda. Saat
pandemi mulai reda pariwisata akan naik dan kebutuhan pokok dan permintaan akan
meningkat kembali.

3.4 Penawaran

a. Perkembangan penawaran saat ini

Perkembangan penawaran disektor usaha ritel toko pada saat ini memang
relative masih biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum
dibidik dan dikelola secara serius. Oleh karena itu, agar usaha buah menjadi lebih
baik maka perlu peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.

b. Prospek penawaran di masa yang akan datang

Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha penjualan ritel toko pada
masa yang akan datang, maka perlu adanya penawaran produk yang memberikan
nilai lebih dan manfaat bagi konsumen seperti produk oleh-oleh yan khas. Penawaran
tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena sudah ditunjang
dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan bagi bagi
penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.
Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran
yang inovatif untuk menarik pasar.

Pada saat ini cara bersaing antar pengusaha yang efektif adalah dengan cara
memenuhi kebutuhuan para konsumen yang lebih baik daripada pesaing dan
memberikan produk yang lebih bervariasi serta bernilai tinggi. Strategi ini pun akan
meningkatkan market share karena dua alasan utama antara lain: Pertama, semakin
meningkatnya variasi produk maka akan mempermudah konsumen untuk mencari
barang yang mereka butuhkan ataupun inginkan. Kedua, semakin meningkatnya

16
variasi produk maka akan membuat setiap individu dari konsumen untuk menikmati
perbedaan pilihan dari waktu ke waktu.

3.4 Program Pemasaran

a. Tingkat pelayanan
Dalam memasarkan produk unggul kami memberikan layanan yang
memuaskan melalui tampilan yang memuaskan.
b. Penetapan harga
Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga
berdasarkan tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari
keuntungan yang relative sehingga dapat menjalankan usaha secara
kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
c. Kegiatan promosi
Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui
promosi di media masa cetak, leaflet dan spanduk, serta siaran di
beberapa stasiun rasio lokal, maupun sebagai sponsor kegiatan
masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.
d. Kegiatan Distribusi
Untuk kegiatan distribusi, kami menggunakan armada distribusi sendiri.
Dengan keperluan yang disesuaikan dengan stok yang diperlukan.

Gambar 1.4 tempat catatan penjualan harian Op. Yadnya

17
BAB IV

ANALISIS SWOT (STRENGTH , WEAKNESS , OPPORTUNITY DAN


THREATS)

4.1 Analisis SWOT

SWOT adalah strength / kekuatan, weaknesses / kelemahan,


opportunities /peluang, threats /ancaman. Merupakan analisis yang sederhana yang
bisa menjadi bahan pertimbangan karena memaparkan informasi yang membantu
dalam mengambil keputusan. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang. Namun, secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Cara menyusun formulasi strategis yaitu formulasi strategis disusun menggunakan
hasil analisis SWOT adalah dengan menggabungkan berbagai indikator yang terdapat
dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis SWOT itu berarti
kekuatan, kelemahan, peluang dan analisis ancaman, adalah suatu sistem atau proses
mempertimbangkan internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja suatu
organisasi dalam kaitannya dengan pesaing atau pasar situasi. Ini juga dikenal sebagai
analisis TOWS.

4.2 Faktor- Faktor dalam Analisis SWOT

a. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan merupakan sumber daya/ kapabilitas yang dikendalikan oleh


perusahaan atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif
lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia
bagi perusahaan.

18
.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan merupakan keterbatasan/ kekurangan dalam satu atau lebih sumber


daya/ kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap pesaingnya, yang menjadi
hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.

Dalam praktek keterbatasan dan kelemahan -kelemahan tersebut bisa terlihat


pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial
yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar,
produk yang tidak atau kurang diminati oleh konsumen atau calon pengguna dan
tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai.

Kekuatan dan kelemahan internal merupakan aktivitas terkontrol suatu


organisasi yang mampu dijalankan dengan sangat baik atau buruk. Hal ini muncul
dalam manajemen, pemasaran, keuangan atau akuntansi, produksi, penelitian dan
pengembangan dan sebagainya.

c. Peluang (Opportunities)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan


suatu perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber peluang.
Identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya terlewatkan, perubahan dalam
kondisi persaingan/ regulasi, perubahan teknologi, dan membaiknya hubungan
dengan pembeli/ pemasok dapat menjadi peluang bagi perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam


lingkungan suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang utama bagi
perusahaan dalam mencapai posisi saat ini atau yang diinginkan. Masuknya pesaing
baru, pertumbuhan pasar yang lamban, meningkatnya kekuatan tawar- menawar dari

19
pembeli/ pemasok utama, perubahan teknologi, dan direvisinya atau pembaharuan
peraturan, dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan perusahaan.

Analisis SWOT merupakan instrument yang ampuh dalam melakukan analisis


strategi, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi
perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang
sehingga berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam
tubuh perusahaan dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

4.3 Matriks SWOT pada Op. Yadnya

Matriks SWOT merupakan suatu teknik analisis yang dikembangkan untuk


membantu para perencana strategi dalam proses pembuatan strategi. Teknik ini
menggambarkan SWOT menjadi suatu matriks dan kemudian diidentifikasikan
semua aspek dalam SWOT. Berikut adalah tabel format dalam menganalisis dan
menentukan keputusan strategis dengan pendekatan matrik SWOT.

IFAS EFAS STRENGHTS WEAKNESSES


(S) Tentukan 5-10 (W) Tentukan 5-10
faktor kekuatan internal faktor kelemahan
internal
OPPORTUNITI STRATEGI SO STRATEGI WO
ES (O) Tentukan 5-10 Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
faktor peluang menggunakan kekuatan meminimalkan
eksternal untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan 5-10 faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
ancaman eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman
Tabel 1.2 Matrik SWOT

20
Penjelasan Tabel : Matrik SWOT ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis, seperti:

a. Strategi SO (Strengths and Opportunities)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan yaitu dengan


memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-
besarnya.

b. Strategi ST (Strengths and Threats)

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan


untuk mengatasi ancaman.

c. Strategi WO (Weaknesses and Opportunities)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.

d. Strategi WT (Weaknesses and Threats)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

4.4 Analisis SWOT OP. Yadnya

Op. Yadnya yang Sebelumnya hanya menjual kebutuhan dasar dan pokok dari
masyarakat. Mulai merambah kebutuhan jasa lainnya seperti kebutuhan upacara
keagamaan, jasa laundry hingga menjual oleh-oleh dan merchandise.

Bertahannya Op. Yadnyya hingga saat ini tentunya dipengaruhi oleh bagaimana
strategi dari Op. Yadnya dalam mempertahankan usaha percetakannya agar mampu
bersaing di tengah perkembangan Ekonomi dan Budaya. Adapun strategi yang
digunakan oleh Op. Yadnya dalam mempertahankan usahanya dapat diilustrasikan
berdasarkan kondisi Op. Yadnya , baik dari aspek kekuatan (strengths), kelemahan

21
(weaknesses), kesempatan (opportunities) serta ancaman (threats) yang di hadapi
oleh Op. Yadnya, yaitu sebagai berikut:

1. Kekuatan (strengths)

Kekuatan yang dimiliki disini adalah kekuatan-kekuatan yang secara umum


dimiliki oleh pelaku usaha Op. Yadnya dalam menjalankan usahanya dan kekuatan-
kekuatan yang dimiliki tersebut mempunyai pengaruh terhadap perkembangan usaha
Op. Yadnya ditengah persaingan dan kemajuan dunia bisnis, adapun kekuatan-
kekuatan tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Lokasi Yang Strategis

Lokasi yang strategis adalah salah satu faktor yang menentukan tingkat
keberhasilan suatu perusahaan, tidak terkecuali dengan perusahaan yang berlokasi di
pinggir jalan raya. Op. Yadnya didirikan di Jl. Dr.Ir. Soekarno, Taman Bali, Kec.
Bangli, Kabupaten Bangli, Bali 80614. Hal ini tentu sangat mendukung
perkembangan usaha Op. Yadnya, kita ketahui bahwa jalan raya adalah jalur yang
sering dilewati penduduk setempat maupun luar daerah (tempat di lewati banyak
orang) sehingga dengan hal ini keberadaannya lebih mudah diketahui orang.

b. Harga Yang Bersaing

Konsumen pada umumnya lebih menyukai tempat dimana mereka bisa


memperoleh dengan harga yang lebih murah dan tentunya dengan kualitas produk
yang bagus.

c. Sumber Daya Manusia Yang Ramah

Karyawan merupakan modal utama dalam suatu bisnis. Karena, seorang


karyawan akan berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan para pelanggan atau
konsumen, sehingga dalam hal ini banyaknya jumlah pembeli pada Op. Yadnya juga
sangat dipengaruhi oleh kemampuan karyawan dalam meyakinkan konsumen terkait

22
produk yang di tawarka oleh Op. Yadnya. Hal ini merupakan salah satu strategi yang
digunakan Op. Yadnya untuk menarik konsumen

d. Kualitas Produk Yang Diberikan

Hasil jasa yang berkualitas tentunya juga menjadi kekuatan dalam strategi Op.
Yadnya, hal ini didukung oleh kelengkapan peralatan cetak dan sumber daya manusia
yang berkualitas dan sudah profesional dalam bidangnya.

e. Fleksibelitas Layanan

Op. Yadnya dalam hal ini mengupayakan pelayanan kepada para pelanggan
atau konsumen yaitu dengan bertanggung jawab jika terjadi kesalahan terhadap
barang yang dipesan. Dalam hal ini, jikapun kesalahan tersebut disebabkan dari pihak
pelanggan, Op. Yadnya tetap berupaya memberikan solusi atas kesalahan tersebut.

2. Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan merupakan penghalang yang dihadapi oleh para pengusaha dalam


mengembangkan serta melaksanakan aktivitasnya yang mempengaruhi pencapaian
laba yang diinginkan oleh pemilik Op. Yadnya. Adapun kelemahan-kelemahan
tersebut antara lain:

a. Modal Yang Besar Dalam Pendirian Usaha

Modal yang besar dalam hal ini menjadi salah satu kelemahan bagi pengusaha
UMKM, mengingat modal yang digunakan adalah milik sendiri dan jika ingin
menggunakan jasa perkreditan seperti Bank atau non Bank persyaratanya cukup sulit
dan prosesnya lama.

Karyawan merupakan modal utama dalam suatu bisnis. Karena, seorang


karyawan akan berkomunikasi dan berinteraksi langsung dengan para pelanggan atau
konsumen, sehingga dalam hal ini banyaknya jumlah pelanggan pada usaha Op.
Yadnya juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan karyawan dalam meyakinkan

23
konsumen terkait produk serta pelayanan yang diberika oleh Op. Yadnya. Hal ini
merupakan salah satu strategi yang digunakan Op. Yadnya untuk menarik konsumen.

b. Manajemen Bekerja Kurang Optimal

Usaha OP Yadnya sudah dilakukan pembukuan atau pancatatan, namun dalam


kegiatan pencatatan tersebut belum dilakukan secara teratur, karena belum tersedia
sistem pembukuan yang rapi sehingga pencatatan transaksi belum bisa dilakukan
secara rapi.

C. Menurunnya Perputaran Bisnis Saat Pandemi

Masa pandemi yang memaksa masyarakat untuk berdiam diri dirumah


membuat menurunnya konsumen pasar OP Yadnya. Hal ini berpengaruh pada
perputaran bisnis dan omset Op. Yadnya. Omset yang menurun saat pandemi
membuat pemilik Op. Yadnya harus memutar otak agar omset stabil kembali.

D. Transportasi

Akses transportasi yang kurang memadai membuat pembeli kurang meminati


untuk berbelanja di Op. Yadnya. Jika akses transportasi dibenahi rasanya akan
menambah prospek untuk Op. Yadnya berkembang dan mendapatkan banyak
pelanggan.

3. Kesempatan (Opportunities)

Kondisi ini yaitu suatu keadaan yang mendukung atau memberikan kesempatan
kepada OP. Yadnya untuk tumbuh dan berkembang. Adapun Kesempatan ini yaitu
sebagai berikut:

a. Luasnya Pangsa Pasar

Perkembangan perekonomian, sosial dan budaya pada masyarakat. Hal ini


membuka kesempatan bagi UMKM, termasuk usaha bisnis minimarket dan laundry
untuk tetap eksis memberikan layanan dalam sektor barang dan jasa.

24
b. Memperluas Tempat Usaha

Banyaknya pengguna barang dan jasa yang ditawarkan oleh Op. Yadnya
membuat kesempatan untuk memperluas tempat usaha ke daerah lain yang mungkin
dianggap mempunyai potensi untuk mengembangkan atau memperluas usaha dari
Op. Yadnya tersebut.

c. Produk Yang Selalu Berkembang

Semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat terhadap produk perkebunan ,


hal ini memberikan peluang bagi Op. Yadnya untuk memberikan inovasi barang dan
jasa serta beraneka ragam kebutuhan tanaman.

4. Ancaman (Threats)

Selain kendala dan hambatan sebagaimana disebutkan di atas, seiring dengan


semakin berkembangnya perekonomian, teknologi, sosial dan budaya pada
masyarakat. Bisnis ritel yang ditempuh oleh Op. Yandya akan menemui berbagai
ancaman.

a. Perkembangan Teknologi

Perkembangan teknologi dianggap sebagai ancaman bagi keberlangsungan


usaha Op. Yandya. Karena, dengan adanya teknologi yang semakin modern seperti
HP dengan fasilitas internet,dan dilengkapi dengan viture yang sangat canggih,
seperti E-mail, BBM, Whatsapp, Facebook, Chaton, Messenger dan lain-lain.
Sehingga belanja online menjadi salah satu pilihan. Dengan orang lain semakin
mudah. Hal ini dikhawatirkan kegiatan belanja offline akan surut itu tidak akan ada
lagi, karena sudah digantikan dengan teknologi yang sudah canggih tersebut.

b. Kompetitor diantara Bisnis Ritel

Pesaing bisnis menjadi salah satu ancaman bagi keberlangsungan usaha OP


Yadnya, apabila jika pesaing tersebut lebih bisa memberikan layanan yang baik
seperti kualitas produk dan harga yang terjangkau, tentu hal ini nantinya akan sangat

25
berpengaruh terhadap keberlangsungan toko Op. Yandya. Daftar pesaing Op. Yandya
di sekitar sebagai berikut :

1) Toko Sang Ayu

Toko Sang Ayu bergerak di bidang pertokoan dengan menyediakan produk


kebutuhan sehari-hari menjadi salah satu ancaman bagi Op. Yandya dalam
menjalankan bisnisnya. Toko yang terletak 500 meter dari Op. Yandya menjadi
sebuah ancaman jika Op. Yandya tidak memberikan pelayanan lebih kepada
pelanggan.

2. Alfamart di tamanbali,Bangli

Alfamart yang terletak di Jl. Merdeka, Taman Bali, Kec. Bangli, Kabupaten
Bangli, Bali 80614, menjadi ancaman berikutnya bagi kelangsungan dari Op. Yandya
dengan konsep ruangan ber AC dan memberikan pelayanan yang lebih. Meskipun di
Alfamart terkadang harga relatif lebih mahal tetapi jika Op. Yandya tidak
memberikan inovasi yang berbeda dari Alfamart, maka bersiap-siap untuk tergusur
dengan Alfamart.

3. Indomaret di Tamanbali,Bangli

Indomaret yang terletak di Jl. Dr. Ir. Soekarno, Taman Bali, Kec. Bangli,


Kabupaten Bangli, Bali 80614 , berlokasi dekat dengan Op. Yandya menjadi pesaing
utama dari Op. Yandya. Sering pelanggan pergi ke Indomaret untuk mendapatkan
produk diskon yang ditawarkan Indomaret. Hal ini harus diperhatikan oleh Op.
Yandya untuk mengantisipasinya.

26
BAB V

ASPEK KEUANGAN

5.1 Kebutuhan Dana Investasi

a. Investasi Harga Tetap

Investasi mencapai Rp. 24.700.000,00

b. Biaya Pra Operasi

Biaya Pra Operasi mencapai Rp. 350.000.000,00. Digunakan untuk proses


pembelian tanah dan mendirikan bangunan

c. Modal Kerja

Modal Kerja yang digunakan untuk membiayai seluruh proses bisnis lancar
mencapai Rp.145.000.000,00

Total kebutuhan investasi = Rp. 524.700.000,00

5.2. Rencana Pembelanjaan dan Sumber Dana

Permodalan seluruhnya berasal dari modal sendiri sejumlah Rp. 650.000.000,00

5.3. Proyeksi Keuangan

1. Proyeksi Pendapatan

 Pendapatan per hari Rp. 1.000.000,00


 Pendapatan per bulan Rp. 30.000.000,00
 Pendapatan per tahun Rp. 360.000.000,00

2. Proyeksi biaya pertahun

 Pengadaan barang Rp. 100.000.000,00


 Gaji karyawan

27
- Kasir Rp. 13.200.000,00
- Pegawai Rp. 12.000.000,00
 Biaya Listrik Rp. 6.000.000,00
 PBB Rp. 1.000.000,00
 Ppn Rp. 10.000.000,00
 Biaya Telp dan Internet Rp. 2.000.000,00
 Sarana dan Prasarana Rp. 1.500.000,00
Jumlah Biaya Rp. 181.000.000,00

3. Proyeksi Laba

Perhitungan laba diambil dari selisih antara pendapatan dan pengeluaran

Laba = Pendapatan – Pengeluaran

= Rp. 360.000.000,00 – Rp. 181.000.000,00

= Rp. 179.000.000,00

4. Perhitungan BEP

Modal awal / laba pertahun

Rp. 524.700.000,00 / Rp. 179.000.000,00 = 2,9 tahun

Jadi dalam jangka waktu kurang lebih 3 tahun modal awal akan balik
sepenuhnya.

28
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari analisis SWOT yang dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa Op.
Yandya memiliki beberapa keunggulan seperti produk barang yang beragam selain
itu juga menyediakan jasa laundry yang membuat masyarakat sekitar ramai untuk ke
Op. Yandya. Kebanyakan yang melaundry di Op. Yandya akan berbelanja pula ke
Op. Yandya hal ini menjadi nilai plus bagi Op. Yandya.

Kelemahan dari Op. Yandya adalah letak usaha yang kurang strategis karena
terletak disekitar aliran sungai sehingga kurang enak dipandang dan menghadapi
banyak pesaing ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret. Hal ini harus dicermati
bagi pengurus Op. Yandya untuk mengantisipasi yang dilakukan oleh ritel modern
tersebut.

6.2 Saran

Diperlukan adanya inovasi-inovasi seperti memberikan diskon terhadap


produk tertentu atau memberikan fasilitas belanja lewat online (Whatsapp, facebook
dan sebagainya ) bagi pelanggan sekitar yang ingin berbelanja sehingga mampu
menyaingi ritel modern yang berada disekitar operasional Op. Yandya.

29
DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Rajawali Pers, 2009.

Irham Fahmi, Manajemen Risisko Teori, Kasus, dan solusi, Bandung:


Alvabeta,2010.

Joko Subagio, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2004

Rachma Fitriati, Menguak Daya Saing UMKM Industri Kreatif: Sebuah Riset
Tindakan Berbasis Soft System Methodology, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2005.

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitiaan Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


Rineka Cipta, 2004.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan


Psikologi UGM, 1985.

Swardono, Manajemen Strategic Konsep Dan Kasus, Yogyakarta: UPP AMP


YKPN, 2002.

UU No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).

30

Anda mungkin juga menyukai