Anda di halaman 1dari 8

3.

Peluang Usaha di Bidang Kebidanan


Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu ” peluang ” dan ” usaha “. Peluang yang
dalam bahasa Inggris di sebut dengan opportunity yang memiliki arti sesuai dengan
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan
sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha
memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Sehingga
secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat
dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Jadi peluang usaha adalah sesuatu yang sangat penting karena adanya peluang
tentunya ada kesempatan untuk mencapainya, ingin membuka usaha di bidang tertentu
pasti akan melihat ada nggak peluangnya untuk memenangkan pasar. Usaha apapun itu,
dari bisnis modal kecil sampai yang membutuhkan modal seabrek, dari bisnis
sampingan hingga bisnis utama, akan membutuhkan pertimbangan tentang potensi dan
peluang pasarnya.
Di era modern sekarang ini sangat banyak orang yang membuka usaha untuk
menghasilkan keutungan agar dapat memenuhi kebutuhannya. Tetapi lain halnya di
Indonesia yang jumlah pengusahanya sedikit dan mengalami ketertinggalan jika
dibandingkan dengan Negara tetangga. Jika terciptanya pengusaha baru akan
menciptakan lebih banyak lagi lapangan kerja, meningkatkan daya beli masyarakat, serta
menciptakan kepastian pendapatan.. Jika jumlah wirausaha bisa bertambah akan turut
mendongkrak ekonomi negara. Bertambahnya lapangan pekerjaan dan akhirnya
meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat. Untuk dapat menciptakan pengusaha
baru dibutuhkan orang-orang yang memiliki ide kreatif agar dapat membuka peluang
usaha.
Salah satu karakteristik wirausaha adalah dream (mimpi) yaitu memiliki masa
depan dan kemampuan mencapai isi. Inilah yang akan menimbulkan sebuah ide. Ide
dapat menjadi peluang apabila bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara
terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda, mengamati
peluang, menganalisis proses secara mendalam dan memperhitungkan resiko yang
mungkin terjadi. Untuk memperoleh peluang, wirausaha harus memiliki berbagai
kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau jasa,
menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik, atau
mengembangkan organasasi baru.
kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset dan method 
yang harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan/atau
mengelola sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek Swasta maupun Klinik
Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi
yang dapat memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat untuk
kemajuan/keberhasilan praktek profesional kebidanannya. Selain memberikan produk
berupa jasa antenatal care (pemeriksaan kehamilan), menolong persalinan serta
pengawasan masa nifas, KB, Imunisasi, konselor pasangan usia subur dan wanita
pascamenopause atau menopause, seorang bidan dengan ilmu yang ia miliki dapat
membuka usaha baru seperti layanan baby massage, baby spa, baby gym, kelas senam
hamil dan ibu nifas, senam prakonsepsi dan konsepsi, hypnotherapy,hypnobirthing,
membuat produk makanan tambahan untuk bayi usia 6 bulan ke atas yang bergizi dan
masih banyak lagi.
a. Bidan Praktek Swasta
Bidan praktek swasta merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan
dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya.
Bidan yang melakukan praktek harus memiliki SIPB sehingga dapat menjalankan
praktek pada saran kesehatan atau program. SIPB dikeluarkan oleh kepala dinas
kesehatan kabupaten/ kota yang seterusnya akan disampaikan laporannya kepada
kepala dinas kesehatan provinsi setempat dengan tenbusan kepada organisasi profesi
setempat.
Jasa praktek bidan swasta biasanya merupakan usaha yang dijalankan oleh
seorang yang memiliki keahlian atau berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala
usaha praktek bidan yang mereka jalankan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih
dibandingkan dengan gaji bulanan mereka.  Beberapa jasa usaha ini adalah
persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan
kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya tarif biasanya disesuaikan
dengan kondisi wilayah mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup
keahlian bidan tersebut.
b. Tujuan BPS
Umum
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah dijangkau kepada
masyarakat terutama ibu dan anak.
Khusus
 Untuk membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal
 Untuk menerapkan ilmu yang sudah didapatkan
 Untuk mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada masyarakat.

c. Sumber-Sumber Potensial Peluang Kewirausahaan Pada Kebidanan.


Upaya merubah ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang riil, dapat
dilakukan dengan cara mengevaluasi suatu peluang secara terus menerus atau
melakukan penyaringan ide (screening). Adapaun langkah-langkah  dalam melakukan
penyaringan ide mencakup :
1) Menciptakan produk baru dan berbeda.
Pada saat ide dimunculkan secara riil, baik dalam bentuk barang ataupun
jasa baru, maka produk tersebut harus berbeda dengan produk yang sudah ada di
pasar dan sekaligus harus mampu menciptakan  nilai bagi konsumen. Dengan
demikian sorang wirausahawan harus pula mampu melakukan analisis sekaligus
memahami perilaku konsumen ataupun perilaku pasar.
2) Mengamati pintu peluang
Wirausahawan harus secara cermat mengamati dan menganalisis potensi
yang dimiliki pesaing antara lain berkaitan dengan berbagai hal mengenai sumber
keuangan berikut kekuatanya,  jenis, jumlah dan stok produk di gudang, pola
pemasaran produknya, sumber dan dukungan material dan lain-lain.
Sementara itu menurut Zimmerer, ada beberpa kondisi yang dapat menciptakan
peluang, yaitu :
a) Produk baru atau jasa harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang
relatif singkat.
b) Kerugian teknik harus diupayakan serendah mungkin.
c) Bila pesaing tidak begitu agresif dalam mengembangkan strategi produknya.
d) Pesaing tidak/kurang memiliki teknologi canggih
e) Sejak awal pesaing tidak memiliki strategi yang handa dalam
mempertahankan posisi pasarnya.
f)  Perusahaan baru memiliki sumberdaya dan kemampuan untuk menciptakan
produk barunya.
3) Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kwualitas produk
yang dihasilkan memadai ataukah tidak, berapa biaya untuk menghasilkan
produk tersebut. apakah biaya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan biaya
yang dikeluarkan pesaing
4) Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan oleh suatu usaha baru, dari mana sumbernya
dan untuk apa penggunaannya, berapa yang diperlukan untuk investasi,
operasi, perluasan ataupun biaya lainnya.
5) Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi
Misalnya risiko teknik, finansial dan risiko persaingan yang merupakan
kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di
pasar.  Risiko pesaing ini mencakup pertanyaan :
a) Kemungkianan kesamaan dan keunggulan produk dan jasa apa yang
dikembangkan pesaing?
b) Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh pesaing dalam product
development?
c) Seberapa banyak dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk
baru dan produk yang diperkenalkanya?
d) Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-
serangan pesaing?
Sedangkan risiko teknik meliputi berbagai hal yang berhubungan dengan
proses pengembangan produk yang sesuai dengan yang diharapkan atau
berkenaan dengan obyek penentu. Apakah ide secara aktual dapat
ditransformasikan menjadi produk yang siap dipasarkan berikut kapabilitas dan
karakteristiknya.
Risiko finansial merupakan risiko yang timbul akibat tidak cukupnya
dukungan finansial dalam tahap pengembangan produk baru maupun dalam
menciptakan dan mempertahankan perusahaan guna mendukung pembiayaan
produk baru.

4. Kiat menjadi Bidan Enterpreneur


Profesi bidan sejatinya adalah profesi yang mulia, bidan dituntut
untuk selalu berinovasi dan peka dengan perkembangan jaman, tidak
hanya menyangkut mengenai pemberian asuhan kebidanan saja yang
memang menjadi kompetensi dasar profesi bidan namun lebih dari itu
termasuk menjadi bidan entrepreneur.
Enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang mengambil
risiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu
bisnis menerima imbalan jasa berupa profit nonfinancial (Skinner, 1992).
Entrepreneur adalah orang yang memiliki kemampuan untuk
melakukan koordinasi, organisasi dan pengawasan.Wirausaha memiliki
pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan
keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dan
menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan (Say, 1996).
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga
sebagai Enterpreneur. Dimana enterpreneur adalah seorang yang memiliki
keahlian menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan
jasa. Sebagai  pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan
dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai
pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai
manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun
perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan
mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses.
Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan  pelayanan kesehatan
sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara
profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur. Menjadi profesi bidan
yang unggul di bidang kewirausahaan atau interprenuership dalam bentuk
praktek mandiri dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan, khususnya
kewirausahaan yang bergerak dibidang kesehatan sangat membantu dalam
pengembangan pembangunan yang mana pada masa sekarang ini. Bidan
yang berwirausaha dengan cara membuka praktek mandiri dirumahnya,
seharusnya berusaha untuk mendongkrak inovasi yang baru terhadap
manajemen usaha. Dimulai dari modal yang ia punya, alat-alat kesehatan,
susunan ruangan, manajemen keuangan, dan lain-lain. Agar laba yang
diharapkan dapat terwujud tanpa mengurangi kualitas pelayanan yang
diberikan.
Untuk memulai suatu usaha sendiri bukanlah hal yang mudah, tetapi
dibutuhkan motivasi yang tinggi dan kiat-kiat untuk bertahan dan meraih
kesuksesan. Adapun kiat - kiatnya antara lain :
a. Percaya diri, Seorang bidan yang akan memulai usaha harus memiliki
percaya diri yang tinggi, sehingga usaha kebidanan apapun yang
direncanakan dan akan dijalankan tidak setengah-setengah, tetapi yakin
bahwa usaha tersebut akan berhasil.
b. Optimis adalah keyakinan untuk berhasil. Seorang bidan yang memulai
usaha harus optimis dengan jenis produk atau jasa yang di pasarkan.
Yakin bahwa produk atau jasa tersebut dibutuhkan masyarakat dan
memiliki kelebihan diantara produk atau jasa serupa.
c. Berani mencoba Bila kita sudah optimis, maka harus langsung dicoba,
karena seorang bidan enterpreneur harus berani dan siap menanggung
resiko kegagalan. Kegagalan adalah hal yang biasa dalam suatu usaha.
d. Berani bermimpi / berandai-andai Seseorang yang mau memulai usaha
harus berani bermimpi / berandai-andai bila usahanya sukses / berhasil.
Hal ini merupakan motivasi yang kuat untuk mulainya suatu usaha.
Bukankah tanpa bayangan, seseorang malas untuk bertindak ?
e. Kreatif Sebelum memulai usaha, sebaiknya kita melihat produk atau
jasa serupa yang mungkin sudah ada di pasaran untuk melihat
kelemahan” yang dapat kita amati. Kelemahan inilah yang harusnya
kita tutupi dan perbaiki dengan kreativitas kita, sehingga produk dan
jasa yang kita tawarkan nanti meskipun serupa tetapi memiliki sesuatu
kelebihan. Sebagai contoh, telur asin sudah biasa di pasaran, tetapi
kalau ibu kreatif dapat menambahkan rasa bawang pada telur asin
tersebut, sehingga diperoleh telur asin rasa bawang.
f. Pandai melihat peluang Seseorang yang ingin berwirausaha harus
pandai melihat situasi, sehingga mengetahui barang apa yang
dibutuhkan pada saat itu. Bila orang “gedean” bernegosiasi dengan
main golf, maka sebagai wirausaha baru, kita bernegosiasi melalui
even-even kecil, misalnya arisan, di sekolah ketika menunggu anak
pulang, di pasar dengan langganan belanja. Melalui
Berikut dasar yang perlu dimiliki seseorang bila ingin menjadi seorang
pengusaha atau entrepreneur:
a. Tak ada kata terlambat. Banyak entrepreneur yang memulai bisnis saat
usia sudah tak muda.

b. Berani mempromosikan diri sendiri. Jiwa entrepreneur harus memiliki


rasa percaya diri. Tak perlu malu mempromosikan produk yang
dihasilkan atau barang yang dijual melalui media sosial.

c. Perjalan dimulai dari langkah demi langkah. Dalam dunia bisnis, tak
ada kata instan. Mulailah perjalanan entrepreneur dengan mengambil
risiko-risiko kecil dan hal tersebut akan mengajarimu untuk
menghadapi peristiwa yang besar.

d. Belajar dari pengalaman orang lain. Kisah-kisah sukses berawal dari


kegagalan-kegagalan. Maka pelajarilah kegagalan yang dilakukan
orang lain dan jangan mengulangi hal tersebut.
Luangkanlah waktu untuk membaca, riset dan berdiskusi dengan
orang-orang yang positif. Seraplah sebanyak-banyaknya pengalaman
dari orang lain untuk menambah ilmu yang dibutuhkan dalam bisnis
anda.

e. Rancang perencanaan. Sebab, perencanaan yang baik adalah awal dari


kesuksesan. Kenali produk yang akan dijual, pahami kondisi pasar dan
tentukan lokasi yang strategi. Ingatlah, dalam merancang strategi
bisnis, jangan lupa membuka catatan atau mengingat kembali kisah
sukses entrepreneur. Tiru dan aplikasikanlah dalam bisnismu.

f. Lakukan dengan cinta. Cintailah segala yang dilakukan. Bisnis akan


terus berjalan bila anda membangun usaha dengan sepenuh hati.

Dalam dunia bisnis, jatuh dan bangun berkali-kali bukanlah hal baru. Jatuh
dan bangunlah. Jatuh dan bangunlah kembali. Tak perlu takut merasa
gagal dan habiskanlah kegagalan secepat mungkin. Sebab, kegagalan
adalah awal dari kesuksesan. Evaluasi segala kegagalan yang telah terjadi.
Tetaplah positif dan rancang ulang strategi barumu dengan semangat baru.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sudaryono. 2011. Kewirausahaan. Yogyakarta:ANDI.


2. Sandiasa, Godo. 2009. Kewirausahaan. Bali:Universtas Panji Sakti.
3. Purwanto. 2006. Diktat Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta:UNY
4. https://vocaedumidwifery4.wordpress.com/2015/03/10/materi-mk-     
             kewirausahaan-prodi-d-iv-kebidanan/
5. http://gpu.id/author/detail/39754

Anda mungkin juga menyukai