Anda di halaman 1dari 1

1.

kebiasaan makan menurut teoriwenkam ada kekuatan objektif dan subjektif yg berperan yaitu
ketersediaan fisik (produksi, distribusi, peralatan, persiapan, pengawetan) ditambah ketersediaan
budaya (status fisik dan sosial, pembagian tugas, etiket, upacara) menjadi struktur ekonomi setelah itu
menjadi kebiasaan makan.

2. Ideologi makanan dapat mempengaruhi status gizi seseorang karena adanya kelompok sosial yang
membatasi untuk mengkonsumsi bahan pangan yang tersedia dalam lingkungan alamnya. Meskipun
bahan pangan tersebut memiliki nilai gizi yang sangat tinggi. Maka dari itu, banyak masyarakat di daerah
tersebut yang mengalami malnutrisi.

3. Dengan adanya perubahan teknologi dapat mempengaruhi pola makan seseorang karena semakin
majunya teknologi dan ilmu pengetahuan membuat seseorang semakin mengerti cara dan bahan
pangan apa yang baik untuk tubuhnya. Status sosial juga akan menentukan apa yang boleh dimakan dan
tidak boleh dimakan oleh kalangan tertentu.

4. Faktor yang membentuk pola makan yaitu kondisi ekosistem(penyediaan bahan pangn), kondisi
ekonomi yang menentukan daya beli, dan konsep kesehatan gizi. Faktor lain yang menunjang yaitu
ekologi, ekosistem, pengahasilan, faktor konseptual,kepercayaan, dan pantangan.

5. Teori multidimensional dapat diterima masyarakat yaitu dikembangkan oleh diva scoma pada tahun
1977. Kebiasan makannya yaitu konsumsi pangan (recall), preferensi (suka-tidak suka), ideologi (taboo
dan pantangan makan), sosial budaya (umur pendidikan, besar keluarga), dan dan deskriptif maupun
kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai