2 Tahun 2019
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Ny. N DENGAN IKTERUS FISIOLOGIS
Yulrina Ardhiyanti
INTISARI
Latar belakang studi kasus : Ikterus fisiologis merupakan kondisi kuning yang dialami bayi
pada usia 2-3 hari. Ikterus merupakan salah satu kegawatan yang sering terjadi pada bayi baru
lahir. Data dari Kemenkes RI (2016), penyebab kematian bayi baru lahir 0-6 hari di Indonesia
salah satunya dikarenakan ikterus (6,6%). Ikterus yang tidak mendapatkan penanganan dengan
baik berpotensi menjadi ensolopati bilirubin (Kern Ikterus).
Tujuan studi kasus : Untuk melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
Hipertensi Gestasional menggunakan metode SOAP.
Metode studi kasus : Studi kasus ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan
pendekatan Continuity of care diberikan pada bayi Ny. N yang lahir secara SC di RS melakukan
ANC selama hamil di BPM Yasmita Nora. Kunjungan rumah dilakukan sebanyak 4 kali pada
tanggal 27-30 Juni 2019. Subyeknya By Ny. N umur 3 hari dengan Ikterus Fisiologis yang dikaji
pada kunjungan pertama. Jenis data primer. Cara pengumpulan data anamnesa, observasi,
pemeriksaan dan dokumentasi. Analisa data dengan membandingkan antara data yang diperoleh
dengan teori yang ada.
Laporan kasus dan bahasan : Ny. N mengatakan riwayat persalinannya caesar, pada hari
ketiga kondisi bayinya tampak kuning, bayinya terus menerus tidur sehingga sulit untuk disusui
setiap 2 jam sekali. Ny. N mengatakan bayinya hanya diberikan ASI saja. Asuhan kebidanan
yang diberikan kepada bayi Ny. N dengan ikterus fisiologis dengan cara menjemur bayi dipagi
hari dan memberikan ASI secara adekuat. Ikterus teratasi pada kunjungan keempat.
Simpulan : Asuhan kebidanan dilaksanakan menggunakan pendekatan dengan
pendokumentasian SOAP (Subjektif, Objektif, Assesment, Plan). Tidak ditemukan kesenjangan
pada hasil data Subjektif dan Objektif. Sehingga setelah semua data terkumpul dapat
disimpulkan Analisa dan melakukan Penatalaksanaan sesuai dengan teori.
Saran : Diharapkan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan
kepada ibu post partum tentang tanda-tanda gejala awal bayi dengan ikterus fisiologis dan cara
penanganannya.
Kata Kunci : Bayi Baru Lahir, Ikterus Fisiologis
Ikterus fisiologis adalah kondisi kuning sekitar 20 ml/dl. Pada hari kelima hingga
yang dialami bayi pada usia 2-3 hari. Ikterus ketujuh, kadarnya berkurang menjadi sekitar
dapat terlihat di wajah bayi ketika kadar 2 mg/dl (Komalasari, 2010). Kadar bilirubin
dalam serum mencapai sekitar 5 mg/dl. serum pada bayi cukup bulan tidak lebih
Ikterus ini juga bisa terlihat pada abdomen dari 12 ml/dl dan BBLR (Bayi Berat Lahir
22
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019
Rendah) 10 mg/dl dan akan abnormal pada ANC selama hamil di BPM Yasmita Nora.
Faktor penyebab ikterus pada bayi baru pada tanggal 27-30 Juni 2019. Subyeknya
lahir dikarenakan fungsi usus dan hati yang By Ny. N umur 3 hari dengan Ikterus
belum bekerja secara sempurna sehingga Fisiologis yang dikaji pada kunjungan
banyak bilirubin yang tidak terkonjugasi dan pertama. Jenis data primer. Cara
tidak terbuang dari tubuh. Selain itu, ikterus pengumpulan data anamnesa, observasi,
dapat terjadi dikarenakan kurangnya ASI pemeriksaan dan dokumentasi. Analisa data
pada 2-3 hari pertama setelah kelahiran dengan membandingkan antara data yang
penyebab kematian bayi baru lahir 0-6 hari HASIL STUDI KASUS
hipotermi 6,8%, kelainan darah/ikterus 6,6% tanggal 27 juni 2019 dirumah pasien di
dan lain-lain. Berbagai penyebab tingginya Jalan Tengku Bey, Perum Korem Block
ensolopati bilirubin (lebih dikenal Kern Ibu mengatakan haid terakhirnya 19-
Continuity of care diberikan pada bayi Ny. bayinya terus menerus tidur sehingga
23
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019
sekali, bayinya hanya diberikan ASI bayi tampak kuning pada bagian
24
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019
5) Cara Penatalaksanaan Ikterus melakukan penatalaksanakan yang telah
bayi kecuali alat vital, dan hilang pada bagian abdomen dan hanya
25
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019
x/i, kulit bayi sudah tidak terlihat 4. Penatalaksanaan Ikterus Fisiologis
memberikan ASI ekslusif selama kulit bayinya yang berwarna kuning yang
6 bulan tanpa mp ASI, muncul pada hari ketiga setelah bayi lahir.
bayinya minimal 2 jam sekali atau (2010), ikterus fisiologis adalah kondisi
kapanpun bayinya mau. kuning yang dialami bayi pada usia 2-3 hari
bayi seperti demam, tidak mau subjektif dan objektif, kulit kuning pada
menyusui, nafas lebih cepat, bayi sudah menghilang pada hari ke enam
hipotermi, hipertermi, mangantuk setelah bayi lahir. Hal ini sesuai dengan
terus, tali pusat berdarah atau bau. teori Maulida (2013), kadar bilirubin serum
26
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019
pada bayi cukup bulan tidak lebih dari 12 ikterus fisiologis bisa dengan menjemur bayi
mg/dl dan pada BBLR 10 mg/dl dan akan di bawah sinar matahari pagi pukul 07.00-
hilang paling lama pada hari ke 14. 08.00 wib selama 15-30 menit dengan cara
Untuk penanganan pada studi kasus membuka seluruh pakaian bayi kecuali alat
ikterus fisiologis ini penulis memberikan vital, dan menutup bagian mata. Selanjunya
asuhan kebidanan dengan menganjurkan ibu merubah posisi bagi agar sinar matahari
penanganan bayi ikterus fisiologis adalah evaluasi kasus tidak terdapat kesenjangan
dengan memberikan ASI secara adekuat antara teori dan praktik di lapangan.
formula lebih cepat merasakan kenyang, dan meningkatkan kualitas pendidikan bagi
bayi malas untuk disusui yang akan mahasiswa dengan cara memperbanyak
dibawah sinar matahari pagi pukul 07.00- kesehatan kepada ibu pasien tentang
08.00 wib. Hal ini sesuai dengan teori tanda-tanda gejala awal bayi dengan
27
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.X No.2 Tahun 2019
DAFTAR PUSTAKA
Marmi, K. R. (2012). ASUHAN
Abata, Q. A. (2016). Merawat Bayi Baru NEONATUS, Bayi, Balita, dan Anak
Lahir Bagi Para Orang Tua. Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pelajar.
28