Disusun Oleh :
Kelompok 2
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Perkembangan Ilmu Menjadi Pegetahuan ”.
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Berpikir Kritis
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih terutama kepada Bd. Lola
Novani Fadilah SST., M.Keb sebagai dosen pengampu, juga kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan informasi,
bermanfaat maupun inpirasi untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan terhadap pembaca.
Penyususun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Tujuan ……….....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ………....................................................................................3
2.1 Konsep Logika...................................................................................................3
2.2 Konsep Penalaran ………………………………………………………….. .8
2.3 Berfikir Deduktif dan Induktif ……………………………………………….. 9
BAB III KESIMPULAN....…………............................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
diuraikan keseluruhan. Logis atau logika berasal dari kata Yunani kuno
“logos” yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat
kata dan dinyatakan lewat bahasa (Poespoprodjo, 2011). Logika adalah
ilmu berpikir (Solso, 2007). Sedangkan menurut Maran (2007), logika
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus
(tepat). Logika sebagai ilmu pengetahuan merupakan kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara sistematis sehingga membentuk suatu
kesatuan serta memberikan penjelasan tentang metode-metode dan
prinsip-prinsip pemikiran yang tepat. Sedangkan logika sebagai kecakapan
merupakan suatu keterampilan untuk menerapkan hukum-hukum
pemikiran yang tepat dalam praktik. Berdasarkan beberapa pendapat yang
telah diuraikan mengenai definisi logis, maka logis dapat diartikan sebagai
hasil pemikiran dari seseorang yang dapat diutarakan melalui kata dan
dinyatakan melalui bahasa. Logika pada dasarnya dibedakan antara logika
deduktif dan logika induktif, adapun yang akan diuraikan dalam kesatuan
beberapa modul ini hanya logika deduktif, dan yang berlaku pada saat
sekarang ini bukan logika selogistik atau juga bukan logika tradisional,
yang sering disebut dengan logika modern atau logika simbolik (Mustofa,
2016). Logika modern menggunakan teori himpunan sebagai pangkal dan
sekaligus sebagai bentuk penalarannya. (Bakri Noor Muhsin, 2007)
1.2. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
yang berkaitan dengan kata. Kata-kata itu lenyap pada saat fikiran itu
terbentuk. sedangkan external speech menerangkan bahwa pikiran itu
terwujud dalam kaa kata. (Dardjowidjojo 2003:284).
Menurut piaget, beliau telah melakukan peneliti mengenai
hubungan pikiran dan bahas. Menurutnya ada dua macan modus
pikirian terarah (directed) atau pikiran intelegen (intelligent) dan pikiran
tak terarah atau pikiran austitik (austitic).
Peneliti lain dari abad 18 dan abad 19 oleh seorang Jermanis yang
akhirnya dikembangkan lagi oleh Franz Boas dkk di Amerika. Boas
melihat bahwa cara berfikir seseorang dipengaruhi oleh struktur bahasa
yang menereka pakai (Dardjowidjojo 2003:284).
Berdasarkan peryataan diatas bahwa jalan pikiran seseorang dapat
dilihat dari bagaimana seseorang menggunakan bahasannya. Bahasa yang
digunakan juga menunjukkan bagaiamana seseorang bernalar.
Bahasa adalah sarana bernalar. Bagaimana seseorang
berbahasan, termasuk menulis, akan mencerminkan jalan pikirannya
(Akhidah 2001). Sehubungan dengan pembahasa bernalar, keraf
(1982) dan Moeliono (1989) menegaskan bahwa penalaran adalah
proses berfikir dengan menghubung hubungkan bukti, fakta, petunjuk,
eviden, atau hal lainnya yang bisa dapat dijadikan bahan bukti untuk
menarik kesimpulan. Umumnya, penalaran bisa dilakukan dengan dua
cara, yaitu induktif dan deduktif.
Tidak semua penalaran itu bersifat ilmiah. Hal ini dikarenakan pikiran
manusia tidak harus selalu dapat dibutikan kebenarannya. Hal ini
biasannya dikarenakan dari pengalaman yang tidak bisa dibuktikan benar
atau salah. Lebih kepada budaya yang dianggap benar atau salah
sehingga tidak memungkinkan dilakukan uji kebenaran (Ahlisna, 2019).
a. Penalaran konservasi
Siswa memahami bahwa kuantitas sesuatu itu tidak berubah
karena mengalami perubahan bentuk
b. Penalaran proporsional
10
e. Penalaran koresional
Didefinisikan sebagai pola pikir yang digunakan seseorang
anak untuk menentukan hubungan timbal balik antarvariabel.
Indikator dari penalaran ini adalah anak dapat mengidentifikasikan
apakah terdapat hubungan antar variabel yang ditinjau dengan
variabel lainnya. Penalaran koresional melibatkan
pengidentifikasian dan pemverifikasian hubungan antarvariabel
f. Penalaran kombinatorial
Denga
Sangat terpengaruh n Tidak terpengaruh (dapat
lingkungan. lingkungan.
garis besar.
ilmu-ilmu sosial.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sobur, H.A Kadir. (2015). “Logika dan Penalaran dalam Perspektif Ilmu
Pengetahuan”. TAJDID Vol. XIV, No. 2, Juli-Desember 2015. Hal 387.
Susanto. (2011). “Filsafat Ilmu Suatu Kajan dalam Dimensi Ontologis,
Epistemologis dan Aksiologis”. Jakarta: Bumi Aksara
Mundiri. (2008). “Logika”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Ahlisna, D. (2019) “Penalaran Deduktif dan Induktif,” (April).
Bakri Noor Muhsin (2007) “Pengenalan Logika Basic,” hal. 1–61. Tersedia pada:
http://ilmukomputer.com.
Mustofa, I. (2016) “Jenis Logika dalam Berfikir : Dedukasi dan Induksi sebagai
Dasar
18