Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERILAKU ORANG YANG CINTA ILMU PENGETAHUAN


“Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah pengajaran PAI di smp”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Karliana Indrawari, M. Pd. I
Disusun Oleh :
Erwin Syaputra ( 20531054)
Hellen Anggriani ( 20531069 )

PRODI: PAI 5C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) CURUP
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan Kami kemudahan sehingga Kami dapat
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan. Tanpa pertolongan- Nya mungkin
Penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Tidak lupa Sholawat serta Salam
Senantiasa Tercurahkan Kepada Junjungan Kita Nabi Agung, Nabi Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari Zaman Jahiliah ke Zaman yang terang benderang ini.
Makalah ini memuat materi tentang “PERILAKU ORANG YANG CINTA ILMU
PENGETAHUAN”
Semoga Makalah ini dapat memberikan Pengetahuan yang lebih luas kepada Pembaca.
Penyusun membutuhkan Kritik dan saran dari Pembaca yang bersifat membangun, guna
Terciptanya Makalah yang lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Apa yang dimaksud dengan pemahaman


B. Apa yang dimaksud dengan pengertian Ilmu Pengetahuan
C. Apa yang dimaksud dengan pentingnya menuntut ilmu
D. Apa yang dimaksud dengan keutamaan orang yang berilmu

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN........................................................................................
B. SARAN.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di kehidupan modern, cinta dan pemahaman terhadapnya semakin banyak dan
berkembang. Pengungkapan cinta semakin berbeda-beda. Banyak para penyair cinta yang
terlahir dan mengungkapkannya pada duniaLatar belakang masalah Cinta adalah sebuah
kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, yaitu berupa pengorbanan
diri, empati, perhatian memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan,
mengikuti patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.
Di kehidupan modern, cinta dan pemahaman terhadapnya semakin banyak dan
berkembang. Pengungkapan cinta semakin berbeda-beda. Banyak para penyair cinta yang
terlahir dan mengungkapkannya pada dunia.Di sini, diri secara dermawan memberikan
cinta kepada orang lain tidak dengan keinginan untuk memperoleh apa yang sangat
mereka butuhkan tetapi diri memberikan cinta demi menghilangkan dirinya dari apa
yang secara pribadi paling dibutuhkannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan pemahaman?


2. Apa yang dimaksud dengan pengertian Ilmu Pengetahuan?
3. Apa yang dimaksud dengan pentingnya menuntut ilmu?
4. Apa yang dimaksud dengan keutamaan orang yang berilmu?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Pemahaman!


2. Mengetahui pengertian Ilmu Pengetahuan!
3. Mengetahui pentingnya menuntut ilmu!
4. Mengetahui keutamaan orang yang berilmu!
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pemahaman

Kata pemahaman dalam kamus besar bahas Indonesia berasal dari kata paham yang
memiliki arti pengertian, pendapat, dan pandangan. Menurut Sadirman A. M dalam bukunya
interaksi dan aktivitas belajar mengajar mengatakan pemahaman dapat diartikan menguasai
sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti mengerti secara makna dan filosofisnya,
maksud dan implikasi serta apalikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat
memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya,
menangkap maknanya adalah tujuan akhir dari setiap belajar.

1. Pemahaman itu kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah
sesuatu itu diketahui atau diingat.
2. Djaali dalam bukunya mengutip pendapat dari Benyamin S. Bloom, yang mengatakan
bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk mengulang informasi dengan menggunakan
bahasa sendiri.
3. Dengan demikian, pemahaman itu merupakan kemampuan untuk memahami, mengingat
pengetahuan dengan mengulang informasi berdasarkan yang telah diajarkan.Pemahaman
merupakan unsur psikologis yang penting dalam belajar.
4. Pemahaman termasuk tahapan pada ranah kognitif, siswa dituntut untuk mengingat,
memahami, mengklarifikasi dan menganalisis tentang apa yang telah dipelajari. Sehingga
siswa mampu mengekspresikan sikap, minat serta mampu menguasai danmelakukan
kecakapan-kecakapan keterampilan yang berkaitan dengan aspek gerak.
5. Dengan kata lain menurut Nana Sudjana pemahaman adalah hasil belajar, misalnya
perserta didik dapat menjelasakan dengan susunan kalimatnya sendiri atas apa yang telah
dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan guru dan
menggunakan petunjuk penerapan kasus lain.
6. Dengan demikian, berdasarkan penjelasan tentang pemahaman tersebut, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa pemahaman merupakan kemampuan untuk menafsirkan,
menyimpulkan, mengambil makna dari pesan-pesan yang telah disampaikan menangkap
makna tujuan akhir dari setiap pelajaran. Baik itu yang dibaca siswa dari buku pelajaran
atau pun yang telah dijelaskan guru di kelas pada saat proses pembelajaran.

B. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu
bukan sekadar pengetahuan tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha
berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk
dari istemologepi. Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam
manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.

Ilmu adalah merupakan suatu pengetahuan, sedangkan pengetahuan merupakan informasi


yang didapatkan dan segala sesuatu yang diketahui manusia. Itulah bedanya dengan ilmu, karena
ilmu itu sendiri merupakan pengetahuan yang berupa informasi yang didalami sehingga
menguasai pengetahuan tersebut yang menjadi suatu ilmu.

Secara lebih jelas, ilmu seperti sapu lidi, yakni sebagian lidi yang sudah diraut dan
dipotong ujung dan pangkalnya kemudian diikat, sehingga menjadi sapu lidi. Sedangkan
pengetahuan adalah lidilidi yang masih berserakan di pohon kelapa, di pasar, dan tempat lainnya
yang belum tersusun dengan baik. Jadi, dari asumsi-asumsi, pendapat-pendapat yang telah
dikumpulkan, maka ilmu pengetahua dapat didefinisikan sebagai seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepas-tian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu yang ada
dan diperoleh dari keterlibatannya. Mengetahui bahwa sebenarnya merupakan suatu kebutuhan
manusia, sebab manusia pada dasarnya berada pada posisi sebagai makhluk hidup yang dari
tidak tahu menjadi tahu, manusia yang tidak tahu ingin menjadi tahu karena adanya rasa ingin
tahu yang tinggi, dari rasa ingin tahu itulah menjadi suatu kebutuhan manusia untuk menambah
pengetahuan menjadi suatu ilmu yang dimilikinya, Hakikat pengetahuan menurut aliran yang
berkembang yakni,

1. Idealisme:
Para penganut aliran idealisme berpandangan bahwa pengetahuan adalah proses - proses
mental dan psikologis yang bersifat subyektif. Oleh karena itu, pengetahuan tidak lain
merupakan gambaran subyektif tentang suatu kenyataan. Menurut mereka, pengetahuan tidak
memberikan gambaran sebenarnya tentang kenyataan yang berada di luar pikiran manusia.
2. Empirisme:
Tentang asal-usul pengetahua para penga-nut aliran ini mengatakan bahwa pengetahuan
berasal dari pengalaman indra. Tentang hakikat pengetahuan, mereka mengatakan bahwa
pengetahuan adalah pengalaman. Seorang tokoh empirisme radikal adalah David Hume. Dia
berpendapat bahwa ide-ide dapat dikembalikan kepada sensasi-sensasi (rangsang indra).
Pengalaman merupakan ukuran terakhir dari kenyataan. Apa yang dialami, itulah
pengetahuan.
3. Positivisme: Kalau idealisme dapat dianggap sebagai kelanjutan dari rasionalisme, maka hal
positivime merupakan sesuatu perpanjangan dari empirisme. Para penga-nut aliran ini
menolak kenyataan di luar pengalaman. Mereka juga mengatakan bahwa kepercayaan yang
berdasarkan dogma harus digantikan pengetahuan yang berdasarkan fakta.
4. Pragtisme:

Tokoh-tokoh aliran ini antara lain Willian James, John Dewey, dan C.S. Pierce.
Menurut aliran ini, hakikat pengetahuan terletak dalam manfaat praktisnya adalah bagi
kehidupan. Pengetahuan adalah sarana bagi perbuatan. C.S. Pierce mengatakan bahwa yang
penting adalah pengaruh sebuah ide atau pengetahuan bagi sebuah rencana lain. Nilai sebuah
pengetahuan akan tergantung pada penerapannya secara konkrit dalam kehidupan masyarakat
tersebut. Suatu pengetahuan itu benar bukan karena ia mencerminkan kenyataan obyektif,
melainkan karena ia bermanfaat bagi umum. Menurut William James, ukuran kebenaran
ditentukan oleh akibat praktisnya. Sedangkan John Dewey menegaskan bahwa tidak perlu
mempersoalkan kebenaran suatu pengetahuan, tapi sejauh mana pengetahuan memecahkan
persoalan yang dihadapi masyarakat. Masalah terjadinya pengetahuan adalah masalah yang
amat penting dalam epistemologi, sebab jawaban terhadap terjadinya pengetahuan maka
seseorang akan berwarna pandangan atau paham filsafatnya.

C. Pentingnya menuntut ilmu

Syarat menuntut ilmu menurut Imam Syafi‘i adalah, kecerdasan, sungguh-sungguh,


sabar, biaya, petunjuk guru, dan waktu yang lama. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib
(fardu‘ain) bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Selain belajar tentang alam
semesta, kita juga wajib mempelajari ilmu Allah Swt. yang tertulis, yaitu al-Quran.

Manusia diberi potensi oleh Allah Swt. berupa akal. Akal ini harus terus diasah,
diberdayakan dengan cara belajar dan berkarya. Dengan belajar, manusia bisa mendapatkan ilmu
dan wawasan yang baru. Dengan ilmu, manusia dapat berkarya untuk kehidupan yang lebih
baik.Nabi Muhammad saw. bersabda:

َ ‫طلَبُ ْال ِع ْل ِم فَ ِر ْي‬


‫ (رواه ابن ماجه‬.‫ضةٌ َعلَى ُك ِّل ُم ْسلِ ٍم‬ َ :‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلّم‬:‫ع َْن أنس بن مالك رضي هللا عنه قال‬

Dari Anas ibn Malik r.a. ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu itu adalah
kewajiban bagi setiap orang Islam ” (H.R. Ibn Majah)

Tentang pentingnya menuntut ilmu, Imam Syafi‘i dalam kitab Diwan juga menegaskan:

‫َم ْن اَ َرا َد ال ُّد ْن َي فَ َعلَ ْي ِه بِ ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرا َد ااْل ٰ ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه بِ ْل ِع ْل ِم‬

“Barang siapa yang menghendaki dunia, maka harus dengan ilmu. Barang siapa yang
menghendaki akhirat maka harus dengan ilmu.”

Sikap dan perilaku terpuji yang dapat diterapkan sebagai penghayatan dan pengamalan
Q.S. ar-Rahman/55:33 dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1. Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu pengetahuan.


2. Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di bumi, dengan
terus menelaahnya.
3. Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk manusia. Oleh karena
itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu pengetahuan.
4. Rendah hati atas kesuksesan yang diraihya dan tidak merasa rendah diri dan malu
terhadap kegagalan yang dialaminya.

D. Keutamaan orang yang berilmu

Allah SWT telah menciptakan manusia ke dalam bentuk yang paling bagus. Baik bentuk
fisik yang terlihat dari luar, maupun organ-organ yang ada di dalam tubuhnya termasuk juga
fungsinya. Secara fisik lahir, kita bisa melihat bagaimana Allah menetapkan Panjang dan jarang
setiap organ. Tangan, misalnya, jarak antara ujung tangan sampai siku dengan siku sampai
pundak tidak sama. Ketidaksamaan ini menjadikan tangan terlihat indah serta fungsional.
Kemudian ukuran panjang kaki mulai dari ujung kaki sampai pangkal paha dengan ukuran badan
mulai dari pangkal paha sampai leher. Posisi mulu, hidung, mata, dan telinga, panjang setiap
ruas jari, panjang masing-masing jari dan sebagainya menunjukan jarak dan komposisi yang
indah dan fungsional.

Mengenai fungsinya, tangan manusia dapat digunakan untuk meraih apa saja yang
diinginkan. Hal ini berbeda dengan hewan, menggunakan mulut untuk meraih sesuatu yang
diinginkan. Demikian pula fungsi organ luar yang lain yang dapat digunakan sesuai kehendak
manusia.Kesempurnaan organ dalam, misalnya otak, dengan otak manusia dapat berpikir,
menerima dan menggali pengetahuan, membedakan yang mana yang baik untuk kehidupannya
dan mana yang buruk akibatnya, memikirkan solusi permasalahan hidup yang dihadapi dan
sebagainya. Di otak inilah, segala ilmu pengetahuan yang dipelajarinya bersemayam. Dan
dengan ilmu pengetahuan ini pula, manusia memiliki keutamaan di bandingkan dengan makhluk
yang lainnya.

Ketika Allah Swt menciptakan Adam ‘alaihissalam, Allah mengajarkan ilmu


pengetahuan tentang al-asma’ (nama-nama) seluruh ciptaan-Nya, dengan berbagai jenisnya, dan
berbagai macam bahasa yang berbeda-beda sebagai bekal bagi Adam untuk mengelola bumi. Hal
ini mencerminkan, betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Maka, seseorang yang
memiliki ilmu pengetahuan yang menghadirkan kemaslahatan bagi umat manusia, Allah Swt
akan mengangkat derajatnya.

Allah Swt juga memuji orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan, sebagaimana
tersurat dalam surat Ali Imran ayat 18, yang artinya:
ِۗ ‫َش ِه َد هّٰللا ُ اَنَّهٗ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ه ۙ َُو َو ْال َم ٰۤلى َكةُ َواُولُوا ْال ِع ْل ِم قَ ۤاى ًم ۢا بِ ْالقِس‬
‫ْط ٓاَل اِ ٰلهَ ِااَّل ه َُو ْال َع ِز ْي ُز ْال َح ِك ْي ُم‬ ِٕ ِٕ

“Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para Malaikat dan
orang-orang yang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, yang Maha
Perkasa, Maha Bijaksana”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata pemahaman dalam kamus besar bahas Indonesia berasal dari kata paham yang
memiliki arti pengertian, pendapat, dan pandangan. Menurut Sadirman A. M dalam bukunya
interaksi dan aktivitas belajar mengajar mengatakan pemahaman dapat diartikan menguasai
sesuatu dengan pikiran. Karena itu belajar berarti mengerti secara makna dan filosofisnya,
maksud dan implikasi serta apalikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa dapat
memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya,
menangkap maknanya adalah tujuan akhir dari setiap belajar.

Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.Ilmu
bukan sekadar pengetahuan tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori
yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam
bidang ilmu tertentu.

Syarat menuntut ilmu menurut Imam Syafi‘i adalah, kecerdasan, sungguh-sungguh,


sabar, biaya, petunjuk guru, dan waktu yang lama. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib
(fardu‘ain) bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Selain belajar tentang alam
semesta, kita juga wajib mempelajari ilmu Allah Swt. yang tertulis, yaitu al-Quran.

Allah SWT telah menciptakan manusia ke dalam bentuk yang paling bagus. Baik bentuk
fisik yang terlihat dari luar, maupun organ-organ yang ada di dalam tubuhnya termasuk juga
fungsinya. Secara fisik lahir, kita bisa melihat bagaimana Allah menetapkan Panjang dan jarang
setiap organ.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu dan hakekat ilmu pengetahuan , Ivan Eldes Dafrifa JURNAL


https://bdksemarang.kemenag.go.id/berita/keutamaan-orang-yang-berilmu
https://www.mikirbae.com/2019/01/perilaku-orang-yang-cinta-ilmu.
Jurnaliainpontianak.or.id.ilmu pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai