Anda di halaman 1dari 10

ISOLASI BAKTERI NITRIFIKASI PADA RHIZOSFER TANAMAN PADI

AROMATIK LOKAL (Oryza sativa L.) DI KABUPATEN TANA TORAJA


SULAWESI SELATAN

Fatmawaty B.*, As’adi Abdullah1, Fahruddin1, dan Hj. A. Masniawati1

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Hasanuddin


Kampus Tamalanrea Makassar 90425

ABSTRAK. Penelitian tentang isolasi bakteri nitrifikasi pada rhizosfer tanaman padi aromatik lokal
(Oryza sativa L.) di Kabupaten Tana Toraja Sulawesi Selatan telah dilakukan. Tujuan penelitian ini
untuk mengisolasi bakteri nitrifikasi pada rhizosfer tanaman padi aromatik lokal yang ditanam
secara konvensional di daerah Tana Toraja. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode pengenceran
berseri hingga 10-6 dengan menggunakan medium spesifik nitrifikasi. Isolat bakteri yang didapatkan
diamati secara makroskopis dan mikroskopis. Dari hasil isolasi pada 3 lokasi pengambilan sampel
jumlah rata-rata bakteri dari masing-masing media, yaitu untuk bakteri Nitrosomonas sp. jumlah
rata-rata bakteri tertinggi pada media NSs1 19,74x105 CFU/mL, dan media NSs3 14,8x105 CFU/mL
sebagai jumlah rata-rata bakteri terendah. Sedangkan untuk bakteri Nitrobacter sp. diperoleh jumlah
rata-rata bakteri tertinggi pada media NBs2 32x105 CFU/mL, dan jumlah rata-rata bakteri terendah
yaitu pada media NBs 1 2,08x105 CFU/mL. Sedangkan jumlah isolat yang diperoleh terdiri dari 9
isolat meliputi 5 isolat Nitrosomonas sp. dan 4 isolat Nitrobacter sp.. Pada pengamatan morfologi
sel dan pewarnaan gram dari isolat bakteri nitrifikasi diperoleh 6 yang tergolong gram positif dan 3
yang tergolong gram negatif.

Kata kunci: Padi (Oryza sativa L.), rhizosfer, bakteri nitrifikasi.

ABSTRACT. Research on the isolation of nitrifying bacteria in the rhizosphere of local aromatic
rice (Oryza sativa L.) in Tana Toraja regency South Sulawesi has been done. The purpose of this
research to isolate the nitrifying bacteria in the rhizosphere of local aromatic rice that grown
conventionally in the Tana Toraja. Isolation of bacteria was conducted by serial dilution up to 10 -6
by using a specific medium nitrification. Bacterial isolates obtained observed macroscopically and
microscopically. From the results of isolation at 3 sampling locations obtained the average number
of bacteria of each media, which is to the bacteria Nitrosomonassp. the average number of bacteria
was highest in media NSs1 19,74x105 CFU/mL, and the media NSs314,8x105CFU/mL as the
average number of the lowest bacteria. As for the bacteria Nitrobacter sp. obtained the average
number of bacteria was highest in media NBs 2 32x105 CFU/mL, and the average number of bacteria
was lowest in the media NBs1 2,08 x105 CFU/mL.While the number of isolates has result 9
isolatesobtained includes 5 isolates Nitrosomonas sp. and 4 isolates of Nitrobacter sp.. In
observation of cell morphology and gram staining of isolates nitrifying bacteria isolates derived
nitrifying 6 were classified as gram positive and 3 were classifield as gram negative.

Keywords: Rice (Oryza sativa L.), rhizosphere, bacterial nitrification.

*Coresponding Author Phone: +6285299692972, e-mail: fatma.abel@gmail.com

1
PENDAHULUAN
Tana Toraja merupakan salah satu kacangan (leguminose). Mikroba
daerah dataran tinggi di Sulawesi Selatan penambat N non-simbiotik misalnya:
yang sebagian besar wilayahnya memiliki Azospirillum sp. dan Azotobacter sp.
lahan perkebunan, pertanian atau Mikroba penambat N simbiotik hanya
tanaman-tanaman yang bermanfaat. bisa digunakan untuk tanaman
Walaupun termasuk daerah dataran leguminose saja, sedangkan mikroba
tinggi, Toraja juga menghasilkan produk penambat N non-simbiotik dapat
pertanian seperti padi Oryza sativa L.. digunakan untuk semua jenis tanaman
Padi di daerah Toraja ini sebagian adalah (Madjid, 2009).
merupakan padi lokal dan memiliki Struktur tanah yang baik
kekhasan tersendiri, misalnya pare bau’ memberikan tanaman dengan yang
yang memiliki aroma yang khas dan juga diperlukan oksigen di zona akar.
memiliki perbedaan dalam Tanaman menggunakan karbon dioksida
pertumbuhannya dengan padi di daerah untuk fotosintesis, tetapi mereka
dataran rendah. menggunakan oksigen untuk respirasi,
Terlepas dari lahan tanaman dan yang merupakan proses dimana tanaman
pertanian tersebut, tentunya tanah sebagai memecah gula dan zat tepung disimpan
unsur padat penunjang pertumbuhan untuk digunakan sebagai energi untuk
tanaman padi Oryza sativa L. bagi petani. pertumbuhan. Mereka mendapatkan
Tetapi di lain sisi, tanah terbentuk karena oksigen mereka dengan menyerap di zona
adanya bakteri sebagai penyokong dan akar. Tanah dengan struktur yang baik
pendukung pertumbuhan tanaman. memiliki banyak ruang untuk oksigen.
Bakteri adalah organisme bersel tunggal Tanah tanpa struktur atau bahan organik
yang secara kimiawi mencerna bahan umumnya tidak memiliki cukup oksigen.
organik dalam tanah menjadi komponen- Ketika tanaman tidak dapat berhasil
komponen gizi yang lebih kecil dalam menjalani respirasi, tidak dapat tumbuh
bentuk tersedia bagi tanaman. dengan baik (Anonim, 2011).
Mikroba-mikroba tanah banyak Padi yang akan diteliti ini
yang berperan di dalam penyediaan merupakan jenis padi lokal yang ditanam
maupun penyerapan unsur hara bagi di Tana Toraja yang pertumbuhannya
tanaman. Tiga unsur hara penting tanpa menggunakan pestisida, bahan
tanaman, yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), kimia ataupun bahan organik. Padi ini
dan Kalium (K) seluruhnya melibatkan tumbuh alami hanya dengan perawatan
aktivitas mikroba. Hara N tersedia konvensional, sehingga perlu dilakukan
melimpah di udara. Kurang lebih 74% penelitian mengenai kelompok bakteri
kandungan udara adalah N. Namun, N yang hidup di daerah rhizosfer tanaman
udara tidak dapat langsung dimanfaatkan padi aromatik lokal yang dikelola secara
tanaman. Nitrogen harus ditambat atau konvensional.
difiksasi oleh mikroba dan diubah METODE PENELITIAN
bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman.  Alat
Mikroba penambat N ada yang Alat yang digunakan dalam
bersimbiosis dan ada pula yang hidup penelitian ini adalah otoklaf (American),
bebas. Mikroba penambat N simbiotik mikroskop (Nikon), inkubator (Heraeus),
antara lain: Rhizobium sp. yang hidup di membran filter,oven (Heraeus), hot plate,
dalam bintil akar tanaman kacang- neraca (OHAUS), lemari pendingin
2
(Mitsubishi), “test plate” porselin, sesuai dengan yang diperlukan, kemudian
erlenmeyer (Pyrex), pipet tetes, tabung dilarutkan dalam aquadest dengan
reaksi (Pyrex), cawan petri (Pyrex), objek pemanasan hingga semua bahan larut.
gelas, corong, batang pengaduk, spoit, Sterilisasi dengan otoklaf selama 15-20
ose, penjepit tabung, rak tabung reaksi, menit, tekanan 2 atm pada suhu 121˚C.
plastik sampel.  Pembuatan Medium Spesifik
 Bahan Nitrosomonas sp. (Verstraete, 1981
Bahan yang digunakan dalam dalam Iswandi, 1989)
penelitian ini yaitu sampel tanah rhizosfer Persiapan medium spesifik
yang diambil dari jenis padi lokal di desa Nitrosomonas sp. dilakukan sebagai
Lembang Balusu Bangunlipu Tana berikut, 500 ml air aquadest, 0,25 g
Toraja, yaitu pare bau’, beef extract, (NH4)2SO4, 0,1 g KH2PO4, 0,02 g
baktoagar, baktopepton, aquadest, Fe- CaCl2.2H2O, 0,02 g MgSO4.7H2O, 0,025
sitrat, Fenol-red, K2HPO4, KH2PO4, g Fe-sitrat, dan 0,025 g Fenol-red (pH
MgSO4.7H2O, KNO2, NaCl, CaCl2, 6.2-8.4). Semua bahan-bahan ditimbang
FeSO4.7H2O, CaCO3, (NH4)2SO4, sesuai dengan takaran yang diperlukan
CaCl2.2H2O. kemudian dilarutkan dalam aquadest,
 Waktu dan Tempat Penelitian setelah itu dilakukan pemanasan sehingga
Penelitian ini dilakukan dari bulan semua bahan larut. Selanjutnya
September sampai Februari 2013 di disterilkan menggunakan otoklaf selama
laboratorium Bioteknologi Pertanian, 15-20 menit, tekanan 2 atm dengan suhu
Pusat Kegiatan Penelitian, Universitas 121o C. Untuk pembuatan media padat,
Hasanuddin, Makassar, dan pengambilan ditambahkan 20 g bactoagar ke dalam
sampel dilakukan di desa Balusu media.
Bangunlipu, Rantepao, Kabupaten Tana  Pembuatan Medium Spesifik
Toraja. Nitrobacter sp. (Verstraete, 1981
Metode Kerja dalam Iswandi, 1989)
 Pengambilan Sampel Persiapan medium spesifik
Pengambilan sampel tanah Nitrobacter sp. dilakukan sebagai berikut,
rhizosfer dilakukan pada jenis padi lokal 500 ml air aquades, 0,03 g KNO2, 0,5 g
yaitu pare bau’. Sampel diambil dari K2HPO4, 0,15 g NaCl, 0,05 g
sekitar perakaran dekat permukaan MgSO4.7H2O, 0,015 g FeSO4.7H2O, 0,5 g
hingga ujung perakaran. Kemudian CaCO3, dan 0,15 g CaCl2. Semua bahan-
sampel yang diperoleh dimasukkan ke bahan ditimbang sesuai dengan takaran
dalam plastik sampel lalu dimasukkan ke yang diperlukan kemudian dilarutkan
dalam kotak plastik kemudian dibawa ke dalam aquadest, setelah itu dilakukan
laboratorium untuk dilakukan pemanasan sehingga semua bahan larut.
pengamatan. Selanjutnya disterilkan menggunakan
Pembuatan Medium otoklaf selama 15-20 menit, tekanan 2
 Pembuatan Medium NA (Nutrient atm dengan suhu 121 o C. Untuk
Agar) pembuatan media padat, ditambahkan 20
Persiapan media NA dilakukan g bactoagar ke dalam media.
sebagai berikut, air aquadest 200 ml, 200
mlbeef extract, 8 gram bakto agar, 3 gram
baktopepton. Semua bahan ditimbang

3
 Isolasi Bakteri dan Perhitungan Selanjutnya, dilakukan pengenceran dari
Jumlah Bakteri Secara Umum 10-1 sampai 10-6. Hasil pengenceran 10 -1
Isolasi bakteri tanah dan sampai 10-6 masing-masing diambil 1 ml,
perhitungan jumlah bakteri dilakukan kemudian dimasukkan ke dalam cawan
dengan melakukan pengenceran petri steril dengan menggunakan pipet
bertingkat. Larutan tanah sebanyak 1 ukur aseptis (metode tuang), kemudian
mldari 90 ml aquadest ditambah 10 gr masing-masing medium Nitrosomonas sp.
sampel tanah, dimasukan ke dalam dan Nitrobacter sp. yang masih encer
tabung pengenceran 10-1 secara aseptis (suhu 45ºC) dituangkan ke dalam cawan
dan selanjutnya dilakukan pengenceran petri tersebut, kemudian dihomogenkan
bertingkat sampai 10-6. Selanjutnya tiap dengan cara menggoyangkan cawan petri
pengenceran diambil 1 ml untuk ditanam sampai suspense tersebar merata dalam
dengan metode tuang pada cawan petri media. Setelah itu diinkubasikan pada
kemudian masing-masing cawan petri suhu kamar (27-28)ºC selama 5-7 hari
dituangkan media NA dan ditunggu untuk dilakukan perhitungan terhadap
hingga padat. Setelah selesai, diinkubasi jumlah mikroba. Untuk mendapatkan
pada 37˚C selama 1x24 jam hingga biakan murni maka dilakukan pemurnian
didapatkan koloni yang tumbuh. Koloni mikroba yang diperoleh. Koloni bakteri
akan tumbuh pada keenam cawan tersebut yang tumbuh pada pengenceran yang
kemudian dipilih koloni yang relatif terlalu banyak, sulit dipisahkan, maka
terpisah dari koloni lain dan koloni yang yang dimurnikan adalah koloni bakteri
mudah dikenali. Koloni yang terpilih yang sedikit. Pemurnian dilakukan
kemudian ditumbuhkan atau dimurnikan dengan cara memindahkan koloni bakteri
ke NA baru. Inkubasi 1x24 jam. pada medium NA steril yang baru.
Isolasi Bakteri Rhizosfer Karakterisasi Koloni Bakteri yang
 Isolasi Bakteri Nitrifikasi (Pratiwi, Dijumpai
2011)  Pengamatan Morfologi Koloni
Isolasi bakteri nitrifikasi dengan Pengamatan morfologi isolat
metode enrichment culture dilakukan bakteri yang diperhatikan, meliputi
dengan cara sebanyak 1 gram sampel bentuk koloni, warna koloni, tepi koloni,
tanah yang telah diperoleh diinokulasikan pusat koloni, diameter koloni, morfologi
ke dalam masing-masing 50 ml media permukaan koloni, serta morfologi sel
spesifik untuk Nitrosomonas sp. dan dan sifat gram bakteri dilakukan untuk
media spesifik untuk Nitrobacter sp. mengelompokkan isolat yang diperoleh.
Kultur cair berisi isolat tersebut dikocok Pengamatan morfologi sel dan sifat gram
dengan menggunakan shaker dan dilakukan dengan pewarnaan atau
diinkubasi selama 7-10 hari atau hingga pengecatan gram dan diamati dengan
terjadi perubahan warna. Adanya bakteri mikroskop perbesaran 200 dan 400 kali.
pengoksidasi amonium diindikasikan  Pengecatan Gram
dengan terjadinya perubahan warna Pengecatan gram ini dilakukan
media dari merah menjadi kuning yang dengan terlebih dahulu membuat preparat
disebabkan perubahan pH media akibat ulas (smear) yang telah difiksasi dari
oksidasi amonium menjadi nitrit, bakteri gram positif dan gram negatif
sedangkan adanya bakteri penghasil nitrat yang berumur 24 jam pada kaca preparat.
diindikasikan dengan perubahan warna Kemudian dikeringkan dengan pembakar
media dari bening menjadi keruh. spiritus. Setelah itu, preparat ditetesi
4
dengan kristal violet dan didiamkan pada bakteri Nitrobacter sp. dengan kode
selama 30 detik. Kemudian preparat isolat NB terdiri atas 2 isolat dari sampel
dicuci dengan etil alkohol 95%. 1 (s1), 1 isolat dari sampel 2 (s2), dan 1
Selanjutnya, preparat dicuci dengan isolat dari sampel 3 (s3). Dari 9 isolat
aquades kemudian dikeringanginkan. yang didapatkan, termasuk genus dari
Selanjutnya, preparat ditetesi dengan bakteri Nitrosomonas sp. dan Nitrobacter
safranin dan didiamkan selama 30 detik sp..
kemudian dicuci dengan aquades Isolasi dilakukan dengan
mengalir dan dikeringanginkan. mengambil 1 gram sampel tanah
Selanjutnya preparat diamati di bawah kemudian diinokulasikan ke dalam
mikroskop cahaya perbesaran 200 dan masing-masing 50 ml media spesifik
400 kali untuk mengetahui reaksi uji untuk Nitrosomonas sp. dan media
gramnya. spesifik untuk Nitrobacter sp.. Media
HASIL DAN PEMBAHASAN spesifik tersebut berupa media cair.
Isolasi Bakteri Nitrifikasi Kultur cair berisi isolat tersebut dikocok
Sumber isolat yang digunakan dengan menggunakan shaker dan
pada penelitian ini berupa sampel tanah diinkubasi pada suhu ruang (27-31)ºC
yang diambil dari satu petak sawah di hingga terjadi perubahan warna medium.
desa Balusu Bangunlipu, Rantepao, Tana Perubahan warna media dari masing-
Toraja Sulawesi Selatan, di tiga titik masing isolat terjadi pada hari ke 11
pengambilan yang berbeda, yaitu sampel untuk media spesifik Nitrosomonas sp.
1 (s1) di titik sebelah kanan bagian sampel 1 (NSs1) dan hari ke 8 untuk
pematang, sampel 2 (s2) di titik bagian media spesifik Nitrobacter sp. sampel 1
tengah, dan sampel 3 (s3) di titik sebelah (NBs1), hari ke 22 untuk Nitrosomonas
kiri bagian pematang. Sebanyak 3 sampel sp. sampel 2 (NSs2) dan hari ke 21 untuk
tanah ini dikeringanginkan untuk Nitrobacter sp. sampel 2 (NBs2), serta
selanjutnya dilakukan isolasi dengan hari ke 16 untuk Nitrosomonas sp. sampel
menggunakan media spesifik nitrifikasi. 3 (NSs3) dan Nitrobacter sp. sampel 3
Hasil isolasi diperoleh 9 isolat bakteri, (NBs3), dapat dilihat pada Tabel 1.
yaitu bakteri Nitrosomonas sp. dengan
kode isolat NS terdiri atas 1 isolat dari Tabel 1. Waktu perubahan warna medium
sampel 1 (s1), 2 isolat dari sampel 2 (s2), cair spesifik nitrifikasi selama inkubasi.
dan 2 isolat dari sampel 3 (s3). Sedangkan
Isolat Hari ke-
NSs1 11
NSs2 22
NSs3 16
NBs1 8
NBs2 21
NBs3 16
Keterangan: NS : Nitrosomonas sp.
NB : Nitrobacter sp.

5
Adanya perbedaan waktu diindikasikan dengan perubahan warna
terjadinya perubahan warna media media dari bening menjadi keruh.
disebabkan karena mikroba Setelah dilakukan isolasi dengan
membutuhkan waktu adaptasi untuk menumbuhkan pada media cair spesifik,
pertumbuhannya di lingkungan yang selanjutnya dilakukan pengenceran untuk
baru. Hal ini menunjukkan bahwa adanya setiap erlenmeyer yang diindikasikan
bakteri pengoksidasi amonium adanya bakteri Nitrosomonas sp. dan
diindikasikan dengan terjadinya Nitrobacter sp. dari 10-1 sampai 10-6.
perubahan warna media dari merah Hasil pengenceran tersebut lalu
menjadi kuning yang disebabkan ditumbuhkan pada media padat spesifik
perubahan pH media akibat oksidasi kemudian dilakukan perhitungan jumlah
amonium menjadi nitrit, sedangkan koloni yang tumbuh pada cawan petri
adanya bakteri penghasil nitrat seperti yang tersaji pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah total bakteri nitrifikasi yang ditumbuhkan pada medium padat spesifik
nitrifikasi.
Media
Pengenceran
NSs1 NSs2 NSs3 NBs1 NBs2 NBs3

10-3 34 80 80 8 TBUD TBUD

10-4 24 40 100 TBUD Tidak


32
teramati
10-5 17 11 4 2 32 Tidak
teramati
∑ Total Koloni 75 131 184 10 32
32

Keterangan: TBUD = Tidak Bisa Untuk Dihitung

Pada perhitungan jumlah koloni sama sehingga diperoleh isolat yang


bakteri yang tumbuh pada pengenceran murni. Hasil dari pemindahan ke medium
10-1 - 10-2 terlalu banyak sehingga tidak NA, diperoleh 16 isolat, namun pada
bisa untuk dihitung dan tidak dapat pemindahan ke medium NA yang baru
dipisahkan, maka yang dimurnikan terdapat beberapa isolat yang memiliki
adalah koloni bakteri yang tumbuh pada morfologi koloni yang sama, selain itu
pengenceran 10-3 – 10-5. Pemurnian ada pula yang terkontaminasi oleh jamur
dilakukan dengan cara memindahkan satu sehingga sulit dilakukan pengamatan,
koloni bakteri pada medium NA steril serta adanya isolat yang tidak tumbuh
yang baru. Pemurnian isolat dilakukan saat dipindahkan ke medium NA yang
berulang kali ke dalam medium yang baru dan ke stok sehingga hanya
6
diperoleh 9 isolat yang murni, dapat NBs2 32x105 CFU/mL, media NBs3
dilihat pada lampiran. 3,2x105 CFU/mL, dan jumlah rata-rata
Sesuai hasil pengamatan pada bakteri terendah yaitu pada media NBs1
Tabel 2, dari ketiga pengenceran pada 2,08x105 CFU/mL.
medium padat spesifik nitrifikasi Jumlah koloni bakteri yang
didapatkan jumlah total koloni tertinggi tumbuh pada medium padat nitrifikasi,
untuk bakteri Nitrosomonas sp. yaitu dengan metode tuang, tergolong rendah.
pada media NSs3 184 koloni, dan jumlah Hal tersebut disebabkan karena
total koloni terendah pada media NSs1 75 kandungan ammonia pada tanah yang
koloni. Sedangkan jumlah total koloni diencerkan rendah. Kandungan senyawa
tertinggi untuk bakteri Nitrobacter sp. ammonia yang rendah merupakan faktor
yaitu pada media NBs2 dan NBs3 dengan pembatas pertumbuhan bakteri nitrifikasi
jumlah total koloni yang sama banyak autotrof, yang menggunakan ammonia
yaitu 32 koloni, dan jumlah total koloni sebagai sumber energi, untuk
terendah pada media NBs1 10 koloni. metabolisme, dan sumber nitrogen untuk
Dari hasil pengamatan dapat dikatakan pembentukan sel (Yakoeb, 1989; Bothe et
bahwa jumlah total koloni pada medium al., 2000; New, 2002; Alleman and
padat spesifik untuk bakteri Preston, 2007). Selain itu, mikroba
Nitrosomonas sp. lebih banyak tumbuh membutuhkan waktu adaptasi terhadap
dibandingkan pada medium padat spesifik lingkungan pertumbuhannya yang baru.
untuk bakteri Nitrobacter sp. yang jauh Menurut (Santi, 2005) laju pertumbuhan
lebih sedikit. akan meningkat seiring dengan
Pada perhitungan jumlah bakteri meningkatnya temperatur, pH,
nitrifikasi dengan metode SPC sesuai kelembapan, dan kandungan bahan
pada Tabel 5 lampiran 3, diperoleh organik.
jumlah rata-rata bakteri dari masing- Karakterisasi Koloni Bakteri yang
masing media, yaitu untuk bakteri Dijumpai
Nitrosomonas sp. jumlah rata-rata bakteri  Pengamatan Morfologi Koloni
tertinggi pada media NSs1 19,74x105 Bakteri Nitrifikasi Secara
CFU/mL, dibandingkan pada media NSs2 Makroskopis
15,80x105 CFU/mL, dan media NSs3 Hasil dari isolasi bakteri pada
14,8x105 CFU/mL sebagai jumlah rata- medium nutrient agar (NA), kemudian
rata bakteri terendah. Sedangkan untuk diamati morfologi ke 9 isolat.
bakteri Nitrobacter sp. diperoleh jumlah
rata-rata bakteri tertinggi pada media

Tabel 3. Hasil pengamatan karateristik morfologi isolat bakteri nitrifikasi.


Ciri Pertumbuhan Koloni
No Isolat
Warna Permukaan Bentuk Tepi Elevasi

1. NSs1 1 Krem Circular Entire Low


Tidak licin
kekuningan Convex
2. NSs2 1 Krem
Licin Circular Entire Raised
bening

7
3. NSs2 2 Putih susu Licin Irregular Undulate Flat
4. NSs3 1 Putih keruh Tidak licin Irregular Filamentous Flat
5. NSs3 2 Putih susu Licin Circular Undulate Raised
6. NBs1 1 Krem Tidak licin Irregular Lobate Flat
7. NBs1 2
Putih susu Tidak licin Irregular Undulate Flat
8. NBs2 1
Putih susu Tidak licin Irregular Filamentous Flat
9. NBs3 1 Putih
Tidak licin Irregular Filamentous Flat
kekuningan
Keterangan: NS : Nitrosomonas sp., NB : Nitrobacter sp.

Berdasarkan hasil pengamatan yang filamentous atau seperti filament,


yang telah dilakukan, isolat bakteri yang serta sudut elevasi flat atau datar. Pada
tumbuh membentuk koloni yang memiliki isolat NSs3 2 membentuk koloni warna
ciri warna dasar bervariasi yaitu krem, putih susu, permukaan koloni yang licin
krem bening, krem kekuningan, putih dengan bentuk koloni circular atau bulat,
keruh, putih susu, dan putih kekuningan. bentuk tepi yang undulate atau sedikit
Isolat NSs1 1 membentuk koloni bergelombang, serta sudut elevasi raised.
berwarna krem kekuningan, memiliki Isolat NBs1 1 membentuk koloni
permukaan koloni yang tidak licin, warna krem dengan permukaan koloni
bentuk koloni yang circular atau bulat yang tidak licin dan bentuk koloni
dan tepi koloni entire atau halus dengan irregular atau tidak beraturan dengan
sudut elevasi low convex atau sedikit bentuk tepi lobate atau bergelombang,
cembung. dan sudut elevasi flat atau datar. Pada
Isolat NSs2 1 membentuk koloni isolat NBs1 2 membentuk koloni warna
warna krem bening dengan permukaan putih susu dengan permukaan koloni
koloni yang licin dan bentuk koloni yang tidak licin, serta bentuk koloni yang
circular atau bulat, bentuk tepi yang sama pada NBs11 yaitu irregular atau
entire atau halus dengan sudut elevasi tidak beraturan, dan bentuk tepi undulate
raised atau sedikit tebal. Pada isolat NSs2 atau sedikit bergelombang dengan sudut
2 membentuk koloni warna putih susu elevasi flat atau datar. Isolat NBs2 1
dan permukaan koloni yang juga licin membentuk koloni warna putih susu
dengan bentuk koloni irregular atau tidak dengan permukaan yang tidak licin dan
beraturan, bentuk tepi undulate atau bentuk koloni irregular atau tidak
sedikit bergelombang dan sudut elevasi beraturan, bentuk tepi filamentous atau
flat atau datar. seperti filamen, serta sudut elevasi flat
Isolat NSs3 1 membentuk koloni atau datar.
warna putih keruh dengan permukaan Sedangkan pada isolat NBs3 1,
yang tidak licin dan bentuk koloni membentuk koloni warna putih
irregular atau tidak beraturan, bentuk tepi kekuningan dengan permukaan koloni

8
yang tidak licin dan bentuk koloni Setelah dilakukan pengamatan
irregular atau tidak beraturan, dengan morfologi secara makroskopis,
bentuk tepi filamentous atau seperti selanjutnya dilakukan pengamatan
filamen, dan sudut elevasi flat atau datar. bakteri nitrifikasi secara mikroskopis
 Pengamatan Morfologi Koloni dengan pengecatan gram. Hasil
Bakteri Nitrifikasi Secara pengamatan dapat dilihat pada Tabel 4.
Mikroskopis

Tabel 4. Hasil pengamatan morfologi sel dari pengecatan Gram.


No. Isolat Bentuk Gram
1. NSs1 1 Kokus Positif

2. NSs2 1 Basil (Batang Pendek) Positif

3. NSs2 2 Kokus Negatif


4. NSs3 1 Basil (Batang Pendek) Positif
5. NSs3 2 Kokus Negatif
6. NBs1 1 Basil (Batang Pendek) Positif
7. NBs1 2 Kokus Negatif
8. NBs2 1 Basil (Batang Pendek) Positif
9. NBs3 1 Basil (Batang Panjang) Positif
Keterangan: NS : Nitrosomonas sp.
NB : Nitrobacter sp.

Pengecatan gram termasuk Sedangkan bakteri yang tergolong Gram


pengecatan differencial (untuk positif terdiri dari 6 bakteri dan Gram
membedakan) karena dapat membedakan negatif terdiri dari 3 bakteri.
bakteri-bakteri yang bersifat gram positif Sifat gram terutama ditentukan
dan gram negatif. Bakteri gram positif, oleh sifat-sifat fisik dan kimia dinding sel
pada pengamatan mikroskopis sel-sel dan membran sitoplasmanya. Dinding sel
bakteri ini tampak berwarna biru ungu dan membran sitoplasma bakteri gram
(violet). Sedangkan bakteri gram negatif, positif mempunyai afinitas yang besar
pada pengamatan mikroskopik sel-sel terhadap kompleks cat crystal violet dan
bakteri ini tampak berwarna merah yodium; sedang pada bakteri gram negatif
(Gobel dan Dwyana, 2012). afinitasnya sangat kecil. Perbedaan sifat
Dari hasil pengamatan secara fisik dan kimia dinding sel dan membran
mikroskopik dapat dilihat bahwa, bakteri sitoplasma memegang peranan penting
bentuk kokus ada 4, yaitu NSs1 1, NSs2 2, dalam menentukan sifat gram tetapi
dan NSs3 2, NBs1 2,. Untuk bakteri sampai seberapa jauh peranan tersebut
berbentuk basil ada 5, yaitu NSs2 1, NSs3 belum diketahui dengan jelas. Pada waktu
1, NBs1 1, , NBs2 1, , dan NBs3 1. pengecatan, larutan crystal violet dan

9
yodium menembus sel-sel bakteri gram 2. Hasil pengamatan morfologi sel dan
positif maupun sel bakteri gram negatif. pewarnaan gram menunjukkan
Pada sel bakteri gram positif, zat-zat ini bahwa isolat bakteri nitrifikasi yang
membentuk suatu senyawa yang sukar diperoleh ada 6 yang tergolong
larut juga tidak larut dalam peluntur gram positif dan 3 yang tergolong
(alkohol). Hal ini tidak terjadi pada sel gram negatif.
bakteri gram negatif, akibatnya cat dapat
dilunturkan. Pada pemberian cat penutup UCAPAN TERIMA KASIH
(cat lawan) sel bakteri gram positif tidak Penelitian ini didanai oleh Hibah
dapat diwarnai sehingga warnanya Unggulan Perguruan Tinggi Universitas
kontras terhadap warna utama (Gobel dan Hasanuddin tahun 2012 sesuai dengan
Zaraswati, 2012). surat perjanjian Pelaksanaan Penelitian
KESIMPULAN DAN SARAN No. 09/UN4-LK26/2012.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil isolasi bakteri DAFTAR PUSTAKA
nitrifikasi pada rhizosfer tanaman padi
aromatik lokal (Oryza sativa L.) di desa 1. Anonim. 2011. Proses Amonifikasi,
Balusu Bangunlipu, Rantepao, Tana Nitrifikasi, dan Denitrifikasi Bagi
Toraja, dapat disimpulkan bahwa : Tumbuhan.
1. Pada 3 lokasi pengambilan sampel http://zonabawah.blogspot.com.
diperoleh jumlah rata-rata bakteri dari Diakses tanggal 15 Mei 2012.
masing-masing media, yaitu untuk 2. Gobel, R.B., Zaraswati Dwyana.
bakteri Nitrosomonas sp. jumlah rata- 2012. Mikrobiologi dalam Praktek.
rata bakteri tertinggi pada media NSs1 Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan
19,74x105 CFU/mL, dan media NSs3 Biologi, FMIPA UNHAS. Makassar.
14,8x105 CFU/mL sebagai jumlah 3. Iswandi, A. 1989. Biologi Tanah
rata-rata bakteri terendah. Sedangkan dalam Praktek Bagian I. Pusat
untuk bakteri Nitrobacter sp. Antar Universitas Bioteknologi.
diperoleh jumlah rata-rata bakteri Institut Pertanian Bogor, Bogor.
tertinggi pada media NBs2 32x105 4. Madjid, A. 2009. Peran dan Prospek
CFU/mL, dan jumlah rata-rata bakteri Mikoriza (Bagian 1).
terendah yaitu pada media NBs1 http://dasar2ilmutanah.blogspot.com.
2,08x105 CFU/mL. Dari 3 lokasi Diakses tanggal 04 Maret 2012.
pengambilan sampel jumlah isolat 5. Pratiwi, Y Ratna. 2011. Isolasi dan
yang diperoleh terdiri dari 9 isolat Seleksi Bakteri Penitrifikasi dari
yang meliputi 5 isolat dari bakteri Sampel Tanah di Sekitar Kandang
Nitrosomonas sp. dan 4 isolat dari Ternak di Kabupaten Bogor. Prodi
bakteri Nitrobacter sp. Sumber Daya Lahan, Fakultas
Pertaian, IPB. Bogor.

10

Anda mungkin juga menyukai