ASEANSejarah Konstitusidan Integrasi Kawasan
ASEANSejarah Konstitusidan Integrasi Kawasan
Asian Nations
(ASEAN)
Sejarah Konstitusi dan Integrasi Kawasan
KOESRIANTI
1
Daftar Isi
Halaman Persembahan
Moto
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Bab I. Pendahuluan
ASEAN: Organisasi Internasional di Kawasan Asia Tenggara
ASEAN dan Isu-isu global
Sejarah Perkembangan ASEAN
ASEAN: Antara Organisasi Antarpemerintah dan Supranasional
ASEAN sebagai Organisasi Berbasis Hukum
Mekanisme Penyelesaian Sengketa Dagang di ASEAN
2
Arti dan Tujuan Konstitusi
Sejarah Konstitusi Negara-Negara Anggota ASEAN
Daftar Singkatan
Daftar Pustaka
3
Tentang Penulis
SEKAPUR SIRIH
ASEAN memasuki usia yang ke-47 pada tahun 2014. Sejak dideklarasikan
berdirinya di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, ASEAN telah mengalami
kemajuan yang teramat signifikan dan mencapai banyak bagi kemaslahatan
masyarakat, khususnya di wilayah Asia Tenggara. ASEAN telah semakin dewasa dan
memiliki ketahanan dalam menghadapi segala perkembangan dan tantangan baik
ditingkat regional maupun global yang sangat dinamik. ASEAN juga terbukti mampu
menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian selama 47 tahun tersebut.
4
sehingga mekanisme kerjasama di dalam ASEAN berdasarkan pada asas landasan
hukum.
Kerja sama ASEAN kini menuju tahapan baru yang lebih integratif dan
berwawasan ke depan dengan pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun 2015.
Selain sudah dilengkapi dengan landasan hukum Piagam ASEAN, ASEAN telah pula
menyiapkan Cetak Biru sebagai peta jalan (road map) untuk membentuk Komunitas
ASEAN 2015. Pembentukan Komunitas ASEAN 2015 dilandaskan pada 3 (tiga) pilar
Cetak Biru, yaitu Cetak Biru Komunitas Politik Keamanan ASEAN (ASEAN Political-
Security Community Blueprint), Cetak Biru Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN
Economic Community Blueprint), dan Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN
(ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint). ASEAN juga telah merancangkan
langkah-langkah strategis untuk mengisi visi Komunitas ASEAN pasca 2015 yang
diharapkan dapat menciptakan kawasan yang secara politik-keamanan kohesif, secara
ekonomi terintegrasi, dan secara sosial-budaya bertanggung jawab.
Buku ini kiranya diterbitkan pada momentum yang tepat, di saat masyarakat
dituntut untuk lebih memahami ASEAN dan berperan dalam mengisi segala peluang
yang ditawarkan Komunitas ASEAN. Buku ini, dengan muatan sejarah, konstitusi dan
integrasi kawasan, akan mampu memberikan pemahaman yang mendalam bagi
masyarakat tentang ASEAN dan sekaligus menarik minat masyarakat mengikuti
perkembangan yang terjadi di ASEAN, bukan saja di masa lalu, masa kini dan tentunya
masa yang akan datang, khususnya terkait dengan Komunitas ASEAN 2015.
Buku ini juga saya nilai sabagai penunjang upaya Pemerintah RI yang telah,
sedang dan terus gencar meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ASEAN,
khususnya Komunitas ASEAN agar mereka dapat siap berinteraksi, saling mengisi dan
bekerjasama dengan saudara-saudaranya dari kawasan Asia Tenggara untuk
menciptakan keamanan dan kesejahteraan bersama dan membangun “we feeling”
ASEAN. Untuk itu sekali lagi, saya sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dengan terbitnya buku ini, dan sekaligus mendoakan sukses bagi ibu Koesrianti,S.H,
LL.M, PhD untuk jenjang karier selanjutnya.
6
Kata Pengantar
Association of South-East Asian Nations yang disingkat ‘ASEAN’ bukanlah istilah asing bagi
kebanyakan masyarakat di Indonesia. Namun demikian apa itu ASEAN sebenarnya masih
banyak pihak, para mahasiswa, yang tidak tahu secara persis. Tentu tidak dapat disalahkan bila
masih banyak yang tidak mengetahui secara akurat tentang ASEAN. Sumber kekurang-tahuan
karena kurangnya referensi yang memaparkan secara padat namun komprehensif apa itu
ASEAN, terlebih lagi dalam bahasa Indonesia.
Padahal pemahaman tentang ASEAN di Indonesia sangatlah penting karena ASEAN akan
memasuki ‘masyarakat’ ASEAN yang didahului dengan ASEAN Economic Community (AEC)
atas Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia akan banyak terdampak dengan kehadiran masyarakat ASEAN. Berbagai pihak tidak
mungkin mengabaikan ASEAN dengan segala aspeknya. Ke depan ASEAN tidak lagi menjadi
isu yang diperbincangkan antar pejabat dari negara-negara anggota ASEAN, tetapi juga pada
level masyarakat. Masyarakat yang akan merasakan betul dampak dari keberadaan ASEAN.
Bila masyarakat Indonesia, khususnya para intelektual, abai terhadap ASEAN maka Indonesia
akan banyak dirugikan dengan keberadaan ASEAN. Tetapi sebaliknya bila masyarakat Indonesia
sangat mengetahui (well informed) tentang ASEAN, Indonesia pasti akan mendapat banyak
keuntungan dari keberadaan ASEAN.
Buku ini merupakan nutshell tentang apa itu ASEAN dalam bahasa Indonesia. Memang
perspektif hukum lebih dominan menjadi pembahasan mengingat penulis buku ini berlatar
belakang hukum. Dalam buku ini bila dicermati ada tiga hal penting dari ASEAN yang dibahas.
Pertama, terkait dengan keberadaan ASEAN dalam perspektif hukum organiasasi internasional
dan sejarah pembentukan dari ASEAN. Kedua tentang profil dan konstitusi masing-masing
negara anggota ASEAN. Terakhir adalah kapita selekta tentang kerjasama antar anggota ASEAN
dibidang ekonomi, politik dan sosial budaya.
Mengingat buku ini merupakan pengantar maka pendalaman terhadap berbagai hal yang menjadi
bahasan dalam buku ini harus dilakukan melalui literatur-literatur yang membahas secara khusus.
Kekuatan dari buku pengantar adalah jangkaun pembaca sangat luas dan tidak memerlukan suatu
ilmu tertentu untuk memahaminya. Disamping itu bahasa yang digunakan pun tidak merupakan
bahasa ilmiah sehingga mudah untuk dipahami oleh siapapun yang memiliki minat terhadap
ASEAN.
Oleh kareanya saya menyambut baik buku yang berjudul ASEAN: Sejarah Konstitusi dan
Integrasi ASEAN yang ditulis oleh Saudari Koesrianti SH., LL.M, Ph.D seorang pengajar hukum
internasional dan hukum negara-negara ASEAN.
Saya berharap sidang pembaca akan memetik manfaat saat membaca buku ini sehingga lebih
mengenal dan memahami ASEAN yang berkaitan dengan hukum. Buku ini tentu sangat
bermanfaat tidak saja bagi mereka yang sedang mempelajari ilmu hukum namun ilmu lain yang
terkait dengan ASEAN.