Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok 2 :

1. M.Ariiq Aflah (09030582024044)


2. Abimanyu Oktavian (09030582024033)
3. Nur Kirana (09030582024019)
4. Ahmad Zaki Julian (09030582024014)

3.4 Tugas/Pelatihan

1. Perbedaan kata dan istilah :

1. Kata dapat bermakna ganda, sedangkan istilah tidak bermakna ganda. Kata tubuh
sebagai kata dapat bermakna: (1) keseluruhan jasad manusia atau binatang, (2) bagian
badan yang terutama, (3) diri sendiri.

Istilah misalnya, tata bahasa, fonem, morfem (tidak bermakna ganda).

2. Makna kata bergantung pada konteks, makna istilah bebas konteks. Kata bunga dapat
bermakna: (1) Bagian tumbuh-tumbuhan: di kebun banyak bunga. (2) Yang paling
cantik: gadis itu bunga desanya. (3) Imbalan atas piutang: ia meminjam uang dengan
bunga 5 % per bulan.

3. Istilah bersifat internasional, mempunyai konsep yang universal dalam ilmu yang
bersangkutan. Misalnya, hidrogen, oksigen, tifus, influenza.

4. Istilah biasanya otentik, dalam arti tidak sama dengan kata-kata sehari-hari. Contoh:

Istilah Kata sehari-hari

Prakiraan Perkiraan

Renik, mikro Kecil

2. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan keanekaragaman budaya dan bahasa


yang unik. Begitu juga dengan keunikan yang dimiliki oleh Bahasa Indonesia. Meski dari
bahasa Melayu, namun Bahasa Indonesia merupakan bahasa terbuka, yang artinya banyak
menyerap kata-kata dari bahasa lain. Penyerapan sebuah kata asing menjadi kosa kata
bahasa Indonesia harus melalui beberapa proses. Yaitu adopsi, adaptasi, pungutan

Berikut contoh kosakata Bahasa daerah dan asing dalam Bahasa Indonesia:

• Bahasa sunda
Nyeri : Sakit
Mending : Lumayan
Meriang : Sakit
• Bahasa Jawa :
Ampuh : Sakti
Lugu : Polos
Langka : Jarang

• Bahasa asing
Actor : Aktor
Business : Bisnis
Inovasion : Inovasi
Ilm (arab) : Ilmu
Baligh : Dewasa

3. Berdasarkan data dari KBBI, bahasa Jawa menempati urutan teratas dalam
kontribusinya terhadap pengembangan kosakata bahasa Indonesia, yakni sebesar 30,54
%. Berturut-turut disusul oleh bahasa Minangkabau (25,59%), Sunda (6,14%), Madura
(6,09%), Bali (4,21%), Aceh (3,08%), dan Banjar (2,75%). Sementara itu, di urutan
bawah umumnya ditempati oleh bahasa di sebelah timur Indonesia, terutama wilayah
Papua.

Sementara berdasarkan jumlah penuturnya, terdapat 13 bahasa daerah yang penuturnya


di atas satu juta orang, yaitu bahasa Jawa (75.200.000), Sunda (27.000.000), Melayu
(20.000.000), Madura (13.694.000), Minang (6.500.000), Batak (5.150.000), Bugis
(4.000.000), Bali (3.800.000), Aceh (3.000.000), Sasak (2.100.000), Makassar
(1.600.000), Lampung (1.500.000), dan Rejang (1.000.000) (Lauder dan Lauder, 2012).

4. Bahasa Palembang , Karena didalam Bahasa Palembang terdapat kemiripan penulisan


serta pengucapan dengan Bahasa Indonesia seperti contoh:

Kemano : Kemana Balak : Masalah

Siapo : Siapa Awak : Kamu

Ado : Ada Lentik : lincah, gemulai

Apo : Apa Besak : Besar

Ado apo : Ada apa

5. Keutuhan kata adalah suatu kata yang memiliki ejaan dan bahasa yang tepat tidak di
kurangi atau mengalami perubahan.

6. Dalam bahasa Indonesia, sebuah kata dapat memiliki dua makna yang berbeda. Hal ini
dipengaruhi oleh konteks dan tujuan penggunaanya. Semua kata pasti memiliki makna.
Tetapi terkadang sebuah kata tidak bisa kita artikan secara langsung, karena dalam
penggunaan kata terkadang penulis memiliki maksud yang berbeda-beda. Sebuah kata
dapat bermakna denotasi (makna sebenarnya) atau konotasi (Makna kiasan) tergantung
maksud tujuan penulis atau orang. Contoh: Putih adalah warna dalam makna denotasi
sedangkan dalam konotasi bias jadi putih bermakna suci, tulu maupun polos.
7. Sebutkan urutan prioritas Sumber pengambilan istilah ke dalam bahasa Indonesia.
● Nama istilah
● Daerah istilah
● Penambahan imbuhan istilah

8. Syarat yang hatus dipenuhi dalam memilih kosakata bahasa asing untuk dijadikan bahasa
indonesia :

1. Istilah serapan yang dipilih cocok konotasinya.


2. Istilah yang dipilih lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya.
3. Istilah serapan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah
Indonesia terlalu banyak sinonimnya.

9. Yang termasuk kedalam relasi makna hiponim yaitu: menghembus/menggembos


Yang termasuk kedalam relasi makna antonym biasa yaitu:
-penjual/pembeli -salah/benar
-bersih/kotor –mengantuk/jaga
-kuat/lemah –sahabat/musuh
-mahal/murah –maju/mundur
-cantik/buruk –buka/tutup
-berhasil/gagal –acak/rapi
-suami/istri –bersih/kotor

-kasar/sopan. –ini/itu.

10. Alasan mengklasifikasikan setiap pasangan kata termasuk kedalam jenis relasi makna
hiponim adalah karena, kata menghembus/menggembos memiliki makna yang
mengandung pengertian hierarki. Hubungan hiponim ini dekat dengan sinonim, bila
sebuah kata memiliki komponen makna kata lainnya, tetapi tidak sebaliknya.
Alasan mengklasifikasikan setiap pasangan kata termasuk kedalam jenis relasi makna
antonim biasa adalah karena, kata – kata tersebut memiliki makna yang berlawanan
dengan kata yg lainnya.
Alasan mengklasifikasikan setiap pasangan kata termasuk kedalam jenis relasi makna
antonim bertingkat adalah karena, kata – kata tersebut memiliki makna kata yang
beroposisi hierarki ini menyatakan suatu deret jenjang atau tingkatan.

11. Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu
unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti. Ungkapan idiomatik adalah kata-kata
yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah ekonomi bahasa.
Contoh :Beberapa contoh pemakaian ungkapan idiomatik adalah sebagai berikut:
Menteri dalam negeri bertemu Presiden SBY. (salah)
Menteri dalam negeri bertemu dengan Presiden SBY.

Anda mungkin juga menyukai